SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Gordon Allport
Pokok-Pokok Teori
1. Kepribadian manusia adalah produk dari
   hereditas dan lingkungan
   Hereditas: fisik, inteligensi,
   temperamen (fluktuasi dan intensitas
   mood)
   Faktor hereditas berfungsi sebagai
   bahan dasar yang nantinya dibentuk
   (dikuatkan atau dilemahkan) oleh
   kondisi di lingkungannya.
2. Kepribadian bersifat idiografik (tiap
   pribadi adalah unik dan tidak dapat
   dibandingkan dengan orang lain)
3. Kepribadian normal bersifat
  diskrit/diskontinyu
  ^ Kepribadian anak tidak kontinyu dengan
      kepribadian dewasa.
  ^ Kepribadian anak terutama
  dipengaruhi dorongan primitif dan
      bersifat refleks
Kepribadian dewasa bekerja secara
rasional dalam    kontrol kesadaran
(mengetahui dan dapat mengontrol
dorongan-dorongan yang memotivasinya)
tidak mencerminkan masa lalunya.

Kepribadian orang normal tidak dapat
dipelajari   dari orang abnormal.
Kepribadian dewasa abnormal kontinyu
dengan kepribadian anak.
   Allport tidak membicarakan struktur dan
    dinamika secara terpisah seperti ahli lain.
    Menurutnya struktur dan dinamika adalah
    satu dan sama, karena struktur itu
    dinyatakan dalam trait (sifat) dan tingkah
    laku didorong oleh trait.
   Allport menyatakan teorinya lebih
    menekankan pada trait sehingga teorinya
    dinamakan Psikologi Trait. Trait seperti
    need pada Murray dan libido pada Freud.
   Allport membahas 50 definisi dari para
    ahli dan mengkombinasikan unsur-unsur
    yg ada.
   Definisi kepribadian : “What a man really
    is”  dianggap kurang memadai.
   Definisi kepribadian : “kepribadian adalah
    organisasi dinamis dalam individu sebagai
    sistem psikho phisis yang menentukan
    caranya yang khas dalam menyesuaikan
    diri thd lingkungan”.
   Organisasi dinamis : kepribadian
    selalu berkembang dan berubah.
   Psiko phisis : kepribadian bukan
    semata-mata mental dan bukan
    semata-mata neural. Organisasi
    kepribadian melingkupi kerja tubuh
    dan jiwa.
   Determine (menentukan) : kepribadian
    mengandung kecenderungan determinasi
    yang memainkan aktif dalam tingkah laku
    individu.
    Kepribadian bukanlah susunan si
    pengamat dan bukan pula sesuatu yg ada
    selama ada orang lain yg bereaksi
    kepadanya. Jadi kepribadian itu punya
    eksistensi nyata termasuk segi neural dan
    fisik.
   Khas : kepribadian pada tiap orang
    tidak mungkin sama.
   Penyesuaian diri thd lingkungan :
    kepribadian sebagai perantara
    antara individu dengan lingkungan
    fisik dan psikologis. Jadi kepribadian
    mempunyai fungsi adaptasi dan
    menentukan.
   Watak mempunyai arti normatif.
    Jadi watak adalah kepribadian yang
    dinilai dan kepribadian adalah watak
    yang dinilai. Jadi watak adalah
    bagian dari kepribadian (watak
    adalah cap yang diberikan oleh
    orang lain).
   Temperament : disposisi yg erat
    hubungannya dengan faktor biologis atau
    fisiologis dan sedikit sekali mengalami
    modifikasi dalam perkembangan.
   Definisi temperament : gejala
    karakteristik sifat emosi individu, di
    antaranya : mudah tidaknya kena
    rangsangan emosi, kekuatan serta
    kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan
    suasana hatinya dan segala cara dari
    fluktuasi dan intensitas suasana hati.
    Gejala ini tergantung pada faktor
    konstitusional dan berasal dari keturunan.
   Trait adalah predisposisi.
   Trait adalah sistem neurofisis yang
    digeneralisasikan dan diarahkan
    dengan kemampuan untuk
    menghadapi bermacam-macam
    stimulus secara sama, memulai serta
    membimbing tingkah laku yang
    adaptif dan ekspresif secara sama.
   Keberadaannya nyata ada dalam
    diri tiap manusia (tidak hanya
    teoritis/label)
   Trait menentukan atau
    menyebabkan perilaku (tidak
    hanya muncul karena ada stimulus)
   Trait dapat dibuktikan secara
    empiris (dari perilaku yang
    menetap)
   Trait tidak terpisah betul satu
    sama lain (ada overlap)
Trait (sifat) vs Habit (kebiasaan)
Trait lebih umum, baik dari stimulus maupun
  responnya. Sejumlah habit dapat bergabung menjadi
  satu trait.
Contoh: A sejak kecil dibiasakan gosok gigi 2x sehari,
  cuci tangan sebelum makan dan sesudah ke toilet dll
  → Sifat: cleanliness
Trait vs Type
 Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang tidak
  selalu cocok dengan kenyataan, trait merupakan
  refleksi kenyataan yang ada pada individu
Trait (sifat) vs Attitude (sikap)
 Attitude berhubungan dengan suatu objek khusus,
  trait tidak
 Attitude biasanya melibatkan penilaian (menerima/
  menolak) terhadap objek yang dihadapi, trait tidak
  Contoh:
  Attitude: pro terhadap dosen A, kontra terhadap
  dosen B
  Trait : pemalu baik terhadap dosen A maupun dosen
  B
Trait vs Type
 Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang tidak selalu
  cocok dengan kenyataan, trait merupakan refleksi
  kenyataan yang ada pada individu.
 Tipe merangkum ketiga konsep yang lain, menggambarkan
  kombinasi trait-habit-attitude yang secara teoritik dapat
  ditemui pada diri seseorang
 Misal: siswa yang memiliki tipe introvert, mempunyai trait:
  pasif-menolak mengikatkan diri dengan lingkungan
  eksternal (kecenderungan umum), salah satu habitnya
  adalah duduk di tempat terpisah/menyendiri (kebiasaan
  khusus di kelas), dan attitude tidak ramah, kurang bisa
  bergaul (mengandung penilaian)
Kategori Traits:
a. Individual/personal traits/personal dispositions. 
     Sifat yang konkret, mudah dikenali dan konsisten
     pada diri seseorang yang dapat menggambarkan
     karakter asli mereka. Pada kenyataannya tidak ada
     dua individu yang persis sama sifatnya
b. Common traits/traits:
     Sifat-sifat yang merupakan bagian dari budaya
     (dapat dipahami dan dimiliki oleh hampir semua
     orang yang hidup dalam budaya tersebut).
     Common trait merupakan hasil dari dorongan
     sosial untuk berperilaku dangan cara tertentu.
     Contoh: introvert vs extrovert; liberal vs
     konservatif 
3 Tipe trait
 Central traits

