Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan sektor keuangan yang dalam . Kebutuhan investasi terus meningkat , sementara gross saving belum mampu mencukupi kebutuhan tersebut . Sejak 2011 terjadi kecenderungan rasio tabungan gross saving ) terhadap PDB yang terus menurun
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Penguatan Industri Pasar Materi Bapak Adi PKSK.pdf
1. Penguatan Industri Pasar
Modal Melalui Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2023
tentang Pengembangan dan
Penguatan Sektor Keuangan
(UU P2SK)
Dr. Adi Budiarso, FCPA
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan - Badan Kebijakan Fiskal
1
3. 3
KINERJA PASAR SAHAM TERCATAT POSITIF DITOPANG OLEH PEMULIHAN EKONOMI
Sektor transportasi menjadi sektor dengan kinerja terbaik, sementara sektor energi masih melemah
-25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20
Energi
Barang Baku
Teknologi
Kesehatan
Infrastruktur
Keuangan
Perindustrian
Properti
Barang Konsumen Primer
Barang Konsumen Non Primer
Transportasi dan Logistik
UPDATE SEKTORAL IHSG (% YTD)
5000
5500
6000
6500
7000
7500
25/01/2021
25/02/2021
25/03/2021
25/04/2021
25/05/2021
25/06/2021
25/07/2021
25/08/2021
25/09/2021
25/10/2021
25/11/2021
25/12/2021
25/01/2022
25/02/2022
25/03/2022
25/04/2022
25/05/2022
25/06/2022
25/07/2022
25/08/2022
25/09/2022
25/10/2022
25/11/2022
25/12/2022
25/01/2023
25/02/2023
25/03/2023
25/04/2023
25/05/2023
25/06/2023
PERGERAKAN IHSG
▪ IHSG secara bulanan menguat sebesar 2,1% pada bulan Juli 2023.
▪ Sektor Transportasi dan Logistik menjadi sektor dengan kinerja
terbaik pada tahun 2023. Sementara itu, Sektor Energi menjadi
sektor dengan kinerja terburuk, dipengaruhi oleh moderasi harga
komoditas energi.
▪ Secara ytd, IHSG melemah 0,69%. Di kawasan ASEAN, kinerja IHSG
masih relatif baik dibandingkan sejumlah negara lainnya.
0.28%
4.09%
10.08%
-5.09%
1.70%
-6%
-4%
-2%
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
2023
2022
2021
2020
2019
PERKEMBANGAN IHSG (YTD)
-9.03%
-5.58%
-1.86%
-0.23%
-0.08%
0.28%
0.89%
4.11%
4.81%
15.67%
17.34%
17.52%
24.13%
SET Thailand
KLCI Malaysia
Hong Kong
FTSE 100 UK
STI Singapore
IHSG Indonesia
PSEi Phillipines
DJIA USA
Shanghai China
DAX Germany
S&P500 USA
Kospi Korea
Nikkei Japan
PERKEMBANGAN SAHAM GLOBAL (%
YTD)
4. 4
KINERJA PASAR OBLIGASI JUGA TERUS MEMBAIK MELAMPAUI PASCA PANDEMI
Kepemilikan SBN didominasi oleh perbankan nasional dan Bank Indonesia.
31.18%
17.29%
3.19%
6.58%
8.95%
15.38%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
Bank Central Bank Non Bank: Resident:
Mutual Fund
Non Bank: Resident:
Individual
Non Bank: Resident:
Others
Non Bank: Foreign
KEPEMILIKAN SBN (% YTD)
2021 2022 2023
128.5
10.3
0
0
-7.3
-8.1
-13.2
-19.6
-70.9
-222
-225.7
SOUTH AFRICA
SINGAPORE
PHILIPPINES
RUSSIA
THAILAND
MEXICO
MALAYSIA
CHINA
INDONESIA
VIETNAM
BRAZIL
PERKEMBANGAN YIELD (% BPS)
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5
9
PERGERAKAN YIELD SBN 10 TAHUN
Bank, 31.4%
Bank Sentral,
17.0%
Reksadana,
3.2%
Asing, 15.4%
Perorangan,
6.6%
Asuransi dan
Dapen, 17.4%
Lainnya,
8.9%
KEPEMILIKAN SBN : 2023
5. 5
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
VISI INDONESIA 2045 DAN PERAN SEKTOR KEUANGAN
Sektor keuangan berperan sebagai sistem intermediasi dalam rangka mendukung
pertumbuhan ekonomi
EKONOMI
• Terbesar ke-5 di dunia (PDB=US$9,1T)
• PDB per kapita: US$23,199
• Pengangguran <4%
• Struktur perekonomian yang lebih produktif
• Kemampuan adaptasi teknologi yang baik
Sumber: Bappenas (2019)
VISI INDONESIA 2045
SEKTOR KEUANGAN YANG BERDAYA
SAING DI REGIONAL
Sektor keuangan yang dalam, inovatif, dan
efisien; inklusif dan dapat dipercaya; kuat serta
stabil.
