SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Integrasi Sensor
Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)
Luhur Moekti Prayogo
19/449597/PTK/12856
Magister Teknik Geomatika
Universitas Gadjah Mada
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Harintaka, ST., MT., IPM
Pendahuluan
• Satelit mikro merupakan satelit ukuran kecil dengan berat di bawah 200 kg
• Untuk menjalankan misinya tersebut diperlukan sistem kontrol yang baik.
Attitude Determination and Control System (ADCS) adalah sebuah sistem
kontrol yang bertujuan untuk mengendalikan orientasi sebuah obyek
• Sistem kontrol ini digunakan untuk mengendalikan keadaan obyek terhadap
kerangka atau sumbu acuan dari bidang tertentu, seperti bidang x, y, dan z.
• Tujuannya agar obyek yang dikendalikan dapat mempertahankan keadaan
posisinya terhadap bidang acuan yang sudah ditentukan, meskipun obyek
tersebut terus bergerak dan mendapat gangguan dari luar system
• Untuk memperoleh sudut yang diinginkan digunakan Inertial Measurement
Unit (IMU) yang merupakan alat yang memanfaatkan sistem pengukuran dari
gyroscope dan accelerometer.
IMU
• Inertial Measurement Unit (IMU) adalah suatu alat
elektronik yang memanfaatkan pembacaan dari
sensor gyroscope dan accelerometer untuk
mendapatkan nilai perkiraan posisi relatif, kecepatan,
serta akselerasi dari putaran motor
• IMU merupakan bagian dari sistem navigasi yang
lebih dikenal dengan nama Inertial Navigation
System (INS)
• Pertama kali didemonstrasikan oleh C.S. Draper
pada tahun 1949
• IMU sering digunakan pada kendaraan udara untuk
bermanuver termasuk UAV dan kendaraan luar
angkasa seperti satelit, karena IMU bekerja dengan
mendeteksi tingkat percepatan serta perubahan
variabel rotasi, termasuk pitch, roll, dan yaw.
Inertial Measurement Unit (IMU)-gimbaled
IMU
• Pitch, roll, dan yaw masing-masing merupakan
rotasi dari ketiga dimensi yaitu dimensi x, dimensi y,
dan dimensi z. Ketiga sudut roll, pitch, dan yaw
menetukan orientasi (attitude) dari sebuah satelit di
ruang angkasa terhadap bumi
• Berdasarkan jumlah Degree of Freedom (DOF), IMU
dapat dibedakan menjadi empat, yaitu IMU dengan
tiga buah DOF, IMU dengan lima buah DOF, IMU
dengan enam buah DOF, dan IMU dengan
sembilan buah DOF
• Berdasarkan cara pemasangannya, ada dua jenis
IMU yang sering digunakan, yaitu IMU gimbaled
dan IMU strap-down. IMU strapdown banyak
dipakai saat ini. Prinsip kerja IMU yaitu
mempertahankan 6-degree-of-freedom (DOF) yang
memperkirakan gerakan yaitu posisi (X, Y, dan Z)
serta orientasi (roll, pitch dan yaw)
Inertial Measurement Unit (IMU)-Strap-Down
Komponen IMU
Diagram blok Inertial Measurement Unit (IMU)
IMU disusun oleh komponen
berikut:
 Tiga accelerometers
 Tiga gyroscopes
 Digital signal processing
hardware/software
 Power conditioning
 Communication
hardware/software
 Sebuah enclosure
Cara kerja IMU
• Berdasarkan blok diagram tersebut IMU menggunakan tiga buah
accelerometer orthogonal dan tiga buah gyroscope orthogonal
• Nilai yang terbaca oleh gyroscope (ω) diintegrasikan untuk
mempertahankan perkiraan orientasi motor (θ) secara terus menerus
• Pada waktu yang sama, tiga buah accelerometer digunakan untuk
memperhitungkan nilai akselerasi dari motor
• Nilai ini kemudian di transformasikan melalui perhitungan dari nilai
orientasi motor relative terhadap gravitasi, sehingga vector gravity
dapat dihitung dan diekstrak berdasarkan pengukuran
• Hasil akselerasi kemudian diintegrasi untuk mendapatkan nilai
kecepatan motor dan kemudian diintegrasi lagi untuk mendapatkan
nilai posisi (r).
Kesalahan umum IMU
 Input Range
Akselerasi dari IMU dapat mempengaruhi
pengukuran. Akselerasi atau rotasi diluar range akan
menghasilkan pengukuran yang jelek atau tidak ada
hasilnya. Dalam pemilihan IMU perlu diperhatikan,
terutama lingkungan dengan dinamika yang tinggi
 Bias
Perbedaan nilai input physical dengan hasil
pengukuran sensor, misalnya nilai gravitasi 9,81 m/s2
namun terukur 9,75 m/s2
 Bias Repeatability (Turn-on to Turn-on Bias)
Untuk setiap powerup IMU, initial biasnya berbeda,
tegantung jumlah efek termasuk perubahan pada
physical properties dari IMU dan kondisi inisial dari
pemrosesan sinyal.
 Bias Stability (In-run Bias)
