SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan ke dua
terpenting setelah kedelai. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi
tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat
serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain kalsium
(Ca), klorida (Cl), besi (Fe), magnesium (Mg), Posfor (P), kalium (K)dan Sulfur
(S).1
Asam linoleat, asam linolenat dan asam oleat tergolong kedalam asam
lemak tidak jenuh ikatan ganda yang esensial untuk tubuh. Sedangkan asam
palmitat, dan asam stearat tergolong kedalam asam lemakn jenuh ikatan tunggal
yang juga berfungsi sebagai esensial dalam tubuh.
Asam lemak dalam contoh dapat dianalisis menggunakan teknik
pemisahan kromatografi gas dan hasil analisisnya pun dapat terlihat ditampilkan
secara otomatis dalam bentuk kromatogram. Proses dilakukan dengan hidrolisis
dan esterifikasi sebelum diuji dalam kromatografi gas. Berdasarkan latar belakang
di atas, maka dilakukan analisis terhadap lemak pada susu kacang hijau untuk
mengetahui lemak yang terkandung didalamnya dengan menggunakan
menggunakan kromatografi gas.
1Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa
Jenis Pupuk Organik” Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. Http://www. ipi152454.pdf
(Diakses 29 November 2014).
1
2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu jenis asam lemak apakah yang
terdapat dalam susu kacang tanah dengan menggunakan teknik kromatografi gas?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui jenis asam lemak
dalam susu kacang tanah dengan menggunakan teknik kromatografi gas.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kacang Tanah (Arachys hypogaea L.)
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman legum terpenting
setelah kedelai yang memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai
sumber protein dan minyak nabati. Sebagai bahan pangan dan makanan yang
bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak 40–50%, protein 27%,
karbohidrat dan vitamin.1
Lima manfaat kacang tanah untuk kesehatan2:
1. Kacang tanah dikenal sebagai lemak baik yang menurunkan resiko
penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam
tubuh.
2. Kandungan resveratrol, bermanfaat bagi kelancaran fungsi tubuh.
3. Mengandung folat niasin, mangan, protein, serta vitamin E yang
melimpah, sangat baik untuk kelancaran fungsi usus.
4. Mengandung serat, membantu menurunkan resiko kanker usus besar dan
pembentukan batu empedu.
5. Mengandung limpahan kalsium dan vitamin D, yang dapat membantu
menjaga kesehatan tulang dan gigi. Dan dalam jangka panjang mencegah
serangan osteoporosis.
1Endang Dewi Murrinie, “Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan Pergeseran
Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak Tanam Yang Berbeda” Jurnal Pertanian
ISSN: 1979-6870, H. 2 Http://www. Analisis_Pertumbuhan_Kacang_Tanah (Diakses 29
November 2014).
2Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa
Jenis Pupuk Organik”Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64.
3
4
B. Asam Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tak larut di dalam air yang dapat
dipisahkan dari sel dan jaringan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut
organic yang relative non polar, misalnya dietil eter atau kloroform. Oleh sebab
itu, senyawa ini dibagi menurut sifat fisiknya yaitu senyawa yang larut dalam
pelarut non polar dan yang tidak larut dalam air dan tidak dibagi menurut
strukturnya. Meskipun struktur lemak bermacam-macam, semua lemak
mempunyai sifat struktur yang spesifik yaitu mempunyai gugus hidrokarbon
hidrofob yang banyak sekali dan hanya sedikit jika ada, gugus fungsi hidrokarbon
hidrofil.3
Lemak dalam tubuh tidak hanya berasal dari makanan yang mengandung
lemak, tetapi dapat pula berasal dari karbohidrat dan protein. Hal ini dapat terjadi
karena ada hubungan antara metabolisme karbohidrat lemak dan protein atau
asam amino.4
Asam lemak merupakan senyawa pembangun senyawa lipida sederhana,
fosfogliserida, glikolipida, ester, kolesterol dan lain-lain. Semua asam lemak
berupa rantai hidrokarbon tak bercabang dengan ujungnya berupa karboksilat.
Asam lemak biasanya memiliki jumlah atom karbon genap yaitu antara 14 sampai
22. Sedangkan asam lemak yang banyak dijumpai memiliki jumlah atom karbon
16 sampai 18.5
3Ralph J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Fundamentals of Organik Chemistry, terj.
Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik (Jakarta:
Binarupa Aksara, 2010), h. 657.
4Anna Poedjiadi dan Titin Supriati, Dasar-Dasar Biokimia (Jakarta: UIP, 2005), h. 278.
5Azhari Damanik, “Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil (CPO) pada
Tangki Timbun di PT. Sarana Agro Nusantara” Jurnal Kimia. Http:// repository.
usu.ac.id/bitstream/ 123456789/ 13943/1/09E00382. pdf (Diakses 29 November 2014), h. 17.
5
Asam linoleat dan linolenat merupakan asam lemak tidak jenuh berantai
panjang dan tergolong asam lemak esensial. Baik asam linoleat maupun asam
linolenat sangat penting untuk tubuh, oleh karena itu harus diperoleh dari
makanan. Asam linoleat dan asam linolenat sebagai bahan penyusun kacang
kedelai yang jumlahnya cukup besar berkisar 7-54%. Defisiensi asam linoleat
dapat menyebabkan dermatitis, kemampuan reproduksi menurun, gangguan
pertumbuhan, degenerasi hati, dan rentan terhadap infeksi.6
C. Hidrolisis dan Esterifikasi
Analisis asam lemak mula-mula lemak atau minyak dihidrolisis menjadi
asam lemak, kemudian ditransformasi menjadi bentuk esternya yang bersifat lebih
mudah menguap. Transformasi dilakukan dengan metilasi, sehingga diperoleh
metil ester asam lemak yang selanjutnya akan dianalisis dengan kromatografi gas.
Identifikasi setiap komponen dilakukan dengan membandingkan waktu retensinya
dengan waktu retensi standar pada kondisi analisis yang sama. Luas puncak dari
masing-masing komponen adalah sebanding dengan konsentrasi komponen dalam
sampel. Pengurangan kesalahan akibat volume injeksi, maka preparasi sampel,
pengenceran dan lainnya biasanya menggunakan teknik standar internasional.
Selain itu, harus dilakukan koreksi terhadap respon detektor dan interaksi antara
komponen dalam matriks sampai selama melewati kolom.7
Hidrolisis merupakan proses pemisahan zat yang disebabkan oleh molekul
air (H2O). Hidrolisis dapat terjadi pada kondisi asam maupun basa. Reaksi antara
minyak dengan basa dikenal dengan reaksi saponifikasi atau sering disebut reaksi
6Ahmad Kadir Kilo, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan
Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia
(2010). Http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/kadar_asam_linoleat.pdf (Diakses
29 November 2014), h. 2-3.
7Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 169.
6
penyabunan. Reaksi penyabunan pada minyak menghasilkan garam asam lemak
atau sabun. Ester dapat disintesis dengan mereaksikan asam karboksilat dan
alkohol menggunakan katalis asam yang disertai pemanasan, sehingga
menghasilkan ester dan air atyau dengan kata lain esterifikasi adalah tahap
konversi asam lemak bebas menjadi ester, dengan mereaksikan asam lemak
dengan alkohol.8
D. Kromatografi Gas
Kromatografi gas, fase gerak dan zat padat atau zat cair digunakan sebagai
fase gerak dan zat padat atau zat cair digunakan sebagai fasa diam. Seperti yang
telah diketahui bahwa gas selalu bergerak kemana saja, tidak mau diam. Oleh
karena itu, untuk melakukan percobaan kromatografi gas diperlukan kromatografi
khusus.9
Mekanisme kerja kromatografi gas yaitu gas dalam silinder baja
bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang berisi fase diam. Cuplikan berupa
campuran yang akan dipisahkan, biasanya dalam bentuk larutan disuntikkan ke
dalam aliran gas tersebut. Kemudian cuplikan dibawa oleh gas pembawa ke dalam
