SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
k.wr ‘14
SINTESIS ASETANILIDA
TUJUAN
 Mempelajari sintesis amida dari asam karboksilat dan amina primer menggunakan
prinsip green chemistry
 Mempelajari reaksi adisi-eliminasi pada turunan senyawa karbonil
TINJAUAN PUSTAKA
Aniline merupakan anggota dari amina yang gugus aminonya terikat secara langsung
dengan cincin benzene. Rumus kimia aniline yakni C₆H₅NH₂. Aniline merupakan cairan
berminyak yang berwarna coklat, mendidih pada 184⁰C, meleleh pada -6⁰C, dan sedikit larut
dalam air. Secara komersial, aniline dihasilkan dari reduksi nitrobenzene oleh beberapa agen
pereduksi seperti besi dan HCl, diikuti dengan distilasi uap produk (Rappoport, 2007).
Asam asetat glacial (CH3COOH) atau asam asetat murni merupakan larutan tidak
berwarna dengan bau menyengat (tajam). Asam asetat glacial bersifat korosiv dengan titik didih
118⁰C dan titik beku 17⁰C. Asam ini merupakan pelarut yang baik untuk beberapa senyawa
organic karena dapat bercampur dalam air, alcohol, gliserol, eter, dan CCl₄. Asam asetat glacial
dapat dibuat dan distilasi destruktif kayu dan kemudian dikondensasi dengan uap (Ledgard,
2007).
Asetanilida dapat disintesis dari aniline dan asam asetat. Dalam skala industry, anilin
dan asam asetat direaksikan dalam sebuah tangki yang dilengkapi dengan pengaduk. Reaksi
berlangsung selama 8 jam pada suhu 150⁰C - 160⁰C dan tekanan 2,5 atm dengan yield
mencapai 98 % dan konversi mencapai 99,5%. Produk dalam keadaan panas dikristalisasi
dengan menggunakan kristalizer untuk membentuk butiran (kristal) asetanilida (Faith, 1975).
Adisi artinya penambahan atau penangkapan. Dalam reaksi adisi, suatu zat ditambahkan
ke dalam suatu senyawa yang mempunyai ikatan rangkap itu berubah menjadi ikatan tunggal.
Reaksi adisi dibedakan atas reaksi adisi elektrofilik (jika gugus yang pertama menyerang
mengandung ikatan rangkap antara dua atom karbon) dan adisi nukleofilik (jika gugus yang
pertama menyerang merupakan pereaksi nukleofil) (Sumardjo, 2006).
Eliminasi artinya penghilangan atau pelepasan. Pada reaksi ini, dua atom yang terikat
pada dua buah atom karbon yang letaknya berdampingan dilepaskan oleh suatu pereaksi
sehingga menghasilkan ikatan rangkap (Sumardjo, 2006).
Secara umum, reaksi adisi-eliminasi digambarkan sebagai berikut (Sumardjo, 2006).
Refluks merupakan proses pemanasan rekatan secara kontinu, pendinginan uap air, dan
mengembalikan kembali ke labu sebagai larutan. Refluks digunakan untuk men-sintesis suatu
k.wr ‘14
senyawa, baik organik maupun anorganik dalam waktu lama pada temperature tertentu.
Umumnya digunakan untuk mensistesis senyawa-senyawa yang mudah menguap atau volatile.
Penggunaan batu didih atau magnetic stirrer akan menjaga pendidihan larutan dari “bumping”
(Faith, 1975).
Senyawa yang diperoleh dari sumber-sumber alam atau dari campuran reaksi hampir
selalu mengandung kotoran. Kotoran dapat mencakup beberapa kombinasi dari kotoran larut
dan berwarna. Untuk mendapatkan senyawa murni kotoran ini harus dihilangkan. Masing-
masing akan dihapus dalam langkah terpisah dalam prosedur rekristalisasi (Humphreys, 1995).
Rekristalisasi merupakan satu dari metode untuk pemurnian zat padat, didasarkan atas
perbedaan antara kelarutan zat yang diinginkan dan kotorannya. Dalam rekristalisasi, sebuah
larutan mulai mengendapkan sebuah senyawa bila larutan tersebut mencapai titik jenuhnya
terhadap senyawa tersebut. Dalam pelarutan, pelarut menyerang zat padat dan
mensolvatasinya pada tingkat partikel individual (Oxtoby, 2008).
Green chemistry merupakan desain produk kimia dan suatu proses yang mengurangi
penggunaan zat berbahaya. Hal ini merupakan pencegahan polusi di tingkat yang paling
mendasar dari atom dan molekul. Green chemistry mencampurkan suatu inovasi dalam kimia
dengan ekonomi serta pemanfaatan lingkungan, menawarkan pendekatan berbasis ilmu
pengetahuan untuk memecahkan beberapa masalah di lingkungan kita (Kirchhoff, 2001).
Metode dalam green chemistry yakni dengan menggunakan bahan yang ramah
lingkungan. Pemilihan senyawa awal, di mana umumnya sintesis menggunakan petrokimia (dari
petrolueum) yang tidak terbarukan, sehingga digunakan bahan alternative yang berasal dari
biomassa. Perlu juga pemilihan reagen dan katalis yang ramah lingkungan dan tidak
mengandung racun. Pemilihan pelarut juga penting, karena umumnya pelarut yang digunakan
(benzene, CFC, dll) menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Alternative pelarut green chemistry
yakni CO2 dalam bentuk cair (supercritical CO2) (Ahluwalia, 2004).
METODE PERCOBAAN
 ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang dibutuhkan pada percobaan ini meliputi labu leher tiga, pendingin