Bercita-cita menjadi negara High-Income
Rasio Tabungan (Gross Saving) Terhadap PDB (%)
Sumber: BPS, World Bank, Diolah
29.39%
27.00%
28.00%
29.00%
30.00%
31.00%
32.00%
33.00%
34.00%
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
16,000,000
18,000,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Saving PDB Saving Ratio
▪ Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan sektor keuangan yang
dalam. Kebutuhan investasi terus meningkat, sementara gross saving
belum mampu mencukupi kebutuhan tersebut. Sejak 2011 terjadi
kecenderungan rasio tabungan (gross saving) terhadap PDB yang terus
menurun.
▪ Diperlukan peningkatan peran intermediasi melalui pendalaman sektor
keuangan.
▪ Sektor keuangan yang dalam akan:
✓ meningkatkan akses pembiayaan bagi sektor rumah tangga dan
korporasi;
✓ meningkatkan efisiensi yang akan menurunkan biaya intermediasi; dan
✓ meningkatkan daya tahan sektor keuangan.
6. 6
Perbankan
77.4%
Lembaga
Pembiayaan
5.9%
Asuransi
7.4%
Lain-Lain
1.9%
Dana
Pensiun…
TANTANGAN UTAMA SEKTOR KEUANGAN INDONESIA
Sektor keuangan masih dangkal dan sumber pembiayaan jangka panjang belum
optimal
Total Aset Sektor Keuangan 2022: Rp13.565,8 T
Total Aset Sektor Keuangan 2015: Rp8.053,1 T
Indonesia: Proporsi Aset Sektor Keuangan (%)
Sumber:SSKI BI, OJK, BPJS TK,
Taspen, Asabri
Negara
Aset Bank per
PDBa
Kapitalisasi Pasar
Modal per PDBa
Aset Industri
Asuransi per
PDB
Aset Dana
Pensiun per
PDB
Indonesia 59,5 48,3 5,8b 6,9b
Malaysia 198,6 109,9 20,3c 59,9c
Filipina 99,2 93,2 8,5c 3,5c
Singapura 572,1 189,0 47,5d 32,2d
Thailand 146,6 120,9 23,2d 6,9d
Sumber: Bank Indonesia, OJK, BPJS TK, Taspen, Asabri, CEIC, dan World Bank Global Financial Development Database (GFDD) 2020
a) CEIC per 2021; b) data SSKI Bank Indonesia, OJK, serta JHT & JP per 2020; c) data GFDDper 2016; d) data GFDDper 2017
2015
2022
❑ Sektor keuangan Indonesia (aset bank, kapitalisasi pasar modal, asuransi, dana
pensiun) relatif dangkal dibandingkan negara lain di ASEAN-5.
❑ Sektor perbankan (sumber pendanaan jangka pendek) mendominasi.
Pembiayaan pembangunan membutuhkan sumber pendanaan jangka panjang.
❑ IKNB sebagai sumber pendanaan jangka panjang memiliki porsi dan peran
yang masih kecil terhadap sektor keuangan maupun PDB.
❑ Kondisi ini menggambarkan bahwa kapasitas menghimpun dana oleh sektor
keuangan Indonesia relatif rendah, sementara potensi pendalaman masih besar.