kolom dan di dalam kolom terjadi pemisahan. Komponen-komponen campuran
yang telah terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. Suatu detector
diletakkan di ujung kolom untuk mendeteksi jenis maupun jumlah tiap komponen
campuran. Hasil pendeteksian direkam oleh rekorder dan dinamakan
kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Jumlah peak yang dihasilkan
menyatakan jumlah komponen (senyawa) yang terdapat dalam campuran. Bila
8Ahmad Kadir Kilo, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan
Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia
(2010), h. 5.
9Sumar Hendayana, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 31-32.
7
suatu kromatogram terdiri dari 5 peak maka terdapat lima senyawa atau lima
komponen dalam campuran tersebut. Sedangkan luas peak bergantung pada
kuantitas suatu komponen dalam campuran. Karena peak-peak dalam
kromatogram berupa segitiga maka luasnya dapat dihitung berdasarkan tinggi dan
lebar peak tersebut.10
Analisis asam lemak dengan GLC didasarkan partisi komponen-komponen
dari suatu campuran di antara gas pembawa dan zat padat atau cairan yang mudah
menguap dan melekat pada bahan pengemas inert. Komponen yang dipisahkan
harus mudah menguap pada suhu kolom tempat pemisahan terjadi. Karena alas an
ini, maka suhu pengoperasian alat lebih tinggi dari suatu ruang dan biasanya
dilakukan derivatisasi terlebih dahulu terutama untuk sampel yang mudah
menguap.11
Tahapan analisis asam lemak dengan kromatografi gas yaitu:12
1. Preparasi sampel
2. Mengatur kondisi alat
3. Analisis asam lemak berdasarkan hasil perhitungan alat otomatis yang terlihat
dalam bentuk kromatogram.
10Sumar Hendayana, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern,
h. 32.
11Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian , h. 168-169.
12Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian, h. 169.
8
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Jumat/ 04-05 Desember 2014
Pukul : 13.00 -16.00 WITA
Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik dan Riset Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu serangkaian alat
kromatografi gas varian 430 GC, syringe 10 μL, neraca analitik, penangas air,
labu takar 100 mL, gelas kimia 100 mL, pipet skala 3 mL, tabung reaksi, rak
tabung, pengaduk, spatulu dan botol vial.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aluminium foil,
aquabides (H2O), boron tetraflourida (BF3) 16%, heksana (C6H14), metanol
(CH3OH), natrium hidroksida (NaOH) p.a, natrium klorida (NaCl) jenuh ,
natrium sulfat anhidrat (Na2SO4) anhidrat dan susu kacang tanah,
8
9
C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan NaOH 0,5 N dalam Metanol (CH3OH)
Menimbang 2,0012 gr NaOH pa ke dalam gelas kimia, melarutkannya
hingga homohen lalu di encerkan menggunakan larutan metanol dalam labu
takar 100 mL. Kemudian menghimpitkannya.
2. Pembuatan Larutan NaCl Jenuh
Memasukkan padatan NaCl ke dalam gelas kimia kemudian
ditambahkan akuabides sebanyak 50 mL. padatan NaCl secara kontinyu
ditambahkan hingga larutan menjadi jenuh.
3. Preparasi Sampel (Hidrolisis dan Esterifikasi)
Menimbang 0,3002 g lemak susu kacang tanah dalam tabung reaksi.
Menambahkan 1 mL natrium hidrokjsida (NaOH) p.a dalam metanol
(CH3OH). Memanaskan dalam penangas air selama 20 menit. Menambahkan
2 ml boron tetraflourida (BF3) 16%. Memanskan kembali selama 20 menit.
Mendinginkan dan menambahkan 2 mL natrium klorida (NaCl) jenuh dan 1
mL heksana (C6H14) . mengocok larutan dengan baik. Memindahkan heksana
(C6H14) dengan bantuan pipet tetes ke dalam botiol vial yang berisi 0,1 g
natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat. Membiarkan hingga laruatn larut.
Menginjeksi sampel dengan kromatografi gas.
4. Analisis Asam Lemak
Menginjeksi pelarut sebanyak 2 μL ke dalam kolom. Puncak akan
muncul apa bila aliran gas pembawa dan sistem pemanas sempurna.
Memgukur waktu retensi dan puncak masing-masing sampel.
10
5. Langkah Menjalanjakan Instrumen
Membuka sumber gas nitrogen, hidrogen dan udara tekan dan
memasktikan tekanan masing-masing sesuai. Menyalakan PC hingga tampil
start up windows, menyalakan GC dengan mengatur power switch pada posisi
ON. Mengklik dua kali icon galaxie hingga tampil dialog galaxie workstation
connection. Memasukkan user identification kemudian pilih project dan
masukkan password dan klik OK sehingga tampil window galaxie. Memilih
open pada menu file kemudian memilih open method atau membuka method
ON. Pada bagian control, mengklik button over view kemudian mengklik
button untuk mengaktifkan method dan menunggun hingga status ready.
Mengulangi langkah di atas untuk mengaktifkan langkah operasi, menunggu
hingga status ready dan melakukan monitoring baseline.
6. Langkah Mematikan Instrumen
Membuka method OFF dan mengklik button, menunggu sampai status
ready dan memastikan coulomn oven 50 ºC dan semua injector dan detector
lebih kecil dari 100 ºC. menutup aplikasi software galaxie workstation
dengan memilih quit pada menu file. Mematikan GC dengan mengatur power
switch pada posisi OFF, menutup semua tabung gas dan melakukan prosedur
shut down PC.
7. Membuat Method
Pada menu file memilih New dan New Method, memastikan bahwa
system Varian 430GC terpilih kemudian mengklik Next. Memasukkan nama
method kemudian mengklik OK sehingga nama method yang dibuat.
Mengklik pada bagian control hingga tampil panel control, mengklik
button untuk menampilkan window System Control Method
Advanced Tool. Mengklik button untuk menampilkan method section.
Over
View
11
Mengklik pada bagian injector dan lakukan pengaturan terhadap heater,
temperature dan split state/ ratio pada front injector.
Mengklik pada bagian Column Oven dan lakukan pengaturan pada
temperature, time dan stabilization time. Mengklik pada bagian Column
Pneumatics dan lakukan pengaturan:
 Front (EFC): Checklist Constant flow, lalu atur flow yang
diinginkan (1-2 mL/min)
Mengklik pada bagian Detector Middle (FID) dan lakukan pengaturan:
 Heater : ON (untuk mengaktifan oven detector)
 Setpoint : temperature detector oC (300oC)
 Electronic : ON (jika ingin mengaktifan detector)
 Range : sensitivity detector (12)
 Autozero : fungsi autozero
Pada kolom Method mengklik pada bagian Acquisition dan atur File prefix,
Identifier dan Acquisition length. Pada menu File memilih Save dan Save
Method.
8. Melakukan Monitoring Baseline
Memilih menu bar System kemudian beri check (√) pada system
yang sedang running sehingga tampil window monitoring, pada menu
Acquisition memilih Monitoring Baseline. Memilih method operasi kemudian
mengklik OK sehingga monitoring baseline akan dimulai untuk mengakhiri
monitoring baseline dapat dilakukan dengan klik button.
12
9. Memulai Single Injeksi
Pada menu Acquisition memilih Quick Start sehingga tampil dialog
QuickStart. Memilih Method analisa kemudian klik OK. Pada area Sample
information memasukkan identitas injeksi/ sample pada field File prefix,
Identifier dan Description. Mengklik button Inject dan tunggu sampai status
GC “Ready” dan Workstation “Waiting for injection”. Melakukan injeksi
sample.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Tabel IV.1 Analisis Keberadaan Asam Lemak.
No. Nama
Time
(Min)
Quantity
(% Area)
Height (μV) Area (μV/Min)
Area %
(% )
1. UNKNOWN 0,32 99,64 771974113,5 19228380,6 99,636
2. UNKNOWN 6,32 0,05 223217,1 8866,6 0,046
3. UNKNOWN 6,72 0,06 328608,7 14758,1 0,076
4. UNKNOWN 7,13 0,24 521252,1 46729,1 0,242
Total 100,00 773047191,4 19296724,3 100,000
2. Reaksi
2HC
2HC
H3C
O
O
C
C
C
R1
R2
R3
O
O
O
+ 3CH3OH
3HC
3HC
H3C
O
O
C
C
C
R1
R2
R3
O
O
O
2HC
2HC
H3C
+
OH
OH
OH
Trigliserida Metanol Fatty acid methyl esters Gliserol
Gambar IV. 1. Reaksi Esterifikasi.
13
14
3. Grafik
Gambar IV. 2. Hubungan antara Height (μV) terhadap Time (Min) dalam
Susu Kacang Tanah DATA - FID.
B. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kandungan asam lemak yang
