SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
TRANSFORMASI WAKTU SIPIL DAN WAKTU JULIAN
Diusulkan oleh :
Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015
Kelas: SAG A
Dosen:
Udiyana Wahyu, ST., MT.
JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
I. Pendahuluan
Dalam geodesy satelit, system waktu berperan dalam mendefinisikan system
referensi koordinat, baik itu system CIS, CTS, Ellipsoid, ICRS, maupun ITRS. Sistem
waktu diperlukan untuk menghubungkan ukuran waktu yang biasa kita gunakan (tahun,
bulan, hari, jam, menit, detik) dengan fenomena fisik maupun geometric yang diukur
atau yang diamati. Disamping itu system waktu juga diperlukan dalam penentuan jarak
ke satelit, penentuan orbit satelit, serta studi rotasi bumi dan parameter – parameter
orientasi bumi lainnya.
 Transformasi Waktu Sipil ke Waktu julian
Waktu dalam penanggalan sipil dapat ditranformasikan ke waktu Julian dengan
menggunakan algoritma tertentu. Seandainya dalam waktu sipil, tahun dinyatakan
dengan bilangan bulat Y, bulan dinyatakan dengan bilangan bulat M, hari dinyatakan
dengan bilangan bulat D, dan jam dinyatakan dengan bilanagn pecahan UT, maka
waktu tersebut dalam penanggalan Julian di hitung dengan menggunakan formulasi
berikut, menurut Hoffman-Wallenhof et al., 1992 berlaku untuk epok antara Maret
1900 sampai Februari 2100:
JD = INT [365,25 . y] + INT[30,6001 (m + 1)] + D + UT/24 + 1720981,5
Pada rumus di atas:
INT (.) = bilangan bulat dari bilangan pecahan
y = Y – 1 dan m = M + 12 bila M
y = Y dan m = M bila M > 2
Dalam hal pemanfaatan sistem satelit navigasi GPS, maka minggu GPS ang umun
dinyatakan dengan parameter WEEK dapat dihitung dari waktu Julian JD dengan
formula sebagai berikut :
WEEK = INT[(JD – 2444244,5)/7]
 Transformasi Waktu Julian ke Sipil
Waktu Julian juga dapat ditransformasikan ke waktu dalam penanggalan sipil.
Seandainya waktu Julian JD diketahui, maka parameter-parameter waktu dalam
penanggalan sipil, yaitu bilangan bulat tahun (Y), bilangan bulat bulan (M, bilangan
pecahan hari (D), dapat dihitung dengan algoritma dari Hoffmann-Wellenhof, 1992.
D = b – d – INT (30,6001 . e ) + FRAC (JD + 0,5)
M = e – 1 . 12 . INT ( e / 14)
Y = c – 4715 – INT ( [ 7 +M ] / 10)
Pada rumus rumus diatas:
a = INT (JD + 0,5)
b = a + 1537
c = INT ( [ b – 122.10 ] / 365.250 )
d = INT (365,25 . c )
e = INT ( [ b – d ] / 30,6001 )
FRAC [.] = nilai pecahan dari bilangan pecahan (.)
Perlu juga di catat bahwa nama hari dalam suatu minggu dapat ditentukan dari waktu
Julian Date(JD)-nya, melalui parameter N yang dihitung dengan rumus berikut :
N = Modulo{INT[JD+0,5], 7}
Dalam hal ini, N=0 menunjukkan hari Senin, N =1 hari Selasa, N=2 hari Rabu,
N=3 hari Kamis, N=4 hari Jum’at, N=5 hari Sabtu, N=6 hari Minggu.
BAB II
PEMBAHASAN
I. Persoalan
Diketahui : Tanggal Lahir: 22 September 1993
Jam : 17.15 WIB
Ditanya : Buatlah program perhitungan waktu sipil ke waktu Julian atau sebaliknya
waktu Julian ke waktu sipil dengan menggunakan MS. Excel atau Dev
C++ atau CodeBlock
II. Penyelesaian
 Perhitungan dengan cara manual:
Untuk Transformasi waktu sipil ke waktu Julian:
JD = INT [365,25 . y] + INT[30,6001 (m + 1)] + D + UT/24 + 1720981,5
= INT [365,25 . 1993] + INT[30,6001 (9 + 1)] + 22 + 17.25/24 + 1720981,5
= 727943 + 306 + 22 + 0,71875 + 1720981,5
= 2449253,219
Untuk Transformasi waktu Julian ke waktu sipil
a = INT (JD + 0,5)
= INT (2449253,219 + 0,5)
= 2449253
b = a + 1537
= 2449253 + 1537
= 2450790
c = INT ( [ b – 122.10 ] / 365.250 )
= INT ( [ 2450790 – 122.10 ] / 365.250 )
= 6709
d = INT (365,25 . c )
= INT (365,25 . 6709 )
= 2450462
e = INT ( [ b – d ] / 30,6001 )
= INT ( [ 2450790 – 2450462 ] / 30,6001 )
= 10
D = b – d – INT (30,6001 . e ) + FRAC (JD + 0,5)
= 2450790 – 2450462 – INT (30,6001 . 10) + FRAC (2449253,219 + 0,5)
= 22,719
