SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
SISTEM
TRANSMISI
TENAGA LISTRIK
Dosen Pembimbing
Prof. Ir. Makmur saini, M.T.,Ph.D
Adam Pratama Putra
(44218001)
Andy Akmal Hidayat
(44218005)
Muhammad Azhar
(44218010)
Normayantisari
(44218018)
Our Team
4. Konsumen
1. Pembangkit Listrik
Yaitu tempat energi listrik
pertama kali dibangkitkan,
dimana terdapat turbin
sebagai penggerak mula
(Prime Mover) dan
generator yang
membangkitkan listrik.
2. Sistem Transmisi
Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat
pembangkit tenaga listrik
(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation
distribution) sehingga
dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
3. Sistem Distribusi
Merupakan subsistem tersendiri yang
terdiri dari : Pusat Pengatur
(Distribution
Control Center, DCC), saluran
tegangan menengah (6kV dan 20kV,
yang juga
biasa disebut tegangan distribusi
primer) yang merupakan saluran
udara atau kabel
tanah, gardu distribusi tegangan
menengah yang terdiri dari panel-
panel pengatur
tegangan menengah dan trafo sampai
dengan panel-panel distribusi
tegangan
rendah (380V, 220V) yang
menghasilkan tegangan kerja/
tegangan jala-jala untuk
industri dan konsumen.
Sistem Daya /Tenaga Listik
Sistem Transmisi Listik
Fungsi dari bagian transmission substation adalah
menyediakan servis untuk merubah dalam menaikan dan
menurunkan tegangan pada saluran tegangan yang
ditransmisikan serta meliputi regulasi tegangan.
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran
tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power
Plant) hingga substation distribution sehingga dapat
disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui
jarak yang jauh. Sistem transmisi menghubungkan 2 atau
lebih pusat pembangkit listrik yang saling terhubung
(interkoneksi)
Struktur Sistem
Transmisi
Gardu
Transmisi
Di gardu transmisi terjadi
proses menaikkan
tegangan yang
dibangkitkan dari
generator pada pusat
pembangkit dengan
menggunakan
transformator.
Saluran Transmisi
Saluran
Transmisi
Saluran Transmisi
merupakan media yang
digunakan untuk mengirim
atau menyalurkan tenaga
listrik dari Generator
Station/ Pembangkit Listrik
sampai distribution station
hingga sampai pada
konsumen pengguna listrik.
Komponen
Pengaman (Proteksi)
Komponen pengaman
(pelindung) pada
transmisi tenaga listrik
memiliki fungsi sangat
penting untuk
melindungi ketika terjadi
gangguan
Jenis-jenis Saluran
Transmisi
Saluran Transmisi Berdasarkan Pemasangannya
a
Keuntungan dari saluran transmisi udara antara lain :
1. Mudah dalam perbaikan
2. Mudah dalam perawatan
3. Mudah dalam mengetahui letak gangguan
4. Lebih murah
Kerugian :
1. Karena berada diruang terbuka, maka cuaca sangat
berpengaruh terhadap kehandalannya, dengan kata lain
mudah terjadi gangguan dari luar, seperti gangguan
hubungan singkat, gangguan tegangan bila tersambar
petir, dan gangguan lainnya.
2. Dari segi estetika/keindahan kurang, sehungga saluran
transmisi bukan pilihan yang ideal untuk transmisi di
dalam kota.
Saluran Udara (Overhead Lines)
b
Saluran transmisi yang
menyalurkan energi listrik melalui
kabel yang dikubur didalam
tanah. Kategori saluran seperti ini
adalah favorit untuk pemasangan
didalam kota, karena berada
didalam tanah maka tidak
mengganggu keindahan kota dan
juga tidak mudah terjadi
gangguan akibat kondisi cuaca
atau kondisi alam. Namun tetap
memiliki kekurangan, antara lain
mahal dalam instalasi dan
investasi serta sulitnya
menentukan titik gangguan dan
perbaikannya
Saluran kabel bawah tanah (underground cable)
c Saluran Isolasi Gas
Saluran Isolasi Gas (Gas Insulated
Line/GIL) adalah Saluran yang
diisolasi dengan gas, misalnya: gas
SF6, seperti gambar Karena mahal
dan resiko terhadap lingkungan
sangat tinggi maka saluran ini jarang
digunakan
Saluran Transmisi Berdasarkan
Tegangan
(Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)
Tegangan operasi antara 200 kV - 500kV
Pada umunya saluran transmisi di indonesia
digunakan pada pembangkit dengan kapasitas 500
kV. Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan
dari penampang kawat dapat direduksi secara
maksimal, sehingga diperoleh operasional yang
efektif dan efesien. Akan tetapi terdapat
permasalahan mendasar dalam
pembangunanSUTET ialah konstruksi tiang (tower)
yang besar dan tinggi memerlukan tanah yang luas,
memerlukan isolator yang banyak, sehingga
memerlukan biaya besar
SUTET
(Saluran Udara Tegangan Tinggi)
Tegangan operasi antara 30 kV – 150 kV
Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double
sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat.
Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar netralnya diganti oleh
tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya yang
disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa
terdiri dari 2 atau 4 kawat (Doubel atau Qudrapole) dan berkas
konduktor disebut Bundle Conductor. Jarak yang terjauh yang
paling efektif dari saluran transmisi ini ialah 100 km. Jika jarak
transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh (drop voltage)
terlalu besar, sehingga tegangan di ujung transmisi menjadi
rendah.
SUTT
(Saluran Kabel Tegangan Tinggi)
Tegangan operasi antara 30 kV – 150 kV
SKTT
Saluran transmisi menggunakan kabel bawah tanah,
dengan alasan beberapa pertimbangan:
1. Ditengah kota besar tidak memungkinkan
dipasang SUTT karena sangat sulit mendapatklan
tanah untu tapak tower.
2. Untuk ruang bebas juga sanagt sulit dan pasti
timbul protes dari masyarakat, katena padat
bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.
3. Pertimbangan keamanan dan estetika.
4. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang
sangat tinggi.
Komponen Saluran
Transmisi
Konduktor
Jenis penghantar alumunium :
Jenis-jenis kawat penghantar (konduktor) yang biasa
digunakan antara lain :
 Tembaga dengan konduktivitas 100% (cu 100%)
 Tembaga dengan konduktivitas 97,5% (cu 97,5%)
 Alumunium dengan konduktivitas 61% (Al 61%)
Kawat penghantar alumunium, terdiri dari
berbagai jenis, dengan lambing sebagai berikut :
 AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat
penghantar yang seluruhnya terbuat dari
alumunium.
 AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat
penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran
alumunium.
 ACSR (Alumunium Conductor, Steel-Reinforced),
yaitu kawat penghantar alumunium berinti kawat
baja.
 ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced),
yaitu kawat penghantar alumunium yang diperkuat
dengan logam campuran.
Isolator
Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disini berfungsi
untuk penahan bagian konduktor terhadap ground. Bahan
isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi
kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya
(sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan
listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi
tersebut.
Menurut penggunaan dan konstruksinya,
isolator diklasifikasikan menjadi :
• Isolator jenis pasak
• Isolator jenis pos-saluran
• Isolator jenis gantung
Menara Transmisi
Menurut konstruksinya, jenis-jenis
menara/tower listrik dibagi menjadi 4
macam, yaitu :
1. Lattice tower
2. Tubular Steel Pole
3. Concrete pole
4. Wooden pole
Menara transmisi berfungsi untuk
menyanggah/merentangkan kawat
penghantar dengan ketinggian dan jarak
yang aman bagi manusia dan lingkungan
sekitarnya,
Berbagai Macam Menara Transmisi pada
SUTT Berdasarkan Tegangan
Jenis-jenis gangguan
Transmisi
Jenis gangguan bila ditinjau dari sifat dan
penyebabnya dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
• Beban lebih, ini disebabkan karena memang
keadaan pembangkit yang kurang dari
kebutuhan bebannya.
• Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak
memenuhi syarat, yang mungkin disebabkan
faktor umur, mekanis, dan daya isolasi bahan
isolator tersebut.
• Tegangan lebih, yang membahayakan isolasi
peralatan di gardu.
• Gangguan stabilitas, karena hubung singkat
yang terlalu lama.
Gangguan Pada Saluran Transmisi
Transmisi HVDC
(High Voltage Direct
Current)
Transmisi HVDC
Sistem daya arus searah tegangan tinggi (HVDC) menggunakan arus DC untuk transmisi
daya massal dalam jarak jauh. Untuk transmisi daya jarak jauh, saluran HVDC lebih murah,
dan kerugiannya lebih sedikit dibandingkan dengan transmisi AC. Ini menghubungkan
jaringan yang memiliki frekuensi dan karakteristik yang berbeda.
Jenis Konverter HVDC
Current Source Converter (CSC)
Voltage source converter (VSC)
Aplikasi HVDC
Transmisi jarak jauh
Pada transmisi daya besar
dengan jarak yang jauh, HVDC
memberikan alternatif yang
kompetitif secara ekonomi
terhadap sistem transmisi arus
bolak-balik Terlepas dari adanya
tambahan rugi-rugi akibat
penggunaan konverter
dibandingkan pada sistem arus
bolak-balik, rugi-rugi saluran
pada transmisi HVDC bisa lebih
kecil 30%-50% dari ekuivalen
saluran arus bolak-balik pada
jarak yang sama
Penggunaan kabel
Pada kasus jika penggunaan
kabel diperlukan, seperti pada
transmisi yang melewati laut,
atau transmisi yang dirancang
bawah tanah, penggunaan
HVDC memberikan
keuntungan lebih secara
ekonomis daripada
penggunaan kabel arus bolak-
balik.
Interkoneksi frekuensi
Interkoneksi antara 2 area yang
berbeda frekuensi hanya bisa
dilakukan dengan
menggunakan HVDC untuk
menjamin kelangsungan operasi
yang handal.
Thank You 
By 3A Teknik Pembangkit Energi

