Psikologi ibu dan anak sepanjang siklus kehidupan meliputi tahapan adaptasi psikologi seperti bayi, balita, usia sekolah, dan remaja. Pada setiap tahapan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi seperti teori perkembangan, faktor endogen dan eksogen, serta masalah-masalah psikologi khas pada anak beserta kebutuhan bimbingannya.
penjelasan singkat tentang psikologi khususnya psikologi social. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologidapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundtmendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Sejarah psikologi[sunting | sunting sumber]
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.[3]
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaa
penjelasan singkat tentang psikologi khususnya psikologi social. Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologidapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundtmendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Sejarah psikologi[sunting | sunting sumber]
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.[3]
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaa
3. Definisi ????
Psikologi Yunani Psyche Jiwa, Nyawa
Logos Ilmu
Psikologi : Ilmu yang mempelajari jiwa
Ilmu Pengetahuan diamati, diukur, dicatat
Jiwa Perilaku
J.B Watson (1878-1958) : ilmu yg mempelajari
perilaku krn perilaku dianggap lebih mudah
diamati, dicatat dan diukur.
4. Sejarah Psikologi
Rene Descrates (1959-1650) Manusia mempunyai
2 unsur Jiwa & raga
Abad 19 eksperimen fisika, fisiologi & kimia
Thn 1860 Gustav T F & Ernest (dkter ahli
matematika & fisika) menerbitkan buku
“Elements of Psychophhysics” eksperimen
penginderaan & perasaan
Wilhelm Wundt (dkter ahli fisika) mendirikan lab
psikologi di Leipzig (jerman) awal lahirnya
psikologi sebgi ilmu yg mandiri
5. Sejarah psikologi di Indonesia
Thn 1953 Prof. Slamet Imam Santosa
lembaga pend psikologi I d Indonesia d luar
kur FK
Thn 1960 Lembaga sejajar dengan fak lain
Thn 1961 T’bentuk Fak Psikologi d UNPAD
Thn 1964 Jur Psikologi Fak ilmu pend UGM
7. Aliran Psikodinamika
Sigmund Freud (1856 – 1939) “Jiwa yg aktif”
Psikodinamika >< psikoanalisis
Menyelidiki proses kejiwaan yang berada
dalam alam bawah sadar manusia.
Hipnotis, analisa mimpi
8. Aliran Behaviorisme
Ivan pavlov (1849-1936), John B Watson
(1878-1958), karl S Lashley (1890-1936),
Skinner (1904-1990)
Mempelajari cara pikir yg saling b’hubungan &
mencoba untuk menemukan hukum yg
menggambarkan & menjelaskan tingkah laku
tanpa mengkaitkannya dgn konsep kesadaran
atau mentalitas. Ilmu pasti (proses)
9. Aliran Gestalt
Max wertheimer (1880-1943), Wolfgang Kohler
(1887-1967), Kurt koffka (1886-1941)
Mengkaji masalah tingkah laku & pengalaman
sebagai satu kesatuan totalitas
Ajaran : melihat keseluruhan jauh lebih berarti
dari pd melihat bagian perbagian
10. Aliran Humanistic
Abraham Maslow (1908-1970) : Teori aktualisasi diri
& hirarki kebutuhan
Carl Rogers (1902-1987) : membhas kepribadian yg
sehat
Fenomenologi yg mengkaji masalah kesehatan
mental dgn segala atribut positifnya
(kebahagiaan, kesenagan, kegembiraan, kebaikan,
kasih syng, berbagi & kedermawanan)
11. Ruang Lingkup Psikologi
(1. Psikologi Teoritis)
Psikologi Umum
Menggali &
menyelidiki kegiatan
psikis manusia
secara umum,
mencari kaidah serta
dalil yg umum u/ keg
psikis tersebut
Psikologi Khusus
Hal-hal spesifik
dipelajari u/
mengetahui
deskripsi dari suatu
kasus
12. Ruang Lingkup Psikologi
(2. Psikologi Praktis)
• Kepribadian & Perkembangan
Psikodiagnostik
• Membantu mengatasi masalah
psikologis (depresi)
Psikologi Klinis/
Konseling
• Pelatihan motvasi karyawan
• Analisis Jabat
• Seleksi Karyawan
Psikologi
Industry
13. Ruang Lingkup Psikologi
(2. Psikologi Praktis)
• Penjurusan, Proses Belajar
• Evaluasi Belajar
Psikologi
Pendidikan
• Sebab-sebab melakukan
tindakan kejahatan
Psikologi
Kriminal
• Proses penyembuhan
Psikologi
Perawatan
14. Ruang Lingkup Psikologi
(3. Psikologi Khusus)
•Kegiatan psikis
manusia dri lahir
sampai usia lanjut
Psikologi
Perkembangan
•Mengenal
tipe/jenis
kepribadian
Psikologi
Kepribadian
15. Ruang Lingkup Psikologi
(3. Psikologi Khusus)
• Situasi kondisi dlm
klp/massa dlm kgiatan
manusia d pelajari dlm
hub dgn situasi sosial
Psikologi Sosial
• Mempelajari gangguan
psikis, emosional &
perilaku menyimpang
pada umumnya
Psikolopatologi
17. Teori Pembentukan Perilaku
Teori Skinner
Perilaku adalah respons
seseorang terhadap
stimulus dari luar diri
(lingkungan)
• Respondent respon :
respon yang muncul
akibat stimulus tertentu
• Operant response :
respons yang timbul
akibat rangsangan
Teori Ian Pavlov
Perilaku adalah akibat
dari interaksi proses
psikis dan fisiologis yang
bermuara dari otak.
