SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
ORGANIZED BY
Our Team Style
Medi Adeyanto
Sapan
442 17 025
ademarcel17@gmail.com
Medi adeyanto
Twiter.com/abcd
Novi Elvikasari
442 17 005
abcd@company.com
Facebook.com/abcd
Twiter.com/abcd
Muh. Awal
442 17 010
abcd@company.com
Facebook.com/abcd
Twiter.com/abcd
Menjelaskan prinsip transmisi
Pengertian
01
Menjelaskan alur listrik dari pembangkitan sampai ke
gardu induk.
Alur
02
Mengelompokkan jenis transmisi
Klasifikasi
03
Menjelaskan jenis komponen transmisi
Komponen
04
Agenda
Style
Menampilkan jenis tower di indonesia
Jenis – jenis Tower
05
Mendeskripsikan gangguan tan terjadi di dalam
proses transmisi
Gangguan
06
PENGERTIAN
Transmisi tenaga listrik adalah proses penghantaran tenaga listrik
secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu listrik. Jalur
yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal
sebagai jaringan transmisi listrik.(wikipedia)
Tenaga listrik di transmisikan oleh suatu bahan konduktor yang
mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik. Pada sistem tenaga
listrik, jarak antara pembangkit dengan beban yang cukup jauh
akan menimbukan adanya penurunan kualitas tegangan
Hal ini diakibatkan pada saluran yang mengalami drop tegangan. Dengan
demikian sebuah saluran transmisi harus memiliki berbagai komponen untuk
menjada kestabilan kualitas listrik hingga sampai kepada konsumen
ALUR TRANSMISI
• Terdiri dari stasiun pembangkit (generating station)
• Transmission substation menyediakan servis untuk
merubah dalam menaikan dan menurunkan
tegangan
• pada saluran tegangan yang ditransmisikan serta
meliputi regulasi tegangan.
Berdasarkan
jarak
Berdasarkan
Saluran
Berdasarkan
tegangan
KLASIFIKASI
TRANSMISI
TRANSMISI BERDASARKAN JARAK
Pemasangan jaringan transmisi listrik ditentukan dengan
berbagai aspek maupun pertimbangan yang memungkinkan
efisiennya hasil yang diinginkan adapun data yang telah di
dapatkan sebagai berikut:
Distance
• Jaringan transmisi yang mempunyai jarak di bawah 80 Km dan
tegangan operasinya di bawah 20 KV adalahJaringan transmisi
jarak dekat
• Jaringan transmisi yang mempunyai panjang antara 80 – 150
Km dan tegangan jaringan antara 20 – 100 KV adalahJaringan
transmisi jarak mengengah
• Jaringan transmisi yang mempunyai panjang lebih dari 150 Km
dan tegangan jaringan diatas 100 KV adalah Jaringan transmisi
jarak jauh
TRANSMISI BERDASARKAN TEGANGAN
SUTT
Saluran Udara
Tegangan
Tinggi
Tegangan operasi
antara 30-150 KV
Text Here
sutet
Saluran udara
tegangan
ekstra tinggi
Pada umumnya
beroperasi pada
tegangan 200-
500KV.digunakan
pada pembangkitan
500 MW
Text Here
sutm
Saluran udara
tegangan
menengah
.pada umumnya di
Indonesia
digunakan 6-20 KV
Text Here
sktt
Saluran kabel
tegangan tinggi
Tegangan operasi
berkisar antara 30-
150KV.menyalurkan
energi listrik dari
kabel bawah tanah.
Text Here
Sejarah
pemasangan
kabel bawah laut
Komunikasi kabel bawah laut pertama kali digunakan untuk keperluan
komunikasi dengan membawa data telegrafi,komunikasi telepon.data
digital ini dibawa oleh kabel optik.
Sejak tahun 1856 kabel bawah laut marak terjadi di Benua
Amerika,Eropa,Australia, Bahkan juga Asia.
di, Indonesia sendiri pada tahun 1980-an ,selat Madura yang
menghubungkan pulau jawa dengan madura dua kabel laut 150KV ex
BICC.
Saluran Transmisi dengan
menggunakan kabel
bawah laut
Dilansir dari Bisnis.com,Transmisi Jawa Bali
menggunakan saluran kabel bawah laut mempunyai
kapasitas 500 KV.namun sampai saat ini pembangunan
jaringan belum rampung dan direncanakan 2024 sudah
selesai.
Saluran Transmisi Udara adalah Saluran
transmisi yang menyalurkan enrgi listrik
melalui kawat kawat yang digantung pada
isolator antara menara atau tiang listrik
Saluran Transmisi Udara ( Overhead Lines )
Saluran listrik udara umumnya dikategorikan menjadi tiga
kelas berdasarkan panjangnya, yakni :
•Jalur transmisi yang memiliki panjang kurang dari 60 km umumnya
