SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
MANAJEMEN UMUM
H. ZULFIKAR KURNIADI, SE, MM.
zulfikar76@yahoo.com
kurniadizulfikar@gmail.com
..every street is paved with gold..

PERTEMUAN KE – IV
PERENCANAAN
(1) Penetapan Tujuan
(2) Pembuatan Keputusan

+628123.3777.0774
+62819.1761.8200
Pendidikan
Magister Manajemen UPI YAI - Manajemen Keuangan (2004)
STIE UPI YAI - Akuntansi (2002)
Brevet Pajak -USAKTI (2004)
Pekerjaan dan Profesi
PNSD Kab. Sumbawa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK)
Amikom Sumbawa
SUB BAHASAN MU
1.

PENGERTIAN MANAJEMEN ((1)Definisi, (2)Manajemen adalah Ilmu dan Seni), MANAJEMEN DAN MANAJER
((1)Tingkatan Manajemen, (2)Fungsi-Fungsi Manajemen, (3)Keterampilan-Keterampilan Majerial) )

2.

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN ((1)Teori Manajemen Klasik, (2)Teori Perilaku, (3)Teori Kuantitatif –Riset Operasi dan
Ilmu Manajemen,)) MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL (1)Definisi Lingkungan Eksternal, (2)Faktor-Faktor
Eksternal Mikro-Makro, TANGGUNGJAWAB SOSIAL MANAJER

3.

PROSES PERENCANAAN ((1)Pengertian, (2)4 Tahap Dasar Perencanaan, (3)Rencana Operasional, (4)Rencama
Strategik, (Faktor Waktu dan Perencanaan)

4.

PENETAPAN TUJUAN ((1)Misi dan Tujuan , (2)Fungsi Tujuan, (3)MBO), PEMBUATAN KEPUTUSAN ((Tipe
Keputusan, (2)Proses Pembuatan Keputusan, (3)Keterlibatan Bawahan Dalam Pengambilan Keputusan))

5.

PENGORGANISASIAN, STRUKTUR ORGANISASI, DEPARTEMENISASI

6.

KOORDINASI

7.

WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI

8.

PENYUSUNAN PERSONALIA

9.

MOTIVASI

10.

KOMUNIKASI

11.

KEPEMIMPINAN

12.

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI, MANAJEMEN KONFLIK

13.

DASAR-DASAR PROSES PENGAWASAN

14.

EVALUASI
Definisi Visi, Misi, Tujuan
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi
harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi
adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang diinginkan oleh organisasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian
dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting
dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting
pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan
organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat
dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan
eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus
menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
Definisi Visi, Misi, Tujuan
Misi merupakan pernyataan yang menetapkan
tujuan organisasi dan sasaran yang ingin
dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi
kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa
organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan
bagaimana melakukannya.
Definisi Visi, Misi, Tujuan
Misi yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus
diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan
secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan
kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan
misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan metodologi
pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan
informasi suatu industri tertentu;
2. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan
penyebaran data dan informasi suatu industri tertentu;
3. Membangun dan mengembangkan sistem informasi suatu
industri tertentu;
4. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang
statistik dan sistem informasi industri tertentu.
Definisi Tujuan
Tujuan
Setiap tahap dari perkembangan manusia. Penemuan besar
dan kecil, temuan medis, temuan teknologi, keberhasilan
bisnis sebelumnya telah divisualisasikan telebih dahulu.
Sebelum menjadi kenyataan. Satelit melingkari bumi bukan
karena penemuan yang kebetulan, melainkan karena para
ilmuwan menetapkan penaklukan ruang angkasa sebagai
tujuan.
Definisi Tujuan
Tujuan adalah sasaran. Tujuan adalah cita-cita. Tujuan lebih
dari hanya sekedar mimpi yang terwujud. Tujuan adalah
pernyataan yang jelas. Tidak akan ada apa yang bakal terjadi
dengan sebuah keajaiban tanpa sebuah tujuan yang jelas.
Tidak akan ada langkah maju yang segera diambil tanpa
menetapkan tujuan yang tegas . Tanpa tujuan seseorang akan
hanya berkeliaran dalam menjalani hidup ini. Jalannya
terhuyung-huyung tanpa mengetahui kemana mereka pergi
dan dimana mereka akan tiba… mereka tidak akan pernah
sampai dimana
Fungsi Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.

