Koneksi antar materi modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai kebajikan
1. Koneksi antar materi modul 3.1
Koneksi antar materi modul 3.1
Pengambilan keputusan berbasis nilai nilai
kebajikan
Nurul Lutfiah, S.Pd.I
CGP angkatan 9
SDN 10 TEGINENENG
2. Tujuan pembelajaran khusus
Tujuan pembelajaran khusus
- CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan
materi yang di dapat dengan beraneka cara dan media
- CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk
mengambil makna dari pengalaman belajar dan
mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan
keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan
pemahaman barunya untuk memperbaiki proses
pengambilan keputusan yang dilakukan nya.
3. KEGIATAN PEMANTIK
KEGIATAN PEMANTIK
"Mengajar kan anak berhitung itu
baik, namun mengajar kan mereka
apa yang berharga /utama adalah
yang terbaik ."
(teaching kids to count is fine but
teaching them what counts is best)
Bob Tallert
4. Dari kutipan tersebut , apa kaitannya dengan proses
pembelajaran yang sedang anda hadapi saat ini?
Kutipan diatas, menegaskan bahwa seorang pendidik selalu merasa serba
salah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, apakah lebih penting
menyelesaikan materi atau mengisinya dengan nilai nilai moral dari
pembelajaran . Namun demikian mengajarkan mereka apa yang
berharga/utama adalah yang terbaik ini berarti lebih utama mengajar kan
nilai moral daripada menyelesaikan materi karena Murid mempunyai nilai
moral yang baik akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
5. Setiap pengambilan keputusan harus berdasarkan nilai
nilai kebajikan yang universal, bertanggung jawab dan
berpihak pada murid . Dengan harapan dapat
berdampak positif bagi lingkungan sekolah yang amanah
dan nyaman bagi seluruh warga sekolah . Jadi suasana
kondusif akan terbangun dengan sendirinya apabila kita
menerapkan nilai nilai Dan prinsip prinsip yang baik
sesuai dengan tuntunan yang ada.
Bagaimana nilai nilai atau prinsip prinsip yang kita ambil dalam
suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada
lingkungan kita?
6. sebagai pemimpin pembelajaran, seorang guru hendaknya menjadi
penuntun dan panutan agar murid dapat tumbuh kembang sesuai
kodrat alam dan kodrat zaman dengan platform merdeka belajar ,
dengan mengutamakan kebutuhan belajar murid berdasarkan
pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional yang
menjadikan murid dapat berkembang baik itu pengetahuan, maupun
emosi dapat terjaga dengan baik serta rasa empati yang tinggi akan
sesama.
Bagaimana anda sebagai seorang pemimpin pemimpin dapat berkontribusi pada
proses pembelajaran murid, dalam proses pengambilan keputusan anda?
7. education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat
manusia menjadi berperilaku etis.
- Georg Wilhelm Friedrich Hegel
8. education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat
manusia menjadi berperilaku etis menurut Georg
Wilhelm Friedrich Hegel.
menurut saya maksud dari kutipan tersebut adalah
suatu proses pembelajaran pada modul ini
memberikan pencerahan Dan pengetahuan cara
mengambil keputusan yang bijak dengan
memperhatikan nilai nilai kebajikan universal,
tanggung jawab dan berpihak pada murid dengan
memperhatikan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan.
9. Untuk memudahkan seorang guru dalam pengambilan keputusan
yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif,
kondusif, aman dan nyaman seorang guru harus memiliki dan
berpedoman pada asas pendidikan yang kita kenal sebagai
Pratap triloka. Pratap triloka terdiri atas tiga semboyan yaitu ing
ngarso sung tulodo, ing ngarsa Mangun Karso, Tut Wuri
Handayani. Semboyan tersebut artinya adalah di depan memberi
teladan, di tengah membangun motivasi, dan di belakang
memberikan dukungan..
1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap triloka memiliki kaitan
dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ?
10. Nilai nilai yang tertanam pada seorang guru seharusnya adalah
nilai nilai kebajikan. Sebagai calon guru penggerak , ada nilai nilai
yang harus di pegang dan di implementasikan seperti nilai
mandiri , reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid.
Dalam ngambil keputusan yang tepat diperlukan nilai nilai atau
prinsip, pendekatan, Dan langkah langkah yang benar sehingga
keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling tepat
dengan resiko yang paling minim bagi semua pihak terutama bagi
kepentingan/ keberpihakan pada anak didik kita.
2. Bagaimana nilai nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada
prinsip prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
11. 3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan yang diberikan)
pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian
pengamatan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah
ada pertanyaan pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal hal ini tentunya bisa
dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas sebelumnya.
