Makalah ini membahas tentang motivasi, meliputi pengertian motivasi menurut para ahli, teori-teori motivasi seperti teori kebutuhan Maslow dan teori humanistik, serta tujuan dari motivasi yaitu menggerakan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu.
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat berupa kesehatan dan keselamatan sehingga makalah yang
berjudul “Motivasi” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, baik itu segi isi maupun tata
bahasanya. Untuk itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 6
2.1 Definisi Motivasi Menurut Para Ahli ............................................................ 6
2.2 Pengertian Motivasi ..................................................................................... 11
2.3 Tujuan Motivasi........................................................................................... 11
BAB III STUDI KASUS............................................................................................ 12
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................... 13
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16
4. 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motivasi merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang
agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Dorongan yang muncul karena diberikan
oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud
agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi
biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku. Motivasi merupakan suatu proses untuk
mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan.
Dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari
diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang
lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi biasanya diwujudkan dalam bentuk
perilaku. Motivasi dapat juga disebut dengan istilah kebutuhan (need), desakan
(urge), keinginan (wish), atau dorongan (drive), yang semuanya ini mempunyai
pengertian yang sama yaitu sebagai suatu keadaan yang ada pada diri seseorang yang
mendorong untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai keinginan atau tujuan.
5. 5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian motivasi?
2. Apa saja teori-teori motivasi?
3. Apa tujuan motivasi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
kepada para pembaca tentang pengertian motivasi, teori-teori motivasi, dan
bagaimana menerapkan motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
6. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Motivasi Menurut Para Ahli
Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok
kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi
juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai
desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang
menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu
tujuan.
Menurut Weiner (2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal
yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan
tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal
dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat
dan minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan
penghormatan.
Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.
Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.
Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut
motivasi.
Mangkunegara (2005,61) menyatakan : motivasi terbentuk dari sikap
(attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).
7. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan
yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap
mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang
memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.
Sardiman (2006:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorangyang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
7
Teori Kebutuhan Maslow Terkait Motivasi
Motivasi itu tidak pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan itu
tidak baik. Abraham Maslow mengklasifikasikan kebutuhan secara berurutan,
menjadi 6 bagian. Konsep Abraham Maslow dikenal dengan piramida
kebutuhan.
Gambar 1. Hierarki Kebutuhan
Keterangan :
1) Kebutuhan fisiologi (phsycological needs)
2) Kebutuhan rasa aman ( Safety needs)
3) Kebutuhan mendapatkan kasih saying dan memiliki (needs for belonging
and love)
4) Kebutuhan memperoleh penghargaan orang (needs for esteem)
5) Kebutuhana aktualisasi diri (needs for self actualization)
6) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti (needs to know and understand)
8. 8
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan kami uraikan masing-masing kebutuhan:
a) Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologi adalah merupakan jasmani manusia, misalnya akan
makan, minum, tidur, istirahat, dan sebagainya. Untuk belajar yang efektif dan
efisien, pelajar harus sehat. Jika pelajar sakit hal itu dapat mengganggu kerja
otak yang mengakibatkan terganggunya kondisi fisik, yang kemudian dapat
mengganggu konsentrasi belajar.
b) Kebutuhan rasa aman
Manusia membutuhkan ke tenteraman dan keamanan jiwa. Perasaan takut
akan kegagalan, kecemasan, kecewa, dendam, ketidakseimbangan mental dan
kegoncangan emosi yang lain dapat mengganggu kelancaran belajar pelajar.
Agar belajar pelajar dapat meningkat kearah yang lebihe fektif, maka pelajar
harus menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan menjadi aman dan
konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada pelajaran.
c) Kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan memiliki.
Dengan mendapatkan kasih sayang, seseorang merasa bahwa ia diterima
oleh kelompoknya, merasa bahwa ia merupakan salah seorang anggota
keluarga yang cukup berharga. Agar setiap pelajar merasa ia diterima dalam
kelompoknya, maka dapat dilakukan dengan cara belajar bersama dengan
teman yang lain. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketajaman
berfikir siswa. Kebutuhan untuk diakui sama dengan orang lain sering
mendapatkan kasih sayang dan memiliki merupakan kebutuhan primer yang
harus dipenuhi.
