Dokumen tersebut membahas tentang komponen elektronika dan kerusakan rangkaian. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan semikonduktor beserta kerusakan yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab-penyebab kerusakan rangkaian serta metode pengujian komponen elektronika."
3. KEGAGALAN KOMPONEN
Kegagalan adalah salah penggunaan
diakibatkan oleh pengoperasian komponen
diluar nilai nominalnya atau karena penanganan
yang tidak baik
Contoh :
Penyolderan yang terlalu lama,
Perbaikan saat daya power supply masih
terpasang
Perbaikan yaitu dengan mengoperasikan
komponen dibawah nilai nominalnya baik itu
arus, tegangan, daya dan frekuensinya 3
4. RESISTOR
Jenis :
Resistor tetap
Resistor variabel
Resistor adalah komponen yang kecepatan
kegagalannya rendah (tidak mudah rusak)
Ketika beroperasi akan mendisipasikan daya berupa
panas
Hampir 40% kegagalan adalah karena kesalahan
penanganan yaitu pengoperasian komponen diluar
batas kemampuan
Bentuk-bentuk Resistor
4
5. RESISTOR TETAP
Kerusakan :
Sirkuit putus
Penyebab :
Panas yang berlebihan ditengah-tengah
komponen (hot spot temperature) akibat
penyolderan yg terlalu panas di satu posisi
Tekanan-tekanan mekanik yang menyebabkan
retak-retak pada resistor
Kawat putus karena pembengkokan yang
berulang-ulang 5
6. RESISTOR VARIABEL (KAWAT)
Kerusakan :
Sirkuit putus
Penyebab :
Keretakan kawat, terutama bila kawat yang
digunakan kecil
Perkaratan kawat karena udara lembab
Kerusakan sambungan kawat karena partikel
debu, gemuk atau bahan lainnya yang terletak
diantara kontak geser dan jalur 6
7. KAPASITOR
Jenis
Kapasitor Kertas
Kapasitor Mika
Kapasitor Keramik
Kapasitor Elektrolit
Kapasitor variabel
Kegagalan
Kerusakan dielektrikum
Kerusakan sambungan ujung kaki
Arus bocor karena kerusakan isolasi resistansi
Bentuk-bentuk Kapasitor
7
9. SEMIKONDUKTOR
Jenis
Kegagalan
Melebihi tegangan, arus, dan daya maksimum yang
diperbolehkan
Uji coba dengan daya yang masih terpasang
Tegangan kejut/balik dari peralatan yang mengandung
medan magnet
Bentuk Diode
Beberapa bentuk transistor
9
10. KERUSAKAN YANG TERJADI PADA
SEMIKONDUKTOR
Hubung singkat :
Pada junction BE, BC atau CE
Terbuka :
Pada junction BE atau BC
10
14. KESIMPULAN
PENYEBAB UTAMA KERUSAKAN KOMPONEN
Pembengkokan sambungan
Pembengkokan sambungan yang terlalu dekat
dengan kemasan dan berlebihan akan
menyebabkan keretakan pada kemasan
Goncangan yang terlalu kuat
Terutama komponen semikonduktor akan rusak
apabila terjatuh dari tempat yang agak tinggi
Pemanasan yang berlebihan
Pada saat penyolderan apabila suhu maksimum
untuk komponen terlampaui
Tip:
•Gunakan ujung besi solder daya
rendah (20W-50W)
•Ujung solder kontak dgn komponen
tidak lebih dari 5 detik 14
15. PENANGANAN UMUM KOMPONEN
SEMIKONDUKTOR
Penggunaan meja yang terbuat dari metal
(konduktor) harus dilapisi dengan bahan isolator
Operator yang bekerja dgn komponen
semikonduktor sebaiknya dihubungkan ke ground
(anti-static) melalui resistor atau pakaian anti-static
Dalam rangkaian komponen selain semikonduktor
disolder lebih dahulu, setelah komplet baru
komponen semikonduktor
Untuk mencegah static maka circuits board diberi
konduktor clip
Untuk mencegah tegangan kejut maka mencabut
atau memasang komponen semikonduktor dimana
power dalam keadaan OFF 15
26. CONTENT
• Pengujian Komponen Elektrik dan
Elektronik
• Metode Reparasi
• Kerusakan Rangkaian
• Analisis Pemecahan Masalah
• Pendahuluan
26
27. PENDAHULUAN
• Seorang teknisi elektro yang berpengalaman
pemahaman tentang teori elektronika
saja tidak cukup, akan tetapi perlu
pemahaman teknik troubleshooting, serta
keahlian/ketrampilan teknik toubleshooting.