Pedoman Bagi Kegiatan,
Sumber Legitimasi,
Standar Pelaksanaan,
Standar Motivasi,
Dasar Rasional Pengorganisasian,
Fungsi Tujuan
1.

2.

3.

4.

5.

Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di
waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan
pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak
harus dilakukan
Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi
untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di
sekitarnya
Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan
dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian
pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi
karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi
sering memberikan insentif bagi para anggota
Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan
suatu dasar perancangan organisasi
Tipe-Tipe Tujuan
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan
menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang
berkepantingan”, yaitu :
1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas
organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran
tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang
konsumen, jasa-jas bisnis
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak
tergantung pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai
karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk
meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
Proses Penetapan Tujuan
Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai
kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi
penetapan tujuan organisasi adalah :
1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai
manfaat, paling sedikit sama dengan harganya
2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan
3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan
jasa dengan biaya dan kualitas bersaing
4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi
dengan baik
5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang
mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan
menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi
6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan
dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.
Bidang-Bidang Tujuan
Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana
perusahaan harus menetapkan tujuan :
1. Posisi Pasar,

2. Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga
kerja, peralatan dan keuangan) dengan keluaran organisasi
3. Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan
memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku
4. Profitabilitas
5. Inovasi
6. Prestasi dan Sikap Karyawan
7. Prestasi dan Pengembangan Manajer
8. Tanggung Jawab Sosial dan Publik
Kebutuhan Penyeimbang Tujuan
Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian
tujuan yang berganda untuk memnihi permintaan
“trade off” dari berbagai pihak berkepentingan yang
terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering
menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut.
Dalam proses pencapaian tujuan, manajemen harus
menentukan keseimbangan / campuran optimum
tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan
pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Sebutan “manajemen sesuai objektif” pertama dipopulerkan oleh Peter
Drucker dalam bukunya tahun 1954 yang berjudul ‘The Practice of
Management”.
MBO sulit didefinisikan, namun secara umum esensi sistem MBO, terletak
pada penetapan tujuan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan
yang bekerja bersama, penentuan bidang utama setiap individu yang hasilnya
dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil (sasaran) yang dapat diukur
dan diharapkan, dan ukuran penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai
satuan pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja serta penilaian masing
penilaian sumbangan masing-masing anggota.
Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses
partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap
tingkatan organisasi.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Management by objective (MBO) atau manajemen sesuai objektif adalah
suatu proses persetujuan terhadap objektif di dalam satu organisasi sehingga
manajemen dan karyawan menyetujui objektif ini dan memahami apa posisi
mereka di dalam organisasi tersebut.
Management by objective (MBO) atau juga disebut (diterjemahkan)
Manajemen Berdasarkan Sasaran, yaitu suatu cara untuk melibatkan para
karyawan di dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut
pekerjaan mereka. (Sondang P. Siahaan: 2004: 362).
Menurut Nanang Fattah (2009: 33) menjelaskan bahwa Management by
objective (MBO) merupakan teknik manajeman yang membantu memperjelas
dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi. Lebih lanjut Nanang Fattah
menjelaskan bahwa dengan Management by Objective (MBO) dilakukan
proses penentuan tujuan bersama antara atasan dan bawahan.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Management by objective (MBO) adalah suatu cara di dalam
mencapai sasaran hasil maupun dalam merencanakan program
melibatkan semua pihak (stakeholders) pada lembaga yang
bersangkutan.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Kekuatan dan Kelemaham Manajeman By Objective
Kekuatan MBO antara lain adalah:
1. MBO melakukan integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan ke dalam
suatu sistem yang rasional dalam manajemen,
2. MBO mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dari tingkatan atas
hingga tingkatan bawah dari manajemen,
3. MBO memfokuskan pada hasil akhir dari pada niat yang baik maupun
faktor personal.
4. MBO mendorong adanya manajemen diri dan komitmen dari setiap orang
melalui partisipasi pada setiap tingkatan manajemen dalam penentuan
tujuan.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Hasil survei terhadap manajer, Tosy & Carroll menyatakan
kekuatan Manajeman By Objective adalah
1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari
mereka.
2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer
menetapkan tujuan dan sasaran.
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan.
4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan
organisasi.
5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada
pencapaian tujuan tertentu. Ini memungkinkan para bawahan mengetahui
kualitas pekerjaan mereka dalam hubungannya dengan tujuan organisasi.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Menurut Nanang Fattah (2009: 34) ada empat kekuatan dari
Manajeman By Objective yaitu:
1. Pengelolaan cenderung lebih baik karena keharusan membuat
program.
2. Peranan dan fungsi struktur organisasi harus jelas.
3. Individu mengikat diri pada tugas-tugasnya (commited).

