SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Inna Latifa R. (4001410036)
Pendidikan IPA (2010)
Rombel 2neng_latiph@yahoo.co.id
Konsep : Suhu ≠ Panas
• Panas : salah satu
bentuk energi yang mengalir.
• Suhu : derajat/tingkat
energi panas suatu benda.
Suhu rendah : tingkat
energi panas benda =
rendah
Suhu tinggi : tingkat energi
panas benda = tinggineng_latiph@yahoo.co.id
TERMOMETER
Pengertian
• Thermos (Yunani) artinya
panas, sedangkan meter
artinya mengukur.
• Termometer = alat ukur
suhu
Prinsip Kerja
• Sifat termometrik zat : volume
zat akan berubah apabila
dipanaskan atau didinginkan,
• energi panas menyebabkan 
molekul zat cair bergerak
menjauh jarak molekul
renggang volume bertambah,
massa zat tetap.neng_latiph@yahoo.co.id
ZAT CAIR Pengisi TERMOMETER
Air Raksa
1. Tidak membasahi dinding pipa
kapiler, mudah dilihat karena
mengkilat.
2. Cepat mengambil panas dari
suatu benda yang sedang diukur.
3. Jangkauan suhu cukup lebar.
Titik beku : – 400C dan titik didih :
3500C.
4. Volume air raksa berubah secara
teratur.
Alkohol
Keuntungan :
1. Harganya murah.
2. Lebih teliti, untuk kenaikan
suhu yang kecil alkohol
mengalami perubahan volume
yang besar.
3. Dapat mengukur suhu yang
sangat rendah, sebab titik beku
alkohol -114OC.
Kerugian :
1. Membasahi dinding kaca.
2. Titik didihnya rendah (78OC)
3. Alkohol tidak berwarna, perlu
pewarna agar dapat dilihat.
neng_latiph@yahoo.co.id
ZAT CAIR PENGISI
TERMOMETERMengapa bukan air saja yang
digunakan sebagai pengisi
termometer?
Karena air memiliki sifat anomali.
Sebagian besar zat akan memuai
jika dipanaskan. Akan tetapi, pada
suhu 0-40C, air justru mengalami
penyusutan.
neng_latiph@yahoo.co.id
SIFAT ANOMALI AIR
Grafik Hubungan Volume dengan Suhu Air
• Salah satu akibat anomali air
(akibat yang menunjukkan
kebesaran Tuhan): pada musim
dingin, sungai/laut hanya
membeku pada permukaannya,
sedangkan bagian dalam tidak
beku, sehingga ikan dan berbagai
biotanya tetap bertahan di musim
dingin.
SKALA TERMOMETER
• Dasar penetapan batas atas: suhu dimana air mendidih
• Dasar penetapan batas bawah : suhu dimana air membeku
• Penetapan angka bersifat arbriter (sesuai kehendak
penemu)
neng_latiph@yahoo.co.id
SKALA TERMOMETER
1) Termometer Celsius
a. Dibuat oleh Anders Celsius dari
Swedia pada tahun 1701 -
1744.
b. Titik tetap atas menggunakan
air yang sedang mendidih
(100OC).
c. Titik tetap bawah
menggunakan air yang
membeku atau es yang sedang
mencair (0OC).
2) Termometer Reamur
a. Dibuat oleh Reamur dari
Perancis pada tahun 1731.
b. Titik tetap atas menggunakan
air yang mendidih (80OR).
c. Titik tetap bawah
menggunakan es yang
mencair (0OR).
d. Perbandingan skalanya 80.
neng_latiph@yahoo.co.id
SKALA TERMOMETER
3) Termometer Fahrenheit
• Dibuat oleh Daniel Gabriel
Fahrenheit dari Jerman pada
tahun 1986-1736
• Titik tetap atas menggunakan
air mendidih (212OF).
• Titik tetap bawah
menggunakan es mencair
(0OF).
• Perbandingan skalanya 180.
4) Termometer Kelvin
• Dibuat oleh Kelvin dari Inggris
pada tahun 1848-1954
• Titik tetap atas menggunakan
air mendidih (373 K).
• Titik tetap bawah
menggunakan es mencair (273
K).
• Perbandingan skalanya 100.
neng_latiph@yahoo.co.id
KONSEP KONVERSI SKALA
SUHU
neng_latiph@yahoo.co.id
𝐭 𝐚 − 𝐭 𝐛
𝐭 𝐱 − 𝐭 𝐛
=
𝒕 𝒂 − 𝒕 𝒃
𝒕 𝒚 − 𝒕 𝒃
Keterangan:
ta : titik tetap atas
tb : titik tetap bawah
tx : skala yang diketahui
ty : skala yang ditanyakan
Soal:
1. 1220F = … 0C
2. 990C = … 0F
3. 900C = … 0R
4. 270C = … K
5. 1220F = … 0R
Jawaban:
1. 50
2. 87
3. 72
4. 300
5. 40
SUHU TUBUH & KESEHATAN
Demam (> 37oC)
• Suhu tubuh normal : 36-37oC
• disebabkan tubuh memproduksi
panas yang lebih banyak
dibanding pengeluaran panas
oleh tubuh itu sendiri.
• Peringatan dari tubuh bahwa
sedang terjadi “perang”
melawan virus atau bakteri
patogen yang bisa merugikan
tubuh.
neng_latiph@yahoo.co.id
PERUBAHAN AKIBAT SUHU :
PEMUAIAN & Penyusutan
• Pemuaian: bertambahnyaukuran
(panjang, luas, atau volume)
benda.
• Penyusutan: berkurangnyaukuran
(panjang, luas, atau volume) benda.
𝐋 = 𝐋 𝐨 + 𝐋 𝐨. 𝜶. ∆T
Keterangan :
L : panjangbendaakibatpemuaian
Lo : panjangbendamula-mula
α: koefisienmuaibenda
Pertambahan panjang pada benda
padat diakibatkan getaran partikel zat
padat sehingga jaraknya semakin
jauh, bukan karena ukuran partikel
yang membesar.
KONSEP PEMUAIAN DI KEHIDUPAN
Celah rel kereta api : memberi
ruang untuk pemuaian
sehingga pemuaian rel tidak
saling bertabrakan dan
menyebabkan rel bengkok.
neng_latiph@yahoo.co.id
Pembengkokan Rel Kereta Api

