SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Erich
Fromm
                 Humanistic
    Dhany
  Yudianto   Psychoanalysis
Overview Humanistic Fromm
   Asumsi dasar 
 manusia modern telah
 terpisah dari kesatuan
mereka dengan alam dan
    manusia lainnya,
   meskipun manusia
memiliki kekuatan pikiran,
   cara pandang, dan
        imajinasi.
Overview Humanistic Fromm
             Psikoanalisis Humanstik

              Terpisahnya manusia dari
              alam telah mengahsilkan
                  perasaan kesepian
                   (loneliness), dan
               keterasingan (isolation),
               dan kondisi Kecemasan
                Dasar (Basic Anxiety)
Biography - Erich Fromm
• Lahir 23 Maret 1900
• Tumbuh dari keluarga Yahudi dan “Neurotic” (asumsi Fromm)
• Tumbuh dari keluarga yahudi ortodox tradisional dan dunia modern
  kapitalis
• Saat 12 tahun mengalami peristiwa kematian wanita muda cantik dan
  berbakat yang lebih suka mengikuti ayahnya yang meninggal
• 14 tahun mengalami persitiwa PD I  kenapa orang-orang yang
  rasional dan suka damai tiba2 menjadi sangat nasionalis-ideologis dan
  menjadi membunuh dan siap mati..??
• Usia 22/25 meraih Ph.D dalam sosiologi – Heidelberg University
Kepribadian individu dapat dimengerti hanya
      melalui sejarah manusia itu sendiri.
Human Needs
• Manusia = binatang                   • Manusia = Makhluk sosial
• Motivasi                             • Human Dillema
   – Lapar                               (permasalahan manusia)
   – Sex                                  tidak dapat
   – Rasa aman                           diselesaikan dengan
                                         Kebutuhan binatang.



                            Human Needs
         Dari dilema diatas, hanya dengan Human Needs (kebutuhan
     Eksistensial), manusia mampu kembali ke alam. Perbedaan manusia
        Sehat dan Neurotik adalah manusia sehat mencari jawaban thd
   eksistensinya  kebutuhannya (relatedness, transcendence, rootedness,
                 a sense of identity, and frame of orientation )
Human Needs


• Relatedness
• Transcendence
• Rootedness
• A Sense of Identity
• A Frame of
  Orientation
Human Needs - Relatedness
• Dorongan untuk bersama orang lain (dunia)
• 3 hal yang mampu membuat orang berhubungan
  dengan “dunia”
   – Submission
   – Power
   – Love

  Individu meleburkan keterpisahannya ke dalam suatu yang lebih
 besar dari dirinya dan mendapatkan pengalaman sebuah hubungan
    identitas dirinya dengan kekuatan (kepada apa dia menyatu)
Human Needs - Relatedness

          SUBMISSION




LOVE                     POWER
Submission (Penyerahan)
• Individu yg submissive akan mencari partner yang
  dominan  simbiosis mutualisme
• Menghalangi perkembangan integritas dan kesehatan
  psikologis  inner strength, independence,
• Hanya membuat yang submissive menjadi lebih pasif
  dan sebaliknya. Yang dominan (power) menjadi lebih
  kuat.
Love
• Mampu membuat hubungan
  individu menjadi satu dengan
  dunia/partnership yang
  mengembangkan individuality
  and integrity
• “Union with somebody, or
  something of one’s own self”
  (Fromm, 1981)
• Memberikan individu kepuasan
  kebutuhan menjalin relasi tanpa
  meninggalkan integrity dan
  independency.
The Art of Loving