More Related Content

What's hot

Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk odhimay
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksiRidwan Satria
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfAbdulSurokhman
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Haposan Napitupulu
 

What's hot (20)

SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
PPT Transmisi & Distribusi Listrik Kelompok 1
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 
Switchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrikSwitchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrik
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran - Teknik Tegangan Tinggi P...
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKSTABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 

Similar to SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK OPTIMAL

jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxAbelDoloksaribu
 
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxSISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukyendymw
 

Similar to SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK OPTIMAL (20)

SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 
ahmad syaifur rahman.pptx
ahmad syaifur rahman.pptxahmad syaifur rahman.pptx
ahmad syaifur rahman.pptx
 
Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Transmisi Tenaga Listrik
 Transmisi Tenaga Listrik  Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptxjaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
jaringandistribusitenagalistrik-171208000924.pptx
 
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxSISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMERJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
Transmisi tenaga listrik
Transmisi tenaga listrikTransmisi tenaga listrik
Transmisi tenaga listrik
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu induk
 
04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KVTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK 150 KV
 
transmisi.ppt
transmisi.ppttransmisi.ppt
transmisi.ppt
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK OPTIMAL

  • 2. Adam Pratama Putra (44218001) Andy Akmal Hidayat (44218005) Muhammad Azhar (44218010) Normayantisari (44218018) Our Team
  • 3. 4. Konsumen 1. Pembangkit Listrik Yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin sebagai penggerak mula (Prime Mover) dan generator yang membangkitkan listrik. 2. Sistem Transmisi Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik. 3. Sistem Distribusi Merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari : Pusat Pengatur (Distribution Control Center, DCC), saluran tegangan menengah (6kV dan 20kV, yang juga biasa disebut tegangan distribusi primer) yang merupakan saluran udara atau kabel tanah, gardu distribusi tegangan menengah yang terdiri dari panel- panel pengatur tegangan menengah dan trafo sampai dengan panel-panel distribusi tegangan rendah (380V, 220V) yang menghasilkan tegangan kerja/ tegangan jala-jala untuk industri dan konsumen. Sistem Daya /Tenaga Listik
  • 4.
  • 5. Sistem Transmisi Listik Fungsi dari bagian transmission substation adalah menyediakan servis untuk merubah dalam menaikan dan menurunkan tegangan pada saluran tegangan yang ditransmisikan serta meliputi regulasi tegangan. Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui jarak yang jauh. Sistem transmisi menghubungkan 2 atau lebih pusat pembangkit listrik yang saling terhubung (interkoneksi)
  • 7. Gardu Transmisi Di gardu transmisi terjadi proses menaikkan tegangan yang dibangkitkan dari generator pada pusat pembangkit dengan menggunakan transformator.
  • 8. Saluran Transmisi Saluran Transmisi Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mengirim atau menyalurkan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga sampai pada konsumen pengguna listrik.
  • 9. Komponen Pengaman (Proteksi) Komponen pengaman (pelindung) pada transmisi tenaga listrik memiliki fungsi sangat penting untuk melindungi ketika terjadi gangguan
  • 11. Saluran Transmisi Berdasarkan Pemasangannya a Keuntungan dari saluran transmisi udara antara lain : 1. Mudah dalam perbaikan 2. Mudah dalam perawatan 3. Mudah dalam mengetahui letak gangguan 4. Lebih murah Kerugian : 1. Karena berada diruang terbuka, maka cuaca sangat berpengaruh terhadap kehandalannya, dengan kata lain mudah terjadi gangguan dari luar, seperti gangguan hubungan singkat, gangguan tegangan bila tersambar petir, dan gangguan lainnya. 2. Dari segi estetika/keindahan kurang, sehungga saluran transmisi bukan pilihan yang ideal untuk transmisi di dalam kota. Saluran Udara (Overhead Lines)
  • 12. b Saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dikubur didalam tanah. Kategori saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasangan didalam kota, karena berada didalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun tetap memiliki kekurangan, antara lain mahal dalam instalasi dan investasi serta sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikannya Saluran kabel bawah tanah (underground cable)
