SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
MEDIA MENGAJAR
UNTUK SMP/MTs KELAS VII
Ilmu Pengatahuan Alam
Sumber: Freepik
BAB 3
SUHU,PEMUAIAN, DAN KALOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat.
1
Mengkonversi skala termometer celcius ke dalam skala termometer lainnya.
2
Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas.
3
Menunjukkan pemuaian dalam teknologi.
5
Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat padat,
cair dan gas.
4
Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat.
6
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan.
7
Menghitung besar kalor yang diperlukan untuk kenaikkan suhu benda.
8
Menghitung besar kalor yang dibutuhkan zat saat mendidih dan melebur.
9
Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.
11
Menunjukkan pemuaian dalam teknologi.
10
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Bergotong-royong Bernalar kritis Kreatif
Sumber: www.freepik.com
Sumber: Freepik
A. SUHU
Suhu merupakan ukuran derajat panas suatu benda.
Sumber: freepik.com
Alat untuk mengukur
suhu adalah
Termometer.
1. Indera Peraba
Tangan/indra peraba kita tidak bisa
dengan tepat sebagai alat pengukur
suhu.
Sumber: freepik.com
• Termometer yang berbahan kaca dan berisi zat
cair memanfaatkan sifat termometrik, yaitu
volume zat cair memuai (bertambah) jika
dipanaskan dan menyusut (berkurang) jika
didinginkan.
• Pemuaian dan penyusutan itu akan
mempengaruhi tinggi zat cair dalam pipa kaca
termometer.
• Jika pada pipa kaca diberi skala, zat cair tersebut
akan menunjukkan angka tertentu yang
merupakan besar suhu benda yang diukur. Sumber: freepik.com
2. Membuat Termometer
• Bahan untuk membuat termometer sering digunakan adalah zat
cair. Karena zat cair bila dipanaskan (suhunya naik), maka
volumenya akan berubah.
• Perubahan volume ini dimanfaatkan untuk membuat termometer.
• Zat cair yang sering digunakan adalah air raksa atau alkohol
3. Bahan Termometer
Kelebihan Kekurangan
Kelebihan dan Kekurangan Air Raksa
• Mudah dilihat karena mengkilap.
• Pemuaiannya teratur.
• Tidak membasahi dinding dan
• Jangkauan suhunya cukup besar,
yaitu 39°C sampai 357 °C.
• Harganya mahal.
• Tidak dapat mengukur suhu yang
sangat rendah (kurang dari –39 °C).
• Bahan beracun.
Kelebihan Kekurangan
Kelebihan dan Kekurangan Alkohol
• Harganya murah
• Lebih teliti untuk perubahan yang
sangat kecil karena pemuaiannya
cukup besar.
• Titik bekunya rendah, yaitu –112 °C.
• Titik didihnya rendah, yaitu 78°C
sehingga tidak bisa mengukur suhu
tinggi.
• Tidak berwarna sehingga sulit
dilihat.
• Membasahi dinding.
Termometer Six-Bellani
Sumber: freepik.com
4. Jenis-Jenis Termometer
Termometer
inframerah
Sumber: freepik.com
Termometer
digital
Sumber: freepik.com
Termometer gas
Sumber: freepik.com
Termometer
klinis
Sumber: freepik.com
Jenis Termometer
Titik Tetap Selisih
(jumlah skala)
Bawah Atas
Celsius
Reamur
Fahrenheit
Kelvin
0°C
0°R
32°F
273 K
100°C
80°R
212°F
373 K
100
80
180
100
Konversi skala termometer Celsius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin
5. Membandingkan Skala Termometer
dengan
tC = skala termometer Celsius (°C),
tR = skala termometer Reamur (°R),
tF = skala termometer Fahrenheit (°F), dan
T = skala yang ditunjukkan termometer Kelvin (K).
tC : tR : (tF – 32 ) = 5 : 4 :9
T = tC + 273 atau tC = T – 273
Dari hubungan tersebut diperoleh rumus-rumus sebagai berikut:
1. tC : tR = 5 : 4
tC =
𝟓
𝟒
tR atau tR =
𝟒
𝟓
tC
2. tC =
𝟓
𝟗
(tF – 32) = 5 : 9
tC =
𝟓
𝟗
(tF – 32) atau tF =
𝟗
𝟓
(tC + 32)
3. tR : (tF – 32) = 4 : 9
tR =
𝟒
𝟗
(tF – 32 ) atau tF =
𝟗
𝟒
(tR + 32)
Sumber: freepik.ocm
