SlideShare a Scribd company logo
Hematothorax adalah adanya darah dalam
rongga pleura. Sumber mungkin darah
dinding dada , parenkim paru – paru ,
jantung atau pembuluh darah besar . kondisi
biasanya merupakan konsekuensi dari
trauma tumpul atau tajam . Ini juga mungkin
merupakan komplikasi dari beberapa
penyakit .( Puponegoro , 1995 ).
Derajat perdarahan
a. Perdarahan derajat I (kehilangan darah
0-15%)
b. Perdarahan derajat II (kehilangan darah
15-30%)
c. Perdarahan derajat III (kehilangan darah
30-40%)
d. Perdarahan derajat IV (kehilangan darah
>40%)
Etiologi
1. Traumatik
a. Trauma tumpul
b. Penetrasi trauma (luka tusuk
2. Non traumatik
a. Neoplasma.
b. TB paru
c. Nekrosis akibat infeksi.
Patofisiologi
• Pada trauma tumpul dada, tulang rusuk
dapat menyayat jaringan paru-paru atau
arteri, menyebabkan darah berkumpul di
ruang pleura. Benda tajam seperti pisau
atau peluru menembus paru-paru
mengakibatkan pecahnya membran
serosa yang melapisi atau menutupi
thorax dan paru-paru. Pecahnya
membran ini memungkinkan masuknya
darah ke dalam rongga pleura.
Trauma pada torax
Atau non trauma
Perdarahan pada rongga pleura .
hingga tahanan perifer darah paru
meningkat
Cedera jaringan
lunak/hilangnya
kontinuitas structur tulang
Reabsorbsi darah oleh
pleura tidak memadai /
tidak optimal
Nyeri , adanya luka pasca
trauma , pergeseran
fragmen paru
Oedema trakea/faringeal
peningkatan produksi
secret dan penurunan
kemampuan batuk efektif
Ketidakefektifan jalan
napas
nyeri
perubahan pemenuhan nutrisi < dr kebutuhan
gangguan mobilitas fisik
gangguan pemenuhan ADL
cemas
ketidaktahuan/penurunan
Keluhan sistemik, mual,
intake nutrisi tidak adekuat,
malaise, kelemahan dan
keletihan fisik, kecemasan,
serta ketidaktahuan akan
prognosis
Manifestasi klinis
Beberapa tanda dan gejala yang tampak pada pasien dengan
gangguan Hemathorax, yaitu :
Tachypne Dypsnea
Cyanosis Tachypcardia
Hipotensi Anemia
Nyeri di dada Gelisah dan Cemas
• Gerak dan pengembangan rongga dada tidak sama (paradoxical)
• Penurunan suara napas atau menghilang pada sisi yang terkena
• Dullness pada perkusi
• Adanya krepitasi saat palpasi
Pemeriksaan penunjang
• Sinar X dada : menyatakan akumulasi udara / cairan
pada area pleura, dapat menunjukan penyimpangan
struktur mediastinal (jantung).
• GDA : Variabel tergantung dari derajat fungsi paru yang
dipengeruhi, gangguan mekanik pernapasan dan
kemampuan mengkompensasi. PaCO2 kadang-kadang
meningkat. PaO2 mungkin normal atau menurun,
saturasi oksigen biasanya menurun.
• Torasentesis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa
(hemothorak).
• Hb : mungkin menurun, menunjukan kehilangan darah.
Penatalaksanaan medis
• Penanganan pada hemotoraks adalah :
1. Resusitasi cairan.
2. Pemasangan chest tube ( WSD )
3. Thoracotomy
Komplikasi
Kegagalan pernafasan
Kematian
Fibrosis atau parut dari membran pleura
Syok
Hemopneumothorax
Plail chest
Pleura effusion
Pneumothorax
Cedera vaskuler
Surgical emfisema subcutis
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada An. A
PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 13 Tahun
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kp. Pasir Randu
Tanggal Masuk RS : 03 Januari 2015
No. Register : 02.27.52
Ruang/Kamar : ICU
Golongan Darah : O +
Tanggal Pengkajian : 06 Januari 2015
Tanggal Operasi :
Diagnosa Medis : Hematothorax, Udem Serebri, Fraktur tertutup 1/3 Distal, SAB (Sub
Arachnoid Bleeding)
Keluhan utama
Saat Masuk RS : Kecelakaan lalu lintas,
kesadaran pasien menurun menjadi
somnolens, nyeri pada thorax sebelah kiri,
fraktur clavicula tertutup dextra, fraktur 1/3
distal, fraktur iga ke IV, perdarahan
telinga. Kejadian pada tanggal 02 januari
2014 jam : 18.30 WIB pasien menabrak
pohon.
Riwayat penyakit dahulu
• Penyakit yang pernah dialami :
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit menurut pengakuan
keluarga
• Pengobatan/tindakan yang dilakukan :
Tidak ada pengobatan/tindakan yang dilakukan
• Pernah dirawat/di operasi :
Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat/di operasi
• Lamanya perawatan :
Pasien belum pernah dirawat
• Alergi :
Tidak ada riwayat alergi pada pasien
• Imunisasi :
Imunisasi yang diberikan lengkap
Pemeriksaan fisik
A. Keadaan umum
Tampak sakit berat kesadaran berada di
samnolen, klien nampak cemas dan sering
mengamuk, terpasang WSD di interkostal
4 mid aksilaris, terpasang NGT, fraktur
klavikula tertutup dextra dan fraktur
sepertiga distal
Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36,7 ̊ C
Nadi : 70x/menit
TD : 106/51 mmHg
RR : 30x/menit
• Pemeriksaan thorax
Bentuk thorax : Tidak simsteris,
terdapat jejas, terpsang WSD.
• Pernapasan
–Frekuensi : 30 x/menit
–Irama : Teratur
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi abdomen
• Bentuk abdomen : Simetris
• Benjolan/ massa : Tidak terdapat benjolan
atau massa
• Bayangan pembuluh darah : Tidak ada
spidernevi
• Auskultasi
tingkat kesadaran
• GCS : 12 E : 4
M: 4 V: 4
• Meningeal sign : Samnolen
Status mental :
• Kondisi emosi/ perasaan : Klien nampak
cemas
• Orientasi : Sampai dengan taggal 07
orientasi klien masih belum baik karena klien
masih nampak cemas
DATA FOKUS
DS :
• Klien mengeluh nyeri di daerah dada kiri
• Nyeri timbul pada saat melakukan
pergerakan, dan berkurang setelah di
berikan obat anti nyeri, skala nyeri 7.
• Keluarga pasien mengatakan berat badan
pasien sebelum sakit 50 kg dan setelah
sakit berkurang
 DO :
• Klien tidak dapat berkomunikasi secara koperatif karena kesadaran
menurun dan emosi yang tidak dapat di kontrol
• Kesadaran klien menurun dari CM menjadi Somnolens
• Klien tampak meringis kesakitan
• Klien tampak tidak bisa mengontrol emosinya
• Klien tampak cemas
• Kebutuhan nutrisi dibantu dengan alat NGT
• Kebutuhan BAB dan BAK dibantu oleh keluarga
 TTV
• TD : 106/52 mmHg
• N : 70x/menit
• S :36,7 ̊ C
• RR : 16x/ menit
• Skala nyeri 7
Data Etiologi Masalah
Ds :
Klien mengeluh nyeri di
daerah dada kiri
Klien mengatakan
karakteristik nyeri lokal
(setempat)
Do :
Klien tampak meringgis
kesakitan
Klien tampak memengang
daerah dada
Hasil pengukuran tanda-
tanda vital :
TD : 106/ 52 mmHg
N : 70x/menit
S : 36, 7 ̊ C
RR : 30x/menit
Luka pasca trauma Nyeri
Data Etiologi Masalah
Ds :
Do :
Klien tampak lemah
Kebutuhan nutrisi dibantu
dengan alat NGT
Kebutuhan BAB dan BAK
dibantu oang terdekat.
NGT prduksi, warna coklat
kemerahan
Pasien di puasakan
Ds :
Do :
Klien tampak sesak
RR : 30 X / menit
Gangguan kemampuan
mencerna
Bersihan jalan napas
Ganguan nutrisi
Gangguan pola napa
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Gangguan rasa nyaman, nyeri
berhubungan dengan luka pasca trauma
• Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan intake
nutrisi yang tidak adekuat
• Bersihan jalan napas berhubungan
dengan produksi sekret yang berlebih
PERENCANAAN
KEPERAWATAN
• Nama Klien : An. A
• Tanggal masuk : 03 Januari 2015
• Ruangan : ICU
• Tanggal Pengkajian : 06 Januari 2015
• Dx Medi : Hematothorax,
Oedema cerebri, Fraktur tertutup 1/3
Distal, SAB (Sub Arachnoid Bleeding)
Perencanaan
DX. 1. Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan luka pasca
trauma
Tujuan : Nyeri dapat berkurang
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
nyeri pada klien berkurang, dari skala nyeri 7 menjadi 5 dan pasien
lebih tenang.
Rencana Tidakan Rasional
1.Kaji tanda-tanda vital
2.Kaji nyeri, lokasi
nyeri, kualitas nyeri,
karakteristik nyeri
dan skala nyeri
3.Ajarkan tekhnik
relaksasi
4.Atur posisi klien
senyaman mungkin
Mengetahui keadaan umum
klien
Pengkajian yang optimal akan
memberikan perawat data
yang obyektif untuk
mencegahkemungkinan
komplikasi dan melakukan
intervensi yang tepat.
Akan melancarkan peredaran
darah, sehingga kebutuhan O2
oleh jaringan akan lebih
optimal sehingga akan
mengurangi nyerinya.
DX. 2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang
tidak adekuat
• Tujuan : kebutuhn nutrisi terpenuhi
• Kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan
keperwatan 3X24 jam, diharapakan
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Rencana tindakan Rasional
1. Evaluasi kemampuan
makan
2. Timbang berat badan bila
memungkinkan
3. Berikan masukan cairan
sedikitnya 2500 cc/ hari
1. Pasien dengan selang
endotrakeal harus
terpenuhi kebutuhan
makannya melalui
parenteral atau selang
makan.
2. Mengetahui bahwa
kehilangan berat badan
10 % merupakan
abnormal.
3. Mencegah adanya
dehidrasi
DX. 3 Bersihan jalan napas berhubungan
dengan produksi sekret yang berlebih
• Tujaun :Pola napas normal
• Kriteria hasil :setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3X24 jam, diharapkan
Diharapakan pola napas kembali normal
Rencana tindakan rasional
1. Selidiki penyebab gagal
pernapasan
2. Menghisap lendir
3. Observasi pola napas dan catat
frekuensi pernapasan
4. Bantu pasien dalam kontrol
pernapasan
5. Kaji volume tidal
6. Awasi rasio inspirasi den ekspirasi
1. penting untuk memberikan
perawatan
2. peningkatan pola pernapasan
sehingga frekuensi meningkat.
3. Melatih pasien untuk bernapas
secara lambat denga cara nafas
abdomen dan penggunaan tehnik
relaksasi sehingga fungsi
pernapasan bisa maksimal
4. Menentukan jumlah udara
inspirasi dan ekspirasi
5. Fase ekspirasi biasanya 2 kali
panjangnya dari kecepatan
inspirasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
• Nama Klien : An. A
• Tanggal masuk : 03 Januari 2015
• Ruangan : ICU
• Tanggal Pengkajian : 06 Januari 2015
• Dx Medi : Hematothorax,
Oedema cerebri, Fraktur tertutup 1/3 Distal,
SAB (Sub Arachnoid Bleeding)
DX. 1 Gangguan rasa nyaman, nyeri
berhubungan dengan luka pasca trauma
Waktu Tindakan Paraf dan
Nama
Mahasiswa
Rabu, 07
Januari 201
1.Mengkaji tanda-tanda vital
2.Mengkaji nyeri, lokasi
nyeri, kualitas nyeri,
karakteristik nyeri dan
skala nyeri
3.Mengajarkan tekhnik
relaksasi
4.Mengatur posisi klien
senyaman mungkin
DX. 2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi
yang tidak adekuat
waktu tindakan Paraf dan nama
Mhasiswa
Kamis, 08
Januari
2015
1.Mengevaluasi
kemampuan makan
2.Menimbang berat badan
bila memungkinkan
3.Memberikan masukan
cairan sedikitnya 2500 cc/
hari
DX. 3 Bersihan jalan napas berhubungan
dengan produksi sekret yang berlebih
Waktu Tindakan Paraf dan Nama
Mahasiswa
Jum’at 09
januari 2015
1. Menyeelidiki penyebab gagal pernapasan
2. Menghisap lendir
3. Mengobservasi pola napas dan catat
frekuensi pernapasan
4. Membantu pasien dalam kontrol
pernapasan
5. Mengkaji volume tidal
6. Mengawasi rasio inspirasi den ekspirasi
EVALAUSI
DX. 1 Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan
dengan luka pasca trauma
S : Tidak ada
O : Klien masih tampak meringis kesakitan, lokasi
nyeri di dada dengan kualitas nyeri lokal (setempat),
Tanda-tanda vital :
• TD :120/80 mmHg
• N :80 x/m
• S :36,4
• RR: 29 X/m
A :Masalah belum teratasi sepenuhnya
P :Lanjutkan intervensi nomer 1,2,3,
DX. 2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi
yang tidak adekuat
S :Tidak ada
O : wajah klien masih tampak pucat dan
keadaan klien tampak lemas
A : masalah belum teratasi sepenuhnya
P : lanjutkan intervensi
DX. 3 Bersihan jalan napas berhubungan
dengan produksi sekret yang berlebih
S : tidak ada
O : klien terlihat tidak sesak
A : masalah teratasi
P : Hentikan dan lakukan bila diperlukan

More Related Content

What's hot

Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
Yabniel Lit Jingga
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Dokter Tekno
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasiwidipta
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imunphrast
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
Brian Putra
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 
Root, prefix, suffix batam 2013
Root, prefix, suffix batam 2013Root, prefix, suffix batam 2013
Root, prefix, suffix batam 2013MUHAMMAD AL Qarni
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Sumayyah Nida Azizah
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Fransiska Oktafiani
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Fransiska Oktafiani
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
Pramitha Ayu
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
Rumandani Choirunisa
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
fikri asyura
 

What's hot (20)

Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Analisa data batu saluran kemih
Analisa data batu saluran kemihAnalisa data batu saluran kemih
Analisa data batu saluran kemih
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Root, prefix, suffix batam 2013
Root, prefix, suffix batam 2013Root, prefix, suffix batam 2013
Root, prefix, suffix batam 2013
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
Laporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritisLaporan kasus gastritis
Laporan kasus gastritis
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Sistem imun spesifik
Sistem imun spesifikSistem imun spesifik
Sistem imun spesifik
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 

Similar to askep hemathothorax

PPT ASKEP KRITIS.pptx
PPT ASKEP KRITIS.pptxPPT ASKEP KRITIS.pptx
PPT ASKEP KRITIS.pptx
AnishaRahmawati3
 
askep kanker paru harus di catat yunda.docx
askep kanker paru harus di catat yunda.docxaskep kanker paru harus di catat yunda.docx
askep kanker paru harus di catat yunda.docx
KPSRSUI
 
Laporan pendahuluan persalinan_normal
Laporan pendahuluan persalinan_normalLaporan pendahuluan persalinan_normal
Laporan pendahuluan persalinan_normalEssy Satriani
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
Ajo Yayan
 
efusi pleura.pptx
efusi pleura.pptxefusi pleura.pptx
efusi pleura.pptx
SandiAuliaSyafrul
 
CRS-Efusi Pelura (3).pptx
CRS-Efusi Pelura (3).pptxCRS-Efusi Pelura (3).pptx
CRS-Efusi Pelura (3).pptx
ssusera6740e1
 
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjukrtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
lutfiasihrahmawati2
 
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptxTENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
DonnyWahyuPratomo
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
ulfahulkarimah21
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal NafasArif WR
 
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxMarito Simanungkalit
 
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxPPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
eko adi purnomo
 
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
RifqiRamdhani10
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaDwi Zhagtris
 

Similar to askep hemathothorax (20)

PPT ASKEP KRITIS.pptx
PPT ASKEP KRITIS.pptxPPT ASKEP KRITIS.pptx
PPT ASKEP KRITIS.pptx
 
Askep pneumotoraks
Askep pneumotoraksAskep pneumotoraks
Askep pneumotoraks
 
Askep ventilasi mekanik
Askep  ventilasi mekanikAskep  ventilasi mekanik
Askep ventilasi mekanik
 
askep kanker paru harus di catat yunda.docx
askep kanker paru harus di catat yunda.docxaskep kanker paru harus di catat yunda.docx
askep kanker paru harus di catat yunda.docx
 
Laporan pendahuluan persalinan_normal
Laporan pendahuluan persalinan_normalLaporan pendahuluan persalinan_normal
Laporan pendahuluan persalinan_normal
 
Miokard infark
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infark
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
 
efusi pleura.pptx
efusi pleura.pptxefusi pleura.pptx
efusi pleura.pptx
 
CRS-Efusi Pelura (3).pptx
CRS-Efusi Pelura (3).pptxCRS-Efusi Pelura (3).pptx
CRS-Efusi Pelura (3).pptx
 
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjukrtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
rtsgfcdgvgbtfg uyjhgbnjuyjhg juynkujh kujhnjuk
 
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptxTENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
Pneumothoraks
PneumothoraksPneumothoraks
Pneumothoraks
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
 
Gagal Nafas
Gagal NafasGagal Nafas
Gagal Nafas
 
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothoraxAsuhan keperawatan ps dg pneumothorax
Asuhan keperawatan ps dg pneumothorax
 
Embolisme paru
Embolisme paruEmbolisme paru
Embolisme paru
 
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptxPPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
PPT ASKEP PASIEN PPOK,Kel 1.pptx
 
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
351383036-HEMATOTHORAX-ppt.pptx
 
Laporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asmaLaporan pendahuluan asma
Laporan pendahuluan asma
 

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia

ASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diriASKEP JIWA defisit perawatan diri

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia (20)

Kel. 6 sar
Kel. 6 sarKel. 6 sar
Kel. 6 sar
 
Dengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic feverDengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic fever
 
Kel. ca lambung
Kel. ca lambungKel. ca lambung
Kel. ca lambung
 
ASKEP ca hepar
ASKEP ca heparASKEP ca hepar
ASKEP ca hepar
 
askep kolitis
askep kolitisaskep kolitis
askep kolitis
 
askep truma abdomen
askep truma abdomenaskep truma abdomen
askep truma abdomen
 
askep typus abdominalis
askep typus abdominalisaskep typus abdominalis
askep typus abdominalis
 
askep enteritis
askep enteritisaskep enteritis
askep enteritis
 
askep Gastritis
askep Gastritisaskep Gastritis
askep Gastritis
 
ASKEP copd
ASKEP copdASKEP copd
ASKEP copd
 
ASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosisASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosis
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
askep pneumonia
askep pneumoniaaskep pneumonia
askep pneumonia
 
ASKEP ca paru
ASKEP ca paruASKEP ca paru
ASKEP ca paru
 
askep ca laring
askep ca laringaskep ca laring
askep ca laring
 
ASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diriASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diri
 
ASKEP perilaku kekerasan
ASKEP perilaku kekerasanASKEP perilaku kekerasan
ASKEP perilaku kekerasan
 
ASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasiASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasi
 
ASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosialASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosial
 
ASKEP JIWA harga diri rendah
ASKEP JIWA  harga diri rendahASKEP JIWA  harga diri rendah
ASKEP JIWA harga diri rendah
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 

askep hemathothorax

  • 1.
  • 2.
  • 3. Hematothorax adalah adanya darah dalam rongga pleura. Sumber mungkin darah dinding dada , parenkim paru – paru , jantung atau pembuluh darah besar . kondisi biasanya merupakan konsekuensi dari trauma tumpul atau tajam . Ini juga mungkin merupakan komplikasi dari beberapa penyakit .( Puponegoro , 1995 ).
  • 4. Derajat perdarahan a. Perdarahan derajat I (kehilangan darah 0-15%) b. Perdarahan derajat II (kehilangan darah 15-30%) c. Perdarahan derajat III (kehilangan darah 30-40%) d. Perdarahan derajat IV (kehilangan darah >40%)
  • 5. Etiologi 1. Traumatik a. Trauma tumpul b. Penetrasi trauma (luka tusuk 2. Non traumatik a. Neoplasma. b. TB paru c. Nekrosis akibat infeksi.
  • 6. Patofisiologi • Pada trauma tumpul dada, tulang rusuk dapat menyayat jaringan paru-paru atau arteri, menyebabkan darah berkumpul di ruang pleura. Benda tajam seperti pisau atau peluru menembus paru-paru mengakibatkan pecahnya membran serosa yang melapisi atau menutupi thorax dan paru-paru. Pecahnya membran ini memungkinkan masuknya darah ke dalam rongga pleura.
  • 7. Trauma pada torax Atau non trauma Perdarahan pada rongga pleura . hingga tahanan perifer darah paru meningkat Cedera jaringan lunak/hilangnya kontinuitas structur tulang Reabsorbsi darah oleh pleura tidak memadai / tidak optimal Nyeri , adanya luka pasca trauma , pergeseran fragmen paru Oedema trakea/faringeal peningkatan produksi secret dan penurunan kemampuan batuk efektif Ketidakefektifan jalan napas nyeri perubahan pemenuhan nutrisi < dr kebutuhan gangguan mobilitas fisik gangguan pemenuhan ADL cemas ketidaktahuan/penurunan Keluhan sistemik, mual, intake nutrisi tidak adekuat, malaise, kelemahan dan keletihan fisik, kecemasan, serta ketidaktahuan akan prognosis
  • 8. Manifestasi klinis Beberapa tanda dan gejala yang tampak pada pasien dengan gangguan Hemathorax, yaitu : Tachypne Dypsnea Cyanosis Tachypcardia Hipotensi Anemia Nyeri di dada Gelisah dan Cemas • Gerak dan pengembangan rongga dada tidak sama (paradoxical) • Penurunan suara napas atau menghilang pada sisi yang terkena • Dullness pada perkusi • Adanya krepitasi saat palpasi
  • 9. Pemeriksaan penunjang • Sinar X dada : menyatakan akumulasi udara / cairan pada area pleura, dapat menunjukan penyimpangan struktur mediastinal (jantung). • GDA : Variabel tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengeruhi, gangguan mekanik pernapasan dan kemampuan mengkompensasi. PaCO2 kadang-kadang meningkat. PaO2 mungkin normal atau menurun, saturasi oksigen biasanya menurun. • Torasentesis : menyatakan darah/cairan serosanguinosa (hemothorak). • Hb : mungkin menurun, menunjukan kehilangan darah.
  • 10. Penatalaksanaan medis • Penanganan pada hemotoraks adalah : 1. Resusitasi cairan. 2. Pemasangan chest tube ( WSD ) 3. Thoracotomy
  • 11. Komplikasi Kegagalan pernafasan Kematian Fibrosis atau parut dari membran pleura Syok Hemopneumothorax Plail chest Pleura effusion Pneumothorax Cedera vaskuler Surgical emfisema subcutis
  • 13. PENGKAJIAN A. BIODATA 1. IDENTITAS PASIEN Nama : An. A Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 13 Tahun Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pelajar Alamat : Kp. Pasir Randu Tanggal Masuk RS : 03 Januari 2015 No. Register : 02.27.52 Ruang/Kamar : ICU Golongan Darah : O + Tanggal Pengkajian : 06 Januari 2015 Tanggal Operasi : Diagnosa Medis : Hematothorax, Udem Serebri, Fraktur tertutup 1/3 Distal, SAB (Sub Arachnoid Bleeding)
  • 14. Keluhan utama Saat Masuk RS : Kecelakaan lalu lintas, kesadaran pasien menurun menjadi somnolens, nyeri pada thorax sebelah kiri, fraktur clavicula tertutup dextra, fraktur 1/3 distal, fraktur iga ke IV, perdarahan telinga. Kejadian pada tanggal 02 januari 2014 jam : 18.30 WIB pasien menabrak pohon.
  • 15. Riwayat penyakit dahulu • Penyakit yang pernah dialami : Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit menurut pengakuan keluarga • Pengobatan/tindakan yang dilakukan : Tidak ada pengobatan/tindakan yang dilakukan • Pernah dirawat/di operasi : Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat/di operasi • Lamanya perawatan : Pasien belum pernah dirawat • Alergi : Tidak ada riwayat alergi pada pasien • Imunisasi : Imunisasi yang diberikan lengkap
  • 16. Pemeriksaan fisik A. Keadaan umum Tampak sakit berat kesadaran berada di samnolen, klien nampak cemas dan sering mengamuk, terpasang WSD di interkostal 4 mid aksilaris, terpasang NGT, fraktur klavikula tertutup dextra dan fraktur sepertiga distal
  • 17. Tanda-tanda vital Suhu tubuh : 36,7 ̊ C Nadi : 70x/menit TD : 106/51 mmHg RR : 30x/menit
  • 18. • Pemeriksaan thorax Bentuk thorax : Tidak simsteris, terdapat jejas, terpsang WSD. • Pernapasan –Frekuensi : 30 x/menit –Irama : Teratur
  • 19. Pemeriksaan Abdomen Inspeksi abdomen • Bentuk abdomen : Simetris • Benjolan/ massa : Tidak terdapat benjolan atau massa • Bayangan pembuluh darah : Tidak ada spidernevi • Auskultasi
  • 20. tingkat kesadaran • GCS : 12 E : 4 M: 4 V: 4 • Meningeal sign : Samnolen Status mental : • Kondisi emosi/ perasaan : Klien nampak cemas • Orientasi : Sampai dengan taggal 07 orientasi klien masih belum baik karena klien masih nampak cemas
  • 21. DATA FOKUS DS : • Klien mengeluh nyeri di daerah dada kiri • Nyeri timbul pada saat melakukan pergerakan, dan berkurang setelah di berikan obat anti nyeri, skala nyeri 7. • Keluarga pasien mengatakan berat badan pasien sebelum sakit 50 kg dan setelah sakit berkurang
  • 22.  DO : • Klien tidak dapat berkomunikasi secara koperatif karena kesadaran menurun dan emosi yang tidak dapat di kontrol • Kesadaran klien menurun dari CM menjadi Somnolens • Klien tampak meringis kesakitan • Klien tampak tidak bisa mengontrol emosinya • Klien tampak cemas • Kebutuhan nutrisi dibantu dengan alat NGT • Kebutuhan BAB dan BAK dibantu oleh keluarga  TTV • TD : 106/52 mmHg • N : 70x/menit • S :36,7 ̊ C • RR : 16x/ menit • Skala nyeri 7
  • 23. Data Etiologi Masalah Ds : Klien mengeluh nyeri di daerah dada kiri Klien mengatakan karakteristik nyeri lokal (setempat) Do : Klien tampak meringgis kesakitan Klien tampak memengang daerah dada Hasil pengukuran tanda- tanda vital : TD : 106/ 52 mmHg N : 70x/menit S : 36, 7 ̊ C RR : 30x/menit Luka pasca trauma Nyeri
  • 24. Data Etiologi Masalah Ds : Do : Klien tampak lemah Kebutuhan nutrisi dibantu dengan alat NGT Kebutuhan BAB dan BAK dibantu oang terdekat. NGT prduksi, warna coklat kemerahan Pasien di puasakan Ds : Do : Klien tampak sesak RR : 30 X / menit Gangguan kemampuan mencerna Bersihan jalan napas Ganguan nutrisi Gangguan pola napa
  • 25. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan luka pasca trauma • Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat • Bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebih
  • 26. PERENCANAAN KEPERAWATAN • Nama Klien : An. A • Tanggal masuk : 03 Januari 2015 • Ruangan : ICU • Tanggal Pengkajian : 06 Januari 2015 • Dx Medi : Hematothorax, Oedema cerebri, Fraktur tertutup 1/3 Distal, SAB (Sub Arachnoid Bleeding)
  • 27. Perencanaan DX. 1. Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan luka pasca trauma Tujuan : Nyeri dapat berkurang Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri pada klien berkurang, dari skala nyeri 7 menjadi 5 dan pasien lebih tenang.
  • 28. Rencana Tidakan Rasional 1.Kaji tanda-tanda vital 2.Kaji nyeri, lokasi nyeri, kualitas nyeri, karakteristik nyeri dan skala nyeri 3.Ajarkan tekhnik relaksasi 4.Atur posisi klien senyaman mungkin Mengetahui keadaan umum klien Pengkajian yang optimal akan memberikan perawat data yang obyektif untuk mencegahkemungkinan komplikasi dan melakukan intervensi yang tepat. Akan melancarkan peredaran darah, sehingga kebutuhan O2 oleh jaringan akan lebih optimal sehingga akan mengurangi nyerinya.
  • 29. DX. 2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat • Tujuan : kebutuhn nutrisi terpenuhi • Kriteria hasil : setelah dilakukan tindakan keperwatan 3X24 jam, diharapakan Kebutuhan nutrisi terpenuhi
  • 30. Rencana tindakan Rasional 1. Evaluasi kemampuan makan 2. Timbang berat badan bila memungkinkan 3. Berikan masukan cairan sedikitnya 2500 cc/ hari 1. Pasien dengan selang endotrakeal harus terpenuhi kebutuhan makannya melalui parenteral atau selang makan. 2. Mengetahui bahwa kehilangan berat badan 10 % merupakan abnormal. 3. Mencegah adanya dehidrasi
  • 31. DX. 3 Bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebih • Tujaun :Pola napas normal • Kriteria hasil :setelah dilakukan tindakan keperawatan 3X24 jam, diharapkan Diharapakan pola napas kembali normal
  • 32. Rencana tindakan rasional 1. Selidiki penyebab gagal pernapasan 2. Menghisap lendir 3. Observasi pola napas dan catat frekuensi pernapasan 4. Bantu pasien dalam kontrol pernapasan 5. Kaji volume tidal 6. Awasi rasio inspirasi den ekspirasi 1. penting untuk memberikan perawatan 2. peningkatan pola pernapasan sehingga frekuensi meningkat. 3. Melatih pasien untuk bernapas secara lambat denga cara nafas abdomen dan penggunaan tehnik relaksasi sehingga fungsi pernapasan bisa maksimal 4. Menentukan jumlah udara inspirasi dan ekspirasi 5. Fase ekspirasi biasanya 2 kali panjangnya dari kecepatan inspirasi.
  • 33. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN • Nama Klien : An. A • Tanggal masuk : 03 Januari 2015 • Ruangan : ICU • Tanggal Pengkajian : 06 Januari 2015 • Dx Medi : Hematothorax, Oedema cerebri, Fraktur tertutup 1/3 Distal, SAB (Sub Arachnoid Bleeding)
  • 34. DX. 1 Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan luka pasca trauma Waktu Tindakan Paraf dan Nama Mahasiswa Rabu, 07 Januari 201 1.Mengkaji tanda-tanda vital 2.Mengkaji nyeri, lokasi nyeri, kualitas nyeri, karakteristik nyeri dan skala nyeri 3.Mengajarkan tekhnik relaksasi 4.Mengatur posisi klien senyaman mungkin
  • 35. DX. 2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat waktu tindakan Paraf dan nama Mhasiswa Kamis, 08 Januari 2015 1.Mengevaluasi kemampuan makan 2.Menimbang berat badan bila memungkinkan 3.Memberikan masukan cairan sedikitnya 2500 cc/ hari
  • 36. DX. 3 Bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebih Waktu Tindakan Paraf dan Nama Mahasiswa Jum’at 09 januari 2015 1. Menyeelidiki penyebab gagal pernapasan 2. Menghisap lendir 3. Mengobservasi pola napas dan catat frekuensi pernapasan 4. Membantu pasien dalam kontrol pernapasan 5. Mengkaji volume tidal 6. Mengawasi rasio inspirasi den ekspirasi
  • 37. EVALAUSI DX. 1 Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan luka pasca trauma S : Tidak ada O : Klien masih tampak meringis kesakitan, lokasi nyeri di dada dengan kualitas nyeri lokal (setempat), Tanda-tanda vital : • TD :120/80 mmHg • N :80 x/m • S :36,4 • RR: 29 X/m A :Masalah belum teratasi sepenuhnya P :Lanjutkan intervensi nomer 1,2,3,
  • 38. DX. 2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat S :Tidak ada O : wajah klien masih tampak pucat dan keadaan klien tampak lemas A : masalah belum teratasi sepenuhnya P : lanjutkan intervensi
  • 39. DX. 3 Bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebih S : tidak ada O : klien terlihat tidak sesak A : masalah teratasi P : Hentikan dan lakukan bila diperlukan