Dokumen tersebut membahas latar belakang sejarah dan konsep pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat dimulai pada tahun 1925 ketika Inggris mengadakan konferensi mengenai administrasi jajahan di Afrika. Pada 1947, istilah "Pendidikan Massa" diganti menjadi "Pengembangan Masyarakat" yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui partisipasi aktif. Dokumen ini juga membahas pendekatan
2. LATAR BELAKANG SEJARAH
• Kolonial Inggris menghadapi masalah yang terkait dengan pemantapan dan
pemeliharaan tatanan hukum di Inggris. Kantor Pemerintahan Kolonial
mengeluarkan suatu memorandum dimana salah satu tujuan yang
dicanangkan adalah “untuk meningkatkan masyarakat secara utuh sebagai
suatu kesatuan”.
1925
• Kantor Pemerintahan Kolonial mengadakan serangkaian konferensi musim
panas mengenai administrasi negara jajahan di Afrika.
1947
• konferensi tersebut menghasilkan definisi mengenai “Pendidikan Massa”
dan memutuskan bahwa pada masa yang akan datang istilah tersebut
sebaiknya diganti dengan nama “Pengembangan Masyarakat”.
1948
3. Pengertian Pengembangan
Masyarakat
Suatu gerakan yang dirancang untuk
meningkatkan taraf hidup keseluruhan
komunitas melalui partisipasi aktif dan
jika memungkinkan, berdasarkan inisiatif
masyarakat.
4. Kesimpangsiuran Pemahaman Tentang Pengorganisasian
Masyarakat dan Pengembangan Masyarakat
Menurut Dunham, Pengembangan
masyarakat dan pengorganisasian
masyarakat adalah dua konsep
yang berbeda
Pengembangan masyarakat
pengembangan kehidupan
ekonomi, prasarana jalan,
bangunan, pendidikan,
kesehatan
Pengorganisasian masyarakat
penyesuaian antara kebutuhan
dan sumber daya yang terkait
dengan kesejahteraan sosial di
perkotaan, provinsi, negara, dan
juga wilayah pedesaan
5. Prinsip pada pengorganisasian
masyarakat/pengembangan
masyarakat
Penekanan pada pentingnya kesatuan
kehidupan masyarakat.
Perlu adanya pendekatan antartim
dalam pengembangan masyarakat.
Kebutuhan akan adanya community
worker yang serba bisa pada wilayah
pedesaan.
Pentingnya pemahaman akan pola
budaya masyarakat lokal.
Adanya prinsip kemandirian yang
menjadi prinsip utama dalam
pengembangan masyarakat.
6. Karakteristik Pengembangan Masyarakat
Praktisi yang menggunakan model intervensi ini (lebih banyak)
menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat yang bersifat Non-
Direktif (partisipatif)
Proses pelaksanaannya melibatkan kreativitas dan kerja sama masyarakat
ataupun kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut
Tujuan dari pendekatan pengembangan masyarakat adalah memampukan
masyarakat untuk mendefinisikan dan memenuhi kebutuhan mereka.
7. Pendekatan dalam pengembangan
masyarakat
Pendekatan direktif
(instruktif)
• Dilakukan berlandaskan
asumsi bahwa
community worker
sudah tahu apa yang
dibutuhkan dan apa
yang baik untuk
masyarakat
Pendekatan Non-Direktif
(partisipatif)
• Dilakukan berlandaskan
asumsi bahwa
masyarakat tahu apa
yang sebenarnya
masyarakat itu
butuhkan dan apa yang
baik untuk mereka.
8. Tahapan Model Intervensi
Pengembangan Masyarakat
Tahap Persiapan
Tahap Assesment
Tahap perencanaan alternatif
program/kegiatan
Tahap pemformulasian rencana
aksi
Tahap pelaksanaan(implementasi)
program/kegiatan
Tahap evaluasi
Tahap Terminasi
9. Kendala yang berasal
dari kepribadian
individu
-Kestabilan
-Kebiasaan
-Hal yang utama
-Seleksi ingatan dan persepsi
-Ketergantungan
-Superego
-Rasa tidak percaya diri
-Rasa tidak “aman” dan
regresi
-Faktor predisposisi
Kendala yang berasal
dari sistem sosial
-Kesepakatan terhadap norma
tertentu
-Kesatuan dan kepaduan sistem
dan budaya
-Kelompok kepentingan
-Hal yang bersifat sakral
-Penolakan terhadap “orang
luar”
-Faktor penguat perubahan
-Faktor pemungkin perubahan
Kendala dalam pengembangan masyarakat
10. Sumber Referensi
• Buku “Intervensi Komunitas Pengembangan
Masyarakat sebagai Upaya Pemberdayaan
Masyarakat”
• Pengarang : Isbandi Rukminto Adi
• Penerbit : Rajawali Pers
• Tahun Terbit : 2008
• Tempat Terbit : Jakarta