SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD
Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan
Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan
Rapat Koordinasi Antisipasi Wabah Virus Corona
Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian
Jakarta, 4 Februari 2020
SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko
Masuknya ke Indonesia
Paradigma zoonosis global
• Penyakit menular zoonotik telah menjadi perhatian penting
bagi umat manusia selama lebih dari 10.000 tahun.
• Saat ini, sekitar 75% dari penyakit menular baru muncul
(Emerging Infectious Diseases) adalah zoonosis yang
dihasilkan dari berbagai faktor antropogenik, genetik, ekologis,
sosial ekonomi, dan iklim.
• Faktor-faktor yang saling terkait satu sama lain membuat sulit
untuk memprediksi dan mencegah EIDs zoonotik.
• Meskipun perbaikan signifikan dalam surveilans lingkungan dan
medis, metoda diagnostik klinis, dan praktik medis telah dicapai
dalam beberapa tahun terakhir, EIDs zoonotik tetap menjadi
perhatian utama secara global, dan ancamannya terus
meningkat, terutama di wilayah dunia kurang berkembang.
Sumber: Gebreyes W.A. et al. (2014). PLOS Neglected Tropical Diseases.
EIDS zoonotik
• Sejak 1980, lebih dari 87 EIDs zoonosis dan EIDs yang
ditularkan lewat vektor (vector-borne) telah ditemukan.
• Lebih dari 20 tahun, planit kita menghadapi lebih dari 15
wabah zoonosis atau penyakit lewat vektor, yang disebabkan
oleh:
– VIRUS, seperti: Hanta, Ebola, highly pathogenic avian
influenza (H5N1 dan H7N9), West Nile, Rift Valley fever,
norovirus, severe acute respiratory syndrome (SARS),
Marburg, influenza A (H1N1), Middle East respiratory syndrome
(MERS); dan
– BAKTERIAL, seperti Escherichia coli O157:H7, Yersinia pestis,
dan Bacillus anthracis (sebagai penyebab dari hemolytic
uremic syndrome, plague, dan anthrax).
Sumber: Gebreyes W.A. et al. (2014). PLOS Neglected Tropical Diseases.
Faktor yang mendorong
kemunculan EIDs zoonosis
• Adaptasi dan perubahan
mikrobial;
• Perubahan kepekaan terhadap
infeksi;
• Iklim dan cuaca;
• Perubahan ekosistim;
• Pembangunan ekonomi;
• Penggunaan tanah;
• Demografi penduduk dan
perilaku;
• Kurangnya kemauan politik
• Kegiatan antropogenik
(deforestasi, kehilangan habitat,
dan perburuan satwa liar untuk
bushmeat) ,
• Peningkatan perjalanan dan
perdagangan internasional;
• Penurunan layanan kesehatan
masyarakat;
• Kesenjangan sosial dan
kemiskinan.
• Perang dan kelaparan
Virus Corona (CoV)
• Virus keluarga Coronaviridae yang dapat menyebabkan
penyakit pada burung dan mammalia (termasuk manusia)
(Fischer, 2005).
• Koronavirus diklasifikasikan menjadi 3 golongan utama:
– Golongan 1 dan 2 menginfeksi mamalia, mulai dari kelelawar
hingga manusia; dan
– Golongan 3 hanya ditemukan pada avian (burung) (Thiel, 2007).
• Infeksi virus dapat menimbulkan gejala penyakit yang
bervariasi, mulai dari hampir tidak timbul gejala apapun
hingga gejala fatal dan cepat (Fischer, 2005).
• Infeksi koronavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit,
seperti bronkitis, ensefalitis, gastroenteritis, dan hepatitis.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus
Struktur Virus Corona
• Struktur tubuh virus terdiri dari membran, selupung lipid
(envelop), glikoprotein menyerupai paku (spike) berbentuk
seperti mahkota, genom RNA positif, dan protein
nukleokapsid (Shatkin, 2006).
• Glikoprotein virus corona dapat berikatan dengan
glikoprotein permukaan sel inang secara spesifik untuk
memulai terjadinya infeksi (Thiel, 2007).
Kelompok Virus corona
• Virus corona merupakan kelompok virus yang besar yang
menyebabkan banyak masalah kesehatan (gejala
pernafasan, pencernaan, dan syaraf) pada berbagai
spesies hewan dan manusia.
• Enam virus corona yang diidentifikasi sampai saat in yaitu:
HCoV-229E, HCoV-OC43, HCoV-NL-63, HCoV-HUK-1,
SARS-CoV, and MERS-CoV.
• Dua diantaranya muncul dalam 17 tahun terakhir (Lau and
Chan, 2015) yaitu:
– severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV),
dan
– Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
Virus corona pada hewan
• Virus corona (CoV) sudah lama dikaitkan dengan
penyakit-penyakit hewan utama, seperti:
– Calf diarrhea, winter dysentery, bovine respiratory disease
(BRD-CoV), shipping fever pada sapi;
– Porcine respiratory coronavirus (PRCV), porcine epidemic
diarrhea CoV (PEDV), transmissible gastroenteritis virus
(TGEV), swine delta coronavirus (SDCV), swine enteric
coronavirus disease (SECD) pada babi;
– Infectious bronchitis virus (IBV) pada unggas;
– Canine coronavirus infection (CCV) pada anjing;
– Feline enteric CoV (FECoV); Feline Infectious Peritonitis
(FCoV) pada kucing.
Virus Corona: Spekrum luas dan
reservoir potensial pada hewan
Sumber: Vebrat A. (2013). Coronavirus Middle East Respiratory Syndrome.
Alphacoronavirus
Betacoronavirus
Delthacoronavirus
Gammacoronavirus
Zoonosis: SARS-CoV
• SARS-CoV muncul pada tahun 2003 di
China dan menyebar ke 29 negara
(Peiris et al., 2003).
• Sekitar 8.000 orang terinfeksi, dan 774
orang (10%) diantaranya meninggal
dunia (Aronin dan Sadigh, 2004).
• Musang sawit (palm civet) berperan
penting dalam siklus penularan SARS-
CoV (Wang et al., 2005).
• Sejumlah pasien terbukti pernah
mengunjungi restauran yang
menyediakan daging musang sebagai
makanan (Wang et al., 2005).
Pandemik SARS-CoV (2002-2003)
Sumber: Vebrat A. (2013). Coronavirus Middle East Respiratory Syndrome.
Reservoir utama
Hospes perantara
SARS-CoV pada kelelawar
ditularkan ke manusia
setelah berevolusi pada
musang palem Himalaya
(Song et al., 2005).
Zoonosis: MERS-CoV
• MERS-CoV muncul pada tahun 2012 di
Saudi Arabia dan menyebar ke 27 negara
(WHO, 2019).
• Sekitar 2.468 orang terinfeksi dan 851
orang (35%) diantaranya meninggal dunia.
• Banyak studi membuktikan adanya kaitan
langsung antara pendedahan terhadap
unta dan daging/susunya dengan kasus
manusia (Reusken et al., 2014).
• Sejumlah studi melaporkan keberadaan
antibodi spesifik dalam serum manusia
berasal dari orang yang kontak dekat
dengan unta (Reusken et al., 2014;
Reusken et al., 2016).
Pandemik MERS-CoV (2012-2019)
MERS-CoV pada kelelawar mungkin saja berasal
dari kelelawar vespertilionid dan berevolusi pada
unta dromedaris sebelum menulari manusia
(Corman et al., 2016).
Reservoir utama
Hospes perantara
Lokasi geografis deteksi pertama dari sejumlah
virus baru muncul (dengan reservoir)
Virus corona
Virus influenza
Virus adeno
Virus entero
Virus Corona dan
Konsep One Health
• Konsep One Health adalah suatu konsep
yang menguraikan kedekatan interaksi
antara manusia, hewan dan lingkungan
(Destoumieux-Garzon et al., 2018).
• Saat ini telah ada tiga virus corona yang
mewakili konsep One Health: SARS-CoV,
MERS-CoV, dan SARS-CoV-2.
• Hewan memainkan peran penting dalam
siklus penularan ketiga virus corona
tersebut (Alshukairi et al., 2018; Wang et
al., 2005).