Kedalaman Subsektor Keuangan
Perbandingan dengan negara ASEAN-5 (%)
Perbankan
77,9%
Lembaga
Pembiayaan
3,4%
Asuransi
8,3%
Lain-Lain
0,7%
Dana
Pensiun
9,7%
6
7. 7
FUTURES CHALLENGE SEKTOR KEUANGAN
Sektor Keuangan menghadapi tantangan baru di masa depan
Sumber: Google, Temasek, dan Bain & Company (2020)
Digital payments
USD1,17 triliun
gross transaction value
USD116 miliar
USD92 miliar
USD33 miliar
USD9 miliar
Digital lending
loan book
Digital investment
asset under management
Digital remittance
total flow
Digital insurance
Gross written premiums
Asia TenggaraTahun 2025
1. Perekonomian bertransisi dengan cepat ke arah digital ekonomi dan semakin terintegrasi, tidak terkecuali di sektor
keuangan. Diindikasikan dengan pertumbuhan pesat fintech dan mulai munculnya konglomerasi grup Big-Tech.
2. Transisi perekonomian ke arah sustainable yang perlu didukung oleh sektor keuangan.
Sumber: Google, Temasek, dan Bain & Company (2021)
8. 8
URGENSI REFORMASI SEKTOR KEUANGAN
Meningkatkan Akses ke
Jasa Keuangan
Memperluas Sumber
Pembiayaan Jangka
Panjang
Mengembangkan
instrumen dan
Memperkuat Mitigasi
Risiko
Meningkatkan Daya
Saing & Efisiensi
Meningkatkan
Perlindungan Investor &
Konsumen
PERMASALAHAN SAAT INI: ...sektor keuangan Indonesia yang masih dangkal dan belum seimbang
RENDAHNYA
KEPERCAYAAN DAN
PERLINDUNGAN INVESTOR
DAN KONSUMEN
RENDAHNYA LITERASI
KEUANGAN & KETIMPANGAN
AKSES KE JASA KEUANGAN
YANG TERJANGKAU
TUJUAN:
SEKTOR KEUANGAN yang DALAM, INOVATIF, EFISIEN, INKLUSIF dan DAPAT DIPERCAYA serta KUAT dan STABIL
1 2 4
TINGGINYA BIAYA
TRANSAKSI DI SEKTOR
KEUANGAN
3
TERBATASNYA
INSTRUMEN KEUANGAN
Penguatan Koordinasi Pengembangan Sektor Keuangan Indonesia
Penguatan Koordinasi dan Kerangka Penanganan Permasalahan Perbankan dan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia
TANTANGAN KEDEPAN: …disrupsi teknologi yang semakin masif dan dampak perubahan iklim ke sektor keuangan
DIPERLUKAN REFORMASI PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN SEKTOR KEUANGAN DENGAN:
5
KEBUTUHAN PENGUATAN
KERANGKA KOORDINASI
DAN PENANGANAN
STABILITAS SISTEM
KEUANGAN
8
9. 9
MOMENTUM PERLUNYA REFORMASI SEKTOR
KEUANGAN
• Regulasi di sektor keuangan telah berlaku cukup
lama, bahkan semenjak tahun 1992 (sekitar 30
tahun).
• Beberapa UU di sektor keuangan tidak
mengalami perubahan sedari awal diundangkan,
contohnya adalah UU Pasar Modal.
• Terdapat sekitar 17 UU yang terdampak dari
diundangkannya UU P2SK.
• UU P2SK merupakan kelanjutan reformasi
secara menyeluruh dari regulasi yang lain
(Ciptaker, HPP, HKPD).
Konsep Omnibus Law telah diakomodir dalam UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
sebagaimana telah beberapa kalo di ubah terakhir dengan UU No.13 Tahun 2022. Omnibus Law dipertimbangkan sebagai
solusi dan terobosan untuk menyelesaikan hambatan regulasi di Indonesia.
10. 10
PERMASALAHAN
STRATEGIS PASAR
KEUANGAN
• Pengembangan Instrumen yang masih terbatas
• Pengembangan SDM yang perlu diperkuat
• Penyelenggaraan pasar yang masih belum efisien
• Governance dan Mitigasi risiko yang perlu diperkuat
• Literasi dan Perlindungan investor dan konsumen
yang masih kurang memadai
10
UU Pasar Modal telah dilakukan amandemen untuk mencapai
tujuan pengambangan dan penguatan pasar keuangan
11. 11
Regulators (in general): “Regulators do not consult the public
properly, if at all. Further degradation in data disclosure by regulators. Need
to revise CG Code to refocus Indonesia on a pathway to best practice.
