SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
UJI KELARUTAN LEMAK, UJI KETIDAKJENUHAN LEMAK, UJI 
GLISEROL, UJI LIEBERMANN-BURCHARD, UJI SAPONIFIKASI, DAN 
UJI ASAM LEMAK BEBAS 
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang 
diampu oleh Drs.H.Yusuf Hilmi Adisendjaja,M.Sc dan Drs.Suhara 
oleh: 
Kelompok 2 
Kelas A 
Agi Azkya 1300416 
Anggi Angreani 1301226 
Audya Nurfadillah H 1301282 
Reyhan Ramzy Zainal 1301621 
Rizky Ayu Kania 1302315 
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI 
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN 
ALAM 
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 
BANDUNG 
2014
A. JUDUL PRAKTIKUM 
Uji Kelarutan Lemak, Uji Ketidakjenuhan Lemak, Uji Gliserol, Uji Liebermann, Uji 
Saponifikasi, Dan Uji Asam Lemak Bebas 
1. Pelaksanaan Praktikum 
a. Praktikum dan pengamatan Uji Kelaruta Lemak, Uji Ketidak-jenuhan dan Uji 
Akrolein dilaksanakan pada : 
hari : Kamis 30 Oktober 2014 
waktu : pukul 07.00-09.30 
tempat pelaksanaan : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI 
b. Praktikum dan pengamatan Uji Liberman-Burchard, Uji Saponikasi, dan Uji 
Asam Lemak Bebas dilaksanakan pada : 
hari : Kamis, 6 Oktober 2014 
waktu : pukul 07.00-09.30 
tempat pelaksanaan : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI 
B. ISI 
1. Dasar Teori 
Lipid adalah molekul yang mengandung hidrokarbon dan membuat building 
blocks struktur dan fungsi sel hidup. Lipid contohnya lemak, minyak, lilin, vitamin 
tertentu, hormon dan sebagian besar non-protein membran sel. Lipid tidak larut 
dalam air dengan demikian larut dalam nonpolar lingkungan seperti di 
choloroform tetapi tidak larut dalam kutub lingkungan seperti air (Dr Ananya 
Mandal). 
a. Uji Kelarutan Lemak 
Gugus – gugus utama lipida memiliki karakteristik kelarutan (solubilitas) 
yang berbeda dan sifat yang digunakan dalam ekstraksi dan pemisahan lemak 
dari materi biologis. 
Emulsi adalah dispersi atau suspensi mestabil suatu cairan lain yang kedua 
tidak saling melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabila diperlukan suatu 
zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulsifying agent yang berfungsi
menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan. Cara kerja 
emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk molekunya yang dapat terikat baik 
pada minyak maupaun air. Emulsifier akan membentuk lapisan disekeliling 
minyak sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan, sehingga mengurangi 
kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama lainnya (Dewi Agus 
Saputri, 2013) 
b. Uji Ketidakjenuhan Pada Lipid 
Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji 
apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan 
pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam 
lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Reaksi positif 
ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam 
lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah 
yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada 
rantai hidrokarbon asam lemak. Trigliserida yang mengandung asam lemak 
yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. Pada uji 
ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang 
mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna 
merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak 
jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble (Erma, 2011). 
c. Uji Gliserol 
Pengujian adanya ngliserol dalam larutan uji bisa diidentifikasi dari bau 
yang dihasilkan ketika larutan uji dipanaskan sampai mendidih dan 
menghasilkan asap yang beraroma tertentu. Apabila aroma asap larutan uji 
sama dengan aroma asap dari gliserol maka larutan tersebut mengandung 
gliserol. 
d. Uji Liebermann-Burchard 
Kolesterol merupakan prekursor utama biosintesis hormon-hormon steroid, 
misalnya androgen dan glukortinoid, yang berperan dalam pembentukan 
membrane sel-sel eukariotik. Kolesterol adalah biomolekul sejenis lipid yang
mempunyai rangkaian empat struktur siklik lima atau enam karbon. Kolesterol 
dapat ditemukan dalam membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. 
Pada percobaan ini, dilakukan penentuan kadar kolesterol dengan 
menggunakan metode kolorimetri Lieberman-Burchard. Metoda ini 
menggunakan asam asetat anhidrida dan asam sulfat sebagai reagen. Anhidrida 
asam asetat berfungsi sebagai dehidrator pada kolesterol supaya 
ketidakjenuhannya meningkat dan terbentuk ikatan konjugasi yang cukup 
banyak. Warna hijau pada larutan menandakan adanya kolesterol dalam sampel 
serum darah tersebut (Anonym, 2013). 
e. Uji Saponifikasi 
Pembentukan saponifikasi memberikan hasil positif. Dari ketiga bahan lipid 
yang dipakai ternyata minyak merupakan larutan lipid terbanyak dan tercepat 
dalam pembentukan sabun. Sabun yang terbentuk dalam percobaan tersebut 
berasal dari larutan alkali (dalam percobaan menggunakan NaOH) berlebih 
yang beraksi dengan asam lemak bebas membentuk garam natrium. Sabun yang 
terbentuk bersifat larut dalam air tapi akan mengalami pengendapan bila ada 
penambahan NaCl berlebih (Dezz, Lolichan). 
f. Uji Asam Lemak Bebas 
Asam lemak bebas adalah asam lemah yang terbentuk akibat proses 
hidrolisis yang terjadi pada lemak sehingga menghasilkan gliserol dan asam 
lemak bebas. Kadar air yang tinggi baik yang terkandung pada minyak ataupun 
pada bahan pangan yang akan diolah dengan minyak mengakibatkan semakin 
banyak terbentuknya asam lemak bebas. Kandungan asam lemak bebas yang 
berlebihan pada minyak mengakibatkan mutu minyak tersebut menjadi buruk, 
begitupula bahan makanan yang kelak akan diolah bersama minyak tersebut. Hal 
ini diperkuat oleh pendapat Anonim (2012) Asam lemak bebas terbentuk karena 
proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. 
Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari berat lemak 
akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat 
meracuni tubuh (Sari, 2012).
2. Cara Kerja 
a. Uji Kelarutan Lemak 
1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid 
yang akan diuji. 
2) Pelarut sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 
3) Lipid yang akan diuji dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah 
berisi pelarut ( lipid cair: sepuluh tetes. Lipid padat: seujung sendok). 
4) Tabung reaksi yang berisi larutan tersebut diamati. 
5) Hasil pengamatan dan kesimpulan dicacat di dalam jurnal praktikum.  
b. Uji Ketidakjenuhan Lemak 
1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid 
yang akan diuji 
2) Chloroform sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 
3) Sedikit lipid dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 
chloroform. 
4) Sebanyak 3-5 tetes Bromin dimasukkan ke dalam tabung tersebut. 
5) Larutan dalam tabung reaksi diamati. 
6) Hasil pengamatan dan kesimpulan dicatat di dalam jurnal praktikum. 
c. Uji Gliserol 
1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid 
yang akan diuji 
2) Sedikit KHSO4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 
3) Sedikit lipid dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 
KHSO4 tersebut. 
4) Sedikit KHSO4 ditambahkan kembali ke dalam tabung reaksi tersebut. 
5) Tabung yang telah berisi lipid dan KHSO4 tersebut dipanaskan dengan 
hati-hati di atas pembakar bunsen sampai mendidih. 
6) Bau yang dihasilkan dari proses pembakaran diidentifikasi. 
7) Hasil identifikasi bau dan kesimpulan dicacat di dalam jurnal praktikum. 