• Ketiga virus tersebut dibuktikan
bersumber zoonotik (Gao et al., 2016).
Sumber SARS-CoV-2
• Sumber SARS-CoV-2 belum diketahui, meskipun kasus awal
dikaitkan dengan pasar makanan laut (seafood) Huanan di
kota Wuhan, Provinsi Hubei, China bagian tengah.
• Banyak dari pasien awal bekerja di pasar atau mengunjungi
pasar tersebut, tapi ada kasus selanjutnya yang tidak punya
kontak dengan pasar, mengindikasikan telah terjadi
penularan manusia ke manusia (H-to-H transmission) atau
sumber hewan yang penyebarannya lebih luas (WHO,
2020).
• Selain makanan laut, ular, burung dan mammalia kecil
lainnya termasuk marmut dan kelelawar juga dijual di pasar.
Sumber: Gralinski L.E and Menachery V.D. (2020). Return of the
Coronavirus: 2019-nCoV. Viruses 2020, 12, 135 .
SARS-CoV-2 mirip dengan virus
corona pada kelelawar
• Sampel lingkungan yang diambil dari pasar Huanan menunjukkan
positif adanya virus corona baru (novel coronavirus), tetapi tidak
terkait dengan hewan secara spesifik (Gralinski & Menacherry,
2020)
• Laporan awal dari ahli mengindikasikan bahwa ular mungkin
menjadi sumber dari SARS-CoV-2 (Ji W. Et al., 2020), tetapi
kemudian dibantah oleh para ahli lain (Robertson et al., 2020).
• SARS-CoV-2 berbagi sekuens 79,5% dengan SARS-CoV, 50%
dengan MERS-CoV dan 96% identik dengan virus corona
pada kelelawar (Zhou P. et al., 2020; Lu R. et al., 2020).
• SARS-CoV-2 telah dikonfirmasi menggunakan reseptor sel
yang sama (ACE2) seperti SARS-CoV (Zhou P. et al., 2020).
Hubungan deforestasi dengan
populasi kelelawar
• Asia Tenggara adalah wilayah di dunia yang mengalami tingkat
deforestasi terbesar dengan kehilangan 30% permukaan hutan
selama 40 tahun terakhir.
• Di Indonesia, tingkat pertumbuhan deforestasi meningkat dari
21% di tahun 1980-an menjadi 31,5% saat ini.
• Deforestasi terkait dengan peningkatan lahan pertanian dan
pertumbuhan kota yang dikelola secara buruk.
• Pertumbuhan demografi menghasilkan tekanan terhadap
penggunaan tanah, lahan pertanian dan deforestasi, dengan
kegiatan paling umum dilakukan yaitu budidaya, pembalakan
hutan (logging), dan perburuan.
• Karena evolusi penggunaan tanah, populasi kelelawar hidup
dekat dengan area pemukiman (Reuter et al., 2016).
Sumber: Afelt A. et al., 2018. Front. Microbiol., 11 April 2018
Evolusi hutan di Asia Tenggara
Apakah hewan bertanggung jawab
terhadap infeksi COVID-19 pada manusia?
• Data sekuens genetik mengungkapkan bahwa SARS-CoV-2
adalah relatif dekat dengan CoV lainnya yang bersirkulasi
pada populasi kelelewar Rhinolophus (kelelawar sepatu
kuda).
• Meskipun ada dugaan bahwa introduksi awal SARS-CoV-2
ke manusia kemungkinan berasal dari sumber hewan, rute
utama dari penularan selanjutnya menunjukkan penularan
dari manusia ke manusia (H-H transmission).
• Investigasi yang terus berlangsung adalah penting untuk
mengidentifikasi sumber hewan (termasuk spesiesnya) dan
mengembangkan peran potensial dari ‘reservoir’ hewan
untuk penyakit ini.
Sumber: https://www.oie.int/scientific-expertise/specific-information-and-
recommendations/questions-and-answers-on-2019novel-coronavirus/
Pernyataan OIE tentang
COVID-19
• Deteksi COVID-19 pada hewan masuk dalam kriteria untuk
dilaporkan ke OIE melalui WAHIS, sesuai dengan OIE Terrestrial
Animal Health Code sebagai suatu penyakit baru muncul
(emerging disease).
• Untuk itu, setiap deteksi SARS-CoV-2 pada hewan (termasuk
informasi mengenai spesies, uji diagnostik, dan informasi
epidemiologi yang relevan) harus dilaporkan ke OIE.
EMERGING DISEASE
artinya setiap kejadian suatu penyakit, infeksi atau investasi baru pada hewan,
yang menyebabkan dampak signifikan pada hewan atau kesehatan
masyarakat yang dihasilkan dari:
- suatu perubahan dari agen patogen yang telah diketahui sebelumnya atau
penyebaran ke wilayah geografis atau spesies yang berbeda; atau
- suatu agen agen patogen atau penyakit yang tidak diketahui sebelumnya
yang didiagnosa untuk pertama kalinya.
Kelelawar: Reservoir alamiah virus
• Diestimasi ada 900 sampai lebih dari
1.200 spesies kelelawar di dunia,
membentuk populasi seperlima dari total
populasi mammalia dunia, urutan terbesar
kedua setelah rodensia.
• Negara kepulauan Indonesia adalah
rumah bagi sekitar 175 spesies kelelawar.
• Sekitar 62 spesies kelelawar di dunia
ditemukan di Sulawesi (Heinrichs et al.,
1997).
• Kelelawar diketahui sebagai reservoir alamiah dari virus-virus
menular potensial baru muncul, seperti virus Lyssa, virus corona,
virus Ebola, virus Nipah, dan banyak lagi (Febriani et al., 2018).
Sumber: https://www.worldatlas.com/articles/how-many-bats-are-there-in-the-world.html
Kelelawar dikonsumsi manusia
• Di Asia, 56 spesies kelelawar diburu dan dikonsumsi oleh
penduduk berpendapatan rendah (Mildenstein et al., 2016).
• Kelelawar juga digunakan untuk obat-obatan tradisional
(Walker, 2005; Ashwell and Walston, 2008) dan di
peternakan untuk produksi ‘guano’ (Chhay, 2012; Thi et al.,
2014).
• Studi-studi ekologi dan epidemiologi untuk mengidentifikasi
perubahan lanskap dan praktik manusia yang
memungkinkan virus corona ‘spillover’ dari kelelawar ke
manusia (Plowright et al., 2015).
Sumber: Afelt A. et al. (2018). Frontiers in Microbiology.
Virus corona di kelelawar
• Kelelawar menyimpan banyak virus-virus (Calisher et al.,
2006) dan khususnya virus corona, yang mewakili 31%
dari keseluruhan virus (Chen et al., 2014).
• Kelelawar menunjukkan resistensi yang luar biasa
terhadap virus (Omatsu et al., 2007; Storm et al., 2018).
• Risiko munculnya sebuah penyakit kelelawar CoV baru
oleh karena itu dapat dibayangkan.
• Kelelawar terinfeksi secara alamiah atau eksperimental
tidak menunjukkan gejala klinis penyakit, sehingga
kelelawar dipertimbangkan sebagai reservoir atau hospes
leluhur untuk beberapa CoV (Banerjee et al., 2018).
Penilaian risiko masuknya virus-
virus kelelawar ke Indonesia
• Rujukan dalam presentasi ini: Simons R.R.L. et al. A Generic
Quantitative Risk Assessment Framework for the Entry of Bat-
Borne Zoonotic Viruses into the European Union. PLoS ONE
11(10): e0165383.
• Suatu kerangka ‘risk assessment’ untuk introduksi virus-virus
asal kelelawar(bat-borne viruses) ke Uni Eropa melalui sejumlah
rute yang diidentifikasi sebelumnya, yaitu:
– perjalanan orang;
– perdagangan legal (seperti bahan makanan dan produk asal
hewan);
– lalu lintas hewan hidup; dan
– importasi ‘bushmeat’ ilegal.
• Studi ini digunakan untuk mengilustrasikan secara kualitatif
risiko masuknya suatu virus kelelawar ke Indonesia.
Perjalanan orang
• Perluasan jaringan udara merupakan
jalur penting yang semakin meningkat
untuk introduksi dan proliferasi
penyakit-penyakit menular di tahun-
tahun terakhir ini.
• Penularan dari M ke M telah
terdokumentasi, kasus dan kematian
terus berlanjut.
• Kasus lebih lanjut diperkirakan juga
dari penumpang terinfeksi asal
Provinsi Hubei.
• Berdasarkan informasi yang tersedia,