4. Pengawasan lebih efektif berkembang.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan dari
Manajeman By Objective adalah:
1. MBO melakukan integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan ke dalam
suatu sistem yang rasional dalam manajemen.
2. MBO mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dari tingkatan atas
hingga tingkatan bawah dari manajemen.
3. MBO memfokuskan pada hasil akhir.
4. MBO mendorong adanya manajemen diri dan komitmen dari setiap orang
melalui partisipasi pada setiap tingkatan manajemen dalam penentuan
tujuan.
5. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan.
6. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tugas
masing-masing dan tujuan organisasi.
7. Pengawasan lebih efektif berkembang.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Adapun kelamahan dari Manajeman By Objective adalah:
1. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO
membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada
lingkungan bisnis yang sangat dinamis.
2. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi
sasarannya tanpa mempedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama
tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalah sekedar formalitas
belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen
puncak sendiri.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Sedangkan menurut hasil survei terhadap manajer, Tosy & Carroll
menyatakan kelemahan Manajeman By Objective ada dua kategori
kelemahan-kelemahan khas untuk organisasi yang mempunyai program MBO
formal:
1. Kelemahan-kelemahan yang melekat (inherent) pada proses MBO. Ini
mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses
belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO serta meningkatkan
banyaknya kertas kerja.
2. Kelemahan-kelemahan dalam pengembangan dan implementasi MBO
oleh berbagai fungsi.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Menurut Nanang Fattah (2009: 35) ada empat kelemahan Manajeman By
Objective yaitu:
1. Tidak mudah menanamkan pemahaman tentang konsep-konsep dan
pemberian motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan
teknik Manajeman By Objective secara tepat.
2. Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan
kepada para anggota untuk berpartisipasi.

3. Tidak mudah menilai prestasi kerja, karena tidak setiap prestasi dapat
diukur secara kuantitas.
4. Perubahan yng diinginkan Manajeman By Objective dalam perilaku
manajer kemungkinan akan menimbulkan maslah dalam proses MBO titik
berat akan bergeser dari menilai menjadi membantu bawahan.
MANAGEMENT BY OBJECTIVE
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelemahan
Manajeman By Objective adalah:
1. Tidak mudah menanamkan tentang konsep-konsep dan pemberian
motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan teknik MBO
secara tepat
2. Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan
kepada para anggota untuk berpartisipasi

3. Tidak mudah menilai prestasi kerja, karena tidak setiap prestasi dapat
diukur secara dikuantitas
4. Pembuatan keputusan membutuhkan waktu yang lama

5. Kecenderungan karyawan bekerja memenuhi sasaran tanpa
memperdulikan rekan kerja
6. Kecenderungan karyawan bekerja memenuhi sasaran tanpa
memperdulikan rekan kerja
Tipe-Tipe Keputusan
Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan
alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe:
1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan
rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama
pd manjemen tkt bawah. Contoh: keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan
piutang,dll.
2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian
dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg
terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi
dana promosi.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.
Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan
dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer
merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur.
Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk
terstruktur yg jarang terjadi.
Proses Pembuatan Keputusan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pemahaman dan Perumusan Masalah
Pengumpulan dan Analisa Data Yang Relevan
Pengembangan Alternatif
Pengevaluasian Terhadap Alternatif yang Dipergunakan
Pemilihan Alternatif Terbaik
Implementasi Keputusan
Evaluasi atas Hasil Keputusan

Pemahaman
dan
Perumusan
Masalah

Pemilihan
Alternatif yg
Terbaik

Pengembangan
Alternaruf

Pengumpulan
dan Analisa
Data yg
Relevan

Evaluasi
Terhadap
Alternatif

Evaluasi

Implementasi
Proses Pembuatan Keputusan
1. Pemahaman dan perumusan masalah
Manajaer harus menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan
menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian
mana yang seharusnya dipecahkan.
2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan
rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.

