SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
LABORATORIUM FARMAKOLOGI II
AKADEMI FARMASI SANDI KARSA
MAKASSAR
PERCOBAAN VII
"EFEK DIURETIK"
OLEH
KELOMPOK : VI (ENAM)
KELAS : II.B
PEMBIMBING :TARMIZI TAHIR,Amd.Farm
AKADEMI FARMASI SANDI KARSA
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I.A Latar Belakang
Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa
terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor (Sulistia
Gan Gunawan. 2016).
Farmakologi dapat dirumuskan sebagai kajian bahan-bahan
berinteraksi dengan system kehidupan melalui proses kimia, khususnya
melalui peningkatan molekul regular dan pengaktifan atau penghambatan
proses-proses tubuh yang normal (Katzung,Bertam.2001).
Farmakodinamik mempelajari kegiatan obat terhadap organisme
hidup, terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi ,serta efek
terapeutis yang ditimbulkannya.
Farmakokinetik meniliti perjalanan obat, mulai dari saat
pemberiannya, bagaimana absorpsi dari usus, transpor dalam darah dan
distribusinya ketempat kerjanya dan jaringan lain (Tan Hoan Tjay. 2007).
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan
oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah,
meringankan, dan menyembuhkan penyakit (Syamsuni. 2016).
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin
atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat
lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara
tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang
memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume
darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air,
alkohol) (Tjay Tan Hoan. 2007).
Pada percobaan kali ini digunakan hewan uji mencit. Mencit memiliki
banyak keunggulan sebagai hewan percbaan yaitu siklus hidup yang relatif
pendek, jumlah anak perkelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan
mudah dalam penanganannya. Adapun kekurangannya yaitu aktivitas
terganggu bila ada manusia (Hasanah Uswatul.2015).
1.B Maksud, Tujuan dan Prinsip Percobaan
1. Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami efek diuretik suatu obat pada
hewan uji.
2. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui efek diuretiksuatu obat untuk mengetahui
mekanisme terjadinya diuresis terhadap hewan uji mencit (Mus musculus).
3. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah pengujian aktivitas obat diuretik
berdasarkan pengeluaran urin.Pada aktivitas obat spironolakton dan infusa
daun sambung nyawa dengan konsentrasi 2,4 % yang dapat digunakan
untuk membuang cairan atau garam berlebihan dari tubuh mencit(Mus
musculus) melalui pengeluaran urin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.A Teori Ringkas
Farmakologi terutama terfokus pada 2 subdisiplin yaitu
farmakodinamik dan farmakokinetik. Farmakokinetik ialah apa yang
dialami obat yang diberikan pada suatu makhlu, yaitu absirbsi, distribusi,
biotransformasi, dan ekskresi. Farmakodinamik menyangkut pengaruh
obat terhadap sel hidup, organ atau makhluk, secara keseluruhan erat
berhubungan dengan fisiologi, biokimia dan patologi (Sulistia Gan
Gunawan. 2007).
Efek obat akan hilang jika obat telah bergerak keluar dari tubuh atau
tempat aksinya, baik dalam bentuk yang tidak berubah maupun sebagai
metabolit yang dikeluarkan melalui proses ekskresi (Syamsuni. 2016).
Obat adalah bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahn-bahan obat yang
digunakan pada hewan dan manusia. Potensi kerja suatu senyawa untuk
ukuran dan konsentrasi yang dibutuhkan untuk mencapai efek tertentu
makin besar potensi kerja, makin rendah dosis (konsentrasi) yang
dibutuhkan (Mutschler Ernst. 1991).
Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin
atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat
lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara
tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang
memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume
darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air,
alkohol) (Tan Hoan Tjay. 2007).
Obat diuretik adalah obat yang berfungsi untuk meluruhkan air seni
atau obat yang berfungsi meningkatkan pembuangan air seni oleh ginjal.
Tanaman obat diuretik adalah tanaman obat yang salah satu sifatnya dapat
meluruhkan air seni diuretik (Permadi. 2006).
Cara kerja diuretik adalah penghambatan secara kompetitif
hiperaldosterinisme terjadi karena peningkatan ekskresi aldosteron oleh
korteks bertambah. Hal ini disebabkan oleh sekresi glikokortikoid tersebut
terjadi karena pembedahan, rasa takut, stress, trauma fisik, perdarahan,
asupan kalsium meningkat, asupan natrium menurun, bendungan vena
kava interior, sirosis hepatis, nefrosis, dan gagal jantung (Rahardja. 2008).