B. PEMUAIAN
a. Zat Padat
Partikel-partikel zat padat selalu bergerak (bergetar). Apabila zat padat menerima energi panas, gerakan
partikel semakin cepat sehingga memerlukan ruangan antara partikel yang lebih besar. Jarak antara partikel
pun juga semakin membesar yang pada akhirnya membuat zat padat tersebut memuai, bertambah panjang,
bertambah luas, dan akhirnya bertambah volumenya.
b. Zat Cair
 Proses pemuaian pada zat cair terjadi muai volume, karena zat cair tersebut menempati bentuk
tempatnya.
 Pemuaian zat cair ternyata berbeda-beda tergantung dengan besaran (koefisien muai Volume). Semakin
besar koefisien muai volume maka semakin besar pula pemuainnya.
c. Zat Gas
Prinsip pemuaian gas terjadi karena kenaikan suhu sehingga volume bertambah.
1. Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas
Koefisien muai panjang suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan
pertambahan panjang zat padat jika suhunya dinaikkan 1C.
Jika zat padat dipanaskan dari t1C menjadi t2C, berlaku persamaan:
L2 = L1 (1 +  t)
a. Muai Panjang
2. Koefisien Muai Zat
dengan
L1 = panjang zat padat pada suhu t1 (m atau cm)
L2 = panjang zat padat pada suhu t2 (m atau cm)
 = koefisien muai panjang (/C )
t1 = suhu benda sebelum dipanaskan (C )
t2 = suhu benda setelah dipanaskan (C )
Koefisien muai ruang atau muai volume adalah bilangan yang menunjukkan
pertambahan volume setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik 1° C.
Pada rumus pemuaian volume zat berlaku persamaan sebagai berikut:
V2 = V1 (1 +  t)
b. Muai Volume
dengan
V2 = volume pada suhu t2 (m3 atau cm3),
V1 = volume pada suhu t1 (m3 atau cm3),
 = koefisien muai ruang (/°C ),
t1 = suhu awal (°C), dan
t2 = suhu akhir (°C).
Sumber: freepik.com
Kabel-kabel listrik terlihat
semakin melengkung disaat
cuaca panas, tetapi saat cuaca
mulai dingin kabel-kabel listrik
tersebut semakin lurus.
3. Prinsip Pemuaian Dalam Teknologi
Bimental adalah dua keping logam yang berbeda angka
muainya yang dirangkai menjadi satu.
Bimetal
 Bila bimental dipanaskan akan membengkok ke
arah logam yang koefisien muainya lebih kecil.
 Bila bimental didinginkan akan melengkung ke
arah logam yang koefisien muai lebih besar.
Sumber: pixabay.com
Sumber: freepik
C. KALOR
Pemberian kalor, suhu air akan terus naik sampai keadaan tertentu.
Semakin banyak kalor yang diberikan kepada suatu benda akan semakin
besar kenaikan suhu benda tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kenaikan suhu suatu benda sebanding dengan pemberian kalornya.
1. Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda
 Melebur : Perubahan wujud dari padat menjadi cair.
 Menguap : perubahan wujud dari wujud cair menjadi gas.
 Menyublim : perubahan wujud dari padat menjadi gas.
 Membeku : perubahan wujud dari wujud cair menjadi padat.
 Mengembun : perubahan wujud dari wujud gas menjadi wujud cair.
 Menyublim : perubahan wujud dari wujud gas menjadi padat
a. Perubahan wujud yang memerlukan kalor:
b. Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor:
2. Kalor Dapat Mengubah Wujud Zat
Penguapan dapat dipercepat dengan cara sebagai berikut.
 Memanaskan zat cair
 Memperbesar luas permukaan zat cair
 Mengalirkan udara kering dipermukaan zat cair.
 Mengurangi tekanan uap dipermukaan zat cair.
Penguapan adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Pada waktu
menguap, zat memerlukan kalor.
3. Penguapan
Hubungan antara kalor dengan massa zat, jenis dan kenaikan suhu dirumuskan
sebagai berikut :
Q = mct
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.
4. Perhitungan Kalor
dengan
