SlideShare a Scribd company logo
Oleh :
YANUARMAN
Pembimbing :
dr. DEWI BEHTRI YANIFITRI, Sp. P
 Gagal dalam mengenali dan mengobati
abses paru berkaitan dengan hasil klinis
yang buruk.
 Pada tahun 1920, sekitar sepertiga pasien
dengan abses paru meninggal.
 Abses paru adalah penyakit yang sangat
merusak pada era sebelum antibiotik
ditemukan, ketika sepertiga dari pasien
meninggal, sepertiga lainnya pulih, dan
sepertiga sisanya terjangkit penyakit
yang melemahkan seperti abses
berulang, empiema kronis, bronkiektasis,
atau akibat lain dari infeksi piogenik
kronis.
 Pada periode awal setelah penemuan
antibiotik, sulfonamide tidak
meningkatkan prognosis pasien abses
paru. Setelah penisilin dan tetrasiklin
tersedia, prognosis lebih baik.
 Meskipun operasi reseksional sering
dianggap sebagai pilihan terapi di masa
lalu, peran operasi telah sangat
berkurang dari masa ke masa karena
kebanyakan pasien dengan abses paru
yang rumit akhirnya bisa merespon
terapi antibiotik yang berkepanjangan.
Identitas Pasien
 Nama : Ny. M
 Umur : 38 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : Darussalam
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Status Perkawinan : Cerai
 Suku : Aceh
 CM : 103-39-75
 Jaminan : BPJS
 Tanggal Masuk : 2 Januari 2015
 Tanggal Pemeriksaan : 13 Januari 2015
Anamnesis
 Keluhan Utama : Batuk berdahak
 Keluhan tambahan : Nyeri dada kanan ketika batuk, sesak, lemas
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke poli paru untuk perawatan dengan keluhan batuk
berdahak, batuk sudah sejak ± 1 bulan SMRS dan batuk sejak awal mula
tetap sama beratnya atau bedanya tidak jauh dengan ketika pertama kali
batuk-batuk. Pasien mengaku batuk tidak dipengaruhi aktivitas dan tidak
dipengaruhi oleh cuaca dan tidak mengenal waktu tertentu. Dahak
menurut pasien berwarna putih seperti nanah dan berbau. Pasien juga
mengeluhkan nyeri dada kanan yang dirasakan selama serangan batuk
dan dimulai sejak pasien pertama menderita batuk. Nyeri timbul ketika
pasien melepas batuk. Pasien merasa tubuhnya lemas dan lemah setelah
serangan batuk hebat. Sesak dirasakan segera sebelum masuk RS.Pasien
mengaku belum pernah mengalami keluhan ini sebelumnya. Riwayat
batuk darah disangkal. Riwayat penurunan berat badan dalam beberapa
bulan terakhir disangkal. Demam disangkal. Riwayat penggunaan obat
anti TB disangkal.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat asma, TB, hipertensi dan DM disangkal.
 Riwayat Penggunaan Obat :
Pasien lupa nama obat
 Riwayat Penyakit Keluarga :
disangkal
 Riwayat Kebiasaan Sosial :
merokok (-). Pasien sehari-harinya merupakan ibu rumah
tangga dan orang tua tunggal.
Pemeriksaan Tanda Vital
 Keadaan Umum: sakit sedang
 Kesadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 90/60 mmHg
 Frekuensi nadi : 123 kali/menit
 Frekuensi nafas : 25 kali/menit
 Temperatur : 36,5o
C
 Berat badan : 38 Kg
 Tinggi badan : 153 cm
Pemeriksaan
Fisik Paru anterior
Thorax Dekstra Thorax Sinistra
Inspeksi Statis : simetris, bentuk normochest
Dinamis : simetris, dinding pernafasan abdominotorakal, retraksi interkostal (-/-),
jejas (-)
Palpasi
Atas
Tengan
Bawah
Fremitus taktil/vocal: Normal
Fremitus taktil/vocal: Menurun
Fremitus taktil/vocal: Pekak
Fremitus taktil/vocal: Normal
Fremitus taktil/vocal:
Fremitustaktil/vocal: Normal
Perkusi
Atas
Tengan
Bawah
Sonor
Sonor memendek
Pekak
Sonor
Sonor
Auskultasi
Atas
