5. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG DIKEMBANGKAN
Karakteristik lingkungan yang dikembangkan oleh guru/sekolah di dalam program MeSRA ini yaitu
Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif. Lingkungan yang seperti ini akan membuat murid mampu dan berkeinginan
untuk melakukan hal-hal secara positif untuk dirinya sendiri serta memberikan pengaruh positif kepada
kehidupan orang lain dan sekelilingnya dan Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial
secara positif, arif dan bijaksana, di mana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif yang berbasis
pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah. Di dalam lingkungan yang seperti ini, nilai-nilai tersebut
kemudian akan mewujud menjadi atmosfer sekolah yang positif, di mana hubungan dan interaksi sosial yang
terjalin di antara para murid, guru, orang tua maupun seluruh komunitas yang terkait akan terasa sangat positif
dan kontributif.
6. Kami memiliki memiliki ide bahwa salah satu kegiatan atau
program yang dapat dilakukan dalam rangka menyediakan
kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan
merasakan emosi yang positif adalah melalui program MeSRA
8. Nama Program
Program Mewujudkan Sekolah Ramah Anak
(MeSRA) yang akan Kami gulirkan mengacu pada
Panduan Sekolah Ramah Anak (2015) yang dibuat
oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, definisi konsep sekolah ramah
anak adalah bentuk pendidikan formal, nonformal,
serta informal.
Di mana sekolah memiliki sifat aman, bersih, peduli,
dan berbudaya lingkungan hidup, demi menjamin,
memenuhi, serta melindungi hak anak serta
perlindungan anak sekolah dari segala bentuk
diskriminasi dan kekerasan di bidang pendidikan.
Prinsip utama adalah non diskriminasi
kepentingan, hak hidup serta penghargaan
terhadap anak.
10. Tujuan
• Untuk dapat memenuhi, menjamin dan melindungi hak-hak anak dalam
setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.
• Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan
bagi murid yang dikenal dengan pembelajaran yang Wellbeing.
• Mampu mengembangkan memotivasi, minat dan bakat dari murid
• Melatih murid agar dapat berperilaku positif, seperti bertanggung jawab
terhadap kehidupan yang toleran, saling menghormati, dan bekerjasama
untuk kemajuan dan semangat perdamaian.
• Mampu melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual juga cerdas
secara emosional dan spiritual.
Jenis Kegiatan
Program ini termasuk pada
jenis program kokulikuler
karena dilaksanakan sebagai
penguatan atau pendalaman
kurikulum terkait Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
JENIS KEGIATAN
TARGET DAN TUJUAN
Target
Adapun yang menjadi target
program adalah adalah murid
kelas X dengan harapan
akan menumbuhkan budaya
positif sejak awal sehingga
akan menumbuhkan karakter
sosial seperti toleransi, saling
menghormati, kepedulian
terhadap diri dan
lingkungannya.
Pelaksanaan
● Kegiatan ini dilaksanakan setiap seminggu sekali pada hari jumat jam
10.00 - 12.00 Wita
● Pada program ini melibatkan seluruh kelas X
● Pembiayaan kegiatan ini dibebankan kepada Dana BOS
11. Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
• Kebijakan : Punya komitmen tertulis dalam bentuk ikrar untuk mencegah kekerasan terhadap anak,
misalnya bentuk seperti pakta integritas,
• Partisipasi anak : Anak dapat membentuk komunitas sebaya, misalnya membentuk komunitas pelajar
anti kekerasan, anak bisa memilih kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan minat
• Aspek sarana prasarana : ada tempat sampah terpilah, toilet terpilah, ada sumber air, ada titik kumpul
aman, ada kotak curhat (mekanisme pengaduan)
• Pendidik & Tenaga Kependidikan : Kualifikasi Guru S1 dan D4 (sesuai SPM)
• Partisipasi Orang tua : menyekolahkan anak dekat dengan orang tua (rumah/kantor) Orang tua selalu
mengontrol dan memantau kegiatan anak di sekolah. Jika boarding school atau pesantren akan sulit
dilakukan jika menyekolahkan anak dekat orang tua.
Tahap 1
12. • Sudah memenuhi tahap 1
• Kebijakan : membuat SK intern, pembentukan tim pengembangan SRA, tim pemantau SRA
yang melibatkan anak
• Pendidik dan tenaga terlatih Hak Anak
• Partipasi anak : Tata tertib sekolah dibuat melibatkan anak
• roses belajar yang ramah anak (Disiplin Positif)
• Mekanisme pengaduan : SOP mekanisme pengaduan (didampingi oleh Forum SRA)
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 2
13. ● Mempunyai program sekolah aman/bersih dan sehat/peduli dan berbudaya
lingkungan hidup/inklusif.