M = e – 1 . 12 . INT ( e / 14)
= 10 – 1 . 12 . INT (10 / 14)
= 9
Y = c – 4715 – INT ( [ 7 +M ] / 10)
= 6709 – 4715 – INT ( [ 7 +9 ] / 10)
= 1993
 Perhitungan menggunakan Software CodeBlock:
#include <stdio.h>
int main()
{
int pilihan = 0, tahun, bulan, tanggal, w, a, b, c, d, e, M, Y, D, hari;
double jam, JD, frac ;
printf ("Nama : Muhammad Irsyadi Firdaus (3512100015)n");
printf ("Kelas: SAG An");
printf (">>>SISTEM WAKTU<<<n n");
printf ("Masukkan Pilihan Anda:n");
printf ("1. Transformasi Waktu Sipil ke Waktu Juliann");
printf ("2. Transformasi Waktu Julian ke Waktu Sipiln");
scanf ("%d", &pilihan);
switch (pilihan)
{
case 1:
printf("Masukkan Tahun : ");
scanf("%d", &Y);
printf("Masukkan Bulan : ");
scanf("%d", &M);
printf("Masukkan Tanggal: ");
scanf("%d", &tanggal);
printf("Masukkan Jam : ");
scanf("%lf", &jam);
if (M <= 2)
{
bulan = M + 12;
tahun = Y - 1;
}
else
{
bulan = M;
tahun = Y;
}
JD = (floor(365.25 * tahun) + floor(30.6001 * (bulan + 1)) + tanggal +
(jam/24) + 1720981.5);
printf("===========================n");
printf("Waktu Julian = %.3lfn", JD);
printf("===========================n");
break;
case 2:
printf ("Masukkan Waktu Julian: ");
scanf ("%lf", &JD);
a = (floor(JD + 0.5));
b = (a + 1537);
c = (floor(b - 122.1) / 365.25);
d = (floor(365.25 * c));
e = (floor((b - d) / 30.6001));
frac = ((JD + 0.5) - a);
D = (b - d - floor(30.6001 * e) + frac);
M = (e - 1 - (12 * floor(e/14)));
Y = (c - 4715 - floor((7 + M) / 10));
hari = a % 7;
if (M <= 2)
{
bulan = M + 12;
tahun = Y - 1;
}
else
{
bulan = M;
tahun = Y;
}
jam = (JD - floor(365.25 * tahun) - floor(30.6001 * (bulan + 1)) - D -
1720981.5) * 24;
printf("===========================n");
printf ("Waktu Sipil:n");
printf ("Jam = %.2lfn", jam);
printf ("Hari = ");
if (hari == 0)
{
printf("Seninn");
}
else if (hari == 1)
{
printf("Selasan");
}
else if (hari == 2)
{
printf("Rabun");
}
else if (hari == 3)
{
printf("Kamisn");
}
else if (hari == 4)
{
printf("Jumatn");
}
else if (hari == 5)
{
printf("Sabtun");
}
else if (hari == 6)
{
printf("Minggun");
}
printf ("Tanggal= %dn", D);
printf ("Bulan = %dn", M);
printf ("Tahun = %dn", Y);
printf("===========================n");
break;
default:
printf("Pilihan tidak cocokn");
}
}
III. Analisis
Analisis dari pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:
`Perhitungan yang dilakukan secara manual akan sama hasilnya dengan menggunakan
pemrograman. Untuk perhitungan dengan cara manual yaitu memasukan parameter yang
diketahui ke dalam rumus. Sedangkan dalam pemrograman pada waktu dijalankan kita
harus memasukkan data yang nantinya akan di proses
Gambar 1. Tampilan program perhitungan waktu sipil ke waktu julian
Gambar 2 Tampilan program perhitungan waktu Julian ke waktu sipil
 Transformasi waktu sipil ke waktu Julian
Dalam pemrograman, input yang akan dimaksukkan antara lain jam, tanggal,
bulan, tahun. Sedangkan output yang akan ditampilkan adalah waktu julian
 Transformasi waktu Julian ke waktu sipil
Dalam pemrograman, input yang akan waktu julian. Sedangkan output yang
akan ditampilkan antara lain jam, tanggal, bulan, tahun.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari analisis adalah:
1. Hasil perhitungan dengan cara manual akan sama dengan hasil perhitungan
dengan menggunakan program komputer.
2. Sistem waktu diperlukan untuk menghubungkan ukuran waktu yang biasa kita
gunakan (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik) dengan fenomena fisik maupun
geometric yang diukur atau yang diamati.
3. Dapat menentukan Transformasi waktu dari penanggalan Julian ke penanggalan
sipil atau sebaliknya Transformasi waktu dari penanggalan sipil ke penanggalan
Julian dengan persoalan yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Hasanudin Z., 2001, Geodesi Satelit, Jakarta: PT. Pradnya Paramita

