Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pengkajian pasien gawat darurat dengan menggunakan pendekatan CAB (Circulation, Airway, Breathing). Menguraikan prinsip-prinsip CAB dan bagaimana melakukan pengkajian terhadap sirkulasi, jalan napas, dan pernapasan pasien trauma. Juga memberikan contoh kasus dan pengkajian keperawatan yang dilakukan.
4. Definisi CAB
Circulation merupakan penilaian pr
imer mengenai status sirkulasi
pasien trauma mencakup evaluasia
danya perdarahan, denyut nadi, dan
perfusi.
Circulation
Airway
Breathing merupakan mu
nculnya masalah pernapas
an pada pasien trauma terj
adi karena kegagalan pert
ukaran udara, perfusi atau
sebagai akibat dari kondis
i serius pada status neurol
ogis pasien.
Airway merupakan penilaian jalan
nafas dilakukan dengan bersamaan
dengan menstabilkan leher.
Breathing
5. Prinsip CAB
.
5
1 2 3 4
Bantuan hidup
lanjut yang efektif.
Perawatan pasca h
enti jantung yang t
erintegrasI.
Segera RJP dengan
penekanan pada ko
mpresi dada.
Segera mengenali tanda
-tanda henti jantun dan
mengaktifkan sistim res
pon kegawatdaruratan.
Segera defibrilasi.
6. Pengertian Primary Survey
Memastikan keselamatan
diri dan korban
D : Danger
B = Breathing
Pemeriksaan primer (Initial Assessment) adalah pemeriksaan yang digu
nakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mengancam kesehatan ata
u jiwa korban (Panacea, 2013).
R = Response S = Shout Far Help
A = Airway
• Mencari bantuan
• Menilai jalan napas korban
• Mengecek respon korban
C = Circulation
• Menilai napas korban
• Menilai sirkulasi komptesa d
ada
7. Proteksi Diri dan lingkungan Yang Aman dan Nyaman
Danger (Aman Diri
dan Lingkungan)
Keamanan
Lingkungan
Keamanan
Korban
Response/Mengece
k Respons korban
1 2 3 4
8. (C) Circulation
Perdarahan yang sangat banyak sering
mengakibatkan syok jika tidak segera ditangani. Penanganan
perdarahan untuk mencegah teradinya syok adalah hanya
dengan membalut dan menekan luka. Hal ini dapat menahan
keluarnya darah dari area luka, sehingga kemungkinan darah
yang hilang banyak dapat teratasi.
Masalah yang sering terjadi pada sirkulasi :
Perdarahan Arteri : mengandung oksigen, merah muda,
terkanan sesuai dengan pemompaan jantung, perdarahan
memancar. Perdarahan Vena : Sedikit oksigen, merah gelap,
tekanannya lebih kecil dari arteri, dindingnya elastis, bisa
mengakibatkan perdarahan hebat. Sifat perdarahan mengalir
seperti keran air. Ada dua jenis perdarahan: Perdarahan Luar dan
Perdarahan dalam
9. (A) Airway
Menurut AHA (2010) dalam Jainurakhma, Janes. dkk.
(2021). Terjadinya sumbatan jalan napas dapat
mengakibatkan kematian kurang dari 4 menit jika tidak
segera diberikan pertolongan. Masalah yang terjadi di jalan
napas/sumbatan jalan napas menjadi 2 yaitu :
Sumbatan parsial atau sebagian
disebabkan karena lidah yang jatuh di
belakang pada korban tidak sadar,
perdarahan atau banyak sekret, dan
edema laring yang masih proses (belum
terjadi edema total).
2. Sumbatan Parsial
1. Sumbatan Total
Sumbatan total dapat terjadi karena
makanan atau benda asing yang men
gganjal atau menahan jalan napas.
10. (A) Airway
Teknik Membebaskan Jalan Nafas (tanpa alat/secara manual)
Head Tild dan Chin Lift Membersihkan Jalan
Nafas
Manuver dengan dorongan
rahang, mencegah lidah
menghalangi jalan nafas
Jaw Thrust
Pada pasien dengan kecurigaan ceder
a kepala dan leher hanya dilakukan Ja
w Thrust Maneuver dengan hati-hati
dan mencegah Agar tidak terjadi gera
kan leher.
Metode sapuan jari dengan tek
nik tongue jaw lift.
11. (A) Airway
Teknik Membebaskan Jalan Nafas (menggunakan alat)
Suction
Dilakukan bila sumbatan jalan n
apas karena benda cair, terdenga
r suara tambahan gurgling.