Q = kalor yang diperlukan (J)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg·C; J/kg·K)
t = kenaikan suhu (C atau K)
GRAFIKPENGARUHKALOR
Q1 = mc∆t
Q2 =
mL
Q3 = mc∆t
Sumber: freepik
D. PERPINDAHAN PANAS
 Konduksi : perpindahan kalor yang terjadi karena hantara,
tanpa disertai perpindahan partikel zat.
 Konveksi : perpindahan kalor terjadi melalui aliran, dan partikel
zat ikut berpindah.
 Radiasi : perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.
Perpindahan kalor dapat terjadi secara:
Contoh: ujung besi dipanaskan
Contoh: Memasak air, angin laut, cerobong asap
Contoh: sinar matahari
1. Pengertian Perpindahan Kalor
PENERAPAN KALOR
KONDUKSI KONVEKSI RADIASI
_x0004_
Sumber: freepik.com Sumber: freepik.com Sumber: freepik.com
Sumber: freepik.com Sumber: freepik.com
Sumber: pixabay.com
Sumber: freepik
E. SUHU TUBUH
Suhu tubuh manusia cenderung stabil, berkisar antara 36,5°C37,5°C.
Sebagian besar panas tubuh dihasilkan melalui metabolisme sel di organ
tubuh, terutama hati, otak, jantung, dan kontraksi otot rangka. Tubuh
manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk menjaga agar suhu tubuh
tetap berada di kisaran suhu normal tubuh.
1. Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh
a. Kondisi Panas
Ketika suhu tubuh menurun di bawah normal, pembuluh darah di kulit menyempit
sehingga lebih sedikit panas yang dibawa ke permukaan tubuh. Saraf memerintahkan
otot bergerak (menggigil) untuk meningkatkan suhu tubuh.
Pada saat kondisi panas, tubuh akan membuang panas ke lingkungan. Ada empat
cara membuang panas tubuh, yaitu konveksi, konduksi, radiasi, dan evaporasi.
Hal-hal berikut ini sering kita lakukan pada saat kondisi panas.
1. Mengipas tubuh menggunakan kipas tangan atau kipas angin.
2. Mengenakan pakaian tipis dan berbahan katun.
b. Kondisi Dingin
Pada kondisi dingin, terjadi hal sebagai berikut.
1. Keringat tidak dihasilkan.
2. Otot di bawah kulit berkontraksi sehingga folikel rambut tegak.
3. Arteri yang membawa darah ke bawah permukaan kulit berkontraksi.
4. Otot menerima pesan dari hipotalamus untuk menggigil.
Kemampuan untuk menjaga suhu tubuh dalam batas tertentu, bahkan jika
suhu lingkungan sangat berubah, disebut termoregulasi.
Berdasarkan mekanisme pengaturan suhu tubuhnya, hewan dapat
dibedakan menjadi hewan ektoterm dan hewan endoderm.
2. Suhu Tubuh Hewan
a. Hewan Ektoterm
Hewan ektoterm menggunakan sumber panas eksternal untuk mengatur
suhu tubuhnya; sering disebut hewan berdarah dingin.
Mendinginkan suhu tubuh Mendapatkan panas
1. Bersembunyi di liang dan membangun
sarang yang memiliki aliran udara untuk
menghindari konveksi panas
2. Berendam di air, tanah dingin, atau
lumpur untuk menghindari konduksi
panas
3. Berteduh atau masuk ke liang untuk
menghindari radiasi panas
1. Membangun sarang yang kedap udara
untuk mendapatkan panas secara
konveksi
2. Berbaring di batu panas untuk
mendapatkan panas secara konduksi
3. Berjemur untuk mendapatkan panas
secara radiasi.
Perilaku hewan ektoterm di saat kondisi sebagai berikut.
b. Hewan Endoterm
Hewan endoterm mendapatkan sebagian besar panas tubuhnya melalui
proses metabolisme. Hewan endoterm sering disebut hewan berdarah panas
Ketika cuaca lingkungan turun, banyak hewan menurunkan suhu tubuhnya di
bawah normal; kondisi ini disebut torpor. Dalam keadaan ini metabolisme
akan menurun drastis. Laju pernapasan dan denyut jantung menurun, dan
hewan menjadi kurang responsif terhadap rangsang eksternal.
Hewan Ektoterm/Endoterm
Ektoterem (Hwan Berdarah Dingin) Endoterm (Hewan Berdarah Panas)
Sumber: freepik.com
IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx

More Related Content

Similar to IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx

Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kaloremri3
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxNurLena10
 
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxKelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxDaraseptianiputri1
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxramaagungprabowo
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatAzizah Fitria Sari
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)MAFIA '11
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikarikaomamih
 
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxSUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxIraWati143786
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxWulandariPalupi1
 
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatGroup 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatRizqi Hristo
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalorauliarika
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalorauliarika
 

Similar to IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx (20)

Fisika kalor
Fisika kalorFisika kalor
Fisika kalor
 
Bab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalorBab 6 suhu dan kalor
Bab 6 suhu dan kalor
 
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptxPPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
PPT SUHU & PEMUAIAN LENA (3).pptx
 
Suhu & Tekanan
Suhu & TekananSuhu & Tekanan
Suhu & Tekanan
 
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptxKelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
Kelompok 2_Suhu dan Kalor.pptx
 
suhu dan perubahannya
suhu dan perubahannyasuhu dan perubahannya
suhu dan perubahannya
 
11-Thermo.pdf
11-Thermo.pdf11-Thermo.pdf
11-Thermo.pdf
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajatLaporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
 
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
BAHAN AJAR SUHU & KALOR (SMA)
 
Ppt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamikaPpt kalor dan termodinamika
Ppt kalor dan termodinamika
 
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptxSUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
SUHU(konversi suhu) , KALOR DAN PEMUAIAN.pptx
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptxSuhu & Kalor, Pemuaian.pptx
Suhu & Kalor, Pemuaian.pptx
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & HeatGroup 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
Group 8 ~ Chapter 8 : Temperature & Heat
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 
Suhu dan-kalor
Suhu dan-kalorSuhu dan-kalor
Suhu dan-kalor
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Recently uploaded (12)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