More Related Content

What's hot

geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit surveyAbdul Jalil
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalTaufiq Rifai
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Nurul Afdal Haris
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMega Yasma Adha
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Mega Yasma Adha
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar
Laporan Praktikum Fotogrametri DasarLaporan Praktikum Fotogrametri Dasar
Laporan Praktikum Fotogrametri DasarAhmad Dani
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangTutus Kusuma
 
Kerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalKerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalBayu Aristi
 
Sistem Koordinat dan Transformasi
Sistem Koordinat dan TransformasiSistem Koordinat dan Transformasi
Sistem Koordinat dan TransformasiHamida ID
 
koordinat CIS, transformasikan ke CTS.
koordinat CIS, transformasikan ke  CTS.koordinat CIS, transformasikan ke  CTS.
koordinat CIS, transformasikan ke CTS.masykurgeospasia
 
SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)aulia rachmawati
 
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...National Cheng Kung University
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanZia Ul Maksum
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Wachidatin N C
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Lampung University
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbifebrina11
 

What's hot (20)

geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Sejarah Perkembangan Teknologi Pengind...
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
 
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
Transformasi Koordinat dari DGN 95 ke SRGI 2013
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar
Laporan Praktikum Fotogrametri DasarLaporan Praktikum Fotogrametri Dasar
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar
 
Kesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
Kesalahan Bias Ionosfer dan TroposferKesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
Kesalahan Bias Ionosfer dan Troposfer
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Kerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalKerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol Horisontal
 
Sistem Koordinat dan Transformasi
Sistem Koordinat dan TransformasiSistem Koordinat dan Transformasi
Sistem Koordinat dan Transformasi
 
koordinat CIS, transformasikan ke CTS.
koordinat CIS, transformasikan ke  CTS.koordinat CIS, transformasikan ke  CTS.
koordinat CIS, transformasikan ke CTS.
 
SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)SLR (Satellite Laser Ranging)
SLR (Satellite Laser Ranging)
 
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
Pemodelan 3 d photo modeler scanner
Pemodelan 3 d   photo modeler scannerPemodelan 3 d   photo modeler scanner
Pemodelan 3 d photo modeler scanner
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
pci geomatica
pci geomaticapci geomatica
pci geomatica
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbi
 

Viewers also liked

Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitRetno Pratiwi
 
Bab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinatBab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinatMira Agustina
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
 

Viewers also liked (7)

Study Plan National Cheng Kung University
Study Plan National Cheng Kung UniversityStudy Plan National Cheng Kung University
Study Plan National Cheng Kung University
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Bab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinatBab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinat
 
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3ºTRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
 
Satelit buatan
Satelit buatanSatelit buatan
Satelit buatan
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

More from National Cheng Kung University

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestNational Cheng Kung University
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...National Cheng Kung University
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...National Cheng Kung University
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...National Cheng Kung University
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...National Cheng Kung University
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...National Cheng Kung University
 

More from National Cheng Kung University (20)

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
EKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolboxEKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolbox
 
Kalman Filter Basic
Kalman Filter BasicKalman Filter Basic
Kalman Filter Basic
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
 
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSPDSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
 
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within SmartphoneCalibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
 
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara ManualPengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
 

Sistem waktu sipil dan waktu julian

  • 1. TRANSFORMASI WAKTU SIPIL DAN WAKTU JULIAN Diusulkan oleh : Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015 Kelas: SAG A Dosen: Udiyana Wahyu, ST., MT. JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN I. Pendahuluan Dalam geodesy satelit, system waktu berperan dalam mendefinisikan system referensi koordinat, baik itu system CIS, CTS, Ellipsoid, ICRS, maupun ITRS. Sistem waktu diperlukan untuk menghubungkan ukuran waktu yang biasa kita gunakan (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik) dengan fenomena fisik maupun geometric yang diukur atau yang diamati. Disamping itu system waktu juga diperlukan dalam penentuan jarak ke satelit, penentuan orbit satelit, serta studi rotasi bumi dan parameter – parameter orientasi bumi lainnya.  Transformasi Waktu Sipil ke Waktu julian Waktu dalam penanggalan sipil dapat ditranformasikan ke waktu Julian dengan menggunakan algoritma tertentu. Seandainya dalam waktu sipil, tahun dinyatakan dengan bilangan bulat Y, bulan dinyatakan dengan bilangan bulat M, hari dinyatakan dengan bilangan bulat D, dan jam dinyatakan dengan bilanagn pecahan UT, maka waktu tersebut dalam penanggalan Julian di hitung dengan menggunakan formulasi berikut, menurut Hoffman-Wallenhof et al., 1992 berlaku untuk epok antara Maret 1900 sampai Februari 2100: JD = INT [365,25 . y] + INT[30,6001 (m + 1)] + D + UT/24 + 1720981,5 Pada rumus di atas: INT (.) = bilangan bulat dari bilangan pecahan y = Y – 1 dan m = M + 12 bila M y = Y dan m = M bila M > 2 Dalam hal pemanfaatan sistem satelit navigasi GPS, maka minggu GPS ang umun dinyatakan dengan parameter WEEK dapat dihitung dari waktu Julian JD dengan formula sebagai berikut : WEEK = INT[(JD – 2444244,5)/7]
  • 3.  Transformasi Waktu Julian ke Sipil Waktu Julian juga dapat ditransformasikan ke waktu dalam penanggalan sipil. Seandainya waktu Julian JD diketahui, maka parameter-parameter waktu dalam penanggalan sipil, yaitu bilangan bulat tahun (Y), bilangan bulat bulan (M, bilangan pecahan hari (D), dapat dihitung dengan algoritma dari Hoffmann-Wellenhof, 1992. D = b – d – INT (30,6001 . e ) + FRAC (JD + 0,5) M = e – 1 . 12 . INT ( e / 14) Y = c – 4715 – INT ( [ 7 +M ] / 10) Pada rumus rumus diatas: a = INT (JD + 0,5) b = a + 1537 c = INT ( [ b – 122.10 ] / 365.250 ) d = INT (365,25 . c ) e = INT ( [ b – d ] / 30,6001 ) FRAC [.] = nilai pecahan dari bilangan pecahan (.) Perlu juga di catat bahwa nama hari dalam suatu minggu dapat ditentukan dari waktu Julian Date(JD)-nya, melalui parameter N yang dihitung dengan rumus berikut : N = Modulo{INT[JD+0,5], 7} Dalam hal ini, N=0 menunjukkan hari Senin, N =1 hari Selasa, N=2 hari Rabu, N=3 hari Kamis, N=4 hari Jum’at, N=5 hari Sabtu, N=6 hari Minggu.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN I. Persoalan Diketahui : Tanggal Lahir: 22 September 1993 Jam : 17.15 WIB Ditanya : Buatlah program perhitungan waktu sipil ke waktu Julian atau sebaliknya waktu Julian ke waktu sipil dengan menggunakan MS. Excel atau Dev C++ atau CodeBlock II. Penyelesaian  Perhitungan dengan cara manual: Untuk Transformasi waktu sipil ke waktu Julian: JD = INT [365,25 . y] + INT[30,6001 (m + 1)] + D + UT/24 + 1720981,5 = INT [365,25 . 1993] + INT[30,6001 (9 + 1)] + 22 + 17.25/24 + 1720981,5 = 727943 + 306 + 22 + 0,71875 + 1720981,5 = 2449253,219 Untuk Transformasi waktu Julian ke waktu sipil a = INT (JD + 0,5) = INT (2449253,219 + 0,5) = 2449253 b = a + 1537 = 2449253 + 1537 = 2450790 c = INT ( [ b – 122.10 ] / 365.250 ) = INT ( [ 2450790 – 122.10 ] / 365.250 ) = 6709 d = INT (365,25 . c ) = INT (365,25 . 6709 )