    Merupakan kecenderungan individu yang sangat
    khas/sering berfungsi/mudah ditandai.  Ketika
    menggambarkan seseorang, cenderung
    digunakan kata sifat yang mencerminkan central
    trait ini, misal:pandai, bodoh, liar, pemalu,
    culas, lamban.
   Secondary traits
    Sifat yang tidak terlalu jelas, tidak terlalu
    umum/tidak terlalu konsisten seperti  pilihan,
    sikap, sifat yang situational.
    Contoh: C mudah marah jika ada orang yang
    mencoba menggelitik dia
   Cardinal traits. 
    Ini adalah sifat (sangat dominan) yang
    menggambarkan hidup mereka karena perilaku
    individu biasanya terdorong/diatur oleh sifat ini.
    Contoh: Joan Arc ( self-sacrifice yang gagah
    berani), Bunda Teresa (layanan ibadah),
    Machiavelli ( kebengisan politis)
    Hanya sedikit orang yang mengembangkan
    cardinal trait, kalaupun ada orang cenderung
    mengembangkannya di usia paruh baya
   Allport mengakui adanya individual
    deferences.
   Meskipun memiliki struktur sifat yg
    sama, tetapi cara bekerja sifat
    berbeda-beda.
   Walaupun ada persamaan sifat,
    hanyalah karena pengaruh
    masyarakat yg sama dan persamaan
    biologis.
   Disposisi yg memberi warna atau
    mempengaruhi bentuk tingkah laku,
    biasanya ini tdk mempunyai sifat
    mendorong.
   Beberapa sifat lebih mendorong dan lebih
    mempunyai peranan sebagai pendorong yg
    menentukan drpd yg lain.
   Contoh : Seseorang yg mempunyai sifat
    suka bergaul dia akan menciptakan situasi
    dimana dia dpt bergaul dg org lain.
   Sifat cenderung utk mempunyai pusat dan di
    sekitar pusat itulah pengaruhnya berfungsi.
   7. KETETAPAN SIFAT
   Sifat ditandai oleh ketetapannya.
   Sifat dpt dikenal dari keteraturannya dan
    ketetapannya saat individu bertingkah laku.
   Sifat itu terorganisir secara khas individual,
    tetapi tdk berarti bahwa kepribadian itu
    mempunyai integrasi sempurna, krn mungkin
    terjadi disosiasi dan desakan dlm kehidupan.
   Intensi : keinginan individu mengenai masa
    depannya, meliputi harapan-harapan ,
    keinginan dan cita-cita seseorang.
   D. PROPRIUM
   Semua fungsi self atau ego disebut fungsi
    proprium kepribadian.
   Termasuk dlm fungsi ini : kesatuan jasmani,
    identitas diri, harga diri, perluasan diri,
    berfikir rasional, citra diri, propriate striving
    dan fungsi mengenal, semuanya bagian vital
    dr kepribadian.
   Dalam bidang inilah kita dapatkan akar
    konsistensi yg menandai sikap, intensi dan
    evaluasi.
   Proprium tdk dibawa sejak lahir tetapi
    berkembang seiring perkembangan individu.
   1. Prinsip otonomi fungsional : aktivitas atau
    tingkah laku tertentu dpt mjd akhir atau
    tujuan, walaupun kenyataannya mula-mula
    terjadi krn alasan lain.
   Contoh : Pemburu akan tetap berburu
    walaupun tdk ada arti instrumentalnya,
    artinya tanpa dorongan agresi atau
    kebutuhan lain yg lebih pokok yg mendasari
    perbuatan tsb. Jd pemburu berburu krn suka.
   2. Bukti-bukti ttg adanya Otonomi
    Fungsional.
   Ada kecenderungan pd organisme utk tetap
