Dokumen tersebut membahas mengenai pemanfaatan rumput laut sebagai sumber daya alam yang menjanjikan untuk pembangunan berkelanjutan. Rumput laut memiliki berbagai manfaat seperti sebagai bahan baku obat, mengandung zat antioksidan, antihipercolesterolemia, dan dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk pertanian.
1. Enviromental Sustainability
DOI 10.1007/978-81-322-2056-5_4
“Seaweed : A Pomising Source For Sustainable Development”
“Rumput Laut : Sumber Daya Alam yang Menjanjikan untuk
Pembangunan Berkelanjutan”
Nedumaran T. Arulbalachanran
Diterjemahkan oleh:
SRI KUMALA
I1A2 14 075
Dibawah Bimbingan :
Prof. Dr. Ir. La Ode Muhammad Aslan, M.Sc
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
Enviromental Sustainability
DOI 10.1007/978-81-322-2056-5_4
“Seaweed : A Pomising Source For Sustainable Development”
“Rumput Laut : Sumber Daya Alam yang Menjanjikan untuk
Pembangunan Berkelanjutan”
Nedumaran T. Arulbalachanran
Diterjemahkan oleh:
SRI KUMALA
I1A2 14 075
Dibawah Bimbingan :
Prof. Dr. Ir. La Ode Muhammad Aslan, M.Sc
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
Enviromental Sustainability
DOI 10.1007/978-81-322-2056-5_4
“Seaweed : A Pomising Source For Sustainable Development”
“Rumput Laut : Sumber Daya Alam yang Menjanjikan untuk
Pembangunan Berkelanjutan”
Nedumaran T. Arulbalachanran
Diterjemahkan oleh:
SRI KUMALA
I1A2 14 075
Dibawah Bimbingan :
Prof. Dr. Ir. La Ode Muhammad Aslan, M.Sc
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
2. Judul
Nama
Stambuk
Jurusan
IIALAMAN PENGESAHAN
Rumput Laut : Surnber daya alam yang menjanjikan untuk
pembangunan berkelanj utan'
Sri Kumala
t1.A2 A A75
Budidaya Perairaa
Laporan Lengkap ini
Telah Diperiksa dan Disetujui oleh :
Dosen Koordinator Mata Kuliah
Manajemen Akuakultur Laut
Kendari Juli 2018
Tanggal Pengesahan
$tust(
NIP. 19661210 199103 I 005
3. “Rumput Laut : Sumber yang Menjanjikan Untuk Pembangunan
Berkelanjutan”
Nemuduran T. Arulbalancaran
6.5. Sulfat Polisakarida dari Rumput Laut
Fucan, keluarga sulfat polisakarida yang muncul pada rumput laut coklat
dan memiliki beberapa aktifitas biologi. Keuntungan dari jenis ini yaitu sebagai
bahan obat yang akan menawarkan potensi dan resiko kontaminasi dengan virus
atau partikel seperti prion. Sebuah fucan dibuat dari spatoglascum schroederi
diuji sebagai inhibitor cellmatrix menggunakan interaksi tipe sel ovarium hamster
liar (Cho-ki) dan mutasi jenis Xylosyltrasfera. Se (Cho-745) efisien polimer pada
sulfat adhesi spesifik dengan menggunakan beberapa matrix. Sebagai substrat
protein untuk lampiran sel pengobatan dengan menghambat polimer perekat
fibronektin untuk kedua Cho-k1 (2x10.) Cho-745 (2x10.) (5x10.) sel-sel. Efek
laminin tidak terdeteksi menggunakan jenis sel. Disisi lain untuk kolagen jenis -1
terhambat. Fucan yang tidak mempengaruhi proliferasi sel atau siklus sel (Rocha.
Et.al. 2001).
6.6. Kegiatan Antihypercholesterolemic
Disisi kanan dan kiri dari rongga peritoneum total kolestrol dan kepadatan
rendah lipoprotein menurun menjadi 37 % dan 24 % karena rumput laut. Untuk
perubahan histokimia hepatik jaringan yang diperoleh pada 40 jam setelah injeksi
triton dan Poryhyra Yezoensis ekstrak yang tetap dari kalsium. Jumlah tetes lipid
dan kolesterol partikel menurun di portal rongga hati sitoplasma. Hal ini
menunjukan bahwa akumulasi dari lipid termasuk kolesterol yang disebabkan
oleh triton. Efek dari ekstrak rumput laut Y. Yezoensis dapat mencegah kolesterol
tinggi.