d. Uji Liebermann-Burchard
1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid 
yang akan diuji 
2) Larutan chloroform sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 
3) Sedikit larutan lemak yang akan diuji ditambahkan ke dalam tabung 
reaksi tersebut. 
4) Sebanyak 1 ml anhidrid asetat ditambahkan ke dalam tabung reaksi 
tersebut. 
5) Dua tetes asam sulfat pekat dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 
6) Larutan yang ada di tabung reaksi dikocok dengan baik. 
7) Simpan beberapa saat, kemudian perubahan yang terjadi pada larutan 
diamati dengan seksama. 
8) Hasil pengamatan dan kesimpulan dicatat di dalam jurnal praktikum. 
e. Uji Saponifikasi 
1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid 
yang akan diuji 
2) Lipid dimasukkan ke dalam tabung reaksi (cair: 10 tetes, padat: satu 
sendok. 
3) KOH alkoholik sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 
4) Tabung reaksi yang sudah berisi lipid dan KOH dipanaskan dalam 
penangas selama satu menit. 
5) Aquades sebanyak 10 ml ditambahkan ke dalam tabung reaksi. 
6) Tabung reaksi kembali dipanaskan dalam penangas selama satu menit. 
7) Siapkan empat tabung reaksi yang berbeda dengan diberi label A,B, C, D. 
8) Setelah dikeluarkan dari penangas, sebanyak 2 ml larutan yang ada di 
dalam tabung reaksi dipindahkan ke dalam masing-masing tabung 
berlabel A, B, C, D. 
9) CaCl2 ditambahkan ke dalam tabung A, MgCl2 ditambahkan ke dalam 
tabung B, Pb-asetat ditambahkan ke dalam tabung C (masing-masing 
sebanyak 20 tetes), tabung D tidak diberi tambahan larutan. 
10) Larutan di dalam tabung A, B, C, D diamati.
11) Perubahan yang terjadi dan kesimpulan yang dibuat dicatat di dalam 
jurnal praktikum. 
f. Uji Asam Lemak Bebas 
1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid 
yang akan diuj. 
2) Eter sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 
3) Lipid yang akan diuji ditambahkan ke dalam tabung reaksi. 
4) Phenolptalein sebanyak 5-10 tetes ditambahkan ke dalam tabung reaksi. 
5) Larutan di dalam tabung reaksi diamati. 
6) Hasil pengamatan dan kesimpulan dicatat di dalam jurnal praktikum. 
C. Hasil Pengamatan 
1. Uji Kelarutan Lemak 
Tabel 1. Uji Kelarutan lemak 
No Lemak Aseton Benzen Etanol Khloroform Eter H2O Gambar Pengamatan 
+ - + - + - + - + - + - 
1 Margarin √ √ √ √ √ √ 
Gambar 1. Margarin, Asam Stearat , 
Minyak Kelapa, Gliserol 
(Dokumentasi Pribadi, 2014) 
2 Asam 
Stearat 
√ √ √ √ √ √ 
3 Minyak 
Kelapa 
√ √ √ √ √ √ 
4 Gliserol √ √ √ √ √ √ 
5 Mentega √ √ √ √ √ √ 
Gambar 2. Mentega, Asam Asetat , Asam 
Oleat 
(Dokumentasi Pribadi, 2014) 
6 Asam Asetat √ √ √ √ √ √ 
7 Asam Oleat √ √ √ √ √ √
Kesimpulan: 
Lemak yang larut di dalam aseton yaitu minyak kelapa, asam asetat, asam 
stearat, asam oleat. Sedangkan yang tidak larutnya margarin, mentega, dan 
gliserol 
Pembahasan : 
Dalam pengujian kelarutan lemak yang dilakukan oleh kelompok kami 
menggunakan pelarut Aseton tampak bahwa ketujuh bahan (margarin, 
mentega,minyak kelapa, Asam asetat,Asam stearat,Asam Oleat, gliserol ) 
yang di uji menampakkan hasil yang berbeda-beda. Untuk margarin, dan 
mentega sendiri ketika saat pengujian, tampak bahwa margarin tidak larut 
dalam senyawa pelarut aseton. 
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa lemak hanya larut dalam senyawa 
non polar sehingga ketika dimasukan ke dalam pelarut non polar seperti 
aseton maka yang terjadi yakni lemak akan larut. Untuk margarin dan 
mentega, kedua bahan tesebut larut sebagian dan terbentuk suspensi. Hal 
tersebut terjadi mungkin karena jumlah mentega maupun margarin yang 
dilarutkan sedikit dibandingkan dengan pelarutnya (aseton) sehingga sebagian 
margari maupun mentega dapat dilarutkan.
2. Uji Ketidakjenuhan Lemak. 
Tabel 2. Uji Ketidakjenuhan Lemak 
No Lipid Berubah Tidak 
Berubah 
Keterangan Gambar Pengamatan 
1 Mentega √ Tidak jenuh 
Gambar 3. Lipid hasil pengujian 
(Dokumentasi Kelompok 2A, 2014 ) 
2 Asam Stearat √ Tidak jenuh 
3 Asam Oleat √ Jenuh 
4 Minyak √ Tidak jenuh 
Kesimpulan: 
Dari keempat lipid yang diuji, yang merupakan lipid tidak jenuh adalah 
mentega, asam stearat, dan minyak, karena ketiganya menghilangkan warna 
merah bromin. 
Pembahasan : 
Uji ketidak jenuhan ini bertujuan untuk menguji suatu lemak tergolong ke 
dalam lemak jenuh atau tidak. Prinsipnya asam lemak yang ada dalam lemak 
hewan selalu jenuh, sedangkan asam lemak di dalam minyak tumbuhan 
mengandung satu atau beberapa ikatan rangkap atau tidak jenuh. Kemudian 
lauran bromin yang berwarna merah dapat dijadikan indikator terhadap 
senyawa lemak jenuh atau tidak karena bromin mampu bereaksi dengan ikatan 
rangkap yang terdapat pada lemak yakni dengan cara emutus ikatan rangkap 
tersebut. 
Dari hasil praktikum yang dilakukan pada beberapa lipid seperti minyak, 
mentega, asam stearat dan asam oleat tampak bahwa asam stearat tidak 
tergolong kedalam lemak jenuh karena saat ditetesi bromin warna asam stearat 
tidak berubah. Kita tahu bahwa senyawa bromin akan bereaksi dengan ikatan
rangkap pada lemak dengan menunjukan adanya perubahan warna larutan 
bromin itu sendiri, dan pada asam stearat sebelum ditetesi berwarna serbuk 
putih, setelah dietesi bromin warna larutan menjadi merah (warna bromin yng 
merah tidak berubah saat direaksikan dengan asam stearat ). Dengan demikian 
kesimpulan yang di dapat bahwa asam stearat tergolong ke dalam lemak jenuh 
karena tidak memiliki ikatan rangkap. Dibuktikan dengan reaksi penambahan 
senyawa bromin diana warna bromin tidak berubah. 
Untuk lipid ; asam oleat, minyak dan metega menunujkan perubahan saat 
ditetesi senyawa bromin. Warna merah senyawa bromin hilang saat bereaksi 
dengan lipid tersebut dan hal tersebut menunjukan bahwa senyawa tersebut 
tergolong kedalam senyawa yang berikatan rangkap dan hal itu membuktikan 
bahwa asam oleat, mentega dan minyak tergolong ke dalam asam lemak tak 
jenuh. 
Minyak kelapa juga mengandung asam kaprilat, asam kaprat, dan asam 
oleat. Mentega merupakan salah satu produk makanan konsumsi sehari-hari 
yang dibuat dengan menggunakan bahan baku lemak nabati. Mentega dibuat 
melalui proses hidrogenasi asam lemak tak jenuh yang bersumber dari tanaman. 
Mentega adalah emulsi air dalam minyak yang berbentuk padat. 
Pada hasil percobaan, minyak dan mentega memberikan hasil positif yaitu 
dengan hilangnya warna larutan iodium. Minyak menghasilkan warna kuning 
bening, mentega menghasilkan warna putih keruh, dan asam oleat 
menghasilkan warna bening. Hal itu berarti pada ketiga zat itu, terdapat ikatan 
tak jenuh (ikatan rangkap)
3. Uji Gliserol 
Tabel 3. Uji Gliserol 
No Lipid Bau Gambar Pengamatan 
1 Gliserol Bau Caramel 
Gambar Gliserol, Asam Oleat , Asam Stearat, 
Minyak 
(Dokumentasi Pribadi, 2014) 
2 Asam Oleat Bau Baso Mentah 
3 Asam Stearat Bau Lem Super Glue 
4 Minyak Bau Minyak Jelantah 
5 Mentega Bau Susu 
Gambar Margarin, Mentega 
(Dokumentasi Pribadi, 2014) 
6 Margarin Bau Kue 
Kesimpulan : setiap bahan yang di uji menghasilkan bau yang berbeda-beda sesaui 
dengan kemampuan peneliti dalam menafsirfakn bau tersebut. 
Pembahasanan: 
Pada uji gliserol diatas, saat masing-masing tabung reaksi yang berisi 
mentega, margarin, minyak, asam oleat , gliserol, dan asam stearat ditambahkan 
beberapa ml larutan KHSO4 sebagian besar tidak mengalami perubahan warna. 
Apabila gliserol dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan akan timbul bau yang 
