Teks tersebut membahas tentang pentingnya sistem informasi bagi organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing. Sistem informasi perlu disesuaikan dengan organisasi, dan organisasi harus mampu memanfaatkan teknologi untuk keuntungan. Keunggulan bersaing dapat dicapai dengan menciptakan rantai nilai dan menginvestasikan sistem informasi sesuai strategi bisnis.
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Tugas sim, savani kartika, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan keunggulan, 2018
1. ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“Pemanfaatan Sistem Informasi untuk Meningkatkan
Keunggulan Persaingan”
Disusun Oleh:
SAVANI KARTIKA ( 43217110120 )
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2. SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
Organisasi danSistemInformasi
Sistem informasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain.
Sistem informasi harus selalu disesuaikan dengan organisasi. Organisasi harus mampu
mengoptimalkan sisteminformasi sehingga mendapatkan keuntungan dari teknologi-
teknologi yang ada. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi sanat dipengaruhi
oleh faktor mediasi, yaitu lingkungan, kultur, struktur, prosedur baku, proses bisnis, politik,
keputusan manajemen, dan peluang. Manajer harus mampu memahami sisteminformasi,
karena sangat akan mempengaruhi kehidupan organisasi. Manajer perlu memilih sistemapa
dan bagaimana yang akan dibangun didalam organisasi.
Organisasi (definisi teknis) adalah struktur sosial formal yang stabil yang memiliki sumber-
sumber berasal dari lingkungan untuk diproses sehingga menghasilkan output. Organisasi
(definisi bhavioral) adalah sekumpulan hak, hak khusus, kewajiban, dan tanggung jawab
yang harus diseimbangkan selama periode tertentu melalui konflik dan resolusi konflik.
Organisasi (perusahaan) menransformasi input-input ini menjadi produk dan jasa didalam
fungsi produksi. Produk dan jasa kemudian dikonsumsi oleh lingkungan dan dikembalikan
lagi sebagai input. Sebuah organisasi kelangsungan kegiatannya akan lebih stabil
dibandingkan sebuah kelompok.
3. Ciri-ciri Organisasi :
1. Rutinitas dan Proses Produksi
Semua organisasi tersusun dari rutinitas dan perilaku individu, kumpulan yang membentuk
proses bisnis. Sekumpulan proses bisnis membentuk perusahaan untuk memproduksi
barang dan untuk merubah guna mencapai tingkat kinerja organisasi yang tinggi.
2. Politik Organisasi
Orang-orang yang memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai sumber daya,
penghargaan, dan hukuman yang diberikan kepada baik karyawan maupun manajer di
dalam setiap organisasi.
3. Budaya Organisasi
Adalah seperangkat asumsi proses bisnis dalammenciptakan nilai dengan kekuatan
pengikat yang kuat yang menghambat konflik politik dan mendorong yang sama, perjanjian
pada prosedur, dan praktik yang umum.
4. Lingkungan Organisasi
Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan memberi dan menerima. Lingkungan
membentuk apa yang dapat dilakukan organisasi, tetapi organisasi dapat mempengaruhi
lingkungannya dan sekaligus memutuskan untuk mengubah lingkungan.
5. Struktur Organisasi
Misal birokrasi professional, yaitu organisasi berbasis pengetahuan dimana barang dan jasa
bergantung pada keahlian dan pengetahuan professional. Contohnya seperti firma hukum,
sistemsekolah, rumah sakit.
Definisi teknis dan behavioral dari organisasi tidaklah saling kontradiksi. Sebaliknya, masing-
masing saling melengkapi. Definisi teknis menjelaskan kepada kita bagaimana beribu-ribu
perusahaan dalam pasar yang kompetitif mengkombinasikan modal, tenaga kerja, dan
4. teknologi informasi, sementara model behavioral membawa kita masuk kedalam masing-
masing perusahaan untuk melihat bagaimana teknologi itu mempengaruhi kerja internal
organisasi.
Stuktur Organisasi
Semua organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi Mintzbegt(1979) menunjukkan
lima jenis struktur organisasi: struktur wirausaha, birokrasi mesin, birokrasi dengan divisi,
birokrasi professional, adhocracy. Pada perusahaan wirausaha kecil anda akan sering
menemukan sistemyang dirancang dengan buruk yang dikembangkan terburu-buru yang
sering melebihi kegunaannya dengan cepat. Pada rerusahaan multidivisi yang besar yang
beroperasi pada rarusan lokasi anda akan sering menemukan bahwa tidak terdapat satu
sisteminformasi tunggal yang terintegrasi, tatapi justru setiap divisi memilik perangkat
sisteminformasinya sendiri.