4. 6.7 Antikoagulan Zat dari Rumput Laut
Antikoagulan terisolasi dari laut alga hijau Codium pugnifarmis terutama
dari glukosa dengan jumlah kecil dari arabinosa dan galaktosa. Sulfat (326 µ mg
Polisakarida) dan mengandung protein ( 52 π mg Polisakarida) dan proteoglycan.
Sifat-sifat murni antikoagulan proteglikan dibandingkan dengan heparin
tramboplastin persial teraktivasi (APTT), waktu protrambin (PT) dan waktu
trombin (TT) menggunakan plasma manusia normal. Proteoglikan menunjukan
kegiatan yang mirip dengan heparin, disisi lain proteoglikan tidak mempengaruhi
PT bahkan pada konsentrasi dimana APTT dan TT yang berkepanjangan. Pada
anti koagulan mekanisme proteoglikan ini adalah karena penghambat langsung
dari potensi anti trombin III. Ekstrak etanol dari kelompok S3 organisme laut
yang dievaluasi untuk anti mikroba dan aktivitas anti parasit, aktivitas terhadap
Stophylococus aureus, Strepcococus feacalis, Bacillus subtilis (gram positif)
Escericia coli (gram negatif) maupun (gram positif), Eschericia coli (negatif) dan
Candida albincas (jamur) ditentukan oleh difusi agar metode kelompok 15
ekstrak etanol yang diuji terhadap Entamoeba hystolitica dan Muricea appressa
aktif dalam melawan Giardia Lamblia. lithothamnium crassiuscula menunjukan
aktivitas terhadap kedua trofozort (Matsubara et.al. 2000).
6.8. Aktivitas Imumunosupresif dari Rumput Laut
Air ekstrak ganggang rumput laut dan immunosupresif kegiatan diselidiki
untuk aktivitas in vivo menggunakan murine model kolagen yang diinduksi
arthtritis dan transplantasi kulit. Sebelas (tiga coklat dan delpan ganggang merah)
kegiatan supresif pada kolagen yang diinduksi model arthritis. Gracilaria
verrucosa khususnya menunjukan aktivitas tinggi. Disisi lain, pengobatan dengan
ekstrak dari Codium Fragille, C. intracum, C. divaricatum dan Liagora sp.
berkepanjangan. Hasil ini menunjukan bahwa senyawa bioaktif dengan aktivitas
monosupresif mungkin terkandung dalam alga ini (Mizokoshi et.al, 1995).
5. 6.9. Antiulcer Substansi dari Rumput Laut
Prophyran menghambat gram negatif akibat penyerangan bakteri
Helicobacter Pylori. Zat ini dapat menghilangkan secara khusus H. Phylori dari
lambung dan digunakan gastritis, ulkus, lambung, ulkus deodenum dan kanker
lambung. Pemberian oral Porphyran mencegah pelekatan Urease pada H. Phylori
sehingga dapat mencegah beberapa penyakit yang berhubungan dengan itu
(Bhatia et.al. 2003).
6.10. Aglutinasi, Koagulan dan Stimulasi Migrasi Sifat Sel
Proses umum makromolekul dalam sel-sel dan khusus karakteristik yang
paling penting. Banyak program-program penelitian mengeksploitasi
penghargaan dan ini telah menjadi penelitian fokus dalam biologi, kimia,
kedokteran dan farmasi. Reaksi biologi yang telah melibatkan pengakuan
peristiwa yang mencakup proses seperti sel aglutimasi dan koagulasi, stimulasi
migrasi sel dan pemupukan. Lektin kadang-kadang disebut sebagai hemaglutinis
atau mengumpulkan glikoprotein dengan kemampuan sel-sel darah merah (Boyd
dan Reguera 1949). Virus polisakarida yang hadir pada permukaan sel dan
sebagai akibatnya banyak sel termasuk mikroba dan ragi sel-sel tumor (Hori et.al.
1986) dan eritrosit secara selektif aglutinated oleh lektin (Chan et.al. 1995).
