Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian suhu tubuh secara alami oleh tubuh, pengertian suhu dan kalor, termometer, dan skala-skala pengukuran suhu seperti Celcius, Fahrenheit, dan Kelvin. Dibahas pula prinsip kerja termometer gas volume-konstan dan kalibrasi termometer.
2. tujuannya agar tubuh kita dijaga supaya berada
pada suhu yang konstan . Tubuh kita memang sudah
dirancang , untuk mengendalikan suhu-nya sendiri.
Biasanya tubuh kita mengeluarkan keringat kalau tubuh
terasa panas. Ini adalah salah satu cara tubuh
mengendalikan suhu-nya. Dalam hal ini, tubuh menjadi
lebih sejuk akibat adanya penguapan keringat.
Demikian juga sebaliknya, kita suka membuangair
sedang ketika udara cukup dingin. Walaupun demikian,
pada saat-saat tertentu, seperti ketika udara cukup
panas atau dingin, tubuh juga membutuhkan
pertolongan kita. Ketika menggunakan jaket pada saat
udara cukup dingin, sebenarnya kita berusaha
menghambat terjadinya perpindahanpanas dari tubuh
ke udara. Biar tubuh kita tetap hangat. Demikian juga,
ketika udara cukup panas, biasanya kita menggunakan
pakaian yang lebih tipis. Dalam hal ini, kita berusaha
meningkatkan perpindahan panas dari tubuh ke udara.
Khan lumayan, bikin kita tidak gerah….
3. Perbedaan Suhu dan Kalor
Ada 2 istilah baru yakni Suhu dan Panas.
Nama lain dari suhu adalah temperatur. Nama
lain dari panas adalah kalor. Arti kata panas di
sini sedikit berbeda. Panas tidak sama dengan
kata panas dalam kalimat seperti ini : Api itu
panas, udara itu cukup panas atau orang itu
bikin saya panas. Bukan seperti ini… panas
yang dimaksudkan di sini adalah kalor
(perpindahan energi akibat adanya perbedaan
suhu).
Tidak perlu bingung, mengenai suhu dan
kalor akan kita kupas tuntas satu persatu.
Terlebih dahulu kita berkenalan dengan
suhu alias temperatur, bagaimana cara
mengukur suhu + skala suhu
4. Pengertian suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan
derajat panas dingin. Semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.
Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak,
baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di
tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-
atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu biasanya didefinisikan sebagai ukuran atau derajat
panas dinginnya suatu benda atau sistem. Benda yang
panas memiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda yang
dingin memiliki suhu yang rendah. Pada hakikatnya, suhu
adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh
molekul-molekul sebuah benda.
5. Skala Suhu
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para
ilmuan kebingungan. Anders Celcius (1701 – 1744) pada tahun
1742 memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman
pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya
yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka
suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti
bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius
tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 –
1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala
kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika
air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -
273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan
Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R
dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit
air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
7. Sejarah Termometer
Termometer berasal dari bahasa Yunani
yaitu θερμός (thermo) yang artinya panas
danmeter yang artinya pengukur. Jadi, thermometer
dapat kita definisikan sebagai alat ukur derajat panas
dari suatu materi (benda). Ada dua bagian penting,
yaitu pendeteksi panas dan yang kedua adalah skala.
Skala ini disesuaikan dengan kesepakatan
internasional (International Temperature Scale) yaitu
antara 0,65 Kelvin (-272,5 0C) sampai dengan 1358
Kelvin (10850C).
8. Walaupun istilah thermometer berasal dari bahasa
Yunani, tetapi bukan berarti penciptanya orang-orang
Yunani. Ternyata yang menciptakan thermometer ini tidak
satu orang saja. Para penemu itu adalahAvicenna (ibnu sina
980 – 1037) merupakan seorang ilmuan besar muslim yang
pertama kali menggunakan thermometer, kemudian prinsip
termometernya digunakan oleh ilmuan Eropa, termasuk
Cornelius Drebbel (1572-1633) dianggap sebagai penemu
cara kerja thermometer , Robert Fludd (1574 –
1673), Galileo Galilei(1564 – 1642) menggagas
thermometer dengan menggunakan prinsip pemuaian dan
penyusutan udara dalam pentolan thermometer untuk
menggerakan air dalam tabung sempit, dan Santorio
Sanctorius (1561 – 1636) mendisain thermometer klinis
seperti yang telah dikenalkan oleh Ibnu Sina dalam bukunya
yaitu The Canon of Medicine.
9. Prinsip kerja termometer buatan Galileo berdasarkan pada
perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini termometer yang
sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan alkhohol
Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa
mempunyai keunggulan:
– Raksa penghantar panas yang baik
– Pemuaiannya teratur
– Titik didihnya tinggi
– Warnanya mengkilap
– Tidak membasahi dinding
Sedangkan keunggulan alkohol adalah :
– Titik bekunya rendah
– Harganya murah
– Pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga
pengukuran mudah diamati
10. Skala Termometer
Skala termometer dapat kita jumpai
seperti contoh :
1. Termometer skala Celcius, titik
didih air 1000C dan titik beku cair
00C
2. Termometer skala Reamur, titik
didih air 800R dan titik beku cair
00R
3. Termometer skala Fahrenheit, titik
didih air 2120F dan titik beku cair
00F
4. Termometer skala Kelvin, titik
didih air 373 K dan titik beku cair
273perbandingan skala dari
termometer
11. Skala Celcius
Untuk skala celcius, temperatur titik beku
normal air (disebut juga sebagai titik es) dipilih
sebagai nol derajat celcius (0o C) dan temperatur
titik didih normal air (disebut juga sebagai titik uap)
dipilih sebagai seratus derajat celcius (100o C). Di
antara titik es dan titik uap terdapat 100 derajat. Pada
termometer yang menggunakan skala celcius,
temperatur yang lebih rendah dari temperatur titik es
biasanya ditandai dengan angka negatif.
