SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SEBAGAI PEMIMPIN
PEMBELAJARAN
TUGAS KONEKSI ANTAR MODUL 3.1.a.9
Tujuan Pembelajaran Khusus
CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi
yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk
mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan
metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah
mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk
memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan
mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what
counts is best).
Bob Talbert
Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang
Anda pelajari saat ini?
Menurut saya, kaitan kutipan di atas dengan proses pembelajaran yang sedang
saya pelajari yaitu mengenai permasalahan dilema etika, di mana seorang guru
kita seringkali mengalami dilema dalam pembelajaran, antara mengedepankan
materi atau nilai dari sebuah materi melalui pendidikan karakter yang kita
harapkan memiliki nilai-nilai sebagai Profil Pelajar Pancasila.
“Nilai-nilai dalam suatu pengambilan keputusan yang saya
pegang yaitu pengambilan keputusan harus dapat
dipertanggungjawabkan serta berpihak pada murid. Hal
tersebut juga diharapkan dapat memberikan dampak positif
untuk lingkungan sekolah yaitu terciptanya lingkungan yang
aman, nyaman, tanpa adanya perselisihan”.
Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang
kita anut dalam suatu pengambilan keputusan
dapat memberikan dampak pada lingkungan
kita?
Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran
dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid,
dalam pengambilan keputusan Anda?
Sebagai pemimpin pembelajaran, maka kita harus dapat
menuntun siswa untuk bertumbuh dan berkembang sesuai
dengan kodratnya sehingga siswa akan mendapatkan
kebahagiaan melalui merdeka belajar. Pengambilan
keputusan dalam pembelajaran harus mengutamakan
kebutuhan belajar murid, yang dapat dilaksanakan melalui
pembelajaran berdiferensiasi.
Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika
dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah
Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
Pembelajaran pada modul ini memberikan pengetahuan bagaimana
untuk mengambil sebuah keputusan yang berupa dilema etika atau
bujukan moral, dengan memperhatikan nilai-nilai kebijakan universal,
tanggungjawab, dan berpihak pada murid. Kutipan tersebut
merupakan dilema etika yang dapat diputuskan melalui 9 langkah
pengambilan keputusan.
1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi
Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah
pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Filosofi Pratap Triloka khususnya ing ngarso sung tuladha
memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran. KHD berpandangan bahwa
sebagai seorang guru, itu harus memberikan teladan atau contoh
praktik baik kepada murid. Dalam setiap pengambilan
keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha
keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun
karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk dapat
menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap
permasalahannya secara mandiri. Guru hanya sebagai pamong
yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai
dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.
2.Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita,
berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil
dalam pengambilan suatu keputusan?
Keputusan tepat yang diambil tersebut merupakan buah dari nilai-nilai
positif yang dipegang teguh dan dijalankan oleh kita. Nilai-nilai positif akan
mengarahkan kita mengambil keputusan dengan resiko yang sekecil-kecilnya.
Keputusan yang mampu memunculkan kepentingan dan keberpihakan pada
peserta didik.
Nilai-nilai positif mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada
murid adalah manifestasi dari pengimplementasian kompetensi social
emosional kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran social dan
keterampilan berinteraksi social dalam mengambil keputusan secara
berkesadaran penuh untuk meminimalisir kesalahan dan konsekuensi yang
akan terjadi.
3.Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan
keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan
pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama
dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan
keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita
atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi
'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.
Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu
masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah
yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat
mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat
pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal
apabila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan
pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil.
Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator
telah membantu saya berlatih mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil.
Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid, sudah sejalan dengan
nilai-nilai kebajikan universal dan apakah keputusan yang saya ambil tersebut
akan dapat saya pertanggung jawabkan.
4.Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek
sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
khususnya masalah dilema etika?
Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu menjembatani perbedaan minat
dan gaya belajar murid di kelas sehingga dalam proses pembelajaran murid
mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai profil belajar
mereka masing-masing. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan yang
tepat agar seluruh kepentingan murid dapat terakomodir dengan baik.
Kompetensi sosial dan emosional diperlukan agar guru dapat fokus
memberikan pembelajaran dan dapat mengambil keputusan dengan tepat dan
bijak sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar di kelas maupun di sekolah.
5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada
masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang
dianut seorang pendidik?
Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus
terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak
akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Nilai-nilai yang
dianutnya akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil sebuah
keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka
keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung
jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak
sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang
diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai
harapan kebanyakan pihak.Kita tahu bahwa Nilai-nilai yang dianut oleh
Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan
berpihak pada anak didik. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru
untuk menentukan keputusan masalah moral atau etika yang tepat
sasaran, benar dan meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan
keputusan yang dapat merugikan semua pihak khususnya peserta didik.
6.Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat,
tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang
positif, kondusif, aman dan nyaman?
Pengambilan keputusan yang tepat tekait kasus-kasus pada masalah moral
atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika
pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis
kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan
tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari
pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada
terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
7.Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan
untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema
etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di
lingkungan Anda?
Jawaban saya yaitu iya, kesulitan muncul karena masalah perubahan
paradigma dan budaya sekolah yang sudah dilakukan selama bertahun-
tahun. Diantaranya adalah sistem yang kadang jika memaksa guru
untuk memilih pilihan yang salah atau kurang tepat dan tidak berpihak
kepada murid. Yang kedua tidak semua warga sekolah berkomitmen
tinggi untuk menjalankan keputusan bersama. Yang ketiga keputusan
yang diambil kadang kala tanpa sepenuhnya melibatkan guru sehingga
muncul banyak kendala-kendala dalam proses pelaksanaan
pengambilan keputusan.
8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil
ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid
kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat
untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Menurut pendapat saya, semua tergantung kepada keputusan seperti
apa yang diambil, apabila keputusan tersebut sudah berpihak kepada
murid dalam hal ini tentang metode yang digunakan oleh guru, media
dan sistem penilaian yang dilakukan yang sudah sesuai dengan
kebutuhan murid, maka hal ini akan dapat memerdekakan murid
dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai
dengan potensi dan kodratnya. Namun sebaliknya apabila keputusan
tersebut tidak berpihak kepada murid, dalam hal metode, media,
penilaian dan lain sebagainya maka kemerdekaan belajar murid hanya
sebuah omong kosong belaka dan tentunya murid tidak akan dapat
berkembang sesuai potensi dan kondratnya.
9.Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam
mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau
masa depan murid-murid-muridnya?
Mengambil keputusan yang digunakan dengan baik akan membawa
kesuksesan dalam kehidupan murid di masa yang akan datang. Demikian
sebaliknya apabila kebutuhan tersebut tidak diambil dengan bijaksana maka
bisa jadi berdampak sangat buruk bagi masa depan murid-murid.
Keputusan yang berpihak kepada murid haruslah melalui pertimbangan
yang sangat akurat dimana dilakukan terlebih dahulu pemetaan terhadap
minat belajar, profil belajar dan kesiapan belajar murid untuk kemudian
dilakukan pembelajaran berdiferensiasi yaitu melakukan diferensiasi konten,
diferensiasi proses dan diferensiasi produk.
10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran
modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimplan yang didapat dari pembelajaran modul ini yang dikaitkan
dengan modul-modul sebelumnya adalah :
Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki
oleh guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang
dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran.
Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan
menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang
positif, kondusif, aman dan nyaman (well being).
Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh
(mindfullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila.
Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika
dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan
dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah
agar keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka
belajar.
Demikian Koneksi Antar
Materi Modul 3.1.
Pengambilan Keputusan
Sebagai Pemimpin
Pembelajaran, Semoga
Bermanfaat.
Terima kasih!