3. Pengembangan alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecendrungan
membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang dipergunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan
menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif
yang realistik serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat
membantu pemecahan masalah.
Proses Pembuatan Keputusan
3. Pemilihan alternatif terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan
ketidaksempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
4. Implementasi keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan meng alokasikan
sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan wewenag dan tanggung
jawab pelaksana tugas, dengan mempewrhatikan resiko dan
ketidakpastian terhadap keputusan yang diambil.
5. Evaluasi atas hasil keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terusmenerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
Keterlibatan Bawahan dalam
Pengambilan Keputusan
Para manejer akan sulit untuk membuat keputusan
tanpa melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat
formal, seperti pengunaan kelompok dalam
pembuatan keputusan, atau informal, seperti
permintaan akan gagasan.

Kebaikan?
Kelemahan?
Kebaikan dan Kelemahan
No

Kebaikan

1

Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahuan yang lebih
besar.

2

Dalam pengembangan alternatif, usaha individual para anggota kelompok dapat
memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi.

3

Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar.

4

Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat menerima risiko dibanding pembuat
keputusan individual.

5

Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara
individual lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan.

6

Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai
pandangan yang berbeda- beda.
Kebaikan dan Kelemahan
No

Kebaikan

7

Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi,
keputusan kelompok sangant memakan biaya.

8

Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan
cepat.

9

Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau
bukan sepenuhnya keputusan kelompok.

10

Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan,
keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.
Kebaikan dan Kelemahan
No

Kelemahan

1

Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus
diselesaikan oleh para manejer secara individual. Karena kelompok tidak diberikan
tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak
seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.

2

Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi,
keputusan kelompok sangant memakan biaya.

3

Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan
cepat.

4

Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau
bukan sepenuhnya keputusan kelompok.

5

Bila atasan terlibat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan,
keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya

More Related Content

What's hot

Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenElsa Agustina
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasivitalfrans
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifDadang Solihin
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASInurul khaiva
 
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi ManajemenPerencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi ManajemenApple Yuu
 
Prinsip dan Fungsi Manajemen
Prinsip dan Fungsi ManajemenPrinsip dan Fungsi Manajemen
Prinsip dan Fungsi ManajemenSchool
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasiendahmustika
 
Budaya dan Lingkungan Organisasi
Budaya dan Lingkungan OrganisasiBudaya dan Lingkungan Organisasi
Budaya dan Lingkungan OrganisasiMohamad Adriyanto
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenMarlinda
 
Contoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis BisnisContoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis BisnisNurmansyah Arif W
 
Presentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMPresentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMShin Soo Rin
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 

What's hot (20)

Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemen
 
Makalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasiMakalah manajemen operasi
Makalah manajemen operasi
 
EVENT MANAGEMENT PROCESS
EVENT MANAGEMENT PROCESSEVENT MANAGEMENT PROCESS
EVENT MANAGEMENT PROCESS
 
Perilaku kelompok
Perilaku kelompokPerilaku kelompok
Perilaku kelompok
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
perencanaan manajemen
perencanaan manajemenperencanaan manajemen
perencanaan manajemen
 
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi ManajemenPerencanaan dalam Fungsi Manajemen
Perencanaan dalam Fungsi Manajemen
 
Prinsip dan Fungsi Manajemen
Prinsip dan Fungsi ManajemenPrinsip dan Fungsi Manajemen
Prinsip dan Fungsi Manajemen
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi
 
Artikel ilmiah desain pekerjaan
Artikel ilmiah desain pekerjaanArtikel ilmiah desain pekerjaan
Artikel ilmiah desain pekerjaan
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Budaya dan Lingkungan Organisasi
Budaya dan Lingkungan OrganisasiBudaya dan Lingkungan Organisasi
Budaya dan Lingkungan Organisasi
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar Manajemen
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Contoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis BisnisContoh Kasus Analisis Bisnis
Contoh Kasus Analisis Bisnis
 
Presentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDMPresentasi Pemeliharaan SDM
Presentasi Pemeliharaan SDM
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 