II.B Uraian bahan
II.B.1 Aquades ( Fi edisi III hal 96 )
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau,tidak
mempunyai rasa
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
II.B.2 Asam pikrat ( Fi edisi III hal 736 )
Nama resmi : TRINITROFENOL
Nama lain : Asam pikrat
Pemerian : Serbuk halus,kuning terang, tidak berbau, tidak
mudah meledak
Rumus molekul : C6H2(OH) (NO2)3
Berat molekul : 229,11
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai penandaan hewan
II.B.3 Na CMC ( Fi edisi III hal 401 )
Nama resmi : NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM
Nama lain : Natrium karboksimetilselulosa
Pemerian : Serbuk atau butiran putih atau putih kuning
gading,tidak berbau,atau hampir tidak
berbau,higroskopik
Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk
suspensikoloida,tidak berbau,tidak larut dalam
etanol (95%) dalam eter p, dan dalam pelarut
organik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pensuspensi
II.C. Uraian sampel
II.C.1. Mencit (Musmusculus )
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Musmusculus
Mencit memiliki ciri-ciri berupa bentuk tubuh kecil,berwarna
putih,memiliki siklus teratur yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang untuk pemeliharaan
mencit harus senantiasa bersih,kering,dan jauh dari kebisingan,suhu ruang
pemeliharaan juga harus dijaga kisarannya antara 18-19oCserta kelembapan
udara antara 30-40oC . ( Akbar budhi 2010 )
II.D. Uraian sampel
II.D.1. Spironolakton
Spironolakton 25mg : 100 mg. In: hipertensi esensial, edema pada penyakit
jantung kongestif, edema yang disertai peningkatan kadar aldosteron dalam
darah, ,misalnya pada sindrom nefrotik atau sinosis hati juga dinyatakan
dalam diagnosis maupun pengobatan pada hiperaldos teronisme primen. Ki:
tidak boleh diberikan pada penderita hiperkolamia atau gangguan ginjal yang
berat. Ds: 50-500mg sehari dalam dosis bagi : selanjutnya dapat ditingkatkan
sampai 400mg. Anak : 3mg/kg BB/hari dalam dosis bagi.Km: 0,05 x 10 tab
25mg .Dos 10 x 10 tab 100 mg. ( Rachardian,dani.2010 )
II.D.2. Daun sambung nyawa
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatopyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Asterales
Family : Asteraceae
Genus : Gynura
Spesies : Gynuraprocumbers ( Lour ) mers
Daun sambung nyawa adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang
basah dan sepintas menyerupai rumput berbatang tegak. Batang pohonnya
berdiameter 0,2-0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau
dan apabila tua berubah menjadi coklat. Daun sambung nyawa berbentuk
bulat telur : pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang berbulu halus
hampir tidak kelihatan.
BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan bahan yang digunakan:
1. Alat yang digunakan:
a. Batangpengaduk
b. Erlenmeyer
c. Gelaskimia
d. Gelasukur
e. Kanula
f. Kompor
g. Lumpang dan stamfer
h. Penangas air
i. Spoit oral
j. Timbangan
2. Bahan yang digunakan:
a. Air suling (H2O)
b. Asampikrat (C6H2(OH)(N02)3)
c. Eritromisin (C37H6NO13)
d. Infusadaunafrika (Vernonia Amygdalina DCI)
e. Mencit (Mus musculus)
f. Na.cmc (NATRII
CARBOXYMETHYLCELLULOSUM)
B. Cara kerja
1. Disiapkanalat dan bahan yang digunakan
2. Dibuatinfusadaunafrikadengankonsentrasi 30%
denganmenimbangsebanyak30 gram dan
memanaskandaunafrikakedalam 100 ml aquadestselama 15 menit pada
suhu 900 C
3. Dibuatsuspensieritromisin
4. Ditimbangberat badan masing-masingmencit (Mus musculus)
5. Diberipenandaan pada mencit
6. Dibuatperhitungandosis yang akandiberikan pada masing-
masingmencit (Mus musculus)
7. Diberiinfusadaunafrika pada mencit I dan mencit II dengankonsentrasi
30% sebanyak 0,03 ml pada mencit II
8. Diberisuspensiobateritromisin pada mencit III dan mencit IV sebanyak
4,22 ml pada mencit 3 dan 3,40 ml pada mencit IV
9. Diberiaquadest pada mencit V sebagaikontrolsebanyak 0,25 ml
10. Diamatipeningkatanlajunafas, penurunanaktifitas, lumpuh, kejang,
urinasi, diare, dan salivasidarimasing-
masingmencitdenganrentangwaktu 5,10,15,30 dan 60 menit.