Tengan
Bawah
Vesikuler ( +), rhonki (-), wheezing (-)
Vesikuler ( ), rhonki (-), wheezing (-)
Vesikuler (- ) , rhonki (-), wheezing (-)
Vesikuler ( +), rhonki (-), wheezing (-)
Vesikuler ( +) , rhonki (-), wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
 Kulit : sawo matang, ikterik(-) sianosis(-),
edema(-)
 Kepala : rambut hitam, sukar dicabut
 Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)
 Mata : anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret
(-/-), refleks cahaya langsung (+
/+), refleks cahaya
tidak langsung (+
/+), pupil isokor Φ 3 mm/3 mm
 Telinga : kesan normotia
 Hidung : sekret (-/-), cavum nasi hiperemis (-),
napas cuping hidung (-)
 Mulut : mukosa kering (-), sianosis (-)tremor
(-), hiperemis (-), tonsil hiperemis
(-/-), T1 – T1.
 Leher : retraksi suprasternal (-)
pembesaran KGB (-), kaku kuduk(-).
Jantung:
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus kordis teraba, thrill (-)
 Perkusi : Batas-batas jantung
Atas : Sela iga III linea midclavicula sinistra
Kiri : Sela iga V linea Axilaris anterior
Kanan : Sela iga V satu jari linea parasternal kanan
 Auskultasi : BJ I > BJ II , reguler (+), bising (-)
Abdomen
 Inspeksi : simetris, distensi (-), vena kolateral
(-)
 Palpasi : nyeri tekan (-), defans muskular (-)
 Perkusi : timpani, shifting dullness (-),
undulasi (-)
 Auskultasi : Peristaltik normal
Ekstremitas : sianosis (-), pucat (-), udem (-)
Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium Darah
22/12/2014 Nilai rujukan Satuan
Hemoglobin 8,5 12,0-15,0 gr/dl
Hematokrit 25 37-47 %
Eritrosit 3,2 4,2 – 5,4 103
/mm3
Leukosit 12,3 4,5-10,5 103
/mm3
Trombosit 446 150- 450 106
U/L
Difftel
Eosinofil
Basofil
N. Segmen
Limfosit
Monosit
2
0
75
16
7
0-6
0-2
50-70
20-40
2-8
%
%
%
%
%
1Elektrolit
Na
K
Cl
143
3,0
113
135-145
3,5-4,5
90-110
mmol/L
mmol/L
mmol/L
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
13
0,5
13- 43
0,51-0,95
mg/dl
mg/dl
 Sputum Mo : Tidak ada bakteri patogen terisolasi
 Foto Thorax, 26-12-2014
Espertise
Foto toraks AP
 Cor : Besar dan bentuk normal
 Pulmo : tampak perselubungan di lapangan
paru kanan bawah
 Sinus prenicocostalis kanan tertutup
perselubungan, kiri tajam
 Kesimpulan: pneunomonia
Espertise
USG Toraks (Hemitoraks dekstra)
Depan
 Cairan : Ada (+)
 Udara : Ada (+)
Lateral
 Cairan : Ada (+)
Belakang
 Penebalan pleura : Ada (+)
 Cairan : Ada (+)
 Udara : Ada (+)
 Spesimen cairan pungsi lumbal
Mikroskopis :
-Pada sediaan apus terdiri dari sebaran masif sel
limfosit .
- Latar belakang sediaan bersih.
- Tidak dijumpai tanda keganasan pada sediaan
ini
Kesimpulan : C2, proses radang kronis non-
spesifik
Diagnosa
 Abses paru
Tatalaksana
 Diet TKTP
 IVFD RL : aminofluid 20gtt/i
 Drip Metronidazol 500 mg/8 jam
 Drip Levofloxacin 500 mg/24 jam
 Sohobion tab 2x1
 Curcuma tab 2x1
Planing:
 Foto thorak ulang
 Cek darah ulang
Diagnosa
Abses paru
 Abses paru didefinisikan sebagai nekrosis
jaringan paru dan pembentukan rongga yang
berisi debris-debris nekrotik atau cairan yang
disebabkan oleh infeksi mikroba. Pembentukan
sejumlah abses kecil (<2 cm) abses kadang-
kadang disebut sebagai pneumonia nekrosis atau
gangren paru.
 Baik abses paru maupun pneumonia nekrotik
adalah manifestasi/perwujudan dari proses
patologis yang serupa.
1. Infeksi yang timbul melalui saluran nafas
(aspirasi)
2. Penyulit beberapa tipe pneumonia
3. Perluasan abses sub diafragma