Lektin adalah gula yang dihambat oleh dari jenis yang sama seperti orang-orang
pada permukaan sel-sel aglutinated (Sharma, 1993), dan berguna dalam
mengeksploitasi sifat biologi struktur dan proses dan menemukan aplikasi dalam
biologi, sitologi, dan biokimia, kedokteran dan ilmu teknologi pangan. Lektin dari
Cadium sp. telah dikembangkan menjadi tersedia secara komersial reagen dan
secara rutin digunakan dalam penelitian biokikimia. Lektin dengan
hemaglutinating sifat yang terjadi pada alga merah, hijau dan alga coklat (Rogers
dan Hari, 1993, Shamnugan et.al 2000). Mereka bereakasi dengan berbagai
macam sritrosit termasuk jenis darah manusia. Reaksi aglutinasi dengan kelompok
darah manusia telah menyebabkan sel mengikat pola Dilectinosorbentes (Wu
et.al. 1998). Lektin dari Codium Fragile subspesies Tomentosoides telah
6. dikembangkan menjadi histokimia reagen dengan coupling mereka untuk koloid
membentuk lektin-gold konjugat. Konjugat ini berguna untuk studi topografi
permukaan dari sel-sel jaringan hewan (Griffin et.al 1995).
6.11 Antilipemic Hypocholeterolemic, Hipotensi dan Kegiatan-kegiatan
Terkait
Kadar kolesterol plasma tinggi dan tekanan darah tinggi adalah penyebab
penyakit kardiovaskular. Beberapa makroalga polisakarida dan serat seperti
alginat, karagenan, Funoran, Fucoidan, Laminaran, Porphyran, dan Ulvan telah
dicatat untuk menghasilkan respon hipokolesterolemik dan hipolipidemik karena
penurunan penyerapan kolesterol dalam usus (panlasigui et. al. 2003). Ini sering
digabungkan dengan peningkatan kandungan kolesterol feses dan respons
hipoglikemik (Dumelod et.al. 1999). Manusia telah melaporkan tekanan darah
sistolik rendah (tanggapan antihipertensi) dan kadar kolesterol total, kolesterol
bebas, Trgliserida, dan Fospolipid yang lebih rendah di hati (Nishide dan Uchida,
2003). Bukti menunjukkan bahwa Ulvan sebagai serat makanan memainkan peran
protektif dalam tingkat seperti itu memodulasi efek stimulasi sekresi musim oleh
sel ke dalam usus besar (Barcelo et al.2000). Ekstrak metanol mentah dari
Plevetia babingtonii menunjukkan aktivitas penghambatan α-glukosidase yang
kuat yang dapat membuatnya efektif dalam menekan hiperglikemia postprandial
(Ohta et al. 2002).
Aktivitas hipolipidemik telah diidentifikasi dalam ekstrak etanol dari
Solieria robusta, Lyngarisa stellata, Colpomenia sinuosa, Spatoglossum asperum,
dan Caulerpa racemosa, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan kadar
kolesterol total serum, trigliserida, dan kolesterol kepadatan rendah lipoprotein
pada tikus (Ara et.al . 2002). PGE2 dari Gracilaria Lichenoides memiliki sifat
antihipertensi ketika diberikan secara intravena ke tikus hipertensi. Beberapa zat
ini, terutama serat, adalah untuk dieksploitasi oleh perusahaan nutraceutical yang
memasarkannya sebagai produk kesehatan.
7. 6.12 Antioksidan Dari Rumput Laut
Rumput laut terus-menerus terkena berbagai kondisi lingkungan
termasuk pembekuan, pembatasan karbon, tekanan air, stres dan panas. Kondisi
ini adalah penyebab utama pembentukan ROS dan berkontribusi pada
penghambatan fotosintesis. Alga coklat fokus menghasilkan ROS karena
pembekuan, cahaya tinggi, dan stres (Collen dan Davison 1999, 2001) yang
dideteksi dengan pewarna fluorescent (Collen dan Davison 1997). Alga merah,
menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi selain rumput laut merah
Chondrus crispus, karena paparan hariannya terhadap suhu udara yang tinggi di
zona bawah intertidal. Aktivitas antioksidan enzimatik dan nonenzy matic
meningkat dengan tinggi pasang surut dan juga dengan suhu. Pada tingkat pasang
yang tinggi, rumput laut terus menerus terpapar terhadap radiasi yang terlihat dan
ultraviolet, menghasilkan produksi ROS yang lebih tinggi.