disebut jalur transmisi pendek.
•Jalur transmisi yang memiliki panjang antara 80 km hingga 250 km
umumnya disebut jalur transmisi menengah.
•Jalur transmisi yang memiliki panjang lebih dari 250 km umumnya
disebut jalur transmisi panjang.
Saluran Bawah Tanah
( underground cable )
Saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam
dalam tahan. Katogori saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasngan dalam
kota, karena berada dalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga
tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam
Saluran Isolasi Gas
Saluran isolasi gas adalah saluran yang di isolasi dengan gas,
misalnya: gas SF6, seperti gambar, karena mahal dan resiko
terhadap lingkungan sangat tinggi maka saluran ini jarang
digunakan.
1. Menara atau tiang transmisi
Menara atau tiang transmisi adalah Bangunan
penopang saluran transmisi,yang biasa berupa
Menara baja,tiang baja,tiang beton bertualang dan
tiang kayu.
Komponen
Tiang baja Tiang beton Tiang kayu
2. Isolator - isolator
Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau
gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga jenis isolator, yaitu:
isolator jenis pasak, isolator jenis pos-saluran dan isolator gantung.
Isolator jenis pasak dan saluran digunakan pada saluran transmisi dengan
tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22-33 KV0).
Isolator gantung dapat digandeng menjadi rentengan isolator yang jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhan.
Isolator jenis pasak Isolator jenis Gantung
Jenis - jenis Isolator
3. Kawat penghantar
Sifat – sifat konduktor sebagai berikut:
a) Koduktivitas tinggi
b) Kekuatan tarik mekanikal tinggi
c) Titik berat
d) Biaya rendah
e) Tidak mudah patah
Jenis-jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi
adalah
Tembaga dengan konduktivitas 100% (CU 100%)
Tembaga dengan konduktivites 97,5% (CU 97,5%)A
Aluminium dengan konduktivitas 61% (Al 61%).
Perlengkapan kawat penghantar
a) Sambungan penghantar ( joint )
b) Perentang ( spacer )
c) Batang pelindung ( armor rod)
d) Peredam ( dumper )
e) Kawat pengaman
f) isolator
Menentukan ukuran konduktor
Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan ukuran
konduktor yang akan digunakan untuk transmisi dan distribusi
tenaga listrik, diantaranya adalah:
1. Besarnya arus yang mengalir dalam konduktor
2. Jarak antara pembangkit dengan pusat beban
3. Perkiraan peningkatan beban
4. Kehilangan daya
4. Kawat tanah
Kawat tanah atau “ground wires” juga disebut sebagai
kawat pelindung (“shield wires”) gunanya untuk
melindungi kawat-kawat penghantar atau kawat-kawat
fasa terhadap sambaran petir. Jadi kawat tanah itu
dipasang diatas kawat fasa. Sebagai kawat tanah pada
umumnya dipakai kawat baja (steel wires) yang lebih
murah, tetapi tidaklah jarang digunakan ASCR.
Jenis - jenis kawat tanah
JENIS - JENIS TOWER
Suatu menara atau tower listrik harus kuat terhadap
beban yang bekerja padanya, antara lain yaitu:
- Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan).
- Gaya tarik akibat rentangan kawat.
- Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun
badan tower.
Menurut bentuk konstruksinya,
jenis-jenis menara / tower listrik
dibagi atas :
1. Latice Tower
Lattice Tower merupakan jenis tower transmisi
yang konstruksinya menggunakan susuan baja
profil yang berukuran kecil, sehingga dalam
pengerjaan atau pembangunan tower menjadi
lebih mudah. Tower jenis ini biasanya dirancang
untuk ketinggian 20 – 120 meter.
A. Bagian pondasi
B. Bagian Kaki Tower
C. Bagian Badan Tower
D. Cross arm tower
E. Earth wire Peak
2. Konstruksi Piramida
Konstruksi lattice tower jenis piramida digunakan untuk mentransmisikan
energi listrik dalam konfigurasi penghantar double circuit. Konstruksi
tower ini terdiri dari dua jenis yakni double circuit-single earth wire
untuk mentransmisikan tenaga listrik pada tegangan 30 – 380 kV dan
