Adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu induk. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik
6. TRANSMISI
Adalah proses penghantaran tenaga
listrik secara besar-besaran dari
pembangkit listrik, ke gardu induk.
Jalur yang terinterkoneksi untuk
memfasilitasi penghantaran ini dikenal
sebagai jaringan transmisi listrik.
7. Transmission Line
(Saluran Transmisi)
Saluran transmisi adalah media yang digunakan sistem
transmisi untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator
station hingga sampai kepada konsumen pengguna listrik.
Dalam penyaluran transmisi listrik ditransmisikan menggunakan
Alternatif Direct(AC) maupun dengan Direct Current(DC) dengan
menggunakan bahan konduktor yang mengalirkan tipe saluran
transmisi listrik.
8. Saluran Transmisi AC
Dalam saluran transmisi AC tegangan pada saluran transmisinya mudah untuk diubah, baik
dinaikkan maupun diturunkan dengan Transformator di mana saluran AC menggunakan sistem
Fasa sehingga memiliki keuntungan sebagai berikut :
Daya yang disalurkan lebih besar
Nilai sesaatnya konstan
Mempunyai medan magnet putar
Disamping itu saluran transmisi AC memiliki kerugian sebagai berikut :
Tidak stabil
Isolasi yang rumit
9. Saluran Transmisi DC
Dalam saluran ini tidak menggunakan sistem fasha karena hanya arus searah. Adapun keuntungan
saluran transmisi DC sebagai berikut :
Daya guna efisiensinya tinggi disebabkan oleh faktor daya = 1
Memiliki sistem stabil
Isolasi yang lebih sederhana
Akan tetapi saluran transmisi DC memiliki biaya peralatan pengubah arus AC menjadi DC (konverter
dan Inverter) sehingga saluran transmisi DC dapat dianggap ekonomis pada jarak saluran udara antara
400 km hingga 600 km dan untuk saluran bawah tanah dengan panjang 50 km.
11. Berdasarkan cara pemasangannya, saluran
transmisi dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Saluran Udara (Overhead Lines), yaitu
saluran transmisi yang menyalurkan energi
listrik melalui kawat-kawat yang digantung
pada isolator antara menara atau tiang
transmisi.
Keuntungan:
1. Mudah dalam perbaikan.
2. Mudah dalam perawatan
3. Mudah dalam mengetahui letak gangguan.
4. Lebih murah.
12. Kerugian:
1. Karena berada diruang terbuka, maka cuaca sangat
berpengaruh terhadap kehandalannya, dengan kata
lain mudah terjadi gangguan dari luar, seperti
gangguan hubung singkat, gangguan tegangan bila
tersambar petir, dan gangguan lainnya.
2. Dari segi estetika/keindahan kurang, sehingga
saluran transmisi bukan pilihan yang ideal untuk
transmisi di dalam kota.
13. 2. Saluran kabel bawah tanah (underground cable)
Saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik
melalui kabel yang dipendam didalam tanah. Kategori
saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasangan
didalam kota, Karena berada didalam tanah maka tidak
mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah
terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi
alam.
14. Keuntungan:
1. Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk
bahaya petir badai tertimpa pohon dsb.
2. Tidak mengganggu pandangan bila
adanya bangunan yang tinggi
3. Dari segi keindahan saluran bawah
tanah lebih sempurna dan Indah
dipandang.
Kerugian:
1. Harga kabel yang relatif lebih mahal
2. Gangguan yang terjadi bersifat
permanen
3. Tidak fleksibel terhadap perubahan
jaringan
15. 3. Saluran Isolasi Gas (Gas Insulated Line/GIL)
Saluran Isolasi Gas adalah Saluran yang diisolasi
dengan gas, misalnya: gas SF6, seperti gambar.
Karena mahal dan resiko terhadap lingkungan
sangat tinggi maka saluran ini jarang digunakan
17. 1. Penghantar (Kawat Saluran)
Penghantar untuk saluran transmisi lewat udara (Atas
Tanah) adalah kawat-kawat tanpa isolasi (Baring,
Telanjang) yang padat (Solid), berlilit (Stranded) atau
berongga (Hollow) dan terbuat dari logam biasa, logam
campuran (Alloy) atau logam paduan (Composite). Untuk
tiap-tiap fasa penghantarnya dapat berbentuk kawat
tunggal maupun kawat berkas (Bundled Conductors).
