Dokumen tersebut membahas tentang transmisi dan distribusi energi listrik. Secara singkat, transmisi adalah proses penghantaran energi listrik dari pembangkit ke gardu induk melalui jaringan saluran transmisi. Saluran transmisi dapat berupa udara atau kabel bawah tanah dan harus dirancang dengan baik untuk mencegah gangguan seperti korona dan hubungan singkat.
1. M A T A K U L I A H S E M E S T E R G E N A P
TRANSMISI DAN
DISTRIBUSI
ENERGI LISTRIK
2. WELCOME TO OUR DISCUSSION
Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
3. O U R T E A M
NARGIS ANIISA AZZAKHRA A. ACHMAD AFRAN SYAWAL WINARTY CATURINDAH P.
34219035 34219026 34219043
KELOMPOK 1
TRANSMISI
4. WHAT DO YOU THINK ABOUT
TRANSMISSION NETWORK?
pusat-pusat pembangkit tenaga listrik umumnya terletak jauh dan tempat-
tempat dimana tenaga listrik itu digunakan atau pusat-pusat beban. Oleh
karena itu tenaga listrik yang dibangkitkan harus disalurkan melalui kawat atau
saluran transmisi.
Adalah proses penghantaran tenaga listrik secara besar-besaran dari
pembangkit listrik, ke gardu induk. Jalur yang terinterkoneksi untuk
memfasilitasi penghantaran ini dikenal sebagai jaringan transmisi listrik
5. Transmission line
Saluran transmisi digunakan untuk
mentransmisikan tenaga listrik dari Generator
Station/ Pembangkit Listrik sampai
distribution station hingga sampai pada
konsumer pengguna listrik. Tenaga listrik di
transmisikan oleh suatu bahan konduktor yang
mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik
penyaluran tenaga listrik pada transmisi
menggunakan arus bolak-balik (AC) ataupun
juga dengan arus searah (DC). Penggunaan
arus bolak-balik yaitu dengan sistem tiga-fasa
atau dengan empat-fasa.
6. Saluran Transmisi AC atau DC
Menurut jenis arusnya dikenal sistem arus bolak-
balik(AC = Alternating Current) dan sistem arus
searah(DC = Direct Current). Didalam arus AC,
penaikan dan penurunan tegangan mudah dilakukan,
yaitu dengan menggunakan transformator. Itulah
sebabnya maka saluran transmisi di dunia sebagian
besar adalah AC. Di dalam sistem AC, ada sistem
satu fasa dan sistem tiga fasa. Sistem tiga fasa
mempunyai kelebihan dibandingkan sistem satu fasa
karena,
1. daya yang disalurkan lebih besar.
2. nilai sesaatnya ( instantineous value) konstan, dan
3. mempunyai medan magnet putar.
ABOUT US
$ 300
ABOUT US
Best C.E.O
7. TRANSMISSION LINE
CATEGORY
Berdasarkan cara pemasangannya, saluran transmisi
dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Saluran Udara (Overhead Lines), yaitu saluran
transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui
kawat-kawat yang digantung pada isolator antara
menara atau tiang transmisi.
Keuntungan:
1. Mudah dalam perbaikan.
2. Mudah dalam perawatan
3. Mudah dalam mengetahui letak gangguan.
4. Lebih murah.
8. Kerugian:
1. karena berada diruang terbuka, maka
cuaca sangat berpengaruh terhadap
kehandalannya, dengan kata lain
mudah terjadi gangguan dari luar,
seperti gangguan hubungan singkat,
gangguan tegangan bila tersambar
petir, dan gangguan lainnya.
2. dari segi estetika/keindahan kurang,
sehungga saluran transmisi bukan
pilihan yang ideal untuk transmisi di
dalam kota.
9. 2. Saluran kabel bawah tanah
(underground cable),
Saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik
melalui kabel yang dipendam didalam tanah.
Kategori saluran seperti ini adalah favorit untuk
pemasangan didalam kota, Karena berada didalam
tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan
juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi
cuaca atau kondisi alam. Namun tetap memiliki
kekurangan, antara lain mahal dalam instalasi dan
investasi serta sulitnya menentukan titik gangguan
dan perbaikkannya
10. Saluran Isolasi Gas (Gas
Insulated Line/GIL)
adalah Saluran yang
diisolasidengan gas,
misalnya: gas SF6, seperti
gambar Karena mahal dan
resiko terhadap
lingkungan sangat tinggi
maka saluran ini jarang
digunakan
Saluran Isolasi Gas
11. KOMPONEN JARINGAN TRANSMISI
1. Penghantar (Kawat Saluran)
Penghantar untuk saluran transmisi lewat udara (Atas
Tanah) adalah kawat-kawat tanpa isolasi (Baring,
Telanjang) yang padat (Solid), berlilit (Stranded) atau
berongga (Hollow) dan terbuat dari logam biasa, logam
campuran (Alloy) atau logam paduan (Composite).
Untuk tiap-tiap fasa penghantarnya dapat berbentuk
kawat tunggal maupun kawat berkas (Bundled
Conductors). Menurut jumlahnya ada berkas yang
terdiri dari dua, tiga atau empat kawat. Kawat berkas
dianggap ekonomis untuk tegangan EHV dan UHV.
13. 2. Tiang jaringan transmisi (menara)
Menara-menara saluran transmisi yaitu
terbuat dari baja, tiang baja, tiang beton
bertulang atau tiang-tiang kayu. Menara baja
dibuat tinggi berbahan baja dengan kaki-
kakinya dibalut oleh pondasi masing-masing.
Menara baja untuk saluran transmisi dibagi
menurut bentuk dan sifat konstruksinya
menjadi menara persegi, menara persegi
panjang, menara jenis korset, menara gantry,
menara rotasi, menara MC, dll.
15. Fungsi Isolator
a. Fungsi isolator dari aspek listrik
• Mengisolasi antara kawat fasa dengan
tanah
• Mengisolasi antara kawat fasa dengan
kawat fasa
b. Fungsi isolator dari aspek mekanik
• Menahan berat dari kawat penghantar
• Mengatur jarak dan sudut antara
kawat dan kawat
• Menahan adanya perubahan kawat
akibat perbedaan temperature dan
angin.
3. Isolator Jaringan Transmisi
16. Gambar Isolator Gantung 250 mm
Jenis-Jenis Isolator:
solator untuk saluran transmisi diklasifikasikan penggunaannya dan
konstruksinya menjadi:
a. Isolator gantung (Suspension Type Insulator). Dimana isolator ini
dikenal ada dua jenis, yakni Clavis Type dan Ball-And-Socket Type.
Yang kedua-duanya terbuat dari porselin dengan tutup dari besi
tempaan (Malleable Iron) disatu pihak dan pasak baja dilain pihak.
17. b. Jenis pasak (Pin Type Insulator). Biasanya
digunakan pada tiang penyangga.
c. Jenis batang panjang (Long-Rod). Digunakan untuk
tiang penyangga serta area yang banyak terjadi
pengotoran akibat garam dan debu.
18. d. Jenis pos saluran (Line Post). Terbuat
dari porselin yang tidak dibuat dalam
ukuran-ukuran besar dibanding dengan
yang lain
e. Isolator tarik
19. 4. Kawat Tanah
Kawat tanah yaitu kawat yang dipasang pada puncak
tiang fortal atau tiang menara tanpa isolator sepanjang
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET),
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran
Udara Tegangan Menengah (SUTM).
Kegunaan Kawat Tanah
Kawat tanah dipergunakan sebagai pelindung kawat
fasa pada saluran udara terhadap sambaran petir.
Untuk memenuhi fungsi kawat tanah sebagai
pelindung terhadap sambaran petir langsung (Direct
Stroke), maka harus memenuhi syarat-syarat berikut:
20. a. Harus cukup tinggi diatas kawat fasa agar dapat
menangkap (Intercept) pukulan langsung
b. Harus mempunyai jarak (Clearance) yang cukup
terhadap penghantar pada tengah-tengah
rentangan
c. Tahanan tanah kaki tower (Menara) atau tiang
harus cukup rendah, yang bersama-sama
(Conjuction) dengan efek coupling untuk
memperkecil tegangan yang melintas pada
isolator.
21. 1. Gangguan Korona
Ciri-ciri terjadinya gejala korona yaitu gejala
korona dapat ditemukan pada Jaringan Tegangan
Tinggi yang ditempatkan pada daerah pesisir
pantai dan yang ditempatkan pada daerah industri.
Diawali dengan menumpuknya kandungan-
kandungan atau butiran-butiran garam pada
permukaan penghantar yang semakin lama
semakin menebal, kadang sampai ketebalan 1 mm.
Begitu pula pada penempatan Jaringan Tegangan
Tinggi pada daerah industri, dimana butiran-
butiran atau limbah padat yang halus yang keluar
dari cerobong industri yang datang menempel
dipermukaan penghantar. Andaikan ketebalan atau
serbuk, baik serbuk garam maupun serbuk industri
tidak merata sepanjang penghantar lalu kemudian
terjadi petir pada musim hujan maka akan kita
temukan terjadinya bunga-bunga api dimasing-
masing penghantar.
JENIS-JENIS GANGGUAN
TRANSMISI
22. Selanjutnya jika ketebalan serbuk garam atau serbuk limbah industri merata (sama
tebalnya) sepanjang penghantar pada daerah tersebut maka sangat berpeluang
terjadinya korona. Kejadian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
(a)Korona yang terjadi pada jaringan tiga penghantar (triple- conduktor) 500
Kv
(b)Korona yang terjadi pada jaringan empat penghantar (four-
conduktor) 735 kV.
(a) (b)
23. 2. fasa to fasa Gangguan satu fasa ke tanah serta fasa to fasa
Gangguan satu fasa ke tanah itu disebabkan karena
terjadinya ketidak seimbangan besaran arus yang mengalir
pada ketiga fasa, salah satu diantaranya terjadi jumlah arus
yang cukup besar yang melebihi rating arus yang
diperbolehkan yang mengakibatkan arus yang berlebihan itu
seharusnya dialirkan melalui kawat tanah, namun tidak
dapat dialirkan sebagaimana mestinya (kawat tanah
mengalami kegagalan).Sedangkan gangguan fasa to fasa
disebabkan karena gangguan alam seperti gempa bumi atau
tanah longsor. Ini memungkinkan terjadi gangguan fasa to
fasa. Kalau hal ini terjadi berarti hubung singkat dengan
jumlah arus yang cukup besar.
24. PERENCANAAN JARINGAN TRANSMISI
1. Tegangan Transmisi dan jumlah saluran
Dari segi kendala (releability) kenyataan makin banyak jumlah
rangkaian makin tinggi kendalannya, oleh karena rangkaian-
rangkaian yang tidak terganggu pada suatu saluran dengan banyak
rangkaian (multy-circuit) akan dapat mengganti tugas satu
rangkaian yang terganggu. Sebaliknya, saluran yang hanya terdiri
dari satu rangkaian saja tidak mungkin menyalurkan tenaga listrik
bila rangkaian itu terganggu.
Tegangan transmisi dan jumlah rangkaian ditetapkan secara
ekonomis dengan memperhatikan faktor-faktor peningkatan daya
transmisi, besar hilangnya daya, biaya konstruksi, rencana
pengembangan sistem dan kendala sistem transmisi.
25. 2. Perencanaan Isolasi Saluran Transmisi
Tegangan lebih dalam (internal overvoltage) disebabkan karena surja-hubung
(Swichting Surge, yaitu karena pembukaan atau penutupan pemutus beban) dan
karena berubahnya beban dengan cepat atau karena gangguan pada saluran
(hubung singkat).
Pada sistem yang tidak dibumikan efektif surja-hubung dapat mencapai 3-4 kali
tenaga fasa, sedangkan pada sistem yang ditanahkan efektif kira-kira 3 kali
tegangan fasa. Besarnya surja hubung dapat dikurangi menjadi 1,8 -2 kali
tegangan fasa dengan memasang tahanan paralel dengan pemutus beban waktu
menutup pemutus tersebut. Di Jepang kelipatan surja-hubung terhadap tegangan
fasa (disebut faktor tegangan lebih) adalah 4 untuk sistem tidak ditanahkan; 3,3
untuk sistem dibumikan melalui tahanan atau reaktor; 2,8 utnuk sistem
ditanahkan efektif; dan 2,0 dikurang 2,2 untuk sistem dengan tahanan perdam
pada pemutus beban.
26. 3. Perencanaan Tahan-Petir
Untuk mencegah hubung singkat karena lompatan (Plus Over)
sambaran petir tadi perlu diadakan usaha-usaha pengaman dengan
selalu memasang kawat tanah, menurunkan tahan kaki menara
atau memperlebar jarak antara kawat tanah dengan kawat fasa.
Polaritas arus petir biasanya negatif. Dibeberapa negara tercatat
bahwa arus petir maksimum adalah 160 – 220 kA. Namun untuk
perencanaan biasa digunakan kebesaran antar 60 – 100 kA.
Satu kawat tanah digunakan sebagai kawat perisai terhadap
kawat-kawat fasa bagi saluran-saluran jarang yang terkena petir
atau yang kurang penting, sedang 2 kawat tanah digunakan pada
saluran-saluran yang sering terkena petir atau yang penting.
27. S E K I A N D A N T E R I M A K A S I H
NARGIS ANIISA AZZAKHRA A. ACHMAD AFRAN SYAWAL WINARTY CATURINDAH P.
34219035 34219026 34219043