    pd satu respon, walaupun alasan yg
    menimbulkan respon tsb tdak ada lagi.
   Buktinya :
   A. Refleks Sirkuler : kecenderungan anak utk
    bertingkah laku terus menerus.
   B. Conative Perseveration : tugas yg
    mendapat interupsi cenderung utk mudah
    diingat drpd tugas yg telah selesai.
   C. Refleks bersyarat tanpa reinforcement :
    tingkah laku itu semula sebagai usaha
    fungsionil utk mempertahankan jasmani
    tetapi krn ulangan-ulangan yg berturut-turut
    nampaknya mjd bagian yg integral dari
    tingkah laku walaupun fungsi biologisnya tdk
    ada lagi.
   D. Hubungan antara kemungkinan dan minat
    yg timbul krn pengalaman.
   Contoh : mahasiswa yg dulu tdk senang dg
    jurusannya tetapi setelah mendapat
    pelajaran menjadi senang dan
    mempertahankan.
   KANAK-KANAK (NEONATUS)
   Neonatus : Pada waktu lahir, anak telah
    memiliki potensi, baik fisik maupun
    temperamen yg aktualisasinya tergantung
    kpd perkembangan dan kematangan.
   Pada masa ini anak baru memiliki refleks
    tertentu (menelan, mengisap) serta
    melakukan gerakan yg blm terdeferensiasi.
    Pertumbuhan merupakan proses deferensiasi
    dan integrasi yg berlangsung.
   Manusia adalah organisme yg pd waktu
    lahirnya adalah mahluk biologis lalu berubah
    dan berkembang mjd individu yg egonya
    selalu berkembang, struktur sifatnya meluas
    dan merupakan inti dr tujuan dan aspirasi
    masa depan.
   Dlm perkembangan, peran otonomi
    fungsional menentukan. Seolah-olah teori
    Allport terdiri dr dua teori kepribadian, yg
    satu, biologis yg tepat utk anak yg baru lahir
    dan makin lama makin krg memadai dan
    pada masa ini hrs diadakan reorientasi kalau
    kita menghendaki representasi individu yg
    memadai.
1.   Sense of body (0-2 tahun)  muncul
     kesadaran tentang fisik. “Ini tanganku,
     ini jariku”
2.   Self-identity (0-2 tahun)  sadar dirinya
     orang yang sama walaupun terus berubah
     dan berkembang. Ditandai dengan
     mengenal “nama diri” sebagai identitas
     diri
3.   Self-esteem (2-4 tahun) 
     mengembangkan perasaan bangga
     dengan kemampuan diri sendiri melalui
     eksplorasi diri, permainan yang
     membangun atau merusak.
4.   Self-extension (4-6 tahun)  anak mulai
     menyadari keberadaan obyek dan orang
     lain dan mengidentifikasi obyek-obyek
     yang menjadi bagian milik mereka.
     “mainanku, ayahku”
5.   Self-image (4-6 tahun) 
     mencakup pandangan aktual dan
     ideal mengenai diri sendiri,
     berkembang melalui interaksi
     dengan orang tua
6.   Rational coping (6-12 tahun) 
     muncul sesudah anak menyadari
     dan memiliki kemampuan berpikir
     rasional yang dapat dipakai untuk
     memecahkan masalah. Anak sadar
     dapat mengatasi masalahnya
     secara logis dan rasional.
7.   Propriate striving (remaja)  mencakup
     tujuan jangka panjang. Kesadaran
     eksistensi diri dalam tujuan atau
     pencapaian jangka panjang.
     Pandangannya mengarah ke depan dan
     dapat menyusun rencana jangka
     panjang  bangunan self menjadi
     lengkap.

