Sistem transmisi listrik merupakan sistem yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari pembangkit ke gardu listrik utama (main substation). Umumnya, pembangkit listrik dan substation terpisah dengan jarak yang cukup jauh.
2. 2 3
1
OUR TEAM
2 3
44219023
ALFIYAH
RIHADATUL
AISY
44219025 44219033
ANDI MUH.
MUGHNY
MUHAMMAD
SABARKA
3. POKOK-POKOK PEMBAHASAN
1. SISTEM TENAGA
LISTRIK
2. TRANSMISI TENAGA
LISTRIK
3. STRUKTUR SISTEM
JARINGAN TRANSMISI
TENAGA LISTRIK
4. KOMPONEN SALURAN
TRANSMISI TENAGA
LISTRIK
5. GANGGUAN SISTEM
TENAGA LISTRIK
6. JENIS-JENIS
GANGGUAN
7. KETENTUAN DASAR SISTEM
TENAGA LISTRIK
Menyediakan setiap waktu
tenaga listrik untuk
keperluan consumer.
Menjaga kestabilan nilai
tegangan, dimana tidak
lebih toleransi ±10%.
Menjaga kestabilan
frekuensi, dimana tidak
lebih toleransi ±0,1Hz.
Harga yang tidak mahal
(efisien)
Standar keamanan (safety) Respect terhadap
lingkungan
9. PENGERTIAN TRANSMISI
TENAGA LISTRIK
Transmisi tenaga listrik
merupakan proses penyaluran
tenaga listrik dari tempat
pembangkit tenaga listrik (Power
Plant) hingga substation
distribution sehingga dapat
disalurkan sampai pada
konsumer pengguna listrik
melalui suatu bahan konduktor.
10. Penyaluran tenaga listrik di Indonesia pada umumnya
menggunakan arus bolak-balik (AC). Saluran transmisi dengan
menggunakan sistem arus bolak-balik tiga fase merupakan
sistem yang banyak digunakan, mengingat kelebihan sebagai
berikut :
Mudah pembangkitannya
Mudah pengubahan tegangannya
Dapat menghasilkan medan magnet putar
Dengan sistem tiga fasa, daya yang disalurkan lebih besar dan
nilai sesaatnya konstan.
13. Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang dipakai untuk
transmisi yaitu antara 115kV dan 765kV.
Tegangan ekstra-tinggi (Extra High Voltage – EHV) : 345kV,
500kV, dan 765kV.
Tegangan tinggi standar (High Voltage – HV standard) :
115kV, 138kV, dan 230kV.
TEGANGAN TRANSMISI
15. 1. GARDU TRANSMISI
2. SALURAN TRANSMISI
3. KOMPONEN PENGAMAN
STRUKTUR SISTEM JARINGAN
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
16. Gardu transmisi merupakan subsistem dari sistem transmisi
tenaga listrik yang terdiri atas beberapa komponen. Di gardu
transmisi terjadi proses menaikkan tegangan yang dibangkitkan
dari generator pada pusat pembangkit dengan menggunakan
transformator.
Adapun perlengkapan gardu transmisi, sebagai berikut :
Busbar atau Rel
Lightning Arrester
Transformator Instrument/Transformator Ukur. Transformator
terbagi tiga jenis, antara lain : Transformator Arus,
Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), dan
Tranformator Tegangan.
GARDU TRANSMISI
17. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)
Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)
Sakelar Pentanahan
Kompensator
Peralatan SCADA dan Telekomunikasi
(Supervisory Control And Data Acquisition)
Rele Proteksi
18. Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk
mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/
Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga sampai
pada konsumen pengguna listrik. Tenaga listrik ditransmisikan
oleh suatu bahan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran
Transmisi Listrik. Jenis saluran transmisi dapat dibagi menjadi
dua yaitu :
Transmisi Listrik AC
Transmisi Listrik DC
SALURAN TRANSMISI
21. Untuk keperluan analisa dan perhitungan digunakan diagram
pengganti. Diagram pengganti biasanya dibagi dalam tiga kelas,
yaitu:
Saluran Transmisi Pendek
Saluran Transmisi Menengah
Saluran Transmisi Panjang
A. Klasifikasi Saluran Transmisi
Untuk Keperluan Diagram Pengganti
22. Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi dibagi menjadi
tiga kategori, yaitu :
Saluran Udara (Overhead Lines)
Saluran kabel bawah tanah (Underground Cable)
Saluran Isolasi Gas
B. Klasifikasi Saluran Transmisi
Berdasarkan Pemasangan
23. Ditinjau dari klasifikasi tegangannya, transmisi listrik dibagi
menjadi :
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 6kV-30kV
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 6kV-20kV
Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) 40V-1000V
Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) 40V-1000V
C. Klasifikasi Saluran Transmisi
Berdasarkan Tegangan
24. Berdasarkan fungsinya, jaringan transmisi dibagi 5 jaringan yaitu :
Jaringan Interkoneksi
Jaringan Transportasi
Jaringan Distribusi
Jaringan Utilitas
Jaringan Kontrol
D. Klasifikasi Saluran Transmisi
Berdasarkan Fungsinya
25. Komponen pengaman (pelindung) pada transmisi tenaga listrik
memiliki fungsi sangat penting. Komponen pengaman pada
saluran udara transmisi tegangan tinggi, antara lain :
Kawat Tanah
Pentanahan Tiang
Jaringan Pengaman
Bola Pengaman
KOMPONEN PENGAMAN
28. Kawat konduktor ini digunakan untuk menghantarkan listrik
yang ditransmisikan.
Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi ini
selalu tanpa pelindung isolasi. Hanya menggunakan isolasi
udara.
Jenis konduktor yang biasa digunakan :
Tembaga dengan konduktivitas 100% (cu 100%)
Tembaga dengan konduktivitas 97,5% (cu 97,5%)
Alumunium dengan konduktivitas 61% (Al 61%)
Kawat penghantar alumunium, terdiri dari berbagai jenis,
dengan lambang sebagai berikut:
KONDUKTOR
29. AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar
yang seluruhnya terbuat dari alumunium.
AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat
penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran
alumunium.
AACSR (Alumunium Conductor, Steel-Reinforced), yaitu
kawat penghantar alumunium berinti kawat baja.
CAR (Alumunium Conductor, Alloy- Reinforced), yaitu
kawat penghantar alumunium yang diperkuat dengan
logam campuran.
31. Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disini berfungsi
untuk penahan bagian konduktor terhadap ground. Isolator
disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas
dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan disini. Bahan
isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi
kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya
(sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan
listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi
tersebut.
Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi
adalah jenis porselin atau gelas. Menurut penggunaan dan
konstruksinya,
ISOLATOR
32. isolator diklasifikasikan menjadi :
Isolator jenis pasak
Isolator jenis pos-saluran
Isolator jenis gantung
Isolator jenis pasak dan isolator jenis pos-saluran digunakan
pada saluran transmisi dengan tegangan kerja relative rendah
(kurang dari 22-33kV). Sedangkan isolator jenis gantung dapat
digandeng menjadi rentengan/rangkaian isolator yang
jumlahnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
34. Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran bawah
tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik
yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya
menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara
sebagai media isolasi antar kawat penghantar. Dan untuk
menyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian
dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya,
kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi
bangunan yang kokoh, yang biasa disebut
KONSTRUKSI SALURAN TIANG
PENYANGGA
35. menara/tower. Antar menara/tower listrik dan kawat penghantar
disekat oleh isolator.
Suatu menara/ tower listrik harus kuat terhadap beban yang
bekerja, antara lain:
Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan)
Gaya tarik akibat rentangan kawat
Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan
tower.
40. Menurut susunan/konfigurasi kawat fasa, menara/tower listrik
dikelompokkan menjadi :
Jenis Delta
• Digunakan
pada
konfigurasi
horizontal
atau
mendatar.
Jenis Piramida
• Digunakan
pada
konfigurasi
vertical/tegak.
Jenis Zig-zag
• Yaitu kawat
fasa tidak
berada pada
satu sisi
lengan tower.
41. Tabel Tower 150kV
TYPE TOWER FUNGSI SUDUT
Aa Suspension 0˚- 3˚
Bb Tension/section 3˚- 20˚
Cc Tension 20˚- 60˚
Dd Tension 60˚- 90˚
Ee Tension > 90˚
Ff Tension > 90˚
Gg Transposisi
42. TIPE TOWER
FUNGSI SUDUT
SIRKUIT
TUNGGAL
SIRKUIT
GANDA
A AA Suspension 0˚- 2˚
A R AA R Suspension 0˚- 5˚
B BB Tension 0˚- 10˚
C CC Tension 10˚- 30˚
D DD Tension 30˚- 60˚
E EE Tension 60˚- 90˚
F FF Dead end 0˚- 45˚
G GG Transposisi
Tabel Tower 150kV
43. Kawat Tanah atau Earth Wire (kawat petir/kawat tanah) adalah
media untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini
dipasang diatas kawat fasa dengan sudut perlindungan yang
sekecil mungkin, karena dianggap petir menyambar dari atas
kawat. Namun jika petir menyambar dari samping maka akan
mengakibatkan kawat fasa tersambar dan menyebabkan
gangguan.
KAWAT TANAH (GROUNDING)
45. Pada dasarnya suatu sistem tenaga listrik harus dapat beroperasi
secara terus- menerus secara normal, tanpa terjadi gangguan.
Akan tetapi gangguan pada sistem tenaga listrik tidak dapat
dihindari. Gangguan dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut
:
Gangguan karena kesalahan manusia (kelalaian)
Gangguan dari dalam sistem, misalnya karena faktor ketuaan,
arus lebih, tegangan lebih sehingga merusak isolasi peralatan.
Gangguan dari luar, biasanya karena faktor alam. Contohnya
cuaca, gempa, petir, banjir, binatang, pohon dan lain-lain.
GANGGUAN SISTEM TENAGA
LISTRIK
47. Jenis gangguan bila ditinjau dari sifat dan penyebabnya dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
Beban lebih, ini disebabkan karena memang keadaan
pembangkit yang kurang dari kebutuhan bebannya.
Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak memenuhi syarat,
yang mungkin disebabkan faktor umur, mekanis, dan daya
isolasi bahan isolator tersebut.
Tegangan lebih, yang membahayakan isolasi peralatan di
gardu.
Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang terlalu lama.
JENIS – JENIS GANGGUAN