Ciri-ciri lain Organisasi
Organisasi memiliki tujuan yang menggunakan sarana yang berbeda untuk mencapainya.
Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif (misalnya sebagai penjara) lainnya
memiliki tujuan manfaat (missal untuk bisnis). Yang lainnya lagi memiliki tujuannormatif
(universal, kelompok religious). Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda atau
memiliki anggota yang berbeda,beberapa menguntungkan anggotanya, yang lainnya
menguntungkan klien, pemegang sahamatau masyarakat.
1. Fitur-Fitur Umum Organisasi
Organisasi mengatur tenaga ahli dalamsebuah struktur hierarki otoritas dimana setiap
orang bertanggung jawab terhadap seseorang dan otoritas terbatas pada tindakan-tindakan
tertentu. Otoritas dan tindakan masih dibatasi lagi oleh aturan-aturan atau prosedur-
prosedur abstrak yang diinterpretasikan dan diterapkan untuk kasus-kasus tertentu. Aturan-
aturan ini menciptakan sistempengambilan keputusan bersifat netral dan universal, setiap
orang diperlakukan sama. Organisasi berusaha menyewa dan mempromosikan karyawan
berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme. Organisme menerapkan prinsip
5. efesiensi, menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya dengan menggunakan usaha
seminim mungkin.
Menurut Weber, birokrasi bersifat umum karena merupakan bentuk yang paling efisien dari
organisasi. Para ahli lainnya memberi tambahan atas pendapat Weber, mengidentifikasi
fitur-fitur tambahan dari organisasi. Semua organisasi mengembangkan prosedur standar
pengoperasian, politik, dan kultur.
1. Prosedur Standar Pengoperasian
Organisasi yang bertahan selama satu periode waktu tertentu menjadi sangat efisien,
menghasilkan jumlah produk dan jasa terbatas dengan mengikuti aturan-aturan standar.
Aturan-aturan rutinitas standar ini dikumpulkan menjadi aturan-aturan, prosedur, dan
praktik-praktik yang seksama dan rasional yang disebut prosedur standar pengoperasian
(PSP) yang akan dikembangkan untuk dapat mencakup semua situasi yang mungkin
dihadapi. Prosedur standar pengoperasian sangat membantu mempertahankan efisiensi
organisasi modern. Perubahan apapun dalam PSP memerlukan usaha organisasi yang besar.
2. Politik Organisasi
Para anggota organisasi menduduki beragam posisi dengan beragam spesialisasi, perhatian,
dan prespektif. Akibatnya, mereka memiliki sudut pandang berbeda mengenai bagaimana
sumber-sumber, penghargaan, dan hukuman dilaksanakan. Perbedaan-perbedaan ini
menjadi persoalan bagi manajer dan karyawan, dan hasilnya adalah pergolakan politik,
persaingan, dan konflik didalamorganisasi. Hambatan politik adalah salah satu dari sekian
banyak kesulitan terbesar untuk membawa perubahan organisasi khususnya perkembangan
sisteminformasi yang baru. Hampir semua sisteminformasi yang mebawa perubahan-
6. perubahan signifikan mengenai tujuan yang hendak dicapai perusahaan, prosedur,
produktifitas, dan personil berpotensi menghaus oposisi politis yang serius
3. Kultur Organisasi
Kultur organisasi merupakan kumpulan asumsi fundamental seperti mengenai produk apa
yang harus dihasilkan organisasi, bagaimana prosesnya, dimana, dan untuk siapa. Umumnya
asumsi-asumsi kultural ini seluruhnya diyakini begitu saja dan arang diutarakan secara
publik (Schein,1985). Kultur organisasi merupakan kekuatan besar yang mempersatukan
yang menghambat konflik politik dan membawa pemahaman, persetujuan prosedur, dan
praktik-praktik lainnya. Jika kita semua berbagi asumsi kultural mendasar, maka persetujuan
dalam hal-hal lainnya dapat dimungkinkan. Namun, selain itu kultur organisasi juga menjadi
penghalang besar bagi perubahan khususnya perubahan teknologi. Sebagian besar
organisasi akan melakukan apapun untuk mencegah perubahan asumsi dasar. Setiap
perubahan teknologi apapun akan mengancam asumsi kultural yang sudah umum diterima
pada organisasi. Namun demikian, ada kalanya satu-satunya cara yang bijaksana bagi bagi
perusahaan agar selangkah lebih maju adalah dengan menerapkan teknologi baru yang
secara langsung melawan kultur organisasi. Jika ini terjadi, maka teknologi sering bertahan
sementara kultur perlahan-lahan menyesuaikan.
Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal
yang tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalampasar.
Rantai Nilai Porter
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan topic
keunggulan kompetitif.
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan
suatu rantai nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi
7. harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Perusahaan
mencintakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter sebagai aktifitas nilai.
Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya.
Dalamupaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan
bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya
adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan
kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan
teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam
suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat
dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah
pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang
signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis
terhadap ancaman pendatang baru.
Gambar 1. CompetitiveForcesand Strategies
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
o Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan barang dan jasa, atau membantu
menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing memiliki biaya produksi
yang lebih tinggi.
8. o Strategi Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau
mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing. Strategi ini memungkinkan perusahaan
untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar
yang unik/niche market.
o Strategi Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki pasar yang unik /niche
market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk
memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang
ada.
o Strategi Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa,
ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke
dalam produk dan jasa terkait.
o Strategi Aliansi (alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan,
dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger, akuisisi, usaha patungan,
pembentukan “perusahaan virtual,” atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian
distribusi antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Investasi didalamteknologi informasi dapat mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut
adalah gambaran peran teknologi informasi dan contoh penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya bisnis proses, baik
dalam hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada pelanggan.
9. 3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat waktu layanan
pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business development), mengatur
bisnis secara regional dan global.
8. Membangun systeminformasi yang terhubung dengan internet dan extranet untuk
support hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
Gambar 1. Competitive Forces and Strategies
10. Gambar 2. Strategi Dasar BisnisDengan Memanfaatkan IT
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi
informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis
sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalambeberapa kasus, hal ini
terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sisteminformasi berbasis komputer
untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform
teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan
mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa
dukungan TI yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut
jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk
meningkatkan efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan
client / server jaringan.
Gambar 2 : Strategi Dasar Bisnis Dengan Memanfaatkan IT
11. Gambar 3. Building costumer valuevia internet
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sisteminformasi,
membuat aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan
kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi
biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur
penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam
operasi bisnisnya.
Gambar 3. Building costumer value via internet
12. IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI) (Source : www.itgi.org)
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
o Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI:
penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan
operasi TI dengan operasional perusahaan.
o Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus
pengantaran, memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi,
konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
o Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai,
sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci sukses
berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infrastruktur.
o Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas
mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko
bagi perusahaan dan tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
o Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi,
pemenuhan proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan
bisnis, penggunaan, contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke
dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur melebihi akuntasi yg
conventional.
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan bagi
para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau
tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi
yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan
biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan teknologi
informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi informasi yang cukup canggih, sulit di
alamkompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar dari
manca negara yang mulai banyak mengembangkan usahanya di tanah air. Namun salah
mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan menjadi bumerang bagi organisasi yang
bersangkutan
13. Peranan SistemInformasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam
organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
o 1) Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi informasi
sehingga memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
o 2) Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan keputusan yang
lebih efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah
dan handal.
o 3) Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan suatu keputusan
dapat digunakan email atau teleconference.
o 4) Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan di
dalam era persaingan yang semakin ketat ini.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan :
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi
dan komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja.
Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk technical support yang memanfaatkan
teknologi Local Area Netwok akan meminimalkan penggunaan kertas kerja pada operasional
bisnis perusahaan. Selain itu pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website
perusahaan yang berfungsi sebagai online company profile juga akan meminimalkan
anggaran keuangan perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya
website tersebut akan meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner bisnis
dan konsumennya.
14. Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam
divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan
partner bisnisnya dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat
meminimalkan penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya
transport untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena
pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika
perusahaan menerapkan computer based information system dimana system informasi
perusahaan tersebut dibuat sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan
mengotomatiskan pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti misalnya pencetakan
kwitansi akan terhubung langsung dengan laporan keuangan perusahaan.
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada
penghematan biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan
keputusan dapat lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif
terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan, karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai
online company profile dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system
dapat terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan
kecepatan respon terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus informasi
secara internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan
efisiensi di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang
didapat perusahaan secara akumulatif.
15. Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah)
bagi pelanggan perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan
makin cepat dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu
dapat menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya
untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang didambakan oleh tiap
perusahaan karena mempengaruhi stabilitas income perusahaan.
peran strategis sistem informasi Menurut O’Brien (2005), dalam organisasi adalah
memperbaiki efisiensi operasi, meningkatkan inovasi organisasi dan membangun sumber
daya informasi yang strategis. Ketiga peran strategis ini dapat mendukung organisasi dalam
meningkatkan keunggulan kompetitif dalam bersaing. Dalam sebuah organisasi non-profit,
peran strategis yang dimaksud adalah meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan
dan meningkatkan kinerja dalam melakukan aktivitas pelayanan.
Sistem informasi yang diaplikasikan oleh perusahaan untuk menunjang strateginya dapat
pula digunakan untuk melihat kecenderungan tren bisnis di masa depan. Dengan adanya
sistem informasi, maka perusahaan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang
mungkin terjadi dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang karena adanya
perubahan orientasi bisnis. Disamping itu, sistem informasi yang unggul akan menciptakan
barriers to entry pada kompetitor karena adanya kerumitan teknologi untuk memasuki
persaingan pasar.
Dari sisi internal perusahaan, penggunaan sistem informasi bukan saja akan meningkatkan
kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen, tetapi juga dapat
menciptakan suatu sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi di
bidang informasi dan operasi diantara berbagai pihak yang ada di perusahaan. Sistem ini
dapat berjalan dengan baik apabila semua proses didukung dengan teknologi yang tinggi,
sumberdaya yang berkualitas, dan yang paling penting adalah komitmen perusahaan. Sistem
informasi secara umum memiliki beberapa peranan dalam perusahaan, diantaranya sebagai
berikut.
16. 1. Minimize Risk
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada
umumnya resiko berasal dari ketidakpastian dalamberbagai hal dan aspek-aspek eksternal
lain yang berada diuar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia
untuk mengurangi resiko-resiko yang kerap diahadapi oleh bisnis, seperti forecasting,
financial advisory, planning expert, dan lain-lain. Selain itu, kehadiran teknologi informasi
merupakan sarana bagi manajemen dalam mengelola resiko yang dihadapi.
2. Reduce Cost
Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalamberbagai usaha pengurangan biaya
operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Terdapat
empat cara untuk mengurangi biaya operasional melalui penerapan sisteminformasi, yakni
eliminasi proses yang dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi proses sehingga lebih
cepat dan praktis, serta otomatisasi proses.
3. Added Value
Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Penciptaan value
ini tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk menciptakan loyalitas
pelanggan dalam jangka panjang.
4. Create New Realities
Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan di
dunia maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-commerce, e-loyalty, e-
customer, dan lain-lain dalammenanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Dengan semakin berkembangnya peranan teknologi informasi dalam dunia bisnis, maka
menuntut manajemen untuk menghasilkan sistem informasi yang layak dan mendukung
kegiatan bisnis. Untuk itu, dituntut sebuah perubahan dalam bidang manajemen sistem
informasi. Perubahan yang terjadi adalah dengan diterapkannya perencanaan strategis
sistem informasi. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis, peningkatan perencanaan
strategis sisteminformasi menjadi tantangan serius bagi pihak manajemen sistem informasi.
17. Perencanaan strategis sistem informasi diperlukan agar sebuah organisasi dapat mengenali
target terbaik untuk melakukan pembelian dan penerapan sistem informasi manajemen,
serta memaksimalkan hasil investasi dari teknologi informasi. Sebuah sistem informasi yang
baik akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan keputusan untuk
merealisasikan rencana bisnisnya. Dengan demikian, penerapan teknologi informasi untuk
menentukan strategi perusahaan adalah salah satu cara yang paling efektif dalam untuk
meningkatkan performa bisnis. Strategi sistem informasi dipengaruhi oleh strategi-strategi
lain yang diterapkan perusahaan dan selalu memiliki konsekuensi. Empat komponen
infrastruktur sistem informasi menjadi kunci strategi sistem informasi (Tabel 1)
Tabel 1. Matriks Strategi Sistem Informasi
What Who Where
Hardware List of physical
components of the
systems
Individuals who use it
Individuals who manage it
Physical location
Software List of programs,
applications and utilities
I Individuals who use it
Individuals who manage it
What hardware it resides
upon and where taht
hardware is located
Networking Diagramof how
hardware and software
components are
connected
Individuals who use it/
Individuals who manage it
Company service obtained
from
Where the nodes are
located, where the wires
and other transport
media are located
Data Bits of information
stored in the system
Individuals who use
itIndividuals who manage
it
Where the information
resides
18. DAVID ( 2004 )
Menurut David ( 2004 ) Untuk mencapai tujuan umum manajemen strategis, terdapat
serangkaian tahapan dalam manajemen strategis yaitu sebagai berikut :
1. Perumusan strategi: Meliputi kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi
organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang
organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, serta memilih
strategi tertentu untuk digunakan.
