Dokumen tersebut membahas tentang organisasi menuju pencapaian kinerja optimum. Dibahas mengenai pengertian organisasi, pendekatan-pendekatan organisasi, modifikasi teori, implementasi teori, keefektifan organisasi, metafor pada telaah organisasi, dan organisasi pembelajar.
3. Perkembangan organisasi sangat berkaitan
dengan faktor lingkungan.
Tantangan teori organisasi dalam
menyikapi munculnya pendekatanpendekatan baru perlu dipahami dengan
seksama.
Dalam menganalisis organisasi setidaknya
ada 2 pertanyaan utama yang perlu
dipertimbangkan, yaitu “Sejauh mana teori
yang akan digunakan relevan serta
bagaimana mengaplikasi teori tersebut?”.
4. 1. Pengertian Organisasi
Jones (2010:24) mendefinisikan organisasi a tool people use to coordinate
their actions to obtain something they desire or value. Artinya organisasi
adalah sebuah alat yang digunakan orang untuk mengkoordinasikan
tindakan mereka dalam mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.
2. Pendekatan-Pendekatan Organisasi
A. Pendekatan Positivisme berorientasi pada penelitian empiris
kuantitatif melalui pengujian hipotesis-hipotesis. Pendekatan
ini mengacu pada dasar teori dan metodologi yang ketat.
B. Pendekatan pasca-modern (Hassard dan Parker 1993)
5. 2. MODIFIKASI TEORI
Teori organisasi tidak selalu mudah dipahami
karena teori tersebut membahas organisasi
yang “abstrak”, kompleks dan multi dimensi.
Adanya batasan organisasi yang menjadi
semakin „tak jelas‟ karena jangkauan dan
interaksi organisasi sangat luas dan bahkan
bersifat maya (virtual).
Salah satu pokok bahasan teori organisasi
ialah desain atau konfigurasi organisasi.
6. Berikut merupakan tipe kepribadian organisasi yang kurang/tidak sehat
Organisasi
paranoid
karakteristik
para
didominasi
anggotanya
yang
oleh
penuh
kecurigaan, kedengkian, kekerasan kepala dan
kesombongan.
berbagai
Para
informasi
anggotanya
bahkan
tidak
mereka
rela
saling
menjatuhkan;
Organisasi kompulsif bercirikan kekakuan, rinci
dalam
banyak
hal,
perfeksionis
dan
cenderungan menurut anggotanya berperilaku
akurat dan sempurna. Organisasi ini menyukai
banyak ritual, aturan-aturan, seremoni serta
keteraturan
Organisasi
schizotypic
bercirikan
ketidakpedulian sesama para anggota organisasi
7. Berpikir kreatif diperlukan untuk mengembangkan teori-teori
Kreativitas dapat dijadikan pendorong inovasi bagi penciptaan
dan penerapan teori dalam organisasi.
Inovasi merupakan salah satu kunci keberhasilan organisasi.
Inovasi tidak timbul dengan senirinya, ia perlu didukung oleh
kemampuan organisasi dalam mengelola pengetahuannya, yang
lazim disebut sebagai knowledge management..
Kreativitas mendorong pemodifikasian teori dan pemunculan
teori baru, sejauh mana relevansinya terhadap perkembangan
yang terjadi.
Sasaran utama implementasi teori organisasi tidak hanya
terbatas
pada
pengembangan
penggunaan teori tersebut.
teori
namun
juga
aplikasi
3. Implementasi Teori
yang ada serta menerapkannya.
9. 1. Keefektifan Organisasi
a. Pendekatan
sasaran
(goal
attainment
approach)
mengemukakan
bahwa
keefektifan
organisasi
dinilai
berdasarkan pencapaian suatu hasil akhir. Pendapat ini
mengasumsikan organisasi, rasional, sebab itu ia harus memiliki
sasaran akhir yang dapat diidentifikasikan, didefinisi, dikelola
serta dapat diukur;
b. Pendekatan Sistem (system approach) menekankan pada sasaran
jangka panjang dengan mengindahkan interaksi antara organisasi
dan lingkungannya;
c. Pendekatan Stakeholder menekankan pada kepuasan konstituen
dalam suatu lingkungan. Konstituen adalah pemasok, pelanggan,
pemilik, karyawan, pemegang saham, masyarakat, pemerintah dan
lain sbagainya;
d. Pendekatan proses internal (internal process) mengukur pada
kondisi internal organisasi yang sehat, artinya organisasi yang efektif
bukan hanya terlihat dari laba yang besar namun keadaan organisasi
yang kondusif (tidak ada konflik);
e. Pendekatan Nilai bersaing (competing value approach) menekankan
pada sasaran yang diinginkan pihak manajemen dengan sasaran
yang dipersepsi oleh karyawan.
10. Perseptif Struktur dan Desain Organisasi
Dalam
mencapai
tujuan
secara
efektif
dan
efisien,
organisasi
memerlukan struktur yang tepat dan sesuai dengan misi,
teknologi,
lingkungan, strategi serta keadaan internal dan eksternal organisasi.
Struktur organisasi berkaitan dengan tiga komponen yaitu:
1.
2.
3.
Faktor Kompleksitas yaitu sejauh mana kerumitan
pekerjaan yang ada dan bagaimana pekerjaan
tersebut harus dialokasikan;
Faktor Formalisasi menunjukan sejauh mana
standarisasi, prosedur, dan kebijakan dirumuskan.
Faktor
sentralisasi
menunjukan
siapa
serta
mekanisme pengambilan keputusan terpusat atau
dilegasikan.