    •   Care
    •   Responsibility
    •   Respect
    •   Knowledge
Human Needs - Transcendence
• Binatang ada didunia dengan kondisi pasif. Tanpa
  persetujuan atau keinginan
• Manusia ada kebutuhan untuk berkembang
  (transcendence)
   – “The urge to rise above a passive and accidental existence and into “the
     realm of purposefulness and freedom” (Fromm, 1981)
   – Dorongan untuk berkembang dari sekedar pasif dan eksistensi aksidental
     menuju kebergunaan dan kebebasan.
• Manusia mampu menciptakan (kreatif) atau
  menghancurkan kehidupan  pendekatan positif vs
  negatif
• Malignant aggression: membunuh dengan alasan khusus
  selain bertahan hidup.  tidak umum ada pada manusia
Human Needs - Rootedness
• “kebutuhan untuk membangun keberasalan atau merasa
  “rumah” di dunia.
• Manusia berkembang sebagai individual species 
  terpisah/kehilangan “rumah” dalam “alam/dunia”
   – Productive: menjadi “lahir” dan lepas dari “orbit” ibu. aktif dan
     secara kreatif berhubungan dengan dunia
   – Non productive: fixation  tidak ingin keluar dari perlindungan
     ibu.
Human Needs – Sense of Identity
• Kemampuan kita untuk menyadari diri sendiri
  sebagai entitas yang terpisah.
   – “Saya.. Saya adalah subyek dari perilaku saya”
• Manusia primitive mengidentifikasikan diri dengan
  Clan-nya dari pada tampil sebagai individual.
• Kapitalisme membuat individu lebih memiliki
  kemajuan aspek ekonomi dan kebebasan
• Meskipun individu berhubungan/menyatu dengan
  kelompok tapi dirinya tetap memiliki indentitas
  sendiri.
Human Needs – Frame of Orientation
• Menjadi terpisah manusia
  membutuhkan petunjuk jalan
• Organize bermacam
  stimulus/kejadian yang
  menimpa
• Frame orientation membantu
  individu untuk menalar/logika
  kejadian yang terjadi
• Frame orientation juga
  membantu individu untuk fokus
  pada tujuannya
The Burden of Freedom
The Burden of Freedom
   • Manusia terpisahkan dari alam namun
     masih tetap menjadi bagian alam
   • Di abad pertengaan, individu terlibat
     dalam perannya di sosial bersama
     kelompoknya. Peranan ini memberikan
     “rasa aman”,
   • Sejalannya perkembangan jaman,
     individu semakin individualis  terlepas
     dari “perlindungan” ibu menjadi
     independent  yang membuat rasa
     “tidak aman”  basic anxiety; the
     feeling of being alone in the world
The Burden of Freedom
Mechanism of Escape




   • Destructiveness
Mechanism of Escape
• Authoritarianism
  “Kecenderungan untuk menyerahkan kebebasan/kemandirian diri dan
  melebur pada orang lain atau sesuatu diluar dirinya”

                   Bertemu dengan partner yang
                            dominan

             Sadism                        Masochism
Masochism     : didasari “lemah” dan inferior mencari sosok/institusi
                yang dominan
Sadism        : mengurangi basic anxiety dengan menyatu dengan
                 orang lain
3 Kebutuhan Sadism

  Kebutuhan untuk membuat orang lain
  bergantung pada orang lain (dominan pada
  yang lemah)



 Exploitasi berulang pada orang lain,
 mengambil keuntungan dan menggunakan
 orang lain untuk kesenangan sepihak



 Melihat orang lain menderita baik secara
 psikologis dan fisik
Destructiveness
• Didasari perasaan sendiri, terisolasi, dan tidak memiliki kekuatan.
• Melakukan (menghancurkan) sesuatu kepada orang lain


   Destroying  restore lost feelings of power



                    Perverted Isolation
Conformity
  “Perasaan melebur untuk lari dari perasaan sendiri/terisolasi dan meninggalkan
  individuality dan menjadi apapun yang orang/kelompok lain inginkan”.
• Menjadi robot, reaksinya sama
  dan mekanis sesuai dengan
  Kelompok.
• Beberapa dari individu merasa
  Independen tapi juga tidak tahu
  apa yang mereka mau/tujuan
Positive Freedom
• Spontan
• Ekpsresif dalam rasional dan
  emosi
• Solusi bagi human dillema

Komponennya
• Cinta
• Pekerjaan
Love & Work



                       &
Cinta dan Kerja (Fromm, 1941)
• Menyatukan individu dengan orang/dunia luar tanpa
   mengorbankan integritas
• Keunikan sebagai individu dan mencapai realisasi potensi
   yang dimiliki
Character Orientation

