ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...Abida Muttaqiena
Jurnal yang ditulis berdasarkan skripsi yang menganalisis pengaruh PDB, Inflasi, Tingkat Bunga Bank Konvensional, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2008-2012
ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA ...Abida Muttaqiena
Jurnal yang ditulis berdasarkan skripsi yang menganalisis pengaruh PDB, Inflasi, Tingkat Bunga Bank Konvensional, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2008-2012
Eventi estivi, contributo per l'affitto, abbattimento delle tasse locali per le nuove attività, riqualificazione urbana, sicurezza, semplificazione della disciplina edilizia e Parco del Rubicone: tutte le misure 2016 per una nuova vitalità del centro storico di Savignano sul Rubicone
From obscurity to 21st century model, this franchise was transformed by our team at Allied Carpets and uses contemporary features to gain franchise interest and improve viability
Kuliah Analisis Laporan Keuangan (Laporan final analisis pt. siantar top, tbk...Fitri Rahayu
File ini ditujukan untuk membantu mahasiswa khususnya jurusan ekonomi akuntansi untuk menganalisa laporan keuangan perusahaan
isi dari file ini adalah hasil analisa dan kumpulan pendapat, tidak ada jaminan benar atau salah.
mohon tidak menyalin tanpa izin
semoga dapat membantu ^_^
1. BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Salah satu informasi yang dibutuhkan investor adalah informasi laporan
keuangan atau laporan keuangan tahunan. Paling sedikit satu kali dalam setahun
perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan keuangan tahunan kepada
investor yang ada di bursa. Bagi investor, laporan keuangan tahunan merupakan
sumber berbagai macam informasi khususnya neraca dan laporan laba rugi
perusahaan. Oleh karena itu, publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten)
merupakan saat-saat yang ditunggu oleh para investor di pasar modal karena dari
publikasi laporan keuangan itu para investor dapat mengetahui perkembangan
emitmen, yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk membeli atau
menjual saham-saham yang dimiliki. Studi di masa lalu telah menunjukkan
pentingnya laporan keuangan tahunan perusahaan sebagai sumber untuk investasi.
Untuk memilih dan menganalisis saham ada dua metode analisis yang bisa
dipergunakan, yaitu Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal. Analisis
Fundamental merupakan analisis terhadap aspek-aspek fundamental perusahaan
yang merupakan gambaran dari kinerja perusahaan tersebut. Berdasarkan aspek-
aspek fundamental, perusahaan yang bisa dinilai melalui rasio keuangan
perusahaan dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut yang terdiri dari
neraca,laporan laba rugi dan laporan arus kas. Sedangkan analisis teknikal dinilai
sebagai analisis instan karena hanya memperhatikan pergerakan chart saja.
Alat pemakaiannya kedua analisis ini tergantung dengan motif investasi
investor itu sendiri. Apabila investor ingin melakukan investasi jangka panjang
maka ia memerlukan analisis fundamental, karena dalam jangka panjang kinerja
dan kesehatan perusahaan dapat berubah, bisa saja perusahaan rugi terus-menerus
atau bangkrut. Tentu saja ini akan merugikan investor. Maka untuk mendapat
jaminan perusahaan sehat dan memiliki kinerja yang baik dapat dianalisis melalui
aspek-aspek fundamentalnya. Sedangkan apabila investor ingin berinvestasi
jangka pendek, maka ia cukup menggunakan analisis teknikal, dengan
memperhatikan harga saham dan waktu (trend naik atau turun). Analisis
fundamental mengacu pada laporan keuangan yang didalamnya terdapat rasiorasio
keuangan. Rasio keuangan rasio-rasio yang dianalisis antara lain ROA (Return On
Assets), ROE (Return On Equity), DER (Debt to Equity Ratio), Earning per Share
(EPS) dan Price Earning Ratio (PER) (Pratomo & WBBA, 2013: 207).
2. 1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana landasan teori tentang analisis fundamental?
1.2.2 Bagaimana pengaruh aspek fundamental terhadap masing-masing bank?
1.2.3 Bagaimana peringkat berdasarkan likuiditas masing-masing bank?
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1 Untuk mengungkap teori tentang analisis fundamental.
