SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
LAPORAN KIMIA 
LIPID 
Disusun Guna Memenuhi Tugas 
MataPelajaran : Kimia 
Disusun Oleh: 
Nama : Dhepi arini 
Finly putrid a 
Rindy dea s 
Wulan Rahayu 
Kelompok : 3 (Tiga) 
SMK FARMASI BANDUNG BARAT 
JALAN CIMAREME NO. 531/193A NGAMPRAH 
KABUPATEN BANDUNG BARAT 
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia nya. 
Penulis dapat menyelesaikan laporan kimia tentang “LIPID”. 
Penyusun laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas kelompok dari guru mata 
pelajaran kimia.Didalam penulisan laporan ini penulis sangat mengharapkan kritik, masukan dan 
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan pikiran dan efektifitas dalam kerja bagi penulis. 
serta dapat membawa manfaat yang luas bagi para pembaca sekalian. 
Akhir kata, mohon maaf atas segala kekurangan dan terimakasih yang sebesar – besarnya 
atas segala perhatiannya.
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar belakang 
Lemak dan minyak yang acapkali disebut trigliserida adalah anggota dari keluarga lipid. 
Sbagai bahan makanan, golongan ini merupakan sumber masalah kegemukan dan bersama-sama 
dengan lipid lainnya, yaitu kolesterol dicurigai sebagai zat pengeras pembuluh nadi. 
Namun, trigliserida tidak selamanya buruk. Senyawa ini berfungsi sebagai pembawa vitamin 
larut minyak, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Mengurangi lemak dalam makanan juga berarti 
mengurangi pengambilan zat gizi tersebut. Trigliserida tertentu berfungsi sebagai sumber 
utama asam linoleat yakni asal lemak tak jenuh. Karena senyawa ini tak dapat disintesis oleh 
tubuh, asam linoleat dianggap sebagai asam lemak esensial. Akhirnya, trigliserida menunda 
rasa lapar sesudah makan karena senyawa ini meninggalkan lambung secara perlahan-lahan. 
Lipid mudah dibedakan dari karbohidrat, protein dan asam nukleat karena kelarutannya 
dalam pelarut organik nonpolar. 
Secara kimiawi, lemak dan minyak adalah campuran ester dari asam lemak dan gliserol. 
Lemak dan minyak dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, baik dari tumbuh-tumbuhan 
seperti kelapa sawit, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lain-lain maupun dari 
hewan. Kandungan lemak dan minyak beragam bergantung pada sumbernya. 
Lemak dapat diisolasi melalui cara mekanis, perebusan dan ekstraksi kimia. Dalam 
ekstraksi lemak dari kacang-kacangan dan biji-bijian, pelarut yang sering digunakan ialah 
benzene, CCl4, CHCl 3, heksana atau petroleum eter. Pengerjaannya menjadi lebih singkat 
jika keeping biji diubah menjadi partikel halus. Lemak yang diperoleh dengan cara ini lebih 
jernih, dan proteinnya tertinggal dalam ampas. Lemak yang dihasilkan dengan ekstraksi perlu 
dimurnikan dari pengotor, zat warna, asam lemak bebas, dan senyawa keton dan aldehida. 
Karena sumber lemak beraneka macamnya, maka setiap jenis lemak berbeda sifat 
fisik dan kimianya. Dengan menganalisis sifat fisika dan kimianya dapat ditentukan tindakan 
apa yang harus dilakukan terhadap lemak dan minyak tersebut sebelum digunakan untuk 
keperluan manusia, misalnya untuk pembuatan sabun dan margarin. 
Dalam hal ini, sifat-sifat kimia lemak atau minyak yang sering dianalisis antara lain 
bilangan penyabunan, bilangan asam dan asam lemak bebas (FFA) dan bilangan peroksida. 
Untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukan praktikum 
“Lemak dan Minyak” ini. 
1.2 Maksud dan Tujuan 
 Mengetahui beberpa macam identifikasi dan sifat-sifat umum lipid. 
 Mempelajari hubungan antara struktur residu asam lemak dalam lipid dan sifat fisik 
kimianya.
BAB II 
LANDASAN TEORI 
2.1 Lemak dan Minyak 
Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan 
asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buah- buahan, kacang-kacangan, 
biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran. Dalam jaringan hewan lemak terdapat di 
seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. 
(Anwaret.al 1996) Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol 
dan asam lemak. Berdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasil 
kondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga 
senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak penyusun 
lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi jika ketiga asam lemak tersebut 
tidak sama disebut dengan trigliserida campuran. Pada umumnya trigliserida alam 
mengandung lebih dari satu jenis asam lemak. Trigliserida jika dihidrolisis akan 
menghasilkan 3 molekul asam lemak rantai panjang dan 1 molekul gliserol. 
2.2 Sifat Fisis 
Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak jenuh akan berwujud 
padat pada suhu kamar. Kebanyakan lemak binatang tersusun atas asam lemak jenuh 
sehingga berupa zat padat. Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak 
tidak jenuh berupa zat cair pada suhu kamar, contohnya adalah minyak tumbuhan. Lemak 
jika dikenakan pada jari akan terasa licin, dan pada kertas akan membentuk titik transparan. 
Dapat disimpulkan bahwa keadaan fisis, yaitu cair atau padat, memberikan gambaran 
mengenai jenis residu asam lemak yang ada. Telah menjadi kebiasaan untuk menamakan 
trigliserida padat sebagai lemak dan yang cair sebagai minyak. 
2.3 Reaksi trigliserida 
Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida,menjadi 
bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut 
interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft. 
Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan 
gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak.Ini terjadi karena 
terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut. Dalam reaksi penyabunan 
atau sponifikasi, reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada 
trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan 
dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan. Proses hidrogenasi bertujuan untuk 
menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak pada lemak atau minyak .setelah proses 