terdapat pada tsusu kacang tanah. Pengukuran kandungan asam lemak dilakukan
dengan menggunakan kromatografi gas.
Pertama-tama dilakukan hidrolisis yang merupakan proses pemisahan zat
yang disebabkan oleh molekul air (H2O). Hidrolisis dapat terjadi pada kondisi
asam maupun basa. Hidrolisis lemak susu kacang hijau pada penelitian ini
berlangsung pada kondisi basa dengan menggunakan basa kuat natrium hidroksida
(NaOH). Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH) untuk mendapatkan asam
lemak bebas dan untuk keperluan analisis asam lemak kemudian dikonversi
menjadi metil ester dengan menggunakan pelarut (CH3OH) sabagai katalis yang
mudah menguap. Memanaskan larutan untuk mengikat lemak yang ada dalam
smapel. Menambahkan boron tetraflourida (BF3) untuk membantu peroses
eksterifikasi. Proses esterifikasi ini dilakukan untuk keperluan analisis kadar asam
lemak menggunakan kromatografi gas. Hal ini dikarenakan asam lemak yang
15
diperoleh dari hidrolisis bersifat nonvolatil (tidak mudah menguap), sementara
syarat senyawa yang diperlukan untuk keperluan analisa harus bersifat volatil.
Sehingga diperlukan adanya konversi asam lemak bebas menjadi senyawa metil
ester. Senyawa metil ester sendiri bersifat volatil (mudah menguap).
Memanaskan larutan untuk mempercepat reaksi., pada saat pemanasan
larutan harus digoyangkan agar tidak terjadi pengendapan asam lemak dan
pengotor tidak mengendap. Mendinginkan larutan untuk menghindari penguapan
pada saat penambahan larutan yang mudah menguap. Menambahkan natrium
klorida (NaCl) jenuh untuk menyempurnakan reaksi eksterifikasi. Menambahkan
heksana (C6H14) untuk mengikat atau menghasilkan lemak pada saat proses
eksterifikasi. Memindahkan lapisan heksana (C6H14) dalam laruan yang beriisi
natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat untuk memisahkan fase pada campuran larutan
sebelum diinjeksi. Memipet lapisan fase atas dan memasukkan kedalam botol vial.
Larutan siap diuji dalam kromatografi gas.
Berdasarkan grafik antara tinggi (μV) puncak terhadap waktu
(Min) diperoleh empat macam komponen (A, B, C dan D) pada tiap waktu yang
berbeda. Berdasarkan analisa data diperoleh dari asam lemak A, B, C dan D yang
terdeteksi memiliki luas daerah atau kadar masing-masing sebesar 99,636%,
0,046%, 0,076% dan 0,242%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan kadar
untuk asam lemak A lebih tinggi dibandingkan asam lemak yang lain. Menurut
teori, kandungan asam lemak pada kacang tanah adalah asam oleat, sehingga
dapat dipastikan bahwa komponen A yang memiliki kadar sebesar 99,636%
merupakan asam oleat dan termasuk asam lemak tak jenuh.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini yaitu jenis asam lemak yang terkandung
dalam susu kacang tanah adalah asam oleat yang merupakan asam lemak tak
jenuh dengan kadar sebesar 99,636%.
B. Saran
Saran yang diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya
menelitik kandungan asam lemak pada rumput laut untuk membandingkan
kandungan asam lemak dengan susu kacang tanah.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010.
Damanik, Azhari. “Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil
(CPO) pada Tangki Timbun di PT. Sarana Agro Nusantara” Jurnal Kimia.
http:// repository. usu.ac.id/bitstream/ 123456789/ 13943/1/09E00382. pdf
(29 November 2014).
Fessenden, Ralph J. dan Joan S. Fessenden. Fundamentals of Organik Chemistry,
terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar
Kimia Anorganik. Jakarta: Binarupa Aksara, 2010.
Kilo, Ahmad Kadir, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam
Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar
Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010).
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/ uploads/ 2009/05/ kadar _ asam
linoleat .pdf (29 November 2014).
Murrinie, Endang Dewi. “Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan
Pergeseran Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak
Tanam Yang Berbeda” Jurnal Pertanian ISSN: 1979-6870, h. 2
Http://Www. Analisis_Pertumbuhan_Kacang_Tanah (Diakses 29
November 2014).
Poedjiadi, Anna dan Titin Supriati. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP, 2005.
Hendayana, Sumar. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis
Modern. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
Sondakh, Tommy D. dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada
Beberapa Jenis Pupuk Organik” jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64.
http://www. ipi152454.pdf (Diakses 29 November 2014).
18
LAMPIRAN PERHITUNGAN
1. Komponen A
%Komponen A =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐴
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑥 100%
%Komponen A =
19228380 ,6
19298724,3
𝑥 100%
%Komponen A = 0,9964 x 100%
%Komponen A = 99,64%
2. Komponen B
%Komponen B =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐵
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑥 100%
%Komponen B =
8856 ,6
19298724,3
𝑥 100%
%Komponen B = 0,0005 x 100%
%Komponen B = 0,05%
3. Komponen C
%Komponen C =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐶
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑥 100%
%Komponen C =
14758 ,1
19298724,3
𝑥 100%
%Komponen C = 0,0008 x 100%
%Komponen C = 0,08%
19
4. Komponen D
%Komponen D =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐷
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑥 100%
%Komponen D =
46729 ,1
19298724,3
𝑥 100%
%Komponen D = 0,0024 x 100%
%Komponen D = 0,24%
20
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum Kimia Instrumen dengan judul “Analisis Asam Lemak
dengan Kromatografi Gas” yang disusun oleh:
Nama : Riskayanti
Nim : 60500112028
Kelompok : II (Dua)
telah diperiksa secara teliti oleh Asisten atau Koordinator asisten dan dinyatakan
dapat diterima.
Samata, Desember 2014
Koordinator Asisten, Asisten,
Asrijal, S.Si. Asrijal, S.Si.
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Dra. Sitti Chadijah., M.Si.
Nip. 19680216 199903 2 001
21
LAMPIRAN PERHITUNGAN
A. Komponen A
Dik : trA = 6,32 menit
trB =6,72 menit
LA = 8866,6 μV/Min
LB = 14758,1 μV/Min
TA = 223217,1 μV
TB = 328608,7 μV
Dit : Rs..........?
N...........?
H1..........?
H2..........?
Penyelesaian:
Rs =
2 (trB−trA)
WA+WB
WA =
1
2
at
LA =
1
2
at
a =
2 LA
t
a =
2 x 8866,6
223217,1
a = 0,0794
22
WA = 0,0794 + 0,0794
WA = 0,1588
LB =
1
2
at
a =
2 LB
t
a =
2 x 14758 ,1
328608 ,7
a = 0,0898
WB = 0,0898 + 0,0898
WB = 0,1796
Rs =
2 (trB−trA)
WA+WB
Rs =
2 (6,72−6,32)
0,1588 +0,1796
Rs =
0,8
0,3384
Rs = 2,3641
N = (
NA+NB
2
)
NA = 16(
trA
WA
)2
NA = 16(
6,32
0,1588
)2
NA = 16(39,7985)2
NA = 25342,72964
23
NB = 16(
trB
WB
)2
NB = 16(
6,72
0,1796
)2
NB = 16(37,4165)2
NB = 22399,91156
N = (
25342 ,72964 +22399,91156
2
)
N = 23871,3206
H1 =
L
N
H1 =
1500
23871,3206
H1 = 0,06284
H2 = H1(
Rs
1,52)
H2 = 0,06284 (
2,3641
1,52 )
H2 = 0,06284 (
2,3641
1,5
)2
H2 = 0,1561
B. Komponen B
Dik : trB = 6,72 menit
TrC =7,13 menit
LB = 14758,1 μV/Min
LC = 46729,1 μV/Min
TB = 328608,7 μV
TC = 521252,1μV
24
Dit : Rs..........?
N...........?
H1..........?
H2..........?
Penyelesaian:
Rs =
2 (trC−trB )
WB +WC
WB =
1
2
at
LB =
1
2
at
a =
2 LB
t
a =
2 x 14758 ,1
328608,7
a = 0,0898
WB = 0,0898 + 0,0898
WB = 0,1796
LC =
1
2
at
a =
2 LC
t
a =
2 x 46729 ,1
521252,1
a = 0,1793
WC = 0,1793 + 0,1793
WC = 0,3586
25
Rs =
2 (trC−trB )
WB +WC
Rs =
2 (7,13−6,72)
0,1796+ 0,3586
Rs =
0,82
0,5382
Rs = 1,5236
N = (
NB+NC
2
)
NB = 16(
trB
WB
)2
NB = 16(
6,72
0,1796
)2
NB = 16(37,4165)2
NB = 22399,91156
NC = 16(
trC
WC
)2
NC = 16(
7,13
0,3586
)2
NC = 16(19,8829)2
NC = 6325,275399
N = (
NB + NC
2
)
N = (
22399,91156+6325 ,275399
2
)
N = 14362,59348
H1 =
L
N
H1 =
1500
14362 ,59348
H1 = 0,1044
26
H2 = H1 (
Rs
1,5
)2
H2 = 0,1044 (
1,5236
1,5
)2
H2 = 0,1155