refluks, gelas beker, gelas Erlenmeyer, corong gelas, corong Buchner, penangas es,
pengaduk gelas, gelas ukur, pipet tetes, gelas arloji, pengaduk magnet, dan kertas
saring.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini meliputi aniline,
asam asetat glacial, abu zink (zinc dust), akuades, es batu, dan garam.
k.wr ‘14
Gambar Alat Utama
 CARA KERJA
Aniline sebanyak 5 ml dan asam asetat glacial sebanyak 15 ml dimasukkan ke
dalam Erlenmeyer. Kemudian ditambahkan abu zink 0,6 gram. Larutan lalu dimasukkan
ke dalam labu leher tiga dan direfluks selama 45 menit sambil diaduk dengan pengaduk
magnet.
Larutan yang telah direfluks kemudian dituangkan ke dalam gelas beker yang
telah diisi 100 ml akuades dalam penangas es sambil diaduk hingga terbentuk Kristal.
Kemudian larutan disaring menggunakan penyaring Buchner, sehingga diperoleh filtrate
berupa kristal.
Filtrate lalu direkristalisasi menggunakan akuades, di mana 100 ml akuades
dipanaskan dan filtrate dimasukkan serta ditambahkan norit secukupnya. Larutan
disaring menggunakan corong gelas dan filtrate ditampung pada Erlenmeyer dalam
penangas es. Larutan yang ditampung akan membentuk Kristal yang kemudian disaring
menggunakan penyaring Buchner dan dicuci dengan akuades, sehingga diperoleh
padatan Kristal. Padatan Kristal lalu dioven selama satu malam, baru kemudian diukur
massa dan titik lelehnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
 HASIL PERCOBAAN
 Bentuk: padatan Kristal berkilau
 Warna : putih agak merah muda
 Bau :
 Berat : 4,34 gram
 Titik lebur : 111,8⁰C – 113,5⁰C
 Rendemen :
k.wr ‘14
 PEMBAHASAN
Pada percobaan ini akan disintesis asetanilida dari amina primer yakni aniline
dengan suatu asam karboksilat yakni asam asetat glacial, di mana satu atom hydrogen
pada aniline digantikan dengan satu gugus asetil yang berasal dari asam asetat glasial.
Proses reaksi yang terjadi merupakan reaksi asilasi amina, di mana suatu amina (aniline)
digunakan untuk mensintesis amina lain (asetanilida) dengan pengubahan menjadi
amida yang diikuti dengan reduksi air (H2O).
Proses reaksi antara aniline dengan asam asetat glasial dilakukan dengan refluks
karena campuran tersebut berupa campuran senyawa organik di mana pada umumnya
reaksi-reaksi senyawa organik terjadi begitu lambat pada suhu ruang, sehingga agar
campuran tersebut bereaksi lebih cepat maka dilakukan pemanasan pada suhu tinggi
(eksotermis). Selain itu, anilin dan asam asetat glasial bersifat volatil, sehingga jika
menggunakan pemanasan biasa dapat menyebabkan pembentukan uap yang akan
mengurangi hasil kuantitatif dari suatu reaksi. Oleh karena itu pemanasan
digunakan refluks. Refluks digunakan untuk mempercepat reaksi dengan jalan
pemanasan tetapi tidak mengurangi jumlah zat yang ada. Selain itu, penggunaan refluks
juga untuk menyempurnakan reaksi yang terjadi.
Anilin dalam proses sintesis asetanilida berfungsi sebagai nukleofil, di mana
gugus karbonil pada anilin akan menyerang gugus karbonil pada asam asetat untuk
membentuk suatu amida. Asam setat glasial akan menjadikan larutan bersuasana asam.
Larutan yang bersifat asam akan mengakibatkan gugus karbonil pada asam asetat akan
lebih positif, sehingga penyerangan gugus karbonil oleh nukleofil akan lebih mudah
terjadi. Asam setat juga berfungsi untuk menetralkan muatan oksida sehingga
asetanilida yang terbentuk tidak terhidrolisis kembali karena pengaruh air. Sementara
itu, adanya abu zink berfungsi sebagai katalis positif yang dapat menurunkan
energi aktivasi, sehingga dapat mempercepat terjadinya reaksi. Selain itu, abu
zink juga berfungsi mencegah terjadinya oksidasi dan juga untuk mengikat kotoran.
Campuran larutan membentuk warna kuning kecoklatan yang kemudian
direaksikan dengan cara direfluks. Saat proses refluks, larutan diaduk menggunakan
pengaduk magnet. Selain untuk menjadikan larutan homogen, pengaduk magnet juga
digunakan untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh
bagian larutan. Panas larutan yang tidak merata dapat menyebabkan superheated pada
bagian tertentu yang berdampak ledakan (bumping).
Persamaan reaksi yang terjadi pada proses refluks adalah sebagai berikut.
k.wr ‘14
Mekanisme reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
Aniline berfungsi sebagai nukleofil. Pada tahap pertama, asam asetat glasial
mengalami delokalisasi/resonansi di mana atom O memiliki muatan negative,
sedangkan atom C bermuatan positif. Sementara itu, pasangan elektron bebas dari
atom N pada anilin tidak suka untuk melakukan delokalisasi/resonansi di sekitar cincin
aromatis.
Aniline yang bersifat nukleofil memiliki pasangan electron bebas yang
kemudian menyerang karbokation dari asam asetat glacial yang bersifat
elektrofil. Peristiwa itu menyebabkan perpindahan muatan dari atom C ke atom N yang
kemudian menjadikan atom N memiliki muatan positif. Elektron bebas dari O
membentuk ikatan rangkap dengan atom C bersamaan dengan atom C melepas
sepasang molekul OH-
, sehingga ion OH-
lepas. Ion OH-
kemudian menyerang satu atom
H pada N untuk mereduksi H2O. sehingga, akhirnya terbentuk asetanilida dan H2O.
Penggunaan gelas beker dalam penangas es untuk menampung larutan yang
telah direfluks untuk mempercepat proses pembentukan kristal asetanilida sebagai hasil
reaksi dari anilin dengan asam asetat glacial. Adanya akuades dalam gelas beker
berfungsi untuk pelarut yang akan menghidrolisis sisa asam asetat glacial yang masih
tersisa di dalam larutan. Penyaringan dengan penyaring Buchner akan didapatkan Kristal
asetanilida yang berwarna kuning kecoklatan. Kristal ini masih banyak mengandung
pengotor yang berasal dari sisa reaktan maupun hasil samping reaksi lainnya. Sehingga,
kristal yang diperoleh perlu dimurnikan dari segala pengotornya dengan cara
rekristalisasi agar dapat diperoleh kristal asetanilida yang murni.
Proses rekristalisasi asetanilida dilakukan dengan menggunakan pelarut akuades
yang telah dipanaskan, di mana pelarut akuades digunakan karena akuades tidak
melarutkan asetanilida (hanya melarutkan pengotornya). Rekristalisasinya juga dibantu
dengan penambahan norit ke dalam larutan yang sedang dipanaskan. Penambahan norit
dapat menghilangkan pengotor yang terdapat pada asetanilida dengan cara
mengadsorp pengotornya.
Larutan lalu disaring untuk memisahkan dari noritnya dan filtrate ditampung
pada Erlenmeyer dalam penangas es. Proses penyaringan harus berlangsung dalam
k.wr ‘14
kondisi panas karena jika larutan sudah mendingin, maka asetanilida dan pengotornya
akan kembali menjadi kristal, sehingga pengotor akan tercampur lagi dengan setanilida.
Penangas es berfungsi untuk mempercepat pembentukan kristal asetanilida yang
berasal dari hasil proses penyaringan. Filtrate kemudian disaring menggunakan
penyaring Buchner untuk memperoleh kristal asetanilidanya. Kristal asetanilida yang
diperoleh adalah hasil rekristalisasi, di mana kristal dioven agar kering (menguapkan sisa
air yang masih terkandung).
Proses sintesis asetanilida pada percobaan ini menggunakan prinsip green
chemistry. Green chemistry digunakan untuk mengurangi penghasilan limbah kimia
terutama limbah yang berbahaya. Penggunaan metode ini diwujudkan dengan
penggunaan asam asetat glacial sebagai pelarut dalam proses sintesis, di mana dengan
menggunakan asam asetat glacial, maka hanya akan dihasilkan hasil samping berupa
H2O yang tidak berbahaya. Hal ini jelas berbeda jika digunakan asam asetat anhidrat, di
mana pada hasil akhirnya akan dihasilkan garam anilinium asetat yang kemudian akan
menjadi limbah kimia. Selain itu, juga digunakan pelarut akuades dan norit dalam proses
rekristalisasinya, sehingga selain lebih aman juga tidak menimbulkan limbah yang
berbahaya.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh asetanilida yang berbentuk Kristal
berkilau berwarna putih agak merah muda dengan massa asetanilida yakni 4,34 gram
dan nilai rendemen 58,48%. Sementara itu, nilai titik leleh asetanilida hasil sintesis
diperoleh 111,8⁰C – 113,5⁰C. Berdasarkan literature, bentuk fisik asetanilida yakni
Kristal berkilau berwarna putih dengan titik leleh 114,3⁰C. Sehingga, berdasarkan
bentuk fisik, asetanilida hasil sintesis masih belum sesuai karena asetanilida yang
dihasilkan berrwarna putih agak merah muda. Sementara itu, untuk titik lelehnya sudah
hampir mendekati murni. Namun, rendemen yang hanya separuhnya (58,48%)
kemungkinan pada proses rekristalisasi tidak semua kristal larut, sehingga saat disaring
ada kristal yang ikut tersaring dan menyebabkan berkurangnya hasil sintesisnya.
KESIMPULAN
... (cari sendiri ya :D ) ^^
DAFTAR PUSTAKA
Ahluwalia, dkk., 2004, New Trends in Green Chemistry, Kluwer Academic Publisher, New Delhi.
Faith, dkk., 1975. Industrial Chemicals, Fourth Edition, John Wiley and Sons Inc., New York.
Humphreys, 1995, Recrystallization and Related Annealing Phenomena, Edisi Kedua, The
Boulevard Langford Line, Oxford.
k.wr ‘14
Kirchhoff, M. M., 2001, Topics In Green Chemistry, J. Chem. Educ., Vol 78, No 12, Hal 1577.
Ledgard, J. B., 2007, A Laboratory History of Narcotics Volume 1: Amphetamines and
Derivatives, Belmont, USA.
Oxtoby, dkk., 2008, Principles of Modern Chemistry, Seventh Edition, Cengage Learning, USA.
Sumardjo, D., 2006, Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata 1 Fakultas Bioeksata, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

More Related Content

What's hot

laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Dede Suhendra
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratpure chems
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikDwi Karyani
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 

What's hot (20)

laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilik
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 

Viewers also liked

Viewers also liked (12)

Sintesis aspirin
Sintesis aspirinSintesis aspirin
Sintesis aspirin
 
Sintesis aspirin
Sintesis aspirinSintesis aspirin
Sintesis aspirin
 
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZOSINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
 
Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin Laporan lengkap aspirin
Laporan lengkap aspirin
 
Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh Laporan Pembuatan coffeine dari teh
Laporan Pembuatan coffeine dari teh
 
Makalah karbohidrat
Makalah karbohidratMakalah karbohidrat
Makalah karbohidrat
 
Reaksi Eliminasi dari Alkil Halida
Reaksi Eliminasi dari Alkil Halida Reaksi Eliminasi dari Alkil Halida
Reaksi Eliminasi dari Alkil Halida
 
Kimor
KimorKimor
Kimor
 
Makalah Karbohidrat
Makalah KarbohidratMakalah Karbohidrat
Makalah Karbohidrat
 
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organikITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
ITP UNS SEMESTER 2 senyawa halogen organik
 
Karbohidrat
Karbohidrat Karbohidrat
Karbohidrat
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 

Similar to laporan kimia organik - Sintesis asetanilida

laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminaqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonlaporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftolqlp
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptxaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptxRambuAsmoroSejati
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratwindi ade
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaMiftah Annur
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon25 34
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
RekristalisasiTillapia
 
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Endang Lestari
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 zakirafi
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
Identifikasi aldehida dan keton
Identifikasi aldehida dan ketonIdentifikasi aldehida dan keton
Identifikasi aldehida dan ketonmuhlisun_azim
 
7. Kelompok 5_Amina dan Aromatis Polisiklik dan Heterosiklik.pptx
7. Kelompok 5_Amina dan Aromatis Polisiklik dan Heterosiklik.pptx7. Kelompok 5_Amina dan Aromatis Polisiklik dan Heterosiklik.pptx
7. Kelompok 5_Amina dan Aromatis Polisiklik dan Heterosiklik.pptxAndhikaFathurrohman
 

Similar to laporan kimia organik - Sintesis asetanilida (20)

laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis imina
 
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinonlaporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
laporan kimia organik - Sintesis antrakuinon
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptxaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
 
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halidaidentifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
identifikasi alkohol,anhidrida, asil halida
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton2 aldehid dan keton
2 aldehid dan keton
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
Analisa kuantitatif gugus fungsi 2
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
Identifikasi aldehida dan keton
Identifikasi aldehida dan ketonIdentifikasi aldehida dan keton
Identifikasi aldehida dan keton
 
7. Kelompok 5_Amina dan Aromatis Polisiklik dan Heterosiklik.pptx
7. Kelompok 5_Amina dan Aromatis Polisiklik dan Heterosiklik.pptx7. Kelompok 5_Amina dan Aromatis Polisiklik dan Heterosiklik.pptx
7. Kelompok 5_Amina dan Aromatis Polisiklik dan Heterosiklik.pptx
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Identifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan ketonIdentifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan keton
 

More from qlp

Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseqlp
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcqlp
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanqlp
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerqlp
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis miselqlp
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromqlp
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomqlp
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriqlp
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformqlp
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikqlp
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 
Viskometri
ViskometriViskometri
Viskometriqlp
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 

More from qlp (20)

Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
 
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
 
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Viskometri
ViskometriViskometri
Viskometri
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

laporan kimia organik - Sintesis asetanilida

  • 1. k.wr ‘14 SINTESIS ASETANILIDA TUJUAN  Mempelajari sintesis amida dari asam karboksilat dan amina primer menggunakan prinsip green chemistry  Mempelajari reaksi adisi-eliminasi pada turunan senyawa karbonil TINJAUAN PUSTAKA Aniline merupakan anggota dari amina yang gugus aminonya terikat secara langsung dengan cincin benzene. Rumus kimia aniline yakni C₆H₅NH₂. Aniline merupakan cairan berminyak yang berwarna coklat, mendidih pada 184⁰C, meleleh pada -6⁰C, dan sedikit larut dalam air. Secara komersial, aniline dihasilkan dari reduksi nitrobenzene oleh beberapa agen pereduksi seperti besi dan HCl, diikuti dengan distilasi uap produk (Rappoport, 2007). Asam asetat glacial (CH3COOH) atau asam asetat murni merupakan larutan tidak berwarna dengan bau menyengat (tajam). Asam asetat glacial bersifat korosiv dengan titik didih 118⁰C dan titik beku 17⁰C. Asam ini merupakan pelarut yang baik untuk beberapa senyawa organic karena dapat bercampur dalam air, alcohol, gliserol, eter, dan CCl₄. Asam asetat glacial dapat dibuat dan distilasi destruktif kayu dan kemudian dikondensasi dengan uap (Ledgard, 2007). Asetanilida dapat disintesis dari aniline dan asam asetat. Dalam skala industry, anilin dan asam asetat direaksikan dalam sebuah tangki yang dilengkapi dengan pengaduk. Reaksi berlangsung selama 8 jam pada suhu 150⁰C - 160⁰C dan tekanan 2,5 atm dengan yield mencapai 98 % dan konversi mencapai 99,5%. Produk dalam keadaan panas dikristalisasi dengan menggunakan kristalizer untuk membentuk butiran (kristal) asetanilida (Faith, 1975). Adisi artinya penambahan atau penangkapan. Dalam reaksi adisi, suatu zat ditambahkan ke dalam suatu senyawa yang mempunyai ikatan rangkap itu berubah menjadi ikatan tunggal. Reaksi adisi dibedakan atas reaksi adisi elektrofilik (jika gugus yang pertama menyerang mengandung ikatan rangkap antara dua atom karbon) dan adisi nukleofilik (jika gugus yang pertama menyerang merupakan pereaksi nukleofil) (Sumardjo, 2006). Eliminasi artinya penghilangan atau pelepasan. Pada reaksi ini, dua atom yang terikat pada dua buah atom karbon yang letaknya berdampingan dilepaskan oleh suatu pereaksi sehingga menghasilkan ikatan rangkap (Sumardjo, 2006). Secara umum, reaksi adisi-eliminasi digambarkan sebagai berikut (Sumardjo, 2006). Refluks merupakan proses pemanasan rekatan secara kontinu, pendinginan uap air, dan mengembalikan kembali ke labu sebagai larutan. Refluks digunakan untuk men-sintesis suatu
  • 2. k.wr ‘14 senyawa, baik organik maupun anorganik dalam waktu lama pada temperature tertentu. Umumnya digunakan untuk mensistesis senyawa-senyawa yang mudah menguap atau volatile. Penggunaan batu didih atau magnetic stirrer akan menjaga pendidihan larutan dari “bumping” (Faith, 1975). Senyawa yang diperoleh dari sumber-sumber alam atau dari campuran reaksi hampir selalu mengandung kotoran. Kotoran dapat mencakup beberapa kombinasi dari kotoran larut dan berwarna. Untuk mendapatkan senyawa murni kotoran ini harus dihilangkan. Masing- masing akan dihapus dalam langkah terpisah dalam prosedur rekristalisasi (Humphreys, 1995). Rekristalisasi merupakan satu dari metode untuk pemurnian zat padat, didasarkan atas perbedaan antara kelarutan zat yang diinginkan dan kotorannya. Dalam rekristalisasi, sebuah larutan mulai mengendapkan sebuah senyawa bila larutan tersebut mencapai titik jenuhnya terhadap senyawa tersebut. Dalam pelarutan, pelarut menyerang zat padat dan mensolvatasinya pada tingkat partikel individual (Oxtoby, 2008). Green chemistry merupakan desain produk kimia dan suatu proses yang mengurangi penggunaan zat berbahaya. Hal ini merupakan pencegahan polusi di tingkat yang paling mendasar dari atom dan molekul. Green chemistry mencampurkan suatu inovasi dalam kimia dengan ekonomi serta pemanfaatan lingkungan, menawarkan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan untuk memecahkan beberapa masalah di lingkungan kita (Kirchhoff, 2001). Metode dalam green chemistry yakni dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Pemilihan senyawa awal, di mana umumnya sintesis menggunakan petrokimia (dari petrolueum) yang tidak terbarukan, sehingga digunakan bahan alternative yang berasal dari biomassa. Perlu juga pemilihan reagen dan katalis yang ramah lingkungan dan tidak mengandung racun. Pemilihan pelarut juga penting, karena umumnya pelarut yang digunakan (benzene, CFC, dll) menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Alternative pelarut green chemistry yakni CO2 dalam bentuk cair (supercritical CO2) (Ahluwalia, 2004). METODE PERCOBAAN  ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang dibutuhkan pada percobaan ini meliputi labu leher tiga, pendingin refluks, gelas beker, gelas Erlenmeyer, corong gelas, corong Buchner, penangas es, pengaduk gelas, gelas ukur, pipet tetes, gelas arloji, pengaduk magnet, dan kertas saring. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini meliputi aniline, asam asetat glacial, abu zink (zinc dust), akuades, es batu, dan garam.
  • 3. k.wr ‘14 Gambar Alat Utama  CARA KERJA Aniline sebanyak 5 ml dan asam asetat glacial sebanyak 15 ml dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Kemudian ditambahkan abu zink 0,6 gram. Larutan lalu dimasukkan ke dalam labu leher tiga dan direfluks selama 45 menit sambil diaduk dengan pengaduk magnet. Larutan yang telah direfluks kemudian dituangkan ke dalam gelas beker yang telah diisi 100 ml akuades dalam penangas es sambil diaduk hingga terbentuk Kristal. Kemudian larutan disaring menggunakan penyaring Buchner, sehingga diperoleh filtrate berupa kristal. Filtrate lalu direkristalisasi menggunakan akuades, di mana 100 ml akuades dipanaskan dan filtrate dimasukkan serta ditambahkan norit secukupnya. Larutan disaring menggunakan corong gelas dan filtrate ditampung pada Erlenmeyer dalam penangas es. Larutan yang ditampung akan membentuk Kristal yang kemudian disaring menggunakan penyaring Buchner dan dicuci dengan akuades, sehingga diperoleh padatan Kristal. Padatan Kristal lalu dioven selama satu malam, baru kemudian diukur massa dan titik lelehnya. HASIL DAN PEMBAHASAN  HASIL PERCOBAAN  Bentuk: padatan Kristal berkilau  Warna : putih agak merah muda  Bau :  Berat : 4,34 gram  Titik lebur : 111,8⁰C – 113,5⁰C  Rendemen :
  • 4. k.wr ‘14  PEMBAHASAN Pada percobaan ini akan disintesis asetanilida dari amina primer yakni aniline dengan suatu asam karboksilat yakni asam asetat glacial, di mana satu atom hydrogen pada aniline digantikan dengan satu gugus asetil yang berasal dari asam asetat glasial. Proses reaksi yang terjadi merupakan reaksi asilasi amina, di mana suatu amina (aniline) digunakan untuk mensintesis amina lain (asetanilida) dengan pengubahan menjadi amida yang diikuti dengan reduksi air (H2O). Proses reaksi antara aniline dengan asam asetat glasial dilakukan dengan refluks karena campuran tersebut berupa campuran senyawa organik di mana pada umumnya reaksi-reaksi senyawa organik terjadi begitu lambat pada suhu ruang, sehingga agar campuran tersebut bereaksi lebih cepat maka dilakukan pemanasan pada suhu tinggi (eksotermis). Selain itu, anilin dan asam asetat glasial bersifat volatil, sehingga jika menggunakan pemanasan biasa dapat menyebabkan pembentukan uap yang akan mengurangi hasil kuantitatif dari suatu reaksi. Oleh karena itu pemanasan digunakan refluks. Refluks digunakan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak mengurangi jumlah zat yang ada. Selain itu, penggunaan refluks juga untuk menyempurnakan reaksi yang terjadi. Anilin dalam proses sintesis asetanilida berfungsi sebagai nukleofil, di mana gugus karbonil pada anilin akan menyerang gugus karbonil pada asam asetat untuk membentuk suatu amida. Asam setat glasial akan menjadikan larutan bersuasana asam. Larutan yang bersifat asam akan mengakibatkan gugus karbonil pada asam asetat akan lebih positif, sehingga penyerangan gugus karbonil oleh nukleofil akan lebih mudah terjadi. Asam setat juga berfungsi untuk menetralkan muatan oksida sehingga asetanilida yang terbentuk tidak terhidrolisis kembali karena pengaruh air. Sementara itu, adanya abu zink berfungsi sebagai katalis positif yang dapat menurunkan energi aktivasi, sehingga dapat mempercepat terjadinya reaksi. Selain itu, abu zink juga berfungsi mencegah terjadinya oksidasi dan juga untuk mengikat kotoran. Campuran larutan membentuk warna kuning kecoklatan yang kemudian direaksikan dengan cara direfluks. Saat proses refluks, larutan diaduk menggunakan pengaduk magnet. Selain untuk menjadikan larutan homogen, pengaduk magnet juga digunakan untuk meratakan panas sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan. Panas larutan yang tidak merata dapat menyebabkan superheated pada bagian tertentu yang berdampak ledakan (bumping). Persamaan reaksi yang terjadi pada proses refluks adalah sebagai berikut.
  • 5. k.wr ‘14 Mekanisme reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut. Aniline berfungsi sebagai nukleofil. Pada tahap pertama, asam asetat glasial mengalami delokalisasi/resonansi di mana atom O memiliki muatan negative, sedangkan atom C bermuatan positif. Sementara itu, pasangan elektron bebas dari atom N pada anilin tidak suka untuk melakukan delokalisasi/resonansi di sekitar cincin aromatis. Aniline yang bersifat nukleofil memiliki pasangan electron bebas yang kemudian menyerang karbokation dari asam asetat glacial yang bersifat elektrofil. Peristiwa itu menyebabkan perpindahan muatan dari atom C ke atom N yang kemudian menjadikan atom N memiliki muatan positif. Elektron bebas dari O membentuk ikatan rangkap dengan atom C bersamaan dengan atom C melepas sepasang molekul OH- , sehingga ion OH- lepas. Ion OH- kemudian menyerang satu atom H pada N untuk mereduksi H2O. sehingga, akhirnya terbentuk asetanilida dan H2O. Penggunaan gelas beker dalam penangas es untuk menampung larutan yang telah direfluks untuk mempercepat proses pembentukan kristal asetanilida sebagai hasil reaksi dari anilin dengan asam asetat glacial. Adanya akuades dalam gelas beker berfungsi untuk pelarut yang akan menghidrolisis sisa asam asetat glacial yang masih tersisa di dalam larutan. Penyaringan dengan penyaring Buchner akan didapatkan Kristal asetanilida yang berwarna kuning kecoklatan. Kristal ini masih banyak mengandung pengotor yang berasal dari sisa reaktan maupun hasil samping reaksi lainnya. Sehingga, kristal yang diperoleh perlu dimurnikan dari segala pengotornya dengan cara rekristalisasi agar dapat diperoleh kristal asetanilida yang murni. Proses rekristalisasi asetanilida dilakukan dengan menggunakan pelarut akuades yang telah dipanaskan, di mana pelarut akuades digunakan karena akuades tidak melarutkan asetanilida (hanya melarutkan pengotornya). Rekristalisasinya juga dibantu dengan penambahan norit ke dalam larutan yang sedang dipanaskan. Penambahan norit dapat menghilangkan pengotor yang terdapat pada asetanilida dengan cara mengadsorp pengotornya. Larutan lalu disaring untuk memisahkan dari noritnya dan filtrate ditampung pada Erlenmeyer dalam penangas es. Proses penyaringan harus berlangsung dalam
  • 6. k.wr ‘14 kondisi panas karena jika larutan sudah mendingin, maka asetanilida dan pengotornya akan kembali menjadi kristal, sehingga pengotor akan tercampur lagi dengan setanilida. Penangas es berfungsi untuk mempercepat pembentukan kristal asetanilida yang berasal dari hasil proses penyaringan. Filtrate kemudian disaring menggunakan penyaring Buchner untuk memperoleh kristal asetanilidanya. Kristal asetanilida yang diperoleh adalah hasil rekristalisasi, di mana kristal dioven agar kering (menguapkan sisa air yang masih terkandung). Proses sintesis asetanilida pada percobaan ini menggunakan prinsip green chemistry. Green chemistry digunakan untuk mengurangi penghasilan limbah kimia terutama limbah yang berbahaya. Penggunaan metode ini diwujudkan dengan penggunaan asam asetat glacial sebagai pelarut dalam proses sintesis, di mana dengan menggunakan asam asetat glacial, maka hanya akan dihasilkan hasil samping berupa H2O yang tidak berbahaya. Hal ini jelas berbeda jika digunakan asam asetat anhidrat, di mana pada hasil akhirnya akan dihasilkan garam anilinium asetat yang kemudian akan menjadi limbah kimia. Selain itu, juga digunakan pelarut akuades dan norit dalam proses rekristalisasinya, sehingga selain lebih aman juga tidak menimbulkan limbah yang berbahaya. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh asetanilida yang berbentuk Kristal berkilau berwarna putih agak merah muda dengan massa asetanilida yakni 4,34 gram dan nilai rendemen 58,48%. Sementara itu, nilai titik leleh asetanilida hasil sintesis diperoleh 111,8⁰C – 113,5⁰C. Berdasarkan literature, bentuk fisik asetanilida yakni Kristal berkilau berwarna putih dengan titik leleh 114,3⁰C. Sehingga, berdasarkan bentuk fisik, asetanilida hasil sintesis masih belum sesuai karena asetanilida yang dihasilkan berrwarna putih agak merah muda. Sementara itu, untuk titik lelehnya sudah hampir mendekati murni. Namun, rendemen yang hanya separuhnya (58,48%) kemungkinan pada proses rekristalisasi tidak semua kristal larut, sehingga saat disaring ada kristal yang ikut tersaring dan menyebabkan berkurangnya hasil sintesisnya. KESIMPULAN ... (cari sendiri ya :D ) ^^ DAFTAR PUSTAKA Ahluwalia, dkk., 2004, New Trends in Green Chemistry, Kluwer Academic Publisher, New Delhi. Faith, dkk., 1975. Industrial Chemicals, Fourth Edition, John Wiley and Sons Inc., New York. Humphreys, 1995, Recrystallization and Related Annealing Phenomena, Edisi Kedua, The Boulevard Langford Line, Oxford.
  • 7. k.wr ‘14 Kirchhoff, M. M., 2001, Topics In Green Chemistry, J. Chem. Educ., Vol 78, No 12, Hal 1577. Ledgard, J. B., 2007, A Laboratory History of Narcotics Volume 1: Amphetamines and Derivatives, Belmont, USA. Oxtoby, dkk., 2008, Principles of Modern Chemistry, Seventh Edition, Cengage Learning, USA. Sumardjo, D., 2006, Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata 1 Fakultas Bioeksata, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.