Teknologi kelautan bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya laut demi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Dokumen ini menjelaskan perkembangan teknologi penangkapan ikan, mulai dari zaman prasejarah hingga modern, serta berbagai jenis alat tangkap ikan.
2. Teknologi kelautan yang dimaksud adalah
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk
menyejahterakan rakyat yang diimbangi dengan
upaya menjaga keberlanjutannya dengan mematuhi
kaidah-kaidah ekologis.
3. Perkembangan teknologi
Zaman Pra sejarah
Penangkapan ikan memenuhi kebutuhan sendiri, di
pantai atau perairan dangkal, teknologi rendah bahkan
hanya menggunakan tangan.
Zaman sekarang
Perkembagan sangat pesat Pada abad 20
1. Pembuatan alat tangkap ikan menggunakan pabrik
2. Penangkapan ikan dengan alat otomatis
3. Menggantikan serat alami dengan serat sintesis yang
lebih kuat dan mudah diproduksi secara massal
4. Jenis-jenis alat tangkap ikan
Penangkapan tanpa
melukai
Penangkapan
dengan alat
melukai
Penangkapan
dengan pancing
menggunakan
umpan
Penangkapan
dengan perangkap
Penangkapan
dengan pembiusan
5. Penangkapan tanpa melukai
1. Memanfaatkan alat pengunci, pemilin (wrenching gear)
Alat yang digunakan untuk memilin, melilit rerumputan laut
yang berjumlah banyak. Alat ini dioperasikan dari permukaan
dengan memutarnya pada gerombolan rumput laut sehingga
rumput laut akan tersangkut atau terbelit pada alat. Untuk
melepasnya bisa menggunakan pisau. Panjang tangkai alat ini
antara 5-6 meter. Umumnya terbuat dari batangan bambu kayu
2. Menangkap dengan tangan
Dilakukan pada perairan dangkal atau sungai kecil.dapat
disebut juga memancing tanpa tongkat tetapi tetap
menggunakan rol pancing dan senar (mancing tangan)
6. Penangkapan dengan alat
melukai
1. Tombak
Alat ini terdiri dari batang (kayu atau bambu) dengan
ujungnya yang berkait balik (mata tombak) dan tali
penarik yang diikatkan pada mata tombak.
2. fish plummets
Hampi sama dengan tombak, namun alat ini dapat
digunakan untuk menangkap ikan diperairan dalam
7. Penangkapan dengan pembiusan
1. Cara mekanik, dinamit dan bom plastik
Cara ini dilarang karena tidak ramah lingkungan, merusak
kelestarian alam juga dapat menghancurkan terumbu karang dan
habibat ikan.
Penggunaan alat ini tidak melukai ikan, kecuali jika terkena
langsung, tapi alat ini dapat meledakan kantong udaranya sehingga
ikan akan pingsan sementara.
2. Cara kimiawi potas dan rotenon
Dapat menghancurkan terumbu karang karena racun sehingga cara
ini dilarang. Biasanya menggunakan barbasco, sianida atau potasium
dengan tujuan membuat ikan menjadi lemas namun banyak juga
yang mati.
3. Cara elektrik pada ikan air tawar
Menggunakan tongkat yang diujungnya disambung ke alat penghasil
listrik seperti baterai, aki mobil atau generator listrik.
8. Penangkapan dengan pancing
menggunakan umpan
1. Rawai tuna
Merupakan rangkaian sejumlah pancing yang
dioperasikan sekaligus. Satu rawai tuna biasanya
mengoperasikan 1.000 sampai 2.000 mata pancing untuk
sekali turun.
2.Huhate (pole dan line)
Khusus dipakai untuk menangkap cakalang.
Dioperasikan sepanjang siang hari pada saat terdapat
gerombolan ikan disekitar kapal. Alat ini bersifat aktif.
9. 3. Pancing tonda (trolling line)
Pancing yang diberi tali panjang dan ditarik oleh perahu
atau kapal. Pancing diberi ikan segar atau palsu. Karena
adanya tarikan maka umpan akan bergerak di dalam air
sehingga merangsang ikan buas untuk menyambarnya.
4.Pancing tangan
Memancing tanpa menggunakn tongkat pancing tetapi
hanya menggunakan rol pancing dan senar.
5.Pancing tetap (bottom longline/set long line)
Pancing dipasang didasar perairan serta tetap dalam
jangka waktu tertentu.
6.Pancing hanyut
Dioperasikannya secara hanyut biasanya digunakan
untuk menangkap ikan-ikan pelagis
10. Penangkapan dengan perangkap
1. Jaring angkat
2.Jaring berjala yang lebar
3. Alat seret
4.Jaring lingkar
5.Penggiringan
6.Penangkapan ikan dengan alat ditebarkan
7.Jaring insang
8.Mesin permanen
30. FAKTOR YANG MEMPERCEPAT
PEMBUSUKAN IKAN
Cara Penangkapan : Ikan yang tertangkap dengan playing, pole & line, trawl akan lebih
baik keadaanya bila dibandingkan dengan yang ditangkap dengan gill net, long line, dan
sebagainya.
Reaksi ikan menghadapi kematian : Ikan – ikan yang keras menghabiskan banyak
tenaganya dalam menghadapi kematiannya, lebih cepat busuk daripada ikan yang mati
dengan tenang atau cepat.
Jenis dan ukuran ikan : a) Kecepatan pembusukan berbeda pada setiap jenis ikan,
karena perbedaan komposisi kimianya. b) Ikan yang berukuran kecil cepat membusuk
dari pada ikan yang berukuran besar.
Keadaan fisik sebelum ditangkap : a) Ikan yang sangat kenyang akan makanan saat
ditangkap, perut dan dinding perutnya segera diurai oleh enzym isi perut dan akan
mengakibatkan perubahan warna. b) Ikan yang kondisi physiknya lemah, misalnya ikan
yang sakit, lapar atau habis bertelur, akanlebih membusuk.
Keadaan Cuaca : Udara yang panas, suhu air yang tinggi, laut yang banyak gelombang,
akan mempercepat pembusukan.
Cara penanganan dan penyimpanan : Jika ikan dalam keadaan rigor diperlakukan
dengan kasar, misalnya ditumpuk terlalu banyak, terinjak, terlempar, dan sebagainya,
proses pembusukannya akan berlangsung lebih cepat. Pembusukan dapat dicegah atau
diperlambat jika ikan disiangi dan disimpan pada suhu yang cukup rendah.