Klien mengeluhkan nyeri dada, sesak napas, dan batuk. Diagnosa keperawatan meliputi gangguan pertukaran gas, bersihan jalan nafas tidak efektif, dan gangguan rasa nyaman berupa nyeri."
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
askep kanker paru harus di catat yunda.docx
1. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
KLIEN DENGAN KANKER PARU
I. Pengkajian
a. Identitas Klien
Meliputi nama, umur jenis kelamin, agama alamat,tanggal masuk, tanggal
pengkajian, nama penanggung jawab.
b. Keluhan utama
Merupakan keluhan yang dirasakan klien atau alasan sehingga klien dirawat klien
mengeluh nyeri dada, napas sesak disertai batuk, suara serak, kehilangan selera
makan.
c. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Apakah keluhan klien pada saat melakukan pengkajian, biasa berupa tanda
dan gejala dari penyakit kanker paru seperti sesak nafas, batuk disertai secret,
suara serak/ parau ( bunyi mengi ), nyeri dada, kehilangan selera makan dan
penurunan berat badan serta kelelahan, pembengkakan pada wajah dan leher.
Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien mempunyai riwayat menderita penyakit paru seperti asma,
penyakit paru menahun (kronis) dan riwayat merokok
Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti
asma, dan penyakit paru lainnya. Bagaimana kebiasaan keluarga dalam
menjaga dan memelihara kesehatan dan kebersihan anggota keluarga lainnya.
d. Riwayat psikososial
o Kondisi psikologis pasien
o Kecemasan
2. o Respon pasien terhadap penyakit yang dialaminya
e. Pemeriksaan fisik
Preoperasi (Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan,1999).
1). Aktivitas/ istirahat.
Gejala : Kelemahan, ketidakmampuan mempertahankan kebiasaan rutin,
dispnea karena aktivitas.
Tanda : Kelesuan( biasanya tahap lanjut).
2). Sirkulasi.
Gejala : JVD (obstruksi vana kava).
Bunyi jantung : gesekan pericardial (menunjukkan efusi).
Takikardi/ disritmia.
3). Integritas ego.
Gejala : Perasaan taku. Takut hasil pembedahan
Menolak kondisi yang berat/ potensi keganasan.
Tanda : Kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang – ulang.
4). Eliminasi.
Gejala : Diare yang hilang timbul (karsinoma sel kecil).
Peningkatan frekuensi/ jumlah urine (ketidakseimbangan hormonal,
tumor epidermoid)
5). Makanan/ cairan.
Gejala : Penurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan
3. makanan.
Kesulitan menelan
Haus/ peningkatan masukan cairan.
Tanda : Kurus, atau penampilan kurang berbobot (tahap lanjut)
Edema wajah/ leher, dada punggung (obstruksi vena kava), edema
wajah/ periorbital (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
Glukosa dalam urine (ketidakseimbangan hormonal, tumor epidermoid).
6). Nyeri/ kenyamanan.
Gejala : Nyeri dada (tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu
pada tahap lanjut) dimana dapat/ tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan
posisi.
Nyeri bahu/ tangan (khususnya pada sel besar atau adenokarsinoma)
Nyeri abdomen hilang timbul.
7). Pernafasan.
Gejala : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan atau
produksi sputum.
Nafas pendek
Pekerja yang terpajan polutan, debu industri
Serak, paralysis pita suara.
Riwayat merokok
Tanda : Dispnea, meningkat dengan kerja
4. Peningkatan fremitus taktil (menunjukkan konsolidasi)
Krekels/ mengi pada inspirasi atau ekspirasi (gangguan aliran udara),
krekels/ mengi menetap; pentimpangan trakea ( area yang mengalami
lesi).
Hemoptisis.
8). Keamanan.
Tanda : Demam mungkin ada (sel besar atau karsinoma)
Kemerahan, kulit pucat (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel
kecil)
9). Seksualitas.
Tanda : Ginekomastia (perubahan hormone neoplastik, karsinoma sel
besar)
Amenorea/ impotent (ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
10). Penyuluhan.
Gejala : Faktor resiko keluarga, kanker(khususnya paru), tuberculosis
Kegagalan untuk membaik.
Pascaoperasi (Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan, 1999).
- Karakteristik dan kedalaman pernafasan dan warna kulit pasien.
- Frekuensi dan irama jantung.
- Pemeriksaan laboratorium yang terkait (GDA. Elektolit serum, Hb dan Ht).
- Pemantauan tekanan vena sentral.
- Status nutrisi.
- Status mobilisasi ekstremitas khususnya ekstremitas atas di sisi yang di operasi.
- Kondisi dan karakteristik water seal drainase.
1). Aktivitas atau istirahat.
5. Gejala : Perubahan aktivitas, frekuensi tidur berkurang.
2). Sirkulasi.
Tanda : denyut nadi cepat, tekanan darah tinggi.
3). Eliminasi.
Gejala : menurunnya frekuensi eliminasi BAB
Tanda : Kateter urinarius terpasang/ tidak, karakteristik urine
Bisng usus, samara atau jelas.
4). Makanan dan cairan.
Gejala : Mual atau muntah
5). Neurosensori.
Gejala : Gangguan gerakan dan sensasi di bawah tingkat anastesi.
6). Nyeri dan ketidaknyamanan.
Gejala : Keluhan nyeri, karakteristik nyeri
Nyeri, ketidaknyamanan dari berbagai sumber misalnya insisi
Atau efek – efek anastesi.
ANALISA DATA
No Data – Data Masalah keperawatan Etiologi
1 Data subjektif :
Klien mengatakan
nafas sesak
Klien mengatakan
Gangguan pertukaran gas Hipoventilasi
6. 2
3.
mengatakan bunyi
nafas parau
AGD Tidak normal
(PO2 : < 80-95 mmHg
PCO2 : > 35-45 mmHg
HCOO-3 : <21-26
mmHg
PH : <7,35- 7,45 SO2 :
<90-100 mmHg)
Data objektif :
Bunyi nafas krekels/
mengi pada inspirasi
atau ekspirasi
Dispnea
Data subjektif :
Klien mengatakan
nafas sesak
Klien mengatakan
batuk
Data objektif :
RR meningkat .>20x/
menit
Produksi sekret
Inflamasi paru
Data subjektif :
Klien mengatakan
nyeri pada dada
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
Gangguan rasa nyaman ;
nyeri
Kehilangan fungsi
silia jalan nafas,
Peningkatan jumlah/
viskositas sekret
paru.
Invasi kanker ke
pleura, dinding dada,
insisi bedah
7. 4.
5.
Data objektif :
Ekspresi wajah klien
tampak meringis
Skala nyeri klien 6
Tacikardi dan TD
meningkat
Data Subjektif :
Klien mengatakan
nafsu makan menurun
Klien mengatakan
selera makan hilang
Klien mengatakan
susah menelan
Data Objektif :
BB menurun dari pada
biasanya
Data Subjektif :
Klien mengatakan
cemas dan takut
dengan keadaannya
Klien sering
menanyakan tentang
penyakitnya
Data Objektif :
Wajah klien tampak
cemas
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Ansietas
Intake inadekuat,
peningkatan
metabolisme, proses
keganasan.
Ketakutan /ancaman
akan kematian ,
tindakan diagnostik,
kurang pengetahuan,
penyakit kronis.
8. Klien tampak menarik
diri dan tampak gelisah
II. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa preoperasi
1. Gangguan pertukaran gas b/d Hipoventilasi
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Obstruksi jalan nafas, kehilangan fungsi
silia jalan nafas, Peningkatan jumlah/ viskositas sekret paru.
3. Gangguan rasa nyaman ; nyeri b/d Invasi kanker ke pleura, dinding dada
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Intake inadekuat, peningkatan
metabolisme, proses keganasan
5. Ansietas b/d Ketakutan /ancaman akan kematian , tindakan diagnostik, kurang
pengetahuan, penyakit kronis.
Diagnosa pascaoperasi
1. Gangguan pertukaran gas b/d Pengangkatan jaringan paru, gangguan suplai
oksigen, Penurunan kapasitas pembawa oksigen darah (kehilangan darah).
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Keterbatasan gerakan dada/ nyeri,
Kelemahan/ kelelahan
3. Gangguan rasa nyaman ; Nyeri (akut) b/d Insisi bedah, trauma jaringan, dan
gangguan saraf internal, Adanya selang dada.
4. Gangguan body image b/d perubahan struktur tubuh
III. Rencana Asuhan Keperawatan / Intervensi
No Dx.
Keperawatan
NOC
( Tujuan dan
Kriteria Hasil )
NIC
( Intervensi ) Aktivitas Implementasi
1 Gangguan
pertukaran
gas
Defenisi :
Tujuan :
- ventilasi:
Perpindahan
udara masuk
dan keluar dari
Airway
management
- Posisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
- Identifikasikan
Melakukan
Airway
manageme
nt
9. Kelebihan dan
kekurangan
oksigenasi
dan/atau
eliminasi
karbondioksida
di membran
kapilar-
alveolar
paru-paru /
pertukaran gas
tidak
terganggu lagi
Kriteria Hasil :
Status
neurologis
dalam rentang
yang
diharapkan
Dispnea pada
saat istirahat
dan aktivitas
tidak ada
PaO2, PaCO2,
pH arteri dan
SaO2 dalam
batas normal
Respiratory
monitoring
pasien perlunya
pemasangan alat
jalan nafas buatan
- Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
- Atur intake untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
- Monitor
konsentrasi dan
status O2
- Berikan
bronkodilator bila
perlu
Monitor rata2,
kedalaman, irama,
dan usaha respirasi
Catat pergerakan
dada, kesemetrisan,
penggunaan otot
tambahan,
Monitor pola nafas :
bradipnea, takipnea,
hipeventilasi
Tentukan kebutuhan
suction dengan
mengauskultasi
crakles dan ronki
pada jalan nafas
Memonitor
pernafasan
10. 2.
.
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
Defenisi :
Ketidakmamp
uan untuk
membersihka
n sekresi atau
obstruksi dari
saluran
penafasan
untuk
mempertahan
kan
kebersihan
jalan nafas
Tujuan :
- pertukaran gas:
SaO2 dalam batas
normal
- mudah bernapas
- tidak ada
dispnea/sianosis/
gelisah
Kriteria Hasil :
o Mendemonstrasi
kan batuk efektif
dan suara nafas
yang bersih,
tidak ada
dispneu
o Menunjukkan
jalan nafas yang
paten
Airway
suction
Airway
management
utama
Monitor kelelahan
otot diagfragma (
gerakan paradoksis
Monitor tanda- tanda
vital sebelum dan
sesudah pemberian
obat analgesic
Informasikan pada
klien dan keluarga
tentang suctioning
Auskultasi suara
nafas sebelum dan
sesudah
suctionning
Minta klien nafas
dalam sebelum
suction dilakukan
Monitor status
oksingen pasien
Hentikan suction
dan berikan
oksigen apabila
pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan
saturasi o2
Ajarkan keluarga
bagaimana
melakukan suction
- Identivikasi
pasien perlunya
pemasangan alat
jalan nafas buatan
- Auskultasi suara
nafas, catat
adanya suara
tambahan
o Melakukan
suction
Melakukan
Airway
manageme
nt
11. 3.
Gangguan
rasa nyaman ;
nyeri
Defenisi :
Sensori yang
tidak
menyenangka
n dan
pengalaman
emosional
yang muncul
secara actual
atau
potensial,
kerusakan
jaringan atau
menggambark
an adanya
kerusakan
jaringan.
Tujuan :
Nyeri dapat
berkurang
Kriteria Hasil :
Kontrol nyeri
Tingkat
kenyamanan
Tingkatan
nyeri
Manajemen
nyeri
- Atur intake untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
- Monitor respirasi
dan status O2
- Lakukan penilaian
nyeri secara
komprehensif
dimulai dari lokasi
- Kaji kenyamanan
secara nonverbal
- Pastikan klien
mendapatkan
perawatan dengan
analgesik
- Gunakan
komunikasi yang
teraupetik agar
klien dapat
menyatakan
pengalamannya
terhadap nyeri
- Pertimbangkan
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri
- Tentukan dampak
nyeri terhadap
kehidupan sehari-
hari
Melakukan
manageme
nt nyeri
12. Manajemen
Obat
- Menyediakan
informasi tentang
nyeri
- Mendorong klien
dalam meminitor
nyerinya sendiri
Tentukan lokasi,
karakteristik,
kualitas, dan
hebatnya nyeri
sebelum mengobati
pasien
Cek order medis
mengenai obat,
dosis, dan frekuensi
analgesik yang
diberikan
Cek riwayat alergi
obat
Evaluasi
kemampuan pasien
untuk berpartisipasi
dalam pemilihan
analgesik
Pilih analgesik yang
tepat
Tentukan pilihan
analgesik
Pilih rute IV
daripada IM untuk
nyeri
Monitor tanda- tanda
vital sebelum dan
Melakukan
manajemen
obat