potensi dampak terjadinya wabah
COVID-19 adalah tinggi.
Probabilitas
penumpang
terinfeksi di
negara
pengekspor
Probabilitas orang
terinfeksi
masuk Indonesia
Probabilitas
paling tidak
satu orang
terinfeksi masuk
Indonesia
Prevalensi infeksi
pada manusia di
negara pengekspor
Waktu sampai
timbul gejala
klinis
Jumlah
penumpang ke
Indonesia
Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016).
PLoS ONE 11(10): e0165383
Risiko
masuk ke
Indonesia
HIGH
Impor perdagangan legal
• Volume berbagai produk yang cukup
besar masuk ke Indonesia, termasuk dari
negara-negara dimana ada virus
kelelawar zoonotik (bat-borne zoonotic).
• Sejumlah produk (contohnya produk
hewan dan buah) mungkin terkontaminasi
virus dari spesies satwa liar di negara
pengekspor, sehingga berrisiko jika virus
bertahan selama perjalanan.
• Tidak ada data soal keberadaan virus asal
kelelawar pada produk impor.
• Produk umumnya dapat memperlihatkan
gejala kontaminasi, tetapi tidak halnya
dengan virus asal kelelawar ini, sehingga
deteksi sulit dilakukan.
Probabilitas
produk
terkontaminasi
Probabilitas
produk pada
saat masuk
ke Indonesia
Probabilitas
paling tidak
satu produk
terkontaminasi
masuk Indonesia
Prevalensi infeksi
pada spesies
reservoir di
negara pengekspor
Kerusakan virus
krn lingkungan,
pemrosesan
dan transportasi
ke Indonesia
Jumlah produk
yang diekspor
ke Indonesia
Risiko
masuk ke
Indonesia Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016).
PLoS ONE 11(10): e0165383
VERY
LOW
Impor satwa liar
• Setiap satwa liar yang diimpor ke
Indonesia harus memiliki izin yang diatur
berdasarkan CITES dan hukum
Indonesia.
• Spesies hewan dari negara pengekspor
mungkin menjadi terinfeksi jika mereka
peka dan terdedah dengan suatu dosis
infeksius virus.
• Sama halnya dengan manusia, mungkin
ada fase sub-klinis dimana hewan-hewan
ini bisa masuk ke Indonesia tanpa
terdeteksi infeksinya, atau seperti
kelelawar dalam kasus Nipah dimana
mereka merupakan ‘carrier’ asimptomatik.
Probabilitas
satwa liar
terinfeksi
Probabilitas
satwa liar
saat masuk
ke Indoneiia
Probabilitas
paling tidak
satu satwa liar
terinfeksi
masuk Indonesia
Prevalensi infeksi
pada spesies
reservoir di
negara pengekspor
Waktu sampai
timbul gejala
klinis
Jumlah satwa
liar yang
diimpor
Indonesia
Risiko
masuk ke
Indonesia Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016).
PLoS ONE 11(10): e0165383
LOW
Impor bushmeat ilegal
• Bushmeat adalah istilah umum untuk
menggambarkan daging dari berbagai
spesies satwa liar.
• Kelelawar dianggap sebagai bushmeat,
tetapi tidak ada data mengenai
penyitaaan ilegal.
• Spesies lain juga dianggap sebagai
bushmeat, seperti primata dan kijang
kecil, yang diketahui peka terhadap
sejumlah virus asal kelelawar.
• Bushmeat dapat masuk ke Indonesia
lewat kargo, tetapi bisa juga lewat bagasi
penumpang pesawat udara.
Prevalensi infeksi
pada spesies
reservoir di
negara pengekspor
Probabilitas
konsinyasi
‘bushmeat’
terkontaminasi
Data
penyitaan
Probabilitas
orang
membawa
‘bushmeat’ ke
Indonesia
Probabilitas
paling tidak satu
konsinyasi
’bushmeat’
terkontaminasi
masuk Indonesia
Jumlah
bushmeat
yang diimpor
ke Indonesia
Risiko
masuk ke
Indonesia
Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016).
PLoS ONE 11(10): e0165383
LOW
T
Perjalanan orang Perdagangan legal Satwa liar Impor bushmeat
Probabilitas
penumpang
terinfeksi di
negara
pengekspor
Probabilitas
orang
terinfeksi
masuk
Indonesia
Probabilitas
paling tidak
satu orang
terinfeksi
masuk
Indonesia
Prevalensi
infeksi
pada manusia di
negara
pengekspor
Waktu
sampai timbul
gejala klinis
Jumlah
penumpang
ke Indonesia
Probabilitas
produk
terkontaminasi
Probabilitas
produk pada
saat masuk
ke Indonesia
Probabilitas
paling tidak
satu produk
terkontaminasi
masuk Indonesia
Prevalensi infeksi
pada spesies
reservoir di
negara pengekspor
Waktu sampai
timbul gejala
klinis
Jumlah produk
yang diekspor
ke Indonesia
Probabilitas
hewan
terinfeksi
Probabilitas
Hewan
terinfeksi
saat masuk
ke Indonesia
Probabilitas
paling tidak
satu hewan
terinfeksi
masuk Indonesia
Prevalensi infeksi
pada spesies
reservoir di
negara pengekspor
Kerusakan virus
krn lingkungan,
pemrosesan
dan transportasi
ke Indonesia
Jumlah hewan
yang
melakukan
perjalanan ke
Indonesia
Prevalensi infeksi
pada spesies
reservoir di
negara
pengekspor
Probabilitas
konsinyasi
‘bushmeat’
terkontaminasi
Data
penyitaan
Probabilitas
orang
membawa
‘bushmeat’ ke
Indonesia
Probabilitas
paling tidak satu
konsinyasi
’bushmeat’
terkontaminasi
masuk
Indonesia
Jumlah
bushmeat
yang diimpor
ke Indonesia
Risko keseluruhan masuk Indonesia
Sumber: Modifikasi dari
Simons R.R.L. et al. (2016).
PLoS ONE 11(10): e0165383
Pengawasan
Kemenkes
HIGH VERY
LOW
LOW LOW
Hasil Penilaian Risiko
• Hasil penilaian risiko dengan menggunakan COVID-19 sebagai
contoh mengindikasikan bahwa perjalanan orang adalah rute
introduksi yang paling mungkin dari virus corona, diikuti dengan
impor satwa liar, impor bushmeat ilegal dan impor perdagangan
legal.
Faktor pemicu zoonosis di China
• Urbanisasi dan kaitannya dengan perubahan penggunaan tanah
(land-use), dibarengi dengan kenaikan konsumsi daging telah
membawa reservoir penyakit-penyakit satwa liar lebih dekat
dengan ternak dan masyarakat (Wang et al. 2008; Daszak 2000;
Daszak et al. 2001; Myers et al. 2013).
• China sekarang menjadi negara perdagangan terbesar di dunia,
dan dalam beberapa tahun terakhir perdagangannya ke hampir
setiap wilayah di dunia telah meningkat secara signifikan.
• Risiko penyakit menular global yang diciptakan oleh pertumbuhan
perdagangan China berasal dari fakta bahwa pasar internasional
memfasilitasi pergerakan patogen di seluruh dunia secara bebas
baik oleh komoditi dan orang (Perrings et al. 2005; Knobler et al.
2006; Tatem et al. 2006; Hulme 2009; Perrings 2010; Kilpatrick
2011).
Penutup
• Urbanisasi dan semakin sering terjadi percampuran antara
hewan-hewan yang berbeda di wilayah yang padat penduduknya
atau di pasar, mungkin saja telah memfasilitasi munculnya
(emergence) dan munculnya kembali (re-emergence) sejumlah
virus (Lau and Chan, 2015; Al-Thayib, 2019).
• Virus corona dikenal sebagai virus yang mempunyai kemampuan
mutasi dan tingkat rekombinasi yang tinggi, yang memungkinkan
virus tersebut mudah untuk melintasi hambatan spesies dan
beradaptasi dengan hospes barunya (Lau and Chan, 2015).
• Dalam keadaan wabah dan penularan dari M ke M, maka
perjalanan orang secara konsisten menjadi rute yang paling
berisiko untuk masuknya COVID-19 ke Indonesia. Sedangkan
impor satwa liar, impor bushmeat ilegal dan impor perdagangan
legal risikonya rendah sampai sangat rendah dengan estimasi
prevalensi SARS-CoV-2 pada kelelawar di China sangat rendah.
“It is clear that no one discipline or sector of
society has enough knowledge and resources
to prevent the emergence or resurgence of
diseases in today’s globalized world.”