Keterampilan coaching merupakan keterampilan menggali kemampuan orang lain dalam
memecahkan suatu masalah yang dihadapi coachee. Kegiatan coaching yang diberikan fasilitator
membantu saya berlatih mengevaluasi pilihan yang saya buat. Apakah keputusan itu sudah
berpihak pada siswa, apakah sudah sesuai dengan kebijakan universal , apakah keputusan itu
bermanfaat bagi banyak orang , apakah keputusan itu dibenarkan? Harus dapat mengetahui dan
memahami kebutuhan belajar dan keadaan sosial emosional siswa.
12. Lanjutan...
Dalam hal ini, guru sebagai coach adalah seorang guru karena ia menggali potensi
siswa nya dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan sehingga mereka dapat
menemukan potensi yang terpendam dalam dirinya untuk memecahkan masalah
nya sendiri. Untuk membuat keputusan yang baik, keterampilan coaching
membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan untuk
memprediksi hasil dan pilihan yang berbeda untuk pengambilan keputusan.
Coaching juga mempengaruhi proses belajar siswa, membantu Saya dalam
membuat keputusan yang tepat yang mempengaruhi Lingkungan belajar yang
positif , kondusif, aman dan lingkungan yang nyaman.
13. Lanjutan...
Sesi coaching membantu guru memaksimalkan potensi
mereka dalam memecahkan masalah. Hal ini memungkinkan
guru untuk menggunakan teknik coaching untuk
mengidentifikasi masalah dan menghasilkan keputusan yang
tepat ketika menentukan dilema etika ataupun bujukan moral
pada murid.
14. 4. Bagaimana pun kemampuan
guru dalam mengelola dan
menyadari aspek sosial
emosional nya akan
berpengaruh terhadap
pengambilan suatu keputusan
khususnya masalah dilema etika
?
Dalam melaksanakan proses pendidikan, pendidik
dalam hal ini guru harus mampu melihat dan
memahami kebutuhan belajar siswanya serta
mengelola kapasitas sosial dan emosional nya
dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran . Proses pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab membutuhkan
keterampilan sosial emosional seperti
kepercayaan diri, kesadaran diri, dan
keterampilan sosial.
15. Melakukan dan bertindak untuk kepentingan murid
menjunjung tinggi prinsip/nilai kita sendiri dan melakukan apa
yang kita ingin orang lain lakukan terhadap kita. Ada banyak
cara untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab:
pertimbangan prinsip dan langkah langkah untuk membuat
dan menguji keputusan dalam kaitannya dengan masalah
yang dihadapi. Dan jika masalah tersebut adalah dilema etika
atau benar vs benar maka guru perlu melakukan petting
terhadap 4 paradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan
dan pengujian keputusan.
16. 5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah
moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang
pendidik?
Studi kasus yang berkaitan dengan moral/ etika harus
didasari dengan nilai nilai kebajikan yang bersifat
universal diantara keadilan, keselamatan, tanggung
jawab, kejujuran , rasa syukur , lurus hati dll. Dilema etika
harus di analisis dengan paradigma , prinsip dan 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan
didasari dengan nilai nilai kebajikan tersebut.
17. 6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya
berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif,
aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan
cara yang tepat pula . Disesuaikan dengan situasi yang terjadi
dan berlandaskan nilai nilai kebajikan universal. Saat
keputusan yang diambil sudah tepat maka akan tercipta
lingkungan yang positif kondusif aman dan nyaman . Tidak ada
pihak yang merasa dirugikan semua akan mendapatkan solusi
atas permainan yang terjadi.
18. 7. BAgaimana pengambilan keputusan yang tepat tentunya
berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif,
aman dan nyaman ?
Sebagai seorang pemimpin pemimpin kita seringkali dihadapkan
dalam situasi dimana kita diharuskan mengambil suatu
keputusan tetapi terkadang pada pengambilan keputusan
terutama dalam situasi problem yang kita hadapi masih
kesulitan contoh nya lingkungan yang kurang mendukung ,
bertentangan menggunakan peraturan , pimpinan tidak
merespon Lantaran merasa lebih berwenang dan meyakinkan
orang lain bahwa keputusan yang diambil telah sempurna,
perbedaan dalam cara pandang dan adanya dilema etika dan
bujukan moral.