Similar to 04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan

Tugas 1 evaluasi kinerja
Tugas 1 evaluasi kinerjaTugas 1 evaluasi kinerja
Tugas 1 evaluasi kinerjasiskaulandari1
 
Manaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikanManaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikaneloksuciati
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKilhamfendriana
 
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIKMANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIKbahrudin511
 
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, overview of strategic management, umb, ...
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, overview of strategic management, umb, ...1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, overview of strategic management, umb, ...
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, overview of strategic management, umb, ...Nurrul Tiara Dinni
 
Makalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategikMakalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategikSofwatul Milla
 
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM StrategikDede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategikdede rohanah
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Konsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar ManajemenKonsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar ManajemenSatya Pranata
 
Manajemen industri#full
Manajemen industri#fullManajemen industri#full
Manajemen industri#fullzulkifli kadir
 

Similar to 04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan (20)

Skb
SkbSkb
Skb
 
Tugas 1 evaluasi kinerja
Tugas 1 evaluasi kinerjaTugas 1 evaluasi kinerja
Tugas 1 evaluasi kinerja
 
Penetapan tujuan organisasi
Penetapan tujuan organisasiPenetapan tujuan organisasi
Penetapan tujuan organisasi
 
5. peneetapan tujuan
5. peneetapan tujuan5. peneetapan tujuan
5. peneetapan tujuan
 
Manaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikanManaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikan
 
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIKMANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
 
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIKMANAJEMEN SDM STRATEGIK
MANAJEMEN SDM STRATEGIK
 
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, overview of strategic management, umb, ...
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, overview of strategic management, umb, ...1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, overview of strategic management, umb, ...
1, sm, nurrul tiara dinni, hapzi ali, overview of strategic management, umb, ...
 
Makalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategikMakalah materi manajemen sdm strategik
Makalah materi manajemen sdm strategik
 
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM StrategikDede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
Dede Rohanah Makalah MA.SDM Strategik
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Konsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar ManajemenKonsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar Manajemen
 
Tugas framework
Tugas frameworkTugas framework
Tugas framework
 
devi fajriati
devi fajriatidevi fajriati
devi fajriati
 
Tugas framework
Tugas frameworkTugas framework
Tugas framework
 
Presentasion 5
Presentasion 5Presentasion 5
Presentasion 5
 
Manajemen industri#full
Manajemen industri#fullManajemen industri#full
Manajemen industri#full
 
Makalah msdm
Makalah msdmMakalah msdm
Makalah msdm
 

More from WEST NUSA TENGGARA

Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahBuku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahWEST NUSA TENGGARA
 
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaTata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaWEST NUSA TENGGARA
 
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasianWEST NUSA TENGGARA
 
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaanWEST NUSA TENGGARA
 
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teoriWEST NUSA TENGGARA
 
01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertianWEST NUSA TENGGARA
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2WEST NUSA TENGGARA
 
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanKebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanWEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71WEST NUSA TENGGARA
 

More from WEST NUSA TENGGARA (20)

Kewenangan Pemerintah.pdf
Kewenangan Pemerintah.pdfKewenangan Pemerintah.pdf
Kewenangan Pemerintah.pdf
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
 
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahBuku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
 
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaTata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
 
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab SumbawaPerda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
 
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
 
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
 
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
 
01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian
 
Pidana Pajak Daerah
Pidana Pajak DaerahPidana Pajak Daerah
Pidana Pajak Daerah
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
 
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaanKebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan
 
Analisis Standar Belanja
Analisis Standar BelanjaAnalisis Standar Belanja
Analisis Standar Belanja
 
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
 
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
 
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
 
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
 
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010
 

Recently uploaded

mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxTeori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxPutraAgung19
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxPPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxsailimuna9
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 

Recently uploaded (13)

mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptxTeori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
Teori Biaya Produksi dalam Ekonomi Mikro.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptxPPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
PPT UTANG JANGA PENDEK DAN BERSYARAT.pptx
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 