More Related Content

What's hot

Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Tata Naipospos
 
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Tata Naipospos
 
Pengaruh Perubahan Iklim Pada Perkembangan Penyakit Zoonosis - Veterinary Mul...
Pengaruh Perubahan Iklim Pada Perkembangan Penyakit Zoonosis - Veterinary Mul...Pengaruh Perubahan Iklim Pada Perkembangan Penyakit Zoonosis - Veterinary Mul...
Pengaruh Perubahan Iklim Pada Perkembangan Penyakit Zoonosis - Veterinary Mul...Tata Naipospos
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Tata Naipospos
 
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit Hewan - CIVAS, Bogor, 16 Januari 2010
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit Hewan - CIVAS, Bogor, 16 Januari 2010Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit Hewan - CIVAS, Bogor, 16 Januari 2010
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit Hewan - CIVAS, Bogor, 16 Januari 2010Tata Naipospos
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Tata Naipospos
 
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Tata Naipospos
 
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...Tata Naipospos
 
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...Tata Naipospos
 
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...Tata Naipospos
 
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017Tata Naipospos
 
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Tata Naipospos
 
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis -  Ditkeswan - Presentasi Zoo...Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis -  Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoo...Tata Naipospos
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Tata Naipospos
 
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...Tata Naipospos
 
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...Tata Naipospos
 
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...Tata Naipospos
 
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...Tata Naipospos
 

What's hot (20)

Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
Peran Veteriner Dalam Pengendalian Zoonosis Berbasis One Health - Sekolah Keb...
 
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
Zoonosis: Tip & Trik Pencegahan Penyakit Zoonotik di Masa Pandemi - Webinar A...
 
Pengaruh Perubahan Iklim Pada Perkembangan Penyakit Zoonosis - Veterinary Mul...
Pengaruh Perubahan Iklim Pada Perkembangan Penyakit Zoonosis - Veterinary Mul...Pengaruh Perubahan Iklim Pada Perkembangan Penyakit Zoonosis - Veterinary Mul...
Pengaruh Perubahan Iklim Pada Perkembangan Penyakit Zoonosis - Veterinary Mul...
 
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
Webinar Pencegahan Potensi Zoonosis Melalui Penerapan Tindakan Biosekuriti - ...
 
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit Hewan - CIVAS, Bogor, 16 Januari 2010
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit Hewan - CIVAS, Bogor, 16 Januari 2010Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit Hewan - CIVAS, Bogor, 16 Januari 2010
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Penyakit Hewan - CIVAS, Bogor, 16 Januari 2010
 
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
Strategi Pemberantasan Menuju Pembebasan Hog Cholera - Rakor BBVet Maros, Men...
 
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
Potensi 'Spillover' Virus Nipah dan Mitigasi - Presentasi Zoom, Dit P2PVTZ, K...
 
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
 
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
Kondisi COVID-19 Pada Hewan dan Satwa Liar Secara Global dan di Indonesia Saa...
 
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
Seminar Zoonosis dan One Health - Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas...
 
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
Strategi dan Pendekatan Dalam Penanganan Penyakit Zoonosis dan Pandemik Terka...
 
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
Virus Highly Pathogenic Influenza A - Ditkeswan - Jakarta, 5 April 2017
 
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
Zoonosis Pada Hewan Peliharaan dan Cara Pencegahannya - World Zoonosis Day, D...
 