double circuit-double earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik
pada tegangan 70-500 kV.
A. Bagian pondasi dan Kaki Tower
B. Bagian Badan Tower
C. Cross arm tower
D. Vertical Spacing Between Conductor
E. Earth wire Peak
3. Konstruksi Zig-Zag
Konstruksi lattice tower jenis zig-zag pada dasarnya sama seperti
tower jenis piramida hanya saja tower jenis zig-zag ini digunakan
untuk mentransmisikan energi listrik dalam konfigurasi penghantar
single circuit. Konstruksi tower jenis ini biasanya digunakan untuk
mentrasmisikan tenaga listrik pada tegangan 30 – 150 kV.
A. Bagian pondasi dan Kaki Tower
B. Bagian Badan Tower
C. Vertical Spacing Between Conductor
D. Cross arm tower
E. Earth wire Peak
Menurut Pemasangan isolator
jenis jenis tower dapat dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Suspension tower, yaitu tower
penyangga, tower ini hampir
sepenuhnya menanggung gaya berat,
umumnya tidak mempunyai sudut
belokan.
2. Tension tower, yaitu tower
penegang, tower ini menanggung
gaya tarik yang lebih besar
daripada gaya berat, umumnya
mempunyai sudut belokan.
Tower tipe Suspension ( kiri ) dan tension ( kanan )
Komponen-komponen Menara/tower Listrik
Secara umum suatu menara/tower listrik terdiri
dari :
Pondasi, yaitu suatu konstruksi beton
bertulang untuk mengikat kaki tower
(stub) dengan bumi.
Gambar Pondasi tower (lattice)
SUTET 500 kV Gresik - Krian
Gambar Pondasi steel 500kV
dead end Suralaya
Stub, bagian paling bawah dari kaki
tower, dipasang bersamaan dengan
pemasangan pondasi dan diikat menyatu
dengan pondasi.
Leg, kaki tower yang terhubung antara
stub dengan body tower. Pada tanah
yang tidak rata perlu dilakukan
penambahan atau pengurangan tinggi
leg, sedangkan body harus tetap sama
tinggi permukaannya.
Gambar Kabel Pentanahan Tower Transmisi
Common Body, badan tower bagian bawah yang
terhubung antara leg dengan badan tower bagian
atas (super structure). Kebutuhan tinggi tower
dapat dilakukan dengan pengaturan tinggi
common body dengan cara penambahan atau
pengurangan.
Super structure, badan tower bagian atas yang
terhubung dengan common body dan cross arm
kawat fasa maupun kawat petir. Pada tower jenis
delta tidak dikenal istilah super structure namun
digantikan dengan “K” frame dan bridge.
Cross arm, bagian tower yang berfungsi untuk
tempat menggantungkan atau mengaitkan isolator
kawat fasa serta clamp kawat petir. Pada
umumnya cross arm berbentuk segitiga kecuali
tower jenis tension yang mempunyai sudut belokan
besar berbentuk segi empat.
Gangguan Sistem Tenaga Listrik
Gangguan yang terjadi pada system tenaga
listrik sangat beragam besaran dan jenisnya.
Gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah
keadaan tidak normal dimana keadaan ini
dapat mengakibatkan terganggunya
kontinuitas pelayanan tenaga listrik.
Secara umum klasifikasi gangguan pada
system tenaga listrik disebabkan oleh 2
faktor, yaitu:
1. Gangguan yang berasal dari system
2. Gangguan yang berasal dari luar system
1.Gangguan yang berasal dari dalam system
Penyebab gangguan yang berasal dari dalam sistem antara
lain :
1. Tegangan dan arus abnormal.
2. Pemasangan yang kurang baik.
3. Kesalahan mekanis karena proses penuaan
4. Beban lebih.
5. Kerusakan material seperti isolator pecah, kawat putus, atau kabel cacat
isolasinya.
2. Gangguan yang berasal dari luar system
Sedangkan untuk gangguan yang berasal dari luar sistem antara
lain[13]:
1. Gangguan-gangguan mekanis karena pekerjaan galian saluran lain.
Gangguan ini terjadi untuk sistem kelistrikan bawah tanah.
2. Pengaruh cuaca seperti hujan, angin, serta surja petir. Pada gangguan
surja petir dapat mengakibatkan gangguan tegangan lebih dan dapat
menyebabkan gangguan hubung singkat karena tembus isolasi
peralatan ( breakdown ).
3. Pengaruh lingkungan seperti pohon, binatang dan benda-benda asing
serta akibat kecerobohan manusia.
TRANSMISI ENERGI LISTRIK
TRANSMISI ENERGI LISTRIK