BABI V
HASIL PENGAMATAN
IV.A Tabel hasil pengamatan
Perlakuan Berat
mencit
(g)
Volume
air (ml)
Volume
perlakuan
Mulai
berkemih
Ml
urin 10
menit
komula
tif
Kontrol
Obat
(spironolakton)
+ Na cmc
Obat
(spironolakton)
+ Na cmc
Infusa (daun
sambung
nyawa)
Infusa (daun
sambung
nyawa)
29,419
24,673
26,917
24,673
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,5 ml
0,2 ml
0,2 ml
0,2 ml
0,2 ml
4 menit
1 2 3 4
0,10,1
27,927 0,5 ml 0,2 ml 40 menit 0,3 0,3
IV.B Analisis hasil
1. Mencit 1
Volume urin yang di ekskresikan dalam ml/jamπ‘₯ 100 %
Volume air yang di berikan per oral
=
𝑂
0,5 +0,2
π‘₯ 100 %
= 0 %
2. Mencit 2
Volume urin yang di ekskresikan dalam ml/jam π‘₯ 100 %
Volume air yang di berikan per oral
=
0
0,5+0,2
π‘₯ 100 %
= 0 %
3. Mencit 3
Volume urin yang di ekskresikan dalam ml/jam π‘₯ 100 %
Volume air yang di berikan per oral
=
1,2
0,5+0,2
π‘₯ 100 %
= 0 %
4. Mencit 4
Volume urin yang di ekskresikan dalam ml/jamπ‘₯ 100 %
Volume iar yang di berikan per oral
=
0
0,5+0,2
π‘₯ 100 %
= 0 %
5. Mencit 5
Volume urin yang d ekskresikan dalam ml/jam π‘₯ 100 %
Volume air yang di berikan per oral
=
0,3
0,5+0,2
π‘₯ 100 %
= 42,857 %
IV.C Perhitungan bahan
1. Faktor konfersi
Fk = 25 mg x 0,0026
= 0,65
=
2,482
10
= 0,25 gr
2. Pembuatan suspensi spironolakton
=
250 π‘šπ‘” ~ 25 π‘šπ‘” βˆ… π‘π‘Ž π‘π‘šπ‘
100 π‘šπ‘™
=
250
100
x 1 ml
= 2,5 ml
=
0,065
2,5
= 0,026 ml
=
250
2
= 125 mg
3. Dosis pemberian mencit
a. Mencit 1 dan mencit 3 (suspensi spironolakton)
Mencit 2 :
24,673
20
x 0,26 = 0,32 ml
Mencit 3 :
26,917
20
x 0,26 = 0,34 ml
b. Mencit 4 dan 5
Mencit 4 :
27,927
20
x 0,26 = 0,36 ml
Mencit 5 :
24
20
x o,26 = o,32 ml
c. Mencit 1 (kontrol)
29,719
20
π‘₯ 1 π‘šπ‘™ = 1,50 ml
BAB V
PEMBAHASAN
Diuretik adalah obat-obat yang meningkatkan laju aliran urin. Namun
secara klinik,diuretik juga bermanfaat untuk menigkatkan laju ekskresi Na dan
anion yang menyertainya.
Pada parktikum ini digunakan infusa daun sambung nyawa dan obat
spironolakton sebagai diuretik.
Pertama-tama infusa daun sambung nyawa 2,4 % dan suspensi obat
spironolakton sebanyak 0,125 %. Setelah itu, ditimbang semua berat mencit dan
di hitung dosis pemberian oral kepada mencit, kemudiian masing-masing mencit
diberi air mineral hangat sebanyak 0,5 ml.
Pada mencit pertama yang tidak diberi perlakuan, tidak mengeluarkan urin
dari menit pertama sampai menit 40, pada mencit kedua yang diberi obat
spironolakton sebanyak 0.2 ml tidak menghasilkan urin dari menit pertama
sampai menit 40. Untuk mencit ke tiga yang diberi infusa daun sambung nyawa
sebanyak 0,2 ml juga tidak mengeluarkan urin sampai pada menit ke 40. Pada
mencit ke empat sebagai replika obat spironolakton mengeluarkan urin pada menit
ke 4 sebanyak 0,1 ml. Kemudian pada mencit ke 5 sebagai replika daun sambung
nyawa mengeluarkan urin pada menit ke 40 sebanyak 0.3 ml.
Adapun faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi yaitu:
a. Kurangnya ketelitian dalam membersihkan alat-alat sehingga bahan
terkontaminasi
b. Adanya kesalahan dalam menimbang serta menentukan dosis pemberian.
BAB VI
PENUTUP
VI.A Kesimpulan
Sampel obat spironolakton mempunyai daya diuretik lebih tinggi dan
dan dapat memberi efek diuretik yang lebih besar daripada infusa daun
sambung nyawa,karena spironolakton lebih cepat memberi reaksi diuretik.
