SlideShare a Scribd company logo
PUTRA ADI IRAWAN, S.ST., M.Si
Edisi 2024
Bahan Ajar
P.O.V
 Definisi
 Ruang Lingkup
 Parameter Uji
Defenisi
 Urine ad/ cairan limbah yg dihasilkan ol/
ginjal sbg hasil dari pemrosesan darah u/
menyaring zat-zat yg tidak diperlukan ol/ tubuh.
 Urinalisis ad/ suatu pemrx lab.  urine
u/ menilai kesehatan & fungsi tubuh.
Faktor Perancu
 Suplemen vitamin C
 Metronidazol
 Riboflavin
 Obat pencahar antrakuinon
 Methocarbamol
 Nitrofurantoin
Analisis
Darah
& Urine
Pre-
Analitik
Analitik
Pasca-
Analitik
Ruang Lingkup Analisis
Komponen Kimia
 Makroskopis (Fisik)
 Mikroskopis (Sedimen)
 Kultur Urin
 Observasi warna dan kejernihan
 Pengkajian bau urin
 Kadar pH dan berat jenis
 Tes Kimia; protein, glukosa, dan keton
(umumnya pd kasus proteinuria,
glukosuria, & ketonuria)
 Pemeriksaan mikroskopik; sedimen sel darah merah (hematuria), sel
darah putih, slinder (silindruria), Kristal (kristaluria), pus (piuria), dan
mikroba.
 Tes Kehamilan
 Kasus toksikologi, obat-obatan, etc.
 Urin sewaktu,  diambil sewaktu saat
itu juga, u/ pemeriksaan urine secara
rutin.
 Urine pagi  diambil saat pagi hari ketika
pasien bangun tidur dan belum
mengonsumsi makanan apapun, u/
pemeriksaan sedimen, berat jenis, &
kehamilan.
Jenis sampel
 Urin Post-Prandial  diambil 1 - 2
jam stlh makan, u/ pemeriksaan
glukosa urin.
 Urin 24 jam  ditampung selama 24
jam, u/ analisa kuantitatif
 Urin tiga gelas & dua gelas 
sudah jarang dilakukan digunakan, u/
mengetahui adanya radang.
 Urin pagi lebih dianjurkan krn lbh
pekat (terkonsentrasi) Berat Jenis,
Kehamilan, & Sedimen.
 Buang urine yg pertama keluar, tampung
urin tengah (midstream)
 U/ perempuan yg sedang menstruasi
sebaiknya tunda pemeriksaan urin 
Kontaminasi urin
 Spesimenkultur urine sebaiknya
dikumpulkan pagi hari.
 Pasien sebaiknya diminta untuk
menahan kencing semalaman.
 Spesimen urine dlm lab. mikrobiologi
sebaiknya segera diperiksa, atau
disimpan di lemari pendingin pada suhu
4ºC.
 Spesimen diambil dgn prosedur bedah, misalnya
aspirasi suprapubik,
sistoskopi, atau kateterisasi.
 Jika tidak memungkinkan,
laboratorium harus berpegang pada spesimen
urin porsi tengah (clean-catch
midstream urine), khususnya pada wanita dan
anak.
 Semua spesimen harus
diproses di laboratorium dlm
waktu 2 jam stlh pengumpulan,
atau
 Disimpan pd suhu 4°C sampai
dibawa ke laboratorium & diproses
tdk lbh dr 18 jam stlh koleksi.
Penundaanmenyebabkan;
1. Unsur-unsur sedimen mengalami kerusakan
dalam 2 jam
2. Asam urat dan fosfat yg semula larut,
mengendap sehingga mengaburkan
pemeriksaan mikroskopik elemen lain
3. Bakteri berkembang biak dan dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan
mikrobiologik
4.pH glukosa mungkin turun dan keton
menguap.
METODE KONVENSIONAL
Rx Esbach (Urin + Reagen  Positif
bila keruh) untuk deteksi Alb. Urin
Rx Rothera, Rx Gerhardt (Urin
+ Reagen  Perubahan Warna pada
batas cairan, Ungu kemerahan =