9. 9
d) Kebutuhan memperoleh penghargaan orang lain
Harga diri seseorang timbul dalam hubungannya dengan orang lain
seseorang akan merasa dirinya dihargai oleh orang lain apabila ia merasa
bahwa dirinya dianggap penting.
e) Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Setiap individu memiliki potensi atau bakat masing-masing yang
terkandung di dalam dirinya. Kebutuhan aktualisasi diri atau untuk
mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai
hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, dan pembentukan pribadi.
f) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti adalah kebutuhan untuk
mengetahui rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi dan untuk
mengerti sesuatu. Untuk memenuhi kebtuhan ini dapat diupayakan melalui
belajar.
10. 10
Teori Humanistik Tentang Motivasi
Para ahli Humanistik percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu
motivasi yang berasal dari masing-masing individu yang dimiliki oleh individu
itu sepanjang waktu. Keinginan dasar yang dimiliki masing-masing peserta
dasar didik dibawanya ke sekolah. Pembina didik hanya tinggal manfaatkan
dorongan ingin tahu peserta didik yang bersifat alamiah dengan cara
menyajikan materi yang cocok dan berarti bagi peserta didik. Apapun model
penyajian yang dilaksanakan untuk membuat belajar, mereka akan tetap
termotivasi, asalkan itu dengan kepentingan dirinya pada saat sekarang atau
pada masa yang akan datang. Misalnya peserta didik harus tahu apa gunanya
mempelajari matematika dalam kehidupan. Materi yang diberikan kepada
peserta didik hendaklah dirasakan sebagai sesuatu yang memuaskan kebutuhan
ingin tahu dan minatnya.
Teori Behavioristik tentang Motivasi
Ahli-ahli Behavioristik yakni bahwa motivasi dikontrol oleh lingkungan.
Manusia bertingkah laku kalau ada rasangan dari luar, dan kuat/lemahnya
tingkah laku dipengaruhi oleh kejadian sebagai konsekuensi dari tingkah laku
itu yang dapat menggugah emosi yang bertingkah laku. Inti dari penerapan
pandangan ahli-ahli Behavioristik adalah apa yangd isebut dengan
“contingency management” yaitu penguatan tingkah laku melalui akibat dari
tingkah laku itu sendiri. Kalau peserta didik bertingkah laku benar, maka
akibat dari tingkah lakunya itu akan mendapatkan kesenangan, yaitu menerima
hadiah atau penghargaan. Sebaliknya jika tingkah lakunya salah, maka peserta
didik mendapat hukuman. Berdasarkan pendapat yang praktis itu, maka dengan
melaksanakan contingency management pendidikan dapat menangani situasi
kelas dan dapat memakainya sebagai alat untuk memotivasi peserta didik. Oleh
karena itu dalam pandanagan Behavioristik motivasi dikontrol oleh kondisi
lingkungan, maka tergantung pada pendidiklah pengaturan lingkungan kelas
sehingga peserta didik termotivasi dalam belajar. Kegagalan peserta didik
dalam belajar berarti kegagalan pendidik dalam mengatur program belajar,
bukan kegagalan peserta didik karena ketidakmampuannnya.
11. 11
2.2 Pengertian Motivasi
Berbicara mengenai pengertian motivasi sungguh sudah sangat banyak
defenisi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi, untuk itu kita lihat terlebih
dahulu arti motivasi secara etimologinya. Secara etimologi, motif atau dalam
bahasa inggris motive, berasal dari motion yang berarti “gerakan” atau “sesuatu
yang bergerak”. Jadi istilah motif erat berkaitan dengan gerak yakni gerakan
yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku.
Motif disini psikologi berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit
tenagauntuk terjadinya suatu tingkah laku. Sebenarnya, motivasi merupakan
istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan termasuk
situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari dalam diri individu, tingkah
laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan.
Namun dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai:
1. Dorongan yang timbul pada diri seseorang, secara disadari atau tidak
disadari, untuk melakukan tindakan dengantujuan tertaentu.
2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
untuk bergerak melakukan sesuatu kaerana ingin mencapai tujuan yang
diinginkan.