hidrogenasi selesai , minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring . 
Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras , tergantung pada derajat kejenuhan. 
2.4 Reaksi brominasi digunakan untuk menentukan derajat ketakjenuhan minyak 
Asam-asam lemak tak jenuh dari minyak atau lemak dapat mengikat oksigen pada 
ikatan rangkapnya dan membentuk suatu peroksida. Peroksida yang dihasilkan pada 
autooksida atau suatu permulaan ketengikan ini sangat reaktif dan ditetapkan secara idometri. 
Ada hubungan antara sifat minyak (bilangan iod) dengan bilangan peroksida. Minyak 
dengan bilangan iod tinggi akan menghasilkan peroksida yang tinggi pula. Begitu pula 
sebaliknya untuk minyak dengan bilangan iod rendah.
BAB III 
LAPORAN KEGIATAN 
Percobaan / Praktikum Membuat Minyak Angin. 
A. Membuat minyak angin 
B. Bahan 
- Minyak gandapura 100 cc 
- Minyak permint 5 cc 
- Bibit minyak wangi 2 cc 
- Bibit warna hijau 0,5 cc 
- Mentol kristal 10 gr 
- Kamfer kristal 5 gr 
C. Cara Kerja 
1. Minyak gandapura, minyak permint, bibit minyak, dan zat pewarna hijau dicampur jadi 
satu tanpa pemanasan api. 
2. Kemudian mentol kristal dimasukkan sekaligus dalam percampuran tersebut. 
3. Bandingkan minyak angin yang telah kamu buat dengan minyak angin yang ada di 
pasaran. 
D. Hasil Percobaan 
Minyak angin yang telah dibuat memiliki : 
Warna : .... 
Bentuk : .... 
Aroma : .... 
E. Analisa Data 
1. Apakah fungsi minyak gandapura dan mentol kristal dalam pembuatan minyak angin? 
2. Apakah kesimpulan dari percobaan ini? 
Steroid merupakan golongan lipid utama. Steroid dan terpena, keduanya disintesis melalui 
rute yang mirip. Steroid yang paling dikenal ialah kolesterol. Kolesterol terdapat dalam 
semua sel hewan tetapi terutama terkonsentrasi dalam otak dan sumsum tulang punggung. 
Kolesterol juga merupakan penyusun utama batu empedu. Jumlah total kolesterol dalam 
tubuh manusia rata-rata ialah sekitar 2 ons. Kadar kolesterol dalam darah di bawah 200 
mg/dL dapat diterima, tetapi kadar di atas 280 mg/dL berisiko tinggi terkena penyakit jantung 
koroner. 
Steroid lain yang juga umum dijumpai dalam jaringan hewan dan memainkan peran biologis 
yang penting adalah asam kolat (cholic acid). Asam kolat terdapat dalam saluran empedu, 
terutama dalam berbagai bentuk garam amida. Fungsi asam kolat sebagai bahan pengemulsi 
untuk memudahkan penyerapan lemak dalam usus. Pada dasarnya senyawa ini merupakan 
sabun biologis.
3. Fosfolipid 
Fosfolipid menyusun sekitar 40% membran sel sedangkan sisanya protein. Fosfolipid secara 
struktur berkaitan dengan lemak dan minyak, kecuali salah satu dari gugus esternya 
digantikan oleh fosfatidilamina. Perhatikan struktur fosfolipid berikut ini. 
Fosfolipid 
Bagian asam lemak biasanya palmitil, stearil, atau oleil. Struktur yang ditunjukkan di atas 
ialah sefalin. Ketiga proton pada nitrogen digantikan oleh gugus metil dalam lesitin. Kedua 
jenis fosfolipid ini tersebar luas dalam tubuh, terutama di otak dan jaringan saraf. 
Fosfolipid menyusun diri dalam lapisan ganda (bilayer) pada membran, dengan kedua “ekor” 
hidrokarbon mengarah ke dalam dan ujung polar fosfatidilamina membentuk permukaan 
membran, seperti diperlihatkan pada Gambar 1. 
Struktur Fosfolipid 
Gambar 1. Struktur Fosfolipid. 
Membran memainkan peran kunci dalam biologi, yaitu mengatur difusi zat ke dalam dan ke 
luar sel. 
4. Prostaglandin 
Prostaglandin ialah kelompok senyawa yang berhubungan dengan asam lemak tak 
jenuh. Kelompok senyawa ini ditemukan pada tahun 1930-an, sewaktu dijumpai bahwa 
manusia mengandung zat yang dapat merangsang jaringan otot halus, seperti otot uterus 
untuk berkontraksi. Berdasarkan anggapan bahwa zat tersebut berasal dari kelenjar prostat, 
maka namanya menjadi prostaglandin. Sekarang kita mengetahui bahwa prostaglandin 
tersebar luas dalam hampir semua jaringan manusia, dan bahwa senyawa ini dalam jumlah 
sedikit aktif secara biologis dan menimbulkan berbagai efek pada metabolisme lemak, denyut 
jantung, dan tekanan darah. 
Prostaglandin memiliki 20 atom karbon. Senyawa ini disintesis di dalam tubuh 
melalui oksidasi dan siklisasi ke-20 karbon asam lemak tak jenuh, yaitu asam arakidonat 
(arachidonic acid). Karbon ke-8 sampai karbon ke-12 dari rantai bergelung membentuk 
cincin siklopentana dan fungsi oksigen (gugus karbonil atau hidroksil) selalu ada pada karbon 
ke-9. Jumlah ikatan rangkap atau gugus hidroksil dapat beragam di dalam strukturnya. 
reaksi pembuatan prostaglandin E2 (PGE2) 
Prostaglandin telah menarik minat dalam masyarakat medis, sebab senyawa ini digunakan 
dalam pengobatan penyakit inflamasi, seperti asma dan artritis reumatoid; pengobatan tukak 
paptik; pengendalian hipertensi; pengaturan tekanan darah, dan metabolisme serta 
menginduksi kelahiran dan aborsi terapeutik. 
Penggolongan Lipid3 VotesBloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yakni: 
(1) lipid sederhana, yaitu ester asam lemah dengan berbagai alkohol, contohnya lemak 
atau gliserida dan lilin; 
(2) lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya 
fosfolipid, serebrosida; (3) derivat lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses 
hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol. Berdasarkan sifat kimia 
yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan yang besar, yakni lipid yang
dapat disabunkan, yakni dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid 
yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid. 
Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, 
yaitu 
(1) asam lemak; 
(2) lemak; 
(3) lilin; 
(4) fosfolipid; 
(5) sfingolipid; 
(6) terpen; 
(7) steroid; 
(8) lipid kompleks.
BAB IV 
PEMBAHASAN 
4.1 Asam Lemak 
Struktur 
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida, baik 
yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat. Rantai 
karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, 
sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak jenuh. Pada 
umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap. 
Sifat Fisika 
Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leburnya. Di samping itu 
makin banyak jumlah ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya. Kelarutan asam 
lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Umumnya 
asam lemak larut dalam eter atau alkohol panas. 
Sifat Kimia 
Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam 
lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. pH larutan bergantung pada 
konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak. 
persamaan Henderson-Hasselbach. 
Garam natrium dan kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam 
air dan dikenal sebagai sabun. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya 
adalah asam palmitat atau stearat. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh 
dengan gliserol. Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt atau Ni, 
asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui proses 
penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol. 
Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan gugus –COO- pada 
ujungnya. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofob, sedangkan gugus –COO- bersifat 
hidrofil. Karena adanya dua bagian ini, molekul sabun membentuk misel, yaitu 
kumpulan rantai hidrokarbon dengan ujung yang bersifat hidrofil di bagian luar. 
Sabun dapat berfungsi sebagai emulgator. Pada proses pembentukan emulsi 
ini, bagian hidrofob molekul sabun masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang 
bermuatan negatif ada di bagian luar. Sabun mempunyai sifat dapat menurunkan 
tegangan permukaan air. 
Asam lemak tidak jenuh mudah mengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya. 
Dengan gas hidrogen dan katalis Ni dapat terjadi reaksi hidrogenasi, yaitu pemecahan 
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Proses hidrogenasi ini mempunyai arti penting 
karena dapat mengubah asam lemak yang cair menjadi asam lemak padat.
Karena ada ikatan rangkap, maka asam lemak tidak jenuh dapat mengalami 
oksidasi yang mengakibatkan putusnya ikatan C=C dan terbentuknya gugus –COOH. 
4.2 Lemak 
Struktur 
Yang dimaksud dengan lemak di sini ialah suatu ester asam lemak dengan 
gliserol. Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. 
Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu 
lemak adalah suatu trigliserida. 
Sifat 
Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan 
lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Tristearin, yaitu ester gliserol 
dengan tiga molekul asam stearat titik lebur 710C, triolein, yaitu ester gliserol dengan 
tiga molekul asam oleat titik lebur –170C. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan 
asam lemak yang terkandung di dalamnya diukur dengan bilangan iodium. Tiap 
molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. 
Bilangan iodium ialah banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan 
100 gram lemak. Lemak atau gliserida asam lemak pendek dapat larut dlaam air, 
sedangkan gliserida asam lemak panjang tidak larut. Semua gliserida larut dalam 
ester, kloroform atau benzena. Alkohol panas adalah pelarut lemak yang baik. 
Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol. 
Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu. 
Jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak disebut 
bilangan penyabunan. Lemak juga dapat terhidrolisis oleh enzim. 
Lemak apabila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan rasa dan bau yang 
tidak enak. Disebabkan oleh: proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas, 
proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh, oksidasi asam lemak tidak jenuh 
akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya akan terbentuk aldehida. Kelembaban 
udara, cahaya, suhu tinggi dan adanya bakteri perusak adalah faktor-faktor yang 
menyebabkan terjadinya ketengikan lemak. Apabila gliserol dicampur dengan 
KHSO4 dan dipanaskan hati-hati, akan timbul bau yang tajam khas seperti bau lemak 
yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya akrilaldehida atau akrolein. 
4.3 Lilin 
Yang dimaksud dengan lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan 
monohidroksi alkohol yang mempunyai rantai karbon panjang, antara 14 sampai 34 
atom karbon. Contoh alkohol panjang adalah setilalkohol dan mirisilalkohol. 
CH3 – (CH2)14 – CH2OH CH3 – (CH2)28 – CH2OH 
Setilakohol Mirisilalkohol
Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau 
lumba-lumba. Lilin berfungsi sebagai: lapisan pelindung terhadap air, penahan air 
pada binatang. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan 
oleh enzim yang menguraikan lemak. 
4.4 Fosfolipid 
Struktur 
Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam 
bentuk ester asam fosfat. Gugus yang diikat oleh asam fosfatidat ini antara lain kolin, 
etanolamina, serin dan inositol. Senyawa yang termasuk fosfolipid ini ialah 
fosfatidilkolin, fosfatifiletanolamina, fosfatifilserin, dan fosfatidilinositol. 
Sifat 
Lesitin berupa zat padat lunak seperti lilin, berwarna putih dan dapat diubah 
menjadi coklat bila kena cahaya dan bersifat higroskopik dan bila dicampur dengan 
air membentuk larutan koloid, larut dalam semua pelarut lemak kecuali aseton, 
dikocok dengan asam sulfat akan terjadi asam fosfatidat dan kolin, apabila dipanaskan 
dengan basa atau asam akan menghasilkan asam lemak, kolin, gliserol dan asam 
fosfat. Hidrolisis juga dapat terjadi dengan bantuan enzim lesitinase. 
Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam aseton dan alkohol. Yang 
termasuk sefalin ialah fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin. 
Fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin dapat dihidrolisis sempurna, 
menghasilkan asam lemak, gliserol dan fosfat. Hidrolisis parsial menggunakan enzim 