18. Teori Pembentukan Perilaku
Teori Kohler
(Teori Kognitifitas)
Pembentukan perilaku
manusia adalah respons
kognitif terhadap stimulus,
seperti pengamatan, ide-
ide atau keyakinannya.
Teori JB Watson
(Teori Behavioristik)
Pembentukan perilaku
manusia adalah hasil
hubungan respons
dengan stimulus. Manusia
tidak mampu dalam
menentukan perilaku
tanpa stimulus.
19. Teori Pembentukan Perilaku
Teori Kurt Lewin
(Teori Psikologi Lingkungan)
Perilaku manusia adalah
keseimbangan antara
kekuatan pendorong dan
kekuatan penahan.
Pembentukan perilaku
manusia terjadi akibat
ketidakseimbangan
antara kekuatan
pendorong dan penahan.
Teori Bandura
(Teori belajar)
Perilaku terbentuk akibat
ineraksi antara person
dengan lingkungannya
dan adanya proses imitasi
model.
20. Teori Pembentukan Perilaku
Teori Lawrence Green
Green menganalisa
pembentukan perilaku
manusia dari sisi
kesehatan. Green
berkeyakinan bahwa
kesehatan seseorang
atau masyarakat
dipengaruhi faktor
perilaku dalam diri dan
perilaku luar diri.
Teori Snehandu B Kars
Perilaku kesehatan
seseorang ditentukan
niat terhadap objek
kesehatan, dukungan
dari masyarakat
sekitarnya, informasi
tentang kesehatan,
kebebasan individu
untuk mengambil
keputusan.
21. Teori Pembentukan Perilaku
Teori Abraham Maslow
Pembentukan perilaku
manusia adalah akibat
kebutuhan-kebutuhan
dalam diri seperti
kebutuhan fisiologi, rasa
aman, harga diri, sosial
dan aktualisasi diri.
22. Proses Terjadinya Perubahan Perilaku
Perubahan
secara alami
Perubahan
terencana
Penerimaan
informasi/
pengetahuan
Perubahan
kondisi fisiologi
Kesedian untuk
berubah
24. Faktor penyebab perubahan perilaku
1. Emosi
Emosi adalah interaksi kompleks yang
berhubungan dengan kegiatan atau
perubahan-perubahan secara mendalam dan
hasil pengalaman dari rangsangan eksternal
dan keadaan fisiologis.
bentuk emosi marah, sedih, gembira,
bahagia, cemas, takut dan benci.
25. Faktor penyebab perubahan perilaku
2. Persepsi
adalah pengalaman yang dihasilkan melalui
indera penglihatan, pendengaran dan
penciuman.
3. Motivasi
motivasi diartikan sebagai dorongan dalam
diri untuk bertindak guna mencapai sesuatu
tujuan.
26. Faktor penyebab perubahan perilaku
4. Belajar
belajar adalah salah satu dasar memahami
perilaku manusia, karena belajar
berhubungan erat dengan kematangan dan
perkembangan fisik, emosi, motivasi, perilaku
sosial dan kepribadian. Seseorang mampu
merubah perilaku sebelumnya atau
mempertahankan perilakunya.
