Dokumen tersebut membandingkan kinerja dan struktur modal beberapa perusahaan seperti PT Semen Indonesia Tbk, PT Sidomuncul Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, dan PT Waskita Karya Tbk pada tahun 2020 hingga 2022. Secara umum, kinerja keuangan perusahaan-perusahaan tersebut mengalami peningkatan di tengah tantangan pandemi, meskipun beberapa mengalami penurunan pada tahun 2022. Struktur modal perusahaan did
1. TUGAS UTS MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
“Analisa Kinerja Perusahan Dengan Struktur Modal
Terhadap Profitabilitasnya”
OLEH:
AHMAT DEDI PRAYOGO
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2023
1. Perbandingan kinerja Perusahaan Go Internasional
2. a. PT Semen Indonesia, TBk Tahun 2020, 2021 dan 2022
b. PT Sidomuncul, Tbk Tahun 2020, 2021 dan 2022
Analisa struktur modal masing masing perusahaan terhadap profitabilitasnya.
PT Semen Indonesia Tbk
Pada tahun 2020, 2021 & 2022
Di tengah kondisi pandemi covid-19, SIG justru dapat membukukan kinerja yang lebih
baik dibandingkan dengan rata-rata kinerja perusahaan publik. Pendapatan Perseroan memang
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun pencapaian laba bersih Perseroan
justru mengalami peningkatan. Hal ini merupakan hasil dari penerapan operational excellence
yang dilakukan Perseroan, khususnya untuk terus meningkatkan efisiensi di berbagai bidang. Hal
ini salah satunya dapat dilihat dari manajemen biaya produksi/ton Perseroan yang relatif stabil
sepanjang tahun 2020.
Komposisi struktur modal di 2020 yang dimiliki oleh Perseroan adalah 40% berasal dari
liabilitas berdampak bunga, 3% dari dana syirkah temporer, dan 57% berupa ekuitas. Komposisi
ini relatif mengalami perubahan dibandingkan dengan 2019 dengan porsi ekuitas yang membesar
sebagai dampak pelunasan hutang yang dilakukan Perseroan di 2020.
Struktur Modal PT Semen Indonesia Tbk 2020
Struktur Modal PT Semen Indonesia Tbk 2021
3. Struktur modal SIG terdiri 2021 dari pendanaan yang bersumber dari utang jangka
pendek, utang jangka panjang, dana syirkah temporer, dan ekuitas. Di akhir 2021, komposisi
struktur modal SIG terbesar berasal dari ekuitas yaitu 66,0%, kemudian diikuti dengan pinjaman
30.8%, dan dana syirkah temporer 3.2%. Jika ditinjau dari komposisinya, terdapat penurunan
porsi pinjaman sehubungan dengan pembayaran hutang dipercepat yang dilakukan di 2021. Porsi
ekuitas meningkat selain dikarenakan adanya penambahan saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya, juga karena adanya peningkatan Kepentingan non-pengendali sehubungan
dengan pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas dengan HMETD oleh SBI. Berikut diagram dan
tabel yang menggambarkan komposisi dan struktur modal SIG.
Kinerja Keuangan Tetap Solid Pada 2021, kinerja keuangan SIG tetap menunjukkan
capaian yang positif di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya mereda.
Hal ini terefleksi dari pendapatan yang mencapai Rp35,0 triliun, EBITDA sebesar Rp8,2 triliun,
dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp2,0 triliun di 2021.
Kesemua pencapaian ini tak lepas dari konsistensi dan komitmen penuh SIG dalam melakukan
penguatan kapabilitas yang dimiliki guna mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Struktur modal PT Semen Indonesia Tbk. 2022
Struktur modal SIG 2021 terdiri dari pendanaan yang bersumber dari utang jangka
pendek, utang jangka panjang, dana syirkah temporer, dan ekuitas. Di akhir 2022, komposisi
struktur modal SIG terbesar berasal dari ekuitas yaitu 71.8%, kemudian diikuti dengan pinjaman
24,1%, dan dana syirkah temporer 4,1%. Jika ditinjau dari komposisinya, terdapat penurunan
porsi pinjaman sehubungan dengan pembayaran utang yang dilakukan di 2022. Porsi ekuitas
meningkat terutama disebabkan adanya Penawaran Umum Terbatas dengan HMETD Perseroan
selain dikarenakan adanya penambahan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Berikut diagram dan tabel yang menggambarkan komposisi dan struktur modal SIG.
4. Pada 2022, SIG berhasil mencatatkan peningkatan laba tahun berjalan yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk sebesar Rp318 miliar. Peningkatan ini utamanya berasal dari
kemampuan Perseroan untuk menurunkan beban keuangan pada 2022.