fosfatidase tertentu, sehingga asam lemak pada atom karbon nomor 2 dapat diuraikan 
dan menghasilkan lisosefalin. 
4.5 Sfingolipid 
Merupakan senyawa derivat sfingosin atau mempunyai struktur yang mirip. 
Seramida adalah derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak. 
Gugus ini terikat pada gugus amino dalam bentuk amida. Sfingomielin adalah 
kelompok senyawa sfingolipid yang mengandung fosfat. Golongan sfingolipid yang 
mengandung karbohidrat disebut glikolipid. 
4.6 Terpen 
Senyawa yang molekulnya dapat dianggap terdiri atas beberapa molekul 
isoprena (2-metilbutadiena) atau mempunyai hubungan struktural dengan isoprena 
dikelompokkan dalam golongan terpen. Yang termasuk terpen antara lain: sitral, 
pinen, geraniol, kamfer, karoten, vitamin A, fitol dan skualen. 
Sitral, pinen dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri. Sitronelal terdapat 
dalam minyak sereh. Kamfer terdapat dalam pohon kamfer. Wortel mengandung
banyak karoten pembentuk vitamin A. Fitol adalah salah satu hasil hidrolisis klorofil. 
Skualen dapat diperoleh dari minyak ikan hiu. 
4.7 Steroid 
Struktur 
Senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat dianggap 
sebagai derivat perhidroksiklopentanofenantrena, yang terdiri atas 3 cincin 
sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B, dan C) dan sebuah cincin 
siklopentana yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana tersebut. 
Adapun karakteristik yang dimaksud ialah adanya atom oksigen atau gugus 
hidroksil pada atom C nomor 3 dan gugus metil pada atom C nomor 10 dan 13. 
Tata Nama 
Untuk memberikan nama kepada steroid digunakan patokan, yaitu beberapa 
jenis hidrokarbon yang mempunyai rumus tertentu sebagai senyawa asal, misalnya 
etiokolana, alopregnana, androstana, pregnana, estrana. 
Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan tanda segitiga (D) dengan angka di 
bagian atasnya yang menyatakan atom karbon yang menjadi awal ikatan rangkap 
tersebut, misalnya D5-androstena berarti ikatan rangkap berawal dari atom karbon 
nomor 5 dan berakhir pada atom karbon nomor 6. 
Tanda (a) dan (b) untuk menyatakan konfigurasi suatu garis tertentu bila 
dibandingkan dengan keseluruhan struktur. Pada molekul testosteron gugus –OH pada 
atom C nomor 17 sama dengan kedua gugus metil pada atom C nomor 10 dan nomor 
13 diberi tanda (b). 
Beberapa Jenis Steroid 
Kolesterol 
Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada 
atom C nomor 3 mempunyai posisi b oleh karena dihubungkan dengan garis penuh. 
Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena 
dan alkohol panas. Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan 
beberapa reaksi berwarna. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan 
ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam 
berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian kloroform 
akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan kolesterol 
dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka 
larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau disebut 
reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini sebanding dengan 
konsentrasi kolesterol. Reaksi Lieberman Burchard dapat digunakan untuk
menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam darah manusia normal terdapat 
antara 150-200 miligram taip 100 mL darah. 
7-Dehidrokolesterol 
Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolesterol, 
yaitu terdapat ikatan rangkap C=C antara atom C nomor 7 dan nomor 8. Dengan sinar 
ultraviolet 7-Dehidrokolesterol dapat diubah menjadi vitamin D yang sangat berguna 
bagi tubuh. 
Ergosterol 
Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7-Dehidrokolesterol, tetapi 
berbeda pada rantai sampingnya. Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila 
dikenai sinar ultraviolet. Ergosterol maupun 7-Dehidrokolesterol disebut provitamin 
D. 
Asam-asam Empedu 
Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam 
kolat, asam deoksikolat, dan asam litokolat. Asam deoksikolat bergabung dengan 
glisin membentuk asam glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung 
dengan taurin membentuk asam taurolitokolat. Garam-garam empedu ini berfungsi 
sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan suatu emulsi. 
Hormon Kelamin 
Testosteron dan androsteron adalah hormon kelamin laki-laki. Testosteron 
diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk kristal, sedangkan androsteron didapati 
pada urine dan mungkin merupakan hasil perubahan kimia atau metabolisme 
testosteron. Hormon kelamin perempuan ada dua jenis yaitu estrogen dan progesteron. 
Estrol, estradiol dan estriol adalah hormon yang termasuk estrogen. Pregnandiol 
adalah hasil metabolisme progesteron. 
4.8 Lipid Kompleks 
Lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan 
senyawa lain. Gabungan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein. Bagian lipid 
dalam lipoprotein pada umumnya ialah trigliserida, fosfolipid atau kolesterol.
BAB V 
KESIMPULAN 
1.Minyak dalam suhu kamar berwujud cair, sedangkan lemak berwujud padat 
2.Minyak jelantah memiliki bilangan penyabunan tinggi di banding minyak goreng biasa 
3.Minyak jelantah memiliki bilangan asam yang tinggi disbanding minyak goreng dan lemak 
4.Minyak jelantah memiliki tingkat kerusakan yang tinggi.
BAB VI 
PENUTUP 
Alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT ,penyusunan laporan hasil tugas kimia ini telah 
selesai. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang penulis buat dalam 
menyusun laporan dan kesalahan dalam penyusunan laporan karena penulis masih dalam proses 
belajar. Bila ada saran dan kritik untuk kemajuan penulis insya allah penulis terima dengan lapang 
dada.
DAFTAR PUSTAKA 
http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid 
http://isepmalik.wordpress.com/2012/04/28/penggolongan-lipid/ 
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/10/manfaat-kegunaan-lipid-dalam-kehidupan.html