28. TAHAP-TAHAP PROSES ADAPTASI
Adaptif
Kelly (1978), Patton (1986), Reynolds (1978)
Penyesuaian diri manusia dgn lingkungan
kegiatan umum sehari-hari sesuai dgn umur
• Frustasi
• Konflik
30. Proses Adaptif Psikologi pada Wanita
Sepanjang Daur Kehidupannya
BAYI
- Suhu
- Bernafas
- Mengisap dan Menelan
- Pembuangan
31. Kondisi yang mempengaruhi
penyesuaian kehidupan pascanatal
• Lingkungan Pranatal
• Jenis Persalinan
• Pengalaman yang berhubungan dengan
persalinan penggunaan obat2an, mudah a/
sulit bayi dapat bernafas
• Lamanya periode kehamilan
• Sikap orang tua
• Perawatan Pascanatal
32. Balita
Beberapa hal penting yg berpengaruh pada
kehidupan anak-anak
- Kesehatan
- Lingkungan
- Kasih sayang
- Melatih kreatifitas
33. Usia Sekolah
Penyesuaian diri “Model”
Remaja
13 – 18 Thn
- Intensitas emosi Perubahan fisik &
Psikologis
- Perubahan tubuh, minat & peran
- Sikap ambivalen Menuntut kebabsan,
meragukan kemampuan dirinya, & tkut
bertanggungjawab
37. Out Line
Keadaan Psikologi Bayi dan Anak
Faktor yang m’pengaruhi p’kembangan psikologi
Masalah Psikologi pada Anak
Kebutuhan bimbingan psikologi
Perkembangan Psikologi pada Anak
38. Keadaan Psikologi Bayi dan Anak
Bayi
2 Ciri khusus emosi pd bayi :
• Perilaku berlebihan Marah, Senang & Takut
• Mudah terkondisi
Tahun 1 : Bayi dalam keadaan seimbang (ramah,
mudah d rawat & menyenangkan)
Pertnghan Tahun 2 : Bayi mnjdi rewel, tdk kooperatif &
sulit di hadapi
Perilaku sosial & menyenangkan akan kembali sebelum
masa bayi berakhir
39. Anak
Hal penting b’kaitan dgn Psikologi anak :
• Moralitas paksaan anak belajar mematuhi
peraturan secara otomatis b’dasarkan hukuman &
pujian
• Minat anak agama, tubuh manusia, seks,
pakaian, cita2 & pekerjaan masa depan
• Menguasai peran seks mempengaruhi
perilaku, penampilan & sikap
• Hubungan antara keluaga membentuk konsep
diri anak
Keadaan Psikologi Bayi dan Anak
40. • Kebahagiaan anak keadaan d rumah <
keadaan d luar rumah (penerimaan/dukungan,
kasih syng & prestasi
• Awal masa anak belajar & mencoba hal baru
• Akhir masa anak memngembangkan kode
moral dipengaruhi oleh standar moral
kelompoknya
41. Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Psikologi
1. Teori Perkembangan Manusia
• Aliran Nativisme: Plato, Desccrates, Scopenhaur
Menekankan pd faktor bawaan anak kecil
adlh orng dewasa yg b’tbh kecil (pendidikan &
lingkungan tdk akan mengubah perkmbngn
psikologi seseorang)
42. Aliran Empirisme
John Locke (1632-1704)
Aliran ini berpendapat :
Manusia lahir seperti
kertas putih
membentuk
seseorang adlh
lingkungan dan
bawaan tidak ada
pengaruhnya
Teori konvergensi
William Stern (1871-
1938)
Teori ini berpendapat :
Bawaan & Lingkungan
perkembangan
psikologi
Bakat dpt
dimaksimalkan jika
berada dalam
lingkungan yg sesuai
43. 2. Faktor yg mempengaruhi perkembangan :
• Faktor Endogen dibawa sejak lahir Darah
• Faktor Eksogen didapatkan dri luar
pengalaman, pendidikan, alam sekitar
44. Masalah Psikologi pada Anak
• Gangguan belajar membaca (disfleksia)
• Gangguan belajar menulis (disgrafia)
• Gangguan belajar mengeja (disortografia)
• Gangguan belajar matematika (diskalkulia)
• Ganngguan konsentrasi & hiperaktifitas
(attention deficit hyperactivity disorder)
• Gangguan dlm mengakses informasi panca indera
(autisme)
• takut/minder bersosialisasi (phobia)
45. Kebutuhan Bimbingan Psikologi