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIARaden Saputra
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
mekanisme pembentukan terpen/steroid
mekanisme pembentukan terpen/steroidmekanisme pembentukan terpen/steroid
mekanisme pembentukan terpen/steroidGustia Ningsih
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichFirda Shabrina
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikDwi Karyani
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Dwi Karyani
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prkhurrymuamala
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 

What's hot (20)

Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
mekanisme pembentukan terpen/steroid
mekanisme pembentukan terpen/steroidmekanisme pembentukan terpen/steroid
mekanisme pembentukan terpen/steroid
 
Laporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlichLaporan praktikum - isoterm freundlich
Laporan praktikum - isoterm freundlich
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
lipid- biokimia
lipid- biokimialipid- biokimia
lipid- biokimia
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
analisis protein
analisis protein analisis protein
analisis protein
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilik
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)5. ketengikan minyak (1)
5. ketengikan minyak (1)
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 

Similar to Asam lemak

Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitawarisusanti
 
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptx
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptxPPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptx
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptxYukoAliefandi1
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanawarisusanti
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemakLaporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemakMelina Eka
 
2555__PENGUATAN-MATERI-PERTUMBUHAN-PADA-TUMBUHAN,-ENZIM,PEMBELAHAN-SEL,-PEWAR...
2555__PENGUATAN-MATERI-PERTUMBUHAN-PADA-TUMBUHAN,-ENZIM,PEMBELAHAN-SEL,-PEWAR...2555__PENGUATAN-MATERI-PERTUMBUHAN-PADA-TUMBUHAN,-ENZIM,PEMBELAHAN-SEL,-PEWAR...
2555__PENGUATAN-MATERI-PERTUMBUHAN-PADA-TUMBUHAN,-ENZIM,PEMBELAHAN-SEL,-PEWAR...paudrestuibu6
 
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selEka S
 
Biomolekul dan aplikasi.ppt
Biomolekul dan aplikasi.pptBiomolekul dan aplikasi.ppt
Biomolekul dan aplikasi.pptFahrulStiawan
 
Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnalkumala11
 
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdfHubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdfSyartiwidya Syariful
 
03_komposisi-kimia-organisme pada makhluk hidup.ppt
03_komposisi-kimia-organisme pada makhluk hidup.ppt03_komposisi-kimia-organisme pada makhluk hidup.ppt
03_komposisi-kimia-organisme pada makhluk hidup.pptRizkiFebrianti5
 
power point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupanpower point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupansuyono fis
 

Similar to Asam lemak (20)

Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawitMetabolisme lipid pada buah kelapa sawit
Metabolisme lipid pada buah kelapa sawit
 
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptx
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptxPPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptx
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptx
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
529 1005-1-sm
529 1005-1-sm529 1005-1-sm
529 1005-1-sm
 
laporan biokimia
laporan biokimia laporan biokimia
laporan biokimia
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemakLaporan Analisa Pangan acara 4 lemak
Laporan Analisa Pangan acara 4 lemak
 
Karbohidrat i
Karbohidrat iKarbohidrat i
Karbohidrat i
 
2555__PENGUATAN-MATERI-PERTUMBUHAN-PADA-TUMBUHAN,-ENZIM,PEMBELAHAN-SEL,-PEWAR...
2555__PENGUATAN-MATERI-PERTUMBUHAN-PADA-TUMBUHAN,-ENZIM,PEMBELAHAN-SEL,-PEWAR...2555__PENGUATAN-MATERI-PERTUMBUHAN-PADA-TUMBUHAN,-ENZIM,PEMBELAHAN-SEL,-PEWAR...
2555__PENGUATAN-MATERI-PERTUMBUHAN-PADA-TUMBUHAN,-ENZIM,PEMBELAHAN-SEL,-PEWAR...
 