IPA Jilid 1_Bab 3 - Suhu, Pemuaian, dan Kalor.pptx

  • 1. MEDIA MENGAJAR UNTUK SMP/MTs KELAS VII Ilmu Pengatahuan Alam
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat. 1 Mengkonversi skala termometer celcius ke dalam skala termometer lainnya. 2 Menyelidiki proses pemuaian pada zat padat, cair dan gas. 3 Menunjukkan pemuaian dalam teknologi. 5 Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat padat, cair dan gas. 4 Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat. 6
  • 4. TUJUAN PEMBELAJARAN Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan. 7 Menghitung besar kalor yang diperlukan untuk kenaikkan suhu benda. 8 Menghitung besar kalor yang dibutuhkan zat saat mendidih dan melebur. 9 Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi. 11 Menunjukkan pemuaian dalam teknologi. 10
  • 5. PROFIL PELAJAR PANCASILA Bergotong-royong Bernalar kritis Kreatif Sumber: www.freepik.com
  • 7. Suhu merupakan ukuran derajat panas suatu benda. Sumber: freepik.com Alat untuk mengukur suhu adalah Termometer. 1. Indera Peraba Tangan/indra peraba kita tidak bisa dengan tepat sebagai alat pengukur suhu. Sumber: freepik.com
  • 8. • Termometer yang berbahan kaca dan berisi zat cair memanfaatkan sifat termometrik, yaitu volume zat cair memuai (bertambah) jika dipanaskan dan menyusut (berkurang) jika didinginkan. • Pemuaian dan penyusutan itu akan mempengaruhi tinggi zat cair dalam pipa kaca termometer. • Jika pada pipa kaca diberi skala, zat cair tersebut akan menunjukkan angka tertentu yang merupakan besar suhu benda yang diukur. Sumber: freepik.com 2. Membuat Termometer
  • 9. • Bahan untuk membuat termometer sering digunakan adalah zat cair. Karena zat cair bila dipanaskan (suhunya naik), maka volumenya akan berubah. • Perubahan volume ini dimanfaatkan untuk membuat termometer. • Zat cair yang sering digunakan adalah air raksa atau alkohol 3. Bahan Termometer
  • 10. Kelebihan Kekurangan Kelebihan dan Kekurangan Air Raksa • Mudah dilihat karena mengkilap. • Pemuaiannya teratur. • Tidak membasahi dinding dan • Jangkauan suhunya cukup besar, yaitu 39°C sampai 357 °C. • Harganya mahal. • Tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah (kurang dari –39 °C). • Bahan beracun.
  • 11. Kelebihan Kekurangan Kelebihan dan Kekurangan Alkohol • Harganya murah • Lebih teliti untuk perubahan yang sangat kecil karena pemuaiannya cukup besar. • Titik bekunya rendah, yaitu –112 °C. • Titik didihnya rendah, yaitu 78°C sehingga tidak bisa mengukur suhu tinggi. • Tidak berwarna sehingga sulit dilihat. • Membasahi dinding.
  • 12. Termometer Six-Bellani Sumber: freepik.com 4. Jenis-Jenis Termometer Termometer inframerah Sumber: freepik.com Termometer digital Sumber: freepik.com Termometer gas Sumber: freepik.com Termometer klinis Sumber: freepik.com
  • 13. Jenis Termometer Titik Tetap Selisih (jumlah skala) Bawah Atas Celsius Reamur Fahrenheit Kelvin 0°C 0°R 32°F 273 K 100°C 80°R 212°F 373 K 100 80 180 100 Konversi skala termometer Celsius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin 5. Membandingkan Skala Termometer
  • 14. dengan tC = skala termometer Celsius (°C), tR = skala termometer Reamur (°R), tF = skala termometer Fahrenheit (°F), dan T = skala yang ditunjukkan termometer Kelvin (K). tC : tR : (tF – 32 ) = 5 : 4 :9 T = tC + 273 atau tC = T – 273
  • 15. Dari hubungan tersebut diperoleh rumus-rumus sebagai berikut: 1. tC : tR = 5 : 4 tC = 𝟓 𝟒 tR atau tR = 𝟒 𝟓 tC 2. tC = 𝟓 𝟗 (tF – 32) = 5 : 9 tC = 𝟓 𝟗 (tF – 32) atau tF = 𝟗 𝟓 (tC + 32) 3. tR : (tF – 32) = 4 : 9 tR = 𝟒 𝟗 (tF – 32 ) atau tF = 𝟗 𝟒 (tR + 32)