Bimbingan psikologi dilakukan identifikasi
B’berapa yg hrus d kuasai konselor :
• Motif & Motivasi
Motif primer ada sjk lahir (makan,minum,
b’nafas)
Motif sekunder hrus dipelajari (pendidikan)
46. • Bawaan dan Lingkungan
manusia memiliki sesuatu yg sdh ada sejak lahir
dan pengalaman yang didapatkan dri lingkungan
• Perkembangan Individu
melihat arah perkmbngn individu d ms yg akan dtng
• Belajar
Upaya untk menguasai sesuatu (kognitif, afektif &
psikomotorik)
• Kepribadian
organisasi dinamis dlm individu sbgi sistem
psikofisis yg menentukan cr khas dlm menyesuaikan
diri trhdp lingkungan
47. Perkembangan Psikologi pada Anak
1. Masa Pra-sekolah
(Pra sekolah 3-4 thn toddler/4-5 thn pra
sekolah). P’kmbngn psikologisnya meliputi :
• Dpt berfikir scr urut & sistematis
• Dpt diajarkan etika & moral
• Usia raja diraja (ngambek, perilaku agresif)
• Pengayaan gerak/keterampilan
• Melatih keterampilan dasar yg benar
• Rs senang pd olahraga
• Menanmkan kebiasaan yg baik
• Pandai meniru gerakan
48. 2. Masa Sekolah
Perkembangan psikologis ms sekolah (7-12 thn) :
a. Usia 7-9 thn :
• Berimajinasi serta menyenangi suara &
gerak ritmik
• Menyukai pengulangan aktifitas
• Rasa ingin tahu besar
• Menginginkan sesuatu yg dibutuhkan
• Mudah gembira bila dipuji & mudah
menagis jika dikritik
• Senang meniru idola
• Selalu ingin persetujuan orang dewasa
tntang apa yg diperbuat
49. b. Usia 10-12 Thn
• Laki2 & Perempuan menyukai permainan yg
aktif
• Minat olahraga yg kompetitif meningkat
• Bangga bila menguasai keterampilan &
berusaha meningkatkan rasa bangga
• Selalu berbuat sesuatu untuk memperoleh
perhatian
• Memiliki kepercyaan yg tinggi
• Mudah gembira
• Emosi tdk stabil
• Mulai memahami waktu & ingin mencapai
sesuatu pd waktunya
50. 3. Masa Pubertas
Perkembangan psikologisnya meliputi :
a. Sering merasa gelisah & resah
b. Terkadang konflik batin dgn orang tua
c. Minat meluas & tidak menetap
d. Pergaulan mulai berkelompok
e. Mulai menganal lawan jenis
52. Tugas Kelompok :
• Sampul, dftar isi, kt pengantar, BAB 1
(pendahuluan), BAB II (tinjauan pustaka), Bab
III (Kesimpulan) Maksimal 15 hal
• Times new roman, font 12, spasi 1,5
• Buat PPT, Max 20 slide
• Sampul hijau
53. Proses perubahan psikologi pd wanita
sepanjang siklus hidupnya
1. Wanita sebagai remaja (klp 1)
a. Remaja putri pd masa pubertas
b. Wanita pd masa adolesence
• Definisi remaja
• Kriteria remaja
• Ciri perkembangan
• Tugas perkembangan
• Perkembangan fisik (laki2 & perempuan)
54. 2. Wanita Dewasa (Klp 2)
a. Masa kehamilan
b. Masa persalinan
c. Masa nifas
3. Wanita sebagai Ibu (klp 3)
a. Peran sbg ibu
b. Peran sbg Isteri
c. Peran ibu dlm pembangunan
55. 4. Wanita sebagai lansia (klp 4)
a. Menopause
• Pengertian
• Periode terjadinya menopause
• Gejala2 menopause
• Psikologi lansia
• Faktor yg berpengruh terhadap
psikologi lansia
58. A. Menstruasi
• Kartini (1995) Peristiwa penting pertanda
biologis kematangan seksual (11-16 thn)
• Gangguan Psikologi :
Trauma Genital
Paranoid
Hypochondria
Fobia
59. Trauma Genital
• Trauma(Cerney, 1998) Bhs yunani Luka
• Trauma digunakan u/ menggmbrkan kejadian
a/ situasi yang dialami korban (dhayati secara
berbeda2 o/ masing2 individu) reaksi yg
berbeda pula
• Pengalaman traumatik (lonergan, 1999)
suatu kejadian yg dialami a/ disaksikan o/
individu, yg mengancam keselamatan dirinya.