1.3.2 Untuk menguji pengaruh aspek fundamental terhadap masing-masing bank.
1.3.3 Untuk mengetahui peringkat berdasarkan likuiditas masing-masing bank.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1
2.2 Analisis Aspek Fundamental
2.2.1 Aspek Fundamental Secara Makro
2.2.2 Aspek Fundamental Perusahaan
a. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
b. Bank Mandiri
c. Bank Bukopin
d. Bank BCA
e. Bank Danamon
f. Bank Panin
g. Bank BII
h. Bank BNI
i. Bank Permata
j. Bank CIMB Niaga
k. Bank
l. Bank
m. Bank
n. Bank
o. Bank
Rasio Keuangan 2012 2013
ROA (Return On Asset) 3,47 % 3,45 %
ROE (Return On Equity) 26,61 % 25,82 %
CAR (Capital Adequacy Ratio) 16,08 % 15,14 %
NIM (Net Interest Margin) 5,55 % 5,52 %
LDR (Loan To Deposit Ratio) 82,23 % 85,65 %
PER (Price Earning Ratio) 17,41 % 13,9 %
EPS (Earning Per Share) 476,55 548,72
Analisa:
ROA (Return On Asset)
4. PT. Mandiri Tbk memiliki ROA sebesar 3.45% pada periode 2013 dan pada periode 2012
adalah sebesar 3.47%. Jika dilihat terjadi penurunan ROA hal ini dikarenakan pada 2013
sedang terjadi krisis global yang menyebabkan nilai tukar menjadi lemah dan Bank
Indonesia menaikkan BI rate menjadi 7,25% sehingga bank harus menyesuaikan neraca
yang ada dengan kondisi krisis yang sedang terjadi. Namun, meskipun mengalami
penurunan hal ini tidak akan berpengaruh terhadap kinerja bank karena penurunan
yang terjadi hanya sedikit.
CAR (Capital Adequacy Ratio)
Jika dilihat dari rasio CAR-nya pada tahun 2013 CAR yang dimiliki yakni sebesar 15.14 %
lebih kecil dari pada tahun 2012 yakni 16.08 % hal ini menunjukkan bahwa modal yang
dimiliki bank dapat menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.
Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung
risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank
tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang
cukup besar bagi profitabilitas. Sehingga bank akan mendapatkan profit yang lebih
besar.
Return On Equity (ROE)
Pada tahun 2013 PT. Mandiri Tbk memiliki ROE sebesar 25.82 % lebih kecil dari ROE
pada tahun 2012 yakni 26.61%. Meskipun mengalami penurunan, tapi kemampuan bank
untuk menghasilkan laba dari modal yang dimilikinya masih cukup besar.
Net Interest Margin (NIM)
Pada tahun 2013 PT. Mandiri Tbk sebesar 5.52 % dan pada tahun 2012 adalah sebesar
5.55 % . Hal ini menujukkan bahwa kemampuan manajemen bank menurun terutama
dalam hal pengelolan aktiva produktif sehingga bisa menghasilkan laba bersih. Namun
meskipun terjadi penurunan kemampuan manajemen bank masih bisa diandalkan
karena penurunan yang terjadi tidak terlalu signifikan.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Pada periode september 2013 Mandiri menghasilkan LDR sebesar 85.65% dan pada
periode september 2012 sebesar 82,23%. Jika dilihat terjadi kenaikan pada rasio LDR-
nya. Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, hal ini disebabkan karena jumlah dana
yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Sebaliknya, angka Loan
to Deposit Ratio yang rendah menunjukkan tingkat ekspansi kredit yang rendah
dibandingkan dengan dana yang diterimanya dan menunjukkan bahwa bank masih jauh
dari maksimal dalam menjalankan fungsi intermediasi.
EPS (Earning Per Share)
5. PT Mandiri tbk memiliki EPS sebesar 476.55 pada tahun 2012 dan548.72 pada tahun
2013. Hal ini mengindikasikan kinerja Bank Mandiri semakin baik sehingga laba yang
dihasilkan meningkat. Besarnya EPS akan menarik perhatian investor untuk
menanamkan modal lebih banyak. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. Makin besar makin bagus untuk si investor, jadi banyak investor semakin
tertarik
6. PT Mandiri tbk memiliki EPS sebesar 476.55 pada tahun 2012 dan548.72 pada tahun
2013. Hal ini mengindikasikan kinerja Bank Mandiri semakin baik sehingga laba yang
dihasilkan meningkat. Besarnya EPS akan menarik perhatian investor untuk
menanamkan modal lebih banyak. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. Makin besar makin bagus untuk si investor, jadi banyak investor semakin
tertarik