4. Luka traumatik paru
5. Infark paru terinfeksi
 Prevalensi tertinggi adalah dari infeksi saluran
nafas atas
 Penyebabnya campuran bermacam-macam
basil flora mulut, hidung dan tenggorokan
(termasuk basil aerob dan anaerob seperti :
streptokokus, basil fusiform, spirokaeta, proteus,
dll).
•Proses dimulai dari bronkus/ bronkiolus,
menyebar ke parenkim paru dikelilingi oleh
jaringan granulasi. Hubungan dengan
bronkus dapat terjadi sehingga pus atau
jaringan nekrotik dapat keluar.
 Mekanisme lain untuk pembentukan abses
paru yaitu :
- Bakteremia atau endokarditis katup trikuspid
yang menyebabkan emboli septik (biasanya
beberapa) ke paru-paru.
- Sindrom Lemierre, infeksi orofaringeal akut
diikuti dengan tromboflebitis septik dari vena
jugularis interna (kasus jarang).
 Alkoholisme atau penyalahgunaan narkoba.
 Setelah anestesi umum.
 Diabetes melitus.
 Penyakit periodontal yang berat.
 Stroke / cerebral palsy / kognitif gangguan /
gangguan kesadaran yang mengarah ke
peningkatan risiko aspirasi.
 Imunosupresi, penyakit granulomatosa terutama
kronis pada anak-anak.
 Penyakit jantung bawaan.
 Penyakit paru-paru kronis, fibrosis kistik
khususnya.
1. Adanya sumber infeksi : infeksi di rongga mulut,
bronkitis, bronkiektasis, kanker paru terinfeksi
2. Daya tahan saluran nafas yang terganggu :
paralisis laring, aspirasi akibat ggn kesadaran,
akalasia, kanker esofagus, ggn ekspektorasi, ggn
pergerakan silia.
3.Obstruksi mekanik saluran nafas ; aspirasi bekuan
darah, pus, bagian gigi, makanan, tumor
bronkus.
1. Anamnesis :
Dalam tiga hari :
Demam, menggigil
Batuk
Nyeri pleuritik
Sesak nafas/ sianosis
2. Pemeriksaan fisik :
Tanda kosolidasi (suara nafas menurun,
pekak jika diperkusi, suara nafas bronkhial)
Bisa terdapat suara nafas bronkial, ronki
basah dan krepitasi di tempat abses,
Mungkin tanda-tanda efusi pleura.
3. Gambaran radiologis
Gambaran radiologis dapat berupa kavitas dengan air
fluid level dan konsolidasi
4. Pemeriksaan laboratorium
Peningkatan jumlah leukosit, mencapai 20.000 30.000/ul,
Peningkatan LED.
•Dahak
Berupa pus
Pemeriksaan gram penuh dengan leukosit, dan
bermacam-macam basil
Biakan darah dan dahak perlu diambil untuk
pemeriksaan basil aerob dan anaerob.
1. Ca bronkogenik dengan nekrosis mengalami
kavitas (perongggaan), biasanya dinding kavitas
tebal. Tidak rata –periksa sitologi
2. TB atau jamur paru, --periksa BTA , ditemukan
jamur
3. Bula terinfeksi, -- di sekitar bula tidak ada
konsilidasi
4.Kista terinfeksi, --dinding tipis, tidak ada reaksi
di sekitarnya
1. Terapi Suportif / Simptomatik
Istirahat di tempat tidur
Pemberian terapi oksigen
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori
dan elektrolit
Paracetamol jika demam
2. Terapi Antibiotik
Semua terapi awal antibiotik adalah empirik dengan
yaitu yang harus mampu mencakup sekurang-
kurangnya 90% dari patogen yang mungkin sebagai
penyebab,
Terapi awal antibiotik secara empiris pada kasus yang
berat dibutuhkan dosis dan cara pemberian yang
adekuat untuk menjamin efektivitas yang maksimal.
Antibiotika;
 Penisilin3 x 1 mega unit
 Kloramfenikol4 x 500 mg
 Klindamisin3 x 600 mg
 Metronidazol 4 x 500 mg
•Postural drainase
•Bronkoskopi
–Membersihkan jalan nafas
•Pembedahan
–Abses menahun
–Kavitas menetap dengan produksi dahak masih
ada setelah terapi intensif selama 6 minggu.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Dayu Agung Dewi Sawitri
 