Dari pengertian diatas motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, motivasi
yang datang dari dalam diri seseorang ( internal) dan motivasi yang datang dari
luar yang berupa usaha membentuk diri orang lain. Motivasi belajar adalah
merupakan faktor psikis yang bersifat non-Intelektual, peranannya yang khas
adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk
belajar. Pelajar yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi
yang kuat.
2.3 Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk
mengerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauan
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai
tujuan tertentu.
Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau memacu
para siswa agar mempunyai keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan
prestasi belajar sehingga tujuan pendidikan sesuai dengan yang diinginkan dan
yang diharapkan serta apa yang telah ditetapkan dalam kurikulum sekolah.
Tindakan motivasi akan dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh
orang yang dimotivasi serta sesuai dengan orang yang dimotivasi. Oleh karena
itu, setiap orang yang memberikan motivasi harus mengenal dan memahami
latarbelakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan
dimotivasi.
12. 12
BAB III STUDI KASUS
Saya mengalami kesulitan ketika memulai kuliah di bogor karena saya harus
mempelajari dasar-dasar akuntansi. Saya berasal dari SMA jurusan IPA. Hal ini
menyebabkan saya sangat kesulitan untuk terbiasa dengan pelajaran IPS. Saya
pernah mendapat nilai buruk ketika mengerjakan quiz dasar akuntansi. Saya sangat
khawatir mendapat nilai kecil di mata kuliah dasar akuntansi. Saya memilih jurusan
akuntansi tetapi tidak bisa mendapat nilai tinggi di mata kuliah dasar akuntansi, ini
akan membuat saya sangat malu. Saat ini, saya mencoba terus belajar dan latihan
agar nilai dasar akuntansi mengalami peningkatan. Masalah yang saya hadapi adalah
saya sering mengalami kesulitan untuk memahami soal-soal yang diberikan oleh
dosen. Saya mengalami kesulitan mengartikan atau memahami soal.
Saya sering kehilangan semangat ketika mendapat nilai buruk tetapi teman-teman
saya mendapat nilai bagus di setiap quiz. Padahal saya sudah sering latihan,
namun tetap saja mendapat nilai buruk. Pada mata kuliah ini, jika kita sudah tidak
mendapat keseimbangan pada Laporan Neraca akan sulit melanjutkan laporan-laporan
selanjutnya. Kita harus mencari kesalahan pada jurnal umum, mengoreksi
data pada buku besar, dan memasukan data ke neraca lajur sesuai data di buku besar.
Jika sudah mengalami kesalahan pada jurnal akan sulit untuk membuat laporan
selanjutnya. Saya sering mengalami kesalahan karena ada beberapa kalimat yang
membuat saya tidak mengerti dan mengalami kekeliruan pada penjurnalan laporan.
Saya ingin sekali mendapat nilai terbaik di mata kuliah dasar akuntansi dan bisa
membuat laporan keuangan dengan benar. Saya selalu berusaha mempertahankan
motivasi untuk mencapai tujuan dan berdoa agar diberi kemudahan untuk mencapai
tujuan.
13. 13
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita mungkin pernah mengalami kejenuhan
terhadap suatu hal yang sedang kita jalani. Misal ketika kita sedang melaksanakan
kuliah, tentu kita pasti pernah mengalami kejenuhan untuk kuliah entah karena
terlalu banyak tugas yang diberikan, banyak tugas yang belum diselesaikan, atau
jenuh dengan waktu kuliah yang padat. Namun kejenuhan tersebut tidak boleh terus
tumbuh dalam diri kita karena akan berakibat buruk bagi diri kita sendiri. Kita harus
memiliki motivasi dalam diri kita agar tujuan kita dapat tercapai dengan baik.
Sebelum kita membahas motivasi lebih dalam ada baiknya kita pahami
terlebih dahulu arti kata motivasi. Motivasi adalah dorongan psikologis yang
mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi yang ada pada setiap orang
tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu,
diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta
kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan
bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki
oleh individu lain.
Studi kasus saya berhubungan dengan teori kebutuhan Maslow. Kebutuhan-kebutuhan
yang dibutuhkan:
a) Kebutuhan fisiologis
Untuk belajar yang efektif dan efisien, saya harus memperhatikan kondisi
fisik. Saya harus makan tepat waktu dan bisa menghindari jajanan yang tidak steril.
b) Kebutuhan rasa aman
Saya harus bisa mengendalikan dan menjaga keseimbangan emosi, sehingga
perasaan menjadi aman dan konsentrasi pikiran dapat fokus pada perkuliahan. Saya
harus bisa memilih kepentingan dan keinginan agar bisa fokus pada kuliah dan
tujuan.