04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan

  • 1. MANAJEMEN UMUM H. ZULFIKAR KURNIADI, SE, MM. zulfikar76@yahoo.com kurniadizulfikar@gmail.com ..every street is paved with gold.. PERTEMUAN KE – IV PERENCANAAN (1) Penetapan Tujuan (2) Pembuatan Keputusan +628123.3777.0774 +62819.1761.8200 Pendidikan Magister Manajemen UPI YAI - Manajemen Keuangan (2004) STIE UPI YAI - Akuntansi (2002) Brevet Pajak -USAKTI (2004) Pekerjaan dan Profesi PNSD Kab. Sumbawa Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Amikom Sumbawa
  • 2. SUB BAHASAN MU 1. PENGERTIAN MANAJEMEN ((1)Definisi, (2)Manajemen adalah Ilmu dan Seni), MANAJEMEN DAN MANAJER ((1)Tingkatan Manajemen, (2)Fungsi-Fungsi Manajemen, (3)Keterampilan-Keterampilan Majerial) ) 2. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN ((1)Teori Manajemen Klasik, (2)Teori Perilaku, (3)Teori Kuantitatif –Riset Operasi dan Ilmu Manajemen,)) MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL (1)Definisi Lingkungan Eksternal, (2)Faktor-Faktor Eksternal Mikro-Makro, TANGGUNGJAWAB SOSIAL MANAJER 3. PROSES PERENCANAAN ((1)Pengertian, (2)4 Tahap Dasar Perencanaan, (3)Rencana Operasional, (4)Rencama Strategik, (Faktor Waktu dan Perencanaan) 4. PENETAPAN TUJUAN ((1)Misi dan Tujuan , (2)Fungsi Tujuan, (3)MBO), PEMBUATAN KEPUTUSAN ((Tipe Keputusan, (2)Proses Pembuatan Keputusan, (3)Keterlibatan Bawahan Dalam Pengambilan Keputusan)) 5. PENGORGANISASIAN, STRUKTUR ORGANISASI, DEPARTEMENISASI 6. KOORDINASI 7. WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI 8. PENYUSUNAN PERSONALIA 9. MOTIVASI 10. KOMUNIKASI 11. KEPEMIMPINAN 12. PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI, MANAJEMEN KONFLIK 13. DASAR-DASAR PROSES PENGAWASAN 14. EVALUASI
  • 3. Definisi Visi, Misi, Tujuan Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
  • 4. Definisi Visi, Misi, Tujuan Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.
  • 5. Definisi Visi, Misi, Tujuan Misi yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan metodologi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi suatu industri tertentu; 2. Melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyebaran data dan informasi suatu industri tertentu; 3. Membangun dan mengembangkan sistem informasi suatu industri tertentu; 4. Membina sumber daya manusia dan kelembagaan bidang statistik dan sistem informasi industri tertentu.
  • 6. Definisi Tujuan Tujuan Setiap tahap dari perkembangan manusia. Penemuan besar dan kecil, temuan medis, temuan teknologi, keberhasilan bisnis sebelumnya telah divisualisasikan telebih dahulu. Sebelum menjadi kenyataan. Satelit melingkari bumi bukan karena penemuan yang kebetulan, melainkan karena para ilmuwan menetapkan penaklukan ruang angkasa sebagai tujuan.
  • 7. Definisi Tujuan Tujuan adalah sasaran. Tujuan adalah cita-cita. Tujuan lebih dari hanya sekedar mimpi yang terwujud. Tujuan adalah pernyataan yang jelas. Tidak akan ada apa yang bakal terjadi dengan sebuah keajaiban tanpa sebuah tujuan yang jelas. Tidak akan ada langkah maju yang segera diambil tanpa menetapkan tujuan yang tegas . Tanpa tujuan seseorang akan hanya berkeliaran dalam menjalani hidup ini. Jalannya terhuyung-huyung tanpa mengetahui kemana mereka pergi dan dimana mereka akan tiba… mereka tidak akan pernah sampai dimana
  • 8. Fungsi Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. Pedoman Bagi Kegiatan, Sumber Legitimasi, Standar Pelaksanaan, Standar Motivasi, Dasar Rasional Pengorganisasian,
  • 9. Fungsi Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi
  • 10. Tipe-Tipe Tujuan Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan”, yaitu : 1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat 2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis 3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil 4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi 5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
  • 11. Proses Penetapan Tujuan Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah : 1. Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya 2. Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan 3. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing 4. Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi dengan baik 5. Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi 6. Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.
  • 12. Bidang-Bidang Tujuan Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan harus menetapkan tujuan : 1. Posisi Pasar, 2. Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan keuangan) dengan keluaran organisasi 3. Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku 4. Profitabilitas 5. Inovasi 6. Prestasi dan Sikap Karyawan 7. Prestasi dan Pengembangan Manajer 8. Tanggung Jawab Sosial dan Publik
  • 13. Kebutuhan Penyeimbang Tujuan Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang berganda untuk memnihi permintaan “trade off” dari berbagai pihak berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Dalam proses pencapaian tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan / campuran optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi.
