Konseling person-centered adalah terapi hubungan yang membutuhkan kondisi seperti empati, penerimaan, dan kongruensi dari konselor untuk memfasilitasi proses perubahan kepribadian klien melalui keterbukaan dan ekspresi diri yang lebih dalam. Proses ini terdiri dari beberapa langkah dimana klien secara bertahap menjadi lebih terbuka terhadap pengalaman internalnya.
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Hi semua, terima kasih sudah berkunjung kesini 😆 Semua file yang diupload adalah materi perkuliahan. Nah... materi ini dari dosen yang dikhususkan untuk teman-teman kelas #manabeve 💚
Biar gampang diakses, yah masukin sini aja kan😆 Sekalian membantu kalian yang mungkin butuh beberapa konten dalam file-file ini.
Jangan lupa di like yah 💙 Kalau mau dishare atau didownload PLEASE MINTA IZIN dulu oke??
Biar ngga salah paham cuy😆
ASK FOR PERMISSION ▶ itsmeroses@mail.ru
Kalau kesulitan untuk mendownload FEEL FREE untuk email ke aku🔝🔝🔝🔝
[DISCLAIMER] Mohon banget kalau udah didownload. Kemuadian ingin dijadikan materi atau referensi. Jangan lupa cantumkan sumbernya. Terima kasih atas pengertiannya💖
------------------------------------------------------------
Materi details :
Coming soon ")
------------------------------------------------------------
MEET CLASS FELLAS💚
Instagram ▶ https://www.instagram.com/manabeve
Blog ▶ https://manabeve.blogspot.com
Email ▶ manabeve@gmail.com
------------------------------------------------------------
LET'S BECOME FRIENDS WITH ME💜
Instagram ▶ https://www.instagram.com/ameldiana3
Twitter ▶ https://www.twitter.com/amlediana3
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
Karakteristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
- pengertian
- kesimbangan objektivitas dan subjektivitas
- kesimbangan kejelasan dan kesamaran
- keseimbangan tanggung jawan konselor dan konseli
- keseimbangan kognitif dan afektif
- penerimaan dan perlakuan
- kehangatan dan kesepahaman
- transparansi dan fleksibelitas
- kesimpulan
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
1. Pada intinya, konseling person-centred
adalah terapi hubungan.
Karakteristik hubungan yang dapat
menghasilkan efek ini dirangkum Rogers
(1957-1995) dalam formulasi “kondisi yang
disyaratkan dan layak bagi perubahan
kepribadian secara tera-peutik”.
2. Agar perubahan kepribadian konstruktif dapat
terjadi, harus ada beberapa faktor di bawah
ini dan harus terus ada selama beberapa
waktu:
1. dua orang berada dalam kontak psikologis.
2. yang pertama, mereka yang kita sebut
dengan istilah klien, dalam status tidak
menentu, rapuh dan cemas.
3. orang kedua, kita sebut sebagai terapis,
harmonis atau terintegrasi dalam hubungan.
3. 4. terapis merasakan sikap positif tak
bersyarat terhadap klien.
5. terapis merasakan pemahaman empatik
terhadap kerangka rujukan internal klien, dan
berusaha mengkomunikasikan hal ini kepada
klien.
6. terjadinya pengkomunikasian pemahaman
empatik terapis dan sikap positif tidak
bersyarat terapis kepada klien, walaupun
pada tingkatan yang paling minim.
4. Tigakomposisi hubungan terapeutik yang
memiliki kecenderungan untuk menarik
perhatian paling besar dalam pendidikan
maupun riset person-centered adalah
kualitas penerimaan konselor, empati, dan
keaslian.
5. Dalam pendekatan person-centered terdapat
perdebatan tentang akurasi dan komprehensivitas
keharusan dan kesempurnaan model kondisi.
Rogers mendeskripsikan hubungan pendukung
yang mencakup kualitas empati, keharmonisan,
dan penerimaan.
Karakteristik pendukung lainnya seperti
konsistensi, kesadaran akan batasan, sensitivitas
interpersonal dan terpusat pada kekinian.
Thorne berpendapat “kesabaran” seharusnya
dianggap sbg kondisi inti.
6. Bagiklien, pengalaman “didengar” atau
dipahami akan mengarahkannya kepada
kemampuan lebih besar untuk
mengeksplorasi dan menerima aspek diri
yang sebelumnya ditolak.
7. Konsep „lingkaran empati”oleh Barrett-
Lennard (1981):
1. Langkah 1: pengaturan empati oleh
konselor. klien aktif mengekspresikan
pengalaman, konselor aktif hadir dan
menerima.
2. Langkah 2: Menggemakan empati
Konselor menggetarkan aspek pengalaman
klien yang diekspresikan secara langsung
maupun tidak langsung.
8. 3. Langkah 3 : Mengekspresikan empati konselor
mengkomunikasikan perasaan kesadarannya
terhadap apa yang dirasakan oleh klien.