Pada spironolakton mengeluarkan urin pada menit ke 4 sebanyak 0.1 ml
Sedangkan pada infusa daun sambung nyawa mengeluarkan urin pada
Menit ke 40 sebanyak 0,3 ml.
VI.B Saran
Sebagai praktikan kami mengharapkan agar bahan di laboratorium
dilengkapi, agar parktikum dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Dirjen
POM
Hasanah Uswatul. 2015. Analisis Pertumbuhan Mencit (Mus musculus) ICR Dari
Hasil
Perkawinan Inbreeding Dengan Pemberian Pakan AD1 Dan AD2.
Makassar: USN Alauddin.
Katzung Bertam. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika
Mutschler Ernst. 1991. Dinamika Obat. Bandung: ITB
Permadi. 2006. Tanaman Obat Pelancar Air Seni. Jakarta: Penebar Swadaya
Syamsuni. 2016. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC
Sulistia Gan Gunawan. 2016. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: UI
Tan Hoan Tjay. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Alex Media Komputindo
SKEMA KERJA
Disiapkanalat dan bahan
Dibuatinfusadaunafrikadengankonsentrasi 30% denganmenimbang 30 gram,
laludipanaskandalam 100 ml aquadestselama 15 menit
Dibuatsuspensieritromisin pada mencit
Ditimbangberat badan masing-masingmencit
Diberipenandaan pada mencit
Dibuatperhitungandosis yang akandiberikan pada masing-masingmencit
Diberiinfusadaunafrika pada mencit I dan Mencit II dengankonsenterasi 30%
sebanyak 0,04 ml pada mencit I dan mencit II sebanyak 0,03 ml
Diberisuspensiobateritromisin pada mencit III dan mencit IV. Pada mencit III
sebanyak 4,22 ml dan mencit IV sebanyak 3,40 ml
Diberiaquadest pada mencit V sebagaikontrolsebanyak 0,25 ml
Diamatipeningkatanlajunafas, penurunan, aktifitas, lumpuh, urinaria, diare, dan
salivasidarimasing-masingmencitdenganrentangwaktu 5,10,15,30 dan 60 menit

More Related Content

What's hot

Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi GranulIndra Gunawan
Β 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatNur Kasim
Β 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
Β 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
Β 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
Β 
Penanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaPenanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaAde Irma Suryani
Β 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonAndriana Andriana
Β 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
Β 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
Β 
formulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanformulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanapri cwothy
Β 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
Β 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulElvarinna Permata
Β 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.Maranata Gultom
Β 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
Β 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)aufia w
Β 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
Β 

What's hot (20)

Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
Β 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
Β 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Β 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Β 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
Β 
Penanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaPenanganan hewan coba
Penanganan hewan coba
Β 
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormonlaporan, alkaloid, anstetik, hormon
laporan, alkaloid, anstetik, hormon
Β 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Β 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
Β 
formulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutanformulasi sediaan larutan
formulasi sediaan larutan
Β 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Β 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
Β 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
Β 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
Β 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Β 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Β 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
Β 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
Β 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
Β 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
Β 

Similar to LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK

Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnalkumala11
Β 
Acuan sediaan herbal volume kelima edisi pertama
Acuan sediaan herbal volume kelima edisi pertamaAcuan sediaan herbal volume kelima edisi pertama
Acuan sediaan herbal volume kelima edisi pertamasiswanto19
Β 
Fitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiFitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiSofiaNofianti
Β 
Jurnal edi mahap
Jurnal edi mahapJurnal edi mahap
Jurnal edi mahapedy7140
Β 
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14PadmaNingsih
Β 
laporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitlaporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitIrpandi Uciha
Β 
TA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptxTA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptxfahiraalvida
Β 
1. dasar-dasar-farmakologi
1. dasar-dasar-farmakologi1. dasar-dasar-farmakologi
1. dasar-dasar-farmakologimeylidya1
Β 
Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.awarisusanti
Β 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
Β 
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxKonsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxfatunStikes
Β 
Khasiat dari buah mengkudu
Khasiat dari buah mengkuduKhasiat dari buah mengkudu
Khasiat dari buah mengkuduHelmon Chan
Β 
Flavonoid pada sarang semut
Flavonoid pada sarang semutFlavonoid pada sarang semut
Flavonoid pada sarang semutnoviana anjar
Β 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Haniatur Rohmah
Β 
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxKELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxSantikaramina
Β 
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSARAntihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSARirmalawai
Β 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologiSofie Via
Β 

Similar to LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK (20)

Terjemahan Jurnal
Terjemahan JurnalTerjemahan Jurnal
Terjemahan Jurnal
Β 
Acuan sediaan herbal volume kelima edisi pertama
Acuan sediaan herbal volume kelima edisi pertamaAcuan sediaan herbal volume kelima edisi pertama
Acuan sediaan herbal volume kelima edisi pertama
Β 
Fitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasiFitoterapi antiinflamasi
Fitoterapi antiinflamasi
Β 
Jurnal edi mahap
Jurnal edi mahapJurnal edi mahap
Jurnal edi mahap
Β 
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Farmakologi-farrmakologi dasar pertemuan 14
Β 
Praktikum v
Praktikum vPraktikum v
Praktikum v
Β 
Uteronika
UteronikaUteronika
Uteronika
Β 
laporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencitlaporan singkat anfiswan mencit
laporan singkat anfiswan mencit
Β 
TA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptxTA ANTIINFLAMASI.pptx
TA ANTIINFLAMASI.pptx
Β 
1. dasar-dasar-farmakologi
1. dasar-dasar-farmakologi1. dasar-dasar-farmakologi
1. dasar-dasar-farmakologi
Β 
Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.Metabolit sekunder hewan laut.