Non Productive         Productive
 Orientation           Orientation

                           Working
     Receptive

                            Loving
     Exploitative
                           Reasoning

      Hoarding


     Marketing
• Kepribadian tercermin dari character orientation 
  “cara individu yang relatif permanen untuk membangun hubungan
  dengan orang/sesuatu”
• Personality:
  total kualitas yang dimiliki individu yang bersifat terberi dan yang
  didapatkan yang menjadi karakteristik dan menjadikan individu unik
• Character:
  “Sistem yang relatif menetap mengenai semua usaha diluar insting
  yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan manusia lain dan
  dunia luar.
Non Productive Orientation
RECEPTIVE
• Semua kebaikan ada diluar diri dan satu cara untuk menjalin hubungan
  dengan dunia luar adalah dengan menerima seperti cinta,
  pengetahuan, dan materi

EXPLOITATIVE
• Sumber dari kebaikan berada diluar diri, dan secara agresif mencari
  dan mendpatkan apa yang mereka inginkan


HOARDING
• Tidak menilai sesuatu diluar diri, melainkan menyimpan apa yang
  sudah dimiliki dan tidak akan dilepas.


MARKETING
Tidak memiliki nilai atau prinsip yang permanen. “I am as you desire me”
Mereka mempertahankan kondisi selalu penuh skill dan dapat dijual.
Productive Orientation
• Memiliki tiga dimensi
   – Bekerja
      • Orang sehat menyikapi pekerjaan sebagai media untuk
        berekspresi. Tidak mengeksploitasi orang lain, atau
        mendapatkan material yang tidak ada batasnya.
   – Mencinta
      •   Care                 BIOPHILIA
                               Hasrat tinggi untuk mencintai kehidupan
      •   Responsibility       dan semuanya yang hidup, manusia,
      •   Respect              binantang, Alam, dan budaya.
      •   Knowledge
   – Menalar
      • Orang yang sehat melihat orang lain sebagaimana mereka
        adanya dan bukan sesuai denagn kehendak pikiran individu
Personality Disorders
• Necrophilia
   – Kecintaan pada kematian  perilaku seks manusia yang
     memiliki hasrat untuk bercinta dengan mayat

• Malignant Narcisism
   – Kecintaan pada diri sendiri sehingga menilai baik pada apa
     yang dipunya dan menilai buruk terhadap apa yang tidak
     dimiliki/dimiliki orang lain

• Incecstuous Symbiosis
   – Ketergantungan yang akut pada figur ibu. Mother fixation 
     kecenderungan tertarik pada wanita yang lebih tua
     (perhatian, adimire, dll)
Psikoterapi
Humanistic psychoanalysis
• Perhatian pada aspek interpersonal
• Tujuan terapi adalah pasien memahami dan mengetahui dirinya
  sendiri
• Tanpa pemahaman thd diri sendiri, kita tidak mampu memahami
  orang lain atau hal lain
Kritik pada Erich Fromm
• Teorinya tidak secara empirik tervalidasi
• Terlalu filosofis, penemuan Fromm hampir
  semuanya bisa di jelaskan dengan teori lain
• Tidak bisa dijadikan prediksi
• Terlalu praktis
• Internal konsistensinya rendah, definisi
  operasional, batasan definisinya rendah.
• Tidak sederhana dan kurang menyatu

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungVivia Maya Rafica
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Teori holland tentang karir
Teori holland tentang karirTeori holland tentang karir
Teori holland tentang karirSeta Wicaksana
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosialajengseptiana
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freudelmakrufi
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyVivia Maya Rafica
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertrina_nurjanah96
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSIlma Urrutyana
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 

What's hot (20)

Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Teori holland tentang karir
Teori holland tentang karirTeori holland tentang karir
Teori holland tentang karir
 
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich FrommPertemuan ke-9 Erich Fromm
Pertemuan ke-9 Erich Fromm
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi KepribadianPertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
Pertemuan ke 1 Sejarah Psikologi Kepribadian
 