60. Lanjutan..
• Hal tersebut membuat seseorang mengalami
shock (fisik & emosional) reaksi stress
• Efek dpt dirasakan setelah beberapa jam, hari
a/ berminggu2
• Respon individual persaan takut a/ tdk
berdaya
• Penanganan orang tua/keluarga konseling
(bidan) ahli (psikiater)
61. Paranoid
• Kamus Webster paranoid didefinisikan sbgi
gangguan mental yg ditandai dengan
kecurigaan yg tidak rasional/logis
• Gejala : Halusinasi, gejala motorik (gerakan
tangan, cara berjln), gangguan emosi,
penarikan sosial
• Penanganan tnga profesional (terapi)
62. Hypochondria
• Hypochondria kelainan mental dimana para
penderitanya yakin bahwa mereka teresrang
penyakit serius.
• Penderita memiliki kekhawatiran berlebih
akan keluhan ringan yg dialami
• Penyebab : faktor genetik, meningkatnya
stress, keinginan berlebihan mnjga kes fisik
• Penanganan : orang tua/keluarga psikiater
(hipnosis)
63. Fobia
• Fobia rasa ketakutan yang berlebihan pd
suatu hal a/ fenomena
• Fobia dpt menghambat kehidupan orang yg
menghadapinya bulan2an orng
disekitarnya
• Fobia sulit dimengerti
• Penangan psikiater
64. B. Perkawinan
1. Pola baru dlm tingkah laku seksual :
Term marriage (kawin kontrak) thp 1 : 3
s/d 5 thn, thp 2 : 10 thn, tgp 3 : perpanjangan
kontrak
Trial marriage merasa cocok
melangsungkan pernikahan
Companionate marriage perkawinan tanpa
anak
Poligami/poliandri
2. Penanganan : Konseling pada masing2 gangguan
tingkah laku seksual
65. C. Kehamilan
1. Kehamilan yg tdk dikehendaki
Pada remaja dan wanita dewasa (ibu)
Mempertahankan kehamilan : perasaan tidak
nyaman, dihantui rasa malu yg terus
menerus, rendah diri, berasalah/berdosa,
depresi, tertekan, pesimis
Mengakhiri kehamilan (abortus) : takut,
panik, trauma proses/kesakitan aborsi,
kecemasan krn rasa bersalah a/ dosa akibat
aborsi
66. Lanjut..
2. Hamil dgn janin mati/keguguran
• Syok & Menyangkal
• Marah mencari alasan tentang kematian
• Disorientasi/depresi kesedihan berduka
dibarengi kehilangan menarik diri
• Reorganisasi & penerimaan penerimaan
rasa kehilangan & kembali ke aktifitas
sehari2
67. Lanjut..
3. Hamil dengan ketergantungan obat
ketergantungan obt keadaan kebutuhan
fisik a/ mental (psikologis) a/ keduanya yg
terjadi akibat pmkaian obt secara terus
menerus (ganja, morfin, heroin, alkohol dll)
• Dampak : bayi cacat, kematian
• Penangan : keluarga profesinal
68. Lanjut..
4. Kemandulan/infertilitas
Pengalaman membuktikan bahwa ketakutan
serta kecemasan yg berkaitan dgn fungsi
reproduksi akan menimbulkan dampak yg
merintangi tercapainya orgasme pd coitus
• Adanya fantasi kehamilan gejala mual,
muntah, perut kembung, pusing dll
• Ketakutan pd menstruasi
5. Hamil diluar nikah
• Kurangnya kasih sayang
• Keluarga terlalu mengekang
70. Persalinan
1. Kegelisahan dan Ketakutan Menjelang
kelahiran bayi, Penyebab:
a. Takut mati : Fisiologi resiko, bahaya
kematian
b. Trauma Kelahiran : ketakutan akan
berpisahnya bayi dari rahim ibunya
c. Perasaan bersalah/berdosa : mengingat
sang ibu, kesalahan masa lampau
71. Lanjut …
2. Gangguan Bounding Attachment
a. Attachment : ikatan emosional yg kuat
Pra kondisi sebelum mmbntuk
bounding attachment :
Kesehatan emosinal orang tua
Sistem dukungan sosial yg meliputi
pasangan hidup, teman dan keluarga
Kedekatan orang tua dgn bayi
Kecocokan orang tua dgn bayi (kondisi
bayi, jenis kelamin)
72. b. Pengasuhan oleh ayah
interaksi ibu >< ayah, (ibu : lingkup
pengasuhan), ayah (aktifitas fisik)
c. Day care (tempat pengasuhan anak) pro
kontra
d. Emosi :
Efektifitas positif antusiasme,
kegembiraan, kesabaran dan ketenangan.