More Related Content

What's hot

Skema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikSkema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikuti kurnia
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIHastih Leo
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasisevirarh
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiGredi Arga
 

What's hot (20)

SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
Skema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrikSkema sistem tenaga listrik
Skema sistem tenaga listrik
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
Transmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga ListrikTransmisi Tenaga Listrik
Transmisi Tenaga Listrik
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Materi Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan TinggiMateri Teknik Tegangan Tinggi
Materi Teknik Tegangan Tinggi
 
83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm83138841 1-1-komponen-jtm
83138841 1-1-komponen-jtm
 
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKOPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM SALURAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 

Similar to TRANSMISI ENERGI LISTRIK

Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggiedofredika
 
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxSISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi DistribusiTugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusiciyusmiapah
 
Struktur Kabel_2014-Okky.pdf
Struktur Kabel_2014-Okky.pdfStruktur Kabel_2014-Okky.pdf
Struktur Kabel_2014-Okky.pdfAgungWahyudi51
 

Similar to TRANSMISI ENERGI LISTRIK (20)

SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI  TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIKTRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
TRANSMISI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
ahmad syaifur rahman.pptx
ahmad syaifur rahman.pptxahmad syaifur rahman.pptx
ahmad syaifur rahman.pptx
 
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan TinggiDasar Teknik Tegangan Tinggi
Dasar Teknik Tegangan Tinggi
 
Transmisi tenaga listrik
Transmisi tenaga listrikTransmisi tenaga listrik
Transmisi tenaga listrik
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIKTRANSMISI TENAGA LISTRIK
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptxSISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
SISTEM JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK 3B TPE 2019.pptx
 
transmisi.ppt
transmisi.ppttransmisi.ppt
transmisi.ppt
 
JARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISIJARINGAN TRANSMISI
JARINGAN TRANSMISI
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi DistribusiTugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
Tugas Bahan-bahan Listrik, Bahan Transmisi Distribusi
 
04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf04. transmisi.pdf
04. transmisi.pdf
 
TRANSMISI TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI TENAGA LISTRIK 150 KV TRANSMISI TENAGA LISTRIK 150 KV
TRANSMISI TENAGA LISTRIK 150 KV
 
Struktur Kabel_2014-Okky.pdf
Struktur Kabel_2014-Okky.pdfStruktur Kabel_2014-Okky.pdf
Struktur Kabel_2014-Okky.pdf
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
 

Recently uploaded

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (9)