Sedangkan mendesain organisasi adalah menyusun dan
mengubah struktur organisasi agar dapat mencapai
sasarannya. Desain organisasi mengarahkan perilaku
anggotanya pada pencapaian sasaran organisasi secara
efektif.
11. Strategi, Lingkungan, dan Teknologi
Chandler (1997) mengemukkan bahwa strategi menentukan struktur, maksudnya
perusahaan dengan strategi tertentu seharusnya mengaplikasi struktur tertentu agar
berkinerja optimum. Miles dan Snow (1978) tiga strategi dasar organisasi :
1. Prospector
2. Analyzer
3. Defender
Lingkungan merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Perusahaan atau
organisasi sebagai sistem terbuka pasti berinteraksi dengan lingkungan diantaranya :
1. Lingkungan umum
2. Lingkungan khusus
Sedangkan Emery dan Trist (1973) mengklasifikasi lingkungan menjadi 4 yaitu :
1.
2.
3.
4.
Palacid RandomizedI
Palacid Clustered
Disturded Reactive
Turbulent Field
Teknologi secara umum menyatakan cara kerja suatu perusahaan dalam melakukan
proses mengubah masukan menjadi keluaran.
13. Metafor dapat dikatakan
sebagai
sarana
untuk
digunakan
membandingkan dua hal.
Secara sederhana metafor
dianggap
demikian,
melalui
metafor,
diharapkan
organisasi
dapat lebih dipahami dan
dianalisis
secara
lebih
mudah.
Pendekatan
metafor selain digunakan
untuk menelaah organisasi,
juga
dapat
digunakan
untuk mempelajari budaya.
14. Meskipun pendekatan ini memiliki
keterbatasan, metafor perlu dipertimbangkan
sebagai suatu pendekatan efektif dan
pragmatis.
Di antara berbagai metafor yang ada, dua
metafor yang sering digunakan pada disiplin
manajemen dan organisasi yaitu metafor
mesin dan metafor organism. Kedua metafor
tersebut digunakan untuk menelaah organisasi
dalam berbagai perspektif misalnya struktur,
sistem, gaya manajemen dan bentuk
organisasi serta implikasinya.
15. Pada dasarnya organisasi yang menganut open system
memperhatikan faktor lingkungan bisnis baik internal
maupun eksternal demi kelangsungan hidupnya.
Sistem terbuka berupaya mempedulikan masukan,
informasi,
demands,
keinginan-keinginan
dari
lingkungan bisnis kemudian mewujudkannya dalam
bentuk keluaran yang ditujukan mempengaruhi
lingkungan tadi.
Sistem terbuka memiliki sifat sadar pada lingkungan
(environment
awareness)
serta
memperhatikan
keterkaitan antara sistem dan lingkungan.
16. Menekankan esensi faktor lingkungan dan
para pemangku kepentingan
(stakeholders).
Meletakkan oganisasi sebagaisuatu sistem
yang berkaitan dengan sistem lain yaitu
dengan sub sistem dan supra sistem.
Menekankan penciptaan kongruensi
antara sistem yang berbeda, dan
mengidentifikasi serta menghilangkan
sistem yang tidak berguna.
17. Perusahaan yang menganut sistem tertutup
(closed
system)
cenderung
tidak
mengindahkan
faktor
lingkungan;
memproduksi
keluaran
tanpa
mempedulikan
masukan,
tuntutan,
keinginan dan permintaan stakeholders
sehingga keluaran yang dihasilkan bisa jadi
tidak terserap atau laku dijual. Sifat yang
birokratis dan tertutup, meletakkan sistem
tertutup
dekat
dengan
pendekatan
metafor mesin.
18. Karakteristik mesin mencerminkan sesuatu yang kaku
dan ketatnya peraturan, prosedur kerja, serta semua
aktivitas kerja yang didasarkan pada prinsip mekanistik
Pekerjaan pada organisasi tersebut bersifat rutin dan
repetitive.
Organisasi yang dirancang dan dijalankan seperti
mesin ini lazim dikenal sebagai birokrasi. Organisasi
didirikan sebagai sarana untuk mencapai suatu
sasaran/tujuan.
Metafor Mesin
Metafor Organisme
Metafor organism (makhluk hidup) menelaah organisasi dengan
mengacu pada makhluk hidup. Metafor organisme mengidentifikasi
dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan organisasi yang berbeda satu
sama lain.
Metafor ini memandang organisasi sebagai sistem terbuka, sebab harus
mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan jika ingin tetap hidup,
bertumbuh dan bertahan.
Berkaitan dengan metafor organism, ekologi populasi (populationecology) memandang organisasi seperti manusia yang berevolusi.
Organisasi, seperti halnya makhluk hidup menggantungkan
kelangsungan hidupnya pada kemampuan untuk memperoleh sumber
daya yang diperlukan untuk bertahan hidup.
20. Organisasi Pembelajar
Dewasa ini, lingkungan bisnis menuntut perusahaan menganut
open system (sistem terbuka) yaitu suatu sistem yang
mengisyaratkan suatu perusahaan senantiasa tanggap terhadap
tuntutan atau keinginan para stakeholdersnya agar bertumbuh,
berkembang dan bertahan.
Untuk menjawab tuntutan tersebut, perusahaan perlu
mengadopsi konsep organisasi pembelajar atau ada kalanya
juga disebut sebagai organisasi pembelajar.
Organisasi teknoservis menekankan pada proses belajar secara
terus menerus dari para pelanggan, karyawan, perusahaan lain
dan juga belajar dari keberhasilan dan kegagalannya sendiri.
Perusahaan harus belajar secara sistematik, dan menguji teoriteori melalui praktik serta melakukan penyesuaian jika
diperlukan.