Metabolit sekunder hewan laut.
Β 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Β 
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptxKonsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Konsep Farmakologi Keperawatan D3 kep.pptx
Β 
Khasiat dari buah mengkudu
Khasiat dari buah mengkuduKhasiat dari buah mengkudu
Khasiat dari buah mengkudu
Β 
Flavonoid pada sarang semut
Flavonoid pada sarang semutFlavonoid pada sarang semut
Flavonoid pada sarang semut
Β 
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1Makalah tanaman obat fix(1) 1
Makalah tanaman obat fix(1) 1
Β 
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptxKELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
KELOMPOK 7- TOKSISITAS HATI.pptx
Β 
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSARAntihistamin  FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Antihistamin FARMAKOLOGI 2 AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR
Β 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
Β 
Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2Presentasidahsyat xamthone2
Presentasidahsyat xamthone2
Β 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
Β 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
Β 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
Β 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
Β 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
Β 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
Β 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
Β 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Β 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Β 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Β 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
Β 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
Β 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Β 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Β 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Β 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Β 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
Β 

LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK

  • 1. LABORATORIUM FARMAKOLOGI II AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR PERCOBAAN VII "EFEK DIURETIK" OLEH KELOMPOK : VI (ENAM) KELAS : II.B PEMBIMBING :TARMIZI TAHIR,Amd.Farm AKADEMI FARMASI SANDI KARSA MAKASSAR 2018
  • 2. BAB I PENDAHULUAN I.A Latar Belakang Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor (Sulistia Gan Gunawan. 2016). Farmakologi dapat dirumuskan sebagai kajian bahan-bahan berinteraksi dengan system kehidupan melalui proses kimia, khususnya melalui peningkatan molekul regular dan pengaktifan atau penghambatan proses-proses tubuh yang normal (Katzung,Bertam.2001). Farmakodinamik mempelajari kegiatan obat terhadap organisme hidup, terutama cara dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologi ,serta efek terapeutis yang ditimbulkannya. Farmakokinetik meniliti perjalanan obat, mulai dari saat pemberiannya, bagaimana absorpsi dari usus, transpor dalam darah dan distribusinya ketempat kerjanya dan jaringan lain (Tan Hoan Tjay. 2007). Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yangdipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit (Syamsuni. 2016). Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara
  • 3. tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) (Tjay Tan Hoan. 2007). Pada percobaan kali ini digunakan hewan uji mencit. Mencit memiliki banyak keunggulan sebagai hewan percbaan yaitu siklus hidup yang relatif pendek, jumlah anak perkelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi dan mudah dalam penanganannya. Adapun kekurangannya yaitu aktivitas terganggu bila ada manusia (Hasanah Uswatul.2015).
  • 4. 1.B Maksud, Tujuan dan Prinsip Percobaan 1. Maksud Percobaan Untuk mengetahui dan memahami efek diuretik suatu obat pada hewan uji. 2. Tujuan Percobaan Untuk mengetahui efek diuretiksuatu obat untuk mengetahui mekanisme terjadinya diuresis terhadap hewan uji mencit (Mus musculus). 3. Prinsip Percobaan Prinsip dari percobaan ini adalah pengujian aktivitas obat diuretik berdasarkan pengeluaran urin.Pada aktivitas obat spironolakton dan infusa daun sambung nyawa dengan konsentrasi 2,4 % yang dapat digunakan untuk membuang cairan atau garam berlebihan dari tubuh mencit(Mus musculus) melalui pengeluaran urin.