Need to overhaul Related-Party Transactions (RPT) rules to eradicate
“affiliated” transactions.”
ASPEK TATA KELOLA DAN PENEGAKAN HUKUM SEKTOR KEUANGAN
Indonesia masih menempati ranking terendah dibanding negara peers
2018 2020 Macro market highlights
1 Australia 1 Australia Banking commission spurs enforcement,
still no federal ICAC
2 Hong Kong =2 Hong
Kong
New audit regulator, enforcement remains
strong, ICAC disappoints
3 Singapore =2 Singapore Enforcement firming, rules improve, company
disclosure disappoints
4 Malaysia 4 Taiwan Big CG reform push on multiple fronts, rules
still complicated
5 Taiwan =5 Malaysia Political turmoil erodes government scores,
other areas hold steady
6 Thailand =5 Japan Ahead on climate change reporting, behind on
company CG disclosure
=7 Japan 7 India New audit regulator, civil society surges, public
governance disappoints
=7 India 8 Thailand Political turmoil erodes government scores,
rules strong, investors improve
9 Korea 9 Korea Public governance strengthens, CG disclosure
improves, regulatory opacity
10 China 10 China Forging its own governance path, still waiting
for ESG reporting guidelines
11 Philippines 11 Philippine
s
Stronger regulatory focus on CG, investors
and civil society disappoint
12 Indonesia 12 Indonesia CG reform continues to struggle, some
stronger rules, new e-voting system
Sumber:
ACGA
Rising market Failing market
Enforcement (in general): “Track record of enforcement of
securities laws and regulation remains the region’s weakest with no signs
of improvement in the period under review. Enforcement resources at OJK
have not increased materially. Still no successful insider trading
prosecutions. Disclosure of enforcement statistics by OJK remains
Regulators – enforcement: Scores by market, 2020 vs
2018
(Score %) 2020 2018
(Score %) 2020 2018
Regulators – Funding, capacity building and regulatory reform: Scores by market, 2020
vs 2018
Survey Asian Corporate Governance Association’s Corporate Governance
Watch 2020
Changes in market rankings
12. 12
PROFIL SDM SEKTOR KEUANGAN
Tren Pertumbuhan SDM Sektor Keuangan Satu Dekade Terakhir Mengalami Perlambatan
13
Pertumbuhan (%) dan Jumlah
Tenaga Kerja Jasa Keuangan dan Asuransi
Jasa Keuangan dan Asuransi 2021*
1,6 Juta
Jumlah Tenaga Kerja Pertumbuhan (yoy)
2,56%
Rata-rata Usia
34 tahun
Pendapatan rata-
rata per bulan
4,1 juta
Sumber: BPS, Keadaan Perkerja Indonesia Agustus 2021
• Sejak 10 tahun terakhir tren tenaga kerja
sektor keuangan mengalami
pertumbuhan yang semakin melambat.
• Persentase pekerja sektor keuangan
Indonesia masih di bawah dibandingkan
Malaysia dan Singapura.
*Jasa Keuangan dan Asuransi termasuk reasuransi dan kegiatan dana
pensiun dan jasa penunjang keuangan lainnya (KSP, LKM, Fintech, dll).