More Related Content

What's hot

Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6 (1).pdf
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6  (1).pdfDemontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6  (1).pdf
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6 (1).pdf
NiaKurniati59
 
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfNotula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
AliSodikin39
 
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
MirahKencana
 

What's hot (20)

Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6 (1).pdf
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6  (1).pdfDemontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6  (1).pdf
Demontrasi Kontekstual Modul 3.2.a.6 (1).pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 3.1.pptx
Koneksi Antar Materi Modul 3.1.pptxKoneksi Antar Materi Modul 3.1.pptx
Koneksi Antar Materi Modul 3.1.pptx
 
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdfNotula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
Notula dan Dokumentasi Pemetaan Aset.pdf
 
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
3.2.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 3.2.pptx
 
PPT rukol modul 2.2.pptx
PPT rukol modul 2.2.pptxPPT rukol modul 2.2.pptx
PPT rukol modul 2.2.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdfKoneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
Koneksi Antar Materi Modul 3.3.pdf
 
Ruang Kolaborasi Modul 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA.pptxRuang Kolaborasi Modul 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA.pptx
Ruang Kolaborasi Modul 3.2 PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA.pptx
 
Tugas Modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri.docx
Tugas Modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri.docxTugas Modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri.docx
Tugas Modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri.docx
 
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 2.1.pptx
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 2.1.pptx2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 2.1.pptx
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Modul 2.1.pptx
 
Koneksi antar materi modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi modul 1.1.pdfKoneksi antar materi modul 1.1.pdf
Koneksi antar materi modul 1.1.pdf
 
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
Penerapan Pembelajaran 5 Kompetensi Sosial dan Emosional
 
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
 
RUANG KOLABORASI 3.3_SESI 1.pptx
RUANG KOLABORASI 3.3_SESI 1.pptxRUANG KOLABORASI 3.3_SESI 1.pptx
RUANG KOLABORASI 3.3_SESI 1.pptx
 
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptxtugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
 
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pptx
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pptxJurnal Refleksi Dwi Mingguan.pptx
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pptx
 
RK PRESENTASI KELOMPOK 1 MODUL 3.3 - M. RIYANTO (1).pptx
RK PRESENTASI KELOMPOK 1 MODUL 3.3 - M. RIYANTO (1).pptxRK PRESENTASI KELOMPOK 1 MODUL 3.3 - M. RIYANTO (1).pptx
RK PRESENTASI KELOMPOK 1 MODUL 3.3 - M. RIYANTO (1).pptx
 
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.pdf
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.pdf1.1.a.8. Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.pdf
1.1.a.8. Koneksi Antar Materi – Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.pdf
 
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptxTugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
 
Ppt forum diskusi ruang kolaborasi (1.1 pn khd).pptx
Ppt forum diskusi   ruang kolaborasi (1.1 pn khd).pptxPpt forum diskusi   ruang kolaborasi (1.1 pn khd).pptx
Ppt forum diskusi ruang kolaborasi (1.1 pn khd).pptx
 
AKSI NYATA MODUL 3.2.pptx
AKSI NYATA MODUL 3.2.pptxAKSI NYATA MODUL 3.2.pptx
AKSI NYATA MODUL 3.2.pptx
 

Similar to TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptx

3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
WillyRinaldo1
 
Artist Inventions Group Work in Pink Blue Illustrative Style.pptx
Artist Inventions Group Work in Pink Blue Illustrative Style.pptxArtist Inventions Group Work in Pink Blue Illustrative Style.pptx
Artist Inventions Group Work in Pink Blue Illustrative Style.pptx
Ningrum50
 

Similar to TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptx (20)

Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikanKoneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
 
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikanKoneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
 
Koneksi Antar Materi.pdf
Koneksi Antar Materi.pdfKoneksi Antar Materi.pdf
Koneksi Antar Materi.pdf
 
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf
638699453-Koneksi-Antar-Materi-Modul-3-1.pdf
 
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptx
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptxTugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptx
Tugas Koneksi Antarmateri Modul 3.1 PGP.pptx
 
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptx
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptxTugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptx
Tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1.pptx
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.1 tugas calon guru penggerak angkatan 9
KONEKSI ANTAR MATERI 3.1 tugas calon guru penggerak angkatan 9KONEKSI ANTAR MATERI 3.1 tugas calon guru penggerak angkatan 9
KONEKSI ANTAR MATERI 3.1 tugas calon guru penggerak angkatan 9
 
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
 
Tugas 3.1.a.8.1. Koneksi Antar Materi.pdf
Tugas 3.1.a.8.1. Koneksi Antar Materi.pdfTugas 3.1.a.8.1. Koneksi Antar Materi.pdf
Tugas 3.1.a.8.1. Koneksi Antar Materi.pdf
 
Koneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdfKoneksi antar materi modul 3.1.pdf
Koneksi antar materi modul 3.1.pdf
 
