2. F a s i l i t a t o r & P e n g a j a r P r a k t i k
FASILITATOR
Neno Hendrayatno, S.Pd., M.Pd
PENGAJAR PRAKTIK
Wawan Setiawan, S.Pd.
3. Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh, Bapak Ibu Guru hebat,
salam dan bahagia! Perkenalkan saya
Erwin Tejasomantri, S.Pd. dari SDN 1
Kawali, Ciamis, Jawa Barat. Pada
kesempatan ini saya akan
menyampaikan Koneksi Antar Materi
Modul 3.1 yang merupakan Kesimpulan
(Sintesis) dan Refleksi saya terhadap
materi yang telah saya pelajari dari
Modul 3.1.
Selamat menyimak!
4. CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari
keseluruhan materi yang didapat, dengan
beraneka cara dan media.
CGP dapat melakukan refleksi bersama
fasilitator untuk mengambil makna dari
pengalaman belajar dan mengadakan
metakognisi terhadap proses pengambilan
keputusan yang telah mereka lalui dan
menggunakan pemahaman barunya untuk
memperbaiki proses pengambilan
keputusan yang dilakukannya.
Tujuan Pembelajaran Khusus
1.
2.
5. "Pada saat pengambilan
keputusan, hal terbaik yang
dapat kamu lakukan adalah hal
yang benar, hal terbaik
berikutnya adalah hal yang
salah, dan hal terburuk yang
dapat kamu lakukan adalah
tidak melakukan apa-apa." -
Theodore Roosevelt
6. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka
memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai
seorang pemimpin?
Filosofi Pratap Triloka khususnya "Ing Ngarso Sung Tuladha" memberikan
pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran. KHD berpandangan bahwa sebagai seorang guru, itu harus
memberikan tauladan atau contoh praktek baik kepada murid. Dalam setiap
pengambilan keputusan, seorang guru harus memberikan karsa atau usaha
keras sebagai wujud filosofi Pratap Triloka Ing Madyo Mangun Karsa dan
pada akhirnya guru membantu murid untuk dapat menyelesaikan atau
mengambil keputusan terhadap permasalahannya secara mandiri. Guru hanya
sebagai pamong yang mengarahkan murid menuju kebahagiaan. Hal ini sesuai
dengan filosofi Pratap Triloka Tut Wuri Handayani.
7. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh
kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu
keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita akan
berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang diambil dalam
pengambilan suatu keputusan karena sebuah keputusan
merupakan refleksi dari nilai-nilai moral dan etika yang
kita miliki. Maka penting untuk memupuk nilai-nilai positif
dalam diri kita yang nantinya akan menjiwai setiap
keputusan yang kita ambil.
8. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’
(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses
pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita
ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada
pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini
tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Salah satu tujuan 'coaching' adalah menggali potensi seseorang, apabila dikaitkan dengan
pengambilan keputusan maka dapat berarti menggali potensi seseorang dalam mengambil
keputusan yang bijak dalam hal ini berpihak pada murid. Materi pengambilan keputusan
berkaitan dengan kegiatan 'coaching' yang diberikan fasilator dalam perjalanan proses
pembelajaran di LMS telah membantu saya berlatih mengevaluasi keputusan yang telah
saya ambil. Apakah keputusan tersebut telah berpihak kepada murid, sudah sejalan
dengan nilai-nilai kebajikan dan apakah keputusan yang sudah saya ambil tersebut bisa
saya pertanggungjawabkan. Selanjutnya setelah diambil kesimpulan bahwa pengambilan
keputusan tersebut sudah efektif.
9. Sebagai pemimpin pembelajaran guru harus mampu
mengelola dan menyadari aspek sosial dan emosional
agar kita mampu bijaksana dalam mengambil keputusan.
Seorang guru harus memiliki kesadaran penuh ketika
dihadapkan pada suatu masalah dilema etika.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari
aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap
pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
10. Pada pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral
atau etika diperlukan kesadaran diri atau self awareness dan
keterampilan berhubungan sosial untuk mengambil keputusan. Kita
dapat menggunakan sembilan langkah konsep pengambilan dan
pengujian keputusan terutama pada uji legalitas untuk menentukan
apakah masalah tersebut termasuk bujukan moral yang berarti
benar vs salah ataukah dilema etika yang merupakan permasalahan
benar vs benar. Apabila permasalahan yang dihadapi adalah bujukan
moral maka dengan tegas sebagai seorang guru, kita harus kembali
ke nilai-nilai kebenaran.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral
atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
11. Pengambilan keputusan yang tepat, tentu akan berdampak
pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan
nyaman. Kondisi tersebut adalah kondisi yang kita inginkan.
Maka untuk melakukan perubahan, diperlukan suatu
pendekatan yang sistematis. Dalam hal ini, kita menggunakan
pendekatan Inkuiri Apresiatif BAGJA untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya
berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif,
kondusif, aman dan nyaman.