19. Untuk bisa membuat keputusan yang sempurna dan berdampak dalam
terciptanya lingkungan yang positif , kondusif, aman dan nyaman, hal
pertama yang wajib kita lakukan adalah mengenali terlebih dahulu masalah
yang terjadi . Apakah masalah tadi dilema etika atau bujukan moral. Apabila
masalah tadi dilema etika , sebelum membuat suatu keputusan kita wajib bisa
menganalisa pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma 3 prinsip dan
9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sehingga keputusan yang
kita ambil bisa membangun lingkungan yang positif , kondusif dan nyaman
untuk murid. Intinya pengambilan keputusan yang sempurna terkait masalah
dalam bujukan atau dilema etika hanya bisa dicapai bila dilakukan melalui 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan .
20. 8. Apakah tantangan tantangan
di lingkungan anda untuk dapat
menjalankan pengambilan
keputusan terhadap kasus kasus
dilema etika ini ? Adakah
kaitannya dengan perubahan
paradigma di lingkungan anda ?
Tantangan yang dialami dilingkungan
saya adalah dimana dalam pengambilan
keputusan tidak melibatkan guru ataupun
warga sekolah yang lain sehingga timbul
perbedaan cara pandang dalam sebuah
kasus yang justru akan mempersulit
tercapainya sebuah keputusan yang
tepat.
21. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini
dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk
potensi murid kita yang berbeda-beda?
9
Pengambilan keputusan yang kita ambil harus berpihak pada murid. Dalam pembelajaran ,
salah satu strategi agar berpihak pada murid adalah menggunakan pembelajaran
berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar , minat
dan profil belajar murid. Sehingga akan tercipta merdeka belajar sesuai dengan potensinya
yang berbeda beda.
22. 10 Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam
mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan
atau masa depan murid-muridnya?
Seorang guru adalah pemimpin pembelajaran , seorang guru harus bisa menuntun kodrat anak sebaik baiknya
dalam rangka menuntun mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi tingginya. Oleh karena itu dalam proses pengambilan keputusan harus
berpihak pada murid. Pendidik yang mampu mengalahkan keputusan secara tepat akan memberikan dampak
akhir yang baik dalam proses pembelajaran sehingga mampu menciptakan well being murid untuk masa depan
yang lebih baik.
23. 11. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik
dari pembelajaran modul materi ini dan
keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang saya dapatkan dalam pembelajaran materi modul 3.1 ,
pengambilan keputusan berbasis nilai nilai kebajikan sebagai pemimpin dan
keterkaitan dengan modul modul sebelum nya adalah merupakan satu kesatuan
untuk memerdekakan murid untuk belajar . Sebagai mana dijelaskan oleh Ki
hadjar Dewantara bahwa pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan
kodrat / potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan
belajar baik untuk dirinya sendiri, sekolah atau masyarakat.
24. 12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan
keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa
bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Dalam setiap kasus yang kita hadapi kita harus menelaahnya dulu ke dalam dilema
etika atau bujukan moral. Kalau ternyata kasus tersebut masuk ke dalam dilema
etika yang berdasarkan benar lawan benar maka bisa kita lanjutkan ke dalam 4
paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan . Tetapi
apabila kasus tersebut masuk ke dalam bujukan moral yang mana ini benar lawan
salah, maka kita harus berpedoman pada prinsip uji legal dan uji regulasi agar kita
bisa mengetahui bahwa Keputusan yang kita ambil benar sesuai dengan aturan yang
ada dan bukannya menabrak bahkan melanggar aturan.
25. 13. Bagaimana dampak
mempelajari konsep ini buat
Anda, perubahan apa yang
terjadi pada cara Anda dalam
mengambil keputusan sebelum
dan sesudah mengikuti
pembelajaran modul ini?
Sebelum mempelajari modul 3.1
,saya biasanya dalam mengambil
keputusan selalu bertanya pada
rekan sejawat dan saya bawa
dalam suatu forum rapat ataupun
berdiskusi dengan semua
stakeholder holder yang ada,
setelah mempelajari modul ini saya
selalu mencobanya menganalisa
permasalahan yang ada dulu
apakah termasuk dilema etika atau
bujukan moral
26. 14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang
individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting sekali , sebagai individu saya jadi dapat
memahami cara cara pengambilan keputusan yang baik
sedangkan sebagai seorang pemimpin dalam pengambilan
keputusan kita harus berhati hati dan harus sesuai dengan 4
paradigma 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan agar pengambilan keputusan yang kita
ambil tidak merugikan orang banyak dan tidak bertentangan
dengan aturan dan keputusan Yang Ki ambil harus berpihak
pada murid serta berdasarkan nilai nilai kebajikan universal.