Abses leher dalam
Abses leher dalamAbses leher dalam
Abses leher dalam
Abdelrahman M. S. Alnweiri
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk
homeworkping3
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Syscha Lumempouw
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
Seascape Surveys
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
peternugraha
 
Referat Meningitis Word
Referat Meningitis WordReferat Meningitis Word
Referat Meningitis Word
Syscha Lumempouw
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
fikri asyura
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
Rindang Abas
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
CoassTHT
 
3. laring
3. laring3. laring
3. laring
fikri asyura
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
fikri asyura
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Woro Nugroho
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
Kharima SD
 

What's hot (20)

Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Abses leher dalam
Abses leher dalamAbses leher dalam
Abses leher dalam
 
147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk147325776 case-report-omsk
147325776 case-report-omsk
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
FAST (Focused Assessment Sonography for Trauma)
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Peri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltratPeri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltrat
 
Referat Meningitis Word
Referat Meningitis WordReferat Meningitis Word
Referat Meningitis Word
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
 
Terapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anakTerapi cairan pada anak
Terapi cairan pada anak
 
CBD otitis eksterna
CBD otitis eksternaCBD otitis eksterna
CBD otitis eksterna
 
3. laring
3. laring3. laring
3. laring
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
Audiometri praktek
Audiometri praktekAudiometri praktek
Audiometri praktek
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bPresus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. b
 
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARUCASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
CASE REPORT TUBERKULOSIS PARU
 

Viewers also liked

Askep abses paru
Askep abses paruAskep abses paru
Askep abses paruBetty Gobai
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paruIndah Triayu
 
Lung abscess pdf
Lung abscess pdfLung abscess pdf
Lung abscess pdf
Bs. Nhữ Thu Hà
 
Chest radiology in intensive care
Chest radiology in intensive careChest radiology in intensive care
Chest radiology in intensive careAndrew Ferguson
 

Viewers also liked (7)

Abses
AbsesAbses
Abses
 
Askep abses paru
Askep abses paruAskep abses paru
Askep abses paru
 
Materi abses paru
Materi abses paruMateri abses paru
Materi abses paru
 
PPT BRONKITIS KRONIS CEP
PPT BRONKITIS KRONIS CEPPPT BRONKITIS KRONIS CEP
PPT BRONKITIS KRONIS CEP
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paru
 
Lung abscess pdf
Lung abscess pdfLung abscess pdf
Lung abscess pdf
 
Chest radiology in intensive care
Chest radiology in intensive careChest radiology in intensive care
Chest radiology in intensive care
 