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis -  Ditkeswan - Presentasi Zoo...Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis -  Ditkeswan - Presentasi Zoo...
Aspek Epidemiologi dan Pengendalian Brucellosis - Ditkeswan - Presentasi Zoo...
 
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
Mengenal ASF dan Mekanisme Penanganannya di Babi Hutan - KLHK, 2 Juni 2021
 
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
Pengurangan Risiko Salmonella Enteritidis Pada Ayam Petelur - Ditkesmavet - P...
 
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
Respon Laporan Surveilans PMK 2021 dan Potensi Ancaman PMK Bagi Indonesia - P...
 
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
Strategi Menghadapi Masalah Zoonosis dan Aplikasinya Dari Sudut Pandang Kedok...
 
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
Risiko Masuk dan Menyebarnya ASF- Asosiasi Epidemiologi Veteriner (AEVI), Bog...
 
Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis Mengenal apa itu Zoonosis
Mengenal apa itu Zoonosis
 

Similar to Zoonosis Virus

Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...Tata Naipospos
 
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...Tata Naipospos
 
PPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptx
PPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptxPPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptx
PPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptxdiana315387
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Tata Naipospos
 
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006Tata Naipospos
 
Ppt tugas prof ekologi_ok
Ppt tugas prof ekologi_okPpt tugas prof ekologi_ok
Ppt tugas prof ekologi_oksiska delvia
 
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...Tata Naipospos
 
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...Tata Naipospos
 
Epidemiologi Penyakit flu burung
Epidemiologi Penyakit flu burungEpidemiologi Penyakit flu burung
Epidemiologi Penyakit flu burungIntan Dwisari
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Tata Naipospos
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Tata Naipospos
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)Muhammad Taqwan
 
Vektor mari wes
Vektor mari wesVektor mari wes
Vektor mari wesLia Puz
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Tata Naipospos
 
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - AnangKarya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - AnangAnang Andika Putra Siswanto
 
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdfssuserffecbb
 
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Junaidin Saputra
 

Similar to Zoonosis Virus (20)

Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
Korona dan Tantangan Virus Zoonotik - Webinar Cendekiawan Berdedikasi Kompas,...
 
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
Zoonosis, Hewan dan Lingkungan: Mencegah Pandemi Berikutnya. Room Isu Lingkun...
 
PPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptx
PPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptxPPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptx
PPT Zoonosis dan Peran Mahasiswa 17 November 2020.pptx
 
Demam lassa
Demam lassaDemam lassa
Demam lassa
 
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
Kesiagaan dan Respons Darurat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku - Dr. B The Vet S...
 
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
Epidemiologi Avian Influenza - KIVNAS PDHI, Jakarta, 12 Juli 2006
 
Ppt tugas prof ekologi_ok
Ppt tugas prof ekologi_okPpt tugas prof ekologi_ok
Ppt tugas prof ekologi_ok
 
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
Dampak dan Antisipasi Masuknya PMK ke Indonesia Bagi Peternakan Babi - ASOSIA...
 
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
Pendekatan Transdisiplin dan Tantangan Kepemimpinan Veteriner - KIVNAS ke-12,...
 
Epidemiologi Penyakit flu burung
Epidemiologi Penyakit flu burungEpidemiologi Penyakit flu burung
Epidemiologi Penyakit flu burung
 
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
Faktor Risiko Pulau Karantina - Pusat KH dan Kehani, BARANTAN, Bogor, 26 Sept...
 
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
Kesiapsiagaan Penyakit Mulut dan Kuku - Rapat Koordinasi Balai Besar Veterine...
 
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
PENYAKIT INFEKSI (dr.Kurnia F.Jamil,M.Kes,Sp.PD-KPTI,FINASIM)
 
TYPHUS ABDOMINALIS
TYPHUS ABDOMINALISTYPHUS ABDOMINALIS
TYPHUS ABDOMINALIS
 
Vektor mari wes
Vektor mari wesVektor mari wes
Vektor mari wes
 
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
Manajemen Kedaruratan PMK - MEAT & LIVESTOCK AUSTRALIA (MLA) - 2 Juni 2022
 
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - AnangKarya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
Karya ilmiah mengenai penyakit flu burung - Anang
 
DBD PENYAKIT.pptx
DBD PENYAKIT.pptxDBD PENYAKIT.pptx
DBD PENYAKIT.pptx
 
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
697-article-text-1307-1-10-20210301-1.pdf
 
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).Kuliah dasar epid ( rangkuman).
Kuliah dasar epid ( rangkuman).
 

More from Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 

More from Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 

Recently uploaded

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (11)

LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Zoonosis Virus

  • 1. Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan Rapat Koordinasi Antisipasi Wabah Virus Corona Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Jakarta, 4 Februari 2020 SARS-CoV-2 dan Kajian Risiko Masuknya ke Indonesia
  • 2. Paradigma zoonosis global • Penyakit menular zoonotik telah menjadi perhatian penting bagi umat manusia selama lebih dari 10.000 tahun. • Saat ini, sekitar 75% dari penyakit menular baru muncul (Emerging Infectious Diseases) adalah zoonosis yang dihasilkan dari berbagai faktor antropogenik, genetik, ekologis, sosial ekonomi, dan iklim. • Faktor-faktor yang saling terkait satu sama lain membuat sulit untuk memprediksi dan mencegah EIDs zoonotik. • Meskipun perbaikan signifikan dalam surveilans lingkungan dan medis, metoda diagnostik klinis, dan praktik medis telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir, EIDs zoonotik tetap menjadi perhatian utama secara global, dan ancamannya terus meningkat, terutama di wilayah dunia kurang berkembang. Sumber: Gebreyes W.A. et al. (2014). PLOS Neglected Tropical Diseases.
  • 3. EIDS zoonotik • Sejak 1980, lebih dari 87 EIDs zoonosis dan EIDs yang ditularkan lewat vektor (vector-borne) telah ditemukan. • Lebih dari 20 tahun, planit kita menghadapi lebih dari 15 wabah zoonosis atau penyakit lewat vektor, yang disebabkan oleh: – VIRUS, seperti: Hanta, Ebola, highly pathogenic avian influenza (H5N1 dan H7N9), West Nile, Rift Valley fever, norovirus, severe acute respiratory syndrome (SARS), Marburg, influenza A (H1N1), Middle East respiratory syndrome (MERS); dan – BAKTERIAL, seperti Escherichia coli O157:H7, Yersinia pestis, dan Bacillus anthracis (sebagai penyebab dari hemolytic uremic syndrome, plague, dan anthrax). Sumber: Gebreyes W.A. et al. (2014). PLOS Neglected Tropical Diseases.
  • 4. Faktor yang mendorong kemunculan EIDs zoonosis • Adaptasi dan perubahan mikrobial; • Perubahan kepekaan terhadap infeksi; • Iklim dan cuaca; • Perubahan ekosistim; • Pembangunan ekonomi; • Penggunaan tanah; • Demografi penduduk dan perilaku; • Kurangnya kemauan politik • Kegiatan antropogenik (deforestasi, kehilangan habitat, dan perburuan satwa liar untuk bushmeat) , • Peningkatan perjalanan dan perdagangan internasional; • Penurunan layanan kesehatan masyarakat; • Kesenjangan sosial dan kemiskinan. • Perang dan kelaparan
  • 5. Virus Corona (CoV) • Virus keluarga Coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mammalia (termasuk manusia) (Fischer, 2005). • Koronavirus diklasifikasikan menjadi 3 golongan utama: – Golongan 1 dan 2 menginfeksi mamalia, mulai dari kelelawar hingga manusia; dan – Golongan 3 hanya ditemukan pada avian (burung) (Thiel, 2007). • Infeksi virus dapat menimbulkan gejala penyakit yang bervariasi, mulai dari hampir tidak timbul gejala apapun hingga gejala fatal dan cepat (Fischer, 2005). • Infeksi koronavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti bronkitis, ensefalitis, gastroenteritis, dan hepatitis. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Koronavirus
  • 6. Struktur Virus Corona • Struktur tubuh virus terdiri dari membran, selupung lipid (envelop), glikoprotein menyerupai paku (spike) berbentuk seperti mahkota, genom RNA positif, dan protein nukleokapsid (Shatkin, 2006). • Glikoprotein virus corona dapat berikatan dengan glikoprotein permukaan sel inang secara spesifik untuk memulai terjadinya infeksi (Thiel, 2007).
  • 7. Kelompok Virus corona • Virus corona merupakan kelompok virus yang besar yang menyebabkan banyak masalah kesehatan (gejala pernafasan, pencernaan, dan syaraf) pada berbagai spesies hewan dan manusia. • Enam virus corona yang diidentifikasi sampai saat in yaitu: HCoV-229E, HCoV-OC43, HCoV-NL-63, HCoV-HUK-1, SARS-CoV, and MERS-CoV. • Dua diantaranya muncul dalam 17 tahun terakhir (Lau and Chan, 2015) yaitu: – severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV), dan – Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).
  • 8. Virus corona pada hewan • Virus corona (CoV) sudah lama dikaitkan dengan penyakit-penyakit hewan utama, seperti: – Calf diarrhea, winter dysentery, bovine respiratory disease (BRD-CoV), shipping fever pada sapi; – Porcine respiratory coronavirus (PRCV), porcine epidemic diarrhea CoV (PEDV), transmissible gastroenteritis virus (TGEV), swine delta coronavirus (SDCV), swine enteric coronavirus disease (SECD) pada babi; – Infectious bronchitis virus (IBV) pada unggas; – Canine coronavirus infection (CCV) pada anjing; – Feline enteric CoV (FECoV); Feline Infectious Peritonitis (FCoV) pada kucing.
  • 9. Virus Corona: Spekrum luas dan reservoir potensial pada hewan Sumber: Vebrat A. (2013). Coronavirus Middle East Respiratory Syndrome. Alphacoronavirus Betacoronavirus Delthacoronavirus Gammacoronavirus
  • 10. Zoonosis: SARS-CoV • SARS-CoV muncul pada tahun 2003 di China dan menyebar ke 29 negara (Peiris et al., 2003). • Sekitar 8.000 orang terinfeksi, dan 774 orang (10%) diantaranya meninggal dunia (Aronin dan Sadigh, 2004). • Musang sawit (palm civet) berperan penting dalam siklus penularan SARS- CoV (Wang et al., 2005). • Sejumlah pasien terbukti pernah mengunjungi restauran yang menyediakan daging musang sebagai makanan (Wang et al., 2005).
  • 11. Pandemik SARS-CoV (2002-2003) Sumber: Vebrat A. (2013). Coronavirus Middle East Respiratory Syndrome. Reservoir utama Hospes perantara SARS-CoV pada kelelawar ditularkan ke manusia setelah berevolusi pada musang palem Himalaya (Song et al., 2005).
  • 12. Zoonosis: MERS-CoV • MERS-CoV muncul pada tahun 2012 di Saudi Arabia dan menyebar ke 27 negara (WHO, 2019). • Sekitar 2.468 orang terinfeksi dan 851 orang (35%) diantaranya meninggal dunia. • Banyak studi membuktikan adanya kaitan langsung antara pendedahan terhadap unta dan daging/susunya dengan kasus manusia (Reusken et al., 2014). • Sejumlah studi melaporkan keberadaan antibodi spesifik dalam serum manusia berasal dari orang yang kontak dekat dengan unta (Reusken et al., 2014; Reusken et al., 2016).
  • 13. Pandemik MERS-CoV (2012-2019) MERS-CoV pada kelelawar mungkin saja berasal dari kelelawar vespertilionid dan berevolusi pada unta dromedaris sebelum menulari manusia (Corman et al., 2016). Reservoir utama Hospes perantara
  • 14. Lokasi geografis deteksi pertama dari sejumlah virus baru muncul (dengan reservoir) Virus corona Virus influenza Virus adeno Virus entero
  • 15. Virus Corona dan Konsep One Health • Konsep One Health adalah suatu konsep yang menguraikan kedekatan interaksi antara manusia, hewan dan lingkungan (Destoumieux-Garzon et al., 2018). • Saat ini telah ada tiga virus corona yang mewakili konsep One Health: SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2. • Hewan memainkan peran penting dalam siklus penularan ketiga virus corona tersebut (Alshukairi et al., 2018; Wang et al., 2005). • Ketiga virus tersebut dibuktikan bersumber zoonotik (Gao et al., 2016).