12. Tantangan-tantangan untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan
terhadap kasus-kasus dilema etika ada kaitannya dengan perubahan
paradigma di lingkungan saya. Adapun tantangan yang dihadapi yaitu ada
pada paradigma yang dipilih saat mengambil keputusan kasus dilema etika
karena ini berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan yang dianutnya serta
budaya sekolah yang telah dilakukan bertahun-tahun. Sering dijumpai
pertentangan pemilihan paradigma dilema etika karena adanya perbedaan
nilai-nilai kebajikan yang dianut. Hal yang perlu diperhatikan bahwa
perubahan paradigma tidak dapat dibangun dalam waktu yang singkat. Kita
harus fokus pada proses dan langkah perubahan yang telah dibuat.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat
menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika
ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
13. Menurut padangan saya, pengaruh dari pengambilan keputusan yang kita ambil dengan
pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita adalah tergantung pada keputusan
seperti apa yang diambil. Sebagai guru dan pemimpin pembelajaran tentu pengambilan
keputusan akan sangat berpengaruh pada pengajaran yang diberikan kepada murid. Jika
keputusan yang diambil sudah berpihak kepada murid, seperti keputusan membuat
pengajaran yang berdiferensiasi dimana kebutuhan murid akan dapat terakomodasi secara
keseluruhan atau ketika guru mengambil keputusan untuk menggunakan metode
pembelajaran yang asyik dan menyenangkan berarti kita telah memerdekakan murid
dengan membahagiakan murid melalui pembelajaran yang menyenangkan.
Adapun untuk memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-
beda adalah dengan memutuskan membuat pengajaran yang mempertimbangkan
keberagaman murid baik dari aspek sosial dan emosional murid sehingga mampu
memerdekakan murid kita baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotoriknya.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran
yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan
pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
14. Seorang guru atau pemimpin pembelajaran yang melakukan
pengambilan keputusan yang berpihak kepada murid serta
memperhatikan 4 pradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan
dan pengujian keputusan tentu akan dapat mempengaruhi
kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Dengan melakukan
keputusan yang berpihak dan memerdekakan murid maka mereka
akan belajar untuk mengambil keputusannya sendiri terkait masa
depan mereka sendiri. Mereka akan tumbuh menjadi individu yang
percaya diri, mampu menggali potensi dan kekuatan dirinya.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan
dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
15. Seorang pemimpin pembelajaran harus memahami karakteristik
muridnya baik dari sisi sosial maupun emosionalnya (Pembelajaran
Berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial Emosional)
Seorang pendidik harus memahami peran dan prinsip seorang guru
berdasarkan filosopi KHD
Seorang pendidik harus memiliki keterampilan dalam membangun
potensi seseorang (Coaching)
Seorang pendidik harus mampu mengambil keputusan yang bijaksana
agar tercipta budaya positif disekolah demi terwujudnya visi sekolah
yang berpihak pada murid yang berisi Profil Pelajar Pancasila.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran
modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
16. Pemahaman saya tentang modul 3.1 adalah tentang pengambilan
keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang berisikan
penerapan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian dan
pengambilan keputusan. Didalam modul ini kita diajarkan bagaimana
mengidentifikasi dan memecahkan kasus Dilema Etika dan Bujukan
Moral. Hal yang diluar dugaan adalah ketika kita harus bertanya
kepada diri sendiri terkait penyelesaian yang kreatif dan tidak
terpikirkan sebelumnya yang bisa muncul ditengah-tengah
kebingungan menyelesaikan masalah.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari
di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan
keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
17. Sebelum mempelajari modul 3.1 ini. Saya baru menyadari bahwa saya
pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam
situasi dilema etika. Perbedaannya saat itu ketika saya mengambil
keputusan saya belum memahami bahwa apa yang saya putuskan
merupakan paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs
mercy) dan setelah mempelajari modul 3.1 ini saya memahami bahwa
saat itu saya telah memakai prinsip berpikir berbasis rasa peduli.
Hanya memang langkah-langkah pengambilan dan pengujian
keputusan belum dilakukan secara berurutan.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan
keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah,
apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
18. Dampak mempelajari konsep ini buat saya yaitu pada perubahan
cara saya mengambil keputusan. Sebelumnya dalam mengambil
keputusan saya langsung selesaikan di tempat tanpa berpikir lebih
lanjut apa konsekuensi yang akan timbul. Selanjutnya sesudah saya
mengikuti modul ini saya mulai mengerti tentang bagaimana
mengambil keputusan dalam kasus dilema etika terutama setelah
dikenalkan dengan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip resolusi, dan 9
langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan
apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan
sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
19. Mempelajari modul 3.1 ini tentu sangat penting bagi saya baik sebagai
individu maupun sebagai seorang pemimpin. Sebagaimana dijelaskan
dalam modul bahwa sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengambil
keputusan harus memperhatikan 3 dasar pengambilan keputusan yang
saling berkaitan (berpihak pada murid, nilai-nilai kebajikan dan
bertanggung jawab). Selanjutnya dalam pengambilan keputusan kita
senantiasa berpedoman pada 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip, dan 9
langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai
seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
20. Terima kasih
Semoga bermanfaat
Guru Bergerak, Indonesia Maju
Jangan lupa subscribe channel Youtube
dan follow Instagram saya ya!
Mari memajukan pendidikan Indonesia dengan
menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid
dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik
melalui Program Guru Penggerak.
@erwinteja