WAWAN_KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1.pdf
WAWAN_KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1.pdfWAWAN_KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1.pdf
WAWAN_KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1.pdf
 
Koneksi Antar Materi 3.1.pptx
Koneksi Antar Materi 3.1.pptxKoneksi Antar Materi 3.1.pptx
Koneksi Antar Materi 3.1.pptx
 
Koneksi Anter Materi Modul 3.1 calon guru penggerak.pdf
Koneksi Anter Materi Modul 3.1 calon guru penggerak.pdfKoneksi Anter Materi Modul 3.1 calon guru penggerak.pdf
Koneksi Anter Materi Modul 3.1 calon guru penggerak.pdf
 
koneksi antar materi modul 3.1.pdf
koneksi antar materi modul 3.1.pdfkoneksi antar materi modul 3.1.pdf
koneksi antar materi modul 3.1.pdf
 
Artist Inventions Group Work in Pink Blue Illustrative Style.pptx
Artist Inventions Group Work in Pink Blue Illustrative Style.pptxArtist Inventions Group Work in Pink Blue Illustrative Style.pptx
Artist Inventions Group Work in Pink Blue Illustrative Style.pptx
 
Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan.pdf
Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan.pdfJurnal Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan.pdf
Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan.pdf
 
JURNAL REFLEKSI 3.1 calon guru penggerak
JURNAL REFLEKSI 3.1  calon guru penggerakJURNAL REFLEKSI 3.1  calon guru penggerak
JURNAL REFLEKSI 3.1 calon guru penggerak
 
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdf
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdfJurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdf
Jurnal Refleksi Dwi MIngguan Modul 3.1 (1) (1).pdf
 
3.1.a.6 Demontrasi Kontekstual Modul 3.1. MN_BALAD.pdf
3.1.a.6 Demontrasi Kontekstual Modul 3.1. MN_BALAD.pdf3.1.a.6 Demontrasi Kontekstual Modul 3.1. MN_BALAD.pdf
3.1.a.6 Demontrasi Kontekstual Modul 3.1. MN_BALAD.pdf
 
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdfMODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 