Similar to Abses paru by dr.Yanuarman

presentasi_TB.pptx
presentasi_TB.pptxpresentasi_TB.pptx
presentasi_TB.pptx
ssuser0e6f54
 
Asma
AsmaAsma
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Nola Hastuti
 
Tutorial rts i (pneumonia) b9 st.2017
Tutorial rts i (pneumonia) b9 st.2017Tutorial rts i (pneumonia) b9 st.2017
Tutorial rts i (pneumonia) b9 st.2017
HerwantoYusa
 
efusi pleura.pptx
efusi pleura.pptxefusi pleura.pptx
efusi pleura.pptx
SandiAuliaSyafrul
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
ulfahulkarimah21
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
AuliaDwiJuanita
 
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
lany pratiwi
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaDwi Zhagtris
 
Askep Pneumonia.pptx
Askep Pneumonia.pptxAskep Pneumonia.pptx
Askep Pneumonia.pptx
amin265170
 
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasanPertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
Abdul Rivai Saleh Dunggio
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Fais PPT
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom170691
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
Amee Hidayat
 
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppokLaporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppokEka Ferdianti
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Bella Citra H
 
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
Muhammad Nasrullah
 

Similar to Abses paru by dr.Yanuarman (20)

presentasi_TB.pptx
presentasi_TB.pptxpresentasi_TB.pptx
presentasi_TB.pptx
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
 
Tutorial rts i (pneumonia) b9 st.2017
Tutorial rts i (pneumonia) b9 st.2017Tutorial rts i (pneumonia) b9 st.2017
Tutorial rts i (pneumonia) b9 st.2017
 
efusi pleura.pptx
efusi pleura.pptxefusi pleura.pptx
efusi pleura.pptx
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
 
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNAPneumonia AKPER PEMKAB MUNA
Pneumonia AKPER PEMKAB MUNA
 
Case report Aulia.docx
Case report Aulia.docxCase report Aulia.docx
Case report Aulia.docx
 
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
296149950 ppt-referat-pneumonia-nita
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asma
 
Askep Pneumonia.pptx
Askep Pneumonia.pptxAskep Pneumonia.pptx
Askep Pneumonia.pptx
 
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasanPertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
Pertemuan 2 anamnese_sistem_pernapasan
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Asuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan EmfisemaAsuhan Keperawatan Emfisema
Asuhan Keperawatan Emfisema
 
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppokLaporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppok
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
 
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
CHRONIC OBTRUCTIVE PULMONARY DISEASE (COPD)
 

Recently uploaded

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
AshriNurIstiqomah1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 

Recently uploaded (20)

Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEKKOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
KOORDINASI PENDAMPINGAN BUMIL RISTI DAN KEK
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 