Komponen kimiawi sel
Komponen kimiawi selKomponen kimiawi sel
Komponen kimiawi sel
 
Biomolekul dan aplikasi.ppt
Biomolekul dan aplikasi.pptBiomolekul dan aplikasi.ppt
Biomolekul dan aplikasi.ppt
 
Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnal
 
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
1. KOMPONEN KIMIAWI SEL.ppt
 
Sumber gizi makro
Sumber gizi makroSumber gizi makro
Sumber gizi makro
 
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdfHubungan gizi dengan kesehatan.pdf
Hubungan gizi dengan kesehatan.pdf
 
03_komposisi-kimia-organisme pada makhluk hidup.ppt
03_komposisi-kimia-organisme pada makhluk hidup.ppt03_komposisi-kimia-organisme pada makhluk hidup.ppt
03_komposisi-kimia-organisme pada makhluk hidup.ppt
 
power point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupanpower point biologi tentang materi kehidupan
power point biologi tentang materi kehidupan
 
Biokimia
BiokimiaBiokimia
Biokimia
 
biogas
biogasbiogas
biogas
 

More from UIN Alauddin Makassar

Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerUIN Alauddin Makassar
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomUIN Alauddin Makassar
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)UIN Alauddin Makassar
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasUIN Alauddin Makassar
 
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]UIN Alauddin Makassar
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasUIN Alauddin Makassar
 

More from UIN Alauddin Makassar (20)

Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometerCara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
Cara uji merkuri (hg) secara spektrofotometer
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
 
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atomCara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
Cara uji kadmium (cd) secara asam dengan spektrofotometer serapan atom
 
Potensiometer
PotensiometerPotensiometer
Potensiometer
 
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)Kromatografi lapis tipis (klt)
Kromatografi lapis tipis (klt)
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
 
Ekstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cairEkstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cair
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
 
Destilasi
DestilasiDestilasi
Destilasi
 
Anodasi aluminium
Anodasi aluminiumAnodasi aluminium
Anodasi aluminium
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
 
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
Sintesis kristal tunggal besar [k al.(so4)2.12 h2o]
 
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aasPengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
Pengujian kadar besi dalam air dengan metode aas
 
Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 
Reduksi besi (iii) dengan cahaya
Reduksi besi (iii) dengan cahayaReduksi besi (iii) dengan cahaya
Reduksi besi (iii) dengan cahaya
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Asam lemak