  • 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.A Teori Ringkas Farmakologi terutama terfokus pada 2 subdisiplin yaitu farmakodinamik dan farmakokinetik. Farmakokinetik ialah apa yang dialami obat yang diberikan pada suatu makhlu, yaitu absirbsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi. Farmakodinamik menyangkut pengaruh obat terhadap sel hidup, organ atau makhluk, secara keseluruhan erat berhubungan dengan fisiologi, biokimia dan patologi (Sulistia Gan Gunawan. 2007). Efek obat akan hilang jika obat telah bergerak keluar dari tubuh atau tempat aksinya, baik dalam bentuk yang tidak berubah maupun sebagai metabolit yang dikeluarkan melalui proses ekskresi (Syamsuni. 2016). Obat adalah bentuk-bentuk sediaan tertentu dari bahn-bahan obat yang digunakan pada hewan dan manusia. Potensi kerja suatu senyawa untuk ukuran dan konsentrasi yang dibutuhkan untuk mencapai efek tertentu makin besar potensi kerja, makin rendah dosis (konsentrasi) yang dibutuhkan (Mutschler Ernst. 1991). Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran urin atau kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Obat-obat lainnya yang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam definisi ini, misalnya zat yang
  • 6. memperkuat kontraksi jantung (digoksin, teofilin), memperbesar volume darah (dekstran) atau merintangi sekresi hormon antidiuretik ADH (air, alkohol) (Tan Hoan Tjay. 2007). Obat diuretik adalah obat yang berfungsi untuk meluruhkan air seni atau obat yang berfungsi meningkatkan pembuangan air seni oleh ginjal. Tanaman obat diuretik adalah tanaman obat yang salah satu sifatnya dapat meluruhkan air seni diuretik (Permadi. 2006). Cara kerja diuretik adalah penghambatan secara kompetitif hiperaldosterinisme terjadi karena peningkatan ekskresi aldosteron oleh korteks bertambah. Hal ini disebabkan oleh sekresi glikokortikoid tersebut terjadi karena pembedahan, rasa takut, stress, trauma fisik, perdarahan, asupan kalsium meningkat, asupan natrium menurun, bendungan vena kava interior, sirosis hepatis, nefrosis, dan gagal jantung (Rahardja. 2008).
  • 7. II.B Uraian bahan II.B.1 Aquades ( Fi edisi III hal 96 ) Nama resmi : AQUA DESTILLATA Nama lain : Air suling Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau,tidak mempunyai rasa Rumus molekul : H2O Berat molekul : 18,02 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai pelarut II.B.2 Asam pikrat ( Fi edisi III hal 736 ) Nama resmi : TRINITROFENOL Nama lain : Asam pikrat Pemerian : Serbuk halus,kuning terang, tidak berbau, tidak mudah meledak Rumus molekul : C6H2(OH) (NO2)3 Berat molekul : 229,11 Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai penandaan hewan
  • 8. II.B.3 Na CMC ( Fi edisi III hal 401 ) Nama resmi : NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM Nama lain : Natrium karboksimetilselulosa Pemerian : Serbuk atau butiran putih atau putih kuning gading,tidak berbau,atau hampir tidak berbau,higroskopik Kelarutan : Mudah mendispersi dalam air, membentuk suspensikoloida,tidak berbau,tidak larut dalam etanol (95%) dalam eter p, dan dalam pelarut organik Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat Kegunaan : Sebagai pensuspensi
  • 9. II.C. Uraian sampel II.C.1. Mencit (Musmusculus ) Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Class : Mammalia Ordo : Rodentia Family : Muridae Genus : Mus Spesies : Musmusculus Mencit memiliki ciri-ciri berupa bentuk tubuh kecil,berwarna putih,memiliki siklus teratur yaitu 4-5 hari. Kondisi ruang untuk pemeliharaan mencit harus senantiasa bersih,kering,dan jauh dari kebisingan,suhu ruang pemeliharaan juga harus dijaga kisarannya antara 18-19oCserta kelembapan udara antara 30-40oC . ( Akbar budhi 2010 )
  • 10. II.D. Uraian sampel II.D.1. Spironolakton Spironolakton 25mg : 100 mg. In: hipertensi esensial, edema pada penyakit jantung kongestif, edema yang disertai peningkatan kadar aldosteron dalam darah, ,misalnya pada sindrom nefrotik atau sinosis hati juga dinyatakan dalam diagnosis maupun pengobatan pada hiperaldos teronisme primen. Ki: tidak boleh diberikan pada penderita hiperkolamia atau gangguan ginjal yang berat. Ds: 50-500mg sehari dalam dosis bagi : selanjutnya dapat ditingkatkan sampai 400mg. Anak : 3mg/kg BB/hari dalam dosis bagi.Km: 0,05 x 10 tab 25mg .Dos 10 x 10 tab 100 mg. ( Rachardian,dani.2010 ) II.D.2. Daun sambung nyawa Regnum : Plantae Divisi : Spermatopyta Class : Dicotyledonae Ordo : Asterales Family : Asteraceae Genus : Gynura Spesies : Gynuraprocumbers ( Lour ) mers Daun sambung nyawa adalah suatu jenis tumbuhan yang berbatang basah dan sepintas menyerupai rumput berbatang tegak. Batang pohonnya berdiameter 0,2-0,7 cm. Kulit luar berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau dan apabila tua berubah menjadi coklat. Daun sambung nyawa berbentuk bulat telur : pada tepinya bergerigi dengan jarak agak jarang berbulu halus hampir tidak kelihatan.