More Related Content

What's hot

Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakVirdha Rahma
 
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiLaporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiMifta Rahmat
 
Lipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixLipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixpure chems
 
Bagian inti dan bagian akhir
Bagian inti dan bagian akhirBagian inti dan bagian akhir
Bagian inti dan bagian akhirnovadwiyanti08
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanawarisusanti
 
Lemak dan-minyak
Lemak dan-minyakLemak dan-minyak
Lemak dan-minyakridhar
 
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASE
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASEAcara 2 LIPIDA DAN LIPASE
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASEUfi Ufy
 

What's hot (20)

Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Kimia kelas 12 (lemak)
Kimia kelas 12 (lemak)Kimia kelas 12 (lemak)
Kimia kelas 12 (lemak)
 
Lemak (thp tep)
Lemak (thp tep)Lemak (thp tep)
Lemak (thp tep)
 
Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
 
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiLaporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
 
Lipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixLipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fix
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Lipida,
Lipida,Lipida,
Lipida,
 
Bagian inti dan bagian akhir
Bagian inti dan bagian akhirBagian inti dan bagian akhir
Bagian inti dan bagian akhir
 
lemak
lemaklemak
lemak
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
asam lemak
asam lemakasam lemak
asam lemak
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
Makalah biokimia2
Makalah biokimia2Makalah biokimia2
Makalah biokimia2
 
Lemak dan-minyak
Lemak dan-minyakLemak dan-minyak
Lemak dan-minyak
 
Lemak dan Minyak
Lemak dan MinyakLemak dan Minyak
Lemak dan Minyak
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASE
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASEAcara 2 LIPIDA DAN LIPASE
Acara 2 LIPIDA DAN LIPASE
 

Similar to LIPID LAPORAN (20)

Lipid
LipidLipid
Lipid
 
RPP "Lemak"
RPP "Lemak"RPP "Lemak"
RPP "Lemak"
 
lipid-1.ppt
lipid-1.pptlipid-1.ppt
lipid-1.ppt
 
Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid Metabolisme Lipid
Metabolisme Lipid
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
ppt fistum revisi.pptx
ppt fistum revisi.pptxppt fistum revisi.pptx
ppt fistum revisi.pptx
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Riingkasan lipid
Riingkasan lipidRiingkasan lipid
Riingkasan lipid
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
 
Laporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemakLaporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemak
 
Presentation nutrisi of lemak
Presentation nutrisi of lemakPresentation nutrisi of lemak
Presentation nutrisi of lemak
 
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3Rospita uli (1507036386) kelompok 3
Rospita uli (1507036386) kelompok 3
 
Lipid biomol
Lipid biomolLipid biomol
Lipid biomol
 
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptx
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptxLIPID 1-KIMIA GIZI.pptx
LIPID 1-KIMIA GIZI.pptx
 
Lemak
LemakLemak
Lemak
 
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptx
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptxPPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptx
PPT STRUKTUR DAN FUNGSI LIPID_KELOMPOK 12_OFFERING A.pptx
 
LIPID
LIPIDLIPID
LIPID
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin  Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
LIPID Kelas B Klmpok A (FMIPA UHO)
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