Abses paru by dr.Yanuarman

  • 1. Oleh : YANUARMAN Pembimbing : dr. DEWI BEHTRI YANIFITRI, Sp. P
  • 2.
  • 3.  Gagal dalam mengenali dan mengobati abses paru berkaitan dengan hasil klinis yang buruk.  Pada tahun 1920, sekitar sepertiga pasien dengan abses paru meninggal.
  • 4.  Abses paru adalah penyakit yang sangat merusak pada era sebelum antibiotik ditemukan, ketika sepertiga dari pasien meninggal, sepertiga lainnya pulih, dan sepertiga sisanya terjangkit penyakit yang melemahkan seperti abses berulang, empiema kronis, bronkiektasis, atau akibat lain dari infeksi piogenik kronis.
  • 5.  Pada periode awal setelah penemuan antibiotik, sulfonamide tidak meningkatkan prognosis pasien abses paru. Setelah penisilin dan tetrasiklin tersedia, prognosis lebih baik.
  • 6.  Meskipun operasi reseksional sering dianggap sebagai pilihan terapi di masa lalu, peran operasi telah sangat berkurang dari masa ke masa karena kebanyakan pasien dengan abses paru yang rumit akhirnya bisa merespon terapi antibiotik yang berkepanjangan.
  • 7. Identitas Pasien  Nama : Ny. M  Umur : 38 tahun  Jenis kelamin : Perempuan  Alamat : Darussalam  Agama : Islam  Pekerjaan : Ibu rumah tangga  Status Perkawinan : Cerai  Suku : Aceh  CM : 103-39-75  Jaminan : BPJS  Tanggal Masuk : 2 Januari 2015  Tanggal Pemeriksaan : 13 Januari 2015
  • 8. Anamnesis  Keluhan Utama : Batuk berdahak  Keluhan tambahan : Nyeri dada kanan ketika batuk, sesak, lemas  Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poli paru untuk perawatan dengan keluhan batuk berdahak, batuk sudah sejak ± 1 bulan SMRS dan batuk sejak awal mula tetap sama beratnya atau bedanya tidak jauh dengan ketika pertama kali batuk-batuk. Pasien mengaku batuk tidak dipengaruhi aktivitas dan tidak dipengaruhi oleh cuaca dan tidak mengenal waktu tertentu. Dahak menurut pasien berwarna putih seperti nanah dan berbau. Pasien juga mengeluhkan nyeri dada kanan yang dirasakan selama serangan batuk dan dimulai sejak pasien pertama menderita batuk. Nyeri timbul ketika pasien melepas batuk. Pasien merasa tubuhnya lemas dan lemah setelah serangan batuk hebat. Sesak dirasakan segera sebelum masuk RS.Pasien mengaku belum pernah mengalami keluhan ini sebelumnya. Riwayat batuk darah disangkal. Riwayat penurunan berat badan dalam beberapa bulan terakhir disangkal. Demam disangkal. Riwayat penggunaan obat anti TB disangkal.
  • 9.  Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat asma, TB, hipertensi dan DM disangkal.  Riwayat Penggunaan Obat : Pasien lupa nama obat  Riwayat Penyakit Keluarga : disangkal  Riwayat Kebiasaan Sosial : merokok (-). Pasien sehari-harinya merupakan ibu rumah tangga dan orang tua tunggal.
  • 10. Pemeriksaan Tanda Vital  Keadaan Umum: sakit sedang  Kesadaran : compos mentis  Tekanan darah : 90/60 mmHg  Frekuensi nadi : 123 kali/menit  Frekuensi nafas : 25 kali/menit  Temperatur : 36,5o C  Berat badan : 38 Kg  Tinggi badan : 153 cm
  • 11. Pemeriksaan Fisik Paru anterior Thorax Dekstra Thorax Sinistra Inspeksi Statis : simetris, bentuk normochest Dinamis : simetris, dinding pernafasan abdominotorakal, retraksi interkostal (-/-), jejas (-) Palpasi Atas Tengan Bawah Fremitus taktil/vocal: Normal Fremitus taktil/vocal: Menurun Fremitus taktil/vocal: Pekak Fremitus taktil/vocal: Normal Fremitus taktil/vocal: Fremitustaktil/vocal: Normal Perkusi Atas Tengan Bawah Sonor Sonor memendek Pekak Sonor Sonor Auskultasi Atas Tengan Bawah Vesikuler ( +), rhonki (-), wheezing (-) Vesikuler ( ), rhonki (-), wheezing (-) Vesikuler (- ) , rhonki (-), wheezing (-) Vesikuler ( +), rhonki (-), wheezing (-) Vesikuler ( +) , rhonki (-), wheezing (-)