  • 16. Sumber SARS-CoV-2 • Sumber SARS-CoV-2 belum diketahui, meskipun kasus awal dikaitkan dengan pasar makanan laut (seafood) Huanan di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China bagian tengah. • Banyak dari pasien awal bekerja di pasar atau mengunjungi pasar tersebut, tapi ada kasus selanjutnya yang tidak punya kontak dengan pasar, mengindikasikan telah terjadi penularan manusia ke manusia (H-to-H transmission) atau sumber hewan yang penyebarannya lebih luas (WHO, 2020). • Selain makanan laut, ular, burung dan mammalia kecil lainnya termasuk marmut dan kelelawar juga dijual di pasar. Sumber: Gralinski L.E and Menachery V.D. (2020). Return of the Coronavirus: 2019-nCoV. Viruses 2020, 12, 135 .
  • 17. SARS-CoV-2 mirip dengan virus corona pada kelelawar • Sampel lingkungan yang diambil dari pasar Huanan menunjukkan positif adanya virus corona baru (novel coronavirus), tetapi tidak terkait dengan hewan secara spesifik (Gralinski & Menacherry, 2020) • Laporan awal dari ahli mengindikasikan bahwa ular mungkin menjadi sumber dari SARS-CoV-2 (Ji W. Et al., 2020), tetapi kemudian dibantah oleh para ahli lain (Robertson et al., 2020). • SARS-CoV-2 berbagi sekuens 79,5% dengan SARS-CoV, 50% dengan MERS-CoV dan 96% identik dengan virus corona pada kelelawar (Zhou P. et al., 2020; Lu R. et al., 2020). • SARS-CoV-2 telah dikonfirmasi menggunakan reseptor sel yang sama (ACE2) seperti SARS-CoV (Zhou P. et al., 2020).
  • 18. Hubungan deforestasi dengan populasi kelelawar • Asia Tenggara adalah wilayah di dunia yang mengalami tingkat deforestasi terbesar dengan kehilangan 30% permukaan hutan selama 40 tahun terakhir. • Di Indonesia, tingkat pertumbuhan deforestasi meningkat dari 21% di tahun 1980-an menjadi 31,5% saat ini. • Deforestasi terkait dengan peningkatan lahan pertanian dan pertumbuhan kota yang dikelola secara buruk. • Pertumbuhan demografi menghasilkan tekanan terhadap penggunaan tanah, lahan pertanian dan deforestasi, dengan kegiatan paling umum dilakukan yaitu budidaya, pembalakan hutan (logging), dan perburuan. • Karena evolusi penggunaan tanah, populasi kelelawar hidup dekat dengan area pemukiman (Reuter et al., 2016). Sumber: Afelt A. et al., 2018. Front. Microbiol., 11 April 2018
  • 19. Evolusi hutan di Asia Tenggara
  • 20. Apakah hewan bertanggung jawab terhadap infeksi COVID-19 pada manusia? • Data sekuens genetik mengungkapkan bahwa SARS-CoV-2 adalah relatif dekat dengan CoV lainnya yang bersirkulasi pada populasi kelelewar Rhinolophus (kelelawar sepatu kuda). • Meskipun ada dugaan bahwa introduksi awal SARS-CoV-2 ke manusia kemungkinan berasal dari sumber hewan, rute utama dari penularan selanjutnya menunjukkan penularan dari manusia ke manusia (H-H transmission). • Investigasi yang terus berlangsung adalah penting untuk mengidentifikasi sumber hewan (termasuk spesiesnya) dan mengembangkan peran potensial dari ‘reservoir’ hewan untuk penyakit ini. Sumber: https://www.oie.int/scientific-expertise/specific-information-and- recommendations/questions-and-answers-on-2019novel-coronavirus/
  • 21. Pernyataan OIE tentang COVID-19 • Deteksi COVID-19 pada hewan masuk dalam kriteria untuk dilaporkan ke OIE melalui WAHIS, sesuai dengan OIE Terrestrial Animal Health Code sebagai suatu penyakit baru muncul (emerging disease). • Untuk itu, setiap deteksi SARS-CoV-2 pada hewan (termasuk informasi mengenai spesies, uji diagnostik, dan informasi epidemiologi yang relevan) harus dilaporkan ke OIE. EMERGING DISEASE artinya setiap kejadian suatu penyakit, infeksi atau investasi baru pada hewan, yang menyebabkan dampak signifikan pada hewan atau kesehatan masyarakat yang dihasilkan dari: - suatu perubahan dari agen patogen yang telah diketahui sebelumnya atau penyebaran ke wilayah geografis atau spesies yang berbeda; atau - suatu agen agen patogen atau penyakit yang tidak diketahui sebelumnya yang didiagnosa untuk pertama kalinya.
  • 22. Kelelawar: Reservoir alamiah virus • Diestimasi ada 900 sampai lebih dari 1.200 spesies kelelawar di dunia, membentuk populasi seperlima dari total populasi mammalia dunia, urutan terbesar kedua setelah rodensia. • Negara kepulauan Indonesia adalah rumah bagi sekitar 175 spesies kelelawar. • Sekitar 62 spesies kelelawar di dunia ditemukan di Sulawesi (Heinrichs et al., 1997). • Kelelawar diketahui sebagai reservoir alamiah dari virus-virus menular potensial baru muncul, seperti virus Lyssa, virus corona, virus Ebola, virus Nipah, dan banyak lagi (Febriani et al., 2018). Sumber: https://www.worldatlas.com/articles/how-many-bats-are-there-in-the-world.html
  • 23. Kelelawar dikonsumsi manusia • Di Asia, 56 spesies kelelawar diburu dan dikonsumsi oleh penduduk berpendapatan rendah (Mildenstein et al., 2016). • Kelelawar juga digunakan untuk obat-obatan tradisional (Walker, 2005; Ashwell and Walston, 2008) dan di peternakan untuk produksi ‘guano’ (Chhay, 2012; Thi et al., 2014). • Studi-studi ekologi dan epidemiologi untuk mengidentifikasi perubahan lanskap dan praktik manusia yang memungkinkan virus corona ‘spillover’ dari kelelawar ke manusia (Plowright et al., 2015). Sumber: Afelt A. et al. (2018). Frontiers in Microbiology.
  • 24. Virus corona di kelelawar • Kelelawar menyimpan banyak virus-virus (Calisher et al., 2006) dan khususnya virus corona, yang mewakili 31% dari keseluruhan virus (Chen et al., 2014). • Kelelawar menunjukkan resistensi yang luar biasa terhadap virus (Omatsu et al., 2007; Storm et al., 2018). • Risiko munculnya sebuah penyakit kelelawar CoV baru oleh karena itu dapat dibayangkan. • Kelelawar terinfeksi secara alamiah atau eksperimental tidak menunjukkan gejala klinis penyakit, sehingga kelelawar dipertimbangkan sebagai reservoir atau hospes leluhur untuk beberapa CoV (Banerjee et al., 2018).
  • 25. Penilaian risiko masuknya virus- virus kelelawar ke Indonesia • Rujukan dalam presentasi ini: Simons R.R.L. et al. A Generic Quantitative Risk Assessment Framework for the Entry of Bat- Borne Zoonotic Viruses into the European Union. PLoS ONE 11(10): e0165383. • Suatu kerangka ‘risk assessment’ untuk introduksi virus-virus asal kelelawar(bat-borne viruses) ke Uni Eropa melalui sejumlah rute yang diidentifikasi sebelumnya, yaitu: – perjalanan orang; – perdagangan legal (seperti bahan makanan dan produk asal hewan); – lalu lintas hewan hidup; dan – importasi ‘bushmeat’ ilegal. • Studi ini digunakan untuk mengilustrasikan secara kualitatif risiko masuknya suatu virus kelelawar ke Indonesia.
