Tugas 1 Mata Kuliah Kenautikaan (3 SKS), Nama : Pratiwi, NIM : 13102290001, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
1. Nama : Pratiwi
Nim : 1310210001
Dosen pengampu : Luhur Moekti Prayogo, S.Si, M.Eng
2. Alat Tangkap Bubu
• Bubu adalah alat tangkap yang umum dikenal dikalangan
nelayan, yang berupa jebakan dan bersifat pasif. Bubu sering
juga disebut dengan “Perangkap” atau “Traps” dan
penghadang .
• Bubu mempunyai satu atau dua pintu masuk dan dapat
diangkat ke beberapa daerah dengan mudah atau tanpa perahu
(Rumajar, 2002).
3. Klasifikasi Bubu
Menurut Brandt (1984), megklasifikasikan bubu menjadi beberapa
jenis, yaitu:
1. Berdasarkan sifatnya sebagai tempat
bersembunyi/berlindung.
2. Berdasarkan sifatnya sebagai penghalang.
3. Berdasarkan sifatnya sebagai penutup mekanis bila tersentuh.
4. Berdasarkan dari bahan pembuatnya.
5. Berdasarkan ukuran, tiga dimensi dan dilengkapi dengan
penghalang.
4. Sebagai tempat
bersembunyi/berlindung
1. Perangkap menyerupai sisir
(brush trap);
2. Penangkap bentuk pipih
(eel tubes);
3. Perangkap cumi-cumi
berbentuk pots
(octoaupuspots).
Sebagai Penghalang
1. Perangkap yang terdapat
dinding/bendungan;
2. Perangkap dengan pagar-
pagar (fences);
3. Perangkap dengan jeruji
(grating);
4. Ruangan yang telihat kecil
ketika ikan masuk
(watched chambers).
5. Sebagai penutup mekanis bila
tersentuh
1. Perangakap kota (box
trap);
2. Perangkap dengan
legkungan batang (bend
rod trap);
3. Perangakap bertegangan
(torsion trap).
Dari bahan pembuatanya
1. Perangakap dari bahan
alam;
2. Perangkap dari alam;
3. Perangakap kerangka
berduri.
6. 1. Perangkap bentuk jambangan bunga;
2. Perangkap bentuk kerucut;
3. Perangkap berangkai besi.
7. Bentuk bubu sangat beraneka ragam, ada yang segi empat,
trapesium, slinder, lonjong, bulat, setengah lingkaran, persegi
panjang, dan bentuk lainnya.bentuk bubu biasanya disesuaikan
dengan betuk ikan yang akan dijadikana target tangkapan,
meskipun yang dijadikan target tangkapan sama tetapi bentuk
bubu yang dipakai bisa juga berbeda tergantung pada kebiasaan
dan pengetahuan nelayan.
Berbeda dengan pukan cincin, trawl, jaring insang, set net dan
alattangkap lainnya, betuk bubu tidak ada keseragaman diantara
nelayan disuatu daerah dengan daerah lainnya.
8. Metode pengoprasian untuk semua jenis alat tangkap bubu
hampir sama, yaitu dipasang didaerah penangkapan yang sudah
diperkirakan banyak target penangkapan. Pemasangan bubu ada
yang dipasang satu demi satu (sistem tunggal) dan ada juga yang
dipasang secara berantai (sistem rawai). Waktu pasang dengan
pengangkatan ada yang dilakukan pada waktu pagi, siang atau
sorehari sebelum matahai terbenam atau tergantung nelayan.
Nelayan mulai kembali bekerja atau dapat mengoprasikan alat
tangkap kembali setelah menunggu air surut.
9. 1. bubu tambung (d 0,5- 1,5 m)
diletakan di karang, di bag atas ditutup karang
umpan yang digunakan bulu babi, bintang laut
setting 1,5 jam ; hauling 45 menit
2. Bubu lempar (d 4-6m )
umpan ikan hasil tangkap sebelumnya
Setting 30 menit; hauling 45 menit
Daerah tangkap berpasir
11. Alat tangkap bubu berdasarkan
pengoprasiannya
Bubu dasar
Bubu yang daerah
pengoprasiannya berada di
dasar perairan. Untuk bubu
dasar, ukurannya bervariasi,
menurut besar kecilnya yang
dibuat menurut kebutuhan.
Untuk bubu kecil umumnya
berukuran panjang 1m, lebar
50-75 cm, tinggi 25-30 cm.
untuk bubu besar dapat
mencapai panjang 3,5 m, lebar
2m, tinggi 75-100 cm.
Bubu apung
Bubu yang dalam operasi
penangkapannya diapungkan.
Tipe bubu Apung berbeda
dengan bubu dasar. Bubu
apung bisa silindris,
menyerupai kurung-kurung
atau kantoong. Bubu apung
dilengkapi dengan pelampung
dari bambu atau rakit bambu
yang bpenggunaannya ada
yang diletakkan tepat di
bagian atasnysa.
12. Alat tangkap bubu berdasarkan
pengoprasiannya
Bubu hanyut
Bubu yang dalam
operasional
penangkapannya di
hanyutka. Bububhanyut
atau pakaja termasuk bubu
ukuran kecil, berbentuk
silindris dengan panjang
0,75m, diameter 0,4 – 0,5
m.
Bubu jermal