Jepri Marpaung Jr. Staff rendal Har Technician Probelm Solver( Air Cooler Radiator) tube Bocor.pptx.pdf
1. AIR COOLER (RADIATOR) TUBE BOCOR
TECHNICIAN PROBLEM SOLVER
JEPRI MARPAUNG– 824006AS
JUNIOR ANALIS PERENCANAAN & PENGENDALIAN PEMELIHARAAN PLTA ASAHAN-1
PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES
2. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN
KONDISI SAAT INI DAN FAKTA DATA PENDUKUNG
PLTA Asahan-1 berlokasi di desa Ambar Halim Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Samosir Propinsi Sumatera Utara
dengan daya terpasang 2 x 90 MW (180 MW).Rata-rata Discharge 95,3 m³/s dan Head rata-rata 163,5 m.Sistem Transmisi Tegangan Tinggi yang
terpasangadalah 275 Kv dari PLTA Asahan1 - GI Simangkuk – Sarula Sumatera Utara, dengan produksi energy rata-rata 1,175 GWh per tahun.
Untuk mendukung jasa O & M di PLTA Asahan sudah seharusnya untuk menjaga kehandalan Unit pembangkit, dimana dituntut juga untuk
menjaga kehandalan semua equipment pendukungnya.
Generator adalah salah satu peralatan yang sangat vital pada pembangkit listrik. Generator pada PLTA Asahan–I menggunakan Air
Cooler (Radiator) sebagai alat pendingin dengan media udara berfungsi sebagai pendingin winding stator mendinginkan udara yang terjebak
didalam rotor yang berputar di dinginkan oleh air dan udara yang ada didalam aliran Air Cooler (Radiator) . Oleh karena itu kehandalan Air
Cooler (Radiator) perlu dijaga dengan memastikan Air Cooler (Radiator) yang terpasang maupun spare dalam kondisi baik dan siap pakai.
Air Cooler (Radiator) sering mengalami kebocoran pada tubenya, oleh karena itu ketika salah satu air cooler (radiator) pada tube mengalami
kebocoran, maka kedua valve in flow dan out flow diblock yang menyebabkan ada kenaikan suhu ruangan pada ruang generator.
3. KONDISI PERMASALAHAN
Gejala : Unit #2 Air Cooler no.1 - tube bagian tengah bocor
Dampak : Air bocor keluar arah dinding
Resiko : Suhu atau temperatur Generator akan naik dan mengakibatkan unit Trip
Saran : Segera dilakukan pemeriksaan perbaikan
Isolasi yang dilakukan : operator menutup instalasi sirkulasi air pada valve input & output
4. No. Name Unit Value
1 Manufacturer - Ying Kou Ventilating Machinery Co. LTD
2 Model No. - L100000530
3 Serial No. - 164-603
4 Cooling water flow m3
/s 0,0152
5 Rated heat exchanger cap. Kw 221.17
6 Max. working water Press. MPa 0,6
7 Water inlet temperatur oC 30
8 Air flow m3
/s 8,16
9 Water pressure drop Pa 20580
10 Weight Kg 565
11 Tube :
a. Material tube - Copper
a. Inner diameter Mm 17,36
a. Total tube per radiator Pcs 118
SPESIFIKASI AIR COOLER (RADIATOR)
5. FAKTA DATA PENDUKUNG
Valve Inflow
& Outflow
diblock
Salah satu tube
air cooler bocor.
Gejala : Unit #2 Air Cooler no.1 - tube bagian tengah bocor
Dampak : Air bocor ke luar arah dinding
Resiko : Suhu atau temperatur Generator akan naik dan
mengakibatkan unit Trip
Saran : Segera dilakukan pemeriksaan perbaikan
Isolasi yang dilakukan : operator menutup instalasi
sirkulasi air pada valve input & output
7. ROOT CAUSE PROBLEM SOLVING
Kebocoran tube Radiator
Aspek Mekanis internal Abrasi/erosi
Karena Silica
(Pasir dan Kerikil)
Material asing atau debris
yang larut di air pendingin
Aspek Fisik
Cacat Manufacture
Overheating
Defect saat proses
pemasangan tube ke tube
sheet
Aspek Kimia
Lumpur/Sedimen Sungai
pH Asam (SO4
2-
)
Total Senyawa Inorganik
Korosi internal dan ekkternal korosi
Rencana ide perbaikan
Melakukan uji test ECT
Melakukan plug tube radiator
yang terindikasi dari hasil uji
ECT wall loss >80%
Melakukan pemeriksaan dan monitoring
secara berkala terhadap tube radiator
secara visual dan maupun pemeriksaan
ect
memodifikasi atau penggantian strainer
dengan meshing yang lebih kecil untuk
meningkatkan filtrasi stariner terhadap
material asing/debris
penambahan peralatan hydrocyclone pada
sisi line suction pompa pendingin, untuk
meminimalisasi lumpur dan pasir ikut larut
terhisap pompa pendingin
Penggantian radiator berdasarkan hasil ECT
ketebalan mendekati 80% dan plug Tube
10% dari jumlah tube maka diperlukan
harus dilakukan penggantian
12. Berdasarkan hasil ECT pada Februari dan September 2020 bisa disimpulkan bahwa
tube radiator yag mengalami wall loss >80% cukup banyak yang menandakan bahwa
kejadian abrasi memang terjadi di material Cu tube radiator PLTA Asahan. Berdasarkan
analisa ini bisa disimpulkan bahwa aspek mekanis karena abrasi kemungkinan bisa
menyebabkan tube radiator bocor.
16. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa terhadap gangguan tube radiator Unit 1 dan Unit 2 PLTA Asahan, maka besar
kemungkinan besar penyebab terjadinya tube radiator mengalami bocor adalah sebagai berikut :
∙ Potensi abrasi pada tube radiator yang disebabkan oleh meningkatnya Total Suspended Solid (TSS)
ketika musim hujan dan kandungan suspensi air sungai yang dominan adalah silica (pasir dan kerikil)
yang bersifat very high hardness sedangkan material Cu tube radiator memiliki sifat low hardness.
∙ Potensi abrasi pada tube radiator yang disebabkan oleh material asing atau debris yang lolos dari
strainer kemudian ikut larut di air pendingin menuju tube radiator.
17. RE
Melakukan plug tube radiator yang terindikasi dari hasil uji ECT wall loss >80%
Perlu dilakukan inspeksi dan monitoring secara berkala terhadap kondisi tube radiator, baik secara visual
maupun inspeksi ECT (eddy current testing)
Perlu dilakukan memodifikasi atau penggantian strainer dengan meshing yang lebih kecil untuk
meningkatkan filtrasi stariner terhadap material asing/debris
Penggantian radiator berdasarkan hasil ECT ketebalan mendekati >80% dan plug 10% dari jumlah tube
maka diperlukan harus dilakukan penggantian
REKOMENDASI
18. Thank You
PT PJB Services
Jl. Raya Juanda No. 17 Sidoarjo 61253
Jawa Timur - Indonesia
Telp. 031-854 8391 / 855 7909 - Fax. 031 854 8360
e-mail : info@pjbservices.com