LIPID LAPORAN

  • 1. LAPORAN KIMIA LIPID Disusun Guna Memenuhi Tugas MataPelajaran : Kimia Disusun Oleh: Nama : Dhepi arini Finly putrid a Rindy dea s Wulan Rahayu Kelompok : 3 (Tiga) SMK FARMASI BANDUNG BARAT JALAN CIMAREME NO. 531/193A NGAMPRAH KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia nya. Penulis dapat menyelesaikan laporan kimia tentang “LIPID”. Penyusun laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas kelompok dari guru mata pelajaran kimia.Didalam penulisan laporan ini penulis sangat mengharapkan kritik, masukan dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan pikiran dan efektifitas dalam kerja bagi penulis. serta dapat membawa manfaat yang luas bagi para pembaca sekalian. Akhir kata, mohon maaf atas segala kekurangan dan terimakasih yang sebesar – besarnya atas segala perhatiannya.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lemak dan minyak yang acapkali disebut trigliserida adalah anggota dari keluarga lipid. Sbagai bahan makanan, golongan ini merupakan sumber masalah kegemukan dan bersama-sama dengan lipid lainnya, yaitu kolesterol dicurigai sebagai zat pengeras pembuluh nadi. Namun, trigliserida tidak selamanya buruk. Senyawa ini berfungsi sebagai pembawa vitamin larut minyak, yaitu vitamin A, D, E, dan K. Mengurangi lemak dalam makanan juga berarti mengurangi pengambilan zat gizi tersebut. Trigliserida tertentu berfungsi sebagai sumber utama asam linoleat yakni asal lemak tak jenuh. Karena senyawa ini tak dapat disintesis oleh tubuh, asam linoleat dianggap sebagai asam lemak esensial. Akhirnya, trigliserida menunda rasa lapar sesudah makan karena senyawa ini meninggalkan lambung secara perlahan-lahan. Lipid mudah dibedakan dari karbohidrat, protein dan asam nukleat karena kelarutannya dalam pelarut organik nonpolar. Secara kimiawi, lemak dan minyak adalah campuran ester dari asam lemak dan gliserol. Lemak dan minyak dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, baik dari tumbuh-tumbuhan seperti kelapa sawit, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lain-lain maupun dari hewan. Kandungan lemak dan minyak beragam bergantung pada sumbernya. Lemak dapat diisolasi melalui cara mekanis, perebusan dan ekstraksi kimia. Dalam ekstraksi lemak dari kacang-kacangan dan biji-bijian, pelarut yang sering digunakan ialah benzene, CCl4, CHCl 3, heksana atau petroleum eter. Pengerjaannya menjadi lebih singkat jika keeping biji diubah menjadi partikel halus. Lemak yang diperoleh dengan cara ini lebih jernih, dan proteinnya tertinggal dalam ampas. Lemak yang dihasilkan dengan ekstraksi perlu dimurnikan dari pengotor, zat warna, asam lemak bebas, dan senyawa keton dan aldehida. Karena sumber lemak beraneka macamnya, maka setiap jenis lemak berbeda sifat fisik dan kimianya. Dengan menganalisis sifat fisika dan kimianya dapat ditentukan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap lemak dan minyak tersebut sebelum digunakan untuk keperluan manusia, misalnya untuk pembuatan sabun dan margarin. Dalam hal ini, sifat-sifat kimia lemak atau minyak yang sering dianalisis antara lain bilangan penyabunan, bilangan asam dan asam lemak bebas (FFA) dan bilangan peroksida. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dilakukan praktikum “Lemak dan Minyak” ini. 1.2 Maksud dan Tujuan  Mengetahui beberpa macam identifikasi dan sifat-sifat umum lipid.  Mempelajari hubungan antara struktur residu asam lemak dalam lipid dan sifat fisik kimianya.
  • 4. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Lemak dan Minyak Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam buah- buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran. Dalam jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. (Anwaret.al 1996) Secara kimia yang diartikan dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol dan asam lemak. Berdasarkan bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasil kondensasi ester dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga senyawa ini sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak penyusun lemak itu sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi jika ketiga asam lemak tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran. Pada umumnya trigliserida alam mengandung lebih dari satu jenis asam lemak. Trigliserida jika dihidrolisis akan menghasilkan 3 molekul asam lemak rantai panjang dan 1 molekul gliserol. 2.2 Sifat Fisis Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak jenuh akan berwujud padat pada suhu kamar. Kebanyakan lemak binatang tersusun atas asam lemak jenuh sehingga berupa zat padat. Lemak yang sebagian besar tersusun dari gliserida asam lemak tidak jenuh berupa zat cair pada suhu kamar, contohnya adalah minyak tumbuhan. Lemak jika dikenakan pada jari akan terasa licin, dan pada kertas akan membentuk titik transparan. Dapat disimpulkan bahwa keadaan fisis, yaitu cair atau padat, memberikan gambaran mengenai jenis residu asam lemak yang ada. Telah menjadi kebiasaan untuk menamakan trigliserida padat sebagai lemak dan yang cair sebagai minyak. 2.3 Reaksi trigliserida Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida,menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft. Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak.Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut. Dalam reaksi penyabunan atau sponifikasi, reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap,lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan gliserol dipulihkan dengan penyulingan. Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak pada lemak atau minyak .setelah proses hidrogenasi selesai , minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring . Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras , tergantung pada derajat kejenuhan. 2.4 Reaksi brominasi digunakan untuk menentukan derajat ketakjenuhan minyak Asam-asam lemak tak jenuh dari minyak atau lemak dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya dan membentuk suatu peroksida. Peroksida yang dihasilkan pada autooksida atau suatu permulaan ketengikan ini sangat reaktif dan ditetapkan secara idometri. Ada hubungan antara sifat minyak (bilangan iod) dengan bilangan peroksida. Minyak dengan bilangan iod tinggi akan menghasilkan peroksida yang tinggi pula. Begitu pula sebaliknya untuk minyak dengan bilangan iod rendah.
  • 5. BAB III LAPORAN KEGIATAN Percobaan / Praktikum Membuat Minyak Angin. A. Membuat minyak angin B. Bahan - Minyak gandapura 100 cc - Minyak permint 5 cc - Bibit minyak wangi 2 cc - Bibit warna hijau 0,5 cc - Mentol kristal 10 gr - Kamfer kristal 5 gr C. Cara Kerja 1. Minyak gandapura, minyak permint, bibit minyak, dan zat pewarna hijau dicampur jadi satu tanpa pemanasan api. 2. Kemudian mentol kristal dimasukkan sekaligus dalam percampuran tersebut. 3. Bandingkan minyak angin yang telah kamu buat dengan minyak angin yang ada di pasaran. D. Hasil Percobaan Minyak angin yang telah dibuat memiliki : Warna : .... Bentuk : .... Aroma : .... E. Analisa Data 1. Apakah fungsi minyak gandapura dan mentol kristal dalam pembuatan minyak angin? 2. Apakah kesimpulan dari percobaan ini? Steroid merupakan golongan lipid utama. Steroid dan terpena, keduanya disintesis melalui rute yang mirip. Steroid yang paling dikenal ialah kolesterol. Kolesterol terdapat dalam semua sel hewan tetapi terutama terkonsentrasi dalam otak dan sumsum tulang punggung. Kolesterol juga merupakan penyusun utama batu empedu. Jumlah total kolesterol dalam tubuh manusia rata-rata ialah sekitar 2 ons. Kadar kolesterol dalam darah di bawah 200 mg/dL dapat diterima, tetapi kadar di atas 280 mg/dL berisiko tinggi terkena penyakit jantung koroner. Steroid lain yang juga umum dijumpai dalam jaringan hewan dan memainkan peran biologis yang penting adalah asam kolat (cholic acid). Asam kolat terdapat dalam saluran empedu, terutama dalam berbagai bentuk garam amida. Fungsi asam kolat sebagai bahan pengemulsi untuk memudahkan penyerapan lemak dalam usus. Pada dasarnya senyawa ini merupakan sabun biologis.