tajam khas seperti bau lemak yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya 
akrilaldehida atau akrolein. Oleh karena timbulnya bau yang tajam itu, akrolein 
mudah diketahui dan reaksi ini telah mengandung gliserol seperti minyak dan 
lemak. 
Penambahan pereaksi KHSO4, bertujuan untuk mengkatalisis gliserol yang 
mungkin ada dalam larutan senyawa lemak. Selanjutnya, pemanasan tabung
dengan api yang kecil dimaksudkan supaya dehidrasi terjadi dan akrolein aldehid 
yang terbentuk memiliki karakteristik bau. 
Reaksi antara gliserol dan KHSO4 akan menghasilkan akrolein, reaksinya 
adalah : 
CH2 CH2 
│ │ 
CHOH + KHSO4 ─→ CH + 2 H2O 
│ │ 
CH2OH ↑ CHO 
(Gliserol) (api) (Akrolein) 
Hasil uji akrolein menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji memberikan 
bau yang tajam yang diidentifikasi oleh praktikan sebagai bau akrolein. Pada 
teorinya, hanya gliserol dalam bentuk bebas atau yang terikat berupa senyawa 
yang akan membentuk akrolein, sedangkan asam-asam lemak tidak. Dalam 
percobaan ini asam lemak seperti gliserol, mentega dan minyak memberikan hasil 
uji positif dan memiliki bau akrolein. Dari hasil pengujian gliserol menunjukan 
bau caramel, oleat menghasilkan bau khas seperti baso mentah, minyak 
menghasilkan bau sepertu susu, dan mentega menghasilkan bau kue.
4. Uji Liebermann-Burchard 
Tabel 4. Uji Liebermann-Burchard 
No Lemak Warna Hijau Gambar Pengamatan 
+ - 
1 Kolesterol √ 
Gambar Kolesterol, Asam Stearat , 
Minyak, Margarin 
(Dokumentasi Pribadi, 2014) 
2 Asam Stearat √ 
3 Minyak √ 
4 Margarin √ 
Kesimpulan: 
Dari keempat lipid yang diuji, yang positif mengandung kolesterol 
adalah kolesterol 
Pembahasan : 
Uji ini dimaksudkan untuk melihat adanya atau kandungan kolesterol. 
Terdapat atau tidaknya kolesterol ditandai dengan dengan adanya warna 
hijau setelah ditetesi anhidrida asetan dan asam sulfat kemudian setelah 
dikocok. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan 
konsentrasi kolesterol. Hal ini membuktikan bahwa reaksi Lieberman- 
Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara 
kuantitatif. 
Dari hasil praktikum yang dilakukan tampak bahwa kolesterol, minyak 
, mentega, dan margarin setelah reaksi warna nya menjadi hijau. Untuk 
kolesterol sendiri memang kandungan kolesterol pasti positi tetapi untuk 
minyak sendiri warna hijau ditimbulkan karena mengandung vitamin 
yaitu vitamin yang merupakan turunan dari sterol, jadi untuk minyak
meskipun hasilnya berubah warna menjadi hijau tidak berarti ia 
mengandung kolesterol. 
5. Uji Saponifikasi dan Kesahadahan 
Tabel 5. Uji Saponifikasi dan Kesahadahan 
No Lemak CaCl MgCl Pb Asetat Kolesterol Gambar 
Pengamatan 
1 Stearat +++ + ++ - 
Gambar6. Stearat Uji 
Saponifikasi 
(Dokumentasi Pribadi, 
2014) 
Kesimpulan: 
Stearat merupakan lipid yang dapat membentuk sabun, dan stearat 
bereaksi dengan CaCL, MgCl, Pb Asetat membentuk sabun yang tidak 
larut (mengalami kesadahan) 
Pembahasan : 
Terjadinya pemebentukan sabun ditandai denganadanya buih seerti 
halnya karak teridtik sabun yang berbuih ketika dikocon Dari 
pengamatan, kelompok kami mendapatkan bahwa KOH bereaksi dalam 
proses saponifikasi. Hal tersebut terjadi karena adanya unsur kalium 
dalam larutan tersebut. Kita tahu bahwa kalium termasuk golongan alkali. 
Dan pada prinsip saponifikasi lemak dan minyak di pisahkan dengan 
alkali. Dengan begitu asam lemak bebas dan gliserol dilepaskan dari 
lemak dan minyak. 
Kesadaahan
Saat ditambahkan CaCl2, MgCl2, dan Pb(CH3COO)2 terdapat endapan 
putih pada bagian bawah tabung reaksi, itu terjadi karena penambahan 
NaCl menimbulkan reaksi yang berakibat membentuk endapan putih 
tersebut. Itu menunjukkan semua garam tidak larut sepenuhnya. 
6. Uji Asam Lemak Bebas 
Tabel 6. Uji Asam Lemak Bebas 
No Lemak Bebas Tidak 
Bebas 
Keterangan Gambar Pengamatan 
1 Asam 
Stearat 
+ Bening 
Gambar Asam Stearat , Minyak, Mentega, 
Margarin, Oleat 
(Dokumentasi Pribadi, 2014) 
2 Minyak - Pink 
3 Mentega - Pink 
4 Margarin - Pink 
5 Oleat + Bening 
Kesimpulan: 
Dari kelima lipid yang diuji, stearat dan oleat merupakan asam lemak 
bebas. 
Pembahasan : 
Pada uji asam lemak bebas, senyawa minyak, mentega, dan margarine 
menghasilkan warna pink setelah dicampur eter dan ditetesi 
phenolphtalien, sedangkan asam oleat dan asam stearat, warna pink 
hilang seketika setelah diteteskan. 
Warna Penofthalen akan hilang jika berada dalam senyawa asam 
lemak bebas. Penoftalen yang telah di tambah NaOH menjadi basa. Saat
direaksikan dengan asam lemak, maka terjadi reaksi penetralan sehingga 
membuat larutan menjadi bening. 
Menurut teori, ditangkapnya asam lemak bebas ditandai dengan 
hilangnya warna pada campuran larutan alkali encer (eter) dan asam 
lemak yang ditambah phenolptalien. Semakin banyak asam lemak bebas 
ditangkap, berarti semakin hilang pula warna merah muda pada 
campuran larutan tersebut. Sehingga warna pink pada minyak, mentega, 
dan margarin disebabkan karena tidak adanya asam lemak bebas atau 
asam lemak bebas hanya sedikit, sedangkan warna pink yang hilang pada 
asam oleat dan asam stearat menunjukkan bahwa asam oleat dan asam 
stearat mengandung banyak asam lemak bebas. 
D. Jawaban Pertanyaan 
1. Apakah semua pelarut dapat melarutkan senyawa lemak? Mengapa? 
Jawaban : 
Tidak, karena senyawa lemak hanya dapat larut dalam pelarut non polar. 
2. Apa yang menyebabkan hilangnya warna air iodium pada penambahan 
larutan lemak pada uji ketidakjenuhan? 
Jawaban : 
Hilangnya warna air iodium pada penambahan larutan lemak pada uji 
ketidakjenuhan karena terikatnya unsur halogen pada ikatan rangkap. 
3. Senyawa mana yang paling cepat menghilangkan warna iodium? 
Jawaban: Asam oleat 
4. Jelaskan mengapa dilakukan penambahan KHSO4 lagi pada uji gliserol? 
Jawaban : 
Penambahan KHSO4 pada Uji Gliserol dimaksudkan agar larutan 
terdehidrasi dan menimbulkan bau dari akrolein aldehid. 
5. Senyawa mana yang diuji mengandung gliserol? 
Jawaban : Minyak dan Mentega
6. Apa yang menyebabkan adanya perbedaan warna hijau pada larutan yang 
Anda uji pada uji Liebermann-Burchard? 
Jawaban : 
Yang menyebabkan perbedaan warna hijau adalah kandungan kolesterol 
pada larutan lemak, semakin banyak kolesterol semakin hijau warna 
larutannya. 
7. Setelah dilakukan uji asam lemak bebas, mana diantara senyawa yang 
diuji yang merupakan asam lemak bebas? 
Jawaban : yang merupakan asam lemak bebasa yakni Asam Stearat dan 
Asam Oleat ditandai dengan hilangnya warna penofthalen. 
8. Bagaimana prinsip kerja dari uji asam lemak bebas? 
Jawaban : 
Jadi prinsipnya Semakin banyak asam lemak bebas ditangkap, berarti 
semakin hilang pula warna merah muda pada campuran larutan tersebut 
sehingga larutan lemak menjadi jernih.
DAFTAR PUSTAKA 
Suhara,dkk. 2014. Petunjuk Kegiatan Laboratoiu Biokomia. FPMIPA : UPI Bandung 
Diva, Dio A., Asam Amino. 2013. [Online] Tersedia di: 
http://organiksmakma3c11.blogspot.com/2013/05/asam-amino.html. [Diakses 20 
September 2014] 
Mei, Supriadi. Asam Amino. 2013 [Online] Tersedia di: 
http://spriyadimei.blogspot.com/2013/07/asam-amino.html [Diakses 20 September 
2014] 
Rahmawati, Siti.Ninhidrin.2013.[Online]. Tersedia di 
:http://sittirahmawati.blogspot.com/2011/03/ninhidrin.html [Diakses 20 
September 2014] 
Tarsana, Agus.Identifikasi Kandungan Asam Amino.2013[Online].Tersedia 
di:http://agustarsana.blogspot.com/2010/11/identifikasi-kandungan-asam-amino-pada. 
html [Diakses 20 September 2014]