  • 14. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Sebutan “manajemen sesuai objektif” pertama dipopulerkan oleh Peter Drucker dalam bukunya tahun 1954 yang berjudul ‘The Practice of Management”. MBO sulit didefinisikan, namun secara umum esensi sistem MBO, terletak pada penetapan tujuan tujuan-tujuan umum oleh para manajer dan bawahan yang bekerja bersama, penentuan bidang utama setiap individu yang hasilnya dirumuskan secara jelas dalam bentuk hasil-hasil (sasaran) yang dapat diukur dan diharapkan, dan ukuran penggunaan ukuran-ukuran tersebut sebagai satuan pedoman pengoperasian satuan-satuan kerja serta penilaian masing penilaian sumbangan masing-masing anggota. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.
  • 15. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Management by objective (MBO) atau manajemen sesuai objektif adalah suatu proses persetujuan terhadap objektif di dalam satu organisasi sehingga manajemen dan karyawan menyetujui objektif ini dan memahami apa posisi mereka di dalam organisasi tersebut. Management by objective (MBO) atau juga disebut (diterjemahkan) Manajemen Berdasarkan Sasaran, yaitu suatu cara untuk melibatkan para karyawan di dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut pekerjaan mereka. (Sondang P. Siahaan: 2004: 362). Menurut Nanang Fattah (2009: 33) menjelaskan bahwa Management by objective (MBO) merupakan teknik manajeman yang membantu memperjelas dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi. Lebih lanjut Nanang Fattah menjelaskan bahwa dengan Management by Objective (MBO) dilakukan proses penentuan tujuan bersama antara atasan dan bawahan.
  • 16. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Management by objective (MBO) adalah suatu cara di dalam mencapai sasaran hasil maupun dalam merencanakan program melibatkan semua pihak (stakeholders) pada lembaga yang bersangkutan.
  • 17. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Kekuatan dan Kelemaham Manajeman By Objective Kekuatan MBO antara lain adalah: 1. MBO melakukan integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan ke dalam suatu sistem yang rasional dalam manajemen, 2. MBO mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dari tingkatan atas hingga tingkatan bawah dari manajemen, 3. MBO memfokuskan pada hasil akhir dari pada niat yang baik maupun faktor personal. 4. MBO mendorong adanya manajemen diri dan komitmen dari setiap orang melalui partisipasi pada setiap tingkatan manajemen dalam penentuan tujuan.
  • 18. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Hasil survei terhadap manajer, Tosy & Carroll menyatakan kekuatan Manajeman By Objective adalah 1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. 2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer menetapkan tujuan dan sasaran. 3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan. 4. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi. 5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu. Ini memungkinkan para bawahan mengetahui kualitas pekerjaan mereka dalam hubungannya dengan tujuan organisasi.
  • 19. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Menurut Nanang Fattah (2009: 34) ada empat kekuatan dari Manajeman By Objective yaitu: 1. Pengelolaan cenderung lebih baik karena keharusan membuat program. 2. Peranan dan fungsi struktur organisasi harus jelas. 3. Individu mengikat diri pada tugas-tugasnya (commited). 4. Pengawasan lebih efektif berkembang.
  • 20. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan dari Manajeman By Objective adalah: 1. MBO melakukan integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan ke dalam suatu sistem yang rasional dalam manajemen. 2. MBO mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dari tingkatan atas hingga tingkatan bawah dari manajemen. 3. MBO memfokuskan pada hasil akhir. 4. MBO mendorong adanya manajemen diri dan komitmen dari setiap orang melalui partisipasi pada setiap tingkatan manajemen dalam penentuan tujuan. 5. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan. 6. Membuat para individu lebih memusatkan perhatiannya pada tugas masing-masing dan tujuan organisasi. 7. Pengawasan lebih efektif berkembang.
  • 21. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Adapun kelamahan dari Manajeman By Objective adalah: 1. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. 2. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa mempedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalah sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.
  • 22. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Sedangkan menurut hasil survei terhadap manajer, Tosy & Carroll menyatakan kelemahan Manajeman By Objective ada dua kategori kelemahan-kelemahan khas untuk organisasi yang mempunyai program MBO formal: 1. Kelemahan-kelemahan yang melekat (inherent) pada proses MBO. Ini mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO serta meningkatkan banyaknya kertas kerja. 2. Kelemahan-kelemahan dalam pengembangan dan implementasi MBO oleh berbagai fungsi.