  • 11. BAB III METODE KERJA A. Alat dan bahan yang digunakan: 1. Alat yang digunakan: a. Batangpengaduk b. Erlenmeyer c. Gelaskimia d. Gelasukur e. Kanula f. Kompor g. Lumpang dan stamfer h. Penangas air i. Spoit oral j. Timbangan 2. Bahan yang digunakan: a. Air suling (H2O) b. Asampikrat (C6H2(OH)(N02)3) c. Eritromisin (C37H6NO13) d. Infusadaunafrika (Vernonia Amygdalina DCI) e. Mencit (Mus musculus) f. Na.cmc (NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM)
  • 12. B. Cara kerja 1. Disiapkanalat dan bahan yang digunakan 2. Dibuatinfusadaunafrikadengankonsentrasi 30% denganmenimbangsebanyak30 gram dan memanaskandaunafrikakedalam 100 ml aquadestselama 15 menit pada suhu 900 C 3. Dibuatsuspensieritromisin 4. Ditimbangberat badan masing-masingmencit (Mus musculus) 5. Diberipenandaan pada mencit 6. Dibuatperhitungandosis yang akandiberikan pada masing- masingmencit (Mus musculus) 7. Diberiinfusadaunafrika pada mencit I dan mencit II dengankonsentrasi 30% sebanyak 0,03 ml pada mencit II 8. Diberisuspensiobateritromisin pada mencit III dan mencit IV sebanyak 4,22 ml pada mencit 3 dan 3,40 ml pada mencit IV 9. Diberiaquadest pada mencit V sebagaikontrolsebanyak 0,25 ml 10. Diamatipeningkatanlajunafas, penurunanaktifitas, lumpuh, kejang, urinasi, diare, dan salivasidarimasing- masingmencitdenganrentangwaktu 5,10,15,30 dan 60 menit.
  • 13. BABI V HASIL PENGAMATAN IV.A Tabel hasil pengamatan Perlakuan Berat mencit (g) Volume air (ml) Volume perlakuan Mulai berkemih Ml urin 10 menit komula tif Kontrol Obat (spironolakton) + Na cmc Obat (spironolakton) + Na cmc Infusa (daun sambung nyawa) Infusa (daun sambung nyawa) 29,419 24,673 26,917 24,673 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,2 ml 0,2 ml 0,2 ml 0,2 ml 4 menit 1 2 3 4 0,10,1
  • 14. 27,927 0,5 ml 0,2 ml 40 menit 0,3 0,3 IV.B Analisis hasil 1. Mencit 1 Volume urin yang di ekskresikan dalam ml/jamπ‘₯ 100 % Volume air yang di berikan per oral = 𝑂 0,5 +0,2 π‘₯ 100 % = 0 % 2. Mencit 2
  • 15. Volume urin yang di ekskresikan dalam ml/jam π‘₯ 100 % Volume air yang di berikan per oral = 0 0,5+0,2 π‘₯ 100 % = 0 % 3. Mencit 3 Volume urin yang di ekskresikan dalam ml/jam π‘₯ 100 % Volume air yang di berikan per oral = 1,2 0,5+0,2 π‘₯ 100 % = 0 % 4. Mencit 4 Volume urin yang di ekskresikan dalam ml/jamπ‘₯ 100 % Volume iar yang di berikan per oral = 0 0,5+0,2 π‘₯ 100 % = 0 % 5. Mencit 5 Volume urin yang d ekskresikan dalam ml/jam π‘₯ 100 % Volume air yang di berikan per oral = 0,3 0,5+0,2 π‘₯ 100 % = 42,857 % IV.C Perhitungan bahan 1. Faktor konfersi Fk = 25 mg x 0,0026 = 0,65
  • 16. = 2,482 10 = 0,25 gr 2. Pembuatan suspensi spironolakton = 250 π‘šπ‘” ~ 25 π‘šπ‘” βˆ… π‘π‘Ž π‘π‘šπ‘ 100 π‘šπ‘™ = 250 100 x 1 ml = 2,5 ml = 0,065 2,5 = 0,026 ml = 250 2 = 125 mg 3. Dosis pemberian mencit a. Mencit 1 dan mencit 3 (suspensi spironolakton) Mencit 2 : 24,673 20 x 0,26 = 0,32 ml Mencit 3 : 26,917 20 x 0,26 = 0,34 ml b. Mencit 4 dan 5 Mencit 4 : 27,927 20 x 0,26 = 0,36 ml Mencit 5 : 24 20 x o,26 = o,32 ml c. Mencit 1 (kontrol) 29,719 20 π‘₯ 1 π‘šπ‘™ = 1,50 ml