  • 13. c Saluran Isolasi Gas Saluran Isolasi Gas (Gas Insulated Line/GIL) adalah Saluran yang diisolasi dengan gas, misalnya: gas SF6, seperti gambar Karena mahal dan resiko terhadap lingkungan sangat tinggi maka saluran ini jarang digunakan
  • 15. (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) Tegangan operasi antara 200 kV - 500kV Pada umunya saluran transmisi di indonesia digunakan pada pembangkit dengan kapasitas 500 kV. Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efesien. Akan tetapi terdapat permasalahan mendasar dalam pembangunanSUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga memerlukan biaya besar SUTET
  • 16. (Saluran Udara Tegangan Tinggi) Tegangan operasi antara 30 kV – 150 kV Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa terdiri dari 2 atau 4 kawat (Doubel atau Qudrapole) dan berkas konduktor disebut Bundle Conductor. Jarak yang terjauh yang paling efektif dari saluran transmisi ini ialah 100 km. Jika jarak transmisi lebih dari 100 km maka tegangan jatuh (drop voltage) terlalu besar, sehingga tegangan di ujung transmisi menjadi rendah. SUTT
  • 17. (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) Tegangan operasi antara 30 kV – 150 kV SKTT Saluran transmisi menggunakan kabel bawah tanah, dengan alasan beberapa pertimbangan: 1. Ditengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT karena sangat sulit mendapatklan tanah untu tapak tower. 2. Untuk ruang bebas juga sanagt sulit dan pasti timbul protes dari masyarakat, katena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi. 3. Pertimbangan keamanan dan estetika. 4. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.
  • 19. Konduktor Jenis penghantar alumunium : Jenis-jenis kawat penghantar (konduktor) yang biasa digunakan antara lain :  Tembaga dengan konduktivitas 100% (cu 100%)  Tembaga dengan konduktivitas 97,5% (cu 97,5%)  Alumunium dengan konduktivitas 61% (Al 61%) Kawat penghantar alumunium, terdiri dari berbagai jenis, dengan lambing sebagai berikut :  AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari alumunium.  AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.  ACSR (Alumunium Conductor, Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium berinti kawat baja.  ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.
  • 20. Isolator Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disini berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap ground. Bahan isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan menjadi : • Isolator jenis pasak • Isolator jenis pos-saluran • Isolator jenis gantung
  • 21. Menara Transmisi Menurut konstruksinya, jenis-jenis menara/tower listrik dibagi menjadi 4 macam, yaitu : 1. Lattice tower 2. Tubular Steel Pole 3. Concrete pole 4. Wooden pole Menara transmisi berfungsi untuk menyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya,
  • 22. Berbagai Macam Menara Transmisi pada SUTT Berdasarkan Tegangan
  • 24. Jenis gangguan bila ditinjau dari sifat dan penyebabnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : • Beban lebih, ini disebabkan karena memang keadaan pembangkit yang kurang dari kebutuhan bebannya. • Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak memenuhi syarat, yang mungkin disebabkan faktor umur, mekanis, dan daya isolasi bahan isolator tersebut. • Tegangan lebih, yang membahayakan isolasi peralatan di gardu. • Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang terlalu lama. Gangguan Pada Saluran Transmisi
  • 25. Transmisi HVDC (High Voltage Direct Current)
  • 26. Transmisi HVDC Sistem daya arus searah tegangan tinggi (HVDC) menggunakan arus DC untuk transmisi daya massal dalam jarak jauh. Untuk transmisi daya jarak jauh, saluran HVDC lebih murah, dan kerugiannya lebih sedikit dibandingkan dengan transmisi AC. Ini menghubungkan jaringan yang memiliki frekuensi dan karakteristik yang berbeda.
  • 27. Jenis Konverter HVDC Current Source Converter (CSC) Voltage source converter (VSC)
  • 28. Aplikasi HVDC Transmisi jarak jauh Pada transmisi daya besar dengan jarak yang jauh, HVDC memberikan alternatif yang kompetitif secara ekonomi terhadap sistem transmisi arus bolak-balik Terlepas dari adanya tambahan rugi-rugi akibat penggunaan konverter dibandingkan pada sistem arus bolak-balik, rugi-rugi saluran pada transmisi HVDC bisa lebih kecil 30%-50% dari ekuivalen saluran arus bolak-balik pada jarak yang sama Penggunaan kabel Pada kasus jika penggunaan kabel diperlukan, seperti pada transmisi yang melewati laut, atau transmisi yang dirancang bawah tanah, penggunaan HVDC memberikan keuntungan lebih secara ekonomis daripada penggunaan kabel arus bolak- balik. Interkoneksi frekuensi Interkoneksi antara 2 area yang berbeda frekuensi hanya bisa dilakukan dengan menggunakan HVDC untuk menjamin kelangsungan operasi yang handal.
  • 29. Thank You  By 3A Teknik Pembangkit Energi