                       ⇓
     Self as knower (dewasa)  totalitas
     dari semua 7 aspek terdahulu tentang
     kesadaran diri.
   Pada org dewasa, faktor yg menentukan
    tingkah laku adalah trait yg terorganisasi dan
    selaras.
   Pribadi yg telah dewasa memiliki hal-hal sbb
   1. Extention of Self
   2. Self Objectification
   3. Phylosophy of life
   Hidupnya tdk harus terikat secara sempit pd
    kegiatan yg berhubungan dg kebutuhan,
    tetapi dia hrs dpt melakukan berbagai
    macam kegiatan.
   Ada 2 komponen :
   A. Insight : kemampuan individu utk
    mengerti dirinya.
   B. Humor : tdk hanya berarti kemampuan utk
    mendapatkan kesenangan atau
    mentertawakan, tetapi jg mampu
    mempertahankan hubungan positif dg dirinya
    sendiri dan objek yg disenangi serta
    menyadari adanya ketdk selarasan dlm hal
    ini.
   Religi merupakan salah satu hal yg mendasari
    pd segala sesuatu yg dikerjakannya,
    walaupun individu itu harus objektif.

More Related Content

What's hot

Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTNabilahazhar5
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltnindypratiwi
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungAsma Khairani
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Amalianur_rizki
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianAfra Balqis
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraInggrid Matahelumual
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialAdryan Dan
 
Teori Personaliti Humanistik dan Sosiokognitif
Teori Personaliti Humanistik dan SosiokognitifTeori Personaliti Humanistik dan Sosiokognitif
Teori Personaliti Humanistik dan SosiokognitifNURUL NADIAH AHMAD KAMAL
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitifong kai hung
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)virginsmag
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyRyan Advan
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1miaparamita95
 

What's hot (20)

Psikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORTPsikologi individu ALLPORT
Psikologi individu ALLPORT
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
Psikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl JungPsikologi Analitis: Carl Jung
Psikologi Analitis: Carl Jung
 
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)Teori  karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
 
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
Teori Neo Psikoanalisis (Alfred Adler)
 
Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell Raymond bernard cattell
Raymond bernard cattell
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadianPsikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
 
Slide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosialSlide teori belajar sosial
Slide teori belajar sosial
 
Teori Personaliti Humanistik dan Sosiokognitif
Teori Personaliti Humanistik dan SosiokognitifTeori Personaliti Humanistik dan Sosiokognitif
Teori Personaliti Humanistik dan Sosiokognitif
 
Teori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personalitiTeori perkembangan kendiri personaliti
Teori perkembangan kendiri personaliti
 
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
Konsep albert bandura (Belajar Sosial)
 
Neo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horneyNeo psikoanalisis horney
Neo psikoanalisis horney
 
Teori Karen Horney
Teori Karen HorneyTeori Karen Horney
Teori Karen Horney
 
Psi.sosial
Psi.sosialPsi.sosial
Psi.sosial
 
Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1Teori kepribadian albert bandura new 1
Teori kepribadian albert bandura new 1
 
Teknik cbt
Teknik cbtTeknik cbt
Teknik cbt
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 

Similar to Gordon Allport dan Teori Kepribadian

Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6setiawan02
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfNawang Setyoningrum
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Bee_BQ
 
Teori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarTeori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarmasnasikin
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2setiawan02
 
Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allportkamalslaw
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfSeta Wicaksana
 
