Teori perkembangan memberikan kerangka untuk memahami perkembangan manusia. Ada beberapa teori utama perkembangan seperti teori psikodinamik Freud yang menekankan peran ketertarikan seksual pada berbagai tahapan, teori kognitif Piaget yang menjelaskan perkembangan kognitif anak melalui tahap sensorimotor hingga operasi formal, dan teori belajar sosial Bandura yang menyatakan bahwa perilaku dipelajari melalui pengam
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Perkembangan
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Genetika (Hereditas)
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
b. Lingkungan Sekolah
c. Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
C. Prinsip-prinsip Perkembangan
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
Sudah lama para ahli psikologi mengamati, mempelajari, dan melakukan penelitian bagaimana sesungguhnya manusia belajar. Penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan berbagai teori yang kalau dikategorikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran/paham besar, yakni : (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, dan (3) konstruktivisme. Masing-masing aliran itu melakukan pendekatan yang berbeda sehingga menghasilkan teori dan model belajar yang berbeda pula. Namun, perlu dipahami bahwa sungguhpun aliran dan teori itu berbeda, satu sama lain saling melengkapi. Teori belajar berikut diawali dengan behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
A Latar Belakang
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama, akan tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. Meskipun memiliki hubungan yang saling terkait, keduanya dapat dipisahkan dan tidak dapat berdiri dengan sendirinya. Dalam ilmu psikologi yang menjadi objek di dalamnya adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (sebagai perilakunya). Pada hakikatnya perkembangan adalah suatu perubahan psikologis atau mental yang dialami oleh suatu individu dalam proses menuju kedewasaan. Selain itu faktor lingkunganpun sangatlah berpengaruh terhadap perilaku perkembangan atau perilaku seorang anak karena dengan itulah baik buruknya seseorang dapat ditentukan oleh bawaan atau lingkungan tersebut.
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Perkembangan
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
1. Faktor Genetika (Hereditas)
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Keluarga
b. Lingkungan Sekolah
c. Kelompok Teman Sebaya (Peer Group)
C. Prinsip-prinsip Perkembangan
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
Sudah lama para ahli psikologi mengamati, mempelajari, dan melakukan penelitian bagaimana sesungguhnya manusia belajar. Penelitian-penelitian yang dilakukan menghasilkan berbagai teori yang kalau dikategorikan dapat dikelompokkan ke dalam tiga aliran/paham besar, yakni : (1) behaviorisme, (2) kognitivisme, dan (3) konstruktivisme. Masing-masing aliran itu melakukan pendekatan yang berbeda sehingga menghasilkan teori dan model belajar yang berbeda pula. Namun, perlu dipahami bahwa sungguhpun aliran dan teori itu berbeda, satu sama lain saling melengkapi. Teori belajar berikut diawali dengan behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
sekedar penjelasan singkat untuk yang pingin tau, apa sih, bagaimana sih, dan gimana caranya sih cara menggunakan dan mengaplikasikan AUM PTSDL... yang dikenal sebagai salah satu instrumen non tes dalam bimbingan dan konseling...
sekedar penjelasan singkat untuk yang pingin tau, apa sih, bagaimana sih, dan gimana caranya sih cara menggunakan dan mengaplikasikan AUM PTSDL... yang dikenal sebagai salah satu instrumen non tes dalam bimbingan dan konseling...
Teori perkembangan,Perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed.Ridho Prawira
teori perkembangan dalam mata kuliah perkembangan peserta didik. menjelskan tentng perkembangn-perkembngan yang di alami pererta didik. pendidikan luar sekolah unimed
2. >> Menurut pengertian yang paling umum, teori
merupakan lawan dari fakta
>> Chaplin (2002) teori merupakan “suatu prinsip
umum untuk menjelaskan sekelompok gejala yang
berkaitan”
Menurut Miller ada dua peranan penting dari teori
perkembangan:
1. Mengorganisir dan memberi makna terhadap
fakta2 atau gejala2 perkembangan
2. Memberikan pedoman dalam melakukan penelitian
dan menghasilkan informasi baru
3. Teori Perkembangan
1. Teori Psikodinamik
2. Teori Kognitif
3. Teori Kontekstual
4. Teori Behavior & Belajar Sosial
4. 1. Teori Psikodinamik
Teori psikodinamik teori yg berupaya menjelaskan
hakikat dan perkembangan kepribadian, teori
psikodinamik terdiri atas psikoseksual &
psikososial (thap2 kehidupan s2org dr lahir-mati
dibntuk oleh pengaruh2 sosial yg berinteraksi dg
suatu orgnisme yg mjd mtang scr fisik & psikolgs).
a. Psikoseksual
Sigmund Freud Teori ini berfokus pada masalah
alam bawah sadar. Id “Das Es” (pleasure
principle), ego “Das Ich” (reality principle), Super
Ego “Uber Ich” (morality principle). Id(biologis),
ego (psikologis), super ego (sosial).