Bias stability dapat diobservasi & diestimasi
dengan filter INS (GNSS, DMI, barometer).
Proses tsb akan lebih efektif jika INS yang
digunakan stabil.
 Scale Factor (ppm)
Merupakan relasi antara input dan output. Misal
input 10m/s2 sedangkan hasil pengukuran
10.2m/s2, scale factor error sebesar 2% atau
20000ppm error.
 Scale Factor Linearity (ppm)
Scale factor error bersifat linear, namun
manufaktur IMU merupakan kombinasi linear
dan non-liniar parts.
 Random Walk (Sensor Noise)
Menjelaskan proses stochastic dan dapat
diminimalkan menggunakn teknik statistik. Jika
sensor mengukur sinyal yang konstant, random
noise selalu dapat ditunjukkan.
 Sensor Non-orthogonality
(Misalignment)
3Gyro, 3 Acce saling mounted –
orthogonal. Mounting dapat memiliki
error (tidak sempurna 90 derajat) –
mempengaruhi korelasi antara sensor.
 G Dependency (Acceleration Effect)
 Timing Errors (Latency), perbedaan
waktu pada INS dan GNSS
INS
• Inertial Navigation System (INS)  perangkat tambahan (sensor) dalam
navigasi yang menggunakan pergerakan sensor secara terus-menerus
melakukan track terhadap posisi, orientasi dan kecepatan/velocity (arah
dan kecepatan pergerakan) dari kendaraan tanpa memerlukan reference
eksternal
• INS merupakan kombinasi dari IMU dan persamaan navigasi yang
berjalan pada komputer.
• Perangkat sensor inersia lain yang sering digunakan, yaitu: Accelerometers
(mengukur defleksi) dan Gyros (mengukur kecepatan sudut relatif ruang
inersia)
INS Sensor
INS sekarang
Gyro
• Teknologi MEMS gyroscope mengambil ide dari Foucault
pendulum dan menggunakan elemen bergetar, yang
dikenal sebagai Micro Electro-Mechanical System (MEMS)
• MEMS gyroscope merupakan gyroscope paling modern
• Sensor gyro berfungsi untuk mengukur kecepatan putar
dari sudut roll, sudut pitch dan sudut yaw
• Gyroscope menggunakan prinsip percepatan coriolis,
dimana massa gyroscope bergetar dalam satu poros, dan
ketika ada kecepatan sudut eksternal, massa tersebut
mulai bergetar dalam sumbu lain sesuai dengan prinsip
percepatan coriolis.
KELAS INERSIA BERDASARKAN LEVEL AKURASINYA
Sumber: Forsvarets Forsknings Institutt (FFI).
http://www.navlab.net/Publications/Introduction_to_Inertial_Navigation.pdf
Ring Laser Gyroscope (RLG), Electrostatic Suspended Gyroscopes (ESG), Fiber Optic
Gyroscope (FOG), Coriolis Vibratory Gyroscopes (CVG), Micro-Machined Electromechanical Systems
(MEMS)
 Military affairs, artilery-pointing stage (memberikan
arah yang akurat);
 Aviasi, military aircraft, integrated satellite, doppler
radar dan magnetic sensors;
 Civilian affairs,
Sistem komunikasi: kontrol sistem pergerakan
antena (misalnya pada Satcom), hal tsb digunakan
untuk memecahkan tracking sistem pada antena
satelit yang membutuhkan respond cepat, manfaat
lain untuk meningkatkan presisi pada autonomous
tracking;
Track inspection, contohnya pada Laserail track
(American ImageMap Company)  mengadopsi
laser imaging dan teknologi pemprosesan image
yang cepat, sistem termasuk 2 fiber optic gyro dan 2
accelerometer, 4 laser, 10 camera, dll , dapat
mengukur rel gauge, kelengkungan, twist track,
superelevasi, rail top dan side wear.
Pada UAV, untuk memperoleh akurasi navigasi &
positioning
Refrensi
• Oliver J Woodman, “An Introduction to Inertial Navigation.” University of Cambridge. August 2007.
http://www.cl.cam.ac.uk/techreports/UCAM-CL-TR-696.pdf
• Novatel. IMU Errors and Their Effects
.http://www.novatel.com/assets/Documents/Bulletins/APN064.pdf
• Inertial measurement unit US 4711125 A. https://www.google.com/patents/US4711125
• Nawrat A, et al. Inertial Navigation Systems and Its Practical Applications.
http://cdn.intechopen.com/pdfs/39779/InTech-
Inertial_navigation_systems_and_its_practical_applications.pdf
• Wu, et al. Application of Strapdown Inertial Navigation Technology in Measurement.
http://www.ijcaonline.org/research/volume133/number14/wu-2016-ijca-908113.pdf
• Savage P
, et al. Blazing Gyros - The Evolution Of Strapdown Inertial Navigation Technology For
Aircraft. http://www.strapdownassociates.com/Blazing%20Gyros%20For%20The%20Web.pdf.
• Forsvarets Forsknings Institutt (FFI). Introduction to Inertial Navigation (INS tutorial – short).
http://www.navlab.net/Publications/Introduction_to_Inertial_Navigation.pdf