Positif) untuk deteksi keton.
 Dsb.
GLUKOSA
 Korelasi glukosa urin dgn glukosa serum
berguna dlm monitor & penyesuaian
terapi anti-diabetik.
 Metode yg digunakan ex: Strip tes,
Benedict, Fehling, Nyalander, Etc.
 Reduksi (+) = hiperglikemi
KETON
 Zat keton (aseton, As. Asetoasetat, As. Beta Hidroksi
Butirat) sebaiknya dideteksi dgn urin segar,
krn mudah menguap.
 Pemeriksaan konvensional umumnya
menggunakan reagen Rothera & Gerhardt dimana
Urin + Reagen  Perubahan Warna pada batas cairan
(Ungu kemerahan = positif).
 Pemeriksaan dilakukan pada pasein dgn gangguan
metabolisme berat
10 mL urine 4 tetes As.asetat + 10
tetes Nitroprusid
Keton ditemukan pada;
 Gangguan kondisi metabolik seperti: diabetes
mellitus, ginjal
 Glukosuria
 Peningkatan kondisi metabolik seperti:
hipertiroidism, demam,
kehamilan & menyusui
 Malnutrisi, diet
 Pecandu Alkohol
PROTEIN
 Protein urin; dihitung dr urin yg
dikumpulkan selama 24 jam---dipstick:
1) +1 = 100 mg/dL,
2) +2 = 300 mg/dL,
3) +4 = 1000 mg/dL.
 Metode Esbach (Albumin) ; As. Pikrat
1% + As. Sitrat 2% + Urin,-----(+) = Keruh.
 Metode Bence Jones (Protein
Patologis); As. asetat + Urin + Kalor,---> (+) =
Keruh.
 Proteinuria bila lebih dari 300
mg/hari.
 Hasil positif palsu dpt terjadi pd
pemakaian obat: penisilin dosis tinggi,
klorpromazin, tolbutamid, & golongan
sulfa.
(+) keruh minimal: 10-50 mg%
(++) keruh nyata, butiran
halus 50-200mg%
(+++) gumpalan nyata >200-
500mg%
(++++) gumpalan besar
mengendap >500 mg%
 Dapat memberikan hasil positif
palsuurin alkali.
 menunjukkan peningkatan permeabilitas
glomerular atau gangguan
tubular ginjal.
METODE UJI
Kualitatif (Warna,
Kejernihan, Bau, Kosistensi, dsb.)
Kuantitatif(Volume,
Konsentrasi, Berat, dsb)
URINE ANALIZER
Manfaat
Komposisi
Alat (Bentuk)
No
Deteksi Glukosa.
Positif = warna biru
Glukosa Oksida +
ortholidin
Clinistix (stik)
1
Deteksi Glukosa.
Positif = warna kuning-
jingga
Na hidroksida +
Kuprisulfat
Clinitest (tablet)
2
Deteksi Keton. Positif
= warna ungu-merah
Na nutropusida +
As. Amino asetat
+ dinatrium
posfat
Ketostix
(stik/kertas), Acete
(tablet)
3
Deteksi Glukosa,
protein, Blood, pH
Kombinasi
Reagen
Hemacombistix,
Labstix (kertas)
4
NILAI RUJUKAN DEPKES, 2011
REFERENSI
 Kemenkes RI. (2011). Pedoman Interpretasi Data Klinik. JakartA.
 WHO. (2012). Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium
Kesehatan, Ed. 2, Alih Bahasa: Chairlan & Lestari,Estu. EGC: Jakarta.
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 27 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
 Depkes RI. (2008). Pedoman Praktik Laboratorium yang Baik (Good
Laboratory Practice). Jakarta.
 https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/urinalysis/about/pac-
20384907
 https://medlineplus.gov/lab-tests/bilirubin-in-urine/
“Ilmu lebih utama dari harta
karena ilmu itu menjaga kamu,
kalau harta kamulah yang
menjaganya”
(Ali bin Abi Thalib )
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024