7. Pemanfaatan Rumput Laut Sebagai Pupuk
Penggunaan rumput laut sebagai pupuk dalam praktek pertanian sangat
kuno dan lazim di kalangan orang Romawi dan juga dipraktekkan di Inggris,
Perancis, Spanyol, Jepang, dan China (Thirumaran et.al. 2009). Hasil eskresi
rumput laut adalah pupuk pengaktif yang lambat, dan aplikasinya cocok untuk
tanah berpasir ringan, yang umumnya kekurangan dalam potash. Kondisi fisik
tanah ringan ini juga meningkat (struktur remah) karena sifat rumput laut yang
seperti agar-agar. Hal ini disebabkan tingginya kandungan polisakarida dan
kapasitas konsekuensinya untuk menahan air. Ekstrak rumput laut digunakan
secara luas di bidang pertanian/perikanan sebagai suplemen pertumbuhan tanaman
dan rumput laut membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menjadi sepenuhnya
efektif dalam tanah sebagai nutrisi tanaman. Konsentrat rumput laut diketahui
menyebabkan banyak efek menguntungkan pada tanaman karena mengandung
unsur-unsur penambah pertumbuhan (IAA dan IBA, Cytokinins) (Fe, Cu, Zn, Co,
Mo, Mn dan Ni), vitamin, dan asam amino ( Challen dan Hemingway 1965). Oleh
karena itu, rumput laut dalam jumlah besar dapat digunakan sebagai pupuk
8. kandang di semua bagian negara, baik secara langsung dalam bentuk kompos.
Aplikasi pupuk rumput laut meningkatkan kesuburan tanah di bidang budidaya
khususnya rumput laut coklat karena kandungan alginat mereka, yang membantu
dalam pengkondisian tanah memfasilitasi aerasi, retensi kelembaban, dan
penyerapan unsur nutrisi. Aplikasi pupuk cair rumput laut (penyemprotan)
kadang-kadang mengurangi serangan serangga, dan bit gula dan daun kentang
yang diberi ekstrak rumput laut memiliki tingkat yang lebih rendah dengan kutu
daun (20%) dibandingkan dengan daun yang tidak diberi perlakuan (83%).
Penerapan SLF untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman terestrial cepat
menjadi praktik yang diterima. Secara umum, efek menguntungkan yang
dilaporkan dari rumput laut adalah peningkatan kekuatan tanaman secara
keseluruhan, hasil, kualitas, dan kuantitas parameter tanaman yang berbeda yang
mampu menahan kondisi lingkungan yang merugikan (Balakrishnan et. al 2007).
Tidak seperti, pupuk kimia, ekstrak berasal dari rumput laut bersifat
biodegradable, tidak beracun, tidak berpolusi, dan tidak berbahaya bagi manusia,
dan hewan (Anandhan and Sorna Kumari 2011).
7.1 Metode Penerapan
Pupuk rumput laut dapat disiapkan dengan metode pupuk kandang (atau)
kompos, pupuk kasar, dan sediaan cair. Umumnya, ekstrak rumput laut diterapkan
dalam penggunaan dosis kecil, sudah jelas bahwa bahan aktif dalam ekstrak
rumput laut efektif dalam konsentrasi rendah dengan Hoagland. Protokol solusi
diikuti oleh Epstein (1972).
7.1.1Manur (atau) Kompos
Rumput laut telah digunakan sebagai makanan dan pupuk untuk
tanaman perkebunan dan masyarakat pesisir di banyak negara (Kaliaperumal et al.
1987). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penerapan ekstrak rumput laut
sebagai perlakuan benih dan/atau semprotan daun membantu pertumbuhan
tanaman yang signifikan. Ekstrak ini mengandung mikronutrien, auksin dan
9. sitokinin, dan zat pemacu pertumbuhan lainnya (Spinelli et al. 2010). Rumput laut
dan produk turunannya digunakan sebagai pupuk di daerah pesisir di seluruh
dunia. Di India, ini digunakan untuk perkebunan kelapa terutama di Tamil Nadu
dan Kerala (Kalimuthu et al.1987). Jumlah besar potash yang larut dalam air dan
mineral dan elemen lainnya yang terdapat dalam rumput laut mudah diserap oleh
tanaman dan mengendalikan kekurangan nutrisi pada tanaman. Karbohidrat dan
bahan organik lainnya hadir di rumput laut mengubah sifat tanah dan
meningkatkan kapasitas penahan kelembabannya. Oleh karena itu, rumput laut
dalam jumlah besar termasuk rumput laut seperti Cymodocea, Diplanthera,
Enhalus, dan Halophila digunakan sebagai pupuk kandang di semua bagian baik
secara langsung maupun dari kompos.