  • 12. Pemeriksaan Fisik  Kulit : sawo matang, ikterik(-) sianosis(-), edema(-)  Kepala : rambut hitam, sukar dicabut  Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)  Mata : anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (-/-), refleks cahaya langsung (+ /+), refleks cahaya tidak langsung (+ /+), pupil isokor Φ 3 mm/3 mm  Telinga : kesan normotia  Hidung : sekret (-/-), cavum nasi hiperemis (-), napas cuping hidung (-)
  • 13.  Mulut : mukosa kering (-), sianosis (-)tremor (-), hiperemis (-), tonsil hiperemis (-/-), T1 – T1.  Leher : retraksi suprasternal (-) pembesaran KGB (-), kaku kuduk(-).
  • 14. Jantung:  Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat  Palpasi : Iktus kordis teraba, thrill (-)  Perkusi : Batas-batas jantung Atas : Sela iga III linea midclavicula sinistra Kiri : Sela iga V linea Axilaris anterior Kanan : Sela iga V satu jari linea parasternal kanan  Auskultasi : BJ I > BJ II , reguler (+), bising (-)
  • 15. Abdomen  Inspeksi : simetris, distensi (-), vena kolateral (-)  Palpasi : nyeri tekan (-), defans muskular (-)  Perkusi : timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)  Auskultasi : Peristaltik normal Ekstremitas : sianosis (-), pucat (-), udem (-)
  • 16. Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium Darah 22/12/2014 Nilai rujukan Satuan Hemoglobin 8,5 12,0-15,0 gr/dl Hematokrit 25 37-47 % Eritrosit 3,2 4,2 – 5,4 103 /mm3 Leukosit 12,3 4,5-10,5 103 /mm3 Trombosit 446 150- 450 106 U/L Difftel Eosinofil Basofil N. Segmen Limfosit Monosit 2 0 75 16 7 0-6 0-2 50-70 20-40 2-8 % % % % % 1Elektrolit Na K Cl 143 3,0 113 135-145 3,5-4,5 90-110 mmol/L mmol/L mmol/L Fungsi Ginjal Ureum Kreatinin 13 0,5 13- 43 0,51-0,95 mg/dl mg/dl
  • 17.  Sputum Mo : Tidak ada bakteri patogen terisolasi  Foto Thorax, 26-12-2014
  • 18. Espertise Foto toraks AP  Cor : Besar dan bentuk normal  Pulmo : tampak perselubungan di lapangan paru kanan bawah  Sinus prenicocostalis kanan tertutup perselubungan, kiri tajam  Kesimpulan: pneunomonia
  • 19. Espertise USG Toraks (Hemitoraks dekstra) Depan  Cairan : Ada (+)  Udara : Ada (+) Lateral  Cairan : Ada (+) Belakang  Penebalan pleura : Ada (+)  Cairan : Ada (+)  Udara : Ada (+)
  • 20.  Spesimen cairan pungsi lumbal Mikroskopis : -Pada sediaan apus terdiri dari sebaran masif sel limfosit . - Latar belakang sediaan bersih. - Tidak dijumpai tanda keganasan pada sediaan ini Kesimpulan : C2, proses radang kronis non- spesifik
  • 21. Diagnosa  Abses paru Tatalaksana  Diet TKTP  IVFD RL : aminofluid 20gtt/i  Drip Metronidazol 500 mg/8 jam  Drip Levofloxacin 500 mg/24 jam  Sohobion tab 2x1  Curcuma tab 2x1 Planing:  Foto thorak ulang  Cek darah ulang
  • 23.
  • 24.  Abses paru didefinisikan sebagai nekrosis jaringan paru dan pembentukan rongga yang berisi debris-debris nekrotik atau cairan yang disebabkan oleh infeksi mikroba. Pembentukan sejumlah abses kecil (<2 cm) abses kadang- kadang disebut sebagai pneumonia nekrosis atau gangren paru.  Baik abses paru maupun pneumonia nekrotik adalah manifestasi/perwujudan dari proses patologis yang serupa.
  • 25. 1. Infeksi yang timbul melalui saluran nafas (aspirasi) 2. Penyulit beberapa tipe pneumonia 3. Perluasan abses sub diafragma 4. Luka traumatik paru 5. Infark paru terinfeksi