2. Pelaksanaan strategi: Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran
tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber
daya sehingga perumusan strategis dapat dilaksanakan.
3. Evaluasi strategi: Tahap ini merupakan tahap akhir dari manajemen strategis. Tiga
kegiatan pokok dalamevaluasi strategi adalah mengkaji ulang faktor-faktor eksternal
dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang
ini, mengukur kerja, dan melakukan tindakan-tindakan korektif.
HUTAHAEAN ( 2014 )
Sistem informasi dalam suatu organisasi memegang peranan penting dalam fungsionalitas
bisnis yang digunakan oleh semua unit dalam organisasi. Definisi sisteminformasi dijelaskan
oleh Hutahaean (2014) yaitu “sistemdi dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial, dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan mentediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang dibutuhkan.” Tujuan utama sisteminformasi dalam suatu perusahaan adalah
untuk mendukung operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan manajerial, dan
mendukung keunggulan strategis.
Sistem informasi dalam mendukung operasi bisnis dapat ditemukan dalam kegiatan harian
yang berjalan dalam suatu organisasi/perusahaan. Perusahaan dengan tingkat kegiatan
19. harian yang tinggi, seperti perusahaan retail, sangat terbantu dengan peran sistem
informasi dalam perusahaannya dalam mengolah data yang bersifat transaksi harian.
Sedangkan dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial dan keunggulan strategis,
sisteminformasi membantu menyajikan data yang ada dalam perusahaan secara akurat dan
presisi untuk top level management dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh,
keberhasilan Tokopedia.com dalam lima tahun terakhir mengatur lebih dari 24 juta transaksi
dengan rata-rata tingkat kunjungan situs sebanyak 10 juta pengguna internet setiap bulan.
Tanpa adanya sisteminformasi yang diimplementasi dengan baik, raksasa mall online
seperti Tokopedia tidak dapat melayani penggunanya dengan baik selama lebih dari 5
tahun.
CONTOH KASUS :
Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif Informasi, ditunjang dengan
teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah merupakan alat. Alat ini
dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis perlu mengelola informasi yang
dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan bersama oleh orang-orang yang
tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Di sini, peran knowledge management (KM)
menjadi penting. Dengan KM yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan,
informasi penting dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh pimpinan di kantor pusat, tetapi
juga oleh mereka yang berada di cabang-cabang dan perwakilan perusahaan di seluruh
dunia pada waktu yang bersamaan. Jadi, knowledge management dapat mengubah
informasi pasif yang hanya tersimpan dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk
cetak, menjadi informasi aktif, yaitu informasi yang di-share sehingga dapat dimanfaatkan
secara aktif untuk mengambil keputusan, melakukan inovasi dalam produk dan proses,
mendukung pembelajaran yang berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas dari SDM
perusahaan.
Sebagai contoh : Perusahaan Nabisco, memanfaatkan information sharing untuk sarana
penyempurnaan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan. Melalui Journey, sistem
yang khusus diciptakan untuk mengakomodasi kegiatan pengelolaan informasi (knowledge
management), seorang manager produk di Malaysia yang ingin mempromosikan peluncuran
20. makanan ringan baru, bisa mengakses Journey untuk melihat informasi tentang kegiatan
serupa (promosi peluncuran produk baru) yang pernah ataupun sedang dilakukan di negara
lain. Melalui sistem ini, manajer tersebut juga bisa melontarkan pertanyaan di forum diskusi
on-line, untuk mendapatkan masukan (ide, usulan strategi atau solusi) dari rekan-rekan
sesama manajer produk atau direktur pemasaran di berbagai tempat lain.
Upaya pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan farmasi
terbesar ketiga di Jepang untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di perusahaan tersebut. Masalah-masalah
yang terjadi bisa dengan lebih cepat ditangani melalui forum diskusi on-line antarpimpinan
di berbagai divisi dan berbagai daerah. Keputusan yang menyangkut penerapan berbagai
terobosan baru juga bisa segera disosialisasikan untuk mendapat alternatif tindakan yang
terbaik guna merealisasikan terobosan-terobosan tersebut. Rapat-rapat penting yang
melibatkan personel puncak di berbagai daerah menjadi lebih mudah dan efektif dilakukan.