More Related Content

What's hot

Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalahaji indras
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratpure chems
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniaji indras
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 

What's hot (20)

Argentometri adalah
Argentometri adalahArgentometri adalah
Argentometri adalah
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Karbohidrat II
Karbohidrat IIKarbohidrat II
Karbohidrat II
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Uji Vitamin B
Uji Vitamin BUji Vitamin B
Uji Vitamin B
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
Laporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuniLaporan alkalimetri bu yuni
Laporan alkalimetri bu yuni
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan lipid
Laporan lipidLaporan lipid
Laporan lipid
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 

Viewers also liked

Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIARaden Saputra
 
Laporan lipid ii
Laporan lipid iiLaporan lipid ii
Laporan lipid iiXINYOUWANZ
 
Buku Tentang Sel - Dian Rahmawati 1113016100044
Buku Tentang Sel - Dian Rahmawati 1113016100044Buku Tentang Sel - Dian Rahmawati 1113016100044
Buku Tentang Sel - Dian Rahmawati 1113016100044Dian Rahmawati
 
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitikRahmat Saputra
 
Ekstraksi lipida (kolesterol)
Ekstraksi lipida (kolesterol)Ekstraksi lipida (kolesterol)
Ekstraksi lipida (kolesterol)hendrykaiizhyz
 
Information system building block
Information system building blockInformation system building block
Information system building blockAinul Yaqin
 
1.molekul2 sistem hidup2015
1.molekul2 sistem hidup20151.molekul2 sistem hidup2015
1.molekul2 sistem hidup2015Dermawan Dwi
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Buku Hukum Mendel
Buku Hukum MendelBuku Hukum Mendel
Buku Hukum Mendelnabilaaanbl
 