PT Sidomuncul Tbk.
Pada tahun 2020, 2021 & 2022
Di tengah masa yang sulit yaitu pandemi Covid-19 tahun 2020 Perseroan berhasil menjaga
kinerja penjualan yang stabil dengan membukukan penjualan bersih sebesar Rp3,34 triliun,
tumbuh 8,7% dari Rp3,07 triliun pada 2019.
Berdasarkan pencapaian kinerja tahun 2021, Perseroan telah menetapkan target
pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun 2022 sebesar 15% dari kinerja tahun 2021. Namun
kondisi pasar yang mengalami perubahan pada triwulan kedua membuat Perseroan merevisi target
kinerja dan mengubah strategi bisnis dengan berfokus pada pemulihan pada triwulan ketiga dan
keempat untuk memitigasi penurunan lebih lanjut. Hasilnya pada tahun 2021 di tengah kondisi
pasar yang masih dipengaruhi pandemi, kinerja Perseroan berhasil melampaui target yaitu
penjualan tumbuh sebesar 21% dan laba bersih tumbuh sebesar 35%.
Secara tahunan, kinerja tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 4% pada penjualan dari
tahun 2021, namun masih lebih tinggi sebesar Rp530 miliar dibandingkan kinerja tahun 2020.
Laba bersih turun 12% dari tahun sebelumnya, tetapi lebih baik sebesar Rp171 miliar
dibandingkan pencapaian tahun 2020.
Berikut struktur Modal PT Sidomuncul Tbk tahun 2020, 2021 dan 2022:
Struktur Modal PT Sidomuncul Tbk tahun 2020
5. Struktur Modal PT Sidomuncul Tbk tahun 2021
Struktur Modal PT Sidomuncul Tbk tahun 2022
Kesimpulan perbandingan Kinerja PT Semen Indonesia Tbk dengan PT Sidomuncul Tbk.
Dilihat dari Struktur Modal dan kinerja keuangannya:
Pada tahun 2020 kinerja PT Semen Indonesia Tbk menurun dari tahun sebelumnya, namun masih
dapat membukukan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan rata-rata kinerja perusahaan
publik, pencapaian laba bersih Perseroan justru mengalami peningkatan dan stabil. Berbeda
dengan PT Sidomuncul Tbk Di tengah masa yang sulit, Perseroan berhasil menjaga kinerja
penjualan yang stabil dengan membukukan penjualan bersih sebesar Rp3,34 triliun, tumbuh 8,7%
dari Rp3,07 triliun pada 2019.
Pada tahun 2021 PT Semen Indonesia Tbk Kinerja keuangan tetap solid, kinerja keuangan SIG
tetap menunjukkan capaian yang positif di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang belum
sepenuhnya mereda. Hal ini terefleksi dari pendapatan yang mencapai Rp35,0 triliun. Sama dengan
PT Sidomuncul pada tahun 2021 di tengah kondisi pasar yang masih dipengaruhi pandemi, kinerja
Perseroan berhasil melampaui target yaitu penjualan tumbuh sebesar 21% dan laba bersih tumbuh
sebesar 35%.
Pada tahun 2022 SIG berhasil mencatatkan peningkatan laba tahun berjalan yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp318 miliar. Peningkatan ini utamanya
6. berasal dari kemampuan Perseroan untuk menurunkan beban keuangan pada 2022. Berbeda
dengan PT Sidomuncul Tbk. Secara tahunan, kinerja tahun 2022 mengalami penurunan sebesar
4% pada penjualan dari tahun 2021, namun masih lebih tinggi sebesar Rp530 miliar dibandingkan
kinerja tahun 2020. Laba bersih turun 12% dari tahun sebelumnya, tetapi lebih baik sebesar Rp171
miliar dibandingkan pencapaian tahun 2020.
2. Bandingkan kinerja perusahaan BUMN
a. PT Krakatau Still, TBk Tahun 2020, 2021 dan 2022
b. PT Waskita Karya, TBk Tahun 2020, 2021 dan 2022
Dengan menganalisa struktur modal masing masing perusahaan terhadap profitabilitasnya.
PT Krakatu Still, Tbk Tahun 2020, 2021 dan 2022
Struktur Modal PT Krakatau Still, Tbk. Tahun 2020
Pada tahun 2020, tingkat kolektibilitas Perseroan dinilai cukup baik, terlihat dari
keberhasilan Perusahaan untuk menjaga piutangnya di bawah 60 hari, sebesar USD8.070.768 atau
56,27% dari keseluruhan piutang Perseroan sebesar USD14.343.653.