Informasi yang akan didiskusikan di e-mail terlebih dahulu untuk dipelajari, sehingga pada
saat meeting dilaksanakan (tanpa orang-orang tersebut harus secara fisik hadir di satu
tempat), diskusi bisa lebih difokuskan pada analisis alternatif strategi yang disampaikan.
Menurut Bill Gates (Business @ the Speed of Thought), di perusahaan otomotif, Ford,
Jacques Nasser, President Direktur bidang operasional, memanfaatkan kekuatan informasi
untuk membina hubungan dengan karyawan. Setiap hari Jumat, Nasser mengirim email ke
89.000 karyawan di seluruh dunia untuk memberikan ide-ide, informasi tentang
perkembangan terkini di industri otomotif, maupun di perusahaan. Ia juga membaca
masukan dari karyawan, distributor dan pelanggan untuk perbaikan produk dan kualitas
layanan.
Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada
dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, model
delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk
memahami kompleksitas dari bagaimana perusahaan akan berinteraksi dengan
lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model delapan unsur lingkungan
21. akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai pasokan (supply chain
management).
Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan
tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E.
Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan
kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain)
dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas
perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi
tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti lunak,
spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi
memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan
kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan
organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut
pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan
strategis.
Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-
tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang
dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
- Untuk mengurangi gap (perbedaan) antara implementasi antara konsep teoritis dengan
kondisi praktis yang terjadi dilapangan , para manajer divisi dan manajer wilayah fungsional
harus saling bekerja sama dengan manajer lainnya dalam mengembangkan program,
merancang anggaran dan prosedur yang diperlukan untuk mewujudkan apa yang telah
dirumuskan. Hal ini berarti para manajer tersebut harus bekerjasama untuk mencapai
sinergi diantara mereka agar mampu memperoleh dan mempertahankan keunggulan
bersaing bagi perusahaan tersebut.
- memberhentikan orang-orang yang kompetensinya tidak sesuai atau tidak memenuhi
standar, melatih kembali karyawan yang ada dan sebagainya. Dalampembahasan struktur
organisasi kita mengenal “jargon” structure follow strategy, maka dalam penataan staf ini
22. juga demikian, dalamarti penataan staf mengikuti strategi. Artinya, dalam merekrut
manajer pun perusahaan harus menyesuaikan dengan strategi. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa figur manager ataupun CEO yang tepat untuk sebuah perusahaan adalah
bergantung pada arah strategis yang diinginkan oleh perusahaan atau unit bisnis tersebut
- pengarahan staf untuk menggunakan kompetensinya pada tingkat yang paling optimal
untuk mencapai sasaran perusahaan. Tanpa adanya pengarahan, staf cenderung melakukan
pekerjaan sesuai cara pandang mereka. Mereka mungkin melakukan pekerjaan
berdasarkan pengalaman masa lalu atau menekankan pekerjaan pada hal-hal yang paling
mereka senangi – tanpa memperhatikan apakah yang mereka kerjakan sudah sesuai
dengan arah strategis yang baru
23. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar
Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
http://leories-qita.blogspot.com/2012/05/pengertian-sistem-informasi-berbasis.html
http://amel18aditya.blogspot.com/2011/10/bab-2-teknologi-informasi-sebagai.html
http://www.slideshare.net/siunindra/teknologi-informasi-sebagai-keunggulan-kompetitif
http://dianachaerisma.blogspot.com/2011/11/manfaat-etika-dari-sistem-informasi.html
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen :
Mengelola Perusahaan Digital.Penerbit Andi : Yogyakarta
(http://dhanialfitra.wordpress.com/2009/06/17/sistem-informasi-organisasi-dan-
strategi/
(http://agusfirnanda.blogspot.com/2011/10/bab-3-sistem-informasi-organisasi-dan.html
http://beyoonic.blogspot.com/p/peranan-sistem-informasi-manajemen.html
http://grace.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/23/penggunaan-sistem-informasi-di-suatu-
perusahaan-untuk-menunjang-strategisnya/
https://datakata.wordpress.com/2014/03/30/sistem-informasi-manajemen-sistem-
informasi-organisasi-dan-strategi/