Skill
27
28. PENDAHULUAN
• Kebutuhan teknisi elektro:
Pemahaman tentang komponen-komponen
elektronika
Pengetahuan tentang kerusakan-kerusakan
umum perangkat elektronika
Keahlian memeriksa/pengetesan baik atau
rusak komponen elektronika
28
29. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Tahapan memperbaiki perangkat
elektronika:
1. Analisis kerusakan perangkat/mesin
(situational analysis) Pengumpulan
informasi
2. Pemecahan masalah (problem solving)
Mengorganisir kerusakan
3. Membuat keputusan (decission making)
29
30. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Kegiatan dalam pengumpulan informasi:
Mendiskusikan kerusakan/problem dengan
pemilik atau operator yang mengoperasikan
30
31. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Kegiatan dalam pengumpulan informasi:
Membadingkan masalah/kerusakan
dengan kerusakan yang sama pada masa
lalu
31
32. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Kegiatan dalam pengumpulan informasi:
Kemungkinan bukan suatu kerusakan
melainkan hanya kesalahan dalam
mengoperasikan
32
33. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Kegiatan dalam pengumpulan informasi:
Mengenali pengoperasian yang
sebenarnya dengan kondisi yang
diharapkan
Read Manual book!
33
34. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Kegiatan dalam pengumpulan informasi:
Pastikan dari semua pengamantan keadaan
ini, tidak ada gejala-gejala dan perubahan-
perubahan/hal-hal yang menyimpang dari
yang keadaan yang sewajarnya.
34
35. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Mengorganisir kerusakan:
Mengumpulkan data-data:
Spesifikasi produk,
Diagram skematik rangkaian,
Buku pedoman servis/manual book
Alat-alat/peralatan untuk memperbaiki.
35
36. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Mengorganisir kerusakan:
Menguraikan permasalahan
Membandingkan kondisi permasalahan dengan
kondisi operasi normal
Menguraikan semua penyimpangan yang nampak /
gejala-gejala yang muncul seperti, bunyi
aneh/noise, bau gosong dll, yang menandakan
terjadi kerusakan
Bandingkan apakah komponen-komponen kondisi
ok atau tidak, atau mungkin sudah mengalami
penurunan nilai
Analisis penyimpangan dengan melakukan pegujian
pada komponen yang dicurigai. Berubahnya nilai
komponen atau warna fisik komponen dapat
menjadi tanda penyebab kerusakan. 36
37. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Pembuatan Keputusan:
Setelah selesai menemukan penyebab
permasalahannya, langkah selanjutnya
adalah pembuatan keputusan
(decission making).
Pembuatan keputusan ini dimaksudkan
untuk memilih berbagai solusi atau
pilihan reparasi dengan memilih pilihan
yang tebaik.
37
38. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
• Pembuatan Keputusan:
Ketika memutuskan pilihan solusi mana
yang akan dipilih, maka perlu
mempertimbangkan semua untung dan
ruginya setiap pilihan serta kemungkinan
rencana (planning) berikutnya.
Kemungkinan rencana berikutnya terkait
dengan perkiraan usia mesin, kondisi
pengoperaian dan perubahan model.
Sebagai contoh penggantian dengan
model baru tidak disarankan ketika mesin
tersebut dalam waktu yang tidak lama tidak
akan dioperasikan lagi.
38
39. KERUSAKAN RANGKAIAN
Penyebab-penyebab utama kerusakan
perangkat elektrik/elektronik:
• Panas
Panas akan meningkatkan resistan dalam rangkaian,
yang pada akhirnya akan meningkatkan aliran arus.