Gordon Allport
Gordon AllportGordon Allport
Gordon Allport
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
Ppt melani klien
Ppt melani klienPpt melani klien
Ppt melani klien
 
Teori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kellyTeori kepribadian - George A. kelly
Teori kepribadian - George A. kelly
 
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A KellyPertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERSTEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
TEORI JOHN BROADES WATSON DAN CARL ROGERS
 
Personologi
PersonologiPersonologi
Personologi
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 

Viewers also liked

Erich fromm - Psikologi Humanistis
Erich fromm - Psikologi HumanistisErich fromm - Psikologi Humanistis
Erich fromm - Psikologi Humanistisajengseptiana
 
Ppt aptl humanistik
Ppt  aptl humanistikPpt  aptl humanistik
Ppt aptl humanistikazizahzahra
 
Erich fromm humanistic psychoanalysis
Erich fromm humanistic psychoanalysisErich fromm humanistic psychoanalysis
Erich fromm humanistic psychoanalysisJordi Garrigosa Ayuso
 
Erik erikson powerpoint
Erik erikson powerpointErik erikson powerpoint
Erik erikson powerpointpinar19
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianJoko Setiawan
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
penyimpangan dan kontrol sosial
penyimpangan dan kontrol sosialpenyimpangan dan kontrol sosial
penyimpangan dan kontrol sosialNaeya Hasbi
 
Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistikhenga002
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyRyan Advan
 
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan HumanistikPsikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan Humanistikcahya ningsih
 

Viewers also liked (20)

Erich fromm - Psikologi Humanistis
Erich fromm - Psikologi HumanistisErich fromm - Psikologi Humanistis
Erich fromm - Psikologi Humanistis
 
Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory   Erich Fromm's Personality theory
Erich Fromm's Personality theory
 
Erich fromm (2)
Erich fromm (2)Erich fromm (2)
Erich fromm (2)
 
Ppt aptl humanistik
Ppt  aptl humanistikPpt  aptl humanistik
Ppt aptl humanistik
 
Erich fromm humanistic psychoanalysis
Erich fromm humanistic psychoanalysisErich fromm humanistic psychoanalysis
Erich fromm humanistic psychoanalysis
 
Erik erikson powerpoint
Erik erikson powerpointErik erikson powerpoint
Erik erikson powerpoint
 
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
 
Psikologi Kepribadian
Psikologi KepribadianPsikologi Kepribadian
Psikologi Kepribadian
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Allport
AllportAllport
Allport
 
penyimpangan dan kontrol sosial
penyimpangan dan kontrol sosialpenyimpangan dan kontrol sosial
penyimpangan dan kontrol sosial
 
Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial Psikoanalisis sosial
Psikoanalisis sosial
 
Karen horney
Karen horneyKaren horney
Karen horney
 
Psikologi humanistik
Psikologi humanistikPsikologi humanistik
Psikologi humanistik
 
Julian Rotter
Julian RotterJulian Rotter
Julian Rotter
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horney
 
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan HumanistikPsikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
 
Karen horney hilda dkk
Karen horney hilda dkkKaren horney hilda dkk
Karen horney hilda dkk
 
Pendekatan gestalt
Pendekatan gestaltPendekatan gestalt
Pendekatan gestalt
 

Similar to teori kepribadian Erich fromm

Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Allo Martins
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianismeelmakrufi
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistikrizkiariandini
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistikazistia
 
Ramadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaRamadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaAdanokta
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSeta Wicaksana
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerVivia Maya Rafica
 
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisMenjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisGiovanni Promesso
 
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptxMANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptxsrianggriani2
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuSiti Sahati
 
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.pptBAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.pptmohammedkhudzaifah99
 
3.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 43.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 4kedawung
 
Carl_Jung_Model
Carl_Jung_ModelCarl_Jung_Model
Carl_Jung_Modelayuni83
 

Similar to teori kepribadian Erich fromm (20)

Slide kepribadian erich fromm
Slide kepribadian erich frommSlide kepribadian erich fromm
Slide kepribadian erich fromm
 
Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)Macam macam patologi manusia (9)
Macam macam patologi manusia (9)
 
Neo freudianisme
Neo freudianismeNeo freudianisme
Neo freudianisme
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistik
 
Psikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik HumanistikPsikoanalitik Humanistik
Psikoanalitik Humanistik
 
Teori kewujudan
Teori kewujudanTeori kewujudan
Teori kewujudan
 
Ramadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusiaRamadhani 033 filsafat_manusia
Ramadhani 033 filsafat_manusia
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional Intelligence
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan HumanisMenjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
Menjadi Pribadi yang Religius, Inklusif dan Humanis
 
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptxMANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
MANUSIA MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL.pptx
 
pendekatan humanistik
pendekatan humanistikpendekatan humanistik
pendekatan humanistik
 
PERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.pptPERTEMUAN 1.ppt
PERTEMUAN 1.ppt
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.pptBAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
BAB 3 TEORI MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI.ppt
 
3.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 43.5. komunikasi. johari windows 4
3.5. komunikasi. johari windows 4
 
Carl_Jung_Model
Carl_Jung_ModelCarl_Jung_Model
Carl_Jung_Model
 
Teori psikonalisis
Teori psikonalisisTeori psikonalisis
Teori psikonalisis
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

teori kepribadian Erich fromm

  • 1. Erich Fromm Humanistic Dhany Yudianto Psychoanalysis
  • 2. Overview Humanistic Fromm Asumsi dasar  manusia modern telah terpisah dari kesatuan mereka dengan alam dan manusia lainnya, meskipun manusia memiliki kekuatan pikiran, cara pandang, dan imajinasi.
  • 3. Overview Humanistic Fromm Psikoanalisis Humanstik Terpisahnya manusia dari alam telah mengahsilkan perasaan kesepian (loneliness), dan keterasingan (isolation), dan kondisi Kecemasan Dasar (Basic Anxiety)
  • 4. Biography - Erich Fromm • Lahir 23 Maret 1900 • Tumbuh dari keluarga Yahudi dan “Neurotic” (asumsi Fromm) • Tumbuh dari keluarga yahudi ortodox tradisional dan dunia modern kapitalis • Saat 12 tahun mengalami peristiwa kematian wanita muda cantik dan berbakat yang lebih suka mengikuti ayahnya yang meninggal • 14 tahun mengalami persitiwa PD I  kenapa orang-orang yang rasional dan suka damai tiba2 menjadi sangat nasionalis-ideologis dan menjadi membunuh dan siap mati..?? • Usia 22/25 meraih Ph.D dalam sosiologi – Heidelberg University
  • 5. Kepribadian individu dapat dimengerti hanya melalui sejarah manusia itu sendiri.
  • 6. Human Needs • Manusia = binatang • Manusia = Makhluk sosial • Motivasi • Human Dillema – Lapar (permasalahan manusia) – Sex  tidak dapat – Rasa aman diselesaikan dengan Kebutuhan binatang. Human Needs Dari dilema diatas, hanya dengan Human Needs (kebutuhan Eksistensial), manusia mampu kembali ke alam. Perbedaan manusia Sehat dan Neurotik adalah manusia sehat mencari jawaban thd eksistensinya  kebutuhannya (relatedness, transcendence, rootedness, a sense of identity, and frame of orientation )
  • 7. Human Needs • Relatedness • Transcendence • Rootedness • A Sense of Identity • A Frame of Orientation
  • 8. Human Needs - Relatedness • Dorongan untuk bersama orang lain (dunia) • 3 hal yang mampu membuat orang berhubungan dengan “dunia” – Submission – Power – Love Individu meleburkan keterpisahannya ke dalam suatu yang lebih besar dari dirinya dan mendapatkan pengalaman sebuah hubungan identitas dirinya dengan kekuatan (kepada apa dia menyatu)
  • 9. Human Needs - Relatedness SUBMISSION LOVE POWER
  • 10. Submission (Penyerahan) • Individu yg submissive akan mencari partner yang dominan  simbiosis mutualisme • Menghalangi perkembangan integritas dan kesehatan psikologis  inner strength, independence, • Hanya membuat yang submissive menjadi lebih pasif dan sebaliknya. Yang dominan (power) menjadi lebih kuat.
  • 11. Love • Mampu membuat hubungan individu menjadi satu dengan dunia/partnership yang mengembangkan individuality and integrity • “Union with somebody, or something of one’s own self” (Fromm, 1981) • Memberikan individu kepuasan kebutuhan menjalin relasi tanpa meninggalkan integrity dan independency.
  • 12. The Art of Loving • Care • Responsibility • Respect • Knowledge
  • 13. Human Needs - Transcendence • Binatang ada didunia dengan kondisi pasif. Tanpa persetujuan atau keinginan • Manusia ada kebutuhan untuk berkembang (transcendence) – “The urge to rise above a passive and accidental existence and into “the realm of purposefulness and freedom” (Fromm, 1981) – Dorongan untuk berkembang dari sekedar pasif dan eksistensi aksidental menuju kebergunaan dan kebebasan. • Manusia mampu menciptakan (kreatif) atau menghancurkan kehidupan  pendekatan positif vs negatif • Malignant aggression: membunuh dengan alasan khusus selain bertahan hidup.  tidak umum ada pada manusia
  • 14. Human Needs - Rootedness • “kebutuhan untuk membangun keberasalan atau merasa “rumah” di dunia. • Manusia berkembang sebagai individual species  terpisah/kehilangan “rumah” dalam “alam/dunia” – Productive: menjadi “lahir” dan lepas dari “orbit” ibu. aktif dan secara kreatif berhubungan dengan dunia – Non productive: fixation  tidak ingin keluar dari perlindungan ibu.
  • 15. Human Needs – Sense of Identity • Kemampuan kita untuk menyadari diri sendiri sebagai entitas yang terpisah. – “Saya.. Saya adalah subyek dari perilaku saya” • Manusia primitive mengidentifikasikan diri dengan Clan-nya dari pada tampil sebagai individual. • Kapitalisme membuat individu lebih memiliki kemajuan aspek ekonomi dan kebebasan • Meskipun individu berhubungan/menyatu dengan kelompok tapi dirinya tetap memiliki indentitas sendiri.
  • 16. Human Needs – Frame of Orientation • Menjadi terpisah manusia membutuhkan petunjuk jalan • Organize bermacam stimulus/kejadian yang menimpa • Frame orientation membantu individu untuk menalar/logika kejadian yang terjadi • Frame orientation juga membantu individu untuk fokus pada tujuannya
  • 17. The Burden of Freedom
  • 18. The Burden of Freedom • Manusia terpisahkan dari alam namun masih tetap menjadi bagian alam • Di abad pertengaan, individu terlibat dalam perannya di sosial bersama kelompoknya. Peranan ini memberikan “rasa aman”, • Sejalannya perkembangan jaman, individu semakin individualis  terlepas dari “perlindungan” ibu menjadi independent  yang membuat rasa “tidak aman”  basic anxiety; the feeling of being alone in the world
  • 19. The Burden of Freedom Mechanism of Escape • Destructiveness
  • 20. Mechanism of Escape • Authoritarianism “Kecenderungan untuk menyerahkan kebebasan/kemandirian diri dan melebur pada orang lain atau sesuatu diluar dirinya” Bertemu dengan partner yang dominan Sadism Masochism Masochism : didasari “lemah” dan inferior mencari sosok/institusi yang dominan Sadism : mengurangi basic anxiety dengan menyatu dengan orang lain
  • 21. 3 Kebutuhan Sadism Kebutuhan untuk membuat orang lain bergantung pada orang lain (dominan pada yang lemah) Exploitasi berulang pada orang lain, mengambil keuntungan dan menggunakan orang lain untuk kesenangan sepihak Melihat orang lain menderita baik secara psikologis dan fisik