  • 26. Perjalanan orang • Perluasan jaringan udara merupakan jalur penting yang semakin meningkat untuk introduksi dan proliferasi penyakit-penyakit menular di tahun- tahun terakhir ini. • Penularan dari M ke M telah terdokumentasi, kasus dan kematian terus berlanjut. • Kasus lebih lanjut diperkirakan juga dari penumpang terinfeksi asal Provinsi Hubei. • Berdasarkan informasi yang tersedia, potensi dampak terjadinya wabah COVID-19 adalah tinggi. Probabilitas penumpang terinfeksi di negara pengekspor Probabilitas orang terinfeksi masuk Indonesia Probabilitas paling tidak satu orang terinfeksi masuk Indonesia Prevalensi infeksi pada manusia di negara pengekspor Waktu sampai timbul gejala klinis Jumlah penumpang ke Indonesia Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016). PLoS ONE 11(10): e0165383 Risiko masuk ke Indonesia HIGH
  • 27. Impor perdagangan legal • Volume berbagai produk yang cukup besar masuk ke Indonesia, termasuk dari negara-negara dimana ada virus kelelawar zoonotik (bat-borne zoonotic). • Sejumlah produk (contohnya produk hewan dan buah) mungkin terkontaminasi virus dari spesies satwa liar di negara pengekspor, sehingga berrisiko jika virus bertahan selama perjalanan. • Tidak ada data soal keberadaan virus asal kelelawar pada produk impor. • Produk umumnya dapat memperlihatkan gejala kontaminasi, tetapi tidak halnya dengan virus asal kelelawar ini, sehingga deteksi sulit dilakukan. Probabilitas produk terkontaminasi Probabilitas produk pada saat masuk ke Indonesia Probabilitas paling tidak satu produk terkontaminasi masuk Indonesia Prevalensi infeksi pada spesies reservoir di negara pengekspor Kerusakan virus krn lingkungan, pemrosesan dan transportasi ke Indonesia Jumlah produk yang diekspor ke Indonesia Risiko masuk ke Indonesia Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016). PLoS ONE 11(10): e0165383 VERY LOW
  • 28. Impor satwa liar • Setiap satwa liar yang diimpor ke Indonesia harus memiliki izin yang diatur berdasarkan CITES dan hukum Indonesia. • Spesies hewan dari negara pengekspor mungkin menjadi terinfeksi jika mereka peka dan terdedah dengan suatu dosis infeksius virus. • Sama halnya dengan manusia, mungkin ada fase sub-klinis dimana hewan-hewan ini bisa masuk ke Indonesia tanpa terdeteksi infeksinya, atau seperti kelelawar dalam kasus Nipah dimana mereka merupakan ‘carrier’ asimptomatik. Probabilitas satwa liar terinfeksi Probabilitas satwa liar saat masuk ke Indoneiia Probabilitas paling tidak satu satwa liar terinfeksi masuk Indonesia Prevalensi infeksi pada spesies reservoir di negara pengekspor Waktu sampai timbul gejala klinis Jumlah satwa liar yang diimpor Indonesia Risiko masuk ke Indonesia Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016). PLoS ONE 11(10): e0165383 LOW
  • 29. Impor bushmeat ilegal • Bushmeat adalah istilah umum untuk menggambarkan daging dari berbagai spesies satwa liar. • Kelelawar dianggap sebagai bushmeat, tetapi tidak ada data mengenai penyitaaan ilegal. • Spesies lain juga dianggap sebagai bushmeat, seperti primata dan kijang kecil, yang diketahui peka terhadap sejumlah virus asal kelelawar. • Bushmeat dapat masuk ke Indonesia lewat kargo, tetapi bisa juga lewat bagasi penumpang pesawat udara. Prevalensi infeksi pada spesies reservoir di negara pengekspor Probabilitas konsinyasi ‘bushmeat’ terkontaminasi Data penyitaan Probabilitas orang membawa ‘bushmeat’ ke Indonesia Probabilitas paling tidak satu konsinyasi ’bushmeat’ terkontaminasi masuk Indonesia Jumlah bushmeat yang diimpor ke Indonesia Risiko masuk ke Indonesia Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016). PLoS ONE 11(10): e0165383 LOW
  • 30. T Perjalanan orang Perdagangan legal Satwa liar Impor bushmeat Probabilitas penumpang terinfeksi di negara pengekspor Probabilitas orang terinfeksi masuk Indonesia Probabilitas paling tidak satu orang terinfeksi masuk Indonesia Prevalensi infeksi pada manusia di negara pengekspor Waktu sampai timbul gejala klinis Jumlah penumpang ke Indonesia Probabilitas produk terkontaminasi Probabilitas produk pada saat masuk ke Indonesia Probabilitas paling tidak satu produk terkontaminasi masuk Indonesia Prevalensi infeksi pada spesies reservoir di negara pengekspor Waktu sampai timbul gejala klinis Jumlah produk yang diekspor ke Indonesia Probabilitas hewan terinfeksi Probabilitas Hewan terinfeksi saat masuk ke Indonesia Probabilitas paling tidak satu hewan terinfeksi masuk Indonesia Prevalensi infeksi pada spesies reservoir di negara pengekspor Kerusakan virus krn lingkungan, pemrosesan dan transportasi ke Indonesia Jumlah hewan yang melakukan perjalanan ke Indonesia Prevalensi infeksi pada spesies reservoir di negara pengekspor Probabilitas konsinyasi ‘bushmeat’ terkontaminasi Data penyitaan Probabilitas orang membawa ‘bushmeat’ ke Indonesia Probabilitas paling tidak satu konsinyasi ’bushmeat’ terkontaminasi masuk Indonesia Jumlah bushmeat yang diimpor ke Indonesia Risko keseluruhan masuk Indonesia Sumber: Modifikasi dari Simons R.R.L. et al. (2016). PLoS ONE 11(10): e0165383 Pengawasan Kemenkes HIGH VERY LOW LOW LOW
  • 31. Hasil Penilaian Risiko • Hasil penilaian risiko dengan menggunakan COVID-19 sebagai contoh mengindikasikan bahwa perjalanan orang adalah rute introduksi yang paling mungkin dari virus corona, diikuti dengan impor satwa liar, impor bushmeat ilegal dan impor perdagangan legal.
  • 32. Faktor pemicu zoonosis di China • Urbanisasi dan kaitannya dengan perubahan penggunaan tanah (land-use), dibarengi dengan kenaikan konsumsi daging telah membawa reservoir penyakit-penyakit satwa liar lebih dekat dengan ternak dan masyarakat (Wang et al. 2008; Daszak 2000; Daszak et al. 2001; Myers et al. 2013). • China sekarang menjadi negara perdagangan terbesar di dunia, dan dalam beberapa tahun terakhir perdagangannya ke hampir setiap wilayah di dunia telah meningkat secara signifikan. • Risiko penyakit menular global yang diciptakan oleh pertumbuhan perdagangan China berasal dari fakta bahwa pasar internasional memfasilitasi pergerakan patogen di seluruh dunia secara bebas baik oleh komoditi dan orang (Perrings et al. 2005; Knobler et al. 2006; Tatem et al. 2006; Hulme 2009; Perrings 2010; Kilpatrick 2011).
  • 33. Penutup • Urbanisasi dan semakin sering terjadi percampuran antara hewan-hewan yang berbeda di wilayah yang padat penduduknya atau di pasar, mungkin saja telah memfasilitasi munculnya (emergence) dan munculnya kembali (re-emergence) sejumlah virus (Lau and Chan, 2015; Al-Thayib, 2019). • Virus corona dikenal sebagai virus yang mempunyai kemampuan mutasi dan tingkat rekombinasi yang tinggi, yang memungkinkan virus tersebut mudah untuk melintasi hambatan spesies dan beradaptasi dengan hospes barunya (Lau and Chan, 2015). • Dalam keadaan wabah dan penularan dari M ke M, maka perjalanan orang secara konsisten menjadi rute yang paling berisiko untuk masuknya COVID-19 ke Indonesia. Sedangkan impor satwa liar, impor bushmeat ilegal dan impor perdagangan legal risikonya rendah sampai sangat rendah dengan estimasi prevalensi SARS-CoV-2 pada kelelawar di China sangat rendah.
  • 34. “It is clear that no one discipline or sector of society has enough knowledge and resources to prevent the emergence or resurgence of diseases in today’s globalized world.”