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 

TRANSMISI ENERGI LISTRIK

  • 2. Our Team Style Medi Adeyanto Sapan 442 17 025 ademarcel17@gmail.com Medi adeyanto Twiter.com/abcd Novi Elvikasari 442 17 005 abcd@company.com Facebook.com/abcd Twiter.com/abcd Muh. Awal 442 17 010 abcd@company.com Facebook.com/abcd Twiter.com/abcd
  • 3. Menjelaskan prinsip transmisi Pengertian 01 Menjelaskan alur listrik dari pembangkitan sampai ke gardu induk. Alur 02 Mengelompokkan jenis transmisi Klasifikasi 03 Menjelaskan jenis komponen transmisi Komponen 04 Agenda Style Menampilkan jenis tower di indonesia Jenis – jenis Tower 05 Mendeskripsikan gangguan tan terjadi di dalam proses transmisi Gangguan 06
  • 4. PENGERTIAN Transmisi tenaga listrik adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari pembangkit listrik, ke gardu listrik. Jalur yang terinterkoneksi untuk memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik.(wikipedia) Tenaga listrik di transmisikan oleh suatu bahan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik. Pada sistem tenaga listrik, jarak antara pembangkit dengan beban yang cukup jauh akan menimbukan adanya penurunan kualitas tegangan Hal ini diakibatkan pada saluran yang mengalami drop tegangan. Dengan demikian sebuah saluran transmisi harus memiliki berbagai komponen untuk menjada kestabilan kualitas listrik hingga sampai kepada konsumen
  • 5. ALUR TRANSMISI • Terdiri dari stasiun pembangkit (generating station) • Transmission substation menyediakan servis untuk merubah dalam menaikan dan menurunkan tegangan • pada saluran tegangan yang ditransmisikan serta meliputi regulasi tegangan.
  • 7. TRANSMISI BERDASARKAN JARAK Pemasangan jaringan transmisi listrik ditentukan dengan berbagai aspek maupun pertimbangan yang memungkinkan efisiennya hasil yang diinginkan adapun data yang telah di dapatkan sebagai berikut: Distance • Jaringan transmisi yang mempunyai jarak di bawah 80 Km dan tegangan operasinya di bawah 20 KV adalahJaringan transmisi jarak dekat • Jaringan transmisi yang mempunyai panjang antara 80 – 150 Km dan tegangan jaringan antara 20 – 100 KV adalahJaringan transmisi jarak mengengah • Jaringan transmisi yang mempunyai panjang lebih dari 150 Km dan tegangan jaringan diatas 100 KV adalah Jaringan transmisi jarak jauh
  • 8. TRANSMISI BERDASARKAN TEGANGAN SUTT Saluran Udara Tegangan Tinggi Tegangan operasi antara 30-150 KV Text Here sutet Saluran udara tegangan ekstra tinggi Pada umumnya beroperasi pada tegangan 200- 500KV.digunakan pada pembangkitan 500 MW Text Here sutm Saluran udara tegangan menengah .pada umumnya di Indonesia digunakan 6-20 KV Text Here sktt Saluran kabel tegangan tinggi Tegangan operasi berkisar antara 30- 150KV.menyalurkan energi listrik dari kabel bawah tanah. Text Here
  • 9. Sejarah pemasangan kabel bawah laut Komunikasi kabel bawah laut pertama kali digunakan untuk keperluan komunikasi dengan membawa data telegrafi,komunikasi telepon.data digital ini dibawa oleh kabel optik. Sejak tahun 1856 kabel bawah laut marak terjadi di Benua Amerika,Eropa,Australia, Bahkan juga Asia. di, Indonesia sendiri pada tahun 1980-an ,selat Madura yang menghubungkan pulau jawa dengan madura dua kabel laut 150KV ex BICC.
  • 10. Saluran Transmisi dengan menggunakan kabel bawah laut Dilansir dari Bisnis.com,Transmisi Jawa Bali menggunakan saluran kabel bawah laut mempunyai kapasitas 500 KV.namun sampai saat ini pembangunan jaringan belum rampung dan direncanakan 2024 sudah selesai.
  • 11. Saluran Transmisi Udara adalah Saluran transmisi yang menyalurkan enrgi listrik melalui kawat kawat yang digantung pada isolator antara menara atau tiang listrik Saluran Transmisi Udara ( Overhead Lines ) Saluran listrik udara umumnya dikategorikan menjadi tiga kelas berdasarkan panjangnya, yakni : •Jalur transmisi yang memiliki panjang kurang dari 60 km umumnya disebut jalur transmisi pendek. •Jalur transmisi yang memiliki panjang antara 80 km hingga 250 km umumnya disebut jalur transmisi menengah. •Jalur transmisi yang memiliki panjang lebih dari 250 km umumnya disebut jalur transmisi panjang.