4. Langkah 4: Menerima empati frekuensi
kehadiran klien sudah cukup untuk membentuk
perasaan atau persepsi pemahaman personal
seketika konselor.
5. Langkah 5 : Lingkaran empati berlanjut klien
kemudian meneruskan ekspresi diri yang
menyajikan umpan balik kpd konselor berkenaan
dengan akurasi respon empati dan kualitas
hubungan terapeutik.
9. Model ini mendeskripsikan proses yang
mencakup keterbukaan netral serta
penerimaan terhadap apa pun yang
ditawarkan oleh klien.
Ini juga proses yang secara harmonis
membuat seorang konselor menjadi sadar
akan perasaan terdalamnya, serta
menggunakannya dalam hubungan
konseling.
10. Mearns dan Thorne (1988) mendefenisikan kongruen
sebagai “ kondisi saat menjadi seorang konselor ketika
respons keluarnya terhadap klien sesuai dengan
perasaan sisi terdalam diri dan sensasi yang
dimilikinya dalam hubungan dengan klien”.
Seorang konselor yang kongruen bisa memiliki
beberapa efek berharga dalam terapi:
Kondisi tsb membantu membangun kepercayaan
dalam hubungan;
Jika seorang konselor engekspresikan dan menerima
perasaan bahwa dirinya rapuh dan tidak tetap, maka
akan lebih mudah bagi klien untuk menerima perasaan
yang mereka miliki;
11. Kondisi tsb merupakan representasi salah
satu hasil terapi yang diharapkan;
Jika diindikasi dari bicara, nada, dan gerak
tubuh selaras atau konsisten, maka
komunikasi akan lebih jelas dan dapat
dipahami;
Konselor menjadi mampu menarik
kesimpulan dari elemen yang tidak diucapkan
atau „sub-vocal” (Gendlin, 2967) dalam
hubungan;
Kondisi tsb dapat memfasilitasi aliran positif
energi dalam hubungan.
12. Dari perspektif person-centered, proses
perubahan terapeutik dalam klien
digambarkan dalam terminologi proses
keterbukaan yang lebih besar terhadap
pengalaman.
Rogers (1961) mengkonseptualisasikan
proses konseling sebagai serangkaian
langkah.
Tujuh langkah meningkatkan keterlibatan
klien dalam sisi terdalam dirinya dirangkum
sebagai brk:
13. 1. Komunikasi merupakan peristiwa eksternal. Perasaan dan
makna personal tak “dimiliki”. Hubungan intim dianggap sbg
sesuatu yang berbahaya. Rigiditas dalam pemikiran.
Impersonal, terpisah . Tidak menggunakan kata ganti orang
pertama.
2. Ekspresi mulai mengalir lebih bebas dalam topik yang tidak
menyangkut diri. Perasaan dapat diungkapkan tapi tidak
dimiliki. Intelektualisasi. Lebih menggambarkan perilaku
ketimbang perasaan sisi dalam diri. Mungkin sudah
menunjukkan ketertarikan serta partisipasi yang lebih
kepada terapi.
3. Menggambarkan reaksi personal sbg peristiwa eksternal.
Deskripsi diri dalam jumlah yang terbatas.
Mengkomunikasikan perasaan yang sudah lalu. Mulai
menyadari kontradiksi dalam pengalaman.
14. 4. Deskripsi perasaan dan pengalaman personal.
Mulai merasakan perasaan yang ada sekarang,
tapi takut dan tidak percaya ketika hal ini terjadi.
Kehidupan batin dipresentasikan dan didata atau
digambarkan, tapi tidak secara sengaja
dieksplorasi.
5. Diekspresikannya perasaan saat ini. Peningkatan
rasa memiliki perasaan. Semakin tepat dalam
membedakan antara makna dan perasaan. Secara
sengaja mulai mengeksplorasi problem dengan
cara personal, didasarkan lebih kepada
pemprosesan perasaan ketimbang logika.
15. 6. Merasakan “rujukan batin‟, atau aliran perasaan
yang memiliki hidupnya sendirri. Pelepasan
psikologis, sepertisembab, air mata, isak atau
lemasnya otot yang menyertai pengekspresian
perasaan. Berbicara dengan struktur sekarang
atau menawarkan representasi masa lalu yang
jelas.
7. Rangkaian perasaan yang dirasakan terhubung
dengan berbagai aspek dari isu. Kepercayaan
dasar terhadap proses sisi dalam dari diri. Merasa
berpengalaman dengan nilai penting dan
kekayaan detail.
16. Rogers menyatakan bahwa perubahan
yang terjadi pada tahap keenam bersifat
permanen, dan karena itu para klien
mungkin dapat bergerak ke langkah
ketujuh tanpa bantuan konselor.
Proses dalam diri klien difasilitasi oleh
empati, kongruen, dan penerimaan
konselor.