More Related Content

What's hot

SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)aulia rachmawati
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit surveyAbdul Jalil
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Wachidatin N C
 
koordinat CIS, transformasikan ke CTS.
koordinat CIS, transformasikan ke  CTS.koordinat CIS, transformasikan ke  CTS.
koordinat CIS, transformasikan ke CTS.masykurgeospasia
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Lampung University
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiLuhur Moekti Prayogo
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolitRetno Pratiwi
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapRetno Pratiwi
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Mega Yasma Adha
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMega Yasma Adha
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Iqrimha Lairung
 

What's hot (20)

SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
 
Laporan kalibrasi kamera
Laporan kalibrasi kameraLaporan kalibrasi kamera
Laporan kalibrasi kamera
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
koordinat CIS, transformasikan ke CTS.
koordinat CIS, transformasikan ke  CTS.koordinat CIS, transformasikan ke  CTS.
koordinat CIS, transformasikan ke CTS.
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
Garis kontur
Garis konturGaris kontur
Garis kontur
 
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan SurveiCara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
Cara Kalibrasi Kamera Fotogrametri Dalam Pekerjaan Survei
 
Sistem waktu sipil dan waktu julian
Sistem waktu sipil dan waktu julianSistem waktu sipil dan waktu julian
Sistem waktu sipil dan waktu julian
 
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolit
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
 
Kesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
Kesalahan Bias Ionosfer dan TroposferKesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
Kesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
 
Pemodelan 3 d photo modeler scanner
Pemodelan 3 d   photo modeler scannerPemodelan 3 d   photo modeler scanner
Pemodelan 3 d photo modeler scanner
 
Teodolit
TeodolitTeodolit
Teodolit
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
 
LAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
LAPORAN PRAKTIKUM 1_TofanLAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
LAPORAN PRAKTIKUM 1_Tofan
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
 

Similar to Integrasi Sensor IMU

Integrasi Sensor - Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)
Integrasi Sensor - Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)Integrasi Sensor - Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)
Integrasi Sensor - Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)Luhur Moekti Prayogo
 
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015laxmi dyah
 
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015laxmi dyah
 
Tugas2 tpki devin_dimasmahendra_09030581721017
Tugas2 tpki devin_dimasmahendra_09030581721017Tugas2 tpki devin_dimasmahendra_09030581721017
Tugas2 tpki devin_dimasmahendra_09030581721017University of Sriwijaya
 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controllerayu bekti
 
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely MahmudahSensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely Mahmudahkemenag
 
Gps (global Positioning System)
Gps (global Positioning System)Gps (global Positioning System)
Gps (global Positioning System)mardian saputra
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Tugas kecerdasan buatan (sistem sensor) agus romadlon
Tugas kecerdasan buatan (sistem sensor) agus romadlonTugas kecerdasan buatan (sistem sensor) agus romadlon
Tugas kecerdasan buatan (sistem sensor) agus romadlonlaztorino
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning SystemLaili Aidi
 
SENSOR DAN AKTUATOR.pptx
SENSOR DAN AKTUATOR.pptxSENSOR DAN AKTUATOR.pptx
SENSOR DAN AKTUATOR.pptxRoshVLG
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxDaudWahyu
 

Similar to Integrasi Sensor IMU (20)

Integrasi Sensor - Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)
Integrasi Sensor - Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)Integrasi Sensor - Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)
Integrasi Sensor - Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro)
 
7. bab ii
7. bab ii7. bab ii
7. bab ii
 
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
 
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
Bunga rampai effendi dodi pustekroket_2015
 
2412031036-Abstract_id
2412031036-Abstract_id2412031036-Abstract_id
2412031036-Abstract_id
 
Tugas2 tpki devin_dimasmahendra_09030581721017
Tugas2 tpki devin_dimasmahendra_09030581721017Tugas2 tpki devin_dimasmahendra_09030581721017
Tugas2 tpki devin_dimasmahendra_09030581721017
 
Pertemuan 81
Pertemuan 81Pertemuan 81
Pertemuan 81
 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
 
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely MahmudahSensor Mekanik, Laely Mahmudah
Sensor Mekanik, Laely Mahmudah
 
Gps (global Positioning System)
Gps (global Positioning System)Gps (global Positioning System)
Gps (global Positioning System)
 
GPS Rozi saputra
GPS Rozi saputraGPS Rozi saputra
GPS Rozi saputra
 
Gps
GpsGps
Gps
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Tugas kecerdasan buatan (sistem sensor) agus romadlon
Tugas kecerdasan buatan (sistem sensor) agus romadlonTugas kecerdasan buatan (sistem sensor) agus romadlon
Tugas kecerdasan buatan (sistem sensor) agus romadlon
 
Global Positioning System
Global Positioning SystemGlobal Positioning System
Global Positioning System
 
Gyroscope Instrumen
Gyroscope InstrumenGyroscope Instrumen
Gyroscope Instrumen
 
SENSOR DAN AKTUATOR.pptx
SENSOR DAN AKTUATOR.pptxSENSOR DAN AKTUATOR.pptx
SENSOR DAN AKTUATOR.pptx
 
7157 12453-1-sm
7157 12453-1-sm7157 12453-1-sm
7157 12453-1-sm
 
PPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptxPPT GPS dan GNSS.pptx
PPT GPS dan GNSS.pptx
 
Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2Sensor dan transduser_2
Sensor dan transduser_2
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaLuhur Moekti Prayogo
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Luhur Moekti Prayogo
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Integrasi Sensor IMU