7.1.2 Pupuk Cair Rumput Laut (SLF)
Ekstrak rumput laut menunjukkan sifat merangsang pertumbuhan pada
tanaman. Oleh karena itu, formulasinya dapat digunakan sebagai bio-stimulan di
bidang pertanian. Bio-stimulan dalam ekstrak rumput laut meningkatkan
pertumbuhan vegetatif (10%), konten daun klorofil (11%), kepadatan stomata
(6,5%), laju fotosintesis, dan produksi buah (27%) dari tanaman (Spinellli et
al.2010). Terlepas dari kemampuan SLF yang telah terbukti pada pertumbuhan
dan hasil pengenalan berbagai tanaman, prosedur ekstraksi dari rumput laut,
konsentrasinya, dan cara penerapannya belum dibakukan. Ekstrak rumput laut cair
dari rumput laut biasanya disiapkan dengan menghidrolisis bahan di bawah
persiapan dapat bervariasi dari spesies ke spesies tergantung pada jumlah bahan
kering yang tersedia. Metode ekstraksi secara signifikan berbeda dari orang ke
orang dan juga mode aplikasi ke tanaman. Ekstrak rumput laut digunakan dalam
beberapa cara, seperti membasahi tanah selama transplantasi, selama persiapan
lapangan (Liangakumar et al. 2002), perlakuan benih (Immanuel dan
Subramanian 1999) atau sebagai aplikasi daun.
Aplikasi pupuk tanaman cair memasok nutrisi lebih cepat dari pada
metode yang melibatkan serapan oleh akar karena benih/perawatan akar. Oleh
10. karena itu, petani dapat menerapkan SLF sebagai pengobatan daun untuk
memperbaiki kekurangan nutrisi dengan cepat. Perlakuan daun memiliki beberapa
kelemahan, terutama karena struktur daun dan sifat sementara pasokan nutrisi.
Daun, terutama yang memiliki kutikula tebal, memiliki tingkat absopsi yang
rendah. Oleh karena itu, beberapa aplikasi pupuk cair diperlukan untuk memasok
jumlah yang cukup nutrisi ke tanaman. Selanjutnya, sekali diterapkan, nutrisi
daun dapat dibersihkan oleh air hujan atau air irigasi sebelum tanaman
menyerapnya. Untuk melawan kekurangan ini, surfaktan dapat digunakan untuk
meningkatkan efisiensi penetrasi permukaan daun dan durasi semprotan pada
permukaan daun dan durasi semprotan pada daun meningkat tergantung pada
situasi. Pada kasus-kasus tertentu, penerapan konsentrasi nutrisi yang tinggi pada
semprotan daun menyebabkan kerusakan daun karena phytotoxicity. Untuk
menghindari situasi ini, aplikasi ulang formulasi yang diencerkan. Oleh karena
itu, diperlukan untuk memasok kebutuhan nutrisi tanaman tanpa merusak
dedaunan. Karena ada berbagai jenis ekstrak rumput laut yang tersedia di pasar,
penting bagi petani untuk mengetahui jenis spesies yang digunakan dalam
persiapan SLF dan bagaimana menggunakannya dengan benar untuk tanaman
tertentu. Waktu, dosis, dan frekuensi aplikasi sangat penting ketika berhadapan
dengan ekstrak rumput laut. Tingkat aplikasi dan frekuensi dapat bervariasi
berdasarkan lokasi, waktu musim, jenis tanah, dan tanaman. Aplikasi yang tepat
sangat penting karena konsentrasi ekstrak rumput laut yang lebih tinggi dapat
merusak tanaman yang mengakibatkan berkurangnya hasil panen (Spinelli et.al
2010).
7.2 Menyajikan Status Penggunaan Pupuk Rumput Laut
Meskipun rumput laut dan produk turunannya semakin banyak
digunakan dalam produksi tanaman pertanian, mekanisme aksi ekstrak rumput
laut pada peningkatan produktivitas masih belum diketahui. Produksi makanan
yang berkelanjutan karena terjadinya stres biotik dan abiotik karena perubahan
iklim, yang dapat menyebabkan pengurangan produktivitas pertanian secara
11. global. Dalam situasi ini, SLF dapat bekerja sebagai penginduksi untuk produksi
keberlanjutan dalam pertanian ditambah dengan pemeliharaan kesehatan tanah. Di
India, rumput laut tidak digunakan secara luas kecuali untuk produksi
phycocolloids. Namun, sebagai sumber yang kaya vitamin, mineral, dan promotor
pertumbuhan, mereka dapat menjadi bantuan besar bagi para nelayan untuk
digunakan sebagai sumber pupuk organik. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk
mempopulerkan penggunaan rumput laut sebagai makanan kesehatan dan pupuk
organik cair melalui uji lapangan skala massal dan organisasi program kesadaran
masyarakat (Mohanty et.al. 2013).