Panas juga akan menyebabkan material-material
memuai, mengering, retak, lepuh, dan akan
menyebabkan material segera/cepat usang, sehingga
cepat atau lambat maka perangkat akan mengalami
kerusakan.
39
40. KERUSAKAN RANGKAIAN
Penyebab-penyebab utama kerusakan perangkat
elektrik/elektronik:
• Lembab
Lembab juga akan menyebabkan rangkaian lebih
banyak menyerap arus dan tidak lama akan
mengalami kerusakan.
Lembab (air atau cairan lainnya) akan
menyebabkan korosi, lebih cepat aus, dan aliran
arus tidak normal (hubung singkat).
• Kotor dan kontaminasi
• Pergerakan/getaran yang berlebihan /
tidak normal
40
41. KERUSAKAN RANGKAIAN
Penyebab-penyebab utama kerusakan perangkat
elektrik/elektronik:
• Instalasi jelek
Instalasi yang jelek sering ditemukan pada
instalatir yang tidak kompeten, ceroboh atau
terburu-buru.
Lupa mengencangkan baut atau solderan
sambungan yang kurang matang akan
mengakibatkan kerusakan peralatan/mesin
elektrik atau elektronik sebelum waktunya.
41
42. KERUSAKAN RANGKAIAN
Penyebab-penyebab utama kerusakan perangkat
elektrik/elektronik:
• Cacat produksi
Cacat produksi terkadang juga sering
dijumpai. Sebagai contoh bukan tidak seperti
biasanya ditemukan board rangkaian,
komponen-komponen yang kendor setelah
proses pengiriman dan instalasi.
42
44. KERUSAKAN RANGKAIAN
Empat bentuk umum kerusakan rangkaian
listrik/elektronik :
• Hubung Singkat (short Circuit)
• Rangkaian terbuka (Open circuit)
• Ground
• Kerusakan mekanis (Mechanical fault)
44
45. KERUSAKAN RANGKAIAN
• Hubung Singkat (short Circuit)
Hubung singkat terjadi arus mengalir langsung dari
sumbernya dua penghantar saling bersinggungan.
Arus besar sekali
45
Tanda-tandanya;
− Sekering Putus,
46. KERUSAKAN RANGKAIAN
• Hubung Singkat (short Circuit)
Tanda-tandanya;
− Panas yang berlebihan,
46
− Tegangan jatuh (drop) berlebihan
47. KERUSAKAN RANGKAIAN
• Hubung Singkat (short Circuit)
Tanda-tandanya;
− Arus tinggi, dan
− Kadang kala berasap.
47
48. KERUSAKAN RANGKAIAN
• Rangkaian terbuka (Open circuit)
− Rangkaian terbuka (open) akan mengakibatkan
tahanan rangkaian menjadi tak hingga,
aliran arus menjadi 0 A
− Peralatan tidak dapat dioperasikan/mati
total.
48
• Ground
Kesalahan Pentanah (ground) terjadi ketika
peralatan/mesin listrik mengalami kerusakan
isolasi, penempatan kabel atau komponen yang
menyebabkan arus mengalir tidak normal, tidak
melalui jalur yang semestinya di dalam rangkaian.
50. KERUSAKAN RANGKAIAN
• Ground
• Kerusakan karena ground mirip dengan
kerusakan karena hubung singkat.
• Kerusakan hubung singkat umumnya
Peralatan berhenti beroperasi dan komponen
pengaman seperti circuit breaker akan trip.
• Kerusakan karena ground umumnya
peralatan masih tetap beroperasi, akan tetapi
tidak beroperasi sebagaimana mestinya karena
tegangan dan arus yang diserap menjadi tidak
normal.
50
51. KERUSAKAN RANGKAIAN
• Ground
• Kesalahan pentanah dapat menjadi membahayakan
karena mesin/peralatan masih tetap bekerja dan
operator tidak sadar kalau sudah terjadi kesalahan
pentanah yang akibatnya operator dapat terkena
bahaya kejut listrik.
• Hal ini sering terjadi khususnya pada peralatan-
peralatan yang instalasi listriknya jelek dan tidak
dilengkapi dengan pengaman GFCI (Ground Fault
Circuits Interupters).
51