  • 17. a. Zat Padat Partikel-partikel zat padat selalu bergerak (bergetar). Apabila zat padat menerima energi panas, gerakan partikel semakin cepat sehingga memerlukan ruangan antara partikel yang lebih besar. Jarak antara partikel pun juga semakin membesar yang pada akhirnya membuat zat padat tersebut memuai, bertambah panjang, bertambah luas, dan akhirnya bertambah volumenya. b. Zat Cair  Proses pemuaian pada zat cair terjadi muai volume, karena zat cair tersebut menempati bentuk tempatnya.  Pemuaian zat cair ternyata berbeda-beda tergantung dengan besaran (koefisien muai Volume). Semakin besar koefisien muai volume maka semakin besar pula pemuainnya. c. Zat Gas Prinsip pemuaian gas terjadi karena kenaikan suhu sehingga volume bertambah. 1. Pemuaian Zat Padat, Cair, dan Gas
  • 18. Koefisien muai panjang suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan panjang zat padat jika suhunya dinaikkan 1C. Jika zat padat dipanaskan dari t1C menjadi t2C, berlaku persamaan: L2 = L1 (1 +  t) a. Muai Panjang 2. Koefisien Muai Zat dengan L1 = panjang zat padat pada suhu t1 (m atau cm) L2 = panjang zat padat pada suhu t2 (m atau cm)  = koefisien muai panjang (/C ) t1 = suhu benda sebelum dipanaskan (C ) t2 = suhu benda setelah dipanaskan (C )
  • 19. Koefisien muai ruang atau muai volume adalah bilangan yang menunjukkan pertambahan volume setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik 1° C. Pada rumus pemuaian volume zat berlaku persamaan sebagai berikut: V2 = V1 (1 +  t) b. Muai Volume dengan V2 = volume pada suhu t2 (m3 atau cm3), V1 = volume pada suhu t1 (m3 atau cm3),  = koefisien muai ruang (/°C ), t1 = suhu awal (°C), dan t2 = suhu akhir (°C).
  • 20. Sumber: freepik.com Kabel-kabel listrik terlihat semakin melengkung disaat cuaca panas, tetapi saat cuaca mulai dingin kabel-kabel listrik tersebut semakin lurus. 3. Prinsip Pemuaian Dalam Teknologi
  • 21. Bimental adalah dua keping logam yang berbeda angka muainya yang dirangkai menjadi satu. Bimetal  Bila bimental dipanaskan akan membengkok ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil.  Bila bimental didinginkan akan melengkung ke arah logam yang koefisien muai lebih besar. Sumber: pixabay.com
  • 23. Pemberian kalor, suhu air akan terus naik sampai keadaan tertentu. Semakin banyak kalor yang diberikan kepada suatu benda akan semakin besar kenaikan suhu benda tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan suhu suatu benda sebanding dengan pemberian kalornya. 1. Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda
  • 24.  Melebur : Perubahan wujud dari padat menjadi cair.  Menguap : perubahan wujud dari wujud cair menjadi gas.  Menyublim : perubahan wujud dari padat menjadi gas.  Membeku : perubahan wujud dari wujud cair menjadi padat.  Mengembun : perubahan wujud dari wujud gas menjadi wujud cair.  Menyublim : perubahan wujud dari wujud gas menjadi padat a. Perubahan wujud yang memerlukan kalor: b. Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor: 2. Kalor Dapat Mengubah Wujud Zat
  • 25. Penguapan dapat dipercepat dengan cara sebagai berikut.  Memanaskan zat cair  Memperbesar luas permukaan zat cair  Mengalirkan udara kering dipermukaan zat cair.  Mengurangi tekanan uap dipermukaan zat cair. Penguapan adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Pada waktu menguap, zat memerlukan kalor. 3. Penguapan
  • 26. Hubungan antara kalor dengan massa zat, jenis dan kenaikan suhu dirumuskan sebagai berikut : Q = mct Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. 4. Perhitungan Kalor dengan Q = kalor yang diperlukan (J) m = massa zat (kg) c = kalor jenis zat (J/kg·C; J/kg·K) t = kenaikan suhu (C atau K)