Oropharyngeal Airway (OPA)
Melakukan sumbatan jalan nap
as dengan menyisipkan alat ke
dalam mulut dengan cara mena
han lidah penderita agar tidak
menyumbat jalan napas.
NasoPharyngeal Airway (NPA
)
Dilakukan dengan cara menyis
ipkan alat pada salah satu luba
ng hidung dan dilewatkan den
gan hati-hati ke orofaring poste
rior.
12. (B) Breathing
Pengkajian pernapasan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi :
Inspeksi dada korban: jumlah, ritme dan tipe pernapasan, kesimetrisan pengembangan dada, j
ejas/kerusakan kulit, retraksi intercostalis.
Palpasi dada korban: adakah nyeri tekan, adakah penurunan ekspansi paru.
Auskultasi: bagaimanakah bunyi napas (normal atau vesikuler menurun), adalah suara napas
tambahan seperti ronchi, wheezing, pleural friction rub.
Perkusi: dilakukan di daerah thorax dengan hati-hati, beberapa hasil yang akan diperoleh ada
lah sebagai berikut: sonor (normal), hipersonor dan timpani bila ada udara di thorax, pekak at
au dullnes bila ada konsolidasi atau cairan (Hamarno, 2016).
13. (B) Breathing
Penilaian gangguan breathing dapat dilakukan dengan pemeriksaan, sebagai berikut.
Look: melihat gerakan napas, pengembangan dada, dan adanya retraksi sela iga.
Listen: mendengarkan bunyi napas.
Feel: merasakan adanya aliran udara pernapasan.
14. (B) Breathing
Tanda-tanda pernapasan yang tidak adekuat yaitu:
1. Pernapasan yang sangat cepat atau sangat lambat
2. Pergerakan dinding dada yang tidak adekuat
3. Cyanosis
4. Penurunan kesadaran.
5. Usaha bernapas yang berlebihan atau sesak.
6. Sesak dan ngorok.
16. Kasus
Nn. F berusia 22 tahun mengalami kecelakaan motor
dan dibawa kerumah sakit oleh keluarga ke IGD, pasien
diterima di IGD RSUD Bogor pada tanggal 19 November
2020, pukul 19:20 WIB. Pasien mengalami penurunan
kesadaran (E2M3V2), terdapat hematoma pada kepala dan
krepitasi pada paha bagian kanan sepertiga medial dextra
keluar darah dari mulut, telinga dan hidung pasien sesak.
CRT >3, TD : 80/60 mmHg, N : 110 x/menit, RR : 32 x/menit,
dan S : 37,8°C.
17. Pengkajian Keperawatan
Ruangan : IGD
Tanggal masuk : 19 November 2020 / 19:20
Tanggal pengkajian : 19 November 2020 / 19:35
No registrasi : 291038
Diagnosa Medis : Cidera kepala berat (CKB)
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : Nn. F
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pabuaran, Cibinong, Kab. Bogor.
2. Penanggung jawab
Nama: Tn. G
Umur: 58 tahun
Jenis kelamin: laki laki
Hubungan dengan pasien: Ayah
18. Pengkajian Keperawatan (2)
1. Keluhan utama
Pasien datang ke RSUD Bogor pada
tanggal 19 November 2020 dengan
kecelakaan motor, pasien
mengalami penurunan kesadaran.
Terdapat hematome di kepala dan
krepitasi pada paha bagian kanan
sepertiga medial dextra.
Riwayat Kesehatan
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang ke IGD dibawa oleh
keluarganya pada pukul 19:20 WIB
tanggal 19 November 2020. Pasien
tabrakan dengan kendaraan bermotor
dengan penurunan kesadaran, terdapat
hematome pada kepala dan krepitasi
pada paha bagian kanan sepertiga
medial dextra dan wajah hematome,
keluar darah dari mulut, telinga dan
hidung atau pernafasan pasien sesak.
19. 3. Primary Survey
a. Circulation : Akral dingin, kulit pucat, terdapat perdarahan di teli
nga, hidung, mulut, CRT > 3 detik, akral dingin.
b.Airway : terdapat sumbatan jalan nafas berupa darah dan lendir
c. Breathing
Look : Adanya pengembangan dinding dada dengan frekuensi
32 x/ menit.
Listen : Terdengar suara nafas stidor.
Feel : Terasa hembusan nafas, terlihat otot bantu pernafasan.
a. Disability : GCS 7 (E2,M3,V2) dan kesadaran sopor.
Pengkajian Keperawatan (3)
20. Jainurakhma, Janes. dkk. (2021). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. M
edan : Yayasan Kita Menulis.
Daftar Pustaka