14. 14
c) Kebutuhan mendapatkan kasih sayang dan memiliki.
Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketajaman berfikir. Kebutuhan
untuk diakui sama dengan orang lain sering mendapatkan kasih sayang dan memiliki
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.
d) Kebutuhan memperoleh penghargaan orang lain
Saya selalu berusaha belajar dengan keras agar teman-teman tidak
mencampakan saya karena saya tidak bisa mengerjakan tugas. Saya ingin dianggap
mahasiswa yang mampu mengikuti setiap pelajaran yang diberikan oleh dosen.
e) Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Saya ingin mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam
bidang pengetahuan, sosial, dan pembentukan pribadi. Saya selalu mengfokuskan
pikiran setiap pelajaran, sehingga saya mampu menjawab pertanyaan dari dosen dan
teman-teman. Meskipun saya sering kesulitan di setiap pelajaran, tetapi saya selalu
berusaha agar pantas menjadi mahasiswa DIPLOMA IPB dan mampu menguasai
semua mata kuliah.
f) Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti
Saya selalu belajar dan mengerjakan latihan soal agar mampu mengerti
setiap mata pelajaran terutama dasar akuntansi. Saya selalu merasa penasaran,
kenapa saya salah, kenapa saya tidak bisa, kenapa saya tidak mengerti, dan saya
merasa selalu membutuhkan informasi dengan jelas. Saya sering tidak mengerti
dengan informasi yang diberikan dosen. Hal ini menyebabkan saya selalu bertanya
kepada teman yang mengerti yang disampaikan oleh dosen.
15. 15
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Motivasi adalah suatu keinginan yang ada pada diri seseorang untuk mencapai
suatu tujuan yang diinginkan. Pentingnya motivasi dalam belajar yaitu sebagai alat
pemacu peserta didik untuk terus menggali potensi yang ada di dalam dirinya dan
mencapai hasil belajar yang maksimal seperti yang menjadi tujuannya, sebagai
penguat belajar, memperjelas tujuan belajar, dan menimbulkan ketekunan dalam
belajar. Motivasi diri juga bisa diartikan sebagai suatu semangat kekuatan yang bisa
mengakibatkan seseorang untuk bergerak. Motivasi diri adalah semacam dorongan
untuk percaya diri dalam diri seseorang. Untuk mendapati hidup kearah yang lebih
baik, kita semua membutuhkan motivasi diri. Karena motivasi adalah sesuatu yang
menyebabkan kita untuk bertindak.
Anda bisa mendapatkan motivasi diri dengan keyakinan pada Yang
Mahakuasa, pengalaman yang anda miliki, atau faktor lainnya. Hal-hal tersebut bisa
mendorong anda untuk mengubah pandangan Anda dan mendorong Anda untuk
menjadi orang yang lebih baik atau pebisnis yang lebih baik. Dengan demikian bisa
bergerak ke arah yang lebih baik dan cenderung bisa mengubah hidup. Jika motivasi
diri dikuatkan, setiap hal bisa mendorong semangat untuk mencapai sesuatu yang
anda inginkan, jika memang Anda menginginkannya.
Ketika hidup terasa sulit, anda bisa mendapatkan bantuan dan dorongan dari
keluarga dan kawan-kawan dekat. Tetapi ketika anda seorang diri pada kondisi
seperti ini, anda memerlukan motivasi diri sendiri, jika kurang motivasi diri pada
situasi seperti tertentu dapat berpotensi merusak dan semakin sulit untuk menikmati
hidup. Motivasi diri bisa didapati ketika kita sedang berpikir dan berdo'a.
16. 16
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
M.Maruf Abdullah. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Banjarmasin:
Antasari Press
Saras, Sinta. http://www.makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/10/motivasi.html.
17 November 2014. 10.30 WIB
Hendira, Dea. http://www.psikologizone.com/motivasi-dalam-pendidikan.
17 November 2014. 11.06 WIB