Makalah biokimia lipid
Makalah biokimia   lipidMakalah biokimia   lipid
Makalah biokimia lipidKhayyu Hanifah
 

Viewers also liked (13)

Laporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIALaporan praktikum bioKIMIA
Laporan praktikum bioKIMIA
 
Laporan lipid ii
Laporan lipid iiLaporan lipid ii
Laporan lipid ii
 
Buku Tentang Sel - Dian Rahmawati 1113016100044
Buku Tentang Sel - Dian Rahmawati 1113016100044Buku Tentang Sel - Dian Rahmawati 1113016100044
Buku Tentang Sel - Dian Rahmawati 1113016100044
 
Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
105797036 karakteristik-morfologi-dan-biokimia-bakteri-laut-selulolitik
 
Ekstraksi lipida (kolesterol)
Ekstraksi lipida (kolesterol)Ekstraksi lipida (kolesterol)
Ekstraksi lipida (kolesterol)
 
Information system building block
Information system building blockInformation system building block
Information system building block
 
1.molekul2 sistem hidup2015
1.molekul2 sistem hidup20151.molekul2 sistem hidup2015
1.molekul2 sistem hidup2015
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Buku Hukum Mendel
Buku Hukum MendelBuku Hukum Mendel
Buku Hukum Mendel
 
Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)Copy of i. karbohidrat(1)
Copy of i. karbohidrat(1)
 
Makalah biokimia lipid
Makalah biokimia   lipidMakalah biokimia   lipid
Makalah biokimia lipid
 
materi biokimia LIPID
materi biokimia LIPIDmateri biokimia LIPID
materi biokimia LIPID
 

Similar to Uji Lemak Laboratorium

Soal pertanyaan
Soal pertanyaanSoal pertanyaan
Soal pertanyaannabsey
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Sabila Izzati
 
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipidModul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipidVenansi Viktaria
 
Laporan praktikum 2 biokimia dasar
Laporan praktikum 2 biokimia dasarLaporan praktikum 2 biokimia dasar
Laporan praktikum 2 biokimia dasarpuput62
 
Laporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiLaporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiMalikul Mulki
 
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docxPRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docxLyuraaForg
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistabistakrenzcool
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenqlp
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Johan Setiawan
 
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptxPPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptxrizki50702
 

Similar to Uji Lemak Laboratorium (20)

Lemak
LemakLemak
Lemak
 
Soal pertanyaan
Soal pertanyaanSoal pertanyaan
Soal pertanyaan
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipidModul 3   tes kuantitatif dan kualitatif lipid
Modul 3 tes kuantitatif dan kualitatif lipid
 
Laporan praktikum 2 biokimia dasar
Laporan praktikum 2 biokimia dasarLaporan praktikum 2 biokimia dasar
Laporan praktikum 2 biokimia dasar
 
Laporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasiLaporan angka saponifikasi
Laporan angka saponifikasi
 
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docxPRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
PRAKTIKUM_I_BIOKIMIA_sem_2[1].docx
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Analisis Lipid
Analisis LipidAnalisis Lipid
Analisis Lipid
 
Analisis lemak
Analisis lemakAnalisis lemak
Analisis lemak
 
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bistaUji karbohidrat pada makanan.docx by bista
Uji karbohidrat pada makanan.docx by bista
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjenLaporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
Laporan reaksi saponifikasi serta pengujian sifat surfaktan sabun dan deterjen
 
RPP "Lemak"
RPP "Lemak"RPP "Lemak"
RPP "Lemak"
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Tentir Praktikum Biokim.pdf
Tentir Praktikum Biokim.pdfTentir Praktikum Biokim.pdf
Tentir Praktikum Biokim.pdf
 
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptxPPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
 

Recently uploaded

Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 

Recently uploaded (6)

Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 

Uji Lemak Laboratorium

  • 1. UJI KELARUTAN LEMAK, UJI KETIDAKJENUHAN LEMAK, UJI GLISEROL, UJI LIEBERMANN-BURCHARD, UJI SAPONIFIKASI, DAN UJI ASAM LEMAK BEBAS disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium yang diampu oleh Drs.H.Yusuf Hilmi Adisendjaja,M.Sc dan Drs.Suhara oleh: Kelompok 2 Kelas A Agi Azkya 1300416 Anggi Angreani 1301226 Audya Nurfadillah H 1301282 Reyhan Ramzy Zainal 1301621 Rizky Ayu Kania 1302315 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2014
  • 2. A. JUDUL PRAKTIKUM Uji Kelarutan Lemak, Uji Ketidakjenuhan Lemak, Uji Gliserol, Uji Liebermann, Uji Saponifikasi, Dan Uji Asam Lemak Bebas 1. Pelaksanaan Praktikum a. Praktikum dan pengamatan Uji Kelaruta Lemak, Uji Ketidak-jenuhan dan Uji Akrolein dilaksanakan pada : hari : Kamis 30 Oktober 2014 waktu : pukul 07.00-09.30 tempat pelaksanaan : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI b. Praktikum dan pengamatan Uji Liberman-Burchard, Uji Saponikasi, dan Uji Asam Lemak Bebas dilaksanakan pada : hari : Kamis, 6 Oktober 2014 waktu : pukul 07.00-09.30 tempat pelaksanaan : Laboratorium Fisiologi FPMIPA UPI B. ISI 1. Dasar Teori Lipid adalah molekul yang mengandung hidrokarbon dan membuat building blocks struktur dan fungsi sel hidup. Lipid contohnya lemak, minyak, lilin, vitamin tertentu, hormon dan sebagian besar non-protein membran sel. Lipid tidak larut dalam air dengan demikian larut dalam nonpolar lingkungan seperti di choloroform tetapi tidak larut dalam kutub lingkungan seperti air (Dr Ananya Mandal). a. Uji Kelarutan Lemak Gugus – gugus utama lipida memiliki karakteristik kelarutan (solubilitas) yang berbeda dan sifat yang digunakan dalam ekstraksi dan pemisahan lemak dari materi biologis. Emulsi adalah dispersi atau suspensi mestabil suatu cairan lain yang kedua tidak saling melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabila diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulsifying agent yang berfungsi
  • 3. menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan. Cara kerja emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk molekunya yang dapat terikat baik pada minyak maupaun air. Emulsifier akan membentuk lapisan disekeliling minyak sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan, sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama lainnya (Dewi Agus Saputri, 2013) b. Uji Ketidakjenuhan Pada Lipid Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama banyaknya. Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak. Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod huble (Erma, 2011). c. Uji Gliserol Pengujian adanya ngliserol dalam larutan uji bisa diidentifikasi dari bau yang dihasilkan ketika larutan uji dipanaskan sampai mendidih dan menghasilkan asap yang beraroma tertentu. Apabila aroma asap larutan uji sama dengan aroma asap dari gliserol maka larutan tersebut mengandung gliserol. d. Uji Liebermann-Burchard Kolesterol merupakan prekursor utama biosintesis hormon-hormon steroid, misalnya androgen dan glukortinoid, yang berperan dalam pembentukan membrane sel-sel eukariotik. Kolesterol adalah biomolekul sejenis lipid yang
  • 4. mempunyai rangkaian empat struktur siklik lima atau enam karbon. Kolesterol dapat ditemukan dalam membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Pada percobaan ini, dilakukan penentuan kadar kolesterol dengan menggunakan metode kolorimetri Lieberman-Burchard. Metoda ini menggunakan asam asetat anhidrida dan asam sulfat sebagai reagen. Anhidrida asam asetat berfungsi sebagai dehidrator pada kolesterol supaya ketidakjenuhannya meningkat dan terbentuk ikatan konjugasi yang cukup banyak. Warna hijau pada larutan menandakan adanya kolesterol dalam sampel serum darah tersebut (Anonym, 2013). e. Uji Saponifikasi Pembentukan saponifikasi memberikan hasil positif. Dari ketiga bahan lipid yang dipakai ternyata minyak merupakan larutan lipid terbanyak dan tercepat dalam pembentukan sabun. Sabun yang terbentuk dalam percobaan tersebut berasal dari larutan alkali (dalam percobaan menggunakan NaOH) berlebih yang beraksi dengan asam lemak bebas membentuk garam natrium. Sabun yang terbentuk bersifat larut dalam air tapi akan mengalami pengendapan bila ada penambahan NaCl berlebih (Dezz, Lolichan). f. Uji Asam Lemak Bebas Asam lemak bebas adalah asam lemah yang terbentuk akibat proses hidrolisis yang terjadi pada lemak sehingga menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Kadar air yang tinggi baik yang terkandung pada minyak ataupun pada bahan pangan yang akan diolah dengan minyak mengakibatkan semakin banyak terbentuknya asam lemak bebas. Kandungan asam lemak bebas yang berlebihan pada minyak mengakibatkan mutu minyak tersebut menjadi buruk, begitupula bahan makanan yang kelak akan diolah bersama minyak tersebut. Hal ini diperkuat oleh pendapat Anonim (2012) Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, dan hidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari berat lemak akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni tubuh (Sari, 2012).
  • 5. 2. Cara Kerja a. Uji Kelarutan Lemak 1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid yang akan diuji. 2) Pelarut sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 3) Lipid yang akan diuji dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi pelarut ( lipid cair: sepuluh tetes. Lipid padat: seujung sendok). 4) Tabung reaksi yang berisi larutan tersebut diamati. 5) Hasil pengamatan dan kesimpulan dicacat di dalam jurnal praktikum. b. Uji Ketidakjenuhan Lemak 1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid yang akan diuji 2) Chloroform sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 3) Sedikit lipid dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi chloroform. 4) Sebanyak 3-5 tetes Bromin dimasukkan ke dalam tabung tersebut. 5) Larutan dalam tabung reaksi diamati. 6) Hasil pengamatan dan kesimpulan dicatat di dalam jurnal praktikum. c. Uji Gliserol 1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid yang akan diuji 2) Sedikit KHSO4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 3) Sedikit lipid dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi KHSO4 tersebut. 4) Sedikit KHSO4 ditambahkan kembali ke dalam tabung reaksi tersebut. 5) Tabung yang telah berisi lipid dan KHSO4 tersebut dipanaskan dengan hati-hati di atas pembakar bunsen sampai mendidih. 6) Bau yang dihasilkan dari proses pembakaran diidentifikasi. 7) Hasil identifikasi bau dan kesimpulan dicacat di dalam jurnal praktikum. d. Uji Liebermann-Burchard
