1. PROPOSAL PRAKTIKUM
TEKNOLOGI FARMASI
SEDIAAN STERIL
“Guttae Midriatik (Atropin Sulfat)”
Kelas : B2-4
Nama Kelompok :
1. Darmice Seu
2. Heryanti B
3. Ferdinan P Lingga
4. Rahmatullah
5. Rismala Sari
6. Serni Patimang
7. Nesha Mutiara
2. I. Pendahuluan
Midriatik merupakan golongan obat yang menyebabkan dilatasi pada
pupil mata. Efek midriatik biasadidapatkan dari obat golongan
simpatomimetik dan antimuskarinik, obat ini digunakan
untuksiklopegia/memungkinkan mata untuk fokus ke objek yang dekat
dengan cara melemahkan ototsiliaris (biasanya untuk memudahkan
prosedur operasi tertentu. Diantara midriatik dan sikloplegik adalah
atropin, hiosciamin, skopolamin, homotropin, siklopentolat,
metentelin, nafazolin, kokain, tropikamid, oksifenonium dan
eukatropin. (Ansel Indonesia : 555)
Atropin Sulfat dipilih sebagai zat aktif yang, mempunyai khasiat untuk
menimbulkan efek midriasis. Atropin sulfat biasanya dipakai dengan
kekuatan larutan 1%, dua atau tiga tetes larutan ini cukup untuk
menyebabkan midriasis selama beberapa hari sampai seminggu.
3. Faktor yang paling penting dipertimbangkan ketika menyiapkan larutan mata
adalah tonisitas, ph, stabilitas, viskositas, seleksi pengawet dan sterilisisasi.
Sterilisasi dinnginkan kornea dan jaringan bening ruang anterior adalah media
yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme dan masuknya cairan mata
yang terkontaminasi dalam penglihatan.
Keuntungan pada sediaan tetes mata secara umum lebih stabil dari pada salep
mata,meskipun salep dengan obat yang larut dengan lemak diabsorpsi lebih
baik dari pada larutan/salep yang obat-obatnya larut dalam air, hal ini tidak
mengganggu penglihatan ketika digunakan.
Kerugian pada sediaan tetes mata seperti waktu kontak yang relatif lebih
singkat antara obat dan permukaan yang terabsopsi, bioavailbilitas obat mata
diakui buruk jika larutan yang digunakan secara topikal kurang dari 1-3% dari
dosis yang dimasukan kedalam kornea.
4. II. Data Preformulasi
A. Zat Aktif
Nama Zat Aktif Sifat Fisika, Kimia, Stabilitas OTT Cara
Sterilisasi
Khasiat dan Dosis
Atropin Sulfat Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih; tidak berbau; mengembang di udara kering;
perlahan-lahan terpengaruh oleh cahaya. (Farmakope
Indonesia Edisi V hal.193)
pH :dalam sediaan tetes mata atropin sulfat diantara
3,0-6,5) (Farmakope Indonesia Edisi V hal.193)
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air (kurang dari
1 bagian. ( Martindale Edisi 28 hal.292)
Stabilitas :atropin sulfat terpapar udara kering,
perlahan-lahan dapat terpengaruh oleh cahaya. Atropin
harus disimpan pada wadah yang tertutup rapat, dan
kedap cahaya.(DI 2010 hal. 1289)
Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
(sediaan tetes mata). (Farmakope Indonesia Edisi
hal.193).
Bromida, iodida,
alkalis, asam tanat,
kuinin, dan garam
merkuri, disimpan
dalam kedap udara,
dan terlindung dari
cahaya. (Martindale
hal.292)
Autoklaf atau
f i l t r a s i
(martindale
28 hal.292)
Khasiat : Midriatik
Dosis :untuk dilatasi (pelebaran)
pupil pada pengobatan radang
akut: 1-2 tetes 0,5%-1% (3x1).(DI
88 hal 1566)
1 gram Atropin sulfat ekivalen
dengan 0,12 gram Natrium
Klorida (Ansel hal. 547)
5. B. Zat Tambahan
Nama
Zat
Sifat Fisika Kimia
Stabilitas
OTT Cara
Sterilisasi
Kegunaan dan
Konsentrasi
Natrium
klorida
(NaCl)
Pemerian :kristal tidak berwarna
atau kristal serbuk berwarna putih,
rasa asin.(Martindale 28 hal 637).
Kelarutan : Dapat bercampur 1
dalam 3 bagian air.(Martindale 28
hal 637).
Stabilitas : Stabil dalam larutan
(Martindale 28 hal 637).
pH : 6,7-7,3
(Handbook of Pharmaceutical
Excipent edition 6th : 637).
Wadah dan penyimpanan :
Wadah tertutup baik. (Farmakope
Indonesia Edisi V hal.918)
G a r a m
merkuri,
oksidator
k u a t .
(handboo
k
pharmac
eutical of
excipient
6 t h
hal.639)
Aautoklaf atau
filtrasi
( h a n d b o o k
pharmaceutica
l of excipient
6th hal.639)
K e g u n a a n :
Tonisitas
Konsentrasi : ≤
0 , 9 %
(Martindale 28
hal 634)
6. B. Zat Tambahan
Nama
Zat
Sifat Fisika Kimia
Stabilitas
OTT Cara
Sterilisas
i
Kegunaan
dan
Konsentrasi
Benzalkonium
Klorida
Pemerian : Serbuk amorf berwarna putih/putih
kekuningan; gel kental atau potongan gelatin.
Higroskopis, berbau aromatik lemah, rasa sangat
pahit (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th :
56)
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air (<1 ml)
dan dalam etanol
(FI V:211)
pH : 5-8 (Handbook of Pharmaceutical Excipent
6th : 56)
Stabilitas : Benzalkonium Klorida bersifat
higroskopik dan mungkin terpengaruh oleh cahaya,
udara, dan logam.
Larutannya stabil pada rentang pH dan temperatur
yang luas serta dapat disterilisasi dengan autoklaf
tanpa kehilangan efektivitasnya.
(Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th : 57)
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup
rapat (Farmakope Indonesia Edisi V hal.220)
Alumunium,
a n i o n i k
s u r f a k t a n ,
s i t r a t ,
h i d r o g e n
p e r o k s i d a ,
iodida, kaolin,
lanolin, nitrat,
protein, sabun,
sulfonamid,
tartrat, zink
o x y d a d a n
z i n k
sulfat(Handbo
o k o f
Pharmaceutic
al Excipients
hal. 57)
Autoklaf
(Handbook of
Pharmaceutical
Excipients hal.
57)
Kegunaan : Pengawet.
Konsentrasi : 0,01 –
0,02% b/v (Handbook of
P h a r m a c e u t i c a l
Excipient hal 56)
Ekivalensi : 0,16 (Ansel
hal.548)
7. B. Zat Tambahan
Nama Zat Sifat Fisika Kimia
Stabilitas
OTT Cara
Sterilisasi
Kegunaan dan
Konsentrasi
Dinatrium
EDTA
Pemerian :Serbuk kristal putih, tidak
berbau, sedikit asam. (Handbook of
Pharmaceutical Excipient hal 242)
K e l a r u t a n : l a r u t d a l a m a i r .
(Farmakope Indonesia Edisi V
hal.343)
Stabilitas: Sangat higroskopis dan
harus dilindungi dari kelembaban.
(Handbook of Pharmaceutical
Excipient hal 242)
pH : antara 4,0 dan 6,0 (Handbook of
Pharmaceutical Excipient hal.242)
Wadah dan penyimpanan :
D a l a m w a d a h t e r t u t u p b a i k
(Farmakope Indonesia Edisi V
hal.344)
Z a t
oksidator
kuat, basa
kuat dan
ion logam.
(Handboo
k o f
Pharmace
u t i c a l
Excipient
hal 242)
Autoklaf
(Handbook of
Pharmaceutical
Excipient hal
242)
K e g u n a a n :
Pengkelat.
K o n s e n t r a s i :
0,005 – 0,1% b/v.
( H a n d b o o k o f
Pharmaceutical
Excipient hal 242)
8. B. Zat Tambahan
Nama
Zat
Sifat Fisika Kimia
Stabilitas
OT
T
Cara
Sterilisasi
Kegunaan
dan
Konsentrasi
Aqua Steril
Pro Injeksi
Pemerian : Cairan jernih, tidakberwarna, tidak berbau.
(Farmakope Indonesia, Edisi V, hal.51)
Definisi:
Air steril untuk injeksi adalah air murni yang disterilkan
dan dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak
mengandung bahan anti mikroba atau bahan tambahan
lainnya. (Farmakope Indonesia V hal 64)
OTT : Dengan obat atau eksipien yang mudah
mengalami hidrolisis. Bereaksi keras dengan logam
alkali dan sangat cepat dengan logam basa serta
oksidanya, seperti kalsium oksida dan magnesium oksida.
Air juga bereaksi dengan garam anhidrat membentuk
hidrat dengan beragam komposisi. (Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th edition hal 768)
pH : 5 – 7 (Farmakope Indonesia Edisi V hal.64)
Wadah & Penyimpanan:
Dalam wadah dosis tunggal, dari kaca atau plastik, tidak
lebih besar dari 1 liter. Wadah kaca sebaiknya dari kaca
Tipe I dan Tipe II.(Farmakope Indonesia V hal 65)
-
Sterilisasi dilakukan
dengan uap air pada
s u h u 11 5 - 11 6 ° C
selama 30 menit. Jika
volumenya lebih dari
1 0 0 m l , w a k t u
s t e r i l i s a s i
diperpanjang hingga
seluruh isi wadah
bersuhu 115-116°C
selama 30 menit.
( F a r m a k o p e
Indonesia III hal 14
dan 18)
Kegunaan : Pelarut.
9. III. Formula
Formula rujukan
1. (Martindale 28th hal. 292)
Atropin Sulfat 1g
Natrium klorida 700 mg
Benzalkonium klorida 0,02 Ml
Dinatrium EDTA 50 mg
Aqua pro injeksi ad 100 mL.
2. Martindale 28th hal. 292)
Atropin sulfat pada larutan steril mengandung asetat
phenylmercuric atau nitrat 0,002% atau benzalkonium
klorida 0,01% dan tidak boleh digunakan lebih dari satu
bulan setelah pertama membuka wadah.
3. (Formularium
MedicamentorumSelectum F.M.S hal. 83)
Atropin sulfat 0,100 g,
Collyr. Acid.Boric. Ad 10 cc.
10. Formula jadi
Atropin Sulfat 1%
Natrium Klorida qs
Benzalkonium Klorida 0,02%
Dinatrum EDTA 0,05%
Aqua pro injeksi ad10 ml
11. IV. Perhitungan
PERHITUNGAN
Perhitungan dan penimbangan
Volume 1 botol = 10 mL
Dibuat 2 botol = 2 x 10 mL= 20 mL
Volume total = (n×v) + {(10-30% × (n×v)}
= 20 mL + ( 30% x 20 mL ) = 26 mL
Atropin sulfat = 1% x 26 mL = 0,26 g
Dinatrium EDTA = 0,05% x 26 ml =0,013 g =13 mg
Benzalkonium Klorida = 0,02% x 26 mL= 0,0052g = 5,2 mg
12. Perhitungan Tonisitas :
V = ((W1 x E1) + (Wn x En) + (...) x 111,1 mL
= (( 0,26 x 0,13) + (0,0052 x 0,16)+(0,013x 0.23) x 111,1 mL
= 4,18 mL
Tonisitas = 4,18 mL/26 mL x 0,9% = 0,145% (hipotonis)
Volume NaCl = 0,9 % - 0.145 %
= 0, 755 % x 26 mL
= 0.1963 g
= 196,3mg
Penimbangan
Bahan Bobot Teori Bobot Praktikum
Atropin sulfat 0,26 g
B e n z a l k o n i u m
Klorida
5,2 mg
NaCl 196,3 mg
Dinatrium EDTA 13 mg
Aqua pi Ad 26 ml
13. V. Alat dan Bahan
Alat Bahan
• Beaker glass Penjepit stainless
• Erlenmeyer Spatula
• Gelas ukur Kertas saring
• Corong Kaca arloji
• Pinset Batang pengaduk
• Autoklaf Oven
• Botol tetes mata Pipet tetes
• Atropin sulfat
• Dinatrium EDTA
• NaCl
• Benzalkonium Klorida
• Aqua pro injeksi
14. VI. Cara Kerja Sterilisasi
No Alat dan Bahan Cara sterilisasi Literatur
1 Atropin Sulfat Autoklaf pada suhu 121o C
selama 15 menit
M a r t i n d a l e 2 8
hal.302
2 Natrium klorida Autoklaf pada suhu 121o C
selama 15 menit
Martindale 28 hal.
634
3 Dinatrium EDTA Autoklaf pada suhu 121o C
selama 15 menit
H a n d b o o k o f
Pharmaceutical
Excipient hal 255
4 B e n z a l k o n i u m
Klorida
Autoklaf pada suhu 121o C
selama 15 menit
H a n d b o o k O f
Pharmaceutical
Excipients ed.6
hal.56, FI III hal.18
5 Aqua pi Aquadest didihkan selama 30
menit
FI III hal 14
15. No Alat dan Bahan Cara sterilisasi Literatur
6 Beaker, corong glass,
b o t o l t e t e s ,
erlenmeyer, pipet tetes
Pemanasan dengan oven suhu 150oC
selama 1 jam
FI III hal 18
7 Gelas ukur, kertas
saring
Sterilisasi dengan autoklaf suhu
121oC selama 15 menit
FI III hal 18
8 Batang pengaduk,
spatula, pinset, kaca
arloji, penjepit besi
Rendam dalam alkohol selama
30menit
D e s i n f e c t i o n ,
sterilization, and
reservation hal 233
9 Karet pipet, karet
tutup botol
Rebus dalam air mendidih selama 30
menit
FI III hal.18
10 Sediaan tetes mata
a t r o p i n
sulfat(sterilisasi akhir)
Sterilisasi dengan autoklaf suhu
121oC selama 15 menit
M a r t i n d a l e 2 8
hal.301
16. VII. Cara Pembuatan
Prinsip : sterilisasi akhir dengan menggunakan autoklaf
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Disiapkan alat dan dilakukan kalibrasi pada beaker glass 50 ml dan wadah tetes mata 10 mL, diberi tanda.
Dilakukan sterilisasi alat-alat dan botol tetes mata
Dilakukan pembuatan Aqua p.i dengan cara aquadest dididihkan selama 30 menit kemudian saring.
Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan (Benzalkonium Klorida, Dinatrium EDTA, NaCl dan Atropin Sulfat) menggunakan
timbangan analitik.
Dilarutkan Atropin Sulfat sebanyak 260 mg dalam Aqua p.i sedikit demi sedikit sampai larut.
Dilakukan pembuatan NaCl dengan cara melarutkan NaCl dilarutkan dengan Aqua p.i sampai larut.
Dilarutkan Benzalkonium klorida sebanyak 5,2 mg dalam aqua p.i secukupnya
Dilarutkan Natrium EDTA sebanyak 13 mg dalam aqua p.isecukupnya.
Dilakukan pencampuran larutan Atropin Sulfat, Benzolkonium klorida, NaCl, Na EDTA dengan penambahan aqua p.i sebagian.
Dilakukan cek pH 3,0 – 6,5 untuk pH sediaan obat tetes mata atropine sulfat.
Ditambahkan aqua p.i hingga volume yang telah dikalibrasi lalu disaring dengan kertas dua kali sampai dihasilkan larutan
jernih.
Dimasukkan larutan ke dalam botol tetes mata sampai tanda kalibrasi 10 mL dan botol ditutup.
Dilakukan uji evaluasi IPC (Uji kejernihan, uji pH, uji keseragaman volume)
Dilakukan sterilisasi akhir sedian tetes mata dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
Dilakukan uji evaluasi QC (Uji kejernihan, uji keseragaman volume, uji sterilitas, penetapan kadar zat aktif, uji pH)
Diberi etiket dan dimasukkan kedalam kemasan.
17. VIII. Evaluasi
NO Evaluasi Syarat
1 Uji Kejernihan Semua wadah diperiksa secara visual dan
tiap partikel yang terlihat dibuang dari
infus volume besar, batas 50 partikel
10µm dan tidak lebih besar, serta 5
partikel > 25µm/ml
2 Uji pH pH mendekati sediaan tetes mata atropin
sulfat (3,0-6,5)
3 Uji Keseragaman Volume Volume tidak kurang dari volume yang
tertera pada wadah bila diuji satu per
satu.
A. In Proses Control (IPC)
18. VIII. Evaluasi
NO Evaluasi Syarat
1 Uji Kejernihan Semua wadah diperiksa secara visual dan tiap partikel
yang terlihat dibuang dari infus volume besar, batas 50
partikel 10µm dan tidak lebih besar, serta 5 partikel >
25µm/ml
2 Uji pH pH mendekati sediaan tetes mata atropin sulfat (3,0-6,5)
3 Uji Keseragaman Volume Volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah
bila diuji satu per satu.
4 Uji Sterilitas Sediaan Steril
5 Penetapan kadar Atropin
Sulfat
Tetes mata atropine sulfat mengandung atropine sulfat
tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,0% dari
jumlah yang tertera pada etiket
B. Quality Control (QC)
19. IX. Kemasan
Kemasan
Komposisi :
Tiap tetes mata steril mengandung
Atropin Sulfat 1%
Indikasi :
Midriasis dan
Sikloplegia
Kontraindikasi :
penggunaan lensa kontak dan pasien
yang mengalami hipersensitivitas,
pasien penderita glaukoma.
No. Reg : DKL2010010046 A1
No. Batch : A 020306
Mfg. Date : Maret 2020
Exp. Date : Maret 2022
Okulatrop®
Atropin Sulfat 1%
Netto : 10 ml
Diproduksi oleh :
PT. Tubel Pharmaceutical
Jakarta - Indonesia
Okulatrop®
Atropin Sulfat 1%
Netto : 10 ml
Diproduksi oleh :
PT. Tubel Pharmaceutical
Jakarta - Indonesia
Aturan Pakai :
3 kali sehari 1 tetes atau sesuai aturan
dokter
Penyimpanan :
Simpan pada wadah tertutup rapat
dan terlindung dari cahaya
Peringatan & Perhatian :
Jangan digunakan jika larutan berubah
warna.
KETERANGAN LEBIH LENGKAP
LIHAT BROSUR
No. Reg : DKL2010010046 A1
No. Batch : A 020306
Mfg. Date : Maret 2020
Exp. Date : Maret 2022
HARUS DENGAN
RESEP DOKTER