5. Tokoh: Sigmund Freud
Asumsi:
a) perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh
kekuatan-kekuatan dan konflik-konflik dr dalam—
manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas
kekuatan tsb perilaku manusia mjd lebih rasional-bisa
diterima secara sosial
b) Perkembangan anak terjadi dari beberapa tahap, masing-
masing tahap harus diselesaikan sebelum memasuki
tahap berikutnya
c) kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting,
yaitu id, ego, dan superego.
Teori
Psikoseksual/Psikoanalisa
6. Tahap Usia/Tahun Ciri-ciri Perkembangan
Oral 0-1 Bayi merasakan kenikmatan pada daerah
mulut. Mengunyah, menggigit, dan menghisap
adalah sumber utama kenikmatan.
Anal 1-3 Kenikmatan terbesar anak terdapat disekitar
daerah lubang anus. Rangsangan pada daerah
lubang anus ini berkaitan erat dengan
kegiatan buang air besar.
Phallic 3-6 Kenikmatan berfokus pada alat kelamin. Anak
mulai menaruh perhatian pada perbedaan2
anatomik antara laki-laki dan perempuan,
terhadap asal-usul bayi dan hal2 yang
berkaitan dengan kegiatan seks.
latency 6-12 Anak menekankan semua minat terhadap seks
dan mengembangkan keterampilan sosialdan
intelektual.
Genital 12-Dewasa Dorongan2 seks yang ada pada masa phallic
kembali berkembang.
7. b). Teori psikososial Erikson
1. Trust vs. Mistrust » (0-1/tahun pertama)
2. Autonomy vs Shame & Doubt(otonomi vs malu n
ragu) » (2-3/tahun kedua)
3. Initiative vs Guilt (prakarsa vs rasa bersalah) » (4-
5/tahun prasekolah)
4. Industry vs Inferiority(kerajinan vs rendah diri) »
(6-12/tahun SD)
5. Identity vs Identity Confusion » (12-20/remaja)
6. Intimacy vs Isolation (keintiman vs isolasi,
berkaitan dengan relasi)» (20-30/dewasa awal)
7. Generativity vs Stagnation » (40-50/dewasa tengah)
8.Integrity vs Despair(integritas vs keputusasaan) »
(60 tahun/dewasa akhir)
8. Tokoh: Jean Piaget
Teori kognitif didasarkn pd asumsi bahwa
kemampuan kognitif mrp. Sesuatu yg
fundamentaldan yg membimb TL anak.
Teori perkemb kognitif Piaget mrp salah satu
teori yg menjelaskn bgmn anak beradaptasi
dg dan menginterpretasikn objek dan
kejadian2 d sekitarnya
2. Teori Kognitif
9. Tahap Usia Gambaran
sensorimotor 0-2 Bayi bergerak dari tindakan refleks
instinktif pada saat lahir sampai
permulaan pemikiran simbolis. Bayi
membangun suatu pemahaman
tentang dunia melalui
pengkoordinasian pengalaman2
sensor dengan tindakan fisik.
Preoperational 2-7 Anak-mulai mepresentasikan dunia
dengan kata-kata dan gambar-
gambar. Kata-kata dan gambar-
gambar ini menunjukkan adanya
peningkatan pemikiran simbolis dan
melampaui hubungan informasi
sensor dan tindak fisik
Piaget
10. Tahap Usia Gambaran
Concrete
operational
7-11 Pada saat ini anak dapat berpikir
logis mengenaiperistiwa-peristiwa
yang konkrit dan
mengklasifikasikan benda-benda
ke dalam bentuk-bentuk yang
berbeda.
Formal
operational
11-15 Anak remaja berpikir dengan cara
yang lebih abstrak dan logis.
Pemikiran lebih realistik.