Struktur Modal PT Krakatau Still, Tbk. Tahun 2021
7. Sebagaimana diatur pada kebijakan permodalan Perseroan, adapun struktur modal
Perseroan terdiri dari ekuitas dan liabilitas. Hingga akhir 2021, struktur modal Perseroan masih
didominasi oleh liabilitas dengan porsi kontribusi mencapai 86,2% dan ekuitas sebesar 13,8%.
Berikut ini adalah uraian komposisi liabilitas dan ekuitas terhadap strukur modal Perseroan
sepanjang tahun 2021. Melalui perhitungan laba bersih terhadap ekuitas tercatat sebesar 11,90%
lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 5,04%. Hal ini menunjukkan lebih tingginya
laba bersih diperoleh Perseroan karena Perseroan berhasil melakukan optimalisasi peningkatan
penjualan dan efisiensi biaya sepanjang tahun 2021.
Struktur Modal PT Krakatau Still, Tbk. Tahun 2022
Hingga akhir 2022, struktur modal Perseroan masih didominasi oleh liabilitas dengan porsi
kontribusi mencapai 83% dan ekuitas sebesar 17%.
Performa kinerja keuangan Krakatau Steel terus menunjukkan hasil positif hingga akhir
tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa tahun 2022 menjadi tahun ketiga bagi Perseroan sejak
tahun 2020 membukukan keuntungan berturut-turut. Nilai ekonomi yang berdampak positif di
tengah isu resesi ekonomi global ini tentunya memberikan dampak yang besar dalam keberlanjutan
Perseroan. Pada tahun 2022, Perusahaan mendapatkan pendapatan usaha sebesar USD2,24 miliar.
Angka ini meningkat 5,75% dibanding tahun sebelumnya. Selain itu berbagai efisiensi yang
dilakukan oleh Perseroan juga memberi dampak atas penurunan biaya variable (variable cost) dan
biaya tetap (fixed cost) masingmasing menurun sebesar 4% dan 22%. Dari sisi capaian penjualan,
walaupun modal kerja di tahun 2022 relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2021, Perseroan
mampu mencatatkan penjualan volume baja sebesar 2.022 ribu ton atau mencapai 94,72% dari
target RKAP tahun 2022. Keberhasilan Perseroan dalam mendorong volume penjualan berbanding
lurus dengan kenaikan nilai penjualan di tahun 2022 sehingga dibukukan sebesar USD2,24 miliar,
naik 5,75% dari tahun sebelumnya sebesar USD2,12 miliar.
8. PT Waskita Karya, Tbk Tahun 2020, 2021 dan 2022
Struktur Modal PT Waskita Karya, Tbk. Tahun 2020
Secara umum, penerapan strategi dan kebijakan Perseroan telah terlaksana dengan baik,
meski pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 telah memukul industri
infrastruktur termasuk Perseroan. Pada akhirnya membawa pengaruh pada kinerja Perseroan
secara keseluruhan. Dengan pengaruh makroekonomi tersebut, Perseroan membukukan penurunan
pendapatan usaha sebesar -48,42%, dari Rp31,39 triliun di tahun 2019 turun sebesar Rp15,20
triliun menjadi Rp16,19 triliun di tahun 2020.
Struktur Modal PT Waskita Karya, Tbk. Tahun 2021
9. Pada tahun buku 2021, Perseroan berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif di
tengah situasi pemulihan dampak pandemi Covid-19 pada skala nasional yang masih berlangsung.
Pendapatan usaha Perseroan tercatat sebesar Rp12,22 triliun, atau mengalami penurunan sebesar
24,50% dibanding tahun sebelumnya. Seiring hal tersebut, Perseroan mencatatkan peningkatan
beban pokok pendapatan sebesar 31,78% dibanding tahun sebelumnya. Atas perolehan tersebut,
Perseroan berhasil mencatatkan perolehan laba bruto sebesar Rp1.90 triliun atau meningkat
sebesar 80,05% dibanding perolehan pada tahun sebelumnya. Pada posisi keuangan, Perseroan
mampu mencatatkan nilai aset sebesar Rp103,60 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 2,81%
dibanding tahun sebelumnya. Perolehan tersebut terbagi menjadi aset lancar sebesar Rp42,59
triliun atau naik sebesar 48,11% serta aset tidak lancar sebesar Rp61,01 triliun atau turun 15,28%.
Liabilitas Perseroan per 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp88,14 triliun atau turun 1,34%
dibanding tahun sebelumnya. Perolehan tersebut terbagi menjadi liabilitas jangka pendek sebesar
Rp27,30 triliun atau turun sebesar 43,78% serta liabilitas jangka panjang sebesar Rp60,84 triliun
atau naik sebesar 49,23%. Seiring dengan hal tersebut, Perseroan mencatatkan nilai ekuitas sebesar
Rp15,46 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 35,26% dibanding tahun sebelumnya.