  • 12.
  • 13. Saluran Bawah Tanah ( underground cable ) Saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam dalam tahan. Katogori saluran seperti ini adalah favorit untuk pemasngan dalam kota, karena berada dalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam
  • 14. Saluran Isolasi Gas Saluran isolasi gas adalah saluran yang di isolasi dengan gas, misalnya: gas SF6, seperti gambar, karena mahal dan resiko terhadap lingkungan sangat tinggi maka saluran ini jarang digunakan.
  • 15. 1. Menara atau tiang transmisi Menara atau tiang transmisi adalah Bangunan penopang saluran transmisi,yang biasa berupa Menara baja,tiang baja,tiang beton bertualang dan tiang kayu. Komponen Tiang baja Tiang beton Tiang kayu
  • 16. 2. Isolator - isolator Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga jenis isolator, yaitu: isolator jenis pasak, isolator jenis pos-saluran dan isolator gantung. Isolator jenis pasak dan saluran digunakan pada saluran transmisi dengan tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22-33 KV0). Isolator gantung dapat digandeng menjadi rentengan isolator yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.
  • 17. Isolator jenis pasak Isolator jenis Gantung
  • 18. Jenis - jenis Isolator
  • 19. 3. Kawat penghantar Sifat – sifat konduktor sebagai berikut: a) Koduktivitas tinggi b) Kekuatan tarik mekanikal tinggi c) Titik berat d) Biaya rendah e) Tidak mudah patah Jenis-jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi adalah Tembaga dengan konduktivitas 100% (CU 100%) Tembaga dengan konduktivites 97,5% (CU 97,5%)A Aluminium dengan konduktivitas 61% (Al 61%).
  • 20. Perlengkapan kawat penghantar a) Sambungan penghantar ( joint ) b) Perentang ( spacer ) c) Batang pelindung ( armor rod) d) Peredam ( dumper ) e) Kawat pengaman f) isolator
  • 21. Menentukan ukuran konduktor Ada beberapa pertimbangan dalam menentukan ukuran konduktor yang akan digunakan untuk transmisi dan distribusi tenaga listrik, diantaranya adalah: 1. Besarnya arus yang mengalir dalam konduktor 2. Jarak antara pembangkit dengan pusat beban 3. Perkiraan peningkatan beban 4. Kehilangan daya
  • 22. 4. Kawat tanah Kawat tanah atau “ground wires” juga disebut sebagai kawat pelindung (“shield wires”) gunanya untuk melindungi kawat-kawat penghantar atau kawat-kawat fasa terhadap sambaran petir. Jadi kawat tanah itu dipasang diatas kawat fasa. Sebagai kawat tanah pada umumnya dipakai kawat baja (steel wires) yang lebih murah, tetapi tidaklah jarang digunakan ASCR.
  • 23. Jenis - jenis kawat tanah
  • 24. JENIS - JENIS TOWER Suatu menara atau tower listrik harus kuat terhadap beban yang bekerja padanya, antara lain yaitu: - Gaya berat tower dan kawat penghantar (gaya tekan). - Gaya tarik akibat rentangan kawat. - Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower.
  • 25. Menurut bentuk konstruksinya, jenis-jenis menara / tower listrik dibagi atas : 1. Latice Tower Lattice Tower merupakan jenis tower transmisi yang konstruksinya menggunakan susuan baja profil yang berukuran kecil, sehingga dalam pengerjaan atau pembangunan tower menjadi lebih mudah. Tower jenis ini biasanya dirancang untuk ketinggian 20 – 120 meter.
  • 26. A. Bagian pondasi B. Bagian Kaki Tower C. Bagian Badan Tower D. Cross arm tower E. Earth wire Peak
  • 27. 2. Konstruksi Piramida Konstruksi lattice tower jenis piramida digunakan untuk mentransmisikan energi listrik dalam konfigurasi penghantar double circuit. Konstruksi tower ini terdiri dari dua jenis yakni double circuit-single earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik pada tegangan 30 – 380 kV dan double circuit-double earth wire untuk mentransmisikan tenaga listrik pada tegangan 70-500 kV.
  • 28. A. Bagian pondasi dan Kaki Tower B. Bagian Badan Tower C. Cross arm tower D. Vertical Spacing Between Conductor E. Earth wire Peak
  • 29. 3. Konstruksi Zig-Zag Konstruksi lattice tower jenis zig-zag pada dasarnya sama seperti tower jenis piramida hanya saja tower jenis zig-zag ini digunakan untuk mentransmisikan energi listrik dalam konfigurasi penghantar single circuit. Konstruksi tower jenis ini biasanya digunakan untuk mentrasmisikan tenaga listrik pada tegangan 30 – 150 kV.
  • 30. A. Bagian pondasi dan Kaki Tower B. Bagian Badan Tower C. Vertical Spacing Between Conductor D. Cross arm tower E. Earth wire Peak
  • 31. Menurut Pemasangan isolator jenis jenis tower dapat dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Suspension tower, yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya berat, umumnya tidak mempunyai sudut belokan. 2. Tension tower, yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik yang lebih besar daripada gaya berat, umumnya mempunyai sudut belokan.
  • 32. Tower tipe Suspension ( kiri ) dan tension ( kanan )
  • 33. Komponen-komponen Menara/tower Listrik Secara umum suatu menara/tower listrik terdiri dari : Pondasi, yaitu suatu konstruksi beton bertulang untuk mengikat kaki tower (stub) dengan bumi. Gambar Pondasi tower (lattice) SUTET 500 kV Gresik - Krian Gambar Pondasi steel 500kV dead end Suralaya Stub, bagian paling bawah dari kaki tower, dipasang bersamaan dengan pemasangan pondasi dan diikat menyatu dengan pondasi. Leg, kaki tower yang terhubung antara stub dengan body tower. Pada tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi leg, sedangkan body harus tetap sama tinggi permukaannya.
  • 34. Gambar Kabel Pentanahan Tower Transmisi Common Body, badan tower bagian bawah yang terhubung antara leg dengan badan tower bagian atas (super structure). Kebutuhan tinggi tower dapat dilakukan dengan pengaturan tinggi common body dengan cara penambahan atau pengurangan. Super structure, badan tower bagian atas yang terhubung dengan common body dan cross arm kawat fasa maupun kawat petir. Pada tower jenis delta tidak dikenal istilah super structure namun digantikan dengan “K” frame dan bridge. Cross arm, bagian tower yang berfungsi untuk tempat menggantungkan atau mengaitkan isolator kawat fasa serta clamp kawat petir. Pada umumnya cross arm berbentuk segitiga kecuali tower jenis tension yang mempunyai sudut belokan besar berbentuk segi empat.
  • 35. Gangguan Sistem Tenaga Listrik Gangguan yang terjadi pada system tenaga listrik sangat beragam besaran dan jenisnya. Gangguan dalam sistem tenaga listrik adalah keadaan tidak normal dimana keadaan ini dapat mengakibatkan terganggunya kontinuitas pelayanan tenaga listrik.
  • 36. Secara umum klasifikasi gangguan pada system tenaga listrik disebabkan oleh 2 faktor, yaitu: 1. Gangguan yang berasal dari system 2. Gangguan yang berasal dari luar system
  • 37. 1.Gangguan yang berasal dari dalam system Penyebab gangguan yang berasal dari dalam sistem antara lain : 1. Tegangan dan arus abnormal. 2. Pemasangan yang kurang baik. 3. Kesalahan mekanis karena proses penuaan 4. Beban lebih. 5. Kerusakan material seperti isolator pecah, kawat putus, atau kabel cacat isolasinya.
  • 38. 2. Gangguan yang berasal dari luar system Sedangkan untuk gangguan yang berasal dari luar sistem antara lain[13]: 1. Gangguan-gangguan mekanis karena pekerjaan galian saluran lain. Gangguan ini terjadi untuk sistem kelistrikan bawah tanah. 2. Pengaruh cuaca seperti hujan, angin, serta surja petir. Pada gangguan surja petir dapat mengakibatkan gangguan tegangan lebih dan dapat menyebabkan gangguan hubung singkat karena tembus isolasi peralatan ( breakdown ). 3. Pengaruh lingkungan seperti pohon, binatang dan benda-benda asing serta akibat kecerobohan manusia.