  • 22. Destructiveness • Didasari perasaan sendiri, terisolasi, dan tidak memiliki kekuatan. • Melakukan (menghancurkan) sesuatu kepada orang lain Destroying  restore lost feelings of power Perverted Isolation
  • 23. Conformity “Perasaan melebur untuk lari dari perasaan sendiri/terisolasi dan meninggalkan individuality dan menjadi apapun yang orang/kelompok lain inginkan”. • Menjadi robot, reaksinya sama dan mekanis sesuai dengan Kelompok. • Beberapa dari individu merasa Independen tapi juga tidak tahu apa yang mereka mau/tujuan
  • 24. Positive Freedom • Spontan • Ekpsresif dalam rasional dan emosi • Solusi bagi human dillema Komponennya • Cinta • Pekerjaan
  • 25. Love & Work & Cinta dan Kerja (Fromm, 1941) • Menyatukan individu dengan orang/dunia luar tanpa mengorbankan integritas • Keunikan sebagai individu dan mencapai realisasi potensi yang dimiliki
  • 26. Character Orientation Non Productive Productive Orientation Orientation Working Receptive Loving Exploitative Reasoning Hoarding Marketing
  • 27. • Kepribadian tercermin dari character orientation  “cara individu yang relatif permanen untuk membangun hubungan dengan orang/sesuatu” • Personality: total kualitas yang dimiliki individu yang bersifat terberi dan yang didapatkan yang menjadi karakteristik dan menjadikan individu unik • Character: “Sistem yang relatif menetap mengenai semua usaha diluar insting yang dilakukan individu dalam berhubungan dengan manusia lain dan dunia luar.
  • 28. Non Productive Orientation RECEPTIVE • Semua kebaikan ada diluar diri dan satu cara untuk menjalin hubungan dengan dunia luar adalah dengan menerima seperti cinta, pengetahuan, dan materi EXPLOITATIVE • Sumber dari kebaikan berada diluar diri, dan secara agresif mencari dan mendpatkan apa yang mereka inginkan HOARDING • Tidak menilai sesuatu diluar diri, melainkan menyimpan apa yang sudah dimiliki dan tidak akan dilepas. MARKETING Tidak memiliki nilai atau prinsip yang permanen. “I am as you desire me” Mereka mempertahankan kondisi selalu penuh skill dan dapat dijual.
  • 29. Productive Orientation • Memiliki tiga dimensi – Bekerja • Orang sehat menyikapi pekerjaan sebagai media untuk berekspresi. Tidak mengeksploitasi orang lain, atau mendapatkan material yang tidak ada batasnya. – Mencinta • Care BIOPHILIA Hasrat tinggi untuk mencintai kehidupan • Responsibility dan semuanya yang hidup, manusia, • Respect binantang, Alam, dan budaya. • Knowledge – Menalar • Orang yang sehat melihat orang lain sebagaimana mereka adanya dan bukan sesuai denagn kehendak pikiran individu
  • 30. Personality Disorders • Necrophilia – Kecintaan pada kematian  perilaku seks manusia yang memiliki hasrat untuk bercinta dengan mayat • Malignant Narcisism – Kecintaan pada diri sendiri sehingga menilai baik pada apa yang dipunya dan menilai buruk terhadap apa yang tidak dimiliki/dimiliki orang lain • Incecstuous Symbiosis – Ketergantungan yang akut pada figur ibu. Mother fixation  kecenderungan tertarik pada wanita yang lebih tua (perhatian, adimire, dll)
  • 31. Psikoterapi Humanistic psychoanalysis • Perhatian pada aspek interpersonal • Tujuan terapi adalah pasien memahami dan mengetahui dirinya sendiri • Tanpa pemahaman thd diri sendiri, kita tidak mampu memahami orang lain atau hal lain
  • 32. Kritik pada Erich Fromm • Teorinya tidak secara empirik tervalidasi • Terlalu filosofis, penemuan Fromm hampir semuanya bisa di jelaskan dengan teori lain • Tidak bisa dijadikan prediksi • Terlalu praktis • Internal konsistensinya rendah, definisi operasional, batasan definisinya rendah. • Tidak sederhana dan kurang menyatu