Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
SI & PI, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi dalam Dunia Bisnis saat ini, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS SAAT INI
Paper
Untuk memenuhi Tugas
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
Di Susun Oleh:
ACHMAD LUKMAN HARUN
55517110045
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompetitif dan ditengah
perkembangan teknologi yang semakin maju, perusahaan harus bisa memanfaatkan sistem
informasi. Perusahaan saat ini harus menggunakan sistem informasi untuk mencapai tujuan
perusahaan organisasi diantaranya untuk meningkatkan produktivitas, keunggulan
operasional, peningkatan pelayanan, meningkatkan kerjasama pelanggan-supplier, membuat
produk baru, dan untuk pengambilan keputusan strategis yang akan sangat penting untuk
kelangsungan hidup perusahaan.
TI (teknologi informasi) termasuk SI (sistem informasi) telah berbasis internet yang
dapat membantu segala jenis bisnis meningatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,
pengambilan keputusan manajerial, dan kerjasama kelompok kerja, hingga memperkuat posisi
kompetitif dalam pasar yang cepat sekali berubah.
TI dan SI berbasis internet digunakan mendukung tim pengembangan produk, proses
dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktifitas bisnis lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalahnya yaitu:
1. Sistem Informasi seperti apa saja yang diperlukan sehinggaefektif dan efisiensi
dalam proses Pengendalin Internal ?
2. Contoh Sistem dan Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis?
1.3 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui jenis sisteminformasi, implementasi dan
contoh sistem informasi dalam kegiatan bisnisatau organisasi.
3. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana
sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu. Sistem bisa berupa abstraksi atau fisis (Gordon B. Davis, 2002). Sistem yang abstrak
adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling tergantung.
Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk
mencapai suatu tujuan (Tata Sutabri, 2004).
Sistem informasi terbentuk dari susunan dua kata yakni sistem dan informasi. Sistem
dapat diartikan sebagai suatu kesatuan dari orang yang saling beraktivitas atau bekerja dengan
aturan yang sistematis dan terstruktur serta menjalankan fungsi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Sementara arti dari informasi adalah sejumlah data yang telah diolah dan memiliki
kegunaan untuk suatu tujuan tertentu.
Secara umum sistem informasi merupakan suatu sistem yang di dalamnya memuat
tentang berbagaii informasi yang terkait dengan operasional suatu organisasi yang berguna
untuk mengambil keputusan dalam mencapai tujuan organisasi. Informasi yang tercakup di
dalamnya meliputi jaringan komunikasi, transaksi rutin, manajemen, dan informasi yang
dibutuhkan pihak intern serta ekstern organisasi.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem
kerja adalah suatu sistem dimana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan
menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan.
Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan
(menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi
dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem
dimana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi
juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam
pengambilan keputusan dan tindakan.
4. 2.2 Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan penting karena sistem
pengendalian intern merupakan prosedur atau sistem yang dirancang untuk mengontorol,
mengawasi, mengarahkan organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan.
Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan
mengendalikan operasi perusahaan, membantu menyediakan informasi akuntansi yang handal
untuk laporan keuangan, dan menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
Sistem pengendalian internal pada dasarnya meliputi pengorganisasian, metode dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, memeriksa ketelitian dan
keandalan data keuangan, mendorong efisiensi dan dipenuhinya kebijakan menejemen
(Mulyadi, 1993) atau dalam definisi yang lain, pengendalian internal merupakan kebijakan dan
prosedur yang melindungi harta organisasi dari kemungkinan penyalahgunaan, memastikan
bahwa informasi telah disajikan secara akurat dan memastikan bahwa peraturan telah dipatuhi
sebagaimana mestinya (Warren & Fees, 2006).
Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing sistem yang
dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional perusahaan atau
organisasi tertentu. Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari
pengendalian intern yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang
lainnya. Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu proses
yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan manajemen secara keseluruhan,
dirancang untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara
umum dibagi kedalam tiga kategori, yaitu:
1) Keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan
2) Pelaporan Keuangan yang handal
3) Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan
Struktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
1) Lingkungan Pengendalian
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secaraumum dapat
memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika,Kompetensi personil
perusahaan, Falsafah Manajemen dan gayaoperasional, cara manajmene di dalam
mendelegasikan tugas dantanggung jawab, mengatur dan mengembangkan
personil, serta,arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
2) Penilaian Resiko
5. Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu
mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola”.
Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal
untuk kemudian dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau target
hendaknya ditentukan terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
3) Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkanmanajemen
hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalianhendaknya dilaksanakan dengan
menembus semua level dan semuafungsi yang ada di perusahaan. Meliputi:
aktifitas-aktifitas persetujuan,kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas
kinerja operasional,keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung
jawab.
4) Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi,mengambil, dan
mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihakyang tepat agar mereka
mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi),
Sistem informasimerupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi
internalmaupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun
prasyarathendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh
informasimengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan
untuktujuan pelaporan eksternal.
5) Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personildi dalam
perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikandengan fungsi
internal audit di dalam perusahaan (organisasi), jugadipandang sebagai
pengawasan seperti aktifitas umum manajemendan aktivitas supervise. Adalah
penting bahwa defisiensi pengendalianintern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan
pemborosan yang seriusseharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan
dewandireksi.Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya,
sehinggadapat memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon
perubahan kondisi secara dinamis. Sistem PengendalianInternal terjalin dengan
aktifitas opersional perusahaan, dana akanlebih efektif apabila pengendalian
dibangun ke dalam infrastrukturperusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang
paling esensial dariperusahaan (organisasi).
6. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana informasi diperoleh
penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau internet.
7. BAB IV
STUDI KASUS
4.1 Studi Kasus pada PT Gojek Indonesia
PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim pada
tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri
transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di
Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang,
pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang
bernaung di GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja. Dengan
perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai Juara 1
dalam kompetisi bisnis Gobal Entrepreneurship, Program Indonesia (GEPI) di Bali.
Selain itu, Go-Jek telah memperoleh berbagai penghargaan dari komunitas bisnis
maupun sosial.
Di situs resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (90 minute
delivery anywhere in the city), Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and
masker), Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in
Jabodetabek) dan Jasa belanja dengan nominal dibawah 1 juta rupiah (shop for food,
ticket, medicine, anything under RP 1.000.000. we`ll pay for it first). Go-Jek dapat
dipesan melalui Go-Jek App yang bisa diunduh melalui Play Store maupun App store.
Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan
rating 4,4 dari 5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau
menggunakan Go-Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang
dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan.
Go-Jek mempunyai beberapa pelayanan yaitu :
1. Instant Courier
Instant Courier atau jasa pengiriman barang, Go-Jek bisa dimanfaatkan sebagai
pengiriman barang secara "real time". Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak
tempuh yang secara otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang
bisa diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi
dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi.
2. Transport
Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek dimanfaatkan
sebagai media transportasi khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari
8. transportasi publik.Kelebihan pada Go-Jek adalah pada awal pemesanan kita
menentukan dimana keberadaan calon penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika
aplikasi memberikan konfirmasi harga yang harus dibayar oleh calon penumpang.
3. Food Delivery
Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita bisa order
makanan di restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu
saja di aplikasi restoran yang kita maksud dan menu apa saja yang ingin kita order.
Bahkan didalam layanan ini sudah ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan
sehingga memudahkan.
Jadi intinya PT.Go-Jek indonesia menggunakan sistem ,yaitu sistem informasi dan E-
Commerce untuk membantu jalanya perusahaan mereka yang mana bergerak dalam bidang
teransportasi, perbelanjaan, yang mana semua di lakukan dengan online.
9. BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnisdan organisasi
sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif danefisien secara keseluruhan.
Sehiingga pengendalian internal dapatmemenuhi fungsinya untuk menghasilkan informasi
akuntansi yang tepatwaktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan
dalampencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasiakan sehinggamengurangi
kemungkinan terjadinya kerugian.
10. DAFTAR PUSTAKA
1. Dwi Rintani, http://www.academia.edu/31821548/SI-
PI_Dwi_Rintani_Hapzi_Ali_Sistem_Informasi_Dalam_Kegiatan_Bisnis_Universitas_
Mercu_Buana_2017.pdf SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS SAAT
INI, Jakarta, 2017 (Diakses pada tanggal 12 September 2017 pukul 19:30)
2. Jemmy Esrom Serang, https://www.slideshare.net/jemmyesromserang/2-si-pi-jemmy-
esrom-serang-hapzi-ali-e-business-global-bagaimana-bisnis-menggunakan-sistem-
informasi-universitas-mercu-buana-2017 E BUSSINESS GLOBAL: BAGAIMANA
BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI, Jakarta, 2017 (Diakses pada tanggal
12 September 2017 pukul 19:47)
3. Yohana Premavari, https://www.slideshare.net/yohanapremavari/si-pi-yohana-
premavari-hapzi-ali-sistem-informasi-dalam-kegiatan-bisnis-universitas-mercu-buana-
2017pdf SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS, Jakarta, 2017 (Diakses
pada tanggal 12 September 2017 pukul 19:57)
4. http://iambazarah.blogspot.co.id/2015/10/sistem-informasi-pada-perusahaan.html
(Diakses pada tanggal 12 September 2017, pukul: 20:00)
5. http://artikel-az.com/sistem-informasi/ (Diakses pada tanggal 12 September 2017,
pukul: 20:20)
6. http://artikel-teknologi-informasi.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-sistem-
informasi.html (Diakses pada tanggal 12 September 2017, pukul 20:27)
7. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Konsep%20SI.pdf (Diakses pada tanggal 12
September 2017, pukul 21:00)