11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
Sunny92x
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Ramaiyulis Ramai
 
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Syifa Sahaliya
 
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdfLAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdf
MYUSUP7
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysispdspatklinsby
 
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxRUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
AngeliaSaveqLiriaLai
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Jajat Rohmana
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Sisko Sipir
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
LizaHardila
 
PPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.pptPPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.ppt
gemala1
 
6 biokimia-urin
6 biokimia-urin6 biokimia-urin
6 biokimia-urin
NiluhPutuDika
 
Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdf
Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdfEvaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdf
Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdfYabniel Lit Jingga
 
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfpemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
MuhammadAndre28
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
dryuby
 
126996728 darah-samar-frida
126996728 darah-samar-frida126996728 darah-samar-frida
126996728 darah-samar-frida
Eka Selvina
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Nida Chofiya
 

Similar to Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024 (20)

Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
 
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdfLAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARI.pdf
 
yakkk
yakkkyakkk
yakkk
 
Urin ibd 2012 rev
Urin ibd 2012 revUrin ibd 2012 rev
Urin ibd 2012 rev
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysis
 
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptxRUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
RUANG LINGKUP PK FK-UMI Nov 22 (2).pptx
 
Patologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjalPatologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjal
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratoriumKetrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
Ketrampilan Dasar Kebidanan Pemeriksaan laboratorium
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
PPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.pptPPT KOLELITIASIS.ppt
PPT KOLELITIASIS.ppt
 
6 biokimia-urin
6 biokimia-urin6 biokimia-urin
6 biokimia-urin
 
Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdf
Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdfEvaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdf
Evaluasi klinis-dan-laboratprium-pada-penderita-ginjal-dg newpdf
 
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdfpemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
pemeriksaankimiaklinikcairantubuhcairanasites-221115072010-ce7a8d50.pdf
 
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
 
126996728 darah-samar-frida
126996728 darah-samar-frida126996728 darah-samar-frida
126996728 darah-samar-frida
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 

More from PUTRA ADI IRAWAN

KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJAKORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
PUTRA ADI IRAWAN
 
BUKU AJAR IMUNISASI
BUKU AJAR IMUNISASIBUKU AJAR IMUNISASI
BUKU AJAR IMUNISASI
PUTRA ADI IRAWAN
 
Permenkes Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 20 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 20 Tahun 2017.pdf
PUTRA ADI IRAWAN
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi DarahPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
PUTRA ADI IRAWAN
 
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium MedikStandar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
PUTRA ADI IRAWAN
 
KECELAKAAN KERJA BIDANG TLM
KECELAKAAN KERJA BIDANG TLMKECELAKAAN KERJA BIDANG TLM
KECELAKAAN KERJA BIDANG TLM
PUTRA ADI IRAWAN
 
Permenkes Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.pdf
Permenkes Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.pdfPermenkes Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.pdf
Permenkes Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.pdf
PUTRA ADI IRAWAN
 
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah SakitPermenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
PUTRA ADI IRAWAN
 
Buku PLM_2017
Buku PLM_2017Buku PLM_2017
Buku PLM_2017
PUTRA ADI IRAWAN
 
5 teori korupsi
5 teori korupsi5 teori korupsi
5 teori korupsi
PUTRA ADI IRAWAN
 
Optimalisasi Kampanye Aksi di Medsos_Materi.pdf
Optimalisasi Kampanye Aksi di Medsos_Materi.pdfOptimalisasi Kampanye Aksi di Medsos_Materi.pdf
Optimalisasi Kampanye Aksi di Medsos_Materi.pdf
PUTRA ADI IRAWAN
 
Tri (3) Strategi Pemberantasan Korupsi di Era Digitalisasi.pdf
Tri (3) Strategi Pemberantasan Korupsi di Era Digitalisasi.pdfTri (3) Strategi Pemberantasan Korupsi di Era Digitalisasi.pdf
Tri (3) Strategi Pemberantasan Korupsi di Era Digitalisasi.pdf
PUTRA ADI IRAWAN
 