  • 29.  Konduksi : perpindahan kalor yang terjadi karena hantara, tanpa disertai perpindahan partikel zat.  Konveksi : perpindahan kalor terjadi melalui aliran, dan partikel zat ikut berpindah.  Radiasi : perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Perpindahan kalor dapat terjadi secara: Contoh: ujung besi dipanaskan Contoh: Memasak air, angin laut, cerobong asap Contoh: sinar matahari 1. Pengertian Perpindahan Kalor
  • 30. PENERAPAN KALOR KONDUKSI KONVEKSI RADIASI _x0004_ Sumber: freepik.com Sumber: freepik.com Sumber: freepik.com Sumber: freepik.com Sumber: freepik.com Sumber: pixabay.com
  • 32. Suhu tubuh manusia cenderung stabil, berkisar antara 36,5°C37,5°C. Sebagian besar panas tubuh dihasilkan melalui metabolisme sel di organ tubuh, terutama hati, otak, jantung, dan kontraksi otot rangka. Tubuh manusia memiliki mekanisme pengaturan untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada di kisaran suhu normal tubuh. 1. Mekanisme Pengaturan Suhu Tubuh
  • 33. a. Kondisi Panas Ketika suhu tubuh menurun di bawah normal, pembuluh darah di kulit menyempit sehingga lebih sedikit panas yang dibawa ke permukaan tubuh. Saraf memerintahkan otot bergerak (menggigil) untuk meningkatkan suhu tubuh. Pada saat kondisi panas, tubuh akan membuang panas ke lingkungan. Ada empat cara membuang panas tubuh, yaitu konveksi, konduksi, radiasi, dan evaporasi. Hal-hal berikut ini sering kita lakukan pada saat kondisi panas. 1. Mengipas tubuh menggunakan kipas tangan atau kipas angin. 2. Mengenakan pakaian tipis dan berbahan katun.
  • 34. b. Kondisi Dingin Pada kondisi dingin, terjadi hal sebagai berikut. 1. Keringat tidak dihasilkan. 2. Otot di bawah kulit berkontraksi sehingga folikel rambut tegak. 3. Arteri yang membawa darah ke bawah permukaan kulit berkontraksi. 4. Otot menerima pesan dari hipotalamus untuk menggigil.
  • 35. Kemampuan untuk menjaga suhu tubuh dalam batas tertentu, bahkan jika suhu lingkungan sangat berubah, disebut termoregulasi. Berdasarkan mekanisme pengaturan suhu tubuhnya, hewan dapat dibedakan menjadi hewan ektoterm dan hewan endoderm. 2. Suhu Tubuh Hewan
  • 36. a. Hewan Ektoterm Hewan ektoterm menggunakan sumber panas eksternal untuk mengatur suhu tubuhnya; sering disebut hewan berdarah dingin. Mendinginkan suhu tubuh Mendapatkan panas 1. Bersembunyi di liang dan membangun sarang yang memiliki aliran udara untuk menghindari konveksi panas 2. Berendam di air, tanah dingin, atau lumpur untuk menghindari konduksi panas 3. Berteduh atau masuk ke liang untuk menghindari radiasi panas 1. Membangun sarang yang kedap udara untuk mendapatkan panas secara konveksi 2. Berbaring di batu panas untuk mendapatkan panas secara konduksi 3. Berjemur untuk mendapatkan panas secara radiasi. Perilaku hewan ektoterm di saat kondisi sebagai berikut.
  • 37. b. Hewan Endoterm Hewan endoterm mendapatkan sebagian besar panas tubuhnya melalui proses metabolisme. Hewan endoterm sering disebut hewan berdarah panas Ketika cuaca lingkungan turun, banyak hewan menurunkan suhu tubuhnya di bawah normal; kondisi ini disebut torpor. Dalam keadaan ini metabolisme akan menurun drastis. Laju pernapasan dan denyut jantung menurun, dan hewan menjadi kurang responsif terhadap rangsang eksternal.
  • 38. Hewan Ektoterm/Endoterm Ektoterem (Hwan Berdarah Dingin) Endoterm (Hewan Berdarah Panas) Sumber: freepik.com

Editor's Notes

  1. Teks warna “IPA” diubah sesuai cover dan tingkat kelas