Data 2021 adalah data bulan Agustus 2021
1.40
1.50 1.51
1.67 1.73 1.72
1.82 1.78
1.56 1.60
-20
-10
0
10
20
2012 2013v 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Millions
%
0
1
2
3
4
5
Pekerja Sektor Keuangan per Angkatan
Kerja (%), 2021
1,1%
0,8%
1,3%
2,4%
4,4%
1,3%
Sumber: CEIC, BPS, diolah
Negara
Pekerja Sektor
Keuangan
Angkatan
Kerja
%
Indonesia 1,59 juta 140 juta 1,1%
Malaysia 373 ribu 15,6 juta 2,4%
Singapura 162 ribu 3,7 juta 4.4%
Filipina 593 ribu 46,1 juta 1,3%
Thailand 495 ribu 38,6 juta 1,3%
Vietnam 455 ribu 54,8 juta 0,8%
63,143
48,276
31,800
261,413
2016 2017 2018
Vietnam
2019
Indonesia
2020
Singapore
2015
Malaysia
Sumber: BPS, CEIC
Philippines
GDP Sektor Keuangan per Jumlah Pekerja
1
2
Sumber: BPS
13. KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Terbatas
dan
Rahasia JUMLAH PROFESI SEKTOR KEUANGAN LEBIH SEDIKIT DIBANDINGKAN PEERS
Relatif Stagnan dalam Lima Tahun Terakhir
13
Sumber: P2PK, 13
797
415
171 164 143
11.1 11.2
1.9
1.2
1.8
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
Perbandingan Jumlah Aktuaris
di Beberapa Negara Emerging (2020)
Jumlah Aktuaris
Jumlah Aktuaris per
Perusahaan Asuransi
Sumber: diolah (actuarial society of Singapore, actuarial society of Malaysia, society of
actuary Thailand, dll)
85,258
36,178
32,643 21,922 18,866
117.6
39.4
69.5
32.8
71.2
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
140.0
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
Perbandingan Jumlah Akuntan
di Beberapa Negara Emerging (2019)
Jumlah Akuntan
Sumber: Sekretariat ASEAN CPA dan AFA, data per 31 Des 2019, Domestic Listed
Companies Data World Bank 2019
8,000
2,400 2,352
767 500
266.7
55.8 87.1
6.2 4.3
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
Perbandingan Jumlah Penilai
di Beberapa Negara Emerging (2020)
Jumlah Penilai
Jumlah Penilai per
jumlah perbankan
Sumber: Sekretariat AVA, Global Banking and Finance
Sumber: Statistik OJK
Pertumbuhan Profesi Notaris dan
Konsultan Hukum yang bekerja di
Industri Pasar Modal
210
250
283
297
307
366
404 413
454
453
2019 2020 2021 2022 2023
(May)
Notaris Konsultan Hukum
Pertumbuhan Profesi Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil
Penjamin Emisi Efek, Wakil Manajer Investasi, Ahli Syariah PM
9878
10447
10905
7733 8041
8098
2144 2255 2338
1203
1261
1293
2377 2468
2874 3309 2923
3022
92 114 114 112 104 104
2018 2019 2020 2021 2022 2023 (May)
WPPE WPEE WMI Ahli Syariah PM
1418 1435 1453 1459 1480
693 745 767 776
795
135 153 164 181
201
2018 2019 2020 2021 2022 (Sep)
Akuntan Publik Penilai Aktuaris
Pertumbuhan Jumlah Akuntan Publik,
Penilai, Aktuaris di Indonesia
15. 15
BERKEMBANGNYA INSTRUMEN INVESTASI ASET KRIPTO PERLU
DIDUKUNG KERANGKA MITIGASI RISIKO YANG MEMADAI
15
• Minat masyarakat untuk berinvestasi di aset kripto cukup tinggi
(15,1 juta investor pada Juni 2022). Dibandingkan dengan
pertumbuhan investor pasar modal yang mencapai 9,1 juta pada
Juni 2022. Sepanjang tahun 2021, tercatat nilai transaksi saham
sebanyak Rp3.302,9 Triliun, sementara nilai transaksi kripto aset
sebanyak Rp854,9 Triliun.
• Crash stablecoin Terra (LUNA) membuktikan adanya volatilitas yang
tinggi bahkan untuk jenis crypto-assets yang dianggap lebih stabil
karena memiliki back-up* aset lain.
• Tingkat volatilitas tinggi aset kripto menunjukan perlunya
kecukupan kerangka pengaturan dan pengawasan yang memadai
untuk melindungi investor.
Sumber: KSEI, Bappebti
1.6
2.5
3.9
7.5
9.1
4.0
11.2
15.1
2018 2019 2020 2021 2022
Investor Pasar Modal
Investor Pasar Kripto
Jumlah Investor Pasar Modal dan Pasar Kripto (juta orang)
Terra Classic (LUNC) to USD
3,302.90
854.9
SAHAM KRIPTO
Nilai Transaksi - 2021 (Rp. Triliun)
Sumber: BEI, Bappebti
* Kenyataannya stablecoin Terra Luna tidak memiliki back up aset tetapi stabilisasinya berdasarkan
mekanisme kompleks algoritma.