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan ke dua terpenting setelah kedelai. Sebagai bahan pangan dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak (40,50%), protein (27%), karbohidrat serta vitamin (A, B, C, D, E dan K), juga mengandung mineral antara lain kalsium (Ca), klorida (Cl), besi (Fe), magnesium (Mg), Posfor (P), kalium (K)dan Sulfur (S).1 Asam linoleat, asam linolenat dan asam oleat tergolong kedalam asam lemak tidak jenuh ikatan ganda yang esensial untuk tubuh. Sedangkan asam palmitat, dan asam stearat tergolong kedalam asam lemakn jenuh ikatan tunggal yang juga berfungsi sebagai esensial dalam tubuh. Asam lemak dalam contoh dapat dianalisis menggunakan teknik pemisahan kromatografi gas dan hasil analisisnya pun dapat terlihat ditampilkan secara otomatis dalam bentuk kromatogram. Proses dilakukan dengan hidrolisis dan esterifikasi sebelum diuji dalam kromatografi gas. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan analisis terhadap lemak pada susu kacang hijau untuk mengetahui lemak yang terkandung didalamnya dengan menggunakan menggunakan kromatografi gas. 1Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa Jenis Pupuk Organik” Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. Http://www. ipi152454.pdf (Diakses 29 November 2014). 1
  • 2. 2 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu jenis asam lemak apakah yang terdapat dalam susu kacang tanah dengan menggunakan teknik kromatografi gas? C. Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini yaitu untuk mengetahui jenis asam lemak dalam susu kacang tanah dengan menggunakan teknik kromatografi gas.
  • 3. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Tanah (Arachys hypogaea L.) Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman legum terpenting setelah kedelai yang memiliki peran strategis dalam pangan nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati. Sebagai bahan pangan dan makanan yang bergizi tinggi, kacang tanah mengandung lemak 40–50%, protein 27%, karbohidrat dan vitamin.1 Lima manfaat kacang tanah untuk kesehatan2: 1. Kacang tanah dikenal sebagai lemak baik yang menurunkan resiko penyakit jantung dengan cara menurunkan kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. 2. Kandungan resveratrol, bermanfaat bagi kelancaran fungsi tubuh. 3. Mengandung folat niasin, mangan, protein, serta vitamin E yang melimpah, sangat baik untuk kelancaran fungsi usus. 4. Mengandung serat, membantu menurunkan resiko kanker usus besar dan pembentukan batu empedu. 5. Mengandung limpahan kalsium dan vitamin D, yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan gigi. Dan dalam jangka panjang mencegah serangan osteoporosis. 1Endang Dewi Murrinie, “Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan Pergeseran Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak Tanam Yang Berbeda” Jurnal Pertanian ISSN: 1979-6870, H. 2 Http://www. Analisis_Pertumbuhan_Kacang_Tanah (Diakses 29 November 2014). 2Tommy D. Sondakh, dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa Jenis Pupuk Organik”Jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. 3
  • 4. 4 B. Asam Lemak Lemak merupakan senyawa yang tak larut di dalam air yang dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organic yang relative non polar, misalnya dietil eter atau kloroform. Oleh sebab itu, senyawa ini dibagi menurut sifat fisiknya yaitu senyawa yang larut dalam pelarut non polar dan yang tidak larut dalam air dan tidak dibagi menurut strukturnya. Meskipun struktur lemak bermacam-macam, semua lemak mempunyai sifat struktur yang spesifik yaitu mempunyai gugus hidrokarbon hidrofob yang banyak sekali dan hanya sedikit jika ada, gugus fungsi hidrokarbon hidrofil.3 Lemak dalam tubuh tidak hanya berasal dari makanan yang mengandung lemak, tetapi dapat pula berasal dari karbohidrat dan protein. Hal ini dapat terjadi karena ada hubungan antara metabolisme karbohidrat lemak dan protein atau asam amino.4 Asam lemak merupakan senyawa pembangun senyawa lipida sederhana, fosfogliserida, glikolipida, ester, kolesterol dan lain-lain. Semua asam lemak berupa rantai hidrokarbon tak bercabang dengan ujungnya berupa karboksilat. Asam lemak biasanya memiliki jumlah atom karbon genap yaitu antara 14 sampai 22. Sedangkan asam lemak yang banyak dijumpai memiliki jumlah atom karbon 16 sampai 18.5 3Ralph J. Fessenden dan Joan S. Fessenden, Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik (Jakarta: Binarupa Aksara, 2010), h. 657. 4Anna Poedjiadi dan Titin Supriati, Dasar-Dasar Biokimia (Jakarta: UIP, 2005), h. 278. 5Azhari Damanik, “Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil (CPO) pada Tangki Timbun di PT. Sarana Agro Nusantara” Jurnal Kimia. Http:// repository. usu.ac.id/bitstream/ 123456789/ 13943/1/09E00382. pdf (Diakses 29 November 2014), h. 17.
  • 5. 5 Asam linoleat dan linolenat merupakan asam lemak tidak jenuh berantai panjang dan tergolong asam lemak esensial. Baik asam linoleat maupun asam linolenat sangat penting untuk tubuh, oleh karena itu harus diperoleh dari makanan. Asam linoleat dan asam linolenat sebagai bahan penyusun kacang kedelai yang jumlahnya cukup besar berkisar 7-54%. Defisiensi asam linoleat dapat menyebabkan dermatitis, kemampuan reproduksi menurun, gangguan pertumbuhan, degenerasi hati, dan rentan terhadap infeksi.6 C. Hidrolisis dan Esterifikasi Analisis asam lemak mula-mula lemak atau minyak dihidrolisis menjadi asam lemak, kemudian ditransformasi menjadi bentuk esternya yang bersifat lebih mudah menguap. Transformasi dilakukan dengan metilasi, sehingga diperoleh metil ester asam lemak yang selanjutnya akan dianalisis dengan kromatografi gas. Identifikasi setiap komponen dilakukan dengan membandingkan waktu retensinya dengan waktu retensi standar pada kondisi analisis yang sama. Luas puncak dari masing-masing komponen adalah sebanding dengan konsentrasi komponen dalam sampel. Pengurangan kesalahan akibat volume injeksi, maka preparasi sampel, pengenceran dan lainnya biasanya menggunakan teknik standar internasional. Selain itu, harus dilakukan koreksi terhadap respon detektor dan interaksi antara komponen dalam matriks sampai selama melewati kolom.7 Hidrolisis merupakan proses pemisahan zat yang disebabkan oleh molekul air (H2O). Hidrolisis dapat terjadi pada kondisi asam maupun basa. Reaksi antara minyak dengan basa dikenal dengan reaksi saponifikasi atau sering disebut reaksi 6Ahmad Kadir Kilo, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010). Http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/kadar_asam_linoleat.pdf (Diakses 29 November 2014), h. 2-3. 7Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 169.
  • 6. 6 penyabunan. Reaksi penyabunan pada minyak menghasilkan garam asam lemak atau sabun. Ester dapat disintesis dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol menggunakan katalis asam yang disertai pemanasan, sehingga menghasilkan ester dan air atyau dengan kata lain esterifikasi adalah tahap konversi asam lemak bebas menjadi ester, dengan mereaksikan asam lemak dengan alkohol.8 D. Kromatografi Gas Kromatografi gas, fase gerak dan zat padat atau zat cair digunakan sebagai fase gerak dan zat padat atau zat cair digunakan sebagai fasa diam. Seperti yang telah diketahui bahwa gas selalu bergerak kemana saja, tidak mau diam. Oleh karena itu, untuk melakukan percobaan kromatografi gas diperlukan kromatografi khusus.9 Mekanisme kerja kromatografi gas yaitu gas dalam silinder baja bertekanan tinggi dialirkan melalui kolom yang berisi fase diam. Cuplikan berupa campuran yang akan dipisahkan, biasanya dalam bentuk larutan disuntikkan ke dalam aliran gas tersebut. Kemudian cuplikan dibawa oleh gas pembawa ke dalam kolom dan di dalam kolom terjadi pemisahan. Komponen-komponen campuran yang telah terpisahkan satu persatu meninggalkan kolom. Suatu detector diletakkan di ujung kolom untuk mendeteksi jenis maupun jumlah tiap komponen campuran. Hasil pendeteksian direkam oleh rekorder dan dinamakan kromatogram yang terdiri dari beberapa peak. Jumlah peak yang dihasilkan menyatakan jumlah komponen (senyawa) yang terdapat dalam campuran. Bila 8Ahmad Kadir Kilo, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010), h. 5. 9Sumar Hendayana, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 31-32.
