Dokumen tersebut membahas tentang trauma thoraks yang dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru dan jantung, organ vital dalam dada. Dokumen ini juga membahas tanda dan gejala trauma thoraks seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, serta penilaian dan intervensi keperawatan seperti meningkatkan pernapasan dan mengelola nyeri.
2. Trauma adalah trauma tajam atau tembus thorax
yang dapat menyebabkan tampo nada jantung,
perdarahan, pneumothoraks,
hematompneumothoraks.
Di dalam thorax terdapat dua organ yang sangat
vital bagi kehidupan manusia, yaitu paru-paru
dan jantung.
Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung
sebagai alat pemompa darah.
Jika terjadi benturan atau trauma dada, kedua
organ tersebut bisa mengalami gangguan atau
bahkan kerusakan.
3. a. Dinding Dada
Dinding dada merupakan bungkus untuk
organ di dalamnya, yang terbesar adalah
jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga
(kosta 1-12) bersama dengan otot
interkostal, serta diafragma pada bagian
caudal membentuk rongga thorax.
4. Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat
kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda
berat.
Pneumothorak terbuka akibat kekerasan
(tikaman atau luka tembak)
Fraktur tulang iga
Tindakan medis (operasi)
Pukulan daerah torak.
5. a. Dinding Dada
Dinding dada merupakan bungkus untuk
organ di dalamnya, yang terbesar adalah
jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga
(kosta 1-12) bersama dengan otot
interkostal, serta diafragma pada bagian
caudal membentuk rongga thorax.
b. Pleura
c. Paru-Paru
d. Mediasinum
6. 1. Pernapasan
Pernapasan terdiri dari inspirasi (menarik
napas) dan ekspirasi (mengeluarkan napas)
Pernafasan normal umumnya berkisar antara 12-
20 kali/menit. Pernafasan yang lebih dari 24
kali/menit dikenal sebagai tachypnoe. Apabila
pernafasan buatan dibuat lebih dari 24
kali/menit, maka dikenal sebagai
hiperventilasi.Tachypnoe dapat sebagai akibat
keadaan fisiologi (ketakutan, kecapaian, dsb)
tetapi juga dapat merupakan indikator bahwa ada
yang tidak beres dengan masalah breathing.
7. Nyeri pada tempat trauma, bertambah pada saat
inspirasi.
Pembengkakan lokal dan krepitasi yang sangat
palpasi.
Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek.
Dyspnea, takipnea
Takikardi
Tekanan darah menurun.
Gelisah dan agitasi
Kemungkinan cyanosis.
Batuk mengeluarkan sputum bercak darah
9. A. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses
keperawatan secara menyeluruh. Pengkajian pasien dengan trauma
thoraks meliputi :
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : dipnea dengan aktivitas ataupun istirahat
2. Sirkulasi
Tanda : Tachikardia ; disritmia ; irama jantunng gallops, nadi
apical berpindah, tanda Homman ; TD :
hipotensi/hipertensi.
3. Integritas ego
Tanda : ketakutan atau gelisah.
10. 4. Makanan dan cairan
Tanda : adanya pemasangan IV vena
sentral/infuse tekanan.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri uni laterl, timbul tiba-tiba
selama batuk atau regangan, tajam dan nyeri,
menusuk- nusuk yang diperberat oleh
napas dalam, kemungkinan menyebar ke leher,
bahu dan abdomen. Tanda : berhati-hati
pada area yang sakit, perilaku distraksi,
mengkerutkan wajah.
11. 6. Pernapasan
Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah
dada/trauma, penyakit paru kronis,
inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial
menyebar, keganasan ; pneumothoraks
spontan sebelumnya.
Tanda : Takipnea ; peningkatan kerja napas ; bunyi
napas turun atau tak ada ; fremitus
menurun ; perkusi dada hipersonan
; gerakkkan dada tidak sama ; kulit pucat,
sianosis, berkeringat, krepitasi subkutan
;mental ansietas, bingung, gelisah,
pingsan ; penggunaan ventilasi mekanik tekanan
positif.
12. 7. Keamanan
Geajala : adanya trauma dada ;
radiasi/kemoterapi untuk keganasan.
8. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat factor risiko keluarga,
TBC, kanker ; adanya bedah
intratorakal/biopsy paru.
13. 1. Ketidakefektifan pola pernapasan
berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak
maksimal karena akumulasi udara/cairan.
2. Insfektif bersihan jalan napas berhubungan
dengan peningkatan sekresi sekret dan
penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan
keletihan.
3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut
berhubungan dengan trauma jaringan dan
reflek spasme otot sekunder.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan trauma mekanik terpasang bullow
drainage.
14. Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk menanggulangi masalah sesuai
dengan diagnosa keperawatan.
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan.
15. 1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan
dengan ekspansi paru yang tidak maksimal karena
trauma.
Tujuan : Pola pernapasan efektive.
Kriteria hasil : - Memperlihatkan frekuensi
pernapasan yang efektive.
- Mengalami perbaikan pertukaran
gas- gas pada paru.
- Adaptive mengatasi faktor-
faktor penyebab.
Intervensi : Berikan posisi yang nyaman,
biasanya dengan peninggian
16. Balik ke sisi yang sakit :
- Dorong klien untuk duduk sebanyak mungkin.
Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan
ekpansi paru dan ventilasi pada sisi yang
tidak sakit.
Obsservasi fungsi pernapasan :
- catat frekuensi pernapasan, dispnea atau
perubahan tanda-tanda vital. Stress pernapasan
dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi
sebgai akibat stress fifiologi dan nyeri atau
dapat menunjukkan terjadinya syock sehubungan
dengan hipoksia.
- Jelaskan pada klien bahwa tindakan tersebut
dilakukan untuk menjamin keamanan.
Pengetahuan apa yang diharapkan dapat
mengurangi ansietas dan mengembangkan
17. - Jelaskan pada klien tentang
etiologi/faktor pencetus adanya
sesak atau kolaps paru-paru. Pengetahuan
apa yang diharapkan dapat
mengembangkan kepatuhan klien terhadap
rencana teraupetik. Pertahankan
perilaku tenang, bantu pasien untuk
kontrol diri dnegan menggunakan
pernapasan lebih lambat dan dalam.
- Membantu klien mengalami efek
fisiologi hipoksia, yang dapat
dimanifestasikan sebagai
ketakutan/ansietas.
- Perhatikan alat bullow drainase
18. - Periksa pengontrol penghisap untuk jumlah
hisapan yang benar. Mempertahankan tekanan
negatif intrapleural sesuai yang diberikan, yang
meningkatkan ekspansi paru
optimum/drainase cairan.
- Periksa batas cairan pada botol penghisap,
pertahankan pada batas yang ditentukan.
Air penampung/botol bertindak sebagai
pelindung yang mencegah udara atmosfir
masuk ke area pleural.
- Observasi gelembung udara botol
penempung. Gelembung udara selama
ekspirasi menunjukkan lubang angin dari
penumotoraks/kerja yang diharapka.
Gelembung biasanya menurun seiring
dengan ekspansi paru dimana area pleural
19. - Posisikan sistem drainage slang untuk
fungsi optimal, yakinkan slang tidak terlipat,
atau menggantung di bawah saluran
masuknya ke tempat drainage. Alirkan
akumulasi dranase bela perlu. Posisi tak
tepat, terlipat atau pengumpulan
bekuan/cairan pada selang mengubah
tekanan negative yang diinginkan.
- Catat karakter/jumlah drainage selang
dada. Berguna untuk mengevaluasi
perbaikan kondisi/terjasinya perdarahan
yang memerlukan upaya intervensi.
20. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
1) Dengan dokter, radiologi dan
fisioterapi.
- Pemberian antibiotika.
- Pemberian analgetika.
- Fisioterapi dada.Konsul photo
toraks.
Konsul photo toraks dan
mengevaluasi perbaikan kondisi klien
atas pengembangan parunya.
21. 2. Insfektif bersihan jalan napas berhubungan
dengan peningkatan sekresi sekret dan
penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan
keletihan.
Tujuan : Jalan napas lancar/normal.
Kriteria hasil : - Menunjukkan batuk yang
efektif.
- Tidak ada lagi penumpukan
sekret di sel
pernapasan.
- Klien nyaman.
Intervensi : - Jelaskan klien tentang
kegunaan batuk yang
efektif dan mengapa
22. Pernapasan : -Pengetahuan yang diharapkan akan
membantu mengembangkan
kepatuhan klien terhadap
rencana teraupetik.
- Ajarkan klien tentang metode yang
tepat pengontrolan batuk.
- Batuk yang tidak terkontrol adalah
melelahkan dan tidak efektif,
menyebabkan frustasi.
- Napas dalam dan perlahan saat
duduk setegak mungkin.
Memungkinkan ekspansi
paru lebih luas.
-
23. - Lakukan pernapasan
diafragma.Pernapasan diafragma
menurunkan frek. napas dan
meningkatkan ventilasi alveolar.
- Tahan napas selama 3 - 5 detik
kemudian secara perlahan-lahan, keluarkan
sebanyak mungkin melalui
mulut.
- Lakukan napas ke dua , tahan dan
batukkan dari dada dengan
melakukan 2 batuk pendek dan kuat.
- Meningkatkan volume udara dalam
paru mempermudah pengeluaran sekresi sekret.
Auskultasi paru sebelum dan sesudah
klien batuk.
24. - Pengkajian ini membantu mengevaluasi
keefektifan upaya batuk klien.
- Ajarkan klien tindakan untuk menurunkan
viskositas sekresi : mempertahankan
hidrasi yang adekuat; meningkatkan
masukan cairan 1000 sampai 1500
cc/hari bila tidak
kontraindikasi.
- Sekresi kental sulit untuk diencerkan dan
dapat menyebabkan sumbatan
mukus, yang mengarah pada
atelektasis.
- Dorong atau berikan perawatan mulut yang
baik setelah batuk.
- Hiegene mulut yang baik meningkatkan
rasa kesejahteraan dan mencegah bau
mulut
25. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain :
- Dengan dokter, radiologi dan fisioterapi.
- Pemberian expectoran.
- Pemberian antibiotika.
- Fisioterapi dada.
- Konsul photo toraks.
- Expextorant untuk memudahkan
mengeluarkan lendir dan menevaluasi
perbaikan kondisi klien atas pengembangan
parunya.
26. Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.
Kriteria hasil : - Nyeri berkurang/ dapat
diadaptasi.
- Dapat mengindentifikasi aktivitas
yang meningkatkan/ menurunkan
nyeri.
- Pasien tidak gelisah.
Intervensi : - Jelaskan dan bantu klien dengan
tindakan pereda nyeri
nonfarmakologi dan non invasif.
- Pendekatan dengan menggunakan
relaksasi dan
nonfarmakologi lainnya
telah menunjukkan keefektifan dalam
mengurangi nyeri.
27. 1. Ajarkan Relaksasi : - Tehnik-tehnik untuk
menurunkan ketegangan
otot rangka, yang dapat
menurunkan intensitas nyeri dan
juga tingkatkan relaksasi masase.
- Akan melancarkan peredaran darah, sehingga
kebutuhan O2 oleh jaringan akan terpenuhi, sehingga
akan mengurangi nyerinya.
2) Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.
- Mengalihkan perhatian nyerinya ke hal-hal yang
menyenangkan.
3) Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri
dan berikan posisi yang nyaman ; misal waktu tidur,
belakangnya dipasang bantal kecil.
- Istirahat akan merelaksasi semua jaringan
sehingga akan meningkatkan kenyamanan.