17. 17
Ketentuan Umum
1 Pasal
BAB I
Asas, Maksud dan Tujuan,
serta Ruang Lingkup
3 Pasal
BAB II
Kelembagaan
8 Pasal
BAB III
Perbankan
3 Pasal
BAB IV
Pasar Modal, Pasar
Uang, Pasar Valuta Asing
35 Pasal
BAB V
Perasuransian
2 Pasal
BAB VI
Asuransi Usaha Bersama
26 Pasal
BAB VII
Program Penjaminan
Polis
25 Pasal
BAB VIII
Penjaminan
2 Pasal
BAB IX
Usaha Jasa Pembiayaan
24 Pasal
BAB X
Kegiatan Usaha Bullion
3 Pasal
BAB XI
BAB XII
Koperasi di Sektor Jasa
Keuangan
2 Pasal
BAB XIII
Lembaga Keuangan Mikro
8 Pasal
BAB XIV
Konglomerasi Keuangan Mikro
2 Pasal
BAB XV
Inovasi Teknologi Sektor
Keuangan
9 Pasal
BAB XVI
Dana Pensiun, Jaminan
Hari Tua, dan Program
Pensiun
68 Pasal
MATERI MUATAN DALAM UU P2SK
UU P2SK dibentuk secara omnibus yang terdiri dari 27 Bab dan 341 pasal yang memuat ketentuan
sebagai berikut:
18. 18
Penerapan Keuangan
Berkelanjutan
3 Pasal
BAB XVII
Literasi Keuangan,
Inklusi Keuangan, dan
Pelindungan Konsumen
24 Pasal
BAB XVIII
BAB XIX
Sumber Daya Manusia
22 Pasal
BAB XX
Stabilitas Sistem
Keuangan
3 Pasal
BAB XXI
Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia
2 Pasal
Sanksi Administratif
8 Pasal
Ketentuan Pidana
20 Pasal
Ketentuan Lain-
Lain
1 Pasal
BAB XXV
Ketentuan
Penutup
16 Pasal
BAB XXIII
BAB XIV
BAB XXII
BAB XXVI
BAB XXVII
Ketentuan Peralihan
18 Pasal
Akses Pembiayaan
Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah
3 Pasal
MATERI MUATAN DALAM UU P2SK
UU P2SK dibentuk secara omnibus yang terdiri dari 27 Bab dan 341 pasal yang memuat ketentuan
sebagai berikut:
19. 19
01.
September
Penyampaian usulan RUU
Prioritas Komisi XI kepada
Badan Legislatif DPR
20
21
November
Rapat Kerja DPR dengan Wakil
Pemerintah, membentuk Panja
Pembahasan RUU P2SK
20
22
Desember
Pembahasan antara Tim
Perumus dan Tim Sinkronisasi
20
22
November
Keputusan Badan Musyawarah
DPR, RUU P2SK dibahas oleh
Komisi XI DPR
20
22
November - Desember
Pembahasan Substansi dan
keseluruhan DIM Pemerintah,
termasuk RDPU untuk
menyerap aspirasi masyarakat
20
22
Desember
Laporan Pembicaraan Tingkat I
(8 Desember 2022) dan Tingkat
II serta Paripurna (15 Desember
2022)
20
22
1 2 3 4 5 6
Timeline Penyusunan & Pembahasan
12 Januari 2023 UU P2SK diundangkan
20. 20
UU P2SK MENJADI
MOMENTUM REFORMASI
PASAR MODAL
• Penguatan Lembaga;
• Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan;
• Penguatan Pasar Modal.
21. 21
PENGATURAN DAN KOORDINASI OTORITAS DI
SEKTOR KEUANGAN
Penguatan Otoritas Jasa Keuangan
1. Penambahan tugas OJK terkait keuangan derivatif, bursa karbon, ITSK, dan Aset
Keuangan Digital termasuk aset kripto.
2. Kewenangan OJK sebagai satu-satunya pihak yang dapat mengajukan permohonan
kepailitan dan PKPU terhadap debitur yang terdaftar/berizin dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan
3. Ketua DK OJK memiliki casting vote.
4. Penambahan ADK OJK sehingga total menjadi 11 orang, yaitu dengan memecah KE
IKNB menjadi 2 KE dan menambah 1 nomenklatur baru, yaitu ITSK dan Aset
Keuangan Digital termasuk aset kripto.