  • 23. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Menurut Nanang Fattah (2009: 35) ada empat kelemahan Manajeman By Objective yaitu: 1. Tidak mudah menanamkan pemahaman tentang konsep-konsep dan pemberian motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan teknik Manajeman By Objective secara tepat. 2. Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan kepada para anggota untuk berpartisipasi. 3. Tidak mudah menilai prestasi kerja, karena tidak setiap prestasi dapat diukur secara kuantitas. 4. Perubahan yng diinginkan Manajeman By Objective dalam perilaku manajer kemungkinan akan menimbulkan maslah dalam proses MBO titik berat akan bergeser dari menilai menjadi membantu bawahan.
  • 24. MANAGEMENT BY OBJECTIVE Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kelemahan Manajeman By Objective adalah: 1. Tidak mudah menanamkan tentang konsep-konsep dan pemberian motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan teknik MBO secara tepat 2. Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan kepada para anggota untuk berpartisipasi 3. Tidak mudah menilai prestasi kerja, karena tidak setiap prestasi dapat diukur secara dikuantitas 4. Pembuatan keputusan membutuhkan waktu yang lama 5. Kecenderungan karyawan bekerja memenuhi sasaran tanpa memperdulikan rekan kerja 6. Kecenderungan karyawan bekerja memenuhi sasaran tanpa memperdulikan rekan kerja
  • 25. Tipe-Tipe Keputusan Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe: 1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Contoh: keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll. 2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi. 3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.
  • 26. Proses Pembuatan Keputusan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pemahaman dan Perumusan Masalah Pengumpulan dan Analisa Data Yang Relevan Pengembangan Alternatif Pengevaluasian Terhadap Alternatif yang Dipergunakan Pemilihan Alternatif Terbaik Implementasi Keputusan Evaluasi atas Hasil Keputusan Pemahaman dan Perumusan Masalah Pemilihan Alternatif yg Terbaik Pengembangan Alternaruf Pengumpulan dan Analisa Data yg Relevan Evaluasi Terhadap Alternatif Evaluasi Implementasi
  • 27. Proses Pembuatan Keputusan 1. Pemahaman dan perumusan masalah Manajaer harus menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan. 2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat. 3. Pengembangan alternatif Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecendrungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif. 4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang dipergunakan Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistik serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
  • 28. Proses Pembuatan Keputusan 3. Pemilihan alternatif terbaik Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidaksempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer. 4. Implementasi keputusan Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan meng alokasikan sumber daya yang diperlukan, serta menugaskan wewenag dan tanggung jawab pelaksana tugas, dengan mempewrhatikan resiko dan ketidakpastian terhadap keputusan yang diambil. 5. Evaluasi atas hasil keputusan Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terusmenerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
  • 29. Keterlibatan Bawahan dalam Pengambilan Keputusan Para manejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan bawahan, keterlibatan ini dapat formal, seperti pengunaan kelompok dalam pembuatan keputusan, atau informal, seperti permintaan akan gagasan. Kebaikan? Kelemahan?
  • 30. Kebaikan dan Kelemahan No Kebaikan 1 Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahuan yang lebih besar. 2 Dalam pengembangan alternatif, usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi. 3 Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar. 4 Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat menerima risiko dibanding pembuat keputusan individual. 5 Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individual lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan. 6 Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pandangan yang berbeda- beda.
  • 31. Kebaikan dan Kelemahan No Kebaikan 7 Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya. 8 Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat. 9 Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok. 10 Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.
  • 32. Kebaikan dan Kelemahan No Kelemahan 1 Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus diselesaikan oleh para manejer secara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab. 2 Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya. 3 Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat. 4 Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok. 5 Bila atasan terlibat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya