1. SISTEM PROTEKSI DAN DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK
GAS INSULATED
SUBSTATION
DISUSUN OLEH :
ARIANTO PARANTE (44218030)
DINA RESKY AMELIYA (44218033)
MUH. SYAHRUL (44218041)
YUSRIL HAS BARLIAN (44218050)
PEMBIMBING : Prof.Dr.Ir. Makmur Saini, MT, IPU
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
D4 TEKNIK PEMBANGKIT ENERGI
2. Didefinisikan sebagai rangkaian
beberapa peralatan yang
terpasang di dalam sebuah metal
enclosure dan diisolasi oleh gas
Hexafluoride (SF6)
GAS INSULATED SUBSTATION
3. GIS menggunakan Gas SF6 sebagai media isolasi, menjadikannya sebagai sebuah teknologi yang maju
dan telah banyak di pakai di gardu induk untuk melayani kebutuhan listrik dimulai tahun 1960.
SEJARAH GAS INSULATED SUBSTATION
PADAAWALNYA GIS MERUPAKAN SEBUAH KONSEP DARI “ RUANG YANG TERTUTUP” OLEH
BAHAN LOGAM PADA TAHUN 1920.
Kemudian pada tahun 1930, digunakan gas untuk pertama kalinya sebagai media
isolasi, dimana freon merupakan gas pertama kali di pakai pada saat itu
4. GAS INSULATED SUBSTATION
Kelebihan Kekurangan
• Biaya peralatan
mahal
• Area tanah yang kecil
• Lebih aman terhadap petir,
pengaruh iklim dan cuaca
serta debu
• Biaya perawatannya lebih
sedikit
5. Karakteristik Gas SF6
Sifat- sifat gas SF6
• Penghantar panas ( thermal conducivity) yang
bersifat dapat mendipasikan panas yang
timbul pada peralatan
• Isolasi yang sangat baik(excellent insulating)
• Mampu memadamkan busur api (arc)
• Viskositas rendah
• Stabil dan tidak mudah bereaksi
6. KOMPONEN GAS INSULATED SUBSTATION
Berdasarkan
FUNGSI-nya
Subsistem Driving
Mechanism
Subsistem Primary
Subsistem Secondary
Subsistem Dielectric
Subsistem Mechanical
11. 3. Capacitive Voltage Transformer (CVT)
4. Lightning Arrester (LA)
CVT adalah trafo tegangan yang menggunakan kapasitor
pembagi tegangan supaya sisi tegangan sekunder unit
elektromagnetik proporsional dan sefasa dengan tegangan
primer pada kapasitor pembagi tegangan.
14. SUBSUBSYSTEM GAUGE AND GAS
DISPENSER
Nipple/ Valve SF6
Nipple/valve adalah suatu komponen yang merupakan satu
bagian dari kompartemen/enclosure yang berfungsi untuk
melakukan evakuasi, vacuuming dan pengisian gas SF6
dalam proses pemeliharaan atau overhaul.
15. SUBSISTEM SECONDARY
1. Relay
Adalah peralatan eleterik yang di desain untuk merespon kondisi
input sesuai setting atau kondisi yang telah ditentukan
2. Control Wiring
Adalah wiring pada swithgear
sebagai rangkain kontrol dan
koneksi ke trafo pengukuran,
meter, relay, dan dalin-lain
16. SUBSISTEM DIELECTRIC
1. SF6
SF6 adalah gas sulfur hexafluoride yang digunakan sebagai media
isolasi dan pemadaman busur api pada peralatan listrik.
2. Absorbent
Absorbent adalah material yang berfungsi menyerap uap air dan
decomposition product SF6.
3. Kompartemen (Gas Section)
Kompartemen adalah ruangan yang didalamnya terdapat
komponen seperti PMT, PMS, Busbar pada GIS
17. SUBSISTEM DRIVING MECHANISM
• Pneumatic Komponen-komponen pada
penggerak system pneumatic
• Motor Kompressor
• Pompa Kompresi Udara
• Kopling
• Tanki Udara
• Katup Satu Arah (Non Return Valve)
• KAatup Pengaman
• Pressure Switch
• Pressure Gauge
• Oil Level
• Pengering udara atau Penjebak Air
18. 2. Hydraulic
Komponen-Komponen yang terdapat pada
sistem penggerak hydraulic
1. Oil level indicator
2. Pompa Minyak (Oil Pump)
3. Akumulator/Aktuator
4. Drain Valve/Change Over Valve/ Katup Satu arah
5. Valve Pengisian
6. Katup Cegah
7. Otomatic Valve Venting
8.Opening Pilot Valve
9.Oil Chamber
10.Spring
11.Indikasi Pengisian Pegas
12.Off Tringger
13.ON Tringger
14.Charging Mechanism
15.Charging Motor
19. SUBSISTEM MECHANICAL
SUBSISTEM MECHANICAL adalah peralatan
penggerak yang menghubungkan susbsistem
driving mechanism dengan kontak utama
peralatan PMT dan PMS untuk mentransfer
driving energy menjadi gerakan pada waktu yang
diperlukan.
21. Subsistem
Primary
Tidak mampu memutuskan dan
menghubungkan aliaran listrik pada
waktunya
Tidak mampu menyalurkan energi litrik pada
kondisi normal
Terjadi overheating, bad contact, dan
dischange
Installasi yang kurang baik
Operasi close/open yang tidak serempak
akibat kerusakan valve, pompa, seal/o-ring
sistem hidrolik atau power blok penumatik
yang fatigue,pegas tidak terisi penuh maupun
kebocoran pada internal akumulator
22. Subsistem
Primary
Posisi kontak tidak simetri yang disebabkan
oleh gangguan fungsi kerja/ degradasi
subsistem mekanik
Subsistem primary tidak mampu menyalurkan
arus listrik disebabkan oleh internal baut yang
kendor akibat instalsi yang kurang baik
maupun material yang kurang baik.
23. Subsistem
Secondary
Tidak mampu memberikan trigger pada
subsistem driving mechanism untuk
mengaktifkan subsistem mechanic pada
waktu yang tepat
Mampu memberika trigger pada subsistem
driving mechanism untuk mengaktifkan
subsistem mechanic namun pada waktu yang
tidak tepat ( diluar setting)
Pressure switch, density monitor, rele bantu
tidak berfungsi akibat kontak tidak berfungsi,
seal box fatigue/menua, pegas bimetal lemah,
kebocoran, manometer tipe
basah(menggunakan minyak
Kerusakan wiring kontrol mekanik akibat
24. Subsistem
Dielektrik
Tidak mampu mengisolasi peralatan
Tidak mampu memadamkan busur api
Instalasi yang kurang baik dan angeing yang
menyebabkan seal/o-ring menua, lapuk
(fatigue)
Katup yang rusak/degradasi akibit perlakuan
yang tidak sesuai SOP atau ageing
Ageing yang menyebabkan adanya retakan
pada sambungan upper/lower serta pada
bushing base dan retakan pada disk rupture
kompartemen
Degrasi isolasi sealing dan akibat instalasi yang
kurang baik dan ageing
25. Subsistem
Dielektrik
Pemburukan spacer yang terpicu oleh partial
dischanger akibat instalasi yang kurang baik
maupun loss main conctact.
Proses pelilitan pvc tape yang kurang bagus
yang menyebabkan pvc tape akibat isolasi
sealing end rusak
Adanya kebocoran akibat penuaang o-ring/seal
maupun valve yang rusak/ degradasi
Pemburukan spacer yang dipicu oleh partial
dischanger akibat instalasi yang kurang baik
Peralatan kerja yang kurang sesuai dan cara
penanganan gas yang kurang baik pada saat
melakukan penanganan gas/gas handling
Kandungan decomposed product yang tinggi
akibatnya tingginya jumlah kerja main contact atau
kondisi kontak yang kuang baik maupun instalsi yang
26. Subsistem
Driving
Mechanism
Tidak dapat menyimpan energi untuk
mengaktifkan subsistem mechanic pada
waktu yang tepat
Kebocoran minyak hidrolik akibat pipa hidrolik
menua dan korosi, seal akumulator hidrolik
menua, seal pilot block hidrolik menuas, seak
pompa hidrolik menua, partikel asiang akibat
instalsi maupun refiling minyak yang kurang
baik
Kerusakan venting valve sistem hidrolik
27. Subsistem
Driving
Mechanism
Kebocoran sistem penumatik akibat
kerusakan membran mekanik penumatik,
kerusakan compression chamber, dan
kerusakan power blok pneumatik
Kebocoran sistem penumatik-hidrolik akibat
kerusakan compression chamber valve
Gangguan subsistem secondary
Gangguan sumber AC
28. Subsistem
Mekanik
Tidak dapat mentranfer energi gerak pada
waktu yang tepat
Material rod yang kurang baik, instalasi yang
kurang baik, desain yang tidak sesuai yang
menyebabkan sambungan rod penggerak
longgar
Pen pengunci sambungan patah akibat
material rod yang kurang baik, dan instalasi
yang kurnag biak- Kanvas mekanik PMS
aus/slip
Perubahan momen beban kerja menkanik
PMS akibat posisi kontak tidak simteri atau
penurunan kondisi peralatan (aus)
Penuaan gear tooth yang menyebabkan waktu
kerja sistem akademik lama
29. PEDOMAN PEMELIHARAAN
• Inspeksi Level 1 ( In Service Inspection)
• Inspeksi Level 2 ( (In Service Measurement)
• Inspeksi Level 3 ( Online Measurement)
• Shutdown Measurement
• Shutdown Testing/ Measurement
• Reklamasi Gas SF6
• Shutdown Fuction Test
30. In Service Inspection
In Service Inspection merupakan
pemerikasaan peralatan dalam keadaan
bertengangan dengan menggunkan panca
indera dan dilakukan secara periodik dan
konsisional
33. SHUTDOWN MEASUREMENT
Shutdown measurement adalah
pemeliharaan yang bersifat diagnosa
yang dilakukan berdasarkan data hasil
pengujian kualitas gas SF6 dan
pengukuran Partial Discharge
34. SHUTDOWN
TESTING/
MEASUREMENT
SHUTDOWN TESTING/MEASUREMENT DILAKUKAN UNTUK
MENGETAHUI KERJA DARI PERALATAN DALAM KEADAAN
TIDAK BERTENGANGAN, YANG TERDIRI DARI:
PENGECEKAN
DAN PELUMASAN
GEAR
PENGUKURAN
TAHANAN ISOLASI
SISTEM
INTERLOCK
MEKANIK DAN
ELETRIK
PENGUKURAN
KESEREMPAKAN
KONTAK
KALIBRASI
MANIMETER DAN
METER HIDROLIK
BLOCKING SISTEM
PENGGERAK PMT
AUXILIARY
CONTACT
35. REKLAMASI GAS
SF6
Reklamasi gas adalah
upaya untuk
mengembalikan kondisi
gas SF6 agar memenuhi
kualitas pemakaian
ualang untuk GIS
36. SHUTDOWN FUNCTION TEST
SHUTDOWN FUNCTION TEST ADALAH
PEMELIHARAAN YANG DILAKUKAN DALAM
BENTUK PENGUJIAN FUNGSI PERALATAN
DALAM BENTUK KEADAAN TIDAK BERTENGAN
DENGAN MENGGUNKAKAN ALAT BANTU