More Related Content

What's hot (19)

Suhu dan Pengukuran
Suhu dan PengukuranSuhu dan Pengukuran
Suhu dan Pengukuran
 
1 S U H U
1  S U H U1  S U H U
1 S U H U
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
 
rumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisikarumus suhu dan kalor fisika
rumus suhu dan kalor fisika
 
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerah
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerahpengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerah
pengukuran-suhu-menggunakan-termometer-inframerah
 
Suhu
Suhu Suhu
Suhu
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
2. suhu dan pengukuran
2. suhu dan pengukuran2. suhu dan pengukuran
2. suhu dan pengukuran
 
Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
 
Konsep termofisika
Konsep termofisikaKonsep termofisika
Konsep termofisika
 
Suhu & Tekanan
Suhu & TekananSuhu & Tekanan
Suhu & Tekanan
 
P1 Ranadi Suhu
P1 Ranadi SuhuP1 Ranadi Suhu
P1 Ranadi Suhu
 
Konsep termofisika
Konsep termofisikaKonsep termofisika
Konsep termofisika
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatGroup 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
 
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
Makalah Temperatur dan Panas (Fisika)
 
8. suhu
8. suhu8. suhu
8. suhu
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 

Similar to SUHU DAN TERMOMETER

Similar to SUHU DAN TERMOMETER (20)

SUHU .pptx
SUHU .pptxSUHU .pptx
SUHU .pptx
 
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
7 IPA - BAB 4. SUHU DAN PERUBAHANNYA.pptx
 
suhu-dan-kesehatan.pptx
suhu-dan-kesehatan.pptxsuhu-dan-kesehatan.pptx
suhu-dan-kesehatan.pptx
 
MATERI SUHU.pdf
MATERI SUHU.pdfMATERI SUHU.pdf
MATERI SUHU.pdf
 
Suhu dan Kalor.pptx
Suhu dan Kalor.pptxSuhu dan Kalor.pptx
Suhu dan Kalor.pptx
 
Bab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannyaBab 2 suhu dan pengukurannya
Bab 2 suhu dan pengukurannya
 
presentasi.pptx
presentasi.pptxpresentasi.pptx
presentasi.pptx
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
temperatur dan jenis-jenis termometer
temperatur dan jenis-jenis termometer temperatur dan jenis-jenis termometer
temperatur dan jenis-jenis termometer
 
SUHU .pptx
SUHU .pptxSUHU .pptx
SUHU .pptx
 
Suhu Dan Pemuaian
Suhu Dan PemuaianSuhu Dan Pemuaian
Suhu Dan Pemuaian
 
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptxIPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx
 
Suhu
SuhuSuhu
Suhu
 
Suhu dan Perubahannya.pdf
Suhu dan Perubahannya.pdfSuhu dan Perubahannya.pdf
Suhu dan Perubahannya.pdf
 
11-Thermo.pdf
11-Thermo.pdf11-Thermo.pdf
11-Thermo.pdf
 
suhu dan perubahannya
suhu dan perubahannyasuhu dan perubahannya
suhu dan perubahannya
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal Presentasi temperatur & pemuaian termal
Presentasi temperatur & pemuaian termal
 
Ipa7 kd4a-pdf
Ipa7 kd4a-pdfIpa7 kd4a-pdf
Ipa7 kd4a-pdf
 
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptxsuhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
suhu dan kalor smp kelas 7 ( kalor ).pptx
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