TUGAS KONEKSI ANTAR MATERI 3.1.pptx

  • 2. Tujuan Pembelajaran Khusus CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
  • 3. “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik” (Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Menurut saya, kaitan kutipan di atas dengan proses pembelajaran yang sedang saya pelajari yaitu mengenai permasalahan dilema etika, di mana seorang guru kita seringkali mengalami dilema dalam pembelajaran, antara mengedepankan materi atau nilai dari sebuah materi melalui pendidikan karakter yang kita harapkan memiliki nilai-nilai sebagai Profil Pelajar Pancasila.
  • 4. “Nilai-nilai dalam suatu pengambilan keputusan yang saya pegang yaitu pengambilan keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan serta berpihak pada murid. Hal tersebut juga diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk lingkungan sekolah yaitu terciptanya lingkungan yang aman, nyaman, tanpa adanya perselisihan”. Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?
  • 5. Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda? Sebagai pemimpin pembelajaran, maka kita harus dapat menuntun siswa untuk bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya sehingga siswa akan mendapatkan kebahagiaan melalui merdeka belajar. Pengambilan keputusan dalam pembelajaran harus mengutamakan kebutuhan belajar murid, yang dapat dilaksanakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
  • 6. Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda. Pembelajaran pada modul ini memberikan pengetahuan bagaimana untuk mengambil sebuah keputusan yang berupa dilema etika atau bujukan moral, dengan memperhatikan nilai-nilai kebijakan universal, tanggungjawab, dan berpihak pada murid. Kutipan tersebut merupakan dilema etika yang dapat diputuskan melalui 9 langkah pengambilan keputusan.
  • 7. 1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? Filosofi Pratap Triloka khususnya ing ngarso sung tuladha memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. KHD berpandangan bahwa sebagai seorang guru, itu harus memberikan teladan atau contoh praktik baik kepada murid. Dalam setiap pengambilan keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka ing madyo mangun karsa dan pada akhirnya guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan atau mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Guru hanya sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.
  • 8. 2.Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Keputusan tepat yang diambil tersebut merupakan buah dari nilai-nilai positif yang dipegang teguh dan dijalankan oleh kita. Nilai-nilai positif akan mengarahkan kita mengambil keputusan dengan resiko yang sekecil-kecilnya. Keputusan yang mampu memunculkan kepentingan dan keberpihakan pada peserta didik. Nilai-nilai positif mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada murid adalah manifestasi dari pengimplementasian kompetensi social emosional kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran social dan keterampilan berinteraksi social dalam mengambil keputusan secara berkesadaran penuh untuk meminimalisir kesalahan dan konsekuensi yang akan terjadi.
  • 9. 3.Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya. Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apabila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil. Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator telah membantu saya berlatih mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid, sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal dan apakah keputusan yang saya ambil tersebut akan dapat saya pertanggung jawabkan.
  • 10. 4.Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan khususnya masalah dilema etika? Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu menjembatani perbedaan minat dan gaya belajar murid di kelas sehingga dalam proses pembelajaran murid mendapatkan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai profil belajar mereka masing-masing. Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan yang tepat agar seluruh kepentingan murid dapat terakomodir dengan baik. Kompetensi sosial dan emosional diperlukan agar guru dapat fokus memberikan pembelajaran dan dapat mengambil keputusan dengan tepat dan bijak sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar di kelas maupun di sekolah.
  • 11. 5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik? Seorang pendidik ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang fokus terhadap masalah moral dan etika, baik secara sadar atau pun tidak akan terpengaruh oleh nilai-nilai yang dianutnya. Nilai-nilai yang dianutnya akan mempengaruhi dirinya dalam mengambil sebuah keputusan. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak.Kita tahu bahwa Nilai-nilai yang dianut oleh Guru Penggerak adalah reflektif, mandiri, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada anak didik. Nilai-nilai tersebut akan mendorong guru untuk menentukan keputusan masalah moral atau etika yang tepat sasaran, benar dan meminimalisir kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan yang dapat merugikan semua pihak khususnya peserta didik.
  • 12. 6.Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman? Pengambilan keputusan yang tepat tekait kasus-kasus pada masalah moral atau etika hanya dapat dicapai jika dilakukan melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
  • 13. 7.Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda? Jawaban saya yaitu iya, kesulitan muncul karena masalah perubahan paradigma dan budaya sekolah yang sudah dilakukan selama bertahun- tahun. Diantaranya adalah sistem yang kadang jika memaksa guru untuk memilih pilihan yang salah atau kurang tepat dan tidak berpihak kepada murid. Yang kedua tidak semua warga sekolah berkomitmen tinggi untuk menjalankan keputusan bersama. Yang ketiga keputusan yang diambil kadang kala tanpa sepenuhnya melibatkan guru sehingga muncul banyak kendala-kendala dalam proses pelaksanaan pengambilan keputusan.
  • 14. 8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? Menurut pendapat saya, semua tergantung kepada keputusan seperti apa yang diambil, apabila keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid dalam hal ini tentang metode yang digunakan oleh guru, media dan sistem penilaian yang dilakukan yang sudah sesuai dengan kebutuhan murid, maka hal ini akan dapat memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya. Namun sebaliknya apabila keputusan tersebut tidak berpihak kepada murid, dalam hal metode, media, penilaian dan lain sebagainya maka kemerdekaan belajar murid hanya sebuah omong kosong belaka dan tentunya murid tidak akan dapat berkembang sesuai potensi dan kondratnya.
  • 15. 9.Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-murid-muridnya? Mengambil keputusan yang digunakan dengan baik akan membawa kesuksesan dalam kehidupan murid di masa yang akan datang. Demikian sebaliknya apabila kebutuhan tersebut tidak diambil dengan bijaksana maka bisa jadi berdampak sangat buruk bagi masa depan murid-murid. Keputusan yang berpihak kepada murid haruslah melalui pertimbangan yang sangat akurat dimana dilakukan terlebih dahulu pemetaan terhadap minat belajar, profil belajar dan kesiapan belajar murid untuk kemudian dilakukan pembelajaran berdiferensiasi yaitu melakukan diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.
  • 16. 10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? Kesimplan yang didapat dari pembelajaran modul ini yang dikaitkan dengan modul-modul sebelumnya adalah : Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran. Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being). Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila. Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar.
  • 17. Demikian Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran, Semoga Bermanfaat.