Legionella Sp. Kajian Epidemiologi.pdf
Legionella Sp. Kajian Epidemiologi.pdfLegionella Sp. Kajian Epidemiologi.pdf
Legionella Sp. Kajian Epidemiologi.pdf
PUTRA ADI IRAWAN
 
Upgrade Diagnostik“Waspada Resurjensi” Malaria
Upgrade Diagnostik“Waspada Resurjensi” MalariaUpgrade Diagnostik“Waspada Resurjensi” Malaria
Upgrade Diagnostik“Waspada Resurjensi” Malaria
PUTRA ADI IRAWAN
 
GOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAHGOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAH
PUTRA ADI IRAWAN
 
WHAT IS DIABETES.pdf
WHAT IS DIABETES.pdfWHAT IS DIABETES.pdf
WHAT IS DIABETES.pdf
PUTRA ADI IRAWAN
 
UPDATE COVID.pdf
UPDATE COVID.pdfUPDATE COVID.pdf
UPDATE COVID.pdf
PUTRA ADI IRAWAN
 
Metodologi Penelitian dan Statistik
Metodologi Penelitian dan StatistikMetodologi Penelitian dan Statistik
Metodologi Penelitian dan Statistik
PUTRA ADI IRAWAN
 
Narasi RUU Kesehatan.pdf
Narasi RUU Kesehatan.pdfNarasi RUU Kesehatan.pdf
Narasi RUU Kesehatan.pdf
PUTRA ADI IRAWAN
 

More from PUTRA ADI IRAWAN (19)

KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJAKORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
KORELASI KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA
 
BUKU AJAR IMUNISASI
BUKU AJAR IMUNISASIBUKU AJAR IMUNISASI
BUKU AJAR IMUNISASI
 
Permenkes Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 20 Tahun 2017.pdfPermenkes Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenkes Nomor 20 Tahun 2017.pdf
 
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi DarahPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 91 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah
 
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium MedikStandar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik
 
KECELAKAAN KERJA BIDANG TLM
KECELAKAAN KERJA BIDANG TLMKECELAKAAN KERJA BIDANG TLM
KECELAKAAN KERJA BIDANG TLM
 
Permenkes Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.pdf
Permenkes Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.pdfPermenkes Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.pdf
Permenkes Nomor 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.pdf
 
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah SakitPermenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
 
Buku PLM_2017
Buku PLM_2017Buku PLM_2017
Buku PLM_2017
 
5 teori korupsi
5 teori korupsi5 teori korupsi
5 teori korupsi
 
Optimalisasi Kampanye Aksi di Medsos_Materi.pdf
Optimalisasi Kampanye Aksi di Medsos_Materi.pdfOptimalisasi Kampanye Aksi di Medsos_Materi.pdf
Optimalisasi Kampanye Aksi di Medsos_Materi.pdf
 
Tri (3) Strategi Pemberantasan Korupsi di Era Digitalisasi.pdf
Tri (3) Strategi Pemberantasan Korupsi di Era Digitalisasi.pdfTri (3) Strategi Pemberantasan Korupsi di Era Digitalisasi.pdf
Tri (3) Strategi Pemberantasan Korupsi di Era Digitalisasi.pdf
 
Legionella Sp. Kajian Epidemiologi.pdf
Legionella Sp. Kajian Epidemiologi.pdfLegionella Sp. Kajian Epidemiologi.pdf
Legionella Sp. Kajian Epidemiologi.pdf
 
Upgrade Diagnostik“Waspada Resurjensi” Malaria
Upgrade Diagnostik“Waspada Resurjensi” MalariaUpgrade Diagnostik“Waspada Resurjensi” Malaria
Upgrade Diagnostik“Waspada Resurjensi” Malaria
 
GOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAHGOLONGAN DARAH
GOLONGAN DARAH
 
WHAT IS DIABETES.pdf
WHAT IS DIABETES.pdfWHAT IS DIABETES.pdf
WHAT IS DIABETES.pdf
 
UPDATE COVID.pdf
UPDATE COVID.pdfUPDATE COVID.pdf
UPDATE COVID.pdf
 
Metodologi Penelitian dan Statistik
Metodologi Penelitian dan StatistikMetodologi Penelitian dan Statistik
Metodologi Penelitian dan Statistik
 
Narasi RUU Kesehatan.pdf
Narasi RUU Kesehatan.pdfNarasi RUU Kesehatan.pdf
Narasi RUU Kesehatan.pdf
 

Recently uploaded

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 

Recently uploaded (19)

Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 

Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024

  • 1. PUTRA ADI IRAWAN, S.ST., M.Si Edisi 2024 Bahan Ajar
  • 2. P.O.V  Definisi  Ruang Lingkup  Parameter Uji
  • 3. Defenisi  Urine ad/ cairan limbah yg dihasilkan ol/ ginjal sbg hasil dari pemrosesan darah u/ menyaring zat-zat yg tidak diperlukan ol/ tubuh.  Urinalisis ad/ suatu pemrx lab.  urine u/ menilai kesehatan & fungsi tubuh.
  • 4. Faktor Perancu  Suplemen vitamin C  Metronidazol  Riboflavin  Obat pencahar antrakuinon  Methocarbamol  Nitrofurantoin
  • 6. Ruang Lingkup Analisis Komponen Kimia  Makroskopis (Fisik)  Mikroskopis (Sedimen)  Kultur Urin
  • 7.  Observasi warna dan kejernihan  Pengkajian bau urin  Kadar pH dan berat jenis  Tes Kimia; protein, glukosa, dan keton (umumnya pd kasus proteinuria, glukosuria, & ketonuria)  Pemeriksaan mikroskopik; sedimen sel darah merah (hematuria), sel darah putih, slinder (silindruria), Kristal (kristaluria), pus (piuria), dan mikroba.  Tes Kehamilan  Kasus toksikologi, obat-obatan, etc.
  • 8.  Urin sewaktu,  diambil sewaktu saat itu juga, u/ pemeriksaan urine secara rutin.  Urine pagi  diambil saat pagi hari ketika pasien bangun tidur dan belum mengonsumsi makanan apapun, u/ pemeriksaan sedimen, berat jenis, & kehamilan. Jenis sampel
  • 9.  Urin Post-Prandial  diambil 1 - 2 jam stlh makan, u/ pemeriksaan glukosa urin.  Urin 24 jam  ditampung selama 24 jam, u/ analisa kuantitatif  Urin tiga gelas & dua gelas  sudah jarang dilakukan digunakan, u/ mengetahui adanya radang.
  • 10.  Urin pagi lebih dianjurkan krn lbh pekat (terkonsentrasi) Berat Jenis, Kehamilan, & Sedimen.  Buang urine yg pertama keluar, tampung urin tengah (midstream)  U/ perempuan yg sedang menstruasi sebaiknya tunda pemeriksaan urin  Kontaminasi urin
  • 11.  Spesimenkultur urine sebaiknya dikumpulkan pagi hari.  Pasien sebaiknya diminta untuk menahan kencing semalaman.  Spesimen urine dlm lab. mikrobiologi sebaiknya segera diperiksa, atau disimpan di lemari pendingin pada suhu 4ºC.
  • 12.  Spesimen diambil dgn prosedur bedah, misalnya aspirasi suprapubik, sistoskopi, atau kateterisasi.  Jika tidak memungkinkan, laboratorium harus berpegang pada spesimen urin porsi tengah (clean-catch midstream urine), khususnya pada wanita dan anak.
  • 13.  Semua spesimen harus diproses di laboratorium dlm waktu 2 jam stlh pengumpulan, atau  Disimpan pd suhu 4°C sampai dibawa ke laboratorium & diproses tdk lbh dr 18 jam stlh koleksi.
  • 14. Penundaanmenyebabkan; 1. Unsur-unsur sedimen mengalami kerusakan dalam 2 jam 2. Asam urat dan fosfat yg semula larut, mengendap sehingga mengaburkan pemeriksaan mikroskopik elemen lain 3. Bakteri berkembang biak dan dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan mikrobiologik 4.pH glukosa mungkin turun dan keton menguap.
  • 15. METODE KONVENSIONAL Rx Esbach (Urin + Reagen  Positif bila keruh) untuk deteksi Alb. Urin Rx Rothera, Rx Gerhardt (Urin + Reagen  Perubahan Warna pada batas cairan, Ungu kemerahan = Positif) untuk deteksi keton.  Dsb.
  • 16. GLUKOSA  Korelasi glukosa urin dgn glukosa serum berguna dlm monitor & penyesuaian terapi anti-diabetik.  Metode yg digunakan ex: Strip tes, Benedict, Fehling, Nyalander, Etc.  Reduksi (+) = hiperglikemi
  • 17. KETON  Zat keton (aseton, As. Asetoasetat, As. Beta Hidroksi Butirat) sebaiknya dideteksi dgn urin segar, krn mudah menguap.  Pemeriksaan konvensional umumnya menggunakan reagen Rothera & Gerhardt dimana Urin + Reagen  Perubahan Warna pada batas cairan (Ungu kemerahan = positif).  Pemeriksaan dilakukan pada pasein dgn gangguan metabolisme berat
  • 18. 10 mL urine 4 tetes As.asetat + 10 tetes Nitroprusid
  • 19. Keton ditemukan pada;  Gangguan kondisi metabolik seperti: diabetes mellitus, ginjal  Glukosuria  Peningkatan kondisi metabolik seperti: hipertiroidism, demam, kehamilan & menyusui  Malnutrisi, diet  Pecandu Alkohol
  • 20. PROTEIN  Protein urin; dihitung dr urin yg dikumpulkan selama 24 jam---dipstick: 1) +1 = 100 mg/dL, 2) +2 = 300 mg/dL, 3) +4 = 1000 mg/dL.  Metode Esbach (Albumin) ; As. Pikrat 1% + As. Sitrat 2% + Urin,-----(+) = Keruh.  Metode Bence Jones (Protein Patologis); As. asetat + Urin + Kalor,---> (+) = Keruh.
  • 21.  Proteinuria bila lebih dari 300 mg/hari.  Hasil positif palsu dpt terjadi pd pemakaian obat: penisilin dosis tinggi, klorpromazin, tolbutamid, & golongan sulfa.
  • 22. (+) keruh minimal: 10-50 mg% (++) keruh nyata, butiran halus 50-200mg% (+++) gumpalan nyata >200- 500mg% (++++) gumpalan besar mengendap >500 mg%
  • 23.  Dapat memberikan hasil positif palsuurin alkali.  menunjukkan peningkatan permeabilitas glomerular atau gangguan tubular ginjal.
  • 24.
  • 25. METODE UJI Kualitatif (Warna, Kejernihan, Bau, Kosistensi, dsb.) Kuantitatif(Volume, Konsentrasi, Berat, dsb)
  • 26.
  • 28.
  • 29.
  • 30. Manfaat Komposisi Alat (Bentuk) No Deteksi Glukosa. Positif = warna biru Glukosa Oksida + ortholidin Clinistix (stik) 1 Deteksi Glukosa. Positif = warna kuning- jingga Na hidroksida + Kuprisulfat Clinitest (tablet) 2 Deteksi Keton. Positif = warna ungu-merah Na nutropusida + As. Amino asetat + dinatrium posfat Ketostix (stik/kertas), Acete (tablet) 3 Deteksi Glukosa, protein, Blood, pH Kombinasi Reagen Hemacombistix, Labstix (kertas) 4
  • 32. REFERENSI  Kemenkes RI. (2011). Pedoman Interpretasi Data Klinik. JakartA.  WHO. (2012). Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan, Ed. 2, Alih Bahasa: Chairlan & Lestari,Estu. EGC: Jakarta.  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.  Depkes RI. (2008). Pedoman Praktik Laboratorium yang Baik (Good Laboratory Practice). Jakarta.  https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/urinalysis/about/pac- 20384907  https://medlineplus.gov/lab-tests/bilirubin-in-urine/
  • 33. “Ilmu lebih utama dari harta karena ilmu itu menjaga kamu, kalau harta kamulah yang menjaganya” (Ali bin Abi Thalib )