  • 1. Integrasi Sensor Sensor Orientasi (IMU, INS, Gyro) Luhur Moekti Prayogo 19/449597/PTK/12856 Magister Teknik Geomatika Universitas Gadjah Mada Dosen Pengampu: Dr. Ir. Harintaka, ST., MT., IPM
  • 2. Pendahuluan • Satelit mikro merupakan satelit ukuran kecil dengan berat di bawah 200 kg • Untuk menjalankan misinya tersebut diperlukan sistem kontrol yang baik. Attitude Determination and Control System (ADCS) adalah sebuah sistem kontrol yang bertujuan untuk mengendalikan orientasi sebuah obyek • Sistem kontrol ini digunakan untuk mengendalikan keadaan obyek terhadap kerangka atau sumbu acuan dari bidang tertentu, seperti bidang x, y, dan z. • Tujuannya agar obyek yang dikendalikan dapat mempertahankan keadaan posisinya terhadap bidang acuan yang sudah ditentukan, meskipun obyek tersebut terus bergerak dan mendapat gangguan dari luar system • Untuk memperoleh sudut yang diinginkan digunakan Inertial Measurement Unit (IMU) yang merupakan alat yang memanfaatkan sistem pengukuran dari gyroscope dan accelerometer.
  • 3. IMU • Inertial Measurement Unit (IMU) adalah suatu alat elektronik yang memanfaatkan pembacaan dari sensor gyroscope dan accelerometer untuk mendapatkan nilai perkiraan posisi relatif, kecepatan, serta akselerasi dari putaran motor • IMU merupakan bagian dari sistem navigasi yang lebih dikenal dengan nama Inertial Navigation System (INS) • Pertama kali didemonstrasikan oleh C.S. Draper pada tahun 1949 • IMU sering digunakan pada kendaraan udara untuk bermanuver termasuk UAV dan kendaraan luar angkasa seperti satelit, karena IMU bekerja dengan mendeteksi tingkat percepatan serta perubahan variabel rotasi, termasuk pitch, roll, dan yaw. Inertial Measurement Unit (IMU)-gimbaled
  • 4. IMU • Pitch, roll, dan yaw masing-masing merupakan rotasi dari ketiga dimensi yaitu dimensi x, dimensi y, dan dimensi z. Ketiga sudut roll, pitch, dan yaw menetukan orientasi (attitude) dari sebuah satelit di ruang angkasa terhadap bumi • Berdasarkan jumlah Degree of Freedom (DOF), IMU dapat dibedakan menjadi empat, yaitu IMU dengan tiga buah DOF, IMU dengan lima buah DOF, IMU dengan enam buah DOF, dan IMU dengan sembilan buah DOF • Berdasarkan cara pemasangannya, ada dua jenis IMU yang sering digunakan, yaitu IMU gimbaled dan IMU strap-down. IMU strapdown banyak dipakai saat ini. Prinsip kerja IMU yaitu mempertahankan 6-degree-of-freedom (DOF) yang memperkirakan gerakan yaitu posisi (X, Y, dan Z) serta orientasi (roll, pitch dan yaw) Inertial Measurement Unit (IMU)-Strap-Down
  • 5. Komponen IMU Diagram blok Inertial Measurement Unit (IMU) IMU disusun oleh komponen berikut:  Tiga accelerometers  Tiga gyroscopes  Digital signal processing hardware/software  Power conditioning  Communication hardware/software  Sebuah enclosure
  • 6. Cara kerja IMU • Berdasarkan blok diagram tersebut IMU menggunakan tiga buah accelerometer orthogonal dan tiga buah gyroscope orthogonal • Nilai yang terbaca oleh gyroscope (ω) diintegrasikan untuk mempertahankan perkiraan orientasi motor (θ) secara terus menerus • Pada waktu yang sama, tiga buah accelerometer digunakan untuk memperhitungkan nilai akselerasi dari motor • Nilai ini kemudian di transformasikan melalui perhitungan dari nilai orientasi motor relative terhadap gravitasi, sehingga vector gravity dapat dihitung dan diekstrak berdasarkan pengukuran • Hasil akselerasi kemudian diintegrasi untuk mendapatkan nilai kecepatan motor dan kemudian diintegrasi lagi untuk mendapatkan nilai posisi (r).
  • 7. Kesalahan umum IMU  Input Range Akselerasi dari IMU dapat mempengaruhi pengukuran. Akselerasi atau rotasi diluar range akan menghasilkan pengukuran yang jelek atau tidak ada hasilnya. Dalam pemilihan IMU perlu diperhatikan, terutama lingkungan dengan dinamika yang tinggi  Bias Perbedaan nilai input physical dengan hasil pengukuran sensor, misalnya nilai gravitasi 9,81 m/s2 namun terukur 9,75 m/s2  Bias Repeatability (Turn-on to Turn-on Bias) Untuk setiap powerup IMU, initial biasnya berbeda, tegantung jumlah efek termasuk perubahan pada physical properties dari IMU dan kondisi inisial dari pemrosesan sinyal.
