SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Kelompok IV:
 Herlina
 Huswatun Hasanah
 Nina Yulina
 Trauma adalah trauma tajam atau tembus thorax
yang dapat menyebabkan tampo nada jantung,
perdarahan, pneumothoraks,
hematompneumothoraks.
Di dalam thorax terdapat dua organ yang sangat
vital bagi kehidupan manusia, yaitu paru-paru
dan jantung.
Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung
sebagai alat pemompa darah.
Jika terjadi benturan atau trauma dada, kedua
organ tersebut bisa mengalami gangguan atau
bahkan kerusakan.
a. Dinding Dada
Dinding dada merupakan bungkus untuk
organ di dalamnya, yang terbesar adalah
jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga
(kosta 1-12) bersama dengan otot
interkostal, serta diafragma pada bagian
caudal membentuk rongga thorax.
 Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat
kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda
berat.
 Pneumothorak terbuka akibat kekerasan
(tikaman atau luka tembak)
 Fraktur tulang iga
 Tindakan medis (operasi)
 Pukulan daerah torak.
a. Dinding Dada
Dinding dada merupakan bungkus untuk
organ di dalamnya, yang terbesar adalah
jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga
(kosta 1-12) bersama dengan otot
interkostal, serta diafragma pada bagian
caudal membentuk rongga thorax.
b. Pleura
c. Paru-Paru
d. Mediasinum
1. Pernapasan
Pernapasan terdiri dari inspirasi (menarik
napas) dan ekspirasi (mengeluarkan napas)
Pernafasan normal umumnya berkisar antara 12-
20 kali/menit. Pernafasan yang lebih dari 24
kali/menit dikenal sebagai tachypnoe. Apabila
pernafasan buatan dibuat lebih dari 24
kali/menit, maka dikenal sebagai
hiperventilasi.Tachypnoe dapat sebagai akibat
keadaan fisiologi (ketakutan, kecapaian, dsb)
tetapi juga dapat merupakan indikator bahwa ada
yang tidak beres dengan masalah breathing.
 Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat
inspirasi.
 Pembengkakan lokal dan krepitasi yang sangat
palpasi.
 Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek.
 Dyspnea, takipnea
 Takikardi
 Tekanan darah menurun.
 Gelisah dan agitasi
 Kemungkinan cyanosis.
 Batuk mengeluarkan sputum bercak darah
 Pemeriksaan foto toraks
 Anamnesa dan pemeriksaan fisik
 CT Scan
 Ekhokardiografi
 Elektrokardiografi
A. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh. Pengkajian pasien dengan trauma
thoraks meliputi :
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : dipnea dengan aktivitas ataupun istirahat
2. Sirkulasi
Tanda : Tachikardia ; disritmia ; irama jantunng gallops, nadi
apical berpindah, tanda Homman ; TD :
hipotensi/hipertensi.
3. Integritas ego
Tanda : ketakutan atau gelisah.
4. Makanan dan cairan
Tanda : adanya pemasangan IV vena
sentral/infuse tekanan.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri uni laterl, timbul tiba-tiba
selama batuk atau regangan, tajam dan nyeri,
menusuk- nusuk yang diperberat oleh
napas dalam, kemungkinan menyebar ke leher,
bahu dan abdomen. Tanda : berhati-hati
pada area yang sakit, perilaku distraksi,
mengkerutkan wajah.
6. Pernapasan
Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah
dada/trauma, penyakit paru kronis,
inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial
menyebar, keganasan ; pneumothoraks
spontan sebelumnya.
Tanda : Takipnea ; peningkatan kerja napas ; bunyi
napas turun atau tak ada ; fremitus
menurun ; perkusi dada hipersonan
; gerakkkan dada tidak sama ; kulit pucat,
sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan
;mental ansietas, bingung, gelisah,
pingsan ; penggunaan ventilasi mekanik tekanan
positif.
7. Keamanan
Geajala : adanya trauma dada ;
radiasi/kemoterapi untuk keganasan.
8. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat factor risiko keluarga,
TBC, kanker ; adanya bedah
intratorakal/biopsy paru.
1. Ketidakefektifan pola pernapasan
berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak
maksimal karena akumulasi udara/cairan.
2. Insfektif bersihan jalan napas berhubungan
dengan peningkatan sekresi sekret dan
penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan
keletihan.
3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut
berhubungan dengan trauma jaringan dan
reflek spasme otot sekunder.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan trauma mekanik terpasang bullow
drainage.
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk menanggulangi masalah sesuai
dengan diagnosa keperawatan.
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan.
1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan
dengan ekspansi paru yang tidak maksimal karena
trauma.
Tujuan : Pola pernapasan efektive.
Kriteria hasil : - Memperlihatkan frekuensi
pernapasan yang efektive.
- Mengalami perbaikan pertukaran
gas- gas pada paru.
- Adaptive mengatasi faktor-
faktor penyebab.
Intervensi : Berikan posisi yang nyaman,
biasanya dengan peninggian
Balik ke sisi yang sakit :
- Dorong klien untuk duduk sebanyak mungkin.
Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan
ekpansi paru dan ventilasi pada sisi yang
tidak sakit.
Obsservasi fungsi pernapasan :
- catat frekuensi pernapasan, dispnea atau
perubahan tanda-tanda vital. Stress pernapasan
dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi
sebgai akibat stress fifiologi dan nyeri atau
dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan
dengan hipoksia.
- Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut
dilakukan untuk menjamin keamanan.
Pengetahuan apa yang diharapkan dapat
mengurangi ansietas dan mengembangkan
- Jelaskan pada klien tentang
etiologi/faktor pencetus adanya
sesak atau kolaps paru-paru. Pengetahuan
apa yang diharapkan dapat
mengembangkan kepatuhan klien terhadap
rencana teraupetik. Pertahankan
perilaku tenang, bantu pasien untuk
kontrol diri dnegan menggunakan
pernapasan lebih lambat dan dalam.
- Membantu klien mengalami efek
fisiologi hipoksia, yang dapat
dimanifestasikan sebagai
ketakutan/ansietas.
- Perhatikan alat bullow drainase
- Periksa pengontrol penghisap untuk jumlah
hisapan yang benar. Mempertahankan tekanan
negatif intrapleural sesuai yang diberikan, yang
meningkatkan ekspansi paru
optimum/drainase cairan.
- Periksa batas cairan pada botol penghisap,
pertahankan pada batas yang ditentukan.
Air penampung/botol bertindak sebagai
pelindung yang mencegah udara atmosfir
masuk ke area pleural.
- Observasi gelembung udara botol
penempung. Gelembung udara selama
ekspirasi menunjukkan lubang angin dari
penumotoraks/kerja yang diharapka.
Gelembung biasanya menurun seiring
dengan ekspansi paru dimana area pleural
- Posisikan sistem drainage slang untuk
fungsi optimal, yakinkan slang tidak terlipat,
atau menggantung di bawah saluran
masuknya ke tempat drainage. Alirkan
akumulasi dranase bela perlu. Posisi tak
tepat, terlipat atau pengumpulan
bekuan/cairan pada selang mengubah
tekanan negative yang diinginkan.
- Catat karakter/jumlah drainage selang
dada. Berguna untuk mengevaluasi
perbaikan kondisi/terjasinya perdarahan
yang memerlukan upaya intervensi.
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
1) Dengan dokter, radiologi dan
fisioterapi.
- Pemberian antibiotika.
- Pemberian analgetika.
- Fisioterapi dada.Konsul photo
toraks.
Konsul photo toraks dan
mengevaluasi perbaikan kondisi klien
atas pengembangan parunya.
2. Insfektif bersihan jalan napas berhubungan
dengan peningkatan sekresi sekret dan
penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan
keletihan.
Tujuan : Jalan napas lancar/normal.
Kriteria hasil : - Menunjukkan batuk yang
efektif.
- Tidak ada lagi penumpukan
sekret di sel
pernapasan.
- Klien nyaman.
Intervensi : - Jelaskan klien tentang
kegunaan batuk yang
efektif dan mengapa
Pernapasan : -Pengetahuan yang diharapkan akan
membantu mengembangkan
kepatuhan klien terhadap
rencana teraupetik.
- Ajarkan klien tentang metode yang
tepat pengontrolan batuk.
- Batuk yang tidak terkontrol adalah
melelahkan dan tidak efektif,
menyebabkan frustasi.
- Napas dalam dan perlahan saat
duduk setegak mungkin.
Memungkinkan ekspansi
paru lebih luas.
-
- Lakukan pernapasan
diafragma.Pernapasan diafragma
menurunkan frek. napas dan
meningkatkan ventilasi alveolar.
- Tahan napas selama 3 - 5 detik
kemudian secara perlahan-lahan, keluarkan
sebanyak mungkin melalui
mulut.
- Lakukan napas ke dua , tahan dan
batukkan dari dada dengan
melakukan 2 batuk pendek dan kuat.
- Meningkatkan volume udara dalam
paru mempermudah pengeluaran sekresi sekret.
Auskultasi paru sebelum dan sesudah
klien batuk.
- Pengkajian ini membantu mengevaluasi
keefektifan upaya batuk klien.
- Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan
viskositas sekresi : mempertahankan
hidrasi yang adekuat; meningkatkan
masukan cairan 1000 sampai 1500
cc/hari bila tidak
kontraindikasi.
- Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan
dapat menyebabkan sumbatan
mukus, yang mengarah pada
atelektasis.
- Dorong atau berikan perawatan mulut yang
baik setelah batuk.
- Hiegene mulut yang baik meningkatkan
rasa kesejahteraan dan mencegah bau
mulut
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
- Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi.
- Pemberian expectoran.
- Pemberian antibiotika.
- Fisioterapi dada.
- Konsul photo toraks.
- Expextorant untuk memudahkan
mengeluarkan lendir dan menevaluasi
perbaikan kondisi klien atas pengembangan
parunya.
Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.
Kriteria hasil : - Nyeri berkurang/ dapat
diadaptasi.
- Dapat mengindentifikasi aktivitas
yang meningkatkan/ menurunkan
nyeri.
- Pasien tidak gelisah.
Intervensi : - Jelaskan dan bantu klien dengan
tindakan pereda nyeri
nonfarmakologi dan non invasif.
- Pendekatan dengan menggunakan
relaksasi dan
nonfarmakologi lainnya
telah menunjukkan keefektifan dalam
mengurangi nyeri.
1. Ajarkan Relaksasi : - Tehnik-tehnik untuk
menurunkan ketegangan
otot rangka, yang dapat
menurunkan intensitas nyeri dan
juga tingkatkan relaksasi masase.
- Akan melancarkan peredaran darah, sehingga
kebutuhan O2 oleh jaringan akan terpenuhi, sehingga
akan mengurangi nyerinya.
 2) Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.
 - Mengalihkan perhatian nyerinya ke hal-hal yang
menyenangkan.
 3) Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri
dan berikan posisi yang nyaman ; misal waktu tidur,
belakangnya dipasang bantal kecil.
 - Istirahat akan merelaksasi semua jaringan
sehingga akan meningkatkan kenyamanan.
Trauma Thoraks

More Related Content

What's hot

Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptxRifqiRamdhani10
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Christian Paomey
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)Mela Roviani
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularShiAddung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanAnatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanPrastuti Waraharini
 
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal BedahAnatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal BedahEri Yanuar Akhmad B Sunaryo
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariakristanto djuwahir
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok fikri asyura
 

What's hot (20)

5 Trauma Thorak
5 Trauma Thorak5 Trauma Thorak
5 Trauma Thorak
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan
 
gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)gagal jantung (Heart Failure)
gagal jantung (Heart Failure)
 
Fisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskularFisiologi sistem kardiovaskular
Fisiologi sistem kardiovaskular
 
PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura PPT Efusi Pleura
PPT Efusi Pleura
 
INFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUTINFARK MIOKARD AKUT
INFARK MIOKARD AKUT
 
Ppt infark miokad
Ppt infark miokadPpt infark miokad
Ppt infark miokad
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanAnatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
 
Safe intubation
Safe intubationSafe intubation
Safe intubation
 
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal BedahAnatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Presentasi vsd (Ventrikel septal defect)
Presentasi vsd (Ventrikel septal defect)Presentasi vsd (Ventrikel septal defect)
Presentasi vsd (Ventrikel septal defect)
 
Fisiologi Kardiovaskular
Fisiologi KardiovaskularFisiologi Kardiovaskular
Fisiologi Kardiovaskular
 
anatomi sistem limfatik
anatomi sistem limfatikanatomi sistem limfatik
anatomi sistem limfatik
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 

Similar to Trauma Thoraks

Trauma Thoraks
Trauma ThoraksTrauma Thoraks
Trauma ThoraksArif WR
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Ventilator askep
Ventilator askepVentilator askep
Ventilator askepImhe Imha
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxMarito Simanungkalit
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksSulistia Rini
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada pjj_kemenkes
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dadaAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dadapjj_kemenkes
 
Modul 1 pernafasan kb 2
Modul 1 pernafasan kb 2Modul 1 pernafasan kb 2
Modul 1 pernafasan kb 2pjj_kemenkes
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada pjj_kemenkes
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfAhmadAryadi4
 
Atelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptxAtelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptxStefanusKiky
 
Penanganan cedera_tumpul_abdomen
Penanganan  cedera_tumpul_abdomenPenanganan  cedera_tumpul_abdomen
Penanganan cedera_tumpul_abdomenQumairy Lutfiyah
 
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptxBHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptxReginaClaudia10
 
fisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerfisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerTinto Love
 

Similar to Trauma Thoraks (20)

Trauma Thoraks
Trauma ThoraksTrauma Thoraks
Trauma Thoraks
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
La rangki fisioterapi dada
La rangki fisioterapi dadaLa rangki fisioterapi dada
La rangki fisioterapi dada
 
Ventilator askep
Ventilator askepVentilator askep
Ventilator askep
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
 
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada PneumotoraksTindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
Tindakan Kolaborasi pada Pneumotoraks
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dadaAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
 
Modul 1 pernafasan kb 2
Modul 1 pernafasan kb 2Modul 1 pernafasan kb 2
Modul 1 pernafasan kb 2
 
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat trauma dada
 
pengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdfpengkajian ABC.pdf
pengkajian ABC.pdf
 
Atelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptxAtelektasis perioperatif.pptx
Atelektasis perioperatif.pptx
 
Penanganan cedera_tumpul_abdomen
Penanganan  cedera_tumpul_abdomenPenanganan  cedera_tumpul_abdomen
Penanganan cedera_tumpul_abdomen
 
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptxBHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
BHD_bantuan_hidup_dasar_keperawatan.pptx
 
Atelektasis
AtelektasisAtelektasis
Atelektasis
 
Asuhan keperawatan pada asma brochial
Asuhan keperawatan pada asma brochialAsuhan keperawatan pada asma brochial
Asuhan keperawatan pada asma brochial
 
178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf
 
fisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezerfisioterapi dada dan nebulezer
fisioterapi dada dan nebulezer
 

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia (20)

askep hemathothorax
askep hemathothoraxaskep hemathothorax
askep hemathothorax
 
Kel. 6 sar
Kel. 6 sarKel. 6 sar
Kel. 6 sar
 
Dengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic feverDengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic fever
 
Kel. ca lambung
Kel. ca lambungKel. ca lambung
Kel. ca lambung
 
ASKEP ca hepar
ASKEP ca heparASKEP ca hepar
ASKEP ca hepar
 
askep kolitis
askep kolitisaskep kolitis
askep kolitis
 
askep truma abdomen
askep truma abdomenaskep truma abdomen
askep truma abdomen
 
askep typus abdominalis
askep typus abdominalisaskep typus abdominalis
askep typus abdominalis
 
askep enteritis
askep enteritisaskep enteritis
askep enteritis
 
askep Gastritis
askep Gastritisaskep Gastritis
askep Gastritis
 
ASKEP copd
ASKEP copdASKEP copd
ASKEP copd
 
ASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosisASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosis
 
askep pneumonia
askep pneumoniaaskep pneumonia
askep pneumonia
 
ASKEP ca paru
ASKEP ca paruASKEP ca paru
ASKEP ca paru
 
askep ca laring
askep ca laringaskep ca laring
askep ca laring
 
ASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diriASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diri
 
ASKEP perilaku kekerasan
ASKEP perilaku kekerasanASKEP perilaku kekerasan
ASKEP perilaku kekerasan
 
ASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasiASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasi
 
ASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosialASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosial
 
ASKEP JIWA harga diri rendah
ASKEP JIWA  harga diri rendahASKEP JIWA  harga diri rendah
ASKEP JIWA harga diri rendah
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Trauma Thoraks

  • 1. Kelompok IV:  Herlina  Huswatun Hasanah  Nina Yulina
  • 2.  Trauma adalah trauma tajam atau tembus thorax yang dapat menyebabkan tampo nada jantung, perdarahan, pneumothoraks, hematompneumothoraks. Di dalam thorax terdapat dua organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia, yaitu paru-paru dan jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung sebagai alat pemompa darah. Jika terjadi benturan atau trauma dada, kedua organ tersebut bisa mengalami gangguan atau bahkan kerusakan.
  • 3. a. Dinding Dada Dinding dada merupakan bungkus untuk organ di dalamnya, yang terbesar adalah jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga (kosta 1-12) bersama dengan otot interkostal, serta diafragma pada bagian caudal membentuk rongga thorax.
  • 4.  Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda berat.  Pneumothorak terbuka akibat kekerasan (tikaman atau luka tembak)  Fraktur tulang iga  Tindakan medis (operasi)  Pukulan daerah torak.
  • 5. a. Dinding Dada Dinding dada merupakan bungkus untuk organ di dalamnya, yang terbesar adalah jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga (kosta 1-12) bersama dengan otot interkostal, serta diafragma pada bagian caudal membentuk rongga thorax. b. Pleura c. Paru-Paru d. Mediasinum
  • 6. 1. Pernapasan Pernapasan terdiri dari inspirasi (menarik napas) dan ekspirasi (mengeluarkan napas) Pernafasan normal umumnya berkisar antara 12- 20 kali/menit. Pernafasan yang lebih dari 24 kali/menit dikenal sebagai tachypnoe. Apabila pernafasan buatan dibuat lebih dari 24 kali/menit, maka dikenal sebagai hiperventilasi.Tachypnoe dapat sebagai akibat keadaan fisiologi (ketakutan, kecapaian, dsb) tetapi juga dapat merupakan indikator bahwa ada yang tidak beres dengan masalah breathing.
  • 7.  Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat inspirasi.  Pembengkakan lokal dan krepitasi yang sangat palpasi.  Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek.  Dyspnea, takipnea  Takikardi  Tekanan darah menurun.  Gelisah dan agitasi  Kemungkinan cyanosis.  Batuk mengeluarkan sputum bercak darah
  • 8.  Pemeriksaan foto toraks  Anamnesa dan pemeriksaan fisik  CT Scan  Ekhokardiografi  Elektrokardiografi
  • 9. A. Pengkajian Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh. Pengkajian pasien dengan trauma thoraks meliputi : 1. Aktivitas / istirahat Gejala : dipnea dengan aktivitas ataupun istirahat 2. Sirkulasi Tanda : Tachikardia ; disritmia ; irama jantunng gallops, nadi apical berpindah, tanda Homman ; TD : hipotensi/hipertensi. 3. Integritas ego Tanda : ketakutan atau gelisah.
  • 10. 4. Makanan dan cairan Tanda : adanya pemasangan IV vena sentral/infuse tekanan. 5. Nyeri/ketidaknyamanan Gejala : nyeri uni laterl, timbul tiba-tiba selama batuk atau regangan, tajam dan nyeri, menusuk- nusuk yang diperberat oleh napas dalam, kemungkinan menyebar ke leher, bahu dan abdomen. Tanda : berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, mengkerutkan wajah.
  • 11. 6. Pernapasan Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah dada/trauma, penyakit paru kronis, inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial menyebar, keganasan ; pneumothoraks spontan sebelumnya. Tanda : Takipnea ; peningkatan kerja napas ; bunyi napas turun atau tak ada ; fremitus menurun ; perkusi dada hipersonan ; gerakkkan dada tidak sama ; kulit pucat, sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan ;mental ansietas, bingung, gelisah, pingsan ; penggunaan ventilasi mekanik tekanan positif.
  • 12. 7. Keamanan Geajala : adanya trauma dada ; radiasi/kemoterapi untuk keganasan. 8. Penyuluhan/pembelajaran Gejala : riwayat factor risiko keluarga, TBC, kanker ; adanya bedah intratorakal/biopsy paru.
  • 13. 1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak maksimal karena akumulasi udara/cairan. 2. Insfektif bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan. 3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder. 4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik terpasang bullow drainage.
  • 14. Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan. Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.
  • 15. 1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekspansi paru yang tidak maksimal karena trauma. Tujuan : Pola pernapasan efektive. Kriteria hasil : - Memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektive. - Mengalami perbaikan pertukaran gas- gas pada paru. - Adaptive mengatasi faktor- faktor penyebab. Intervensi : Berikan posisi yang nyaman, biasanya dengan peninggian
  • 16. Balik ke sisi yang sakit : - Dorong klien untuk duduk sebanyak mungkin. Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekpansi paru dan ventilasi pada sisi yang tidak sakit. Obsservasi fungsi pernapasan : - catat frekuensi pernapasan, dispnea atau perubahan tanda-tanda vital. Stress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebgai akibat stress fifiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan dengan hipoksia. - Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan. Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan mengembangkan
  • 17. - Jelaskan pada klien tentang etiologi/faktor pencetus adanya sesak atau kolaps paru-paru. Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik. Pertahankan perilaku tenang, bantu pasien untuk kontrol diri dnegan menggunakan pernapasan lebih lambat dan dalam. - Membantu klien mengalami efek fisiologi hipoksia, yang dapat dimanifestasikan sebagai ketakutan/ansietas. - Perhatikan alat bullow drainase
  • 18. - Periksa pengontrol penghisap untuk jumlah hisapan yang benar. Mempertahankan tekanan negatif intrapleural sesuai yang diberikan, yang meningkatkan ekspansi paru optimum/drainase cairan. - Periksa batas cairan pada botol penghisap, pertahankan pada batas yang ditentukan. Air penampung/botol bertindak sebagai pelindung yang mencegah udara atmosfir masuk ke area pleural. - Observasi gelembung udara botol penempung. Gelembung udara selama ekspirasi menunjukkan lubang angin dari penumotoraks/kerja yang diharapka. Gelembung biasanya menurun seiring dengan ekspansi paru dimana area pleural
  • 19. - Posisikan sistem drainage slang untuk fungsi optimal, yakinkan slang tidak terlipat, atau menggantung di bawah saluran masuknya ke tempat drainage. Alirkan akumulasi dranase bela perlu. Posisi tak tepat, terlipat atau pengumpulan bekuan/cairan pada selang mengubah tekanan negative yang diinginkan. - Catat karakter/jumlah drainage selang dada. Berguna untuk mengevaluasi perbaikan kondisi/terjasinya perdarahan yang memerlukan upaya intervensi.
  • 20. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : 1) Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi. - Pemberian antibiotika. - Pemberian analgetika. - Fisioterapi dada.Konsul photo toraks. Konsul photo toraks dan mengevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.
  • 21. 2. Insfektif bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan sekresi sekret dan penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan keletihan. Tujuan : Jalan napas lancar/normal. Kriteria hasil : - Menunjukkan batuk yang efektif. - Tidak ada lagi penumpukan sekret di sel pernapasan. - Klien nyaman. Intervensi : - Jelaskan klien tentang kegunaan batuk yang efektif dan mengapa
  • 22. Pernapasan : -Pengetahuan yang diharapkan akan membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana teraupetik. - Ajarkan klien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk. - Batuk yang tidak terkontrol adalah melelahkan dan tidak efektif, menyebabkan frustasi. - Napas dalam dan perlahan saat duduk setegak mungkin. Memungkinkan ekspansi paru lebih luas. -
  • 23. - Lakukan pernapasan diafragma.Pernapasan diafragma menurunkan frek. napas dan meningkatkan ventilasi alveolar. - Tahan napas selama 3 - 5 detik kemudian secara perlahan-lahan, keluarkan sebanyak mungkin melalui mulut. - Lakukan napas ke dua , tahan dan batukkan dari dada dengan melakukan 2 batuk pendek dan kuat. - Meningkatkan volume udara dalam paru mempermudah pengeluaran sekresi sekret. Auskultasi paru sebelum dan sesudah klien batuk.
  • 24. - Pengkajian ini membantu mengevaluasi keefektifan upaya batuk klien. - Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan viskositas sekresi : mempertahankan hidrasi yang adekuat; meningkatkan masukan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari bila tidak kontraindikasi. - Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat menyebabkan sumbatan mukus, yang mengarah pada atelektasis. - Dorong atau berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk. - Hiegene mulut yang baik meningkatkan rasa kesejahteraan dan mencegah bau mulut
  • 25. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : - Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi. - Pemberian expectoran. - Pemberian antibiotika. - Fisioterapi dada. - Konsul photo toraks. - Expextorant untuk memudahkan mengeluarkan lendir dan menevaluasi perbaikan kondisi klien atas pengembangan parunya.
  • 26. Tujuan : Nyeri berkurang/hilang. Kriteria hasil : - Nyeri berkurang/ dapat diadaptasi. - Dapat mengindentifikasi aktivitas yang meningkatkan/ menurunkan nyeri. - Pasien tidak gelisah. Intervensi : - Jelaskan dan bantu klien dengan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan non invasif. - Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan keefektifan dalam mengurangi nyeri.
  • 27. 1. Ajarkan Relaksasi : - Tehnik-tehnik untuk menurunkan ketegangan otot rangka, yang dapat menurunkan intensitas nyeri dan juga tingkatkan relaksasi masase. - Akan melancarkan peredaran darah, sehingga kebutuhan O2 oleh jaringan akan terpenuhi, sehingga akan mengurangi nyerinya.  2) Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.  - Mengalihkan perhatian nyerinya ke hal-hal yang menyenangkan.  3) Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang nyaman ; misal waktu tidur, belakangnya dipasang bantal kecil.  - Istirahat akan merelaksasi semua jaringan sehingga akan meningkatkan kenyamanan.