Dokumen tersebut membahas tentang transmisi tenaga listrik, meliputi pengertian transmisi, klasifikasi saluran transmisi berdasarkan pemasangan dan tegangan, komponen jaringan transmisi, gangguan yang sering terjadi, perencanaan dan pemeliharaan jaringan transmisi."
3. TOPIK PEMBAHASAN
1. Pengertian Transmisi
2. Saluran Transmisi
3. Klasifikasi Saluran Transmisi
4. Komponen Jaringan Transmisi
5. Gangguan Jaringan Transmisi
6. Perencanaan Jaringan Transmisi
7. Pemeliharaan Jaringan Transmisi
4. 1. PENGERTIAN TRANSMISI
Transmisi tenaga listrik adalah proses penyaluran listrik mulai dari
pembangkit (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat
disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan
konduktor.
6. Untuk menyalurkan tenaga
listrik pada sistem transmisi
digunakan arus AC ataupun
arus DC. Namun sebagian
besar saluran transmisi di
dunia menggunakan arus AC.
Penggunaan arus AC dapat
dilakukan dengan sistem tiga
fasa atau sistem empat fasa
8. 3. KLASIFIKASI SALURAN TRANSMISI
Berdasarkan
Pemasangannya
1. Saluran Udara
2. Saluran Kabel
3. Saluran Isolasi
Gas
Berdasarkan
Tegangannya
1. SUTET
2. SUTT
3. SKTT
10. Saluran udara adalah saluran
transmisi yang menyalurkan
energi listrik melalui kawat-
kawat yang digantung pada
isolator antar menara atau
tiang transmisi.
SALURAN UDARA
(OVERHEAD LINES)
11. KELEBIHAN :
1. Mudah dalam perbaikan.
2. Mudah dalam perawatan.
3. Mudah dalam mengetahui
letak gangguan.
4. Lebih murah.
SALURAN UDARA
(OVERHEAD LINES)
12. KERUGIAN :
1. Karena berada di ruang
terbuka, mudah terjadi
gangguan dari luar. Contohnya
seperti gangguan hubung
singkat, gangguan tegangan
bila tersambar petir, dan
gangguan lainnya.
2. Dari segi estetika, saluran ini
bukan pilihan ideal untuk
transmisi di dalam kota.
SALURAN UDARA
(OVERHEAD LINES)
13. KELEBIHAN :
Kategori saluran ini adalah
favorit untuk pemasangan di
dalam kota. Karena berada di
dalam tanah maka tidak
menggangu keindahan kota
dan juga tidak mudah terjadi
gangguan akibat kondisi alam
dan cuaca
SALURAN KABEL BAWAH TANAH
(UNDERGROUND CABLE)
14. KERUGIAN :
1. Mahal dalam instalasi dan
investasi.
2. Sulitnya menentukan titik
gangguan dan perbaikannya.
SALURAN KABEL BAWAH TANAH
(UNDERGROUND CABLE)
15. Saluran seperti seperti ini digunakan untuk
transmisi dua daerah yang terpisahkan oleh
sungai atau laut yang cukup jauh dimana
biasanya tidak memungkinkan untuk
menggunakan saluran udara. Namun
karena biaya instalasinya mahal dan
pemeliharaannya sulit, maka saluran ini
jarang digunakan.
SALURAN KABEL BAWAH LAUT
(UNDERSEA CABLE)
16. Saluran Isolasi Gas (Gas
Insulated Lines) adalah
saluran transmisi yang
diisolasi dengan gas,
misalnya gas SF6. Namun
saluran ini jarang digunakan
di Indonesia karena mahal
dan resiko terhadap
lingkungan tinggi.
SALURAN ISOLASI GAS
(GAS INSULATED LINES)
18. SALURAN UDARA
TEGANGAN EKSTRA TINGGI
(SUTET)
Pada umumnya saluran transmisi di
Indonesia digunakan pada
pembangkit dengan kapasitas 500
kV dimana rentang tegangannya 200
kV - 500 kV. Tujuannya adalah agar
jatuh tegangan dari penampang
kawat dapat direduksi secara
maksimal sehingga diperoleh
operasional yang efektif dan efisien.
Saluran ini efektif untuk jarak 100
km - 500 km.
19. SALURAN UDARA
TEGANGAN EKSTRA TINGGI
(SUTET)
KEKURANGAN :
1. Konstruksi tiang (tower) yang
besar dan tinggi memerlukan
tanah yang luas dan memerlukan
isolator yang banyak sehingga
membutuhkan biaya yang besar.
2. Masalah sosial yang akhirnya
berdampak pada masalah
pembiayaan.
20. SALURAN UDARA
TEGANGAN TINGGI (SUTT)
Saluran transmisi ini memiliki
tegangan operasi antara 30 kV - 150
kV. Jarak terjauh yang paling efektif
dari saluran transmisi ini ialah 100
km. Jika jarak transmisi lebih dari
100 km, maka tegangan jatuh (drop
voltage) terlalu besar sehingga
tegangan di ujung transmisi menjadi
rendah.
21. SALURAN KABEL
TEGANGAN TINGGI (SKTT)
Saluran transmisi ini menggunakan kabel
bawah tanah, dengan beberapa pertimbangan:
1. Di tengah kota besar tidak memungkinkan
dipasang SUTT, karena sangat sulit
mendapatkan tanah untuk tapak tower.