8. Utlisasi Rumput Laut Sebagai Makanan
Rumput laut dianggap sebagai suplemen makanan di abad ke-21 karena
mengandung protein, lipid, polisakarida, mineral, vitamin, dan enzim. Secara
umum, rumput laut kaya akan vitamin A, E, C dengan kandungan serupa dalam
rumput laut (Rhodophyta). Konsentrasi vitamin B12, B1, asam pantotenat, dan
asam folat dan folinic secara umum lebih rumput laut hijau dari pada coklat dan
mearah (Madlener, 1997). Rumput coklat memiliki yodium organik dalam jumlah
yang lebih besar, sedangkan pada ganggang hijau, mikronutrien ini umumnya
ditemukan dalam jumlah rendah. Misalnya, satu sendok makan hijiki matang
(Hizikia fusiforme) rumput laut coklat, kira-kira setara dengan kalsium untuk satu
gelas susu utuh. Di sisi lain, teh yang terbuat dari fucu vesiculosus (kandung
kemih) disebut '' teh pelangsing 'karena kandungan yodium yang tinggi pada
tanaman akan bertindak sebagai stimulator tiroid yang mengatur metabolisme, dan
tidak ada cara yang lebih baik untuk menyediakan tubuh dengan elemen jejak
penuh dari pada mengkonsumsi jenis sayuran laut. Rumput laut mirip dengan
gandum dalam protein dan nilai karbohidrat. Rumput laut berwarna hijau merah
tampak lebih tinggi protein kasar yang diuji sekitar 2,4%. Sebagai contoh rumput
laut biru-hijau spesies Nostoc memiliki sekitar 20% protenin, yang mirip dengan
Enteromorpha Linza hijau (20%) dan rumput laut coklat Analipus Japanicus
(22%). Nilai protein ganggang merah Porphyran lebih tinggi dari beras atau
kedelai dan sangat dekat dengan makanan kuda (Madlener 1977).
12. Semua rumput laut memiliki karbohidrat tinggi (gula dan pati) dalam
struktur biokimia polisakarida yang merupakan bahan koloid alami beracun yang
telah digunakan sebagai bahan muci-laginous yang direformasikan sebagai gel.
Namun, struktur ini tidak dapat dipatahkan oleh enzim pencernaan di beberapa
organisme, dan di sana penggunaannya secara terbatas untuk konsumsi manusia
nutrisi (Madlener, 1977). Kandungan lemak rumput laut sayuran dari 1% di
Laminarias hingga 8% di Pelvetia Canaliculata.
8.1 Sumber Makanan Dari Rumput Laut Hijau
Rumput laut hijau Monostrom, Entreomorpha Ulva, Caulerpa, dan
Codium umumnya dikenal sebagai sumber makanan. Di Jepang, daun kering
Monostroma yang dapat dimakan digunakan dalam persiapan "nori-jam" dan sup.
Dimakan Monostroma dan Enteroporpha disebut "Aonori" dalam bahasa Jepang
(Ohno 1997); di beberapa daerah Pasifik, Enteromorpha sedang dikenal sebagai
"ele ele" (Hawaii), "lulua," "lumi boso" (Fiji), dan "nalumlum malekesa"
(Vanuatu). Alga ini dimakan oleh manusia sebagai makanan mentah, kering, atau
dimasak (Novaczek, 2001). Codium geppiorum adalah hidangan favorit dengan
ikan yang dimasak dalam susu oleh penduduk pulau Pasifik. Caulerpa dikenal
sebagai "anggur laut," kaviar hijau, "atau" bulu laut hijau. "Ini umumnya dijual di
pasar dan penting bagi perekonomian banyak daerah pasifik. Caulerpa lentilifera
sedang dikonsumsi sebagai salad di Filipina dan beberapa bagian di Indonesia
(Trono dan Toma1997), dan C. sertularioides, C. peltata, dan C. bikinemsis
sedang dikonsumsi dengan santan (Payri et al. 2000).