  • 6. 1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid yang akan diuji 2) Larutan chloroform sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 3) Sedikit larutan lemak yang akan diuji ditambahkan ke dalam tabung reaksi tersebut. 4) Sebanyak 1 ml anhidrid asetat ditambahkan ke dalam tabung reaksi tersebut. 5) Dua tetes asam sulfat pekat dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 6) Larutan yang ada di tabung reaksi dikocok dengan baik. 7) Simpan beberapa saat, kemudian perubahan yang terjadi pada larutan diamati dengan seksama. 8) Hasil pengamatan dan kesimpulan dicatat di dalam jurnal praktikum. e. Uji Saponifikasi 1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid yang akan diuji 2) Lipid dimasukkan ke dalam tabung reaksi (cair: 10 tetes, padat: satu sendok. 3) KOH alkoholik sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 4) Tabung reaksi yang sudah berisi lipid dan KOH dipanaskan dalam penangas selama satu menit. 5) Aquades sebanyak 10 ml ditambahkan ke dalam tabung reaksi. 6) Tabung reaksi kembali dipanaskan dalam penangas selama satu menit. 7) Siapkan empat tabung reaksi yang berbeda dengan diberi label A,B, C, D. 8) Setelah dikeluarkan dari penangas, sebanyak 2 ml larutan yang ada di dalam tabung reaksi dipindahkan ke dalam masing-masing tabung berlabel A, B, C, D. 9) CaCl2 ditambahkan ke dalam tabung A, MgCl2 ditambahkan ke dalam tabung B, Pb-asetat ditambahkan ke dalam tabung C (masing-masing sebanyak 20 tetes), tabung D tidak diberi tambahan larutan. 10) Larutan di dalam tabung A, B, C, D diamati.
  • 7. 11) Perubahan yang terjadi dan kesimpulan yang dibuat dicatat di dalam jurnal praktikum. f. Uji Asam Lemak Bebas 1) Tabung reaksi yang sudah disiapkan diberi label sesuai dengan nama lipid yang akan diuj. 2) Eter sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi. 3) Lipid yang akan diuji ditambahkan ke dalam tabung reaksi. 4) Phenolptalein sebanyak 5-10 tetes ditambahkan ke dalam tabung reaksi. 5) Larutan di dalam tabung reaksi diamati. 6) Hasil pengamatan dan kesimpulan dicatat di dalam jurnal praktikum. C. Hasil Pengamatan 1. Uji Kelarutan Lemak Tabel 1. Uji Kelarutan lemak No Lemak Aseton Benzen Etanol Khloroform Eter H2O Gambar Pengamatan + - + - + - + - + - + - 1 Margarin √ √ √ √ √ √ Gambar 1. Margarin, Asam Stearat , Minyak Kelapa, Gliserol (Dokumentasi Pribadi, 2014) 2 Asam Stearat √ √ √ √ √ √ 3 Minyak Kelapa √ √ √ √ √ √ 4 Gliserol √ √ √ √ √ √ 5 Mentega √ √ √ √ √ √ Gambar 2. Mentega, Asam Asetat , Asam Oleat (Dokumentasi Pribadi, 2014) 6 Asam Asetat √ √ √ √ √ √ 7 Asam Oleat √ √ √ √ √ √
  • 8. Kesimpulan: Lemak yang larut di dalam aseton yaitu minyak kelapa, asam asetat, asam stearat, asam oleat. Sedangkan yang tidak larutnya margarin, mentega, dan gliserol Pembahasan : Dalam pengujian kelarutan lemak yang dilakukan oleh kelompok kami menggunakan pelarut Aseton tampak bahwa ketujuh bahan (margarin, mentega,minyak kelapa, Asam asetat,Asam stearat,Asam Oleat, gliserol ) yang di uji menampakkan hasil yang berbeda-beda. Untuk margarin, dan mentega sendiri ketika saat pengujian, tampak bahwa margarin tidak larut dalam senyawa pelarut aseton. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa lemak hanya larut dalam senyawa non polar sehingga ketika dimasukan ke dalam pelarut non polar seperti aseton maka yang terjadi yakni lemak akan larut. Untuk margarin dan mentega, kedua bahan tesebut larut sebagian dan terbentuk suspensi. Hal tersebut terjadi mungkin karena jumlah mentega maupun margarin yang dilarutkan sedikit dibandingkan dengan pelarutnya (aseton) sehingga sebagian margari maupun mentega dapat dilarutkan.
  • 9. 2. Uji Ketidakjenuhan Lemak. Tabel 2. Uji Ketidakjenuhan Lemak No Lipid Berubah Tidak Berubah Keterangan Gambar Pengamatan 1 Mentega √ Tidak jenuh Gambar 3. Lipid hasil pengujian (Dokumentasi Kelompok 2A, 2014 ) 2 Asam Stearat √ Tidak jenuh 3 Asam Oleat √ Jenuh 4 Minyak √ Tidak jenuh Kesimpulan: Dari keempat lipid yang diuji, yang merupakan lipid tidak jenuh adalah mentega, asam stearat, dan minyak, karena ketiganya menghilangkan warna merah bromin. Pembahasan : Uji ketidak jenuhan ini bertujuan untuk menguji suatu lemak tergolong ke dalam lemak jenuh atau tidak. Prinsipnya asam lemak yang ada dalam lemak hewan selalu jenuh, sedangkan asam lemak di dalam minyak tumbuhan mengandung satu atau beberapa ikatan rangkap atau tidak jenuh. Kemudian lauran bromin yang berwarna merah dapat dijadikan indikator terhadap senyawa lemak jenuh atau tidak karena bromin mampu bereaksi dengan ikatan rangkap yang terdapat pada lemak yakni dengan cara emutus ikatan rangkap tersebut. Dari hasil praktikum yang dilakukan pada beberapa lipid seperti minyak, mentega, asam stearat dan asam oleat tampak bahwa asam stearat tidak tergolong kedalam lemak jenuh karena saat ditetesi bromin warna asam stearat tidak berubah. Kita tahu bahwa senyawa bromin akan bereaksi dengan ikatan
  • 10. rangkap pada lemak dengan menunjukan adanya perubahan warna larutan bromin itu sendiri, dan pada asam stearat sebelum ditetesi berwarna serbuk putih, setelah dietesi bromin warna larutan menjadi merah (warna bromin yng merah tidak berubah saat direaksikan dengan asam stearat ). Dengan demikian kesimpulan yang di dapat bahwa asam stearat tergolong ke dalam lemak jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap. Dibuktikan dengan reaksi penambahan senyawa bromin diana warna bromin tidak berubah. Untuk lipid ; asam oleat, minyak dan metega menunujkan perubahan saat ditetesi senyawa bromin. Warna merah senyawa bromin hilang saat bereaksi dengan lipid tersebut dan hal tersebut menunjukan bahwa senyawa tersebut tergolong kedalam senyawa yang berikatan rangkap dan hal itu membuktikan bahwa asam oleat, mentega dan minyak tergolong ke dalam asam lemak tak jenuh. Minyak kelapa juga mengandung asam kaprilat, asam kaprat, dan asam oleat. Mentega merupakan salah satu produk makanan konsumsi sehari-hari yang dibuat dengan menggunakan bahan baku lemak nabati. Mentega dibuat melalui proses hidrogenasi asam lemak tak jenuh yang bersumber dari tanaman. Mentega adalah emulsi air dalam minyak yang berbentuk padat. Pada hasil percobaan, minyak dan mentega memberikan hasil positif yaitu dengan hilangnya warna larutan iodium. Minyak menghasilkan warna kuning bening, mentega menghasilkan warna putih keruh, dan asam oleat menghasilkan warna bening. Hal itu berarti pada ketiga zat itu, terdapat ikatan tak jenuh (ikatan rangkap)
  • 11. 3. Uji Gliserol Tabel 3. Uji Gliserol No Lipid Bau Gambar Pengamatan 1 Gliserol Bau Caramel Gambar Gliserol, Asam Oleat , Asam Stearat, Minyak (Dokumentasi Pribadi, 2014) 2 Asam Oleat Bau Baso Mentah 3 Asam Stearat Bau Lem Super Glue 4 Minyak Bau Minyak Jelantah 5 Mentega Bau Susu Gambar Margarin, Mentega (Dokumentasi Pribadi, 2014) 6 Margarin Bau Kue Kesimpulan : setiap bahan yang di uji menghasilkan bau yang berbeda-beda sesaui dengan kemampuan peneliti dalam menafsirfakn bau tersebut. Pembahasanan: Pada uji gliserol diatas, saat masing-masing tabung reaksi yang berisi mentega, margarin, minyak, asam oleat , gliserol, dan asam stearat ditambahkan beberapa ml larutan KHSO4 sebagian besar tidak mengalami perubahan warna. Apabila gliserol dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan akan timbul bau yang tajam khas seperti bau lemak yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya akrilaldehida atau akrolein. Oleh karena timbulnya bau yang tajam itu, akrolein mudah diketahui dan reaksi ini telah mengandung gliserol seperti minyak dan lemak. Penambahan pereaksi KHSO4, bertujuan untuk mengkatalisis gliserol yang mungkin ada dalam larutan senyawa lemak. Selanjutnya, pemanasan tabung