12. Skala Fahrenheit
Fahrenheit menghendaki agar semua temperatur yang
diukur bernilai positif. Karenanya, ia memilih 0 oF untuk
temperatur campuran es dan air garam (temperatur terdingin
yang bisa dicapai air). Ketika mengukur temperatur titik es
dan titik uap, angka yang ditunjukkan pada skala Fahrenheit
berupa bilangan pecahan. Akhirnya skalanya berupa
temperatur titik es dan titik uap berupa bilangan bulat.
Untuk skala Fahrenheit, temperatur titik beku normal air
(titik es) dipilih sebagai 32 derajat Fahrenheit (32o F) dan
temperatur titik titik didih normal air (titik uap) dipilih
sebagai 212 derajat Fahrenheit (212o F). Di antara titik es dan
titik uap terdapat 180 derajat.
13. Konversi skala Suhu
Mengubah skala Celcius menjadi skala
Fahrenheit
Untuk memperoleh suhu dalam skala
Fahrenheit (TF), kalikan terlebih dahulu
suhu dalam skala Celcius (TC) dengan 9/5.
Setelah itu tambahkan dengan 32o
Mengubah skala Fahrenheit menjadi skala
Celcius
Untuk memperoleh suhu dalam skala Celcius
(TC), kurangi terlebih dahulu suhu dalam
skala Fahrenheit (TF) dengan 32o, setelah
itu baru kalikan dengan 5/9.
15. Termometer Gas Volume-Konstan dan
Skala Kelvin
Mengukur menggunakan termometer biasa mempunyai
keterbatasan (skala suhu tergantung pada sifat materi
yang digunakan), maka kita membutuhkan sebuah
termometer standar. Adanya termometer standar
membantu untuk menetapkan skala suhu secara lebih
tepat, tanpa harus bergantung pada sifat suatu materi.
Termometer yang nyaris sempurna/ideal adalah
termometer gas volume-konstan. Prinsip kerja
termometer gas volume-konstan adalah sebagai berikut.
Volume gas dijaga agar selalu tetap alias tidak berubah.
ketika suhu bertambah, tekanan gas juga bertambah.
16. Dalam pipa 1 dan pipa 2 terdapat air
raksa. Volume gas dijaga agar selalu konstan,
dengan cara menaikan atau menurunkan pipa
2 sehingga permukaan air raksa dalam pipa 1
selalu berada pada tanda acuan. Jika suhu
alias temperatur meningkat, tekanan gas
dalam tabung juga ikut2an bertambah.
Karenanya, pipa 2 harus diangkat lebih tinggi
agar volume gas selalu konstan. Tekanan gas
bisa diketahui dengan membaca tinggi kolom
air raksa (h) dalam pipa 2. Kalau pakai cara
manual, ingat saja kolom air raksa setinggi
760 mm = tekanan 1 atm (1 atmosfir).
Biasanya pada termometer gas volume
konstan yang canggih sudah ada alat
penghitung tekanan. Wadah yang berisi gas
juga sudah dirancang agar gas selalu berada
dalam volume yang tetap. Jadi yang diukur
hanya perubahan tekanannya.
17. Untuk mengkalibrasi termometer gas volume konstan, kita
bisa mengukur tekanan gas pada 2 suhu. Misalnya kita
gunakan suhu titik es dan suhu titik uap. Suhu titik es dan
suhu titik uap bergantung pada tekanan udara. Biasanya
pada tekanan 1 atm, suhu titik es = 0 oC dan suhu titik uap =
100 oC. Anggap mengkalibrasi termometer gas volume
konstan pada tempat yang mempunyai tekanan udara 1 atm.
Pertama, tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi
es batu dan air. Volume gas dijaga agar selalu tetap, catat
ketinggian kolom air raksa (h) pada pipa 2. Gunakan h
untuk menghitung tekanan.
Kedua, tabung gas dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air
yang lagi dipanaskan. catat ketinggian kolom air raksa (h)
pada pipa 2. Gunakan h untuk menghitung tekanan gas
(anggap saja ini tekanan 2 = P2)
Ketiga, buat grafik yang menyatakan hubungan antara tekanan
dan suhu… lihat contoh di bawah.
18. P1 adalah tekanan gas untuk suhu titik es
(0 oC) dan P2 adalah tekanan gas
untuk suhu titik uap (100 oC).
Gambarkan sebuah garis yang
menghubungkan titik temu P1 dan 0
oC dan titik temu P2 dan 100 oC.
Dengan berpedoman pada grafik,
walaupun kita hanya mengetahui
besar tekanan gas, besar suhu juga
bisa diketahui dengan mudah bahkan
bisa diramalkan.