SUHU DAN TERMOMETER

  • 1. Inna Latifa R. (4001410036) Pendidikan IPA (2010) Rombel 2neng_latiph@yahoo.co.id
  • 2. Konsep : Suhu ≠ Panas • Panas : salah satu bentuk energi yang mengalir. • Suhu : derajat/tingkat energi panas suatu benda. Suhu rendah : tingkat energi panas benda = rendah Suhu tinggi : tingkat energi panas benda = tinggineng_latiph@yahoo.co.id
  • 3. TERMOMETER Pengertian • Thermos (Yunani) artinya panas, sedangkan meter artinya mengukur. • Termometer = alat ukur suhu Prinsip Kerja • Sifat termometrik zat : volume zat akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan, • energi panas menyebabkan  molekul zat cair bergerak menjauh jarak molekul renggang volume bertambah, massa zat tetap.neng_latiph@yahoo.co.id
  • 4. ZAT CAIR Pengisi TERMOMETER Air Raksa 1. Tidak membasahi dinding pipa kapiler, mudah dilihat karena mengkilat. 2. Cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur. 3. Jangkauan suhu cukup lebar. Titik beku : – 400C dan titik didih : 3500C. 4. Volume air raksa berubah secara teratur. Alkohol Keuntungan : 1. Harganya murah. 2. Lebih teliti, untuk kenaikan suhu yang kecil alkohol mengalami perubahan volume yang besar. 3. Dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol -114OC. Kerugian : 1. Membasahi dinding kaca. 2. Titik didihnya rendah (78OC) 3. Alkohol tidak berwarna, perlu pewarna agar dapat dilihat. neng_latiph@yahoo.co.id
  • 5. ZAT CAIR PENGISI TERMOMETERMengapa bukan air saja yang digunakan sebagai pengisi termometer? Karena air memiliki sifat anomali. Sebagian besar zat akan memuai jika dipanaskan. Akan tetapi, pada suhu 0-40C, air justru mengalami penyusutan. neng_latiph@yahoo.co.id
  • 6. SIFAT ANOMALI AIR Grafik Hubungan Volume dengan Suhu Air • Salah satu akibat anomali air (akibat yang menunjukkan kebesaran Tuhan): pada musim dingin, sungai/laut hanya membeku pada permukaannya, sedangkan bagian dalam tidak beku, sehingga ikan dan berbagai biotanya tetap bertahan di musim dingin.
  • 7. SKALA TERMOMETER • Dasar penetapan batas atas: suhu dimana air mendidih • Dasar penetapan batas bawah : suhu dimana air membeku • Penetapan angka bersifat arbriter (sesuai kehendak penemu) neng_latiph@yahoo.co.id
  • 8. SKALA TERMOMETER 1) Termometer Celsius a. Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1701 - 1744. b. Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih (100OC). c. Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair (0OC). 2) Termometer Reamur a. Dibuat oleh Reamur dari Perancis pada tahun 1731. b. Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih (80OR). c. Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair (0OR). d. Perbandingan skalanya 80. neng_latiph@yahoo.co.id
  • 9. SKALA TERMOMETER 3) Termometer Fahrenheit • Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986-1736 • Titik tetap atas menggunakan air mendidih (212OF). • Titik tetap bawah menggunakan es mencair (0OF). • Perbandingan skalanya 180. 4) Termometer Kelvin • Dibuat oleh Kelvin dari Inggris pada tahun 1848-1954 • Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373 K). • Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 K). • Perbandingan skalanya 100. neng_latiph@yahoo.co.id
  • 10. KONSEP KONVERSI SKALA SUHU neng_latiph@yahoo.co.id 𝐭 𝐚 − 𝐭 𝐛 𝐭 𝐱 − 𝐭 𝐛 = 𝒕 𝒂 − 𝒕 𝒃 𝒕 𝒚 − 𝒕 𝒃 Keterangan: ta : titik tetap atas tb : titik tetap bawah tx : skala yang diketahui ty : skala yang ditanyakan Soal: 1. 1220F = … 0C 2. 990C = … 0F 3. 900C = … 0R 4. 270C = … K 5. 1220F = … 0R Jawaban: 1. 50 2. 87 3. 72 4. 300 5. 40
  • 11. SUHU TUBUH & KESEHATAN Demam (> 37oC) • Suhu tubuh normal : 36-37oC • disebabkan tubuh memproduksi panas yang lebih banyak dibanding pengeluaran panas oleh tubuh itu sendiri. • Peringatan dari tubuh bahwa sedang terjadi “perang” melawan virus atau bakteri patogen yang bisa merugikan tubuh. neng_latiph@yahoo.co.id
  • 12. PERUBAHAN AKIBAT SUHU : PEMUAIAN & Penyusutan • Pemuaian: bertambahnyaukuran (panjang, luas, atau volume) benda. • Penyusutan: berkurangnyaukuran (panjang, luas, atau volume) benda. 𝐋 = 𝐋 𝐨 + 𝐋 𝐨. 𝜶. ∆T Keterangan : L : panjangbendaakibatpemuaian Lo : panjangbendamula-mula α: koefisienmuaibenda Pertambahan panjang pada benda padat diakibatkan getaran partikel zat padat sehingga jaraknya semakin jauh, bukan karena ukuran partikel yang membesar.
  • 13. KONSEP PEMUAIAN DI KEHIDUPAN Celah rel kereta api : memberi ruang untuk pemuaian sehingga pemuaian rel tidak saling bertabrakan dan menyebabkan rel bengkok. neng_latiph@yahoo.co.id Pembengkokan Rel Kereta Api