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
PENGERTIAN KEPRIBADIANPENGERTIAN KEPRIBADIAN
PENGERTIAN KEPRIBADIANMuhammad Kahfi
 
Sains sukan personaliti
Sains sukan personalitiSains sukan personaliti
Sains sukan personalitiJacklinramli
 

Similar to Gordon Allport dan Teori Kepribadian (20)

Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6Pertemuan ke 6
Pertemuan ke 6
 
GORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptxGORDON ALLPORT.pptx
GORDON ALLPORT.pptx
 
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdfKeunikan kepribadian - Allport.pdf
Keunikan kepribadian - Allport.pdf
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
psikologi
psikologipsikologi
psikologi
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Kepribadian
KepribadianKepribadian
Kepribadian
 
Teori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantarTeori kepribadian pengantar
Teori kepribadian pengantar
 
Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2Pertemuan ke 2
Pertemuan ke 2
 
Teori tret allport
Teori tret allportTeori tret allport
Teori tret allport
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
3. kepribadian
3. kepribadian3. kepribadian
3. kepribadian
 
Kepribadian Manusia
Kepribadian Manusia Kepribadian Manusia
Kepribadian Manusia
 
Gestalt
GestaltGestalt
Gestalt
 
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
PENGERTIAN KEPRIBADIANPENGERTIAN KEPRIBADIAN
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
 
Tugas pak junet, caca
Tugas pak junet, cacaTugas pak junet, caca
Tugas pak junet, caca
 
Sains sukan personaliti
Sains sukan personalitiSains sukan personaliti
Sains sukan personaliti
 
Kepribadian ppt
Kepribadian pptKepribadian ppt
Kepribadian ppt
 
Konsep dasar perilaku
Konsep dasar perilakuKonsep dasar perilaku
Konsep dasar perilaku
 
Psikologi kepribadian i_pertemuan_1 albi
Psikologi kepribadian i_pertemuan_1 albiPsikologi kepribadian i_pertemuan_1 albi
Psikologi kepribadian i_pertemuan_1 albi
 

More from swirawan

Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010swirawan
 
Kode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruKode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruswirawan
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiswirawan
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiswirawan
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010swirawan
 
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongresswirawan
 
Kode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfKode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfswirawan
 
Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010swirawan
 
Poster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiPoster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiswirawan
 
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanRundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanswirawan
 
Tor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsTor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsswirawan
 
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1swirawan
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorswirawan
 
Sertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfSertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfswirawan
 
Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1swirawan
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam swirawan
 
Juknis launching
Juknis launchingJuknis launching
Juknis launchingswirawan
 
Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016swirawan
 
076 permohonan bantuan act.pdf
076  permohonan bantuan act.pdf076  permohonan bantuan act.pdf
076 permohonan bantuan act.pdfswirawan
 
Susunan acara elc
Susunan acara elcSusunan acara elc
Susunan acara elcswirawan
 

More from swirawan (20)

Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010
 
Kode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruKode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaru
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsi
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsi
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010
 
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
 
Kode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfKode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdf
 
Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010
 
Poster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiPoster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasi
 
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanRundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
 
Tor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsTor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbs
 
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
 
Sertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfSertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdf
 
Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam
 
Juknis launching
Juknis launchingJuknis launching
Juknis launching
 
Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016
 
076 permohonan bantuan act.pdf
076  permohonan bantuan act.pdf076  permohonan bantuan act.pdf
076 permohonan bantuan act.pdf
 