  • 26.  Prevalensi tertinggi adalah dari infeksi saluran nafas atas  Penyebabnya campuran bermacam-macam basil flora mulut, hidung dan tenggorokan (termasuk basil aerob dan anaerob seperti : streptokokus, basil fusiform, spirokaeta, proteus, dll).
  • 27. •Proses dimulai dari bronkus/ bronkiolus, menyebar ke parenkim paru dikelilingi oleh jaringan granulasi. Hubungan dengan bronkus dapat terjadi sehingga pus atau jaringan nekrotik dapat keluar.
  • 28.  Mekanisme lain untuk pembentukan abses paru yaitu : - Bakteremia atau endokarditis katup trikuspid yang menyebabkan emboli septik (biasanya beberapa) ke paru-paru. - Sindrom Lemierre, infeksi orofaringeal akut diikuti dengan tromboflebitis septik dari vena jugularis interna (kasus jarang).
  • 29.  Alkoholisme atau penyalahgunaan narkoba.  Setelah anestesi umum.  Diabetes melitus.  Penyakit periodontal yang berat.  Stroke / cerebral palsy / kognitif gangguan / gangguan kesadaran yang mengarah ke peningkatan risiko aspirasi.  Imunosupresi, penyakit granulomatosa terutama kronis pada anak-anak.  Penyakit jantung bawaan.  Penyakit paru-paru kronis, fibrosis kistik khususnya.
  • 30. 1. Adanya sumber infeksi : infeksi di rongga mulut, bronkitis, bronkiektasis, kanker paru terinfeksi 2. Daya tahan saluran nafas yang terganggu : paralisis laring, aspirasi akibat ggn kesadaran, akalasia, kanker esofagus, ggn ekspektorasi, ggn pergerakan silia. 3.Obstruksi mekanik saluran nafas ; aspirasi bekuan darah, pus, bagian gigi, makanan, tumor bronkus.
  • 31. 1. Anamnesis : Dalam tiga hari : Demam, menggigil Batuk Nyeri pleuritik Sesak nafas/ sianosis
  • 32. 2. Pemeriksaan fisik : Tanda kosolidasi (suara nafas menurun, pekak jika diperkusi, suara nafas bronkhial) Bisa terdapat suara nafas bronkial, ronki basah dan krepitasi di tempat abses, Mungkin tanda-tanda efusi pleura.
  • 33. 3. Gambaran radiologis Gambaran radiologis dapat berupa kavitas dengan air fluid level dan konsolidasi
  • 34. 4. Pemeriksaan laboratorium Peningkatan jumlah leukosit, mencapai 20.000 30.000/ul, Peningkatan LED. •Dahak Berupa pus Pemeriksaan gram penuh dengan leukosit, dan bermacam-macam basil Biakan darah dan dahak perlu diambil untuk pemeriksaan basil aerob dan anaerob.
  • 35. 1. Ca bronkogenik dengan nekrosis mengalami kavitas (perongggaan), biasanya dinding kavitas tebal. Tidak rata –periksa sitologi 2. TB atau jamur paru, --periksa BTA , ditemukan jamur 3. Bula terinfeksi, -- di sekitar bula tidak ada konsilidasi 4.Kista terinfeksi, --dinding tipis, tidak ada reaksi di sekitarnya
  • 36.
  • 37. 1. Terapi Suportif / Simptomatik Istirahat di tempat tidur Pemberian terapi oksigen Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi kalori dan elektrolit Paracetamol jika demam
  • 38. 2. Terapi Antibiotik Semua terapi awal antibiotik adalah empirik dengan yaitu yang harus mampu mencakup sekurang- kurangnya 90% dari patogen yang mungkin sebagai penyebab, Terapi awal antibiotik secara empiris pada kasus yang berat dibutuhkan dosis dan cara pemberian yang adekuat untuk menjamin efektivitas yang maksimal.
  • 39. Antibiotika;  Penisilin3 x 1 mega unit  Kloramfenikol4 x 500 mg  Klindamisin3 x 600 mg  Metronidazol 4 x 500 mg •Postural drainase •Bronkoskopi –Membersihkan jalan nafas
  • 40. •Pembedahan –Abses menahun –Kavitas menetap dengan produksi dahak masih ada setelah terapi intensif selama 6 minggu.