8.2 Sumber Makanan dari Rumput Laut Cokelat
Laminaria “Kombu” dan Undaria “wakame” adalah sumber yang dapat
dimakan dan penting di Jepang untuk dikonsumsi mentah, direbus, bahan kering
dengan kacang hijau manis, jelly, es hancur, dan santan di Vietnam Selatan
(Tsutsui et al. 2005). Cladosiphon okamuranus dikonsumsi sebagai salad di
Jepang (Toma 1990). Sargassum dikenal sebagai ekor kuda, dan dimakan sebagai
13. sup atau didandan dengan saus kedelai, setelah diproses di Korea (Mmadleners
1977) dan Hawai (Novazek 2001). Di wilayah Pasifik, Rosenvigea atau bahan
licin dan Turbinaria atau daun berduri dimakan sebagai sup atau telur dadar;
Colpomenia atau gelembung laut kertas seperti sup, rebusan, atau salad; dan
Hydroclathrus, Dictyoca atau coklat, dan Padina atau gulungan pita kipas laut
sebagai makanan ganti, sup, atau rebusan (Novaczek 2001).
8.3 Makanan dari Rumput Laut Merah
Acanthophora atau tanaman laut Asparagopsis atau Callophyllis atau
gulma kawat besar, Hypnea atau Maidenhair, Halymenia atau selada laut merah,
Laurencia atau limau bunga, dan Scinaia atau gulma emas yang lembut dimakan
segar atau mentah; dicincang dan dimasak, terutama dengan santan, atau ditaburi
sebagai bumbu salad; digunakan untuk membuat puding dan jeli; dan dikeringkan
dan direhidrasi di wilayah Pasifik (Novaczek 2001).
Gracilariao atau lumut laut digunakan sebagai makanan buatan sendiri,
hiasan untuk sashimi, digunakan untuk agar komersial, atau segar sebagai salad
(Madlener 1977; Novaczek 2001). Gelidiella atau gulma kawat kecil dimakan
setelah direbus sebagai jeli di Jepang dan Vietnam (Madlener 1977; Novaczek
2001; Tanaka dan Nakamura 2004). Rhodymenia palmata atau dulse adalah yang
paling umum dari rumput laut yang dapat dimakan di Eropa dan Amerika Utara.
Alaria fistula, Chordaria flagelliformis, dan Porphyra umbilicalis juga digunakan
sebagai makanan, sementara porphyran atau tuas ungu sedang dikonsumsi segar
atau kering di Jepang, Cina, Korea, Vietnam, Amerika, dan Europa (Madlener
1997; Tanaka dan Nakamura 2004; Tsutsui et.al 2005). Euchema dan
Kappaphycus atau rumput duri, Elkhorn (Eucheuma), dan ganggang coklat
(Kappaphycus) sedang dimakan dengan santan dan gula di Indonesia dan Vietnam
(Tsutsui et.al 2005).
14. 8.4 Resep Rumput Laut
Diketahui bahwa sekitar 100.000 ton rumput laut dimakan setiap tahun di
Jepang dengan nama nori, kombu, dan hakama. Rumput laut kaya akan protein,
vitamin, asam amino, hormon pertumbuhan, mineral, dan elemen lainnya.
Hypothyroidism (gondok) dapat dikendalikan oleh asupan rumput laut yang kaya
yodium seperti Asparagopsis taxiformis, Sarconema sp., dll. Rumput laut dapat
dikonsumsi di India sebagai berikut; Caulerpa sertularioides, Codium, Gracilaria
confervoides, Hydroclathrus clathratus, Laurencia papillosa, dan Hypena
valentiae sebagai salad rumput laut; Ulva lactuca sebagai rumput laut masala;
Gracilaria eduils seperti acar rumput laut, wafer rumput laut, dan jelly rumput
laut; dan Ulva lactuca sebagai selai rumput laut (Chennubhotla et.al. 1981).