Susunan acara elc
Susunan acara elcSusunan acara elc
Susunan acara elc
 

Gordon Allport dan Teori Kepribadian

  • 2.
  • 3. Pokok-Pokok Teori 1. Kepribadian manusia adalah produk dari hereditas dan lingkungan Hereditas: fisik, inteligensi, temperamen (fluktuasi dan intensitas mood) Faktor hereditas berfungsi sebagai bahan dasar yang nantinya dibentuk (dikuatkan atau dilemahkan) oleh kondisi di lingkungannya. 2. Kepribadian bersifat idiografik (tiap pribadi adalah unik dan tidak dapat dibandingkan dengan orang lain)
  • 4. 3. Kepribadian normal bersifat diskrit/diskontinyu ^ Kepribadian anak tidak kontinyu dengan kepribadian dewasa. ^ Kepribadian anak terutama dipengaruhi dorongan primitif dan bersifat refleks
  • 5. Kepribadian dewasa bekerja secara rasional dalam kontrol kesadaran (mengetahui dan dapat mengontrol dorongan-dorongan yang memotivasinya) tidak mencerminkan masa lalunya. Kepribadian orang normal tidak dapat dipelajari dari orang abnormal. Kepribadian dewasa abnormal kontinyu dengan kepribadian anak.
  • 6. Allport tidak membicarakan struktur dan dinamika secara terpisah seperti ahli lain. Menurutnya struktur dan dinamika adalah satu dan sama, karena struktur itu dinyatakan dalam trait (sifat) dan tingkah laku didorong oleh trait.  Allport menyatakan teorinya lebih menekankan pada trait sehingga teorinya dinamakan Psikologi Trait. Trait seperti need pada Murray dan libido pada Freud.
  • 7. Allport membahas 50 definisi dari para ahli dan mengkombinasikan unsur-unsur yg ada.  Definisi kepribadian : “What a man really is”  dianggap kurang memadai.  Definisi kepribadian : “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikho phisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri thd lingkungan”.
  • 8. Organisasi dinamis : kepribadian selalu berkembang dan berubah.  Psiko phisis : kepribadian bukan semata-mata mental dan bukan semata-mata neural. Organisasi kepribadian melingkupi kerja tubuh dan jiwa.
  • 9. Determine (menentukan) : kepribadian mengandung kecenderungan determinasi yang memainkan aktif dalam tingkah laku individu. Kepribadian bukanlah susunan si pengamat dan bukan pula sesuatu yg ada selama ada orang lain yg bereaksi kepadanya. Jadi kepribadian itu punya eksistensi nyata termasuk segi neural dan fisik.
  • 10. Khas : kepribadian pada tiap orang tidak mungkin sama.  Penyesuaian diri thd lingkungan : kepribadian sebagai perantara antara individu dengan lingkungan fisik dan psikologis. Jadi kepribadian mempunyai fungsi adaptasi dan menentukan.
  • 11. Watak mempunyai arti normatif. Jadi watak adalah kepribadian yang dinilai dan kepribadian adalah watak yang dinilai. Jadi watak adalah bagian dari kepribadian (watak adalah cap yang diberikan oleh orang lain).
  • 12. Temperament : disposisi yg erat hubungannya dengan faktor biologis atau fisiologis dan sedikit sekali mengalami modifikasi dalam perkembangan.  Definisi temperament : gejala karakteristik sifat emosi individu, di antaranya : mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya dan segala cara dari fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini tergantung pada faktor konstitusional dan berasal dari keturunan.
  • 13. Trait adalah predisposisi.  Trait adalah sistem neurofisis yang digeneralisasikan dan diarahkan dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam stimulus secara sama, memulai serta membimbing tingkah laku yang adaptif dan ekspresif secara sama.
  • 14. Keberadaannya nyata ada dalam diri tiap manusia (tidak hanya teoritis/label)  Trait menentukan atau menyebabkan perilaku (tidak hanya muncul karena ada stimulus)  Trait dapat dibuktikan secara empiris (dari perilaku yang menetap)  Trait tidak terpisah betul satu sama lain (ada overlap)
  • 15. Trait (sifat) vs Habit (kebiasaan) Trait lebih umum, baik dari stimulus maupun responnya. Sejumlah habit dapat bergabung menjadi satu trait. Contoh: A sejak kecil dibiasakan gosok gigi 2x sehari, cuci tangan sebelum makan dan sesudah ke toilet dll → Sifat: cleanliness Trait vs Type  Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang tidak selalu cocok dengan kenyataan, trait merupakan refleksi kenyataan yang ada pada individu