  • 17. BAB V PEMBAHASAN Diuretik adalah obat-obat yang meningkatkan laju aliran urin. Namun secara klinik,diuretik juga bermanfaat untuk menigkatkan laju ekskresi Na dan anion yang menyertainya. Pada parktikum ini digunakan infusa daun sambung nyawa dan obat spironolakton sebagai diuretik. Pertama-tama infusa daun sambung nyawa 2,4 % dan suspensi obat spironolakton sebanyak 0,125 %. Setelah itu, ditimbang semua berat mencit dan di hitung dosis pemberian oral kepada mencit, kemudiian masing-masing mencit diberi air mineral hangat sebanyak 0,5 ml. Pada mencit pertama yang tidak diberi perlakuan, tidak mengeluarkan urin dari menit pertama sampai menit 40, pada mencit kedua yang diberi obat spironolakton sebanyak 0.2 ml tidak menghasilkan urin dari menit pertama sampai menit 40. Untuk mencit ke tiga yang diberi infusa daun sambung nyawa sebanyak 0,2 ml juga tidak mengeluarkan urin sampai pada menit ke 40. Pada mencit ke empat sebagai replika obat spironolakton mengeluarkan urin pada menit ke 4 sebanyak 0,1 ml. Kemudian pada mencit ke 5 sebagai replika daun sambung nyawa mengeluarkan urin pada menit ke 40 sebanyak 0.3 ml. Adapun faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi yaitu: a. Kurangnya ketelitian dalam membersihkan alat-alat sehingga bahan terkontaminasi b. Adanya kesalahan dalam menimbang serta menentukan dosis pemberian.
  • 18. BAB VI PENUTUP VI.A Kesimpulan Sampel obat spironolakton mempunyai daya diuretik lebih tinggi dan dan dapat memberi efek diuretik yang lebih besar daripada infusa daun sambung nyawa,karena spironolakton lebih cepat memberi reaksi diuretik. Pada spironolakton mengeluarkan urin pada menit ke 4 sebanyak 0.1 ml Sedangkan pada infusa daun sambung nyawa mengeluarkan urin pada Menit ke 40 sebanyak 0,3 ml. VI.B Saran Sebagai praktikan kami mengharapkan agar bahan di laboratorium dilengkapi, agar parktikum dapat berjalan dengan baik.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Dirjen POM Hasanah Uswatul. 2015. Analisis Pertumbuhan Mencit (Mus musculus) ICR Dari Hasil Perkawinan Inbreeding Dengan Pemberian Pakan AD1 Dan AD2. Makassar: USN Alauddin. Katzung Bertam. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika Mutschler Ernst. 1991. Dinamika Obat. Bandung: ITB Permadi. 2006. Tanaman Obat Pelancar Air Seni. Jakarta: Penebar Swadaya Syamsuni. 2016. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: EGC Sulistia Gan Gunawan. 2016. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: UI Tan Hoan Tjay. 2007. Obat-Obat Penting. Jakarta: Alex Media Komputindo
  • 20. SKEMA KERJA Disiapkanalat dan bahan Dibuatinfusadaunafrikadengankonsentrasi 30% denganmenimbang 30 gram, laludipanaskandalam 100 ml aquadestselama 15 menit Dibuatsuspensieritromisin pada mencit Ditimbangberat badan masing-masingmencit Diberipenandaan pada mencit Dibuatperhitungandosis yang akandiberikan pada masing-masingmencit Diberiinfusadaunafrika pada mencit I dan Mencit II dengankonsenterasi 30% sebanyak 0,04 ml pada mencit I dan mencit II sebanyak 0,03 ml Diberisuspensiobateritromisin pada mencit III dan mencit IV. Pada mencit III sebanyak 4,22 ml dan mencit IV sebanyak 3,40 ml Diberiaquadest pada mencit V sebagaikontrolsebanyak 0,25 ml
  • 21. Diamatipeningkatanlajunafas, penurunan, aktifitas, lumpuh, urinaria, diare, dan salivasidarimasing-masingmencitdenganrentangwaktu 5,10,15,30 dan 60 menit