Efektifitas negatif kecemasan, kemarahan,
rasa bersalah, dan kesedihan
73. Nifas
1. Post Partum Bloes (problem psikis stlh melahirkan)
terjadi hari ke 2 s/d minggu ke 4
a. Tanda & Gejala :
• Cemas tanpa sebab
• Menangis
• Tidak sabar
• Tidak percaya
• Sensitif
• Mudah tersinggung
• Merasa kurang menyayangi bayinya
74. Lanjut..
b. Faktor yg menyebabkan terjadinya PPB :
• Belum siap menghadapi persalinan
• Adanya perubahan hormon
• Payudara bengkak
• Rasa sakit jahitan yg blum sembuh
c. Cara mengatasinya :
• Mempersiapkan persalian
• Ikhlas & tulus
• Tidur & makan yg cukup
• Olahraga
• Persiapkan diri dgn baik
• Lakukan pekerjaan RT
• Dukungan emosional
75. Lanjut..
2. Post partum depression (penyakit) seperti diabetes, a/
kelainan jantung. Terjadi >4mgg, 6 bln bisa
disembuhkan melalui therapy, lingkungan dan konsumsi
obat2an antidepressant.
a. Gejala :
• Sering sedih
• Sering menangis
• Gelisah, mudah tersinggung & panik
• Kurang menikmati hidup
• Kehilangan selera makan
• Susah tidur, tidur lebih banyak, a/ mudah
terbangun
• Merasa tdk berguna
• Mengalami peningkatan & penurunan BB secara
drastis
• Tdk bahagoa dgn kelahiran bayi
76. Lanjut…
Postpartum depression bisa terjadi jika ibu pernah
mengalami :
• Depresi yg tdk ada hubungannya dgn
Kehamilan
• PMS yang berat
• Hubungan pernikahan yg tidak harmonis
• Tidak mempunyai sanak saudara
• Kehidupan yang sulit selama kehamilan a/
sesuadah melahirkan (mngalami penyakit brt slma
kehamilan, proses kelahiran yang compicated)
77. Lanjut..
Tips yg dapat membantu melewati postpartum
depression :
• Cari teman a/ saudara yg bisa diajak curhat
• Luangkan waktu u/ melakukan sesuatu bgi
diri anda (15-20 menit)
• Lupakan emosi dan perasaan anda
78. Menopause
1. Depresi menstrual terjadi manifestasi dari
kepedihan hati dan kekecewaan, wanita
merasa kurang lengkap & sempurna
disebabkan o/ berhentinya reproduksi & haid
2. Ide Delirius (kegilaan/nafsu2 petualangan)
• Memberi nasehat agar lebih mendekatkan
diri pada Tuhan
• Memberi nasehat mengembangkan
pikirab atau ide yang positif dalam hidup
79. Lanjut…
3. Masturbasi Klitoris (hasrat seks)
cara mengatasi :
• Memberi konseling
• Menkomunikasikan masalah dgn suami
4. Aktivitas Hipomanis Semu
merasakan seolah2 vitalitas hidupnya
menjadi bertambah
Cara mengatasi :
• Konseling u/ melakukan aktivitas positif
• Mengasah bakat
81. Lanjut…
Penyebab :
• Berpergian
• Bekerja pada malam hari
• Jam kerja yang berubah
• Penggunaan alkohol
• Efek samping obat
• Kerusakan pada otak 0stroke, alzheimer)
• Gangguan psikis, emosinal
82. Lanjut…
6. Gangguan konsep diri kosep diri adlh
semua pikiran, kepercayaan dan keyakinan yg
diketahui tntang dirinya & mempengaruhi
individu dlm berhubungan dgn orang lain
• Membangun keterbukaan & saling
percaya
• Membantu klien u/ menjabarkan
masalahnya
• Membantu klien mengidentifikasi
alternativ pemecahan
83. Lanjut..
7. Infantil kondisi psikologis yg kekanak-
kanakan, ingin selalu diperhatikan, ingin selalu
menjadi no 1
• Kembangkan kebiasaan tidur & mentaatinya,
membaca, nonton, rekreasi
• Atur kenyamanan diri
• Jernihkan pikiran
• Mengerti & menerima keadaan diri
• Mendekatkan diri pada Tuhan
• Membangun aktifitas sosial
• Dorongan anggota keluarga
• Terapi hormon
84. Bermain Peran
• Buatlah kelompok untuk bermain peran dgn
kasus/gangguan psikologis pada masa
menstruasi, perkawinan, kehamilan,
persalinan, nifas, menopause