  • 5. = 2450462 e = INT ( [ b – d ] / 30,6001 ) = INT ( [ 2450790 – 2450462 ] / 30,6001 ) = 10 D = b – d – INT (30,6001 . e ) + FRAC (JD + 0,5) = 2450790 – 2450462 – INT (30,6001 . 10) + FRAC (2449253,219 + 0,5) = 22,719 M = e – 1 . 12 . INT ( e / 14) = 10 – 1 . 12 . INT (10 / 14) = 9 Y = c – 4715 – INT ( [ 7 +M ] / 10) = 6709 – 4715 – INT ( [ 7 +9 ] / 10) = 1993  Perhitungan menggunakan Software CodeBlock: #include <stdio.h> int main() { int pilihan = 0, tahun, bulan, tanggal, w, a, b, c, d, e, M, Y, D, hari; double jam, JD, frac ; printf ("Nama : Muhammad Irsyadi Firdaus (3512100015)n"); printf ("Kelas: SAG An"); printf (">>>SISTEM WAKTU<<<n n"); printf ("Masukkan Pilihan Anda:n"); printf ("1. Transformasi Waktu Sipil ke Waktu Juliann"); printf ("2. Transformasi Waktu Julian ke Waktu Sipiln"); scanf ("%d", &pilihan);
  • 6. switch (pilihan) { case 1: printf("Masukkan Tahun : "); scanf("%d", &Y); printf("Masukkan Bulan : "); scanf("%d", &M); printf("Masukkan Tanggal: "); scanf("%d", &tanggal); printf("Masukkan Jam : "); scanf("%lf", &jam); if (M <= 2) { bulan = M + 12; tahun = Y - 1; } else { bulan = M; tahun = Y; } JD = (floor(365.25 * tahun) + floor(30.6001 * (bulan + 1)) + tanggal + (jam/24) + 1720981.5); printf("===========================n"); printf("Waktu Julian = %.3lfn", JD); printf("===========================n"); break; case 2: printf ("Masukkan Waktu Julian: "); scanf ("%lf", &JD);
  • 7. a = (floor(JD + 0.5)); b = (a + 1537); c = (floor(b - 122.1) / 365.25); d = (floor(365.25 * c)); e = (floor((b - d) / 30.6001)); frac = ((JD + 0.5) - a); D = (b - d - floor(30.6001 * e) + frac); M = (e - 1 - (12 * floor(e/14))); Y = (c - 4715 - floor((7 + M) / 10)); hari = a % 7; if (M <= 2) { bulan = M + 12; tahun = Y - 1; } else { bulan = M; tahun = Y; } jam = (JD - floor(365.25 * tahun) - floor(30.6001 * (bulan + 1)) - D - 1720981.5) * 24; printf("===========================n"); printf ("Waktu Sipil:n"); printf ("Jam = %.2lfn", jam); printf ("Hari = "); if (hari == 0) { printf("Seninn"); }
  • 8. else if (hari == 1) { printf("Selasan"); } else if (hari == 2) { printf("Rabun"); } else if (hari == 3) { printf("Kamisn"); } else if (hari == 4) { printf("Jumatn"); } else if (hari == 5) { printf("Sabtun"); } else if (hari == 6) { printf("Minggun"); } printf ("Tanggal= %dn", D); printf ("Bulan = %dn", M); printf ("Tahun = %dn", Y); printf("===========================n"); break;
  • 9. default: printf("Pilihan tidak cocokn"); } } III. Analisis Analisis dari pembahasan tersebut adalah sebagai berikut: `Perhitungan yang dilakukan secara manual akan sama hasilnya dengan menggunakan pemrograman. Untuk perhitungan dengan cara manual yaitu memasukan parameter yang diketahui ke dalam rumus. Sedangkan dalam pemrograman pada waktu dijalankan kita harus memasukkan data yang nantinya akan di proses Gambar 1. Tampilan program perhitungan waktu sipil ke waktu julian
  • 10. Gambar 2 Tampilan program perhitungan waktu Julian ke waktu sipil  Transformasi waktu sipil ke waktu Julian Dalam pemrograman, input yang akan dimaksukkan antara lain jam, tanggal, bulan, tahun. Sedangkan output yang akan ditampilkan adalah waktu julian  Transformasi waktu Julian ke waktu sipil Dalam pemrograman, input yang akan waktu julian. Sedangkan output yang akan ditampilkan antara lain jam, tanggal, bulan, tahun.
  • 11. BAB III PENUTUP I. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapat dari analisis adalah: 1. Hasil perhitungan dengan cara manual akan sama dengan hasil perhitungan dengan menggunakan program komputer. 2. Sistem waktu diperlukan untuk menghubungkan ukuran waktu yang biasa kita gunakan (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik) dengan fenomena fisik maupun geometric yang diukur atau yang diamati. 3. Dapat menentukan Transformasi waktu dari penanggalan Julian ke penanggalan sipil atau sebaliknya Transformasi waktu dari penanggalan sipil ke penanggalan Julian dengan persoalan yang sama.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Hasanudin Z., 2001, Geodesi Satelit, Jakarta: PT. Pradnya Paramita