Menurut jumlahnya ada berkas yang terdiri dari dua, tiga
atau empat kawat. Kawat berkas dianggap ekonomis untuk
tegangan EHV dan UHV.
20. 2. Tiang Jaringan Transmisi (Menara)
Menara-menara saluran transmisi yaitu terbuat
dari baja, tiang baja, tiang beton bertulang atau
tiang-tiang kayu. Menara baja dibuat tinggi
berbahan baja dengan kaki-kakinya dibalut oleh
pondasi masing-masing.
Menara baja untuk saluran transmisi dibagi
menurut bentuk dan sifat konstruksinya menjadi
menara persegi, menara persegi panjang,
menara jenis korset, menara gantry, menara
rotasi, menara MC, dll.
22. 3. Isolator Jaringan Transmisi
Fungsi Isolator
a. Fungsi isolator dari aspek listrik
• Mengisolasi antara kawat fasa dengan
tanah
• Mengisolasi antara kawat fasa dengan
kawat fasa
b. Fungsi isolator dari aspek mekanik
• Menahan berat dari kawat penghantar
• Mengatur jarak dan sudut antara kawat
dan kawat
• Menahan adanya perubahan kawat akibat
perbedaan temperature dan angin.
23. Jenis-Jenis Isolator:
solator untuk saluran transmisi
diklasifikasikan penggunaannya
dan konstruksinya menjadi:
a. Isolator gantung (Suspension
Type Insulator).
Dimana isolator ini dikenal ada dua
jenis, yakni Clavis Type dan Ball-
And-Socket Type. Yang kedua-
duanya terbuat dari porselin
dengan tutup dari besi tempaan
(Malleable Iron) disatu pihak dan
pasak baja dilain pihak.
24. b. Jenis pasak (Pin Type Insulator). Biasanya
digunakan pada tiang penyangga.
25. c. Jenis batang panjang (Long-Rod). Digunakan
untuk tiang penyangga serta area yang banyak
terjadi pengotoran akibat garam dan debu.
26. 03
d. Jenis pos saluran (Line Post). Terbuat dari porselin yang tidak dibuat
dalam ukuran-ukuran besar dibanding dengan yang lain.
28. 4. Kawat Tanah
Kawat tanah yaitu kawat yang dipasang pada
puncak tiang fortal atau tiang menara tanpa
isolator sepanjang Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET),
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).
Kegunaan Kawat Tanah :
Kawat tanah dipergunakan sebagai pelindung
kawat fasa pada saluran udara terhadap
sambaran petir. Untuk memenuhi fungsi kawat
tanah sebagai pelindung terhadap sambaran
petir langsung (Direct Stroke), maka harus
memenuhi syarat-syarat berikut:
29. a. Harus cukup tinggi diatas kawat
fasa agar dapat menangkap
(Intercept) pukulan langsung
b. Harus mempunyai jarak (Clearance)
yang cukup terhadap penghantar pada
tengah-tengah rentangan
c. Tahanan tanah kaki tower (Menara)
atau tiang harus cukup rendah, yang
bersama-sama (Conjuction) dengan
efek coupling untuk memperkecil
tegangan yang melintas pada isolator.
31. 1. Gangguan Korona
Diawali dengan menumpuknya kandungan-kandungan atau butiran-
butiran garam pada permukaan penghantar yang semakin lama
semakin menebal, kadang sampai ketebalan 1 mm. Begitu pula
pada penempatan Jaringan Tegangan Tinggi pada daerah industri,
dimana butiran-butiran atau limbah padat yang halus yang keluar
dari cerobong industri yang datang menempel dipermukaan
penghantar. Andaikan ketebalan atau serbuk, baik serbuk garam
maupun serbuk industri tidak merata sepanjang penghantar lalu
kemudian terjadi petir pada musim hujan maka akan kita temukan
terjadinya bunga-bunga api dimasing-masing penghantar.
32. Selanjutnya jika ketebalan serbuk garam atau serbuk limbah industri merata
(sama tebalnya) sepanjang penghantar pada daerah tersebut maka sangat
berpeluang terjadinya korona. Kejadian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
●
● (a) (b)
(a) Korona yang terjadi pada jaringan tiga penghantar (triple- conduktor) 500 Kv.
(b) Korona yang terjadi pada jaringan empat penghantar (four-conduktor) 735 kV.