  • 16. Trait (sifat) vs Attitude (sikap)  Attitude berhubungan dengan suatu objek khusus, trait tidak  Attitude biasanya melibatkan penilaian (menerima/ menolak) terhadap objek yang dihadapi, trait tidak Contoh: Attitude: pro terhadap dosen A, kontra terhadap dosen B Trait : pemalu baik terhadap dosen A maupun dosen B
  • 17. Trait vs Type  Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang tidak selalu cocok dengan kenyataan, trait merupakan refleksi kenyataan yang ada pada individu.  Tipe merangkum ketiga konsep yang lain, menggambarkan kombinasi trait-habit-attitude yang secara teoritik dapat ditemui pada diri seseorang  Misal: siswa yang memiliki tipe introvert, mempunyai trait: pasif-menolak mengikatkan diri dengan lingkungan eksternal (kecenderungan umum), salah satu habitnya adalah duduk di tempat terpisah/menyendiri (kebiasaan khusus di kelas), dan attitude tidak ramah, kurang bisa bergaul (mengandung penilaian)
  • 18. Kategori Traits: a. Individual/personal traits/personal dispositions.  Sifat yang konkret, mudah dikenali dan konsisten pada diri seseorang yang dapat menggambarkan karakter asli mereka. Pada kenyataannya tidak ada dua individu yang persis sama sifatnya b. Common traits/traits: Sifat-sifat yang merupakan bagian dari budaya (dapat dipahami dan dimiliki oleh hampir semua orang yang hidup dalam budaya tersebut). Common trait merupakan hasil dari dorongan sosial untuk berperilaku dangan cara tertentu. Contoh: introvert vs extrovert; liberal vs konservatif 
  • 19. 3 Tipe trait  Central traits Merupakan kecenderungan individu yang sangat khas/sering berfungsi/mudah ditandai.  Ketika menggambarkan seseorang, cenderung digunakan kata sifat yang mencerminkan central trait ini, misal:pandai, bodoh, liar, pemalu, culas, lamban.  Secondary traits Sifat yang tidak terlalu jelas, tidak terlalu umum/tidak terlalu konsisten seperti  pilihan, sikap, sifat yang situational. Contoh: C mudah marah jika ada orang yang mencoba menggelitik dia
  • 20. Cardinal traits.  Ini adalah sifat (sangat dominan) yang menggambarkan hidup mereka karena perilaku individu biasanya terdorong/diatur oleh sifat ini. Contoh: Joan Arc ( self-sacrifice yang gagah berani), Bunda Teresa (layanan ibadah), Machiavelli ( kebengisan politis) Hanya sedikit orang yang mengembangkan cardinal trait, kalaupun ada orang cenderung mengembangkannya di usia paruh baya
  • 21. Allport mengakui adanya individual deferences.  Meskipun memiliki struktur sifat yg sama, tetapi cara bekerja sifat berbeda-beda.  Walaupun ada persamaan sifat, hanyalah karena pengaruh masyarakat yg sama dan persamaan biologis.
  • 22. Disposisi yg memberi warna atau mempengaruhi bentuk tingkah laku, biasanya ini tdk mempunyai sifat mendorong.  Beberapa sifat lebih mendorong dan lebih mempunyai peranan sebagai pendorong yg menentukan drpd yg lain.  Contoh : Seseorang yg mempunyai sifat suka bergaul dia akan menciptakan situasi dimana dia dpt bergaul dg org lain.
  • 23. Sifat cenderung utk mempunyai pusat dan di sekitar pusat itulah pengaruhnya berfungsi.  7. KETETAPAN SIFAT  Sifat ditandai oleh ketetapannya.  Sifat dpt dikenal dari keteraturannya dan ketetapannya saat individu bertingkah laku.  Sifat itu terorganisir secara khas individual, tetapi tdk berarti bahwa kepribadian itu mempunyai integrasi sempurna, krn mungkin terjadi disosiasi dan desakan dlm kehidupan.
  • 24. Intensi : keinginan individu mengenai masa depannya, meliputi harapan-harapan , keinginan dan cita-cita seseorang.  D. PROPRIUM  Semua fungsi self atau ego disebut fungsi proprium kepribadian.  Termasuk dlm fungsi ini : kesatuan jasmani, identitas diri, harga diri, perluasan diri, berfikir rasional, citra diri, propriate striving dan fungsi mengenal, semuanya bagian vital dr kepribadian.
  • 25. Dalam bidang inilah kita dapatkan akar konsistensi yg menandai sikap, intensi dan evaluasi.  Proprium tdk dibawa sejak lahir tetapi berkembang seiring perkembangan individu.