● Partisipasi ortu : mengawal pendidikan anak dengan menyediakan 20 menit sehari untuk
curhat anak, ada komunikasi intens antara orang tua dan guru (melalui social media (WA)
dan buku komunikasi), 7. Sarana Prasarana : Ratio toilet perempuan dan laki-laki, fungsi dan
kebersihan, ada pengawasan 8. Partisipasi alumni yang mendukung SRA
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 2
14. • Sudah memenuhi tahap 1 & 2
• Pelaksanaan Kebijakan Pemantauan rutin perlindungan anak, dengan memfungsikan guru
piket, piket anak, dan POMG
• Mekanisme pengaduan : mekanisme pengaduan sudah berjalan (didampingi oleh Forum SRA),
termasuk penanganannya
• Proses pembelajaran : kelas ramah anak (minimal 1 kelas dari guru yang terlatih)
• Partisipasi orang tua : mengawal pendidikan anak dengan menyediakan 20 menit sehari untuk
curhat anak, ada komunikasi intens antara orang tua dan guru (melalui social media dan buku
komunikasi),
• Sarana Prasarana : kelengkapan sarana prasarana
• Standar nasional SRA sudah tercapai
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 3
15. • Sudah memenuhi tahap 1, 2 & 3
• Kebijakan SRA terintegrasi dalam RKAS
• Pendidik dan tenaga kependidikan
• Partisipasi anak- anak terlibat dalam perencanaan dan pemantauan
• Proses Pembelajaran kelas paralel sudah ramah anak
• Mekanisme pengaduan SOP mekanisme pengaduan (didampingi oleh Forum SRA)
• Partisipasi orang tua
• Sarana Prasarana
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 4
16. • Sudah memenuhi tahap 1, 2 & 3 :
• sudah siap menjadi sekolah rujukan untuk SRA dan memiliki imbas minimal untuk 10
sekolah/madrasah di sekitarnya, ada kebijakan sekolah yang membuka kelas layanan
khusus bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus dan/atau Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial Anak (PMKSA)
• Pendidik dan tenaga terlatih Hak Anak sudah mempunyai working group (Pokja SRA)
• Proses Pembelajaran : seluruh kelas sudah melaksanakan pemenuhan hak dan
perlindungan anak
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 5
17. ● Partisipasi anak : anak sudah berani dan bisa melakukan pengaduan
● Mekanisme pengaduan (memiliki tim pengaduan) :
➢ Memiliki alur tata cara pengaduan
➢ Penyampaian pengaduan (adanya form pengaduan)
➢Menerima pengaduan dan verifikasi informasi/masalah
➢Tindak lanjut dari penerimaan pengaduan (analisa masalah, menetapkan tindakan, memberikan
informasi tentang penetapan tindakan kepada pemohon/yang menyampaikan pengaduan)
➢Melakukan tindakan, Monitoring pengaduan , Evaluasi terhadap penanganan
pengaduan/masalah , Pemulihan (re-integrasi)
Tahapan Mengembangkan Sekolah Ramah Anak
Tahap 5
19. Kemen PPPA berpendapat, salah satu dasar mengapa MeSRA dibuat adalah karena anak masih dijadikan
objek oleh proses pendidikan di Indonesia. Artinya, guru merupakan sosok yang selalu benar sehingga
mudah menyebabkan tindak perundungan dari guru kepada murid di lingkungan sekolah. data dari Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2014-2015, kasus kekerasan pada anak, baik secara fisik,
seksual, psikis, maupun penelantaran, sebanyak 10% persen dilakukan oleh guru. Bentuk kekerasan yang
sering terjadi adalah berupa pelecehan serta hukuman yang kurang mendidik siswa, contohnya saja
menjewer, membentak, serta mencubit. Selain guru, tindakan bullying juga kerap dilakukan oleh sesama
siswa. Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), perilaku kekerasan di sekolah
masih banyak terjadi. Kekerasan di instansi pendidikan ini tidak hanya terjadi di tingkat sekolah menengah
dan atas, tetapi juga di tingkat sekolah dasar, bahkan taman kanak-kanak.
Berdasarkan hal tersebut maka kelompok kami memilih program MESRA. Kegiatan ini akan
menumbuhkembangkan lingkungan belajar yang dapat menyediakan kesempatan untuk murid
menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif karena Program MeSRA
mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi murid yaitu kondisi
pembelajaran yang wellbeing.
ALASAN
PEMILIHAN PROGRAM
20. DIAGRAM Y
PROGRAM
MESRA
SUARA/VOI
CE
• Mengajak murid untuk mendiskusikan sekolah ramah
anak menurut perspektif murid
• MPK sebagai dewan murid diminta memberikan
masukan kepada sekolah mengenai program MeSRA.
• Murid membuat daftar kriteria sekolah ramah anak
setelah mendapatkan gambaran sekolah ramah anak
menurut Kemen PPPA
21. KESIMPULAN
Program MeSRA dapat memenuhi undangan menjamin dan
melindungi hak-hak anak dalam setiap kehidupan sehingga
mampu mengembangkan motivasi, minat bakat murid serta murid
mampu berperilaku positif secara emosional dan spiritual.
Program MeSRA mampu menciptakan lingkungan belajar yang
aman, nyaman, dan menyenangkan bagi murid yaitu kondisi
pembelajaran yang wellbeing.
22. Karya Ir. Soekarno
Aku Melihat Indonesia
Jikalau aku mendengarkan burung
Perkutut menyanyi di pohon ditiup
angin yang sepoi-sepoi bukan lagi aku
mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia