SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KAPITA SELEKTA 2 - KELOMPOK 8
Standar dan Persyaratan Bahan Obat
Antibiotik Spektrum Sempit Sesuai
Farmakope Indonesia VI
Anggota Kelompok
Estefany Christabella (2022001124)
Ester Romauli Sirait (2022001125)
Febrina Demestria (2022001126)
Fuji Framesti (2022001127)
Siska Nurlivia (2022001197)
Dosen Penguji:
Prof. Dr. Apt. Yunahara., M.Si
01
Pendahuan
02
Materi Pokok
03
Pembahasan
04
Kesimpulan Saran
Daftar Isi
BAB
01 Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Obat memiliki regulasi khusus yang rinci dan
ketat (highly regulated) karena berhubungan
dengan keamanan dan keselamatan
manusia. Lima aspek penting yang harus
dipenuhi oleh produk obat yaitu:
a. keamanan (safety)
b. khasiat (efficacy)
c. kualitas (quality)
d. penggunaan yang rasional (rational of
use)
e. Informasi produk yang benar (the right
information)
Salah satu jenis bahan obat yang diatur oleh
Farmakope Indonesia adalah antibiotik.
Antibiotik adalah golongan senyawa, baik alami
maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia di dalam
organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh
bakteri. Berdasarkan spektrum kerjanya, antibiotik
terbagi atas dua kelompok besar, yaitu antibiotik
dengan aktivitas spektrum luas (broad-spectrum) dan
aktivitas spektrum sempit (narrow spectrum).
Antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum) bekerja
terhadap beberapa jenis bakteri saja. Antibiotik
spektrum sempit lebih baik digunakan untuk mencegah
resistensi. Oleh karena itu, untuk memastikan bahan
obat Antibiotik Spektrum Sempit aman dan efektif,
industri farmasi perlu menetapkan persyaratan dan
standar yang harus dipenuhi oleh bahan obat tersebut.
Definisi - Definisi
Obat
Bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia
Kesehatan
Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis
Farmakope Indonesia
Buku yang memuat informasi mengenai ketentuan
umum, monografi sediaan umum, monografi sediaan
obat dan bahan obat yang disertai lampiran informasi
dan penjelasan metode analisis dan prosedur pengujian
yang terdapat dalam monografi mencakup pengujian
dan penetapan secara umum, mikrobiologi, biologi, kimia
dan fisika.
Antibiotik
Golongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu
proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri.
Antibiotik Spektrum Sempit
Antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum) adalah
antibiotik yang bekerja secara khusus terhadap
segolongan jenis bakteri saja.
Resistensi
Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk
menetralisir dan melemahkan daya kerja antibiotik
1. Apa saja bahan obat antibiotik spektrum
sempit?
1. Bagaimana standar dan persyaratan
bahan obat antibiotik spektrum sempit
sesuai Farmakope Indonesia IV?
Perumusan Masalah
Tujuan
2. Mengetahui standar dan persyaratan
bahan obat antibiotik spektrum sempit
sesuai Farmakope Indonesia IV.
1. Mengetahui bahan obat antibiotik
spektrum sempit.
BAB
02
Materi Pokok
Farmakope Edisi VI
Berisikan
Pemerian, kelarutan, baku pembanding, identifikasi, susut pengeringan, sisa
pemijaran, syarat lain, penetapan potensi, penyimpanan dan penandaan
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi, khususnya terkait
dengan standardisasi, metode, dan prosedur analisis obat dan bahan obat yang
berkualitas, maka terbentuklah Farmakope Indonesia Edisi VI.
Antibiotik Spektrum Sempit
Berdasarkan
Spektrum
Kerjanya
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan dalam
larutan encer untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme
Antibiotik spektrum luas
Antibiotik yang bekerja terhadap beberapa jenis bakteri saja.
Contohnya: penisilin hanya bekerja terhadap bakteri gram positif dan
gentamisin hanya bekerja terhadap bakteri gram negatif.
Antibiotik yang bekerja terhadap lebih banyak bakteri, dapat
menghambat atau membunuh bakteri dari golongan gram negatif
maupun gram positif serta jamur. Contohnya: tetrasiklin dan
kloramfenikol
Antibiotik spektrum sempit
BAB
03 Pembahasan
Basitrasin
Pemerian Serbuk putih hingga kekuningan, tidak berbau/lemah, higroskopis
Kelarutan
Mudah larut air, larut etanol, metanol dan asam asetat glasial, tidak larut aseton,
kloroform dan eter
Baku Pembanding Basitrasin Zink
Identifikasi KLT dan prosedur uji komposisi
Susut Pengeringan Tidak lebih dari 5,0%
Sisa Pemijaran Tidak lebih dari 0,5%
Penetapan Potensi Penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi
Penyimpanan Wadah tertutup rapat di tempat sejuk
Penandaan
Non Steril (pada etiket tercantum tidak steril dan potensinya tidak dapat dijamin >60 hari
setelah dibuka) Steril (pada etiket tercantum steril/harus diproses lebih lanjut)
Syarat Lain Memenuhi syarat uji sterilitas dan endotoksin
Metronidazol
Pemerian
Hablur tidak berbau, putih-kuning pucat, stabil di udara warna lebih gelap bila
terpapar cahaya
Kelarutan
Agak sukar larut air, etanol, larut asam hidroklorida (1 dalam 2), sukar larut eter dan
kloroform
Baku Pembanding Metronidazol BPFI
Identifikasi FTIR dan HPLC
Susut Pengeringan Tidak lebih dari 5,0%
Sisa Pemijaran Tidak lebih dari 0,1%
Cemaran Organik Tidak lebih dari 0,1%, total cemaran tidak lebih dari 0,2%
Penyimpanan Wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya, pada suhu ruang terkendali
Penetapan Kadar 99,0% - 101,0%
Penisilin V
(Fenoksimetil Penisilin)
Pemerian Serbuk hablur, putih; tidak berbau
Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air; tidak larut dalam minyak lemak; mudah larut dalam
etanol dan dalam aseton
Baku Pembanding
Kalium Penisilin V BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam
wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam tempat dingin. Penisilin V BPFI;
tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Kalium Penisilin G BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan.
Identifikasi Spektrum serapan inframerah
Penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dan dingin
Penetapan Kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
Penandaan di
Etiket
Tertera digunakan hanya untuk pembuatan sediaan non-parenteral
Pirazinamida
Pemerian Serbuk hablur; putih hingga praktis putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau
Kelarutan Agak sukar larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam eter dan dalam kloroform
Baku Pembanding
Pirazinamida BPFI; lakukan pengeringan dalam desikator di atas silika gel P selama 18 jam
sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat.
Identifikasi
a. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P
menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada
Pirazinamida BPFI.
b. Spektrum serapan ultraviolet larutan (10 µg per mL) menunjukkan maksimum dan
minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Pirazinamida BPFI;
serapan jenis masing-masing, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 268 nm: berbeda tidak lebih dari
3,0 %. C. Didihkan 20 mg zat dengan 5 mL natrium hidroksida 5 N; tercium bau
amoniak.
Jarak Lebur Antara 188° dan 191°
Sisa Pemijaran Tidak lebih dari 0,1%
Penyimpanan Wadah tertutup baik
Klindamisin Fosfat
Pemerian
Serbuk hablur putih sampai hampir putih; higroskopis; tidak berbau atau praktis
tidak berbau; rasa pahit
Kelarutan
Mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol mutlak; sangat sukar larut dalam
aseton; praktis tidak larut dalam kloroform, dalam benzen dan dalam eter
Baku Pembanding Klindamisin Fosfat BPFI; tidak boleh dikeringkan
Identifikasi Spektrum serapan inframerah
Penetapan Kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
Penandaan
Jika digunakan untuk pembuatan sediaan injeksi, pada etiket harus dinyatakan
steril atau memerlukan proses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi
Neomisin Sulfat
Pemerian
Serbuk, putih sampai agak kuning atau padatan kering mirip es; tidak berbau atau
praktis tidak berbau; higroskopik; larutannya memutar bidang polarisasi ke kanan
Kelarutan
Mudah larut dalam air; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam aseton,
dalam kloroform, dan dalam eter
Baku Pembanding
Neomisin Sulfat BPFI; lakukan pengeringan dalam hampa udara, pada tekanan
tidak lebih dari 5 mmHg pada suhu 60 selama 3 jam, sebelum digunakan
Identifikasi Identifikasi secara Kromatografi lapis tipis
Susut
Pengeringan
Tidak lebih dari 8,0%
Penetapan Potensi
Lakukan penetapan seperti tertera pada Penetapan Potensi Antibiotik secara
Mikrobiologi
Wadah &
Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
BAB
04
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
1. Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri. Berdasarkan
spektrum kerjanya, antibiotik terbagi atas dua kelompok besar, yaitu antibiotik dengan
aktivitas spektrum luas (broad-spectrum) dan aktivitas spektrum sempit (narrow
spectrum). Contoh antibiotik spektrum sempit diantaranya ada basitrasin, metronidazole,
penisilin P, pirazinamida, klindamisin fosfat dan neomisin fosfat.
2. Standar uji dan persyaratan antibiotik menurut farmakope edisi VI diantaranya pemerian,
kelarutan, uji identifikasi, susut pengeringan, susut pemijaran, penetapan potensi, uji
sterilitas dan endotoksin, penetapan kadar dan cemaran organik.
Saran
Dalam menjaga mutu bahan obat antibiotik
spektrum sempit, perlu dilakukan pengujian
terstandar sesuai persyaratan yang tertulis pada
Farmakope Indonesia VI.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to PPT Kapsel 2_Kelompok 8.pptx

PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptx
PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptxPERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptx
PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptxSyifaZatalini
 
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptxPengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptxAyuSibagariang1
 
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan bekuAncaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan bekuLely Rahmawaty
 
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2fahri mey
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfPedroDaSilvaTL
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBNesha Mutiara
 
Teknologi Sediaan Fitofarmaka Semisolid
Teknologi Sediaan Fitofarmaka SemisolidTeknologi Sediaan Fitofarmaka Semisolid
Teknologi Sediaan Fitofarmaka Semisolidsucinisa
 
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RIPelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RIPujiSantoso31
 
mikrobiologi-industri-558465aeb9d4a.ppt
mikrobiologi-industri-558465aeb9d4a.pptmikrobiologi-industri-558465aeb9d4a.ppt
mikrobiologi-industri-558465aeb9d4a.pptNurJ11
 
Keracunan pestisida
Keracunan pestisidaKeracunan pestisida
Keracunan pestisidainayah9
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfMochVicky2
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikDyah Arum Anggraeni
 
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...UmmilKhair2
 
Pengolahan Minimal
Pengolahan MinimalPengolahan Minimal
Pengolahan Minimalmisspure
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganismeLutfii Kmuhh
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...khoiril anwar
 

Similar to PPT Kapsel 2_Kelompok 8.pptx (20)

PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptx
PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptxPERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptx
PERT-1_STANDARISASI_EKSTRAK.pptx
 
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptxPengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
Pengendalian pertumbuhan mikroba.pptx
 
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan bekuAncaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
 
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
Standar mikrobiologi-untuk-produk-farmasi1-2
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
2805211 (1).ppt
2805211 (1).ppt2805211 (1).ppt
2805211 (1).ppt
 
Teknologi Sediaan Fitofarmaka Semisolid
Teknologi Sediaan Fitofarmaka SemisolidTeknologi Sediaan Fitofarmaka Semisolid
Teknologi Sediaan Fitofarmaka Semisolid
 
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RIPelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
mikrobiologi-industri-558465aeb9d4a.ppt
mikrobiologi-industri-558465aeb9d4a.pptmikrobiologi-industri-558465aeb9d4a.ppt
mikrobiologi-industri-558465aeb9d4a.ppt
 
Keracunan pestisida
Keracunan pestisidaKeracunan pestisida
Keracunan pestisida
 
Pascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdfPascapanen TM 12.pdf
Pascapanen TM 12.pdf
 
sterilisasi FI VI.pdf
sterilisasi FI VI.pdfsterilisasi FI VI.pdf
sterilisasi FI VI.pdf
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
 
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
Pertemuan 1 Pengantar Teknologi Sediaan Steril MK Tekno Steril D3 STIFA Makas...
 
Pengolahan Minimal
Pengolahan MinimalPengolahan Minimal
Pengolahan Minimal
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme
 
Prinsip dasar sterilisasi
Prinsip dasar sterilisasiPrinsip dasar sterilisasi
Prinsip dasar sterilisasi
 
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
Program monitoring efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmet...
 

Recently uploaded

Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 

PPT Kapsel 2_Kelompok 8.pptx

  • 1. KAPITA SELEKTA 2 - KELOMPOK 8 Standar dan Persyaratan Bahan Obat Antibiotik Spektrum Sempit Sesuai Farmakope Indonesia VI
  • 2. Anggota Kelompok Estefany Christabella (2022001124) Ester Romauli Sirait (2022001125) Febrina Demestria (2022001126) Fuji Framesti (2022001127) Siska Nurlivia (2022001197) Dosen Penguji: Prof. Dr. Apt. Yunahara., M.Si
  • 5. LATAR BELAKANG Obat memiliki regulasi khusus yang rinci dan ketat (highly regulated) karena berhubungan dengan keamanan dan keselamatan manusia. Lima aspek penting yang harus dipenuhi oleh produk obat yaitu: a. keamanan (safety) b. khasiat (efficacy) c. kualitas (quality) d. penggunaan yang rasional (rational of use) e. Informasi produk yang benar (the right information) Salah satu jenis bahan obat yang diatur oleh Farmakope Indonesia adalah antibiotik. Antibiotik adalah golongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Berdasarkan spektrum kerjanya, antibiotik terbagi atas dua kelompok besar, yaitu antibiotik dengan aktivitas spektrum luas (broad-spectrum) dan aktivitas spektrum sempit (narrow spectrum). Antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum) bekerja terhadap beberapa jenis bakteri saja. Antibiotik spektrum sempit lebih baik digunakan untuk mencegah resistensi. Oleh karena itu, untuk memastikan bahan obat Antibiotik Spektrum Sempit aman dan efektif, industri farmasi perlu menetapkan persyaratan dan standar yang harus dipenuhi oleh bahan obat tersebut.
  • 6. Definisi - Definisi Obat Bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia Kesehatan Keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis Farmakope Indonesia Buku yang memuat informasi mengenai ketentuan umum, monografi sediaan umum, monografi sediaan obat dan bahan obat yang disertai lampiran informasi dan penjelasan metode analisis dan prosedur pengujian yang terdapat dalam monografi mencakup pengujian dan penetapan secara umum, mikrobiologi, biologi, kimia dan fisika. Antibiotik Golongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotik Spektrum Sempit Antibiotik spektrum sempit (narrow spectrum) adalah antibiotik yang bekerja secara khusus terhadap segolongan jenis bakteri saja. Resistensi Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk menetralisir dan melemahkan daya kerja antibiotik
  • 7. 1. Apa saja bahan obat antibiotik spektrum sempit? 1. Bagaimana standar dan persyaratan bahan obat antibiotik spektrum sempit sesuai Farmakope Indonesia IV? Perumusan Masalah
  • 8. Tujuan 2. Mengetahui standar dan persyaratan bahan obat antibiotik spektrum sempit sesuai Farmakope Indonesia IV. 1. Mengetahui bahan obat antibiotik spektrum sempit.
  • 10. Farmakope Edisi VI Berisikan Pemerian, kelarutan, baku pembanding, identifikasi, susut pengeringan, sisa pemijaran, syarat lain, penetapan potensi, penyimpanan dan penandaan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi, khususnya terkait dengan standardisasi, metode, dan prosedur analisis obat dan bahan obat yang berkualitas, maka terbentuklah Farmakope Indonesia Edisi VI.
  • 11. Antibiotik Spektrum Sempit Berdasarkan Spektrum Kerjanya Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan dalam larutan encer untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme Antibiotik spektrum luas Antibiotik yang bekerja terhadap beberapa jenis bakteri saja. Contohnya: penisilin hanya bekerja terhadap bakteri gram positif dan gentamisin hanya bekerja terhadap bakteri gram negatif. Antibiotik yang bekerja terhadap lebih banyak bakteri, dapat menghambat atau membunuh bakteri dari golongan gram negatif maupun gram positif serta jamur. Contohnya: tetrasiklin dan kloramfenikol Antibiotik spektrum sempit
  • 13. Basitrasin Pemerian Serbuk putih hingga kekuningan, tidak berbau/lemah, higroskopis Kelarutan Mudah larut air, larut etanol, metanol dan asam asetat glasial, tidak larut aseton, kloroform dan eter Baku Pembanding Basitrasin Zink Identifikasi KLT dan prosedur uji komposisi Susut Pengeringan Tidak lebih dari 5,0% Sisa Pemijaran Tidak lebih dari 0,5% Penetapan Potensi Penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi Penyimpanan Wadah tertutup rapat di tempat sejuk Penandaan Non Steril (pada etiket tercantum tidak steril dan potensinya tidak dapat dijamin >60 hari setelah dibuka) Steril (pada etiket tercantum steril/harus diproses lebih lanjut) Syarat Lain Memenuhi syarat uji sterilitas dan endotoksin
  • 14. Metronidazol Pemerian Hablur tidak berbau, putih-kuning pucat, stabil di udara warna lebih gelap bila terpapar cahaya Kelarutan Agak sukar larut air, etanol, larut asam hidroklorida (1 dalam 2), sukar larut eter dan kloroform Baku Pembanding Metronidazol BPFI Identifikasi FTIR dan HPLC Susut Pengeringan Tidak lebih dari 5,0% Sisa Pemijaran Tidak lebih dari 0,1% Cemaran Organik Tidak lebih dari 0,1%, total cemaran tidak lebih dari 0,2% Penyimpanan Wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya, pada suhu ruang terkendali Penetapan Kadar 99,0% - 101,0%
  • 15. Penisilin V (Fenoksimetil Penisilin) Pemerian Serbuk hablur, putih; tidak berbau Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; tidak larut dalam minyak lemak; mudah larut dalam etanol dan dalam aseton Baku Pembanding Kalium Penisilin V BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam tempat dingin. Penisilin V BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Kalium Penisilin G BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Identifikasi Spektrum serapan inframerah Penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dan dingin Penetapan Kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi Penandaan di Etiket Tertera digunakan hanya untuk pembuatan sediaan non-parenteral
  • 16. Pirazinamida Pemerian Serbuk hablur; putih hingga praktis putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau Kelarutan Agak sukar larut dalam air; sukar larut dalam etanol, dalam eter dan dalam kloroform Baku Pembanding Pirazinamida BPFI; lakukan pengeringan dalam desikator di atas silika gel P selama 18 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Identifikasi a. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Pirazinamida BPFI. b. Spektrum serapan ultraviolet larutan (10 µg per mL) menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Pirazinamida BPFI; serapan jenis masing-masing, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 268 nm: berbeda tidak lebih dari 3,0 %. C. Didihkan 20 mg zat dengan 5 mL natrium hidroksida 5 N; tercium bau amoniak. Jarak Lebur Antara 188° dan 191° Sisa Pemijaran Tidak lebih dari 0,1% Penyimpanan Wadah tertutup baik
  • 17. Klindamisin Fosfat Pemerian Serbuk hablur putih sampai hampir putih; higroskopis; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa pahit Kelarutan Mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol mutlak; sangat sukar larut dalam aseton; praktis tidak larut dalam kloroform, dalam benzen dan dalam eter Baku Pembanding Klindamisin Fosfat BPFI; tidak boleh dikeringkan Identifikasi Spektrum serapan inframerah Penetapan Kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat Penandaan Jika digunakan untuk pembuatan sediaan injeksi, pada etiket harus dinyatakan steril atau memerlukan proses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi
  • 18. Neomisin Sulfat Pemerian Serbuk, putih sampai agak kuning atau padatan kering mirip es; tidak berbau atau praktis tidak berbau; higroskopik; larutannya memutar bidang polarisasi ke kanan Kelarutan Mudah larut dalam air; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam aseton, dalam kloroform, dan dalam eter Baku Pembanding Neomisin Sulfat BPFI; lakukan pengeringan dalam hampa udara, pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg pada suhu 60 selama 3 jam, sebelum digunakan Identifikasi Identifikasi secara Kromatografi lapis tipis Susut Pengeringan Tidak lebih dari 8,0% Penetapan Potensi Lakukan penetapan seperti tertera pada Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi Wadah & Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya
  • 20. Kesimpulan 1. Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri. Berdasarkan spektrum kerjanya, antibiotik terbagi atas dua kelompok besar, yaitu antibiotik dengan aktivitas spektrum luas (broad-spectrum) dan aktivitas spektrum sempit (narrow spectrum). Contoh antibiotik spektrum sempit diantaranya ada basitrasin, metronidazole, penisilin P, pirazinamida, klindamisin fosfat dan neomisin fosfat. 2. Standar uji dan persyaratan antibiotik menurut farmakope edisi VI diantaranya pemerian, kelarutan, uji identifikasi, susut pengeringan, susut pemijaran, penetapan potensi, uji sterilitas dan endotoksin, penetapan kadar dan cemaran organik.
  • 21. Saran Dalam menjaga mutu bahan obat antibiotik spektrum sempit, perlu dilakukan pengujian terstandar sesuai persyaratan yang tertulis pada Farmakope Indonesia VI.