  • 6. 3. Fosfolipid Fosfolipid menyusun sekitar 40% membran sel sedangkan sisanya protein. Fosfolipid secara struktur berkaitan dengan lemak dan minyak, kecuali salah satu dari gugus esternya digantikan oleh fosfatidilamina. Perhatikan struktur fosfolipid berikut ini. Fosfolipid Bagian asam lemak biasanya palmitil, stearil, atau oleil. Struktur yang ditunjukkan di atas ialah sefalin. Ketiga proton pada nitrogen digantikan oleh gugus metil dalam lesitin. Kedua jenis fosfolipid ini tersebar luas dalam tubuh, terutama di otak dan jaringan saraf. Fosfolipid menyusun diri dalam lapisan ganda (bilayer) pada membran, dengan kedua “ekor” hidrokarbon mengarah ke dalam dan ujung polar fosfatidilamina membentuk permukaan membran, seperti diperlihatkan pada Gambar 1. Struktur Fosfolipid Gambar 1. Struktur Fosfolipid. Membran memainkan peran kunci dalam biologi, yaitu mengatur difusi zat ke dalam dan ke luar sel. 4. Prostaglandin Prostaglandin ialah kelompok senyawa yang berhubungan dengan asam lemak tak jenuh. Kelompok senyawa ini ditemukan pada tahun 1930-an, sewaktu dijumpai bahwa manusia mengandung zat yang dapat merangsang jaringan otot halus, seperti otot uterus untuk berkontraksi. Berdasarkan anggapan bahwa zat tersebut berasal dari kelenjar prostat, maka namanya menjadi prostaglandin. Sekarang kita mengetahui bahwa prostaglandin tersebar luas dalam hampir semua jaringan manusia, dan bahwa senyawa ini dalam jumlah sedikit aktif secara biologis dan menimbulkan berbagai efek pada metabolisme lemak, denyut jantung, dan tekanan darah. Prostaglandin memiliki 20 atom karbon. Senyawa ini disintesis di dalam tubuh melalui oksidasi dan siklisasi ke-20 karbon asam lemak tak jenuh, yaitu asam arakidonat (arachidonic acid). Karbon ke-8 sampai karbon ke-12 dari rantai bergelung membentuk cincin siklopentana dan fungsi oksigen (gugus karbonil atau hidroksil) selalu ada pada karbon ke-9. Jumlah ikatan rangkap atau gugus hidroksil dapat beragam di dalam strukturnya. reaksi pembuatan prostaglandin E2 (PGE2) Prostaglandin telah menarik minat dalam masyarakat medis, sebab senyawa ini digunakan dalam pengobatan penyakit inflamasi, seperti asma dan artritis reumatoid; pengobatan tukak paptik; pengendalian hipertensi; pengaturan tekanan darah, dan metabolisme serta menginduksi kelahiran dan aborsi terapeutik. Penggolongan Lipid3 VotesBloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yakni: (1) lipid sederhana, yaitu ester asam lemah dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin; (2) lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, serebrosida; (3) derivat lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol, dan sterol. Berdasarkan sifat kimia yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan yang besar, yakni lipid yang
  • 7. dapat disabunkan, yakni dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid. Lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu (1) asam lemak; (2) lemak; (3) lilin; (4) fosfolipid; (5) sfingolipid; (6) terpen; (7) steroid; (8) lipid kompleks.
  • 8. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asam Lemak Struktur Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam karboksilat. Rantai karbon yang jenuh ialah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak jenuh. Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap. Sifat Fisika Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leburnya. Di samping itu makin banyak jumlah ikatan rangkap, makin rendah titik leburnya. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Umumnya asam lemak larut dalam eter atau alkohol panas. Sifat Kimia Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. pH larutan bergantung pada konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak. persamaan Henderson-Hasselbach. Garam natrium dan kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya adalah asam palmitat atau stearat. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan gliserol. Melalui proses hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt atau Ni, asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, dan melalui proses penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol. Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan gugus –COO- pada ujungnya. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofob, sedangkan gugus –COO- bersifat hidrofil. Karena adanya dua bagian ini, molekul sabun membentuk misel, yaitu kumpulan rantai hidrokarbon dengan ujung yang bersifat hidrofil di bagian luar. Sabun dapat berfungsi sebagai emulgator. Pada proses pembentukan emulsi ini, bagian hidrofob molekul sabun masuk ke dalam lemak, sedangkan ujung yang bermuatan negatif ada di bagian luar. Sabun mempunyai sifat dapat menurunkan tegangan permukaan air. Asam lemak tidak jenuh mudah mengadakan reaksi pada ikatan rangkapnya. Dengan gas hidrogen dan katalis Ni dapat terjadi reaksi hidrogenasi, yaitu pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Proses hidrogenasi ini mempunyai arti penting karena dapat mengubah asam lemak yang cair menjadi asam lemak padat.
  • 9. Karena ada ikatan rangkap, maka asam lemak tidak jenuh dapat mengalami oksidasi yang mengakibatkan putusnya ikatan C=C dan terbentuknya gugus –COOH. 4.2 Lemak Struktur Yang dimaksud dengan lemak di sini ialah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Sifat Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Tristearin, yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat titik lebur 710C, triolein, yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat titik lebur –170C. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung di dalamnya diukur dengan bilangan iodium. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Bilangan iodium ialah banyaknya gram iodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Lemak atau gliserida asam lemak pendek dapat larut dlaam air, sedangkan gliserida asam lemak panjang tidak larut. Semua gliserida larut dalam ester, kloroform atau benzena. Alkohol panas adalah pelarut lemak yang baik. Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol. Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam, basa atau enzim tertentu. Jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menyabunkan 1 gram lemak disebut bilangan penyabunan. Lemak juga dapat terhidrolisis oleh enzim. Lemak apabila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak. Disebabkan oleh: proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas, proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh, oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan selanjutnya akan terbentuk aldehida. Kelembaban udara, cahaya, suhu tinggi dan adanya bakteri perusak adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketengikan lemak. Apabila gliserol dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan hati-hati, akan timbul bau yang tajam khas seperti bau lemak yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya akrilaldehida atau akrolein. 4.3 Lilin Yang dimaksud dengan lilin (wax) ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang mempunyai rantai karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom karbon. Contoh alkohol panjang adalah setilalkohol dan mirisilalkohol. CH3 – (CH2)14 – CH2OH CH3 – (CH2)28 – CH2OH Setilakohol Mirisilalkohol