2. Untuk ruang bebas juga sangat sulit dan
pasti timbul protes dari masyarakat karena
padata bangunan dan banyak gedung
tinggi.
3. Pertimbangan keamanan dan estetika.
4. Adanya permintaan dan pertumbuhan
beban yang sangat tinggi.
22. SALURAN KABEL
TEGANGAN TINGGI (SKTT)
Kekurangan :
1. Memerlukan biaya yang lebih besar
jika dibanding SUTT.
2. Untuk transmisi antar pulau
digunakan sub marine cable ini
ternyata rawan timbul gangguan.
(arus laut, jangkar kapal, dll).
3. Pada saat proses pembangunan
memerlukan koordinasi dan
penanganan yang kompleks karena
harus melibatkan banyak pihak.
24. Kawat penghantar berfungsi
untuk menyalurkan arus
listrik dari satu tempat ke
tempat lainnya. Jenis kawat
penghantar yang bisa
digunakan pada saluran
transmisi antara lain tembaga
(Cu) dan aluminium (Al).
PENGHANTAR
(KAWAT SALURAN)
26. MENARA
(TIANG JARINGAN TRANSMISI)
Menara atau tiang jaringan transmisi
adalah suatu bangunan penopang
saluran transmisi yang bisa berupa
menara baja, tiang baja, tiang beton
bertulang dan tiang kayu. Tiang baja,
beton atau kayu umumnya digunakan
pada saluran dengan tegangan kerja
relatif rendah (di bawah 70 kV)
sedangkan untuk saluran transmisi
tegangan tinggi dan ekstra tinggi
digunakan menara baja.
28. ISOLATOR
Isolator merupakan bagian atau
komponen utama transmisi yang
berfungsi sebagai tempat
menopang konduktor listrik dan
juga sebagai sekat untuk
memisahkan bagian yang
bertegangan (konduktor) dengan
bagian yang tidak bertegangan
(menara transmisi).
30. KAWAT TANAH
(GROUND WIRE)
Kawat tanah atau Ground Wire
juga disebut kawat pelindung
(Shield Wire), berfungsi untuk
melindungi kawat penghantar /
kawat fasa dari sambaran petir
langsung. Kawat tanah
diletakkan di atas kawat fasa
dan biasanya terbuat dari baja
yang lebih murah.
32. GANGGUAN
KORONA
Korona adalah perpendaran
cahaya di seputaran konduktor
akibat terjadinya suatu pelepasan
muatan yang bermula pada suatu
permukaan saluran bila nilai kuat
medan listrik pada permukaan
saluran itu melampaui nilai kuat
medan udara di sekitar. Oleh
sebab itu, korona dapat
menimbulkan rugi-rugi daya
korona yang berbanding lurus
dengan panjang suatu saluran
transmisi.
33. GANGGUAN
FASA KE
TANAH
Gangguan satu fasa ke tanah
disebabkan karena terjadinya
ketidakseimbangan besaran arus
yang mengalir pada ketiga fasa,
salah satu diantaranya terjadi
jumlah arus yang cukup besar dan
melebihi rating arus yang
diperbolehkan sehingga
mengakibatkan arus berlebihan
itu yang seharusnya dialirkan
melalui kawat tanah namun tidak
dapat dialirkan sebagaimana
mestinya (kawat tanah
mengalami kegagalan).
34. GANGGUAN
FASA KE FASA
Gangguan fasa to fasa
disebabkan karena
gangguan alam seperti
gempa bumi atau tanah
longsor. Ini memungkinkan
terjadi gangguan fasa to
fasa. Kalau hal ini terjadi
berarti hubung singkat
dengan jumlah arus yang
cukup besar.
35. 1. Tegangan Transmisi dan Jumlah
2. Isolasi Saluran Transmisi
3. Tahan Petir
6. PERENCANAAN
JARINGAN TRANSMISI
Tegangan Transmisi dan
Jumlah
1
2
3
Isolasi Saluran
Transmisi
Tahan Petir
37. PEMELIHARAAN SUTET
DAN SUTT
Pemeliharaan SUTT/SUTET adalah
proses kegiatan yang bertujuan
mempertahankan atau menjaga
kondisi SUTT/SUTET, sehingga
dalam pengoperasiannya dapat
selalu berfungsi sesuai dengan
karakteristik desainnya dan
mencegah terjadinya gangguan
yang merusak.
38. PEMELIHARAAN SUTET
DAN SUTT
Pemeliharaan yang dilaksanakan
meliputi :
1. Pemeliharaan Preventif
(Preventive Maintanance).
2. Pemeliharaan Pasca Gangguan.
3. Corrective Maintanance.
39. PEMELIHARAAN
SKTT DAN SKLT
Pemeliharaan SKTT /SKLT
menjadi penting dalam
menunjang kualitas dan
kehandalan penyediaan tenaga
listrik kepada konsumen.
Kegiatan pemeliharaan ditujukan
untuk menjaga agar kondisi
peralatan dapat terjaga dengan
baik dan tetap handal.
40. PEMELIHARAAN
SKTT DAN SKLT
Adapun jenis-jenis pemeliharaan
yang dilaksanakan meliputi :
1. Pemeliharaan Preventif
(Preventive Maintanance).
2. Pemeliharaan Rutin (Routine
Maintanance).
3. Predictive Maintanance.