Struktur Modal PT Waskita Karya, Tbk. Tahun 2022
Pada kinerja keuangan, Untuk tahun 2022, Waskita mampu membukukan kinerja keuangan
yang positif di tengah situasi pemulihan ekonomi di Indonesia. Pendapatan usaha Waskita di tahun
2022 adalah sejumlah Rp15,30 triliun, atau mengalami peningkatan sebesar 25,19% dibanding
tahun 2021 yang sejumlah Rp12,22 triliun. Seiring hal tersebut, Waskita membukukan kenaikan
beban pokok pendapatan sebesar 34,17% dibanding tahun 2021 yang sejumlah Rp10,33 triliun.
Atas realisasi pendapatan usaha dan beban pokok pendapatan tersebut, Board of Directors
melaporkan, Waskita berhasil mencatatkan perolehan laba bruto sebesar Rp1,45 triliun atau
menurun sebesar 23,66%, serta perolehan laba (rugi) tahun berjalan sejumlah Rp(1,68) triliun atau
menurun sebesar 9,03% dibanding perolehan pada tahun 2021.
10. Kesimpulan perbandingan Kinerja PT Krakatau Still Tbk. Dengan PT Waskita Karya Tbk.
Dilihat dari Struktur Modal dan kinerja keuangannya:
Pada tahun 2020 PT Krakatau Still Tbk. tingkat kolektibilitas Perseroan dinilai cukup baik,
terlihat dari keberhasilan Perusahaan untuk menjaga piutangnya di bawah 60 hari, sedangkan PT
Waskita pandemi Covid-19 membawa pengaruh pada kinerja Perseroan secara keseluruhan.
Dengan pengaruh makroekonomi tersebut, Perseroan membukukan penurunan pendapatan usaha
sebesar -48,42%, dari Rp31,39 triliun di tahun 2019 turun sebesar Rp15,20 triliun menjadi
Rp16,19 triliun di tahun 2020.
Pada tahun 2021 struktur modal Perseroan PT Krakatau Still Tbk. Hingga akhir 2021,
masih didominasi oleh liabilitas dengan porsi kontribusi mencapai 86,2% dan ekuitas sebesar
13,8%. Berikut ini adalah uraian komposisi liabilitas dan ekuitas terhadap strukur modal Perseroan
sepanjang tahun 2021. Melalui perhitungan laba bersih terhadap ekuitas tercatat sebesar 11,90%
lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 5,04%. Hal ini menunjukkan lebih tingginya
laba bersih diperoleh Perseroan karena Perseroan berhasil melakukan optimalisasi peningkatan
penjualan dan efisiensi biaya sepanjang tahun 2021. Sedangkan pada PT Waskita berhasil
mencatatkan kinerja keuangan yang positif di tengah situasi pemulihan dampak pandemi Covid-
19 pada skala nasional yang masih berlangsung. Pendapatan usaha Perseroan tercatat sebesar
Rp12,22 triliun, atau mengalami penurunan sebesar 24,50% dibanding tahun sebelumnya.
Terakhir pada tahun 2022 Performa kinerja keuangan Krakatau Steel terus menunjukkan
hasil positif hingga akhir tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa tahun 2022 menjadi tahun ketiga
bagi Perseroan sejak tahun 2020 membukukan keuntungan berturut-turut. Nilai ekonomi yang
berdampak positif di tengah isu resesi ekonomi global ini tentunya memberikan dampak yang
besar dalam keberlanjutan Perseroan. Pada tahun 2022, Perusahaan mendapatkan pendapatan
usaha sebesar USD2,24 miliar. Angka ini meningkat 5,75% dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan berdasarkan dari buku laporan tahunan PT Waskita, performanya juga meningkat,
Pendapatan usaha Waskita di tahun 2022 adalah sejumlah Rp15,30 triliun, atau mengalami
peningkatan sebesar 25,19% dibanding tahun 2021 yang sejumlah Rp12,22 triliun. Seiring hal
tersebut, Waskita membukukan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 34,17% dibanding
tahun 2021 yang sejumlah Rp10,33 triliun. Waskita berhasil mencatatkan perolehan laba bruto
sebesar Rp1,45 triliun atau menurun sebesar 23,66%, serta perolehan laba (rugi) tahun berjalan
sejumlah Rp(1,68) triliun atau menurun sebesar 9,03% dibanding perolehan pada tahun 2021.