  • 8.  Bias Stability (In-run Bias) Bias stability dapat diobservasi & diestimasi dengan filter INS (GNSS, DMI, barometer). Proses tsb akan lebih efektif jika INS yang digunakan stabil.  Scale Factor (ppm) Merupakan relasi antara input dan output. Misal input 10m/s2 sedangkan hasil pengukuran 10.2m/s2, scale factor error sebesar 2% atau 20000ppm error.  Scale Factor Linearity (ppm) Scale factor error bersifat linear, namun manufaktur IMU merupakan kombinasi linear dan non-liniar parts.  Random Walk (Sensor Noise) Menjelaskan proses stochastic dan dapat diminimalkan menggunakn teknik statistik. Jika sensor mengukur sinyal yang konstant, random noise selalu dapat ditunjukkan.  Sensor Non-orthogonality (Misalignment) 3Gyro, 3 Acce saling mounted – orthogonal. Mounting dapat memiliki error (tidak sempurna 90 derajat) – mempengaruhi korelasi antara sensor.  G Dependency (Acceleration Effect)  Timing Errors (Latency), perbedaan waktu pada INS dan GNSS
  • 9. INS • Inertial Navigation System (INS)  perangkat tambahan (sensor) dalam navigasi yang menggunakan pergerakan sensor secara terus-menerus melakukan track terhadap posisi, orientasi dan kecepatan/velocity (arah dan kecepatan pergerakan) dari kendaraan tanpa memerlukan reference eksternal • INS merupakan kombinasi dari IMU dan persamaan navigasi yang berjalan pada komputer. • Perangkat sensor inersia lain yang sering digunakan, yaitu: Accelerometers (mengukur defleksi) dan Gyros (mengukur kecepatan sudut relatif ruang inersia)
  • 12. Gyro • Teknologi MEMS gyroscope mengambil ide dari Foucault pendulum dan menggunakan elemen bergetar, yang dikenal sebagai Micro Electro-Mechanical System (MEMS) • MEMS gyroscope merupakan gyroscope paling modern • Sensor gyro berfungsi untuk mengukur kecepatan putar dari sudut roll, sudut pitch dan sudut yaw • Gyroscope menggunakan prinsip percepatan coriolis, dimana massa gyroscope bergetar dalam satu poros, dan ketika ada kecepatan sudut eksternal, massa tersebut mulai bergetar dalam sumbu lain sesuai dengan prinsip percepatan coriolis.
  • 13. KELAS INERSIA BERDASARKAN LEVEL AKURASINYA Sumber: Forsvarets Forsknings Institutt (FFI). http://www.navlab.net/Publications/Introduction_to_Inertial_Navigation.pdf Ring Laser Gyroscope (RLG), Electrostatic Suspended Gyroscopes (ESG), Fiber Optic Gyroscope (FOG), Coriolis Vibratory Gyroscopes (CVG), Micro-Machined Electromechanical Systems (MEMS)
  • 14.  Military affairs, artilery-pointing stage (memberikan arah yang akurat);  Aviasi, military aircraft, integrated satellite, doppler radar dan magnetic sensors;  Civilian affairs, Sistem komunikasi: kontrol sistem pergerakan antena (misalnya pada Satcom), hal tsb digunakan untuk memecahkan tracking sistem pada antena satelit yang membutuhkan respond cepat, manfaat lain untuk meningkatkan presisi pada autonomous tracking; Track inspection, contohnya pada Laserail track (American ImageMap Company)  mengadopsi laser imaging dan teknologi pemprosesan image yang cepat, sistem termasuk 2 fiber optic gyro dan 2 accelerometer, 4 laser, 10 camera, dll , dapat mengukur rel gauge, kelengkungan, twist track, superelevasi, rail top dan side wear. Pada UAV, untuk memperoleh akurasi navigasi & positioning
  • 15. Refrensi • Oliver J Woodman, “An Introduction to Inertial Navigation.” University of Cambridge. August 2007. http://www.cl.cam.ac.uk/techreports/UCAM-CL-TR-696.pdf • Novatel. IMU Errors and Their Effects .http://www.novatel.com/assets/Documents/Bulletins/APN064.pdf • Inertial measurement unit US 4711125 A. https://www.google.com/patents/US4711125 • Nawrat A, et al. Inertial Navigation Systems and Its Practical Applications. http://cdn.intechopen.com/pdfs/39779/InTech- Inertial_navigation_systems_and_its_practical_applications.pdf • Wu, et al. Application of Strapdown Inertial Navigation Technology in Measurement. http://www.ijcaonline.org/research/volume133/number14/wu-2016-ijca-908113.pdf • Savage P , et al. Blazing Gyros - The Evolution Of Strapdown Inertial Navigation Technology For Aircraft. http://www.strapdownassociates.com/Blazing%20Gyros%20For%20The%20Web.pdf. • Forsvarets Forsknings Institutt (FFI). Introduction to Inertial Navigation (INS tutorial – short). http://www.navlab.net/Publications/Introduction_to_Inertial_Navigation.pdf