  • 10. Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikan paus atau lumba-lumba. Lilin berfungsi sebagai: lapisan pelindung terhadap air, penahan air pada binatang. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak. 4.4 Fosfolipid Struktur Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Gugus yang diikat oleh asam fosfatidat ini antara lain kolin, etanolamina, serin dan inositol. Senyawa yang termasuk fosfolipid ini ialah fosfatidilkolin, fosfatifiletanolamina, fosfatifilserin, dan fosfatidilinositol. Sifat Lesitin berupa zat padat lunak seperti lilin, berwarna putih dan dapat diubah menjadi coklat bila kena cahaya dan bersifat higroskopik dan bila dicampur dengan air membentuk larutan koloid, larut dalam semua pelarut lemak kecuali aseton, dikocok dengan asam sulfat akan terjadi asam fosfatidat dan kolin, apabila dipanaskan dengan basa atau asam akan menghasilkan asam lemak, kolin, gliserol dan asam fosfat. Hidrolisis juga dapat terjadi dengan bantuan enzim lesitinase. Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam aseton dan alkohol. Yang termasuk sefalin ialah fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin. Fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin dapat dihidrolisis sempurna, menghasilkan asam lemak, gliserol dan fosfat. Hidrolisis parsial menggunakan enzim fosfatidase tertentu, sehingga asam lemak pada atom karbon nomor 2 dapat diuraikan dan menghasilkan lisosefalin. 4.5 Sfingolipid Merupakan senyawa derivat sfingosin atau mempunyai struktur yang mirip. Seramida adalah derivat sfingosin yang mengandung gugus asil dari asam lemak. Gugus ini terikat pada gugus amino dalam bentuk amida. Sfingomielin adalah kelompok senyawa sfingolipid yang mengandung fosfat. Golongan sfingolipid yang mengandung karbohidrat disebut glikolipid. 4.6 Terpen Senyawa yang molekulnya dapat dianggap terdiri atas beberapa molekul isoprena (2-metilbutadiena) atau mempunyai hubungan struktural dengan isoprena dikelompokkan dalam golongan terpen. Yang termasuk terpen antara lain: sitral, pinen, geraniol, kamfer, karoten, vitamin A, fitol dan skualen. Sitral, pinen dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri. Sitronelal terdapat dalam minyak sereh. Kamfer terdapat dalam pohon kamfer. Wortel mengandung
  • 11. banyak karoten pembentuk vitamin A. Fitol adalah salah satu hasil hidrolisis klorofil. Skualen dapat diperoleh dari minyak ikan hiu. 4.7 Steroid Struktur Senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat dianggap sebagai derivat perhidroksiklopentanofenantrena, yang terdiri atas 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B, dan C) dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana tersebut. Adapun karakteristik yang dimaksud ialah adanya atom oksigen atau gugus hidroksil pada atom C nomor 3 dan gugus metil pada atom C nomor 10 dan 13. Tata Nama Untuk memberikan nama kepada steroid digunakan patokan, yaitu beberapa jenis hidrokarbon yang mempunyai rumus tertentu sebagai senyawa asal, misalnya etiokolana, alopregnana, androstana, pregnana, estrana. Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan tanda segitiga (D) dengan angka di bagian atasnya yang menyatakan atom karbon yang menjadi awal ikatan rangkap tersebut, misalnya D5-androstena berarti ikatan rangkap berawal dari atom karbon nomor 5 dan berakhir pada atom karbon nomor 6. Tanda (a) dan (b) untuk menyatakan konfigurasi suatu garis tertentu bila dibandingkan dengan keseluruhan struktur. Pada molekul testosteron gugus –OH pada atom C nomor 17 sama dengan kedua gugus metil pada atom C nomor 10 dan nomor 13 diberi tanda (b). Beberapa Jenis Steroid Kolesterol Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3 mempunyai posisi b oleh karena dihubungkan dengan garis penuh. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena dan alkohol panas. Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi berwarna. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini sebanding dengan konsentrasi kolesterol. Reaksi Lieberman Burchard dapat digunakan untuk
  • 12. menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam darah manusia normal terdapat antara 150-200 miligram taip 100 mL darah. 7-Dehidrokolesterol Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolesterol, yaitu terdapat ikatan rangkap C=C antara atom C nomor 7 dan nomor 8. Dengan sinar ultraviolet 7-Dehidrokolesterol dapat diubah menjadi vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh. Ergosterol Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7-Dehidrokolesterol, tetapi berbeda pada rantai sampingnya. Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila dikenai sinar ultraviolet. Ergosterol maupun 7-Dehidrokolesterol disebut provitamin D. Asam-asam Empedu Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam deoksikolat, dan asam litokolat. Asam deoksikolat bergabung dengan glisin membentuk asam glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung dengan taurin membentuk asam taurolitokolat. Garam-garam empedu ini berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan suatu emulsi. Hormon Kelamin Testosteron dan androsteron adalah hormon kelamin laki-laki. Testosteron diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk kristal, sedangkan androsteron didapati pada urine dan mungkin merupakan hasil perubahan kimia atau metabolisme testosteron. Hormon kelamin perempuan ada dua jenis yaitu estrogen dan progesteron. Estrol, estradiol dan estriol adalah hormon yang termasuk estrogen. Pregnandiol adalah hasil metabolisme progesteron. 4.8 Lipid Kompleks Lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan senyawa lain. Gabungan antara lipid dengan protein disebut lipoprotein. Bagian lipid dalam lipoprotein pada umumnya ialah trigliserida, fosfolipid atau kolesterol.
  • 13. BAB V KESIMPULAN 1.Minyak dalam suhu kamar berwujud cair, sedangkan lemak berwujud padat 2.Minyak jelantah memiliki bilangan penyabunan tinggi di banding minyak goreng biasa 3.Minyak jelantah memiliki bilangan asam yang tinggi disbanding minyak goreng dan lemak 4.Minyak jelantah memiliki tingkat kerusakan yang tinggi.
  • 14. BAB VI PENUTUP Alhamdulilah atas kehadirat Allah SWT ,penyusunan laporan hasil tugas kimia ini telah selesai. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang penulis buat dalam menyusun laporan dan kesalahan dalam penyusunan laporan karena penulis masih dalam proses belajar. Bila ada saran dan kritik untuk kemajuan penulis insya allah penulis terima dengan lapang dada.
  • 15. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Lipid http://isepmalik.wordpress.com/2012/04/28/penggolongan-lipid/ http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/10/manfaat-kegunaan-lipid-dalam-kehidupan.html