33. 2. Fasa to fasa Gangguan satu fasa ke tanah serta fasa to fasa
Gangguan satu fasa ke tanah itu disebabkan karena terjadinya
ketidak seimbangan besaran arus yang mengalir pada ketiga fasa,
salah satu diantaranya terjadi jumlah arus yang cukup besar yang
melebihi rating arus yang diperbolehkan yang mengakibatkan arus
yang berlebihan itu seharusnya dialirkan melalui kawat tanah,
namun tidak dapat dialirkan sebagaimana mestinya (kawat tanah
mengalami kegagalan). Sedangkan gangguan fasa to fasa
disebabkan karena gangguan alam seperti gempa bumi atau tanah
longsor. Ini memungkinkan terjadi gangguan fasa to fasa. Kalau hal
ini terjadi berarti hubung singkat dengan jumlah arus yang cukup
besar.
35. 1. Tegangan Transmisi dan jumlah saluran
Dari segi kendala (releability) kenyataan makin
banyak jumlah rangkaian makin tinggi
kendalannya, oleh karena rangkaian- rangkaian
yang tidak terganggu pada suatu saluran dengan
banyak rangkaian (multy-circuit) akan dapat
mengganti tugas satu rangkaian yang terganggu.
Sebaliknya, saluran yang hanya terdiri dari satu
rangkaian saja tidak mungkin menyalurkan tenaga
listrik bila rangkaian itu terganggu.
Tegangan transmisi dan jumlah rangkaian
ditetapkan secara ekonomis dengan
memperhatikan faktor-faktor peningkatan daya
transmisi, besar hilangnya daya, biaya
konstruksi, rencana pengembangan sistem dan
kendala sistem transmisi.
36. ● 2. Perencanaan Isolasi Saluran Transmisi
Tegangan lebih dalam (internal overvoltage) disebabkan karena surja-
hubung (Swichting Surge, yaitu karena pembukaan atau penutupan pemutus
beban) dan karena berubahnya beban dengan cepat atau karena gangguan
pada saluran (hubung singkat).
Pada sistem yang tidak dibumikan efektif surja-hubung dapat mencapai 3-4
kali tenaga fasa, sedangkan pada sistem yang ditanahkan efektif kira-kira 3
kali tegangan fasa. Besarnya surja hubung dapat dikurangi menjadi 1,8 -2
kali tegangan fasa dengan memasang tahanan paralel dengan pemutus
beban waktu menutup pemutus tersebut. Di Jepang kelipatan surja-hubung
terhadap tegangan fasa (disebut faktor tegangan lebih) adalah 4 untuk
sistem tidak ditanahkan; 3,3 untuk sistem dibumikan melalui tahanan atau
reaktor; 2,8 utnuk sistem ditanahkan efektif; dan 2,0 dikurang 2,2 untuk
sistem dengan tahanan perdam pada pemutus beban.
●
37. 3. Perencanaan Tahan-Petir
Untuk mencegah hubung singkat karena lompatan (Plus
Over) sambaran petir tadi perlu diadakan usaha-usaha
pengaman dengan selalu memasang kawat tanah, menurunkan
tahan kaki menara atau memperlebar jarak antara kawat tanah
dengan kawat fasa.
Polaritas arus petir biasanya negatif. Dibeberapa negara
tercatat bahwa arus petir maksimum adalah 160 – 220 kA. Namun
untuk perencanaan biasa digunakan kebesaran antar 60 – 100
kA.
Satu kawat tanah digunakan sebagai kawat perisai terhadap
kawat-kawat fasa bagi saluran-saluran jarang yang terkena
petir atau yang kurang penting, sedang 2 kawat tanah
digunakan pada saluran-saluran yang sering terkena petir atau
yang penting.
39. ● Dalam pemeliharaan, PLN juga memerlukan pihak ke-tiga untuk membantu
melakukan cek kepada tiap-tiap tower, tetapi batasan cek hanya sebatas
inspeksi visual. Untuk melakukan perbaikan apabila ada masalah, itu sudah
menjadi wewenang dan otoritas PLN.Ada beberapa metode pemeliharaan
pada saluran transmisi, antara lain:
● 1. Ground Patrol
● Merupakan pengecekan secara berkala dan mengawasi secara visual
terhadap tower -tower yang sudah ditentukan.
● 2. Climb Up Inspection
● Sesuai dengan namanya, ini merupakan metode dengan pendakian terhadap
tower meliputi kondisi fisik dari konduktor atau kabel, isolator, dan lain lain.
● 3. Thermovisi
● Metode pemeliharaan dari bawah atau bisa juga menggunakan drone. Lebih
memfokuskan pada bagian sambungan.