11. Tahap sensorimotorik
terbagi 6 periode
1. Periode 1: refleks (0 – 1 bulan)
2. Periode 2: kebiasaan (1 – 4 bulan)
3. Periode 3: reproduksi Kejadian yg Menarik (4 – 8
bulan)
4. Periode 4: koordinasi skemata (8 – 12 bulan)
5. Periode 5: eksperimen (12 – 18 bulan)
6. Periode 6: representasi (18 – 24 bulan)
12. Ciri-ciri sensorimotor
1. Didasarkan tindakan praktis.
2. Inteligensi bersifat aksi, bukan refleksi.
3. Menyangkut jarak yang pendek antara subjek
dan objek.
4. Mengenai periode sensorimotor:
Umur hanyalah pendekatan. Periode-periode
tergantung pd banyak faktor: lingkungan sosial
dan kematangan fisik.
Urutan periode tetap.
Perkembangan gradual dan merupakan proses
yang kontinu.
13. Tahap praoperasional (2-7 th)
Dicirikan dengan adanya fungsi semiotik
(simbol) 2-4 tahun.
Berkembangnya pemikiran intuitif 4-7
tahun.
14. Tahap operasi konkret (7-11 th)
Memahami konsep kekekalan.
Berpikir serasi dan klasifikasi
Tidak lagi egoisentris.
Masih terbatas pada hal-hal konkret.
Belum dpt memecahkan persoalan yang
abstrak.
15. Tahap operasi formal (11-Dewasa)
Mulai perkembangan reasoning dan logika
remaja.
Asimilasi dan akomodasi berperan membentuk
skema lebih menyeluruh.
Pemikiran remaja = dewasa secara kualitas,
namun beda kuantitas, skema org dewasa lebih
banyak.
Pemikiran deduktif, induktif dan abstraktif.
16. 3. Teori Kontekstual
Digunakan untuk menunjukkan kondisi yg
mengelilingi suatu proses mntal dan kemudian
mempengaruhi makna atau signifikansinya.
Ada 2 teori dlm teori kontekstual yakni teori
etologis & teori ekologis.
>> Teori Etologis: studi tentang perkembangan
perilaku evolusi spesies dalam lingkungan
alamiahnya. Teori ini menekankan bahwa
perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi,
terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh
periode-periode kritis atau sensitif.
Imprinting.
17. >> Teori Ekologis
Urie Bronferbenner menggambarkan empat kondisi
lingkungan dimana perkembangan terjadi yakni
Mikrosistem, Mesosistem, Ekosistem, dan
Makrosistem.
1. Mikrosistem: menunjukkan situasi dimana
individu hidup dan saling berhubungan dengan
orang lain. Kontek ini meliputi keluarga, teman
sebaya, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya.
Dalam mikrosistem ini terjadinya interaksi yang
paling langsung dengan agen-agen sosial.
2. Mesosistem: menunjukkan hubungan antara
dua atau lebih mikrosistem atau hubungan
beberapa konteks. Contoh hubungan antara
rumah dan sekolah, rumah dan mesjid
18. 3. Ekosistem: setting sosial dimana individu tidak
berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting
yang diambil mempunyai dampak terhadap
orang2 yang berhubungan langsung dengannya.
Misal: tempat kerja orangtua, dewan sekolah dll.
4. Makrosistem: meliputi blueprint pembentukan
sosial dan kebudayaan untuk menjelaskan dan
mengorganisir institusi kehidupan. Makrosistem
direfleksikan dalam pola lingkaran mikrosistem,
mesosistem, dan ekosistem yang dicirikan dari
sebuah subkultur, kultur, atau konteks sosial
lainnya yang lebih luas. Contoh asumsi, ideologi,
hubungan sosial.
20. 4. Teori Behavior
Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat
diamati dan bersifat umum.
a). John B. Watson (1878-1958): S-R (proses belajar indiv.
Ditentukan oleh lingk.)
b). Ivan Pavlov(1849-1936) >> klasik kondisonal: anjing S-
R
c). B.F.Skinner(1904-1990) >> Operan Kondisional: tikus
R-P
d). Throndike (1874-1949) >> Trial and eror: kucing
21. (Teori Belajar Sosial)
A. Bandura (1977) teori belajar sosial/modelling
Belajar sosial:
>> perilaku
>> kognisi
>> lingkungan
22. Bandura mengemukakan 4 komponen penting:
1. Attention
2. Retention (penyimpanan)
3. Motor reproduction (memproduksi gerak motorik)
4. Vicarious-reinforcement and motivational (ulangan-
penguatan dan motivasi)