3.1.a.6 Demontrasi Kontekstual Modul 3.1. MN_BALAD.pdf
1. Tugas 3.1.a.6
Demonstrasi Kontekstual
Modul 3.1 Pengambilan Keputusan
Berbasis Nilai-nilai Kebajikan
Sebagai Pemimpin
Disusun Oleh:
MUHAMMAD NUR BALAD, S.Pd.SD
Calon Guru Penggerak Angkatan 9
Kabupaten Grobogan
TAHUN 2024
2. Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses
pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai
paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di
sekolah/lingkungan lain.
Unsur-unsur apa saja yang Anda butuhkan dalam menjalankan pengambilan keputusan dilema
etika, sebagai pemimpin pembelajaran? Dalam hal ini, kesempatan tersebut berupa mengadakan
wawancara dengan pimpinan/kepala sekolah tentang praktik pengambilankeputusan selama ini
di sekolah asal Anda, dan juga di tempat/lingkungan lain. Hasil wawancara ini akan Anda analisis
berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini. Hasil analisis Anda akan dijadikan
sebuah refleksi atas praktik pengambilan keputusan dilema etika yang telah dijalankan di sekolah
asal Anda dan di sekolah-sekolah lain di lingkungan Anda.
Wawancara dengan Pimpinan/Kepala Sekolah:
1. Anda diminta untuk mewawancarai 2-3 pimpinan (kepala sekolah) di lingkungan Anda
(salah satunya adalah pimpinan di sekolah asal Anda).
2. Hasil wawancara ini adalah untuk mendapatkan sebuah wacana tentang praktik pengambilan
keputusan yang selama ini dijalankan, terutama untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai
kebajikan saling bersinggungan, atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama benar.
3. Apa yang selama ini dilakukan pimpinan-pimpinan tersebut, praktik apa yang selama ini
dijalankan?
4. Analisis praktik pengambilan keputusan dilema etika tersebut di antara para pemimpin yang
Anda wawancarai, dan kaitkan dengan pengetahuan Anda sendiri tentang 4 paradigma, 3
prinsip dan 9 langkah pengujian.
5. Analisis dan lakukan refleksi atas hasil wawancara tersebut. Silakan unggah hasil wawancara
dan refleksi Anda dalam bentuk video/audio/tertulis.
3. Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai
Kebajikan sebagai Pemimpin
Dalam penyelesaian tugas demonstrasi kontekstual modul 3.1 Calon Guru Penggerak
diminta untuk melakukan wawancara kepada pimpinan sekolah tempatnya bertugas dan pimpinan
yang ada di sekitar lingkungannya. Dalam kegiatan ini, Saya mewawancarai dua orang nara
sumber yaitu kepala sekolah saya yakni Subronto, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Saban
dan Budi Kurniawan,S.Pd.SD selaku kepala sekolah SD Negeri 1 Mlilir.
Dalam sesi wawancara terhadap kedua narasumber tersebut, saya mengajukan beberapa
pertanyaan, yakni;
1) Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika
atau bujukan moral?
2) Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama
untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama
mengandung nilai kebajikan?
3) Langkah- langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
4) Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
5) Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika?
6) Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus
dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal
untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur sepertiapa yang Anda jalankan?
7) Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda
dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
8) Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari
pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
4. ANALISIS PEGAMBILAN KEPUTUSAN
Setelah melaksanakan wawancara dengan narasumber pertama Bapak Subronto,S.Pd
selaku Kepala Sekolah SDN 1 Saban dan narasumber kedua Bapak Budi
Kurniawan,S.Pd.SD selaku Kepala Sekolah SDN 1 Mlilir yang mana keduanya berdinas di
wilayah Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, saya menemukan hal-hal menarik dari
beliau tentang bagaimana mengindentifikasi dan mengambil keputusan dari kasus-kasus
dilema etika atau bujukan moral yang pernah dialami beliau.
Bapak Subronto,S.Pd dan Bapak Budi Kurniawan, S.Pd.SD sebagai pimpinan di
sekolah seringkali menghadapi sebuah permasalahan dilema etika ataupun bujukan moral.
Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseprang harus memilih anatara 2
pilihan yang secara moral benar tapi bertentangan (benar lawan benar) sedangkan bujukan
moral merupakan situasi yang terjadi ketika situasi yang terjadi ketika seseorang harus
mengambil keputusan antara benar dan salah. Dilema etika seringkali terjadi pada rekan
sejawat, guru mempunyai tanggungjawab terhadap murid dalam mendampingi pembelajaran
di sisi lain guru juga mempunyai kewajiban dalam pengembangan kompetensi, dimana
seringkali pelaksanaan keduanya bersamaan. Identifikasi kasus yang narasumber lakukan
antara lain mencari informasi dengan mendengarkan laporan secara langsung dari guru yang
bersangkutan atau dari pihak lain. Narasumber tidak seketika mengambil keputusan, namun
mempelajari terlebih dahulu nilai-nilai yang bertentangan, siapa saja yang
terlibat,mengumpulkan data, memverifikasi data tersebut.
Dalam kasus tersebut kedua narasumber menerapkan paradigma individu dan
masyarakat,paradigma ini menekankan pada sebuah keputusan yang mengakomodasi
individu atau sebuah kelompok, dengan nilai nilai yang sama benar.
Dalam mengambil keputusan narasumber terlihat sudah menerapkan kompetensi
kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, dan ketrampilan berhubungan sosial,
sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan hasil wawancara, kedua narasumber juga telah menerapkan langkah-langkah
pengambilan keputusan sesuai yang kami pelajari, yaitu ;
1. mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan,
2. menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini,
3. mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini,
4. pengujian benar atau salah,
5. 5. pengujian paradigma benar lawan benar,
6. melakukan prinsip resolusi,
7. investigasi opsi trilema,
8. buat keputusan,
9. lihat lagi keputusan dan refleksikan.
Selain itu narasumeber juga mempertimbangkan 4 paradigma dan 3 prinsip pengambilan
keputusan.Narasumber juga menyadari bahwa hasil keputusan yang diambil adalah
representasi kebijakan sekolah, dimana sekolah menjadi “Institusi Moral”. Sehingga
narasumber selalu memegang teguh prinsip pengambilan keputusan.
REFLEKSI HASIL WAWANCARA
Sebagai seorang guru,kita sering dihadapkan pada sebuah masalah baik itu dilema
etik ataupun bujukan moral. Dalam pengambilan keputusan seringkali muncul faktor yang
membuat kita bimbang, sehingga kita membutuhkan landasan yang kuat dalam mengambil
keputusan diantaranya dengan menerapkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan.
Mengambil keputusan harus dalam kesadaran penuh sehingga keputusan berpihak pada
murid dan mencerminkan sekolah sebagai institusi moral.