  • 26. 1. Prinsip otonomi fungsional : aktivitas atau tingkah laku tertentu dpt mjd akhir atau tujuan, walaupun kenyataannya mula-mula terjadi krn alasan lain.  Contoh : Pemburu akan tetap berburu walaupun tdk ada arti instrumentalnya, artinya tanpa dorongan agresi atau kebutuhan lain yg lebih pokok yg mendasari perbuatan tsb. Jd pemburu berburu krn suka.
  • 27. 2. Bukti-bukti ttg adanya Otonomi Fungsional.  Ada kecenderungan pd organisme utk tetap pd satu respon, walaupun alasan yg menimbulkan respon tsb tdak ada lagi.  Buktinya :  A. Refleks Sirkuler : kecenderungan anak utk bertingkah laku terus menerus.
  • 28. B. Conative Perseveration : tugas yg mendapat interupsi cenderung utk mudah diingat drpd tugas yg telah selesai.  C. Refleks bersyarat tanpa reinforcement : tingkah laku itu semula sebagai usaha fungsionil utk mempertahankan jasmani tetapi krn ulangan-ulangan yg berturut-turut nampaknya mjd bagian yg integral dari tingkah laku walaupun fungsi biologisnya tdk ada lagi.
  • 29. D. Hubungan antara kemungkinan dan minat yg timbul krn pengalaman.  Contoh : mahasiswa yg dulu tdk senang dg jurusannya tetapi setelah mendapat pelajaran menjadi senang dan mempertahankan.
  • 30. KANAK-KANAK (NEONATUS)  Neonatus : Pada waktu lahir, anak telah memiliki potensi, baik fisik maupun temperamen yg aktualisasinya tergantung kpd perkembangan dan kematangan.  Pada masa ini anak baru memiliki refleks tertentu (menelan, mengisap) serta melakukan gerakan yg blm terdeferensiasi. Pertumbuhan merupakan proses deferensiasi dan integrasi yg berlangsung.
  • 31. Manusia adalah organisme yg pd waktu lahirnya adalah mahluk biologis lalu berubah dan berkembang mjd individu yg egonya selalu berkembang, struktur sifatnya meluas dan merupakan inti dr tujuan dan aspirasi masa depan.
  • 32. Dlm perkembangan, peran otonomi fungsional menentukan. Seolah-olah teori Allport terdiri dr dua teori kepribadian, yg satu, biologis yg tepat utk anak yg baru lahir dan makin lama makin krg memadai dan pada masa ini hrs diadakan reorientasi kalau kita menghendaki representasi individu yg memadai.
  • 33. 1. Sense of body (0-2 tahun)  muncul kesadaran tentang fisik. “Ini tanganku, ini jariku” 2. Self-identity (0-2 tahun)  sadar dirinya orang yang sama walaupun terus berubah dan berkembang. Ditandai dengan mengenal “nama diri” sebagai identitas diri 3. Self-esteem (2-4 tahun)  mengembangkan perasaan bangga dengan kemampuan diri sendiri melalui eksplorasi diri, permainan yang membangun atau merusak.
  • 34. 4. Self-extension (4-6 tahun)  anak mulai menyadari keberadaan obyek dan orang lain dan mengidentifikasi obyek-obyek yang menjadi bagian milik mereka. “mainanku, ayahku” 5. Self-image (4-6 tahun)  mencakup pandangan aktual dan ideal mengenai diri sendiri, berkembang melalui interaksi dengan orang tua 6. Rational coping (6-12 tahun)  muncul sesudah anak menyadari dan memiliki kemampuan berpikir rasional yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah. Anak sadar dapat mengatasi masalahnya secara logis dan rasional.
  • 35. 7. Propriate striving (remaja)  mencakup tujuan jangka panjang. Kesadaran eksistensi diri dalam tujuan atau pencapaian jangka panjang. Pandangannya mengarah ke depan dan dapat menyusun rencana jangka panjang  bangunan self menjadi lengkap. ⇓ Self as knower (dewasa)  totalitas dari semua 7 aspek terdahulu tentang kesadaran diri.
  • 36. Pada org dewasa, faktor yg menentukan tingkah laku adalah trait yg terorganisasi dan selaras.  Pribadi yg telah dewasa memiliki hal-hal sbb  1. Extention of Self  2. Self Objectification  3. Phylosophy of life
  • 37. Hidupnya tdk harus terikat secara sempit pd kegiatan yg berhubungan dg kebutuhan, tetapi dia hrs dpt melakukan berbagai macam kegiatan.
  • 38. Ada 2 komponen :  A. Insight : kemampuan individu utk mengerti dirinya.  B. Humor : tdk hanya berarti kemampuan utk mendapatkan kesenangan atau mentertawakan, tetapi jg mampu mempertahankan hubungan positif dg dirinya sendiri dan objek yg disenangi serta menyadari adanya ketdk selarasan dlm hal ini.
  • 39. Religi merupakan salah satu hal yg mendasari pd segala sesuatu yg dikerjakannya, walaupun individu itu harus objektif.

Editor's Notes

  1. Psikologi Kepribadian Pertemuan ke-14/ Yulianti Dwi Astuti