  • 7. 7 suatu kromatogram terdiri dari 5 peak maka terdapat lima senyawa atau lima komponen dalam campuran tersebut. Sedangkan luas peak bergantung pada kuantitas suatu komponen dalam campuran. Karena peak-peak dalam kromatogram berupa segitiga maka luasnya dapat dihitung berdasarkan tinggi dan lebar peak tersebut.10 Analisis asam lemak dengan GLC didasarkan partisi komponen-komponen dari suatu campuran di antara gas pembawa dan zat padat atau cairan yang mudah menguap dan melekat pada bahan pengemas inert. Komponen yang dipisahkan harus mudah menguap pada suhu kolom tempat pemisahan terjadi. Karena alas an ini, maka suhu pengoperasian alat lebih tinggi dari suatu ruang dan biasanya dilakukan derivatisasi terlebih dahulu terutama untuk sampel yang mudah menguap.11 Tahapan analisis asam lemak dengan kromatografi gas yaitu:12 1. Preparasi sampel 2. Mengatur kondisi alat 3. Analisis asam lemak berdasarkan hasil perhitungan alat otomatis yang terlihat dalam bentuk kromatogram. 10Sumar Hendayana, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern, h. 32. 11Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian , h. 168-169. 12Maria Bintang, Biokimia Teknik Penelitian, h. 169.
  • 8. 8 BAB III METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Hari/ Tanggal : Jumat/ 04-05 Desember 2014 Pukul : 13.00 -16.00 WITA Tempat : Laboratorium Kimia Anorganik dan Riset Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu serangkaian alat kromatografi gas varian 430 GC, syringe 10 μL, neraca analitik, penangas air, labu takar 100 mL, gelas kimia 100 mL, pipet skala 3 mL, tabung reaksi, rak tabung, pengaduk, spatulu dan botol vial. 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aluminium foil, aquabides (H2O), boron tetraflourida (BF3) 16%, heksana (C6H14), metanol (CH3OH), natrium hidroksida (NaOH) p.a, natrium klorida (NaCl) jenuh , natrium sulfat anhidrat (Na2SO4) anhidrat dan susu kacang tanah, 8
  • 9. 9 C. Prosedur Kerja 1. Pembuatan Larutan NaOH 0,5 N dalam Metanol (CH3OH) Menimbang 2,0012 gr NaOH pa ke dalam gelas kimia, melarutkannya hingga homohen lalu di encerkan menggunakan larutan metanol dalam labu takar 100 mL. Kemudian menghimpitkannya. 2. Pembuatan Larutan NaCl Jenuh Memasukkan padatan NaCl ke dalam gelas kimia kemudian ditambahkan akuabides sebanyak 50 mL. padatan NaCl secara kontinyu ditambahkan hingga larutan menjadi jenuh. 3. Preparasi Sampel (Hidrolisis dan Esterifikasi) Menimbang 0,3002 g lemak susu kacang tanah dalam tabung reaksi. Menambahkan 1 mL natrium hidrokjsida (NaOH) p.a dalam metanol (CH3OH). Memanaskan dalam penangas air selama 20 menit. Menambahkan 2 ml boron tetraflourida (BF3) 16%. Memanskan kembali selama 20 menit. Mendinginkan dan menambahkan 2 mL natrium klorida (NaCl) jenuh dan 1 mL heksana (C6H14) . mengocok larutan dengan baik. Memindahkan heksana (C6H14) dengan bantuan pipet tetes ke dalam botiol vial yang berisi 0,1 g natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat. Membiarkan hingga laruatn larut. Menginjeksi sampel dengan kromatografi gas. 4. Analisis Asam Lemak Menginjeksi pelarut sebanyak 2 μL ke dalam kolom. Puncak akan muncul apa bila aliran gas pembawa dan sistem pemanas sempurna. Memgukur waktu retensi dan puncak masing-masing sampel.
  • 10. 10 5. Langkah Menjalanjakan Instrumen Membuka sumber gas nitrogen, hidrogen dan udara tekan dan memasktikan tekanan masing-masing sesuai. Menyalakan PC hingga tampil start up windows, menyalakan GC dengan mengatur power switch pada posisi ON. Mengklik dua kali icon galaxie hingga tampil dialog galaxie workstation connection. Memasukkan user identification kemudian pilih project dan masukkan password dan klik OK sehingga tampil window galaxie. Memilih open pada menu file kemudian memilih open method atau membuka method ON. Pada bagian control, mengklik button over view kemudian mengklik button untuk mengaktifkan method dan menunggun hingga status ready. Mengulangi langkah di atas untuk mengaktifkan langkah operasi, menunggu hingga status ready dan melakukan monitoring baseline. 6. Langkah Mematikan Instrumen Membuka method OFF dan mengklik button, menunggu sampai status ready dan memastikan coulomn oven 50 ºC dan semua injector dan detector lebih kecil dari 100 ºC. menutup aplikasi software galaxie workstation dengan memilih quit pada menu file. Mematikan GC dengan mengatur power switch pada posisi OFF, menutup semua tabung gas dan melakukan prosedur shut down PC. 7. Membuat Method Pada menu file memilih New dan New Method, memastikan bahwa system Varian 430GC terpilih kemudian mengklik Next. Memasukkan nama method kemudian mengklik OK sehingga nama method yang dibuat. Mengklik pada bagian control hingga tampil panel control, mengklik button untuk menampilkan window System Control Method Advanced Tool. Mengklik button untuk menampilkan method section. Over View
  • 11. 11 Mengklik pada bagian injector dan lakukan pengaturan terhadap heater, temperature dan split state/ ratio pada front injector. Mengklik pada bagian Column Oven dan lakukan pengaturan pada temperature, time dan stabilization time. Mengklik pada bagian Column Pneumatics dan lakukan pengaturan:  Front (EFC): Checklist Constant flow, lalu atur flow yang diinginkan (1-2 mL/min) Mengklik pada bagian Detector Middle (FID) dan lakukan pengaturan:  Heater : ON (untuk mengaktifan oven detector)  Setpoint : temperature detector oC (300oC)  Electronic : ON (jika ingin mengaktifan detector)  Range : sensitivity detector (12)  Autozero : fungsi autozero Pada kolom Method mengklik pada bagian Acquisition dan atur File prefix, Identifier dan Acquisition length. Pada menu File memilih Save dan Save Method. 8. Melakukan Monitoring Baseline Memilih menu bar System kemudian beri check (√) pada system yang sedang running sehingga tampil window monitoring, pada menu Acquisition memilih Monitoring Baseline. Memilih method operasi kemudian mengklik OK sehingga monitoring baseline akan dimulai untuk mengakhiri monitoring baseline dapat dilakukan dengan klik button.
  • 12. 12 9. Memulai Single Injeksi Pada menu Acquisition memilih Quick Start sehingga tampil dialog QuickStart. Memilih Method analisa kemudian klik OK. Pada area Sample information memasukkan identitas injeksi/ sample pada field File prefix, Identifier dan Description. Mengklik button Inject dan tunggu sampai status GC “Ready” dan Workstation “Waiting for injection”. Melakukan injeksi sample.
  • 13. 13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan 1. Tabel Pengamatan Tabel IV.1 Analisis Keberadaan Asam Lemak. No. Nama Time (Min) Quantity (% Area) Height (μV) Area (μV/Min) Area % (% ) 1. UNKNOWN 0,32 99,64 771974113,5 19228380,6 99,636 2. UNKNOWN 6,32 0,05 223217,1 8866,6 0,046 3. UNKNOWN 6,72 0,06 328608,7 14758,1 0,076 4. UNKNOWN 7,13 0,24 521252,1 46729,1 0,242 Total 100,00 773047191,4 19296724,3 100,000 2. Reaksi 2HC 2HC H3C O O C C C R1 R2 R3 O O O + 3CH3OH 3HC 3HC H3C O O C C C R1 R2 R3 O O O 2HC 2HC H3C + OH OH OH Trigliserida Metanol Fatty acid methyl esters Gliserol Gambar IV. 1. Reaksi Esterifikasi. 13