  • 12. dengan api yang kecil dimaksudkan supaya dehidrasi terjadi dan akrolein aldehid yang terbentuk memiliki karakteristik bau. Reaksi antara gliserol dan KHSO4 akan menghasilkan akrolein, reaksinya adalah : CH2 CH2 │ │ CHOH + KHSO4 ─→ CH + 2 H2O │ │ CH2OH ↑ CHO (Gliserol) (api) (Akrolein) Hasil uji akrolein menunjukkan bahwa semua bahan yang diuji memberikan bau yang tajam yang diidentifikasi oleh praktikan sebagai bau akrolein. Pada teorinya, hanya gliserol dalam bentuk bebas atau yang terikat berupa senyawa yang akan membentuk akrolein, sedangkan asam-asam lemak tidak. Dalam percobaan ini asam lemak seperti gliserol, mentega dan minyak memberikan hasil uji positif dan memiliki bau akrolein. Dari hasil pengujian gliserol menunjukan bau caramel, oleat menghasilkan bau khas seperti baso mentah, minyak menghasilkan bau sepertu susu, dan mentega menghasilkan bau kue.
  • 13. 4. Uji Liebermann-Burchard Tabel 4. Uji Liebermann-Burchard No Lemak Warna Hijau Gambar Pengamatan + - 1 Kolesterol √ Gambar Kolesterol, Asam Stearat , Minyak, Margarin (Dokumentasi Pribadi, 2014) 2 Asam Stearat √ 3 Minyak √ 4 Margarin √ Kesimpulan: Dari keempat lipid yang diuji, yang positif mengandung kolesterol adalah kolesterol Pembahasan : Uji ini dimaksudkan untuk melihat adanya atau kandungan kolesterol. Terdapat atau tidaknya kolesterol ditandai dengan dengan adanya warna hijau setelah ditetesi anhidrida asetan dan asam sulfat kemudian setelah dikocok. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan konsentrasi kolesterol. Hal ini membuktikan bahwa reaksi Lieberman- Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dari hasil praktikum yang dilakukan tampak bahwa kolesterol, minyak , mentega, dan margarin setelah reaksi warna nya menjadi hijau. Untuk kolesterol sendiri memang kandungan kolesterol pasti positi tetapi untuk minyak sendiri warna hijau ditimbulkan karena mengandung vitamin yaitu vitamin yang merupakan turunan dari sterol, jadi untuk minyak
  • 14. meskipun hasilnya berubah warna menjadi hijau tidak berarti ia mengandung kolesterol. 5. Uji Saponifikasi dan Kesahadahan Tabel 5. Uji Saponifikasi dan Kesahadahan No Lemak CaCl MgCl Pb Asetat Kolesterol Gambar Pengamatan 1 Stearat +++ + ++ - Gambar6. Stearat Uji Saponifikasi (Dokumentasi Pribadi, 2014) Kesimpulan: Stearat merupakan lipid yang dapat membentuk sabun, dan stearat bereaksi dengan CaCL, MgCl, Pb Asetat membentuk sabun yang tidak larut (mengalami kesadahan) Pembahasan : Terjadinya pemebentukan sabun ditandai denganadanya buih seerti halnya karak teridtik sabun yang berbuih ketika dikocon Dari pengamatan, kelompok kami mendapatkan bahwa KOH bereaksi dalam proses saponifikasi. Hal tersebut terjadi karena adanya unsur kalium dalam larutan tersebut. Kita tahu bahwa kalium termasuk golongan alkali. Dan pada prinsip saponifikasi lemak dan minyak di pisahkan dengan alkali. Dengan begitu asam lemak bebas dan gliserol dilepaskan dari lemak dan minyak. Kesadaahan
  • 15. Saat ditambahkan CaCl2, MgCl2, dan Pb(CH3COO)2 terdapat endapan putih pada bagian bawah tabung reaksi, itu terjadi karena penambahan NaCl menimbulkan reaksi yang berakibat membentuk endapan putih tersebut. Itu menunjukkan semua garam tidak larut sepenuhnya. 6. Uji Asam Lemak Bebas Tabel 6. Uji Asam Lemak Bebas No Lemak Bebas Tidak Bebas Keterangan Gambar Pengamatan 1 Asam Stearat + Bening Gambar Asam Stearat , Minyak, Mentega, Margarin, Oleat (Dokumentasi Pribadi, 2014) 2 Minyak - Pink 3 Mentega - Pink 4 Margarin - Pink 5 Oleat + Bening Kesimpulan: Dari kelima lipid yang diuji, stearat dan oleat merupakan asam lemak bebas. Pembahasan : Pada uji asam lemak bebas, senyawa minyak, mentega, dan margarine menghasilkan warna pink setelah dicampur eter dan ditetesi phenolphtalien, sedangkan asam oleat dan asam stearat, warna pink hilang seketika setelah diteteskan. Warna Penofthalen akan hilang jika berada dalam senyawa asam lemak bebas. Penoftalen yang telah di tambah NaOH menjadi basa. Saat
  • 16. direaksikan dengan asam lemak, maka terjadi reaksi penetralan sehingga membuat larutan menjadi bening. Menurut teori, ditangkapnya asam lemak bebas ditandai dengan hilangnya warna pada campuran larutan alkali encer (eter) dan asam lemak yang ditambah phenolptalien. Semakin banyak asam lemak bebas ditangkap, berarti semakin hilang pula warna merah muda pada campuran larutan tersebut. Sehingga warna pink pada minyak, mentega, dan margarin disebabkan karena tidak adanya asam lemak bebas atau asam lemak bebas hanya sedikit, sedangkan warna pink yang hilang pada asam oleat dan asam stearat menunjukkan bahwa asam oleat dan asam stearat mengandung banyak asam lemak bebas. D. Jawaban Pertanyaan 1. Apakah semua pelarut dapat melarutkan senyawa lemak? Mengapa? Jawaban : Tidak, karena senyawa lemak hanya dapat larut dalam pelarut non polar. 2. Apa yang menyebabkan hilangnya warna air iodium pada penambahan larutan lemak pada uji ketidakjenuhan? Jawaban : Hilangnya warna air iodium pada penambahan larutan lemak pada uji ketidakjenuhan karena terikatnya unsur halogen pada ikatan rangkap. 3. Senyawa mana yang paling cepat menghilangkan warna iodium? Jawaban: Asam oleat 4. Jelaskan mengapa dilakukan penambahan KHSO4 lagi pada uji gliserol? Jawaban : Penambahan KHSO4 pada Uji Gliserol dimaksudkan agar larutan terdehidrasi dan menimbulkan bau dari akrolein aldehid. 5. Senyawa mana yang diuji mengandung gliserol? Jawaban : Minyak dan Mentega
  • 17. 6. Apa yang menyebabkan adanya perbedaan warna hijau pada larutan yang Anda uji pada uji Liebermann-Burchard? Jawaban : Yang menyebabkan perbedaan warna hijau adalah kandungan kolesterol pada larutan lemak, semakin banyak kolesterol semakin hijau warna larutannya. 7. Setelah dilakukan uji asam lemak bebas, mana diantara senyawa yang diuji yang merupakan asam lemak bebas? Jawaban : yang merupakan asam lemak bebasa yakni Asam Stearat dan Asam Oleat ditandai dengan hilangnya warna penofthalen. 8. Bagaimana prinsip kerja dari uji asam lemak bebas? Jawaban : Jadi prinsipnya Semakin banyak asam lemak bebas ditangkap, berarti semakin hilang pula warna merah muda pada campuran larutan tersebut sehingga larutan lemak menjadi jernih.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Suhara,dkk. 2014. Petunjuk Kegiatan Laboratoiu Biokomia. FPMIPA : UPI Bandung Diva, Dio A., Asam Amino. 2013. [Online] Tersedia di: http://organiksmakma3c11.blogspot.com/2013/05/asam-amino.html. [Diakses 20 September 2014] Mei, Supriadi. Asam Amino. 2013 [Online] Tersedia di: http://spriyadimei.blogspot.com/2013/07/asam-amino.html [Diakses 20 September 2014] Rahmawati, Siti.Ninhidrin.2013.[Online]. Tersedia di :http://sittirahmawati.blogspot.com/2011/03/ninhidrin.html [Diakses 20 September 2014] Tarsana, Agus.Identifikasi Kandungan Asam Amino.2013[Online].Tersedia di:http://agustarsana.blogspot.com/2010/11/identifikasi-kandungan-asam-amino-pada. html [Diakses 20 September 2014]