5. Salah satu syarat pencalonan ADK, yaitu bukan anggota/pengurus partai politik.
6. Pungutan OJK menjadi PNBP, mulai TA 2025.
7. Rencana anggaran OJK terlebih dahulu perlu mendapatkan persetujuan DPR.
8. Penambahan kewajiban OJK untuk menyampaikan laporan kinerja kepada
Pemerintah dan DPR secara triwulanan dan tahunan.
9. Penambahan Badan Supervisi OJK.
22. 22
1. Penegasan status pengawasan Bank, termasuk penetapan
dan jangka waktu, serta kewenangan masing-masing
lembaga.
2. Penambahan ketentuan mengenai recovery resolution plan
dan resolvability assessment bagi bank umum.
3. Penyesuaian mekanisme PLJP/PLJPS, dengan mekanisme
yang diinisiasi pada Perppu 1 Tahun 2020.
4. Penegasan kewenangan LPS untuk melakukan penempatan
dana.
5. Pengecualian ketentuan pasar modal terhadap BDR/Bank
yang menerima penempatan dana.
Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan (1)
PENGATURAN DAN KOORDINASI OTORITAS DI
SEKTOR KEUANGAN
23. 23
6. Kewenangan tambahan pada saat krisis:
a. BI: membeli SBN di pasar perdana, membeli/reverse repo SBN yang
dimiliki LPS, dan pendanaan kepada korporasi/swasta dengan cara
repo SBN melalui perbankan
b. Pemerintah antara lain menjalankan program pemulihan nasional,
penempatan dana dan/atau investasi Pemerintah, melakukan
penjaminan langsung dan/atau melalui badan usaha penjaminan yang
ditunjuk, menyelenggarakan dan program penjaminan diluar
penjaminan simpanan.
c. LPS: dapat menjamin seluruh nilai simpanan milik Pemerintah dalam
rangka kebijakan penanganan permasalahan perekonomian nasional.
Penguatan Stabilitas Sistem Keuangan (2)
PENGATURAN DAN KOORDINASI OTORITAS DI
SEKTOR KEUANGAN
24. 24
REFORMASI PASAR MODAL, PASAR UANG, DAN PASAR VALUTAASING
Mengembangkan
kapasitas bursa dan
daya saing BEI
Memperkuat
standarisasi pengaturan
dan pengawasan
instrumen keuangan
Meningkatkan
efektivitas penegakan
hukum dan integritas
pasar modal melalui
penerapan una via dan
disgorgement fund.
01
02
05
Memperkuat Securities
Crowdfunding sebagai
alternatif sumber
pembiayaan
08
03
Memperkuat landasan
hukum Special
Purpose Vehicle
untuk mendorong
aktivitas sekuritisasi
Instrumen SUN untuk
pembiayaan proyek.
07
04
Mendukung
implementasi
perdagangan
bursa karbon di
Pasar Modal
Memperkuat jaminan
penyelesaian transaksi (close
out netting) di pasar
keuangan untuk
meningkatkan kepercayaan
pasar.
09
06
Pengelola Dana
Perwalian (Trustee)
untuk mendorong
pendalaman pasar
dalam rangka mendukung penguatan industri Pasar Modal
25. 25
TUJUAN PENGATURAN PASAR MODAL, UANG, DAN VALAS
a. mengklarifikasi pengaturan dan pengawasan instrument keuangan oleh masing-masing
otoritas serta penguatan mekanisme koordinasi untuk menghindari overlapping jika terjadi
permasalahan;
b. memperluas akses pasar dan daya saing melalui pengaturan penawaran umum
perusahaan berinovasi tinggi, pengembangan bursa efek, percepatan pelayanan proses
kepatuhan terhadap peraturan, penguatan dasar hukum penggunaan teknologi dalam
proses bisnis, dan interoperability infrastruktur pasar keuangan;
c. meningkatkan penciptaan variasi instrument keuangan dan meningkatkan likuiditas
pasar keuangan;
d. memperkuat kepatuhan kewajiban keterbukaan informasi dan meningkatkan integritas
pasar;
e. menguatkan tata kelola pelaku pasar; dan
f. menguatkan penindakan kejahatan pasar modal melalui pendekatan restorative justice.