  • 14. 14 3. Grafik Gambar IV. 2. Hubungan antara Height (μV) terhadap Time (Min) dalam Susu Kacang Tanah DATA - FID. B. Pembahasan Percobaan ini dilakukan untuk menentukan kandungan asam lemak yang terdapat pada tsusu kacang tanah. Pengukuran kandungan asam lemak dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas. Pertama-tama dilakukan hidrolisis yang merupakan proses pemisahan zat yang disebabkan oleh molekul air (H2O). Hidrolisis dapat terjadi pada kondisi asam maupun basa. Hidrolisis lemak susu kacang hijau pada penelitian ini berlangsung pada kondisi basa dengan menggunakan basa kuat natrium hidroksida (NaOH). Membuat larutan natrium hidroksida (NaOH) untuk mendapatkan asam lemak bebas dan untuk keperluan analisis asam lemak kemudian dikonversi menjadi metil ester dengan menggunakan pelarut (CH3OH) sabagai katalis yang mudah menguap. Memanaskan larutan untuk mengikat lemak yang ada dalam smapel. Menambahkan boron tetraflourida (BF3) untuk membantu peroses eksterifikasi. Proses esterifikasi ini dilakukan untuk keperluan analisis kadar asam lemak menggunakan kromatografi gas. Hal ini dikarenakan asam lemak yang
  • 15. 15 diperoleh dari hidrolisis bersifat nonvolatil (tidak mudah menguap), sementara syarat senyawa yang diperlukan untuk keperluan analisa harus bersifat volatil. Sehingga diperlukan adanya konversi asam lemak bebas menjadi senyawa metil ester. Senyawa metil ester sendiri bersifat volatil (mudah menguap). Memanaskan larutan untuk mempercepat reaksi., pada saat pemanasan larutan harus digoyangkan agar tidak terjadi pengendapan asam lemak dan pengotor tidak mengendap. Mendinginkan larutan untuk menghindari penguapan pada saat penambahan larutan yang mudah menguap. Menambahkan natrium klorida (NaCl) jenuh untuk menyempurnakan reaksi eksterifikasi. Menambahkan heksana (C6H14) untuk mengikat atau menghasilkan lemak pada saat proses eksterifikasi. Memindahkan lapisan heksana (C6H14) dalam laruan yang beriisi natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat untuk memisahkan fase pada campuran larutan sebelum diinjeksi. Memipet lapisan fase atas dan memasukkan kedalam botol vial. Larutan siap diuji dalam kromatografi gas. Berdasarkan grafik antara tinggi (μV) puncak terhadap waktu (Min) diperoleh empat macam komponen (A, B, C dan D) pada tiap waktu yang berbeda. Berdasarkan analisa data diperoleh dari asam lemak A, B, C dan D yang terdeteksi memiliki luas daerah atau kadar masing-masing sebesar 99,636%, 0,046%, 0,076% dan 0,242%. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan kadar untuk asam lemak A lebih tinggi dibandingkan asam lemak yang lain. Menurut teori, kandungan asam lemak pada kacang tanah adalah asam oleat, sehingga dapat dipastikan bahwa komponen A yang memiliki kadar sebesar 99,636% merupakan asam oleat dan termasuk asam lemak tak jenuh.
  • 16. 16 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan pada percobaan ini yaitu jenis asam lemak yang terkandung dalam susu kacang tanah adalah asam oleat yang merupakan asam lemak tak jenuh dengan kadar sebesar 99,636%. B. Saran Saran yang diberikan untuk percobaan selanjutnya yaitu sebaiknya menelitik kandungan asam lemak pada rumput laut untuk membandingkan kandungan asam lemak dengan susu kacang tanah. 16
  • 17. 17 DAFTAR PUSTAKA Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga, 2010. Damanik, Azhari. “Analisa Kadar Asam Lemak Bebas dari Crude Palm Oil (CPO) pada Tangki Timbun di PT. Sarana Agro Nusantara” Jurnal Kimia. http:// repository. usu.ac.id/bitstream/ 123456789/ 13943/1/09E00382. pdf (29 November 2014). Fessenden, Ralph J. dan Joan S. Fessenden. Fundamentals of Organik Chemistry, terj. Sukmariah Maun, Kamianti Anas dan Tilda S. Sally, Dasar-Dasar Kimia Anorganik. Jakarta: Binarupa Aksara, 2010. Kilo, Ahmad Kadir, Ishak Isa dan Weny JA Musa, “Analisis Kadar Asam Linoleat dan Asam Linolenat pada Tahu dan Tempe yang Dijual di Pasar Telaga Secara GC-MS” Jurnal Kimia (2010). http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/ uploads/ 2009/05/ kadar _ asam linoleat .pdf (29 November 2014). Murrinie, Endang Dewi. “Analisis Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah dan Pergeseran Komposisi Gulma Pada Frekuensi Penyiangan dan Jarak Tanam Yang Berbeda” Jurnal Pertanian ISSN: 1979-6870, h. 2 Http://Www. Analisis_Pertumbuhan_Kacang_Tanah (Diakses 29 November 2014). Poedjiadi, Anna dan Titin Supriati. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UIP, 2005. Hendayana, Sumar. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006. Sondakh, Tommy D. dkk, “Hasil Kacang Tanah (Arachys Hypogaea L.) pada Beberapa Jenis Pupuk Organik” jurnal Eugenia, 18 No. 1 (2012), h. 64. http://www. ipi152454.pdf (Diakses 29 November 2014).
  • 18. 18 LAMPIRAN PERHITUNGAN 1. Komponen A %Komponen A = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐴 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100% %Komponen A = 19228380 ,6 19298724,3 𝑥 100% %Komponen A = 0,9964 x 100% %Komponen A = 99,64% 2. Komponen B %Komponen B = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐵 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100% %Komponen B = 8856 ,6 19298724,3 𝑥 100% %Komponen B = 0,0005 x 100% %Komponen B = 0,05% 3. Komponen C %Komponen C = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐶 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100% %Komponen C = 14758 ,1 19298724,3 𝑥 100% %Komponen C = 0,0008 x 100% %Komponen C = 0,08%
  • 19. 19 4. Komponen D %Komponen D = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐷 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100% %Komponen D = 46729 ,1 19298724,3 𝑥 100% %Komponen D = 0,0024 x 100% %Komponen D = 0,24%
  • 20. 20 LEMBAR PENGESAHAN Laporan praktikum Kimia Instrumen dengan judul “Analisis Asam Lemak dengan Kromatografi Gas” yang disusun oleh: Nama : Riskayanti Nim : 60500112028 Kelompok : II (Dua) telah diperiksa secara teliti oleh Asisten atau Koordinator asisten dan dinyatakan dapat diterima. Samata, Desember 2014 Koordinator Asisten, Asisten, Asrijal, S.Si. Asrijal, S.Si. Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Dra. Sitti Chadijah., M.Si. Nip. 19680216 199903 2 001
  • 21. 21 LAMPIRAN PERHITUNGAN A. Komponen A Dik : trA = 6,32 menit trB =6,72 menit LA = 8866,6 μV/Min LB = 14758,1 μV/Min TA = 223217,1 μV TB = 328608,7 μV Dit : Rs..........? N...........? H1..........? H2..........? Penyelesaian: Rs = 2 (trB−trA) WA+WB WA = 1 2 at LA = 1 2 at a = 2 LA t a = 2 x 8866,6 223217,1 a = 0,0794
  • 22. 22 WA = 0,0794 + 0,0794 WA = 0,1588 LB = 1 2 at a = 2 LB t a = 2 x 14758 ,1 328608 ,7 a = 0,0898 WB = 0,0898 + 0,0898 WB = 0,1796 Rs = 2 (trB−trA) WA+WB Rs = 2 (6,72−6,32) 0,1588 +0,1796 Rs = 0,8 0,3384 Rs = 2,3641 N = ( NA+NB 2 ) NA = 16( trA WA )2 NA = 16( 6,32 0,1588 )2 NA = 16(39,7985)2 NA = 25342,72964
  • 23. 23 NB = 16( trB WB )2 NB = 16( 6,72 0,1796 )2 NB = 16(37,4165)2 NB = 22399,91156 N = ( 25342 ,72964 +22399,91156 2 ) N = 23871,3206 H1 = L N H1 = 1500 23871,3206 H1 = 0,06284 H2 = H1( Rs 1,52) H2 = 0,06284 ( 2,3641 1,52 ) H2 = 0,06284 ( 2,3641 1,5 )2 H2 = 0,1561 B. Komponen B Dik : trB = 6,72 menit TrC =7,13 menit LB = 14758,1 μV/Min LC = 46729,1 μV/Min TB = 328608,7 μV TC = 521252,1μV
  • 24. 24 Dit : Rs..........? N...........? H1..........? H2..........? Penyelesaian: Rs = 2 (trC−trB ) WB +WC WB = 1 2 at LB = 1 2 at a = 2 LB t a = 2 x 14758 ,1 328608,7 a = 0,0898 WB = 0,0898 + 0,0898 WB = 0,1796 LC = 1 2 at a = 2 LC t a = 2 x 46729 ,1 521252,1 a = 0,1793 WC = 0,1793 + 0,1793 WC = 0,3586
  • 25. 25 Rs = 2 (trC−trB ) WB +WC Rs = 2 (7,13−6,72) 0,1796+ 0,3586 Rs = 0,82 0,5382 Rs = 1,5236 N = ( NB+NC 2 ) NB = 16( trB WB )2 NB = 16( 6,72 0,1796 )2 NB = 16(37,4165)2 NB = 22399,91156 NC = 16( trC WC )2 NC = 16( 7,13 0,3586 )2 NC = 16(19,8829)2 NC = 6325,275399 N = ( NB + NC 2 ) N = ( 22399,91156+6325 ,275399 2 ) N = 14362,59348 H1 = L N H1 = 1500 14362 ,59348 H1 = 0,1044
  • 26. 26 H2 = H1 ( Rs 1,5 )2 H2 = 0,1044 ( 1,5236 1,5 )2 H2 = 0,1155