8.5 Produksi Minyak Sayur dari Mikroalga
Sebagian besar penelitian saat ini pada ekstraksi minyak terfokus pada
mikroalga untuk menghasilkan biodiesel dari minyak alga. Biodiesel dari minyak
alga di dalamnya sendiri tidak berbeda secara signifikan dari biodiesel yang
dihasilkan dari minyak nabati. Pengenceran, mikroemulsikasi, pirolisis, dan
transesterifikasi minyak ke dalam sesuai dengan ester lemak (biodiesel)
merupakan solusi yang paling menjanjikan untuk masalah viskositas tinggi. Ini
dilakukan dengan mencampur mentanol dengan natrium metoksida. Cairan ini
dicampur ke dalam minyak nabati. Seluruh campuran kemudian mengendap dan
gliserin tertinggal di bagian bawah sementara metil ester, atau biodiesel, dibiarkan
di atas. Biodiesel dapat dicuci dengan sabun dan gliserin menggunakan centrifuge
dan kemudian disaring. Viskositas kinematik dari metil ester asam lemak
bervariasi dari 3,23 sampai 5,61 mm / detik (Knothe 2005). Metanol lebih disukai
untuk transesterifikasi karena lebih murah dari pada etanol (Graboski dan Mc
Cormick 1998). Untuk produksi biodiesel, makroalga (Cladophora fracta) dan
mikroalga (Chlorella protohecoides) sampel digunakan (Demirbas 2008). Nilai
pemanasan Chlorella protothecoides yang lebih tinggi (25,1 MJ / kg) juga lebih
tinggi daripada Cladophora fracta (21,1 MJ / kg). Kebanyakan minyak sayur
15. tidak jenuh. bahan dari berbagai ester lemak individu yang terdiri dari biodiesel
menentukan sifat bahan bakar keseluruhan dari bahan bakar biodiesel. Asam
lemak tak jenuh ganda rata-rata dari Chlorella protothecoides (62,8%) lebih tinggi
daripada Cladophora fracta (50,9%). Alga umumnya menghasilkan banyak
poliunsaturasi, yang dapat menimbulkan masalah stabilitas karena tingkat asam
lemak tak jenuh ganda yang lebih tinggi cenderung menurunkan stabilitas
biodiesel.
16. Terjemahan perkata :
Mutant = mutan, mutasi, variasi Adhesion = adesi
Fibronection = Fucan =
Prolifelasi = Chinese = orang cina
Hamster = sejenis tupai Ovary = induk telur / indung
Prions = prion Cell matrix =
Wild typw = jenis liar Solution = solusi
Used = bekas This = demikian, hingga
Weaker = lebih lama Portal = sebagian
Determined = bertekad Several = beberapa orang
Advantage = keuntungan Inhibiting = menghambat
Their = meraka Showed = menunjukan
Against = berlawanan Eleven = sebelas
Mouse = tikus Suggest = menganjurkan
Compunds = senyawa Duodenal = bagian terkecil
Prevent = mencegah Asociated = berhubungan
Include = memasukan Sometimes = sekali-sekali,
Tumor cells = sel tumor Useful = berguna, bermanfaat
Exploring = menyelidiki Available = yang ada, tersedia
Coupling = penghubungConjugate = mengkojugasikan
Minor = orang yang belum dewasa
Properties = kekayaan Similiar = serupa
Markedly = nyata Prolonged =
Oral = ujian lisan Prevention = pencegahan
Sugars = gula Improves = meningkatkan
Holding = harta, harta benda, kekayaan, milik pribadi
The green seaweeds = rumput laut hijau
17. are commonly = umumnya
know as = tahu sebagai
source = sumber
of food = makanan
dried =
fronds = daun
of edible = dimakan
are used = digunakan
in preparation =dalam persiapan
of “nori-jam” and soup = bebas macet dan sup
Most = sebagian terbesar
Current = jumlah/mutakhir
Research =penelitian
On= sedang berlangsung
Oil = minyak
extraction = pencabutan
focushed =
microalgae = mikroalga
to = untuk/kepada
produce = menghasilkan
biodiesel =biodiesel
from =dari
alga =alga
Self = sendiri
is not = tidak
significantly = signifikan
differen = perbedaan
18. Dilution = pengenceran
Microemulsication = micromulsication
And = dan
Transesterification = mentransfer
Of = mati
Oil = minyak
Into = kedalam
Corresponding = memiliki hubungan
Fatty= lemak
Most = sebagian besar
Promision = promision
solution = sulusi
to the high = tinggi
viscosity = kental
problem = masalah
Accomplished = target
mixing = pengadukan
menthanol = metanol
with = dengan
This = ini
Liquid = cairan
is them = mereka
mixed = beraneka
into = kedalam
vegetable oi = minyak sayur
entire mixture = seluruh campuran
then = waktu itu
19. settles = mengendap Hizikia Fusiforme =
and = dan Caulerpa =
glycerin = gliserin antihyper =
left = kiri Heparin =
bottom = dasar/ paling bawah Antiulcer =
while = saat Antilipemic =
methyl esters = metil ester Funoran =
left on top = kiri diatas Fucoidan =
Biodiesel = biodiesel Laminaran =
Can = kaleng cell goblet = sel goblet
Be = digunakan Nonenzy =
Washed = mencuci Contry = contry
With = dengan Hijiki =
Soap= sabun Snipy =
And = dan Turbinaria =
Glycerin =gliserin Rosenvigea =
Using = penggunaan Ulva lactuca